Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA KELOMPOK

BANTUAN PERMODALAN USAHA PEMBUATAN ROTI

KELOMPOK USAHA SURYA ANUGERAH BONTOA DUSUN KARAMPUANG DESA MONCOBALANG KECAMATAN BAROMBONG, KABUPATEN GOWA
Februari 2011

PROPOSAL
USAHA KELOMPOK SURYA ANUGERAH BONTOA, DUSUN KARAMPUANG DESA MONCOBALANG

A. LATAR BELAKANG Setiap keluarga menginginkan anggota keluarganya sehat dan sejahtera, karena manusia yang sehat dapat berproduktifitas yanng tinggi dalam menunjang kahidupannya dan sekaligus berperan serta dalam pembangunan. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik. Roti adalah salah satu makanan yang digemari banyak orang dan sering digunakan sebagai pengganjal perut saat pagi alias sarapan. Roti bukan sekadar makanan yang mudah didapat, tapi juga punya segudang gizi bermanfaat. Peranan roti kelak, bisa tidak lagi sebatas menu untuk sarapan, tetapi juga untuk makan siang dan makan malam. Oleh karena itu, kandungan gizi roti perlu diperhatikan karena dapat memberikan sumbangan gizi yang berarti. Secara umum roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar dapat dibedakan lagi atas roti putih (white bread) dan roti gandum (whole wheat bread). Sedangkan roti manis sendiri dibedakan atas dasar bahan pengisinya, seperti roti isi pisang, nenas, kelapa, daging sapi, daging ayam, sosis, coklat, keju, dan lain-lain. Dibandingkan dengan 100 gram nasi putih atau mi basah, maka 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan besi yang lebih banyak. Sebagai menu sarapan atau bekal sekolah si kecil, biasanya roti disajikan bersama susu dan telur goreng atau dadar. Menu ini akan meningkatkan perolehan zat gizi, khususnya protein yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak balita. Di dalam kelompok bakery , roti merupakan produk yang paling pertama dikenal dan paling populer hingga saat ini. Komposisi roti tawar umumnya terdiri dari: 57% tepung terigu; 36% air; 1,6% gula; 1,6% shortening (mentega atau margarin); 1% tepung susu; 1% garam dapur; 0,8% ragi roti (yeast); 0,8% malt dan 0,2% garam mineral. Gula, walaupun dalam jumlah sedikit perlu ditambahkan ke dalam adonan roti. Hal ini karena gula berperan sebagai bagi pertumbuhan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) untuk dapat menghasilkan

gas karbondioksida (CO 2) dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan adonan secara optimal. Permintaan konsumen terhadap makanan ringan sebagai pengganti makanan pokok khususnya roti semakin meningkat dipasar-pasar tradisional baik di desa maupun di perkotaan utamanya daerah sekitar Moncobalang dan Kabupaten Gowa pada umumnya. Usaha pembuatan roti ini sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan usaha pembuatan roti itu sendiri. Untuk itu perlu adanya peningkatan produksi pembuatan roti.. Dalam usaha meningkatkan produksi, perlu adanya perbaikan alat produksi dan prosesnya secara intensif dan profesional baik mulai bahan adonan, proses pembuatan adonan hingga roti siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan. Disamping itu aspek permodalan juga sangatlah penting dalam menunjang usaha pembuatan roti ini. Sangat disayangkan jika permintaan pasar akan produksi roti ini harus dipenuhi dari luar daerah hanya karena persoalan modal. Ketiadaam modal merupakan persoalan yang mendasar dalam masyarakat selama ini. Surya Anugerah sebagai kelompok usaha pembuatan roti sangat berharap adanya bantuan dana penguatan modal dalam usahanya. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi bantuan kepada Surya Anugerah sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari produksi pembuatan roti tersebut.

B. PROFIL USAHA PEMBUATAN ROTI SURYA ANUGERAH 1. Sejarah

Gambar 1. Roti Hasil Produksi Kelompok Surya Anugerah Kelompok Surya Anugerah adalah sebuah kelompok yang memproduksi roti dan aneka kue yang beralamat di Dusun Karampuang, Desa Moncobalang Kec. Barombong, Kabupaten Gowa. Kelompok ini dirintis pada tahun 2009 setelah melalui proses yang panjang. Awalnya Ketua (Muh.Said ) bekerja pada sebuah perusahaan pembuatan roti (Roti Buana) sebagai Cleaning Service, kemudian diangkat menjadi Pembantu Koki dan selanjutnya menjadi Juru Timbang lalu kemudian pada akhirnya menjadi Koki. Setelah beberapa tahun bekerja di Makassar (Roti Buana) kemudian beliau dikirim ke Irian Jaya pada perusahaan yang sama. Bermodal keterampilan yang dimiliki selama bekerja pada perusahaan pembuatan roti Buana lalu kemudian Muh.Said memutuskan kembali ke Makassar untuk menikah dengan Norma teman sejawat di Makassar. Ada alasan mengapa menikah dengan teman seprofesi SUATU PEKERJAAN ATAU USAHA AKAN BISA BERTAHAN DAN BERKEMBANG APABILA DIDALAM SEBUAH RUMAH TANGGA KITA SALING MENDUKUNG. Setelah menikah mereka memutuskan berhenti bekerja dan kembali ke kampung membuat kelompok pembuatan roti. Awal produksi mereka memperoleh alat bersama teman-teman adalah dengan cara kredit senilai Rp. 30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah) kemudian membina kaum perempuan di keluarga dan tetangganya.

Didalam menjalankan usahanya mereka selalu menerapkan system waktu kerja dulu yaitu Tekun, Disiplin dan yang paling utama adalah menjaga kualitas produksinya untuk menjaga pasaran.

2. Produksi Dalam memproduksi roti tersebut Muh. Said bersama unit produksi mempersiapkan alat dan bahan berupa : y Terigu * Telur * Mentega * Pewarna * Pisang Raja Alat : y Mixer * Open Didalam pembuatannya kelompok ini sudah menggunakan beberapa alat elektrik tetapi masih ada pula yang menggunakan sistem manual seperti penimbangan dan pemotongan adonan. Pada saat pengolahan yang harus diperhatikan adalah takaran penggunaan bahan agar rasanya seimbang. Setelah adonannya jadi kemudian penimbangan adonan. Didalam penimbangan adonan semuanya harus sama supaya hasilnya sama besar, setelah di bentuk disimpan ditempat / rak pengembangan. Kemudian setelah adonannya jadi lalu kemudian kita membakarnya dengan Oven. Didalam pembakaran kita harus memperhatikan suhu dan lama pembakaran. Dan yang terakhir dalam proses produksi adalah pengemasan roti yang telah dibakar tersebut tetap sebelumnya didinginkan telebih dahulu. Roti adalah makanan komsumsi yang biasanya dijadikan pelengkap,disantap dalam keadaan santai atau pun saat berkumpul dan rasanya sangat enak dengan berbagai macam rasa. Usaha roti adalah usaha yang memproses tepung terigu menjadi roti yang siap dinikmati konsumen melalui proses yang sedikit panjang. Tepung terigu, ragi, mentega, air, gula dan garam dicampur sampai sangat baik memakai mikser. Lama pengadukan dalam mikser sekitar 20 menit. Adonan yang dihasilkan siap dibentuk menjadi berbagai bentuk. Adonan yang besar ini dimasukkan ke dalam mesin untuk dibagi menjadi besaran 200 gram atau besaran

yang diinginkan. Bila ingin roti tawar, maka empat adonan 200 gram tersebut digabung karena roti tawar membutuhkan minimum 800 gram. Selanjutnya, adonan dimasukkan ke dalam mesin prooving selama 40-60 menit dengan suhu 20-30 derajat Celsius untuk mengembangkan ragi agar bentuk roti dapat lebih mengembang. Prooving box dapat dibuat dengan sederhana, tetapi penguapannya dengan memanaskan air pada kotak tersebut panasnya harus sesuai dengan kebutuhan. Adonan kemudian dioven sekitar satu jam. Untuk roti tawar, sebelum dimasukkan ke dalam pembungkus plastik, roti perlu dipotong memakai mesin pemotong menjadi minimum 10 potongan. Tepung terigu yang dipergunakan tidak boleh sembarang. Tepung yang cocok yang tersedia di pasar antara lain merek Gerbang, Cakra Kembar Emas, Talimas Spesial, dan Kereta Kencana Emas. Harganya lebih mahal dari jenis terigu lain, yaitu di atas Rp 100.000 per sak isi 25 kg. MEMBUAT RESEP Resep roti manis: 25.000 gram tepung terigu, gula 5.500 gram, garam 350 gram, susu bubuk 500 gram, ragi instan 375 gram, bread improver 124 gram, telur 2.500 gram, mentega 2.600 gram, dan air 12.000 gram, menghasilkan 970 roti ukuran 50 gram dengan biaya Rp 200 per roti. Biaya ini belum termasuk biaya pembungkus, tenaga kerja, pemasaran, dan biaya listrik serta air. Total biaya sekitar Rp 400, biaya untuk

penjualan sekitar Rp 300, dan keuntungan pengusaha sekitar Rp 300 per roti.

Resep roti tawar: Tepung terigu 25.000 gram, gula 1.750 gram, garam 450 gram, ragi instan 250 gram, bread improver 75 gram, susu bubuk 500 gram, calcium propionate 75 gram, mentega 1.250 gram, dan air 15.750 gram, menghasilkan 35 roti tawar dengan biaya produksi Rp 1.300 per buah. Biaya produksi ini belum termasuk biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya listrik dan air. Keuntungan pengusaha untuk membuat roti tawar lebih kecil dibandingkan dengan membuat roti manis dengan jumlah yang sama. Harga roti tawar Rp 4.000 per buah. Harga peralatan sangat bervariasi. Oven, proover, dan mikser harganya minimum Rp 25 juta sesuai spesifikasi. Mesin-mesin tersebut dibuat di Taiwan. Oven berkapasitas

2 nampan dengan ukuran 40 x 60 cm. Proover berukuran 1.370 x 950 x 525 cm dan mikser berukuran 2 liter. Harga mesin pemotong roti tawar matang sekitar Rp 6,5 juta. Mesin pembagi adonan (divider) harganya sekitar Rp 10 juta.

Dapur roti berukuran 5 x 4 meter dalam bentuk ruko maupun rumah dengan biaya Rp 10 juta-Rp 50 juta per tahun, Diperlukan paling tidak empat orang untuk membuat roti, satu orang di antaranya sebagai penyelia berpengalaman. Besarnya upah mereka mulai dari upah minimum resmi atau tergantung keahlian. Seorang penyelia harus mendapat gaji sekitar Rp 2 juta. Biaya listrik minimum Rp 2 juta per bulan

Gambar 2. Mesin Penggiling Adonan

Gambar 3. Adonan Roti yang telah dibentuk

Gambar 4. Alat Pembakaran Roti (Oven) yang masih manual

3. Pemasaran Dalam proses pemasaran roti ini sudah bisa didapat diwarung-warung, pedagang pengecer datang mengambil sendiri, ada pula Pagandeng. Dan untuk kue-kue tertentu kelompok ini juga terima pesanan seperti kue ulang tahun, donat, kue bolu, roti buaya dan masih banyak lagi sesuai pesanan.

4. Rekomendasi Produksi roti ini sudah bisa bersaing dipasaran dan sangat diminati oleh

masyarakat, akan tetapi kita selalu kalah dengan produksi dari luar daerah yang sudah memiliki kemasan professional dan mendapatkan izin dari operasional dari Depkes yang telah diakui oleh badan POM. Olehnya itu kalaupun pemerintah daerah ingin mencoba membuka pangsa pasar yang lebih luas , maka perlulah pembinaan yang lebih professional dan perlu pula kita fikirkan untuk mendapatkan alat yang lebih baik digunakan untuk produksi selanjutnya.

Gambar 5. Hasil Produksi Kelompok Surya Anugerah yang siap bersaing dan akan dipasarkan

C. TUJUAN KEGIATAN Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika produksi roti ini kurang mengalami kemajuan apabila menyangkut sarana dan prasarana yang ada tidak dioptimalkan sesuai tujuannya hanya karena tidak ada modal. Keinginan kelompok Surya Anugerah untuk pengembangan usaha pembuatan roti sangatlah besar. Surya Anugerah berharap menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh

dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu: a. Dapat menyediakan produk roti dalam kualitas dan kuantitas yang cukup memadai. b. Menciptakan lapangan kerja baru maupun usaha sampingan untuk lebih memberdayakan ekonomi masyarakat mandiri serta meningkatkan taraf hidup ekonomi khususnya Desa Moncobalang . c. Adanya transfer teknologi tepat guna khususnya pembuatan roti sekaligus mendididik anggota kelompok usaha yang lain untuk mandiri dan berjiwa wiraswasta. Jika nantinya kelompok Surya Anugerah menerima dana pengembangan usaha ini maka akan digunakan untuk menyiapkan alat produksi pembuatan roti didaerah setempat.

D. HASIL YANG DIINGINKAN Penyediaan produksi roti dalam kualitas dan kuantitas yang memadai. Menciptakan lapangan kerja.

E. ANGGOTA KELOMPOK USAHA SURYA ANUGERAH KETUA SEKRETARIS BENDAHARA Seksi-seksi


Pembuatan Adonan

: M.SAID DG. TUPPU : MARIYANA : NORMA : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. MARWANI NASRAH JULIATI DANIATI RUKMAWATI WAHYUMI MURTINI DG. SESE DG. SELE DG. NGALLE DG. TUTU

Pemasaran

: 1. 2. 3. 4.

Promosi

: Para Anggota Kelompok

F. ALOKASI DANA a. Biaya Produksi 1 Bulan 1. Biaya tetap setiap 1 bulan: Penyusutan peralatan 20% Beli Bahan Bakar Gas Total 2 Biaya operasional setiap bulan: Rp 3.750.000 Rp Rp Rp Rp 840.000 500.000 900.000 500.000 Rp Rp 900.000 500.000

Rp 1.400.000

Pembelian bahan adonan roti Pengepakan kemasan roti Listrik Lain lain Biaya Pengangkutan Total 3. Total biaya produksi Total = biaya tetap + biaya operasional = Rp 1.400.000 + Rp 6.490.000 = Rp 7.890.000

Rp 6.490.000

b. Total pendapatan Rumus = jumlah roti x persentase produksi roti x harga = 30000 x 80% x 500 = Rp 12.000.000 1. Total pendapatan 1 bulan = Rp 12.000.000 Rp 7.890.000 = Rp 4.110.000 2. Total pendapatan per tahun = Rp 4.110.000 x 12 = Rp 49.320.000

Tabel Jumlah Modal Usaha Kelompok Pembuatan Roti a. Modal Peralatan No 1. 2. Kelompok Biaya Bangunan Tempat Pembuatan Roti* Mesin dan peralatan a. 1 buah Penggiling Adonan b. 2 buah Oven Pembakar Roti c. 2 buah Meja Peletakan Adonan d. 10 buah Cetakan Adonan e. 2 buah Tabung Gas f. Alat Press Pengepakan Jumlah Modal Peralatan
Ket : * belum mempunyai sendiri

Jumlah Rp 500.000

20.000.000 1.500.000 Rp 500.000

Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 500.000

Rp 25.000.000

b. Modal 1 Bulan No 1 2 3 4 5 6 7 Kelompok Biaya Biaya Produksi @ Rp 30.000 Pengepakan Kemasan Roti Bahan Bakar Gas @ Rp 250.000 Listrik Penyusutan peralatan 20%* Biaya tidak terduga Kendaraan pengangkut Jumlah Modal 1 Bulan
Ket : * setelah 1x produksi

Jumlah Rp 3.750.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 840.000 500.000 500.000 900.000 900.000 500.000

Rp 7.890.000

c. Modal Yang Kurang 1 Modal Pembelian Alat Produksi: 1. 1 buah Dough Divider FB 403 2. 1 buah Planetary Mixer CS 20 L
3. Bread Slicer

Rp 10.000.000 Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Rp 40.000.000

Total modal kurang

G. PENUTUP Demikian proposal bantuan usaha pembuatan roti ini. Semoga dapat memenuhi harapan kita semua. Kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.

Karampuang, 23 Februari 2011

Ketua

Sekertaris

Muh. Said
Tembusan : 1) Ketua RT Dusun Bontoa 2) Ketua RW Bontoa 3) Kepala Dusun Karampuang 4) Kepala Desa Moncobalang

Mariyana

Anda mungkin juga menyukai