Qadha Dan Qadar (Tugas Final Tafsir)
Qadha Dan Qadar (Tugas Final Tafsir)
Maka barangsiapa yang berpaling sesudah yang demikian itu, maka itulah mereka-mereka yang
fasik
Berpaling dari kesatuan itu adalah fasik, yaitu durhaka. Tidak lagi menuruti jalan yang
lurus. Fasiklah orang kalau telah dibentuknya suatu macam agama, lalu didasarkannya kepada
nama seorang Nabi, lalu menyisihkan diri dari goloongan yang lain, yang ajaran merekapun
berasal dari seorang Nabi pula, tidak ada maksud hendak menngabungkan semuanya dalam satu
ajaran. Nabi-nabi bersatu dan ummat-ummat di belakang mereka terpecah.
,@0 @ Bb ,_ 0,
10 [ ,_Bb ;J.Bb, Bq_
B4m, =@f, ,_
16
Apakah yang lain dari agama Allah yang mereka kehendaki? Padahal kepadanyalah menyerah
apa-apa yang ada di semua langit dan bumi, dengan suka sendiri atau terpaksa. Dan kepadanya
mereka akan dikembalikan.
Apakah yang lain dari agama Allah yang mereka kehendaki?. Tadi sudah nyata apa yang
dikatakan agama Allah, yaitu menyerah dengan tulus ikhlas kepada Allah, menerima ajaran
Allah yang dibawa para Rasul dan mengakui semua Rasul adalah utusanNya. Kalau seorang
Nabi diterima dan lain ditolak, itu bukan agama Allah. Apakah yang lain dari agama Allah itu
yang mereka kehendaki ? yaitu tidak menyerah diri dengan sepenuhnya ? Padahal
kepadanyalah menyerah apa-apa yang ada di semua langit dan bumi, dengan suka sendiri atau
terpaksa. Lihatlah alam sekeliling mu, semua duduk menyerah kepada Tuhan, dengan suka atau
pun tidak suka, mau atau tidak mau, tidak ada jalan lain, selain tunduk kepada Tuhan. Matahari,
bumi, bulan dan bintang- bintang, semua beredar dengan teratur pada garis yang telah ditentukan
Tuhan. Manusiapun mungkin ada yang tidak mau menyerah kepada Tuhan, tetapi dia tidak dapat
memilih jalan lain daripada menyerah juga. Orang yang muda mau tidak mau mesti tua juga,
orang yang hidup mau tidak mau harus mati juga. Maka bahagialah manusia yang insaf akan hal
ini, sehingga dia tidak merasa keberatan menerima ketentuan Tuhan. Dan kepadanya mereka
akan dikembalikan. Mau tidak mau, akhirnya mesti kembali kepada Tuhan juga.
VC Bqb, BB B, X0 B,1@1 B,
X0 b[V @f V@f,
Cf, _f, BJ.Bb, B,
,[X0 P_ P@@, ,_@1qBb,
; N HA )=0 q.
, = _1
Katakana lah: kami percaya kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail, Ishak, dan Yakub dn anak cucu dn apa yang diberikan
kepad Musa dan Isa dan Nabi-nabi dari tuhan mereka tidklah kami memperbeda-bedakan
antara seorangpun dari mereka itu, dn kami, kepadaNyalah kami menyerah.
Pangkal ayat 84 ini menjelaskan bahwa yang diturunkan kepada nabi-nabi itu ialah berupa
wahyu dan hikmat, isi ajarannya tetap satu, yaitu menolak segala penyembahan kepada selain
Allah, seperti berhala. Musa diberi kitab Taurat dan Isa diberi Injil, nabi-nabi yang lain juga
17
diberi wahyu, zabur diberi kepada Daud. Semua itu kami terima dan junjung tinggi, karena
semuanya bermaksud satu yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Sehingga semua
nabi itu bagi kami adalah nabi kami, segala ajaran mereka yang asli adalah pegangan kami.
Menyerahkan diri kepada Allah ( islam ) itulah yang diajarkan oleh sekalian Rasul yang tidak
ada perbedaan di antara mereka.
, J1 ,@A 16Bb Bqq@ 1
VPf =q ,_, [ JBb
Bb
Dan barang siapa yang mengingikan selain dari pada Islam menjadi agama, maka sekali-kali
ad akan diterima daripadanya, dan dia pada hari kiamat adalah seorang dari orang-orang yang
merugi.
Berulang telah diterangkan bahwasanyaagama yang sebenar-benar agama ialah menyerah
diri kepada Allah, tidak bercabang kepada yang lain. Maka sekalian mereka yang telah sampai
kepada taraf penyerahan dirinya kepada allah.
Ayat ini menerangkan, bahwasanya barangsiapa yng memilih atau menginginkan suatu
agama selain Islam, sekali-kali Tidaklah Allah akan sudi menerimanya, kitapun dapat kesan
bahwasanya seorang yang beragama tidak dengan perantaraan, belumlah dia beragama.
Orang yang mengerjakan rukun-rukun agama dan syariat, tetapi tidak menyadari penyerahan
diri itu, maka agamanya hanyalah gerak-gerik semata. Dalam hal ini sama saja orang yang
mengerjakan sembahyang secara Kristen dengan sembahyang secara Islam.
D. Tafsir ayat-ayat tentang makna syirik dan washilah
1. Surat Al-Maidah ayat 35
B0 CBb Fb_1b, Fb_fVBb Bb
Fb_JBb, =@f 0b@,_Bb
Fb), [ 0b@P P1
,_1V
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersungguh-sungguhlah mencari
jalan yang mendekatkan diri kepada Allah, dan berjihadlah pada jalanNya, supaya kamu
mendapat keberuntungan.
Setelah ayat 33 menjelas tentang sanksi hokum, ayat 34 berbicara tentang gugurnya sanksi
hokum bagi yang telah bertaubat, dan ayat 35 ini menyentuh jiwa manusia dengan mengajaknya
18
mendekat kepada Allah, ajakan itu ditujukan kepada orang-orang yang walau baru memiliki
secercah iman, sebagimana dipahami dari panggilan hai orang-orang yang beriman walau
hanya sekelumit iman bertakwalah kepada Allah hindarilah siksaNya baik duniawi maupun
ukhrawi dan bersungguh-sungguhlah mencari jalan yang mmendekatkan diri kepadaNya, dan
berjihadlah pada jalanNya. Yaitu kerahkanlah semua kemampuan kamu lahir dan batin untuk
menegakkannilai-nilai ajaranNya, termasuk berjihad melawan hawa nafsu kamu supaya kamu
mendapat keberuntungan. Yakni memperoleh apa yang kamu harapkan baik keberuntungan
dunia dan akhirat.
Kata Wasilah mirip maknanya dengan Washilah , yakni sesuatu yang menyambung
sesuatu dengan yang lain, Wasilah adalah sesuatu yang menyambung dan mendekatkan
sesuatu dengan yang lain, atas dasar keinginan yang kuat untuk mendekat. Banyak cara dapat
digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, selama masih sesuai dengan syariatNya. Ini
bermula dari rasa kebutuhan kepadanya. Demikian tafsir Ibnu Abbas. Jika seseorang merasakan
kebutuhan kepada sesuatu, dia akan menempuh segala cara untuk meraih ridhanya serta
menyenangkannya. Demikian juga Allah.
Dalam suatu hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh imam Bukhari, Nabi saw bersabdsa:
Sesungguhnya Allah yang maha mulia lagi maha agung berfirman: Barang siapa yang
memusuhi waliku ( orang yang dekat kepadaKu ) maka sesungguhnya Aku telah nyatakan
perang baginya. Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku, dengan sesuatu
yang lebih aku senangi dari pada melaksanakan apa yang aku fardhukan atasnya. Dan tidak
pula hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri dengan melakukan amalan sunnah, sehingga aku
mencintainya, menjadikan Aku telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang ia
gunakan untuk melihat, tangannya yang dengannya ia menghajar, yang kakinya yang dengannya
ia berjalan. Apabila ia bermohon kepada-Ku maka pasti Ku-kabulkan permohonannya, apabila
ia meminta perlindunganKu maka pasti ia Ku-lindungi.
Ayat ini dijadikan oelh sementara ulama sebagai dalil yang membenarkan tawassul-yakni
mendekatkan diri kepada Allah dengan menyebut nama Nabi dan para wali. Sementara orang
asy-syarawi mengkafirkan orang yang bertawassul.
19
Ulama yang melarang tawassul karena khawatir masyarakat awam akan beranggapan bahwa nabi
atau para walilah yang mengabulkan semua permintaan mereka.
6
2. Surat Luqman ayat 13
[f, XBC f =1N ,_,
= P N q@V BB F ,f
Aq@Bb 1 @
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Ingatlah hai rasul yang mulia kepada nasehat luqman terhadap anaknya, karena ia adalah
orang yang paling belas kasihan kepada anaknaya, dan paling mencintainya. Karenanya, luqman
memerintahkan kepada anaknya supaya menyembah Allah semata dan melarang berbuat syirik
(menyekutukan Allah dengan yang lainnya).
Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa perbuatan syirik itu merupakan kedhaliman
yang besar. Syirik dinamakana perbuatan yang dhalim, karena perbuatan syirik itu berarti
meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dan ia dikatakan dengan dosa besar, karena
perbuatan syirik itu berarti menyamakan kedudukan tuhan, yang hanya dari Dia-lah segala
nikmat, yaitu Allah SWT dengan sesuatu yang tidak memilki nikmatapapun yaitu berhala-
berhala.
Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuat hadits yang bersumber dari Ibnu Masud. Ibnu
Masud menceritakan ketika ayat itu diturunkan yaitu FirmanNya. (Surat Al-Anam : 82)
CBb Fb_1b, , Fb_P1
,1f X1 00 J.Bb
, )J
82. orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman
(syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
6
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbahi Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran Volume 3 Surah Al-Maidah, ( Jakarta :
Lentera Hati, 2002 ), Hal 87-88
20
Maka hal itu dirasakan sangat berat oleh para sahabat, lalu mereka berkata , Siapakah
diantara kita yang tidak mencampuradukkan imannya dengan perbuatan dzalim(dosa) ? Maka
Rasulullah SAW menjawab, Sesungguhnya pengertian dzalim itu tidaklah demikian, tidaklah
kalian pernah mendengar perkataan Luqman ?
P N q@V BB
Sesudah Allah menuturkan apa yang telah diwasitkan oleh Luqman terhadap anaknya,
yaitu supaya ia bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan semua nikmat yang tiada
seorangpun bersekutu dengan-Nya didalam menciptakan sesuatu, kemudian Luqman
menegaskan bahwasanya syirik itu adalah perbuatan yang buruk. Selanjutnya Allah SWT
mengiringi hal tersebut dengan wasiatnya kepada semua anaknya supaya mereka berbuat baik
kepada kedua orang tuanya, karena sesun gguhnya kedua orang tua adalah penyebab pertama
keberadaannya didunia.
7
3. Surat An-Nisa ayat 48:
f Bb N 0 Aq,@ =
, B @ [ B P
, q@ BB )f b,@Bb Bf
B@
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Kemudian Allah SWT mengajarkan bahwa:
Allah tidak mengampuni perbuatan syirik, dalam arti Allah tidak mengampuni seorang hamba
yang mati dalam keadaan musyrik.
, B @ [
B
Dan Allah mengampuni dosa selain (syirik) ayat ( yaitu bagi siapa saja yang
dikehendakiNya).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar RA,dari Rasulullah SAW bersabda,
Isi haditsnya :
7
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi Juz 19,20,21,(Semarang, PT.Karya Toha Putra, 1993)
21
:
.
Aku menemuimu dengan membawa ampunan sepenuh itu juga. Sesungguhnya Allah
berfirman, Hai hamba-Ku, selama kalian beribadah dan berharap kepada-Ku, maka aku akan
mengampunimu, apapun kesalahanm yang ada padamu, Hai Hamba-Ku, seandainya Engkau
bertemu denganKu dengan membawa kesalahan sepenuh bumi selama engkau tidak
menyekutukanKu dengan sesuatu yang lain, niscaya
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata,Aku mendatangi Rasulullah,
beliau bersabda:
siapa saja hamba yang ,mengucapkan Laa Ilaha illallah, kemudian ia diatas itu maka ia
pasti masuk syurga,aku bertanya,Walaupun Ia berzina dan mencuri ?, Nabi menjawab ,
Walaupun Ia berzina dan mencuri ?, Abu Dzar bertanya lagi, Walaupun Ia berzina dan
mencuri ?,Nabi berkata, Walaupun Ia berzina dan mencuri ?,(3x) beliau seperti itu , kemudian
pada kali yang keempat Nabi berkata, Meskipun Abu Dzar tidak suka,.
Kemudian diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim dari HAdits Husain,Al-Bazar
meriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata,dahulu kami menahan istighfar terhadap pelaku dosa
besar hingga kami mendengar Nabi Bersabda.
, :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa-dosa dibawah
ini syirik bagi yang dikendakiNya,Nabi berkata,Aku menangguhkan syafaatki pada hari
kiamat.
Firman Allah SWT,
, q@ BB )f b,@Bb Bf
B@
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Didalam As-Shahihan diriwayatkan dari Ibnu Masud ia berkata : Aku bertanya,
22
.
Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar ? beliau menjawab,Engkau menjadikan
tandingan bagi Allah, padahal Dial ah yang menciptakanmu,
8
4. Surat An-Nisa Ayat 116
f Bb N 0 Aq,@ =
, B ,@ [ B P
, q@ BB )f V@ /A1@
b)@
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Dosa syirik itu tidak akan diampuni dan pada hakikatnya kaum musyrikin itu menyembah
syaitan. Pembahasan tentang ayat ini telah disebutkan sebelumnya yaitu firman Allah SWT.
f Bb N 0 Aq,@ =
, B @ [ B P
, q@ BB )f b,@Bb Bf
B@
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segla dosa yan
selain dari syirik itu (Qs. An-Nisa :48)
Dan kami telah menyebutkan hadits-hadits yang berkaitan dengannya pada awal surat ini.
Dan Firman Allah SWT,
, q@ BB )f V@ /A1@
b)@
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya. Ia telah tersesat dari petunjuk dan jauh dari kebenaran. Ia telah
membinasakan dirinya sendiri dan merugikannay baik didunia maupun diakhirat. Dan telah
terluput darinya kebahagiaan didunia maupun diakhirat.
8
Ibnu Katsir penerjemah Abu HAsan Al-Atsari, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, (Bogor, Pustaka Ibnu Katsir, 2008)
23
5. Surat Al-Hajj ayat 30-31
[ , 6= Bb ,_
@ 0 )q =,; N 61=0, P
J.Bb Nf B P;1J P@1 F
Fb_PJBB JBb J.Bb
Fb_PJBb, _C ;Bb ,BA,1=
,@A H@ = P , q@
BB BFN BBb
=J @Bb 0 _V =
NBb [ 6CN C@
Demikianlah (perintah Allah). dan Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi
Allah,Maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. dan telah Dihalalkan bagi kamu
semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, Maka jauhilah
olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.
Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu
disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
Pahala Menjauhi Maksiat
Allah SWT menyatakan Inilah yang Kami perintahkan, berupa ketaatan-ketaatan dalam
mengerjakan manasik, serta pahala yang melimpah bagi orang yang mengerjakannya
, 6= Bb
Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat disisi Allah (hurumaat). Maksudnya,
siapa yang menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan dan hal-hal yang Allah haramkan, sedangkan
dirinya menganggapnya besar urusannya, jika melakukan perbuatan-perbuatan tersebut,(artinya
ia tidak menganggapnya sepele),
,_ @ 0 )q =,;
Maka (demikian) itu lebih baik baginya disisi Rabb-nya. Maksudnya, baginya kebaikan yang
banyak atas sikap dan tindakannya itu, dan baginya pahala yang melimah. Sebagaimana
ketaatan-ketaatan itu akan dibalas pula dengan kebaikan yang banyak dan pahala yang
24
melimpah, maka demikian pula meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan menjauhi hal-hal
yang dilarang.
Kehalalan Hewan Ternak
Firmannya
61=0, P J.Bb Nf B P;1J
P@1
Dan dihalalkan bagi kamu semua hewan ternak , kecuali yang diterangkan kepadamu
(keharamannya). Maksudnya, Kami halalkan bagimu smua hewan ternak. Dan
B V Bb H 1,@m N, PB
N, 0b@, N, 6C N, CBb
FbAAH @ [V Bb L@NBb F
@qH0, N _1f
103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan
haam. akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan
mereka tidak mengerti.
Bahiirah: ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu
unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh
diambil air susunya.
Saaibah: ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar.
Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, Maka ia
biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan
selamat.
Washiilah: seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan
betina, Maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat
membuntingkan unta betina sepuluh kali. perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan
haam ini adalah kepercayaan Arab jahiliyah.
Dan Firmannya,
Nf B P;1J P@1
25
kecuali yang diterangkankepadamu (keharamannya). Maksudnya Pengharaman bangkai,
darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah yang
tercekik,(Qs. Al-Maaidah ayat 5) hingga akhir ayat.
Perintah Menjauhi Syirik dan Dusta
Firman-Nya,
Fb_PJBB JBb J.Bb
Fb_PJBb, _C ;Bb
maka jauhilah (penyembahn)berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan dusta.
Kata min disini untuk menjelaskan jenis. Maksudnya Jauhilah najis yaitu berhala -berhala. Allah
SWT mendampingkan penyekutuan terhadap Allah dengan perkataan dusta. Ini sebagaiamana
firman-Nya,
Surat Al-Araaf ayat 33
VC Bf = ;,; @=,_ABb B
B8 B, 6Bb,
Bb, @ CBb 0,
Fb_H@V BB B X.4 =
Bq11 0, Fb__fV [V Bb B N
_oLV
33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun
yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah
untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Bakrah RA, bahwasanya Rasulullah
SAW bersabda :
) ( : , , ) : , ( , , ):
( :
Maukah kamu aku beritahukan mengenai dosa yang paling besar ? Kami berkata,
Tentu ya Rasulullah. Beliau bersabda, Menyekutukan Allah dan Durhaka kepada Orang Tua,
saat itu beliau bersandar, lalu duduk dan bersabda, Hati-hati (kalian dari) perkataan dusta dan
26
persaksian dustas, beliau terus mengulang-ulang perkataan itu hingga kami mengatakan, Andai
saja beliau diam.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Khuraim bin Fatik al-Asadi, dia mengatakan, bahwa
RAsulullah SAW mengerjakan Shalat Shubuh, begitu selesai, beliau langsung berdiri bersabda :
kesaksian palsu setara dengan penyekutuan terhadap Allah SWT.
Kemudian beliau membaca ayat ini,
F Fb_PJBB JBb J.Bb
Fb_PJBb, _C ;Bb ,BA,1=
,@A H@ =
Maka jauhilah (penyembahan) berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan
dusta. (beribadahalah) dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya.
firmanNya :
,BA,1=
"dengan ikhlaskepada Allah. Maksudnya dengan beribadah secara ikhlas kepada Allah,
berpaling dari kebathilan dan hanya tertuju pada kebenaran. Maka dari itu Allah berfirman,
,@A H@ =
tanpa mempersekutukan-Nya.
Kemudian Allah memberikan perumpamaan bagi orang yang mempersekutukanNya,
bahwa mereka berada dalam kesesatan, kebinasaan, dan jauh dari petunjuk. Dia berfirman,
, q@ BB BFN
BBb
barang siapa mepersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit, [Lafaz(
)asalnya tersungkur, maksudnya jatuh dari langit.
=J @Bb
Lalu disampar oleh burung, maksudnya burung memotongnya diudara.
0 _V = NBb [ 6CN C@
Atau diterbangkan angin ketempat yang jauh, maksudnya angin menerbangaknnya ketempat
yang jauh, dan ia binasa disana.
Maka dari itu disebutkan dalam haditnal-Bara (dalam hadits yang panjang), sesun
gguhnya jika orang kafir dicabut ruhnya oleh malaikat-malaikat maut lalu mereka membawa
ruhnya ke langit, maka pintu-pintu langit itu tidak dibuka baginya, bahkan ruhnya dihempaskan
27
dengan keras disana.
9
Kemudian beliau membaca surat ini. Hadis ini telah disebutkan terdahulu
dalam surat Ibrahim ayat 27. Allah SWT juga telah membuat perumpamaan lain bagi orang-
orang yang menyekutukan-Nya dalam Surat al-Anaam ayat 71 yaitu
VC Fb_)0 ,@ Bb B N BqA1
N, B@ @, b[V BqBf0
) [f B,1V) Bb @BCAH
=V,_JBb ,@Bb [ ;J.Bb
b,@= 0 10 =_)
[Lf )Bb Bq/Bb N VC ,f ) Bb
,_ N)Bb F B@0, 1 L
1Bb
71. Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada
kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang[syirik), sesudah Allah memberi petunjuk
kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan;
dalam Keadaan bingung, Dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang
Lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah
Itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan
semesta alam,
E. Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Alam
1. Surat Al-Araf Ayat 54
,f N,; Bb CBb C1. ,_Bb
,;J.Bb, [ J 6B0 N,_JBb
[V @Bb V@Bb ,;B8Bb
=1 B1dd= Bb, fBb,
_;1Bb, @ @0 N N0
0 C16Bb @J.Bb, N Aq,;BPV Bb L,;
oLBb
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
9
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfuri,, Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2
28
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah
hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.
Alam semesta diciptakan dalam enam masa
Allah taala memberitahukan bahwa dia menciptakan alam langit dan bumi berikut
beserta segala isinya dalam enam hari, sebagaimana dalam al-quran. Enam hari itu adalah ahad,
senin, selasa, rabu, kamis dan jumat. Dalam enam masa itulah diciptakan seluruhnya, termasuk
penciptaan adam. Namun para ulama berselisih tentang lamanya hari-hari ini, apakah masing-
masing hari dari hari tersebut seperti hari didunia, sebagaimana yang langsung terkesan dalam
benak kita, ataukah masing-masing hari seperti seribu tahun.
Adapun pada hari sabtu tidak ada penciptaan karena ia hari ketujuh. Dan karena itulah,
maka hari itu disebut sabtu (sabt) yang berarti al-qath (terputus)..
Imam ahmad meriwayatkan dari abu hurairah ia mengatakan, rasulullah SAW memegang
tanganku seraya bersabda, yang artinya :
Allah menciptakan bumi pada hari sabtu, menciiptakkan gunung-gungungnya pada hari ahad,
menciptakann pepohonannya pada hari senin, menciptakan apa yang tidak disukai pada harii
selasa, menciptkan cahaya pada hari rabu, menyearkan makhluk-makhluk melata didalamnya
pada hari kamis, dan menciptakan adam setelah ashar pada hari jumat (sebagai) akhir
penciptaan di akhir hari jumat yaitu antara ashar hingga malam.
Tafsir Al-Istiwaa
Adapun firmanNya, lalu dia bersemayam diatas arsy kata Istawa makna dasarnya
bersemayam dialihkan ke makna majazi yaitu berkuasa. Sehingga penggalan ayat ini
menegaskan tentang kekuasaan Allah SWT dalam mengatur dan mengendalikan alam raya,
tetapi hal tersebut sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya dari segala sifat kekurangan atau
kemakhlukkan. Adapun firmanNya, lalu dia bersemayam diatas arsy, dalam masalah ini orang-
orang memiliki pendapat banyak sekali, namun tidak akan kita bahas disini. Yang jelas apa yang
dipaham oleh kalangan musyabbihah yaitu orang yang menyerupakan Allah dengan Makhluk-
Nya, tidaklah benar dinisbatkan kepada Allah, karena tidak ada satupun dari makhluknya yang
serupa dengannya. Dalam firman-Nya :
@ =1dAH A F ,_, @Bb
@Bb
29
tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
melihat.
Malam Dan Siang Merupakan Tanda-Tanda Kekuasaan Allah
Firmannya Ia menutup malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Di
ayat ini Tuhan menerangkan bagaimana Tuhan menutupkan malam kepada siang, yaitu seketika
matahari mulai ghurub. Dalam beberapa menit saja, kegelapan malam itu telah menutup cahaya
siang, dengan terbenamnya matahari ke Ufuk Barat, secara cepat berubah dari keadaan siang
menjadi malam. Masing-masing dari keduanya mengikuti yang lainnya dengan cepat, tidak
terlambat sedikitpun. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat
dalam putaran yang abadi ini yaitu putaran malam mengikuti siang dalam peredaran planet ini.
Bahkan jika yang ini pergi yang lainnya datang dengan cepat dan sebaliknya.
Dan menciptakan matahari, bulan dan bintang, yang semuanya tunduk kepada
perintah-Nya, apabila kita perhatikan betapa besar bumi, dan matahari itu yang sekian kali
besarnya daripada besarnya besar bumi, dan matahari itu adalah beredar pula dalam falaknya.
Bukan saja bumi yang mengedarinya, diapun beredar pula. Bumipun beredar mengelilingi
matahari dan bulan pun beredar mengelilingi bumi yang sedang mengedari matahari itu, dan
disamping itu sekalian bintang-bintang pun beredar pula pada falaknya masing-masing. Dan
masing-masing beredar dan bergerak secara teratur yang disebut dalam Imu Pengetahuan Alam
dengan perseimbangan daya tarik. Karena adanya perseimbangan itulah maka tidak pernah
terjadi kekacauan Alam ini. Dengan semua ilmu pengetahuan alam dapat menambah keyakinan
kita bahwa tentang adanya Yang Maha Mengatur.
Ketahuilah ! BagiNyalah seluruh penciptaan dan ketentuan. Inilah persoalan yang
menjadi sasaran pemaparan ini yaitu persoalan uluhiah, dan rububiyah yaitu tentang Illah sebagai
Pencipta dan Rabbun sebagai Penetapkan Peraturan. Tidak ada campurtangan yang lain dalam
menciptakan seluruh alam itu,tidak ada pula campurtangan yang lain didalam mengatur dan
menetapkan kecuali Allah. Bumi mengedari matahari dengan demikian teratur bukanlah atas
kehendak dan kemauan bumi itu sendiri.
Maha Sucilah Allah, Pemelihara sekalian Alam, Maha Suci, Maha Berkat, penuh
kebesaran dan kemuliaan Allah, sebagai pengatur sekalian makhluknya, sebab itu dia pula Yang
30
Maha Suci buat disembah dan diibadati. Sebab tidak ada yang bergerak ataupun diam, tidak ada
yang beredar ataupun menetap, yang terlepas daripada hukum dan ketentuanNya.
2. Surat Al-Baqarah Ayat 29
,_ CBb q1. N B [ ;J.Bb Bq@
b,_JBb [Lf BBb V_@
1,_ P ,_, VN LA
/1
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
"Dialah yang telah menjadikan untuk kamu apa yang di bumi ini sekaliannya.
Alangkah besar Rahman dan Rahim yang terkandung di dalamnya. Allah telah
menjadikan segala yang ada dibumi untuk manusia. Sehingga ada air yang mengalir, lautan yang
terbentang, kayu yang tumbuh di hutan, batu di sungai, pasir di pantai ada binatang ternak dan
lain-lainnya. Semua hanya untuk manusia.
Dan apabila kamu gali bumi selapis dua lapis, bertemulah kekayaan entah minyak tanah,
mangan, uranium, besi dan segala macam logam, untuk kamu. Dan diberi alat untuk mengarnbil
manfaat dari sekalian pemberian rahmat, nikmat dan karunia itu, yaitu akal, ilmu dan
pengalaman kamu. Semua yang ada di sekeliling kita berguna dalam kehidupan kita.dan Allah
memberikan potensi kepada manusia berupa akal ntuk mengolah apa aja yang ada dibumi supaya
bisa digunakan dalam kehidupannya.
b,_JBb [Lf BBb
(kemudian menuju langit)
31
(yaitu kata Summa dalam ayat ini menunjukkan ataf dan dan kata Istawaa ilas samaa yaitu
berkehendak atau bertujuan ke langit. Makna lafadz ini mengandung pengertian berkehendak dan
bertujuan, karena menggunakan kata sambung ila. Maknanya Allah berkehendak menciptakan
langit.
V_@ 1,_
(lalu dia menciptakan langit tujuh lapis)
Lafadz as-samaa dalam ayat ini merupakan isim jinsi, karena itu disebutkan saba
samaawaat. Maksud ayat ini yaitu Sebagian dari langit berada di atas sebagian lainnya.
Dikatakan saba samaawaati artinya tujuh lapis bumi, yakni sebagian berada dibawah yang lain.
,_, VN LA /1
(dan dia Maha Mengetahui segala sesuatu)
yaitu Maksudnya, pengetahuan-Nya meliputi semua makhluk yang telah Ia ciptakan. Artinya
Dialah Yang Maha Tahu bagaimana cara pembuatan dan pembangunan alam itu. Dan dari ayat
inipun dapatlah kita mengerti bahwa penyusunan Tuhan Allah atas alam, baik penciptaan
bintang-bintang termasuk bumi ini, ataupun kejadian langit adalah memakai jaman dan waktu
yang teratur, terletak di luar daripada hitungan masa dan tahun kita ini. Sebab hitungan tahun
kita ini adalah sangat terbatas, hanya pada peredaran bumi rnengelilingi matahari dan bulan
mengelilingi bumi. Padahal di luar daerah kita entah berapalah banyak lagi matahari dengan
peredarannya sendiri dan hitungannya sendiri. Tuhanlah yang Maha Tahu semuanya itu. Ayat ini
menunjukkan bahwa bumi diciptakan sebelum langit, Sebagaimana firmannya dalam surat
Fushilat ayat 9-12 :
T VC Nq0 NJ CBB
C1. ,;J.Bb [ _ _1,
0 bq@b)0 P [ L,; oLBb
V, B@ ,,; BC_
Aq, B@ ,;)C, B@ B,_C0
32
[ ;0 6B0 Jb,_ CbB1
b,_JBb [Lf B,/Bb ;,
C.@ XBf B==1 ;J@, B,@/Bb
C_ 0 B4AH BJBC BqV0
B f
1b,_ [ _ P;=0, [ VH
LB B0 P B1, ,BBb
B,@;)Bb A@P@ B1=, P [
)fV Bb @1Bb
9. Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi
dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah
Rabb semesta alam".
10. dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam
empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
11. kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-
tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang
dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa
lagi Maha mengetahui.
Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa Allah memulai dengan menciptakan bumi, baru
kemudian menciptakan langit tujuh lapis. Begitu awal mula mendirikan bangunan. Dimulai dari
membangun dasar (pondasinya) baru kemudian bagian atasnya.Ayat di atas menjelaskan bahwa
Allah menciptakan bumi dan langit dengan tahapan-tahapan dan fungsinya masing-masing.
3. Surat Ali- Imran ayat 27
33
_V V@Bb [ ;BqBb _V,
,;BqBb [ V@Bb F =V, ;Bb
6@Bb =V, @6@Bb
,;Bb F HV, BV @
6LB@=
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam.
Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang
hidup[191]. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".
[191] Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari
telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-
bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
_V V@Bb [ ;BqBb _V,
,;BqBb [ V@Bb
engkau masukkan malam ke dalam siang dan engkau masukkan siang ke dalam
malam. dan artinya engkau gilirkan peredaran musim sehari, semalam 24 jam, 12 jam untuk
siang dan 12 jam untuk malam, tetapi bilangan siang atau sebaliknya, sehingga termasuklah
sebagian dari hitungan waktu bilangan malam telah termasuk kesiang hari, atau jam bilangan
siang termasuk kedalam malam hari. kita renungkan edaran siang dan malam ini, yang didalam
edaran itu terjadilah segala peristiwa, sehingga kita dapat mengambil kesan bahwa turun naiknya
suatu bangsa, naik atau turunnya bintang seseorang manusia tali-temali dengan edaran zaman ini,
sehingga dari sebabnya kita dapat menghitung perjalanan sejarah. sejarah bangsa naik dan
bangsa jatuh.
Sejarah bangsa naik dan bangsa jatuh, Sejarah kekuasaan manusia yang bergilir, dulu
budak jajahan sekarang umat merdeka. Dulu menjadi tuan sekarang menjadi budak, kita sering
payah menghitung sebelum tahu, tetapi kemudian kita mengakui kebenarannya setelah melihat
kenyataan.
=V, ;Bb 6@Bb
=V, @6@Bb ,;Bb
34
Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari
yang hidup Dilihat ke segala yang kecil, tampaklah dari telur yang belum bernyawa timbul
seekor anak ayam hidup dan dari ayam yang hidup keluar telur yang belum bernyawa. Dari yang
kecil dapat kita lihat bangkai anjing dipinggir jalan, beberapa hari terletak lalu timbul ulat yang
kecil-kecil beribu-ribu banyaknya, kemudian menjadi langau dan lalat. Maka keajaiban pada
mati dan hidup, hidup dan mati pada makhluk yang kecil, sama dengan keajaiban yang didapat
pada alam yang besar.Diukur pada bangsa-bangsa pun demikian pula, Allah mengeluarkan yang
hidup dari yang mati. Allah menanamkan ajaran islam yang hidup dari negeri Mekkah yang
laksana mati karena jahiliyahnya. Berkali-kali pula Allah memperlihatklan kuasa, dari orang
yang bodoh lahir seorang anak yang pandai, atau dari seorang ayah yang pintar, lahir seorang
anak yang bodoh.dari seorang ayah yang thalih timbul anak yang shalih, dan dari ayah yang
shalih ada anak yang thalih.
Dan Engkau memberi reezeki siapa yang engkau kehendaki dengan tidak
berkira. Tidaklah pula sekira-kira kalau dia melimpahkan rezeki kepada makhlukNya. Siapa
dan yang akan mengira dan menghitung, padahal rezeki itu Dia punya, dan yang Dia pula yang
punya ? dan berapa pun banyaknya Dia memberi tidaklah Dia akan rugi, sebagai yang tersebut
didalam hadis qudsi : kalau sekiranya orang-orang yang dahulu diantara kamu, dan orang-orang
yang terkemudian, baik jin ataupun manusia, semuanya memohon kepada Allah dan semuanya
memohon kepada Allah dan seemuanya diberi, tidaklah akan rusak dan kurang kepunyaan Allah,
hanyalah laksana memasukkan sebuah jarum kedalam lautan saja. Jarum Dia yang punya dan
laut pun Dia yang punya.
Apabila Allah menyuruh RasulNya membaca ayat ini sebagai doa dan kemudian dia baca
pula sebagai doa, terlepaslah kita dari suasana terombang ambing melihat perubahan-perubahan
keadaan dan suasana didalam alam ini. Dan tertujulah rasa Tauhid, yaitu menghimpunkan
kekuasaan dan kemuliaan kepada yang Satu. Maka bersyukurlah kepada Allah ketika diberiNya
kurnia dan bersabarlah atas percobaanNya seketika Dia cabut. Tetapi apabila iman ada dalam
hati, perubahan keadaan tidaklah akan merubah hati. Sebab semua kita dari Allah dan akan
kembali kepada Allah.
4. Surat Ali-Imran ayat 190-191
35
,f [ C1 ,_Bb ;J.Bb,
b1JBb, V@Bb ;B8Bb, 16
[L0J. 1PJ.Bb CBb
H@ Bb Bd,@C bq@_C, P[V,
_1 PAJ, [ C1
,_,/Bb ;J.Bb, B,1,; B @6f1
bA@ dA qP Bqf LbA@
;B1Bb
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci
Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi Yaitu pada ketinggiannya dan
keluasannya, dan yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya, dan semua
yang ada pada keduanya berupa tanda-tanda yang dapat disaksikan lagi amat besar, seperti lautan
gunung, pepohonan, hewan, tumbuhan, barang tambang serta berbagai macam manfaat yang
beraneka warna, bermacam-macam rasa, bau dan kegunaannya.
Dan Silih bergantinya malam dan siang yakni silih bergantinya siang dan malam,
keduanya susul-menyusul, serta panjang dan pendeknya. Terkadang ada malam yang lebih
panjang dan siang yang pendek. kemudian keduanya sama. Setelah itu yang ini mengambil
sebagian waktu dari yang lain hingga ia menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek
dan menjadi pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan pengaturan
dari Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu akal-akal yang sempurna
lagi memiliki kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui segala sesuatu
dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang. Lain halnya dengan orang tuli dan
36
bisu serta orang-orang yang tak berakal seperti yang disebutkan dalam Al-Quran surat Yusuf
ayat 105-106, yang berbunyi:
.Fm, . b, [ ,_Bb
;J.Bb, , B@1 , B8
_
105. dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka
melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.
Kemudian Allah menyifati Ulul Albab, dengan firmanNya : (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring, yaitu Ulul albab
yaitu orang-orang yang memiliki kesadaran yang benar, orang-orang yang menggunakan
pikirannya, mengambil faedah dariNya, mengambil hidayah dariNya,menggambarkan
keagungan Allah dan mau mengingat hikmah akal dan keutamannya. Mereka orang-orang yang
tidsk melalaikan Allah SWT dalam sebagian besar waktunya. Mereka mersa senag mengingat
Allah dan tenggelam dalam kesibukan mengreksi diri secara sadar bahwa Alklah selalu
mengawasi mereka. Mereka tidak henti-hentinya berzikir dalam setiap keadaan baik dengan hati
amupun dengan lisan mereka.
Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi dengan memahami
hikmah yang terdapat pada keduanya yang menunjukkan keagungan Sang Pencipta, juga
kekuasan, keluasan ilmu, hikmah, perbuatan serta RahmatNya. Allah benar- benar mencela
orang yang tidak mengambil pelajaran dari penciptaan makhluk-makhlukNya. Padahal semua itu
menunjukkan kepada keesaan Dzat dan sifatNya.
Dan Allah memuji hamba-hambaNya yang beriman dengan Firman Nya , yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi mereka berkata "Ya Tuhan Kami, Tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, yakni Engkau tidak menciptakannya sia-sia, tetapi
dengan hak. Engkau akan memberi balasan kepada mereka yang berbuat keburukan atas apa
yang telah mereka kerjakan, dan memberikan balasan yuang baik kepada orangf-orang yang
berbuat kebaikan. Mereka menyucikan Allah dari perbuatan sia-sia dan penciptaan yang bathil
37
dengan berkata Maha Suci Engkau yakni dari menciptakan sesuatu yang sia-sia. Dan maka
peliharalah kami dari siksa neraka. Maksudnya, wahai Rabb yang mencioptakan segala
makhluk dengan sungguh-sunbgguh dan adil. Wahai zat yang dijauhkan dari kekurangan, aib dan
hal yang sia-sia, peliharalah kami dari azab Neraka dengan daya kekuatanMu. Berikanlah taufik
kepada kami untuk mengerjakan amal shalih yang dapat menyelamatkan kami dari azab-Mu
yang pedih.
5. Surat Ibrahim ayat 32-34
Bb CBb C1. ,_Bb ,;J.Bb,
X0, BBb JB =0
= dBb B8C; N F
, N 1Bb J [
Bb 0 F , N
J.Bb , N Bb
fBb, b@ F , N
V@Bb ,;B8Bb, NVb,, .
Vm B _J0 P f, Fb;)V
@6 Bb N B_ N ,f @6Bb
_1 ;Bm
32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar
di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-
sungai.
33. dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus
beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
34. dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah).
38
Penjelasan tentang nikmat Allah yang tak terhingga
Bb CBb C1. ,_Bb ,;J.Bb,
X0, BBb JB =0
= dBb B8C; N F
, N 1Bb J [
Bb 0 F , N
J.Bb
Dalam beberapa ayat diatas, Allah menghitung nikmat-nikmat yang telah Dia berikan
kepada makhlukNya. Langit sebagai atap yang terpelihara, bumi terhampar, hujan yang turun
dari langit dapat menumbuhkan berbagai tumbuhan dan macam-macam buah-buahan yang
memiliki rasa, aroma, dan wwarna yang berbeda-bedaa.Dia menundukkan bahtera yang dpat
mengapung diatas permukaan laut dan berlayar dengan kehendakNya. Lalu lintas laut Allah
ciptakan sebagai salah satu jalan keluar untuk tukar menukar keuntungan dari suatu negeri
kenegeri lainnya. Sungai-sungai yang membelah bumi dari suatu daerah kedaerah lain, Allah
jadikan sebagai sumber rezeki untuk air minum dan pengairan lahan-lahan dan kegunaan-
kegunaan lainnya.
, N Bb fBb,
b@ F , N V@Bb
,;B8Bb,
firmanNya, dan dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya)seakan tak pernah kelelahan ataupun istirahat baik siang
maupun malam hari, dalam firmanNya ,
N Bb H B==1 0 Aq;)V
fBb N, V@Bb CB ;B8Bb P VVH,
[ 11 ,_
40. tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
39
Matahari dan Bulan saling silih berganti, malam dan siang saling masuk dan mengambil
sebagian waktu yang lain, sehingga terkadang malam malah lebih panjang dari siang dan
terkadang malah sebaliknya.
dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya.Allah taala menjelaskan bahwa Dia telah menyiapkan untuk kamu apa
yang kamu butuhkan sesuai dengan yang diminta, dan sesuai dengan situasi dan kondisi dimana
kamu berada. Kemudian . dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Dengan FirmanNya ini, Allah mengabarkan betapa lemahNyaa hamba,
tidak akan mampu menghitung segala nikmat (yang dilinmpahkan kepadanNya), apalagi
berusaha untuk mensyukuriNya. Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah pernah
membaca,
Ya Allah hanya milik Mu lah segala puji, aku tidak mengingkari (nikmatMu), tidak
meniggalkan (untuk mensyukurinya) dan tidak dapat terlepas dari (kenikmatan), wahai Rabb
kami (HR.Bukhari).
.