Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.

) TERHADAP PROFIL LIPID DARAH DAN KEJADIAN ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus ) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK EFFECT OF GUAVA RED FRUIT JUICE (Psidium guajava L.) ON BLOOD LIPID PROFIL AND ATEROSCLEROSIS ACCURENCE ON RATS (Rattus norvegicus ) TREATED WITH HIGHT DIET LIPID
Tri Murini* , Fiki Fernandes, Marda Ade S. Siti Muchayat, Totok Utoro Fakultas Kedokteran UGM ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian jus buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) terhadap profil lipid darah dan kejadian aterosklerosis pada tikus putih yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian mengikuti rancangan acak lengkap pola searah menggunakan tikus putih galur Rattus norvegicus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberi pakan standart, kelompok II diberi diet tinggi lemak, kelompok III diberi simvastatin 3,6 mg/kg bb dan diet tinggi lemak, kelompok IV diberi jus buah jambu biji 50 g kemudian diberi diet tinggi lemak dan kelompok V diberi jus buah jambu biji dosis 100 g/kg bb dan diet tinggi lemak.Pengukuran lipid darah dilakukan pada hari pertama, 30 dan 60 sesudah perlakuan sedang gambaran histopatologi pada hari ke 60. Hasil yang diperoleh pemberian diet tinggi lemak bersama dengan jus buah jambu biji merah dengan dosis 50 g/kg bb dan 100g/kg bb selama 30 hari mampu menghambat kenaikkan kolesterol sebesar 29,60% dan 32,92%; trigliserida 8,25% dan 12,82%; LDL 45,28% dan 51,83% dan menghambat penurunan HDL sebesar 11,76% dan 19,55%. Sedangkan dengan waktu 60 hari mampu menghambat kenaikkan kolesterol sebesar 52,64% dan 45,63%, trigliserida 33,46% dan 25,64%; LDL 82,23% dan 67,59% dan menghambat penurunan HDL sebesar 39,79% dan 20,27%. Pemeriksaan histopatologi organ jantung menunjukkan bahwa semakin lama perlakuan memberi gambaran histopatologi yang semakin mendekati normal Kata kunci :Jus buah jambu biji merah, vitamin C, pektin, profil lipid, arterosklerosis. ABSTRACT The research was aimed to evaluate the effect of guava red fruit juice on blood lipid and aterosclerosis occurence on rats(Rattus norvegicuranceus ) treated with hight diet lipid The study was conducted employing a completely randomized design using Rattus norvegicus rat which were divided into 5 groups. Group I was treated with natural food, group II was treated with high lipid diet; group III was treated with simvastatin 3,6 mg/kg BW; group IV and V was treated with guava red fruit juice 50 g/kg BW and 100 g/kg BW that were also treated with high diet lipid. The present study evaluated first, thirdteeth and sixteeth day The result showed that guava red fruit treatment at the dose of 50 and 100 g/kg BW for 30 days decresed the total kolesterol level by 29,60% and 32,92%; trigliserida 8,25% and 12,82%; LDL 45,28% and 51,83% and increased the level HDL 11,76% and 19,55%. Then 60 days the red guava fruit decreased the total kolesterol level by 52,64% and 45,63%; trigliserida 33,46% and 25,64%; LDL 82,23% and 67,59% and increase the level HDL 39,79% and 20,27%. It was conclued that guava red fruit juice compsumption is able to reduce lipid profile and risk aterosclerosis causes by hight diet lipid.

PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan data WHO (1990) sekitar dua belas juta orang di dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung koroner dan 16% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit jantung koroner sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis sedangkan proses aterosklerosis yang terjadi di arteri koroner adalah penyebab paling umum dari infark miokard (Libby, 2005). Kannel (1994) menyebutkan secara konvensional ada tiga faktor resiko utama untuk penyakit jantung koroner, yaitu abnormalitas lipid darah terutama kadar kolesterol total, hipertensi dan merokok. Diet tinggi lemak merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap hiperkolesterolemia. Sementara hiperkolesterolmia sangat fundamental sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis (Sharper, 1987). Secara umum penggunaan obat hiperkolesterolemia berhasil mengendalikan dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun penggunaan obat hiperkolesterolemia jangka panjang akan menimbulkan efek samping seperti nyeri lambung, nyeri abdomen, urtikaria, disuria, penurunan berat badan, ikhtiosis, insomnia, depresi, dan dysgeusia (Kamaluddin, 1992). Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah jangka panjang adalah penggunaan bahan alami seperti buah jambu biji merah. Buah jambu biji merah diketahui mempunyai kandungan vitamin C dan beta karoten sehingga dapat berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh (Riana, 2000, Pdpersi, 2004). Selain itu buah jambu biji juga kaya serat yang larut dalam air dan pektin terutama dibagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan lemak dan glukosa yang berasal dari makanan (Hariyadi, 2005, Achyat dan Rasyidah 2000). Kandungan-kandungan dalam buah jambu biji merah diperkirakan mempunyai efek protektif terhadap kenaikan kadar lipid dalam darah, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah

jambu biji merah terhadap profil lipid darah dan kejadian arterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi diet tinggi lemak METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar, sehat dan aktivitasnya normal. Umur kurang lebih 12-16 minggu, dengan berat rata-rata 200 gram, sebanyak 30 ekor. Subjek penelitian diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan Percobaan (UPHP) Universitas Gadjah Mada. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah jambu biji merah yang diperoleh dari daerah Bantul, Yogyakarta. Buah jambu biji merah disajikan dalam bentuk jus, dan diberikan kepada tikus dengan menggunakan sonde. Tikus dibagi dalam 5 kelompok yang ditentukan secara acak, masing masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok I, sebagai kontrol normal, hanya diberikan makanan standar hewan percobaan. Kelompok II diberi diet tinggi lemak selama 60 hari (kontrol negatif). Pada kelompok III diberi diet tinggi lemak + simvastatin 3,6 mg/kg bb Sedangkan kelompok IV, dan V selain diet tinggi lemak diberi juga jus buah jambu biji merah masing-masing 50g/kg bb per tikus per hari untuk kelompok IV, dan 100g/kg bb pertikus per hari untuk kelompok V, selama 60 hari. Pengukuran kadar profil lipid dalam darah dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu hari pertama pra perlakuan, hari ke-30, dan pada hari ke-60 Pada hari terakhir perlakuan (hari ke-60) dilakukan nekropsi pada hewan coba diambil organ jantungnya. Analisa histopatologi dilakukan dengan pengecatan HE terhadap organ jantung untuk mengetahui adanya endotel intak dan terbentuknya plak ateroskelosis Hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dengan mengukur kadar profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL kolesterol, LDL kolesterol) dalam darah. Data yang diperoleh kemudian diolah secara

statistik dengan menggunakan One Way Anova untuk membandingkan antara masingmasing kelompok. Untuk mengetahui perbandingan efek antar perlakuan maka dilakukan analisis lanjutan yaitu Post Hoc Tests. Sedangkan untuk membandingkan data profil lipid darah pada masing-masing kelompok pada pengukuran darah ke-I, ke-II, dan ke-III, analisis yang digunakan adalah Paired T Test Sementara data kualitatif diperoleh dengan membandingkan gambaran histopatologis kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengenai perlemakan (aterosklerosis) pada aorta tikus putih. dimasukkan dalam kategori skor 1, 2 dan 3 dengan ketentuan katagori 1 untuk endotel utuh; 2 untuk endotel tidak utuh; dan 3 untuk adanya plak aterosklerosis. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian diet tinggi lemak baik selama 30 hari maupun 60 hari mampu menaikkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol dan menurunkan kadar HDL kolesterol dalam darah. Akan tetapi pemberian bersamaan diet tinggi lemak dan jus buah jambu biji merah dengan dosis 50 g/kg bb maupun 100g/kg bb mampu menghambat kenaikkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol dan menghambat penurunan kadar HDL kolesterol dalam darah baik dalam waktu 30 hari maupun 60 hari. Ada perbedaan bermakna diantara perlakuan tersebut baik selama 30 hari maupun 60 hari dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05) . Hasil penetapan kadar kolesterol total (gambar 1), terlihat bahwa perlakuan pemberian jus jambu biji merah selama 30 hari baik dengan dosis 50g/kg bb maupun 100 g/kg bb ada penurunan yang signifikan (p< 0,05) dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak saja (klp 2). Penurunan kadar kolesterol total tersebut 29,60% dan 32,92% untuk dosis

masing-masing 50g/kgbb dan 100g/kgbb (tabel 1). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb (klp 3), pemberian kedua dosis tersebut bermakna (p<0,05). Sedangkan pada pengukuran hari ke 60, penurunan kadar kolesterol total 52,64% dan 45,63% untuk dosis 50 g/kg bb dan 100g/kg bb dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak (klp.2), dan bermakna secara statistik (p<0,05). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb (klp.3) ada perbedaan yang bermakna untuk dosis 100g/kg bb dan tidak bermakna untuk dosis 50g/kg bb. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemberian jus jambu biji merah dosis 50g/kg bb sama baiknya dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb dalam waktu 60 hari Hasil penetapan kadar trigliserida (gambar 2), terlihat bahwa perlakuan pemberian jus jambu biji merah selama 30 hari baik dengan dosis 50g/kg bb maupun 100 g/kg bb ada penurunan yang signifikan (p< 0,05) dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak saja (klp 2). Penurunan kadar trigliserida tersebut 8,25% dan 12,82% untuk dosis masing-masing 50g/kgbb dan 100g/kgbb (tabel 1). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb (klp 3), pemberian kedua dosis tersebut bermakna (p<0,05), Sedangkan pada pengukuran hari ke 60, penurunan kadar trigliserida 33,46% dan 25,64% untuk dosis 50 g/kg bb dan 100g/kg bb dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak (klp.2), dan bermakna secara statistik (p<0,05). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin (klp.3) ada perbedaan yang bermakna untuk dosis 100g/kg bb dan tidak bermakna untuk dosis 50g/kg bb. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemberian jus jambu biji merah dosis 50g/kg bb sama baiknya dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb dalam waktu 60 hari

300 Kadar Total Kolesterol (mg/dl) 250 200 150 100 50 0 Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III klp 1 klp 2 klp 3 klp 4 klp 5

Gambar 1. Profil kadar kolesterol total pada pengukuran I,II, dan III Keterangan :Klp1=pakan standar (kontrol normal).,klp 2 =diet tinggi lemak .,klp 3 = diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kg bb, klp 4 = diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 50mg/kg bb. Klp 5 =diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 100mg/kgbb. Pengukuran I: Pengukuran kadar kolesterol total sebelum penelitian.,Pengukuran II: Pengukuran kadar kolesterol total pada hari ke-30.;Pengukuran III: Pengukuran kadar kolesterol total pada hari ke-60.
140 Kadar Trigliserida (mg/dL) 120 100 80 60 40 20 0 Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III

Klp 1

Klp 2

Klp 3

Klp 4

Klp 5

Gambar 2. Profil kadar trigliserida pada pengukuran I,II, dan III Keterangan :Klp1=pakan standar.,klp 2 =diet tinggi lemak,klp 3 = diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kg bb,klp 4 = diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 50mg/kg bb. Klp 5 =diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 100mg/kgbb. Pengukuran I: Pengukuran kadar trigliserida sebelum penelitian.,Pengukuran II: Pengukuran kadar trigliserida pada hari ke30.;Pengukuran III: Pengukuran kadar trigliseridapada hari ke-60.
180 160 Kadar LDL (mg/dL) 140 120 100 80 60 40 20 0 Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III Klp 1 Klp 2 Klp 3 Klp 4 Klp 5

Gambar 3. Profil kadar LDL kolesterol pada pengukuran I,II, dan III Keterangan :Klp1=pakan standar (kontrol normal).,klp 2 =diet tinggi lemak .,klp 3 = diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kg bb, klp 4 = diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 50mg/kg bb. Klp 5 =diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 100mg/kgbb. Pengukuran I: Pengukuran kadar LDL sebelum penelitian.,Pengukuran II: Pengukuran kadar LDL pada hari ke-30.;Pengukuran III: Pengukuran kadar LDLpada hari ke-60.

90 80 Kadar HDL (mg/dL) 70 60 50 40 30 20 10 0 Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran III Klp 1 Klp 2 Klp 3 Klp 4 Klp 5

Gambar 4. Profil kadar HDL kolesterol pada pengukuran I,II, dan III Keterangan :Klp1=pakan standar (kontrol normal).,klp 2 =diet tinggi lemak .,klp 3 = diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kg bb, klp 4 = diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 50mg/kg bb.Klp 5 =diet tinggi lemak + jus jambu biji merah 100mg/kgbb. Pengukuran I: Pengukuran kadar HDL sebelum penelitian.,Pengukuran II: Pengukuran kadar HDL pada hari ke-30.;Pengukuran III: Pengukuran kadar HDL pada hari ke-60. Tabel 1. Persentase hambatan kenaikan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol dan hambatan penurunan kadar HDL kolesterol akibat pemberian diet tinggi lemak Lama Perlakuan % Hambatan pemberian Kenaikkan Kenaikkan Kenaikkan Penurunan kolesterol trigliserida LDL HDL 30 hari Simvastatin 37,42 18,72 63,28 38,44 3,6 mg/kg bb Jus 50g/kgbb 29,60 8,25 45,28 11,76 Jus 100g/kgbb 32,92 12,82 51,83 19,55 60 hari Simvastatin 53,21 38,01 84,77 56,43 3,6 mg/kg bb Jus 50g/kgbb 52,64 33,46 82,23 39,79 Jus 100g/kgbb 45,63 25,64 67,59 20,27

Gambar 5. Perbedaan gambaran mikroskopik penampang melintang aorta pada beberapa perlakuan. (A)
Penampang melintang aorta tanpa perlakuan; (B) diberi perlakuan diet tinggi lemak; (C) diberi perlakuan diet tinggi lemak dan jus buah jambu biji merah dosis 50 g/kg bb; (D) diberi perlakuan diet tinggi lemak dan jus buah jambu biji merah dosis 100 g/kg bb Tanda panah menunjukkan bahwa sel endotel tidak utuh dan adanya plak aterosklerosis

Hasil penetapan kadar HDL kolesterol (gambar 4), terlihat bahwa perlakuan pemberian jus jambu biji merah selama 30 hari baik dengan dosis 50g/kgbb maupun 100 g/kg bb ada kenaikan yang signifikan (p< 0,05) dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak saja (klp 2). Kenaikkan kadar HDL kolesterol tersebut 11,76% dan 19,55% untuk dosis masing-masing 50g/kgbb dan 100g/kgbb (tabel 1). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb (klp 3), pemberian kedua dosis tersebut bermakna (p<0,05). Sedangkan pada pengukuran hari ke 60, kenaikkan kadar HDL kolesterol 39,79% dan 20,27% untuk dosis 50 g/kg bb dan 100g/kg bb dibandingkan dengan pemberian diet tinggi lemak (klp.2), dan bermakna secara statistik (p<0,05). Apabila dibandingkan dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb (klp.3) ada perbedaan yang bermakna untuk kedua dosis. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemberian jus buah jambu biji merah dengan dosis 50g/kg bb dan 100g/kg bb baik selama pemberian 30 hari maupun 60 hari tidak memberikan hasil sebaik pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb.

Perbedaan histologi antar perlakuan Dalam pengamatan secara kualitatif terhadap gambaran penampang melintang aorta serta pemberian skor dengan kriteria 1: endotel utuh (intak), 2: endotel tidak utuh (tidak intak) dan 3: adanya plak aterosklerosis. Hasil pengamatan preparat histologi penampang lintang aorta secara kualitatif pada kontrol menunjukkan bahwa tunika intima aorta masih intak yang artinya belum adanya proses awal terbentuknya aterosklerosis (Gambar 5A). Sedang yang diberi perlakuan diet tinggi lemak menunjukkan adanya sel endotel tidak utuh lagi bahkan ditemukan adanya plak aterosklerosis yang diikuti penebalan dinding aorta (Gambar 5B). Pemberian diet tinggi lemak bersamaan dengan jus jambu biji merah dosis 50 g/kg bb dan dosis 100 g/kg bb menunjukkan adanya sel endotel tidak utuh belum sampai terbentuk plak aterosklerosis pada dinding pembuluh darah ( gambar 5C). Kerusakan dinding aorta pada pemberian dosis 50 g/kg bb lebih kecil dibandingkan dengan dosis 100 g/kg bb (Gambar 5C).

Tabel 2 . Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar kolesterol total pengukuran hari ke 30 kel Perlakuan Kadar kolesterol total (mg/dl) Purata SD %beda terhadap I II 115,7375 0,99550 233,6650 1,18801 146,2275 0,85561 164,49 1,426 156,7450 0,82626 (+)101,89b (+) 26,34b (+)42,12b (+)35,43b (-)50,47b (-)37,42b (-)29,60b (-)32,92b Keterangan : b = perbedaan bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak

I II III IV V bermakna

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

(+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan Tabel 3. Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar kolesterol total pengukuran hari ke 60

kel

Perlakuan

I II III = IV V

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

Kadar kolesterol total (mg/dl) Purata SD %beda terhadap I II 116,7325 0,83067 (-)51,73b 241,83251,47400 113,1475 1,59932 114,54 1,640 131,4750 1,55993 (+)107,19b (-) 3,07tb (-) 1,88tb (-)12,63b (-)53,21b (-)52,64b (-)45,63b

Keterangan : b = perbedaan bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak bermakna (+) = mengalami peningkatan; (-) mengalami penurunan 4. Pengaruh pemberian jus

Tabel

buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar trigliserida pengukuran hari ke 30 kel Perlakuan Kadar trigliserida (mg/dl) Purata SD %beda terhadap I II 77,0400 0,6755 (-)32,79b 114,6300 1,2197 93,1725 0,9707 105,1675 1,5364 99,9325 0,5317 (+)48,75b (+)20,94b (+)36,47b (+)29,71b (-)18,72b (-)8,25b (-)12,82b

bermakna bermakna

I II III IV V

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

Keterangan : b = perbedaan (p<0,05); tb = perbedaan tidak (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan

T abel dan gambar 5 di atas menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi lemak mampu meningkatkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol dan menurunkan kadar HDL kolesterol pada semua kelompok. Pemberian jus buah jambu biji merah ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL kolesterol pada hewan coba, serta dapat menaikkan kembali kadar HDL kolesterol yang sempat turun. Hal ini berarti bahwa pemberian jus buah jambu biji berdaging merah dapat mencegah terjadinya dislipidemia pada hewan coba yang diberi diet tinggi lemak. Pemberian dalam waktu 30 hari jus buah jambu merah baik dosis 50 g/kg bb maupun 100 g/kg bb hasil yang diperoleh tidak sebaik pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb. Akan tetapi dalam waktu 60 hari pemberian jus buah jambu biji merah dengan dosis 50 g/kg bb sama baiknya dengan pemberian simvastatin 3,6 mg/kg bb dibandingkan dengan dosis 100 g/kg bb

dalam menghambat kenaikkan kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL kolesterol. Gambaran histopatologi aorta jantung tikus juga menunjukkan dosis 50 g/kg bb lebih baik dibandingkan dosis 100 g/kg bb. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan dengan dosis 100g/kg bb sudah mengalami kejenuhan sehingga tidak memberikan hasil yang baik, atau kemungkinan ada masalah teknis baik mulai awal sampai akhir melakukan penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan Sigh dan Rastogi (1997). yang menyatakan bahwa pemberian jambu biji pada penderita hipertensi dan hiperkolesterol dapat meningkatkan HDL kolesterol (8,9%), menurunkan kolesterol total (11,9%), trigliserida (8,1%), sistolik (5%) dan diastolik (4,6%). Hal tersebut ternyata ada hubungan dengan kadar vitamin C yang terdapat dalam jambu biji. Pemberian jambu biji pada sukarelawan sehat dengan dosis 400g selama

28 hari ternyata dapat meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh 22 kali sehingga terjadi kenaikkan antioksidan total 31,85% dan HDL kolesterol 70% dibandingkan dengan kontrol (Rahmat dkk, 2006), Vitamin C mempunyai aktifitas antioksidan yang dapat mencegah terjadinya stres oksidatif pada kolesterol LDL, sedangkan pektin mempunyai
kel Perlakuan

kemampuan menurunkan konsentrasi kolesterol serum. Diduga vitamin C yang terdapat dalam jambu biji merah dapat mencegah penyakit jantung (aterosklerosis) melalui kemampuannya untuk menangkap radikal bebas sebelum mereka dapat mengawali oksidasi LDL (Gropper, 2005).

Tabel 5.Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar trigliserida pengukuran hari ke 60 Kadar trigliserida (mg/dl) Purata SD % beda terhadap I II 76, 5675 0,6302 116,0500 3,5300 71,9350 1,0014 77,2225 2,9865 86,2975 2,0623 (+)51,44b (-)6,13 t b (+)0,77 t b (+)12,62 t b (-)33,97b (-)38,01b (-)33,46b (-)25,64b Pengaruh pemberian jus

bermakna bermakna

I II III IV V

Tabel 6.

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

Keterangan : b = perbedaan (p<0,05); tb = perbedaan tidak (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan

buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar LDL kolesterol pengukuran hari ke 30 Kel Perlakuan Kadar LDL(mg/dl) Purata SD % beda terhadap I II 31,6225 1,5874 161,3850 1,6291 59,2675 1,6302 88,3050 1,5746 77,7425 0,7039 (+)410,35 b (+)87,42 b (+)179,23 b (+)145,85 b (-)80,41 b (-)63,28 b (-)45,28 b (-)51,83 b Keterangan:

I II III IV V

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

b=perbedaan bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak bermakna (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan

Tabel 7. Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap kenaikan kadar LDL kolesterol pengukuran hari ke 60 Kel Perlakuan Kadar LDL (mg/dl) Purata SD % beda terhadap I II 31,0025 0,2433 169,2650 2,1757 25,7675 1,5883 30,065 2,4770 (+)445,97b (-)16,89 b (-) 3,02
tb

I II III IV

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus

(-)81,68 b (-) 84,77 b (-)82.23 b

jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

54,8600 1,8045

(+)76,95 b

(-)67,59 b

Keterangan:b = perbedaan bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak bermakna (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan

Tabel 8. Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap penurunan kadar HDL kolesterol pengukuran hari ke 30 kel Perlakuan Kadar HDL(mg/dl) Purata SD %beda terhadap I I II III IV V Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb 68,7100 1,1328 49,3550 0,8524 68,3275 1,0620 55,16 0,5490 59,0025 0,5487 (-)28,17 b (+)7,25 t b (-)13,42b (-) 7,39 b II (+)39,22 b (+)38,44 b (+)11,76 b (+)19,55 b

Keterangan:b=perbedaan bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak bermakna (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan

Tabel 9. Pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah terhadap penurunan kadar HDL kolesterol pengukuran hari ke 60 kel Perlakuan Kadar HDL(mg/dl) Purata SD % beda terhadap I II 72,9200 2,00393 49,3800 0,55201 77,2475 0,36650 69,03 1,178 (-) 32,28b (+) 5,93 b (-) 4,59b (+)47,67 b (+)56,43 b (+)39,79 b

I II III IV

Kontrol Pakan standart diet tinggi lemak diet tinggi lemak + simvastatin 3,6mg/kgbb diet tinggi lemak + jus

jambu 50g/kgbb diet tinggi lemak + jus jambu 100g/kgbb

59,3900 0,69209

(-) 18,55 b

(+)20,27 b Keterangan: b=perbedaan

bermakna (p<0,05); tb = perbedaan tidak bermakna (+) = mengalami peningkatan; (-) = mengalami penurunan Hariyadi, P. 2005. Jambu Biji, 'Gudang' Vitamin C. Available in: http://www.ayahbundaonline.com. Kamaluddin, MT. 1992. Farmakologi Obat Anti Hiperlipidemia. Available in: http://www.cermindunia kedokteran.com. Kannel, WB. Tinjauan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular. In: Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: EGC. 1994. Libby, P. Prevention and Treatment of Atherosclerosis. In: Kasper et al. Harrisons Pinciples of Internal Medicine 16th ed. New York: McGraw-Hill. 2005.

Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jus buah jambu biji mempunyai potensi antihiperlipedemi, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pencegahan naiknya kadar kolesterol di dalam darah. Dosis 50 mg/kg bb bila dikonversikan untuk dosis manusia dengan berat badan 70 kg dengan faktor konversi 0,018 setara dengan 400 mg. Hasil ini memberi harapan penggunaannya untuk mencegah kenaikkan kadar kolesterol darah. Kiranya masih perlu penelitian lebih lanjut untuk dapat memperkirakan kemampuan mencegah terbentuknya plak aterosklerosis. KESIMPULAN Pemberian jus buah jambu biji merah dengan dosis 50 mg/kg bb selama 60 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total,trigliserida, LDL kolesterol dan menaikkan kadar HDL kolesterol karena pemberian diet tinggi lemak. Gambaran histopatologi pada aorta jantung menunjukkan adanya sel endotel tidak utuh akan tetapi belum sampai terbentuk plak aterosklerosis pada dinding pembuluh darah,.
DAFTAR PUSTAKA Achyad, DE dan Rasyidah, R. (editor). 2000. Jambu Klutuk (Psidium guajava l.). Available in: http://www.asiamaya. com/ jamu/isi/ jambuklutuk_psidiumguajava.htm Rahmat A, Abu Bakar M.F, Hambali Z. 2006. The Effect of Guava (Psidium guava) Consumption on Total Antioxidant and Lipid Profile in Normal Male Youth. In AJFAND on line, vol.6 No.2. Gropper,S.S., Smith,J.L.,and Groff,J.L. 2005. Advanced Nutrition and Human Metabolism 4th ed. Belmont : Thomson Wadsworth.

Pdpersi. 2004. Obat tradisional: Jambu Biji (Psidium guajava L.). Available in: URL http://www.pdpersi.co.id./pusat data & informasi PERSI.htm Riana, A. (editor). 2000. Jambu biji. Available in: URL http://www. asiamaya.com/nutrients/jambubiji.htm. Sharper AG. Environmental factor in Coronary Heart Disease: Diet. European Heart Journal 8:31-38, 1987.

Singh, R. B., et al. Effects of guava intake on serum total and high-density lipoprotein cholesterol levels and on systemic blood pressure. Am. J. Cardiol. 1992; 70(15): 1287-91. The National Cholesterol Education Program (NCEP). Executive summary of the third report of the NCEP expert panel on detection, evaluation, and treatment of high blood cholesterol in adult (Adult Treatment Panel). JAMA 288:49, 2001. Wardlaw, G.M.,and Hampl, J.S. 2007. Perspectives in Nutrition 7th ed. New York : McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai