Anda di halaman 1dari 7

Teori komputasi adalah cabang ilmu komputer dan matematika yang membahas apakah dan bagaimanakah suatu masalah

dapat dipecahkan pada model komputasi, menggunakan algoritma. Bidang ini dibagi menjadi dua cabang: teori komputabilitas dan teori kompleksitas, namun kedua cabang berurusan dengan model formal komputasi. Untuk melakukan studi komputasi dengan ketat, ilmuwan komputer bekerja dengan abstraksi matematika dari komputer yang dinamakan model komputasi. Ada beberapa model yang digunakan, namun yang paling umum dipelajari adalah mesin Turing. Sebuah mesin Turing dapat dipikirkan sebagai komputer pribadi meja dengan kapasitas memori yang tak terhingga, namun hanya dapat diakses dalam bagian-bagian terpisah dan diskret. Ilmuwan komputer mempelajari mesin Turing karena mudah dirumuskan, dianalisis dan digunakan untuk pembuktian, dan karena mesin ini mewakili model komputasi yang dianggap sebagai model paling masuk akal yang paling ampuh yang dimungkinkan. Kapasitas memori tidak terbatas mungkin terlihat sebagai sifat yang tidak mungkin terwujudkan, namun setiap permasalahan yang "terputuskan" (decidable) yang dipecahkan oleh mesin Turing selalu hanya akan memerlukan jumlah memori terhingga. Jadi pada dasarnya setiap masalah yang dapat dipecahkan (diputuskan) oleh meisn Turing dapat dipecahkan oleh komputer yang memiliki jumlah memori terbatas.

Komputasi dengan memori mengacu pada platform komputasi di mana respons fungsi disimpan dalam array memori, baik satu atau dua-dimensi, dalam bentuk tabel lookup (LUT) dan fungsi dievaluasi dengan mengambil nilai-nilai dari LUT. Ini platform komputasi dapat mengikuti salah satu model komputasi murni spasial, seperti dalam Bidang-Programmable gate array (FPGA), atau model komputasi temporal, di mana fungsi yang dievaluasi di beberapa siklus jam. Pendekatan kedua bertujuan mengurangi overhead dari interkoneksi diprogram dalam FPGA dengan melipat sumber daya interkoneksi di dalam elemen komputasi. Padat menggunakan dua dimensi array memori untuk menyimpan beberapa yang besar-beberapa masukan-keluaran LUT. Komputasi dengan memori berbeda dari Komputasi dalam Memori atau Processor-dalammemori (PIM) konsep, banyak diteliti dalam konteks mengintegrasikan prosesor dan memori pada chip yang sama untuk mengurangi latency memori dan meningkatkan bandwidth. Arsitektur ini berusaha untuk mengurangi jarak perjalanan data antara prosesor dan memori. Berkeley Iram proyek merupakan salah satu kontribusi penting di bidang arsitektur PIM.

Komputasi dengan platform memori biasanya digunakan untuk memberikan manfaat dari reconfigurabilty perangkat keras. Platform komputasi reconfigurable menawarkan keuntungan

dalam hal biaya desain dikurangi, waktu awal-ke-pasar, prototyping cepat dan sistem perangkat keras mudah disesuaikan. FPGA hadir sebuah platform reconfigurable komputasi populer untuk mengimplementasikan sirkuit digital. Mereka mengikuti model komputasi murni spasial. Sejak awal mereka pada tahun 1985, struktur dasar dari FPGA terus terdiri dari dua-dimensi array blok logika Dikonfigurasi (CLBs) dan matriks interkoneksi diprogram [1]. FPGA kinerja dan disipasi daya sebagian besar didominasi oleh arsitektur diprogram rumit (PI) interkoneksi [2] [3]. Sebuah cara yang efektif untuk mengurangi dampak dari arsitektur PI di FPGA adalah untuk menempatkan LUT kecil di dekat (disebut cluster) dan untuk memungkinkan intra-cluster komunikasi menggunakan interkoneksi lokal. Karena manfaat dari arsitektur FPGA berkerumun, FPGA vendor besar telah dimasukkan dalam produk komersial mereka [4] [5]. Investigasi juga telah dilakukan untuk mengurangi overhead karena PI halus FPGA dengan pemetaan yang lebih besar multi-input multi-output LUT ke blok memori yang tertanam. Meskipun mengikuti model komputasi yang sama spasial, bagian dari fungsi logika diimplementasikan menggunakan blok memori yang tertanam sementara bagian sisanya direalisasikan menggunakan LUT lebih kecil [6]. Seperti pemetaan heterogen dapat meningkatkan area dan kinerja dengan mengurangi kontribusi diprogram interkoneksi.

Berlawanan dengan model komputasi murni spasial dari FPGA, sebuah platform komputasi reconfigurable yang menggunakan model komputasi temporal (atau kombinasi dari kedua temporal dan spasial) juga telah diteliti [7] [8] dalam konteks meningkatkan kinerja dan energi lebih konvensional FPGA. Platform ini, disebut sebagai Komputasi Berbasis Memori (MBC), menggunakan padat dua dimensi array memori untuk menyimpan LUT. Kerangka kerja tersebut mengandalkan melanggar fungsi kompleks (f) menjadi kecil sub-fungsi, yang mewakili subfungsi sebagai menjadi multi-input multi-output LUT dalam array memori, dan mengevaluasi fungsi f dari beberapa siklus. MBC dapat memanfaatkan pada kepadatan tinggi, daya rendah dan keuntungan kinerja tinggi memori nano [8]. Gambar: Memori Block.png Logika menunjukkan diagram tingkat tinggi blok MBC. Setiap elemen komputasi menggabungkan array dua dimensi memori untuk menyimpan LUT, controller kecil untuk sequencing evaluasi sub-fungsi dan satu set register sementara untuk menyimpan output dari partisi antara individu. Sebuah kerangka, cepat routing lokal di dalam setiap blok komputasi menghasilkan alamat untuk akses Lut. Beberapa elemen komputasi tersebut dapat dihubungkan secara spasial menggunakan FPGA

seperti arsitektur interkoneksi diprogram untuk mengaktifkan pemetaan fungsi besar. Waktu eksekusi-multiplexing lokal di dalam unsur-unsur komputasi secara drastis dapat mengurangi kebutuhan interkoneksi diprogram mengarah ke peningkatan besar dalam energi-delay produk dan skalabilitas yang lebih baik dari kinerja di generasi teknologi. Array memori di dalam setiap elemen komputasi dapat diwujudkan dengan Content-addressable memori (CAM) untuk secara drastis mengurangi kebutuhan memori untuk aplikasi tertentu [7]

CLOUD COMPUTING DAN IMPLEMENTASINYA UNTUK UKM


Definisi Cloud Computing. Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith. Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya. Analoginya adalah, Jika and membutuhkan susu, kenapa membeli sapi? Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan software atau hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan manfaat ini (susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware) Cloud computing dipecah ke dalam 3 segmen : aplikasi, platform, dan infrastruktur. Setiap segmen memberikan tujuan dan penawaran produk yang berbeda untuk pebisnis dan individual di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2009, penelitian dilakukan oleh VersionOne yg menemukan bahwa 41% profesional senior di bidang IT tidak tahu apa itu cloud computing dan dua pertiga dari profesional keuangan bingung dengan konsep tersebut. Pada bulan September 2009,

penelitian Aberdeen Group menemukan bahwa perusahaan yang disiplin mencapai rata-rata 18% pengurangan biaya IT mereka dari cloud computing dan 16% pengurangan dalam data center power costs. Implementasi Cloud Computing pada UKM. Adopsi Teknologi IT di kalangan Usaha Kecil Dan menengah (UKM) memang terhitung masih cukup rendah. Di lain sisi penggunaan Teknologi IT dipandang memiliki peranan yang cukup besar bagi perkembangan UKM. Dengan memanfaatkan TI, UKM bisa menyamai akselerasi pertumbuhan usaha skala besar. Namun di sisi yang lain investasi di bidang IT bagi UKM memang terasa sangat berat, karena memerlukan biaya dan tenaga ahli bidang IT yang cukup mahal. Untuk membeli hardware sebagai pendukung penerapan TI bagi UKM saja sudah cukup besar, belum lagi software, aplikasi dan lain sebagainya. Bagi kalangan UKM yang sudah mulai melirik TI masih saja ada kekhawatiran misalnya saja seperti belum tersedianya sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara serta mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Investasi besar inilah yang masih menjadi momok bagi sebagian besar pelaku UKM untuk mau mengaplikasikan Teknologi Informasi bagi pengembangan bisnisnya. Solusi murah dan efisien penerapan IT bagi UKM yang saat ini berkembang adalah Cloud Computing. Seberapa mahal layanan ini? Untuk skala bisnis, layanan cloud computing terbilang cukup murah karena layanan ini menggunakan mekanisme economies of scale, Semakin banyak yang ikut menggunakan, semakin baik. Telkom misalnya, dengan 4-5juta per bulan para pelaku UKM sudah dapat menikmati layanan yang mereka tawarkan, meliputi Infrastructure as a Service (IAAS), Platform as a Service (PAAS), hingga Software as a Service (SAAS). Sebagai gambaran, beberapa contoh aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya. Solusi teknologi bagi pengembangan UKM sudah tersedia, potensi dan peluang juga mengunggu untuk di petik. Tinggal kita sendiri mau bergerak atau tidak, mengembangkan usaha yang kita

miliki agar menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Edukasi dan sosialisai tentang pemanfaatan ICT juga harus terus dilakukan pemerintah, provider serta semua pihak yang concern dengan pengembangan UKM di Indonesia. Para penyedia layanan cloud computing bagi UKM juga memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menghadirkan layanan yang berkualita serta secure melindungi data-data pelangganya. Untuk ilustrasinya, cloud computing digambarkan seperti ini:

Perhatikan titik-titik komputer/server sebagai gabungan dari sumber daya yang akan dimanfaatkan. Lingkaran-lingkaran sebagai media aplikasi yang menjembatani sumber daya dan cloud-nya adalah internet. Semuanya tergabung menjadi satu kesatuan dan inilah yag dinamakan cloud computing. Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu: 1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. 2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.

3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook. Para investor sedang mencoba untuk mengeksplorasi adopsi teknologi cloud computing untuk dijadikan bisnis seperti Google dan Amazon yang sudah punya penawaran khusus pada teknologi cloud. Dan juga Microsoft dan IBM tidak mau kalah dalam hal ini, mereka juga sudah menginvestasikan jutaan dolar untuk hal ini. Bisa dipastikan ke depannya cloud computing ini akan menjadi sebuah trend, standar teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari layanan cloud. Kelebihan Cloud Computing 1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya. 2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat. 3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah. 4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping. 5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun. Kekurangan Cloud Computing Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar. Referensi:
y

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

http://www.infokomputer.com/umum/memahami-cloud-computing-bagian-1/semuahalaman

y y

http://www.teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing http://www.turisinternet.com/pengertian-cloud-computing

Anda mungkin juga menyukai