Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan dalam bidang kimia yang wajib AMDAL

1. Pertambangan Kegiatan pertambangan, selain menimbulkan dampak lingkungan, ternyata menimbulkan dampak sosial yang komplek. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998): 1. Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial dan kesehatan dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih. 2. Memastikan bahwa pengendalian, pengelolaan, pemantauan serta langkahlangkah perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek serta rencana penutupan tambang. United Nations Environment Programme (UNEP, 1999) menggolongkan dampakdampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sebagai berikut: 1. -Kerusakan habitat dan biodiversity pada lokasi pertambangan 2. -Perlindungan ekosistem/habitat/biodiversity di sekitar lokasi pertambangan. 3. -Perubahan landskap/gangguan visual/kehilangan penggunaan lahan 4. -Stabilisasi site dan rehabilitasi 5. -Limbah tambang dan pembuangan tailing 6. -Kecelakaan/ terjadinya longsoran fasilitas tailing 7. -Peralatan yang tidak digunakan , limbah padat, limbah rumah tangga 8. -Emisi Udara 9. -Debu 10. -Perubahan Iklim 11. -Konsumsi Energi 12. -Pelumpuran dan perubahan aliran sungai 13. -Buangan air limbah dan air asam taminasi 14. -Perubahan air tanah dan kontaminasi 15. -Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pemaparan bahan kimia di tempat kerja 16. -Kebisingan 17. -Radiasi 18. -Keselamatan dan kesehatan kerja 19. -Toksisitas logam berat 20. -Peninggalan budaya dan situs arkeologi 21. -Kesehatan masyarakat dan pemukiman sekitar tambang

Bidang Perindustrian 1. Industri semen (yang dibuat melalui produksi klinker) Industri semen dengan Proses Klinker adalah industri semen yang kegiatannya bersatu dengan kegiatan penambangan, dimana terdapat proses penyiapan bahan baku, penggilingan bahan baku (raw mill process), penggilingan batubara (coal mill) serta proses pembakaran dan pendinginan klinker (Rotary Kiln and Clinker Cooler). Umumnya dampak yang ditimbulkan disebabkan oleh: - Debu yang keluar daricerobong. - Penggunaan lahan yangluas. - Kebutuhan air cukup besar (3,5 ton semen membutuhkan 1 ton air). - Kebutuhan energi cukup besar baik tenaga listrik (110 140 kWh/ton) dan tenaga panas (800 900 Kcal/ton). - Tenaga kerja besar (+ 1-2 TK/3000 ton produk). - Potensi berbagai jenis limbah: padat (tailing), debu (CaO, SiO2, Al2O3, FeO2) dengan radius 2-3 km, limbah cair (sisa cooling mengandung minyak lubrikasi/pelumas), limbah gas (CO2, SOx, NOx) dari pembakaran energi batubara, minyak dan gas. 2. Industri petrokimia hulu Semua besaran Industri petrokimia hulu adalah industri yang mengolah hasil tambang mineral (kondensat) terdiri dari Pusat Olefin yang menghasilkan Benzena, Propilena dan Butadiena serta Pusat Aromatik yang menghasilkan Benzena, Toluena, Xylena, dan Etil Benzena. Umumnya dampak yang ditimbulkan disebabkan oleh: - Kebutuhan lahan yang luas. - Kebutuhan air cukup besar (untuk pendingin 1l/dt/1000 ton produk). - Tenaga kerja besar. - Kebutuhan energi relative besar (6-7 kW/ton produk) disamping bersumber dari listrik juga energi gas. - Potensi berbagai limbah: gas (SO2 dan NOx), debu (SiO2), limbah cair (TSS,BOD, COD, NH4Cl) dan limbah sisa katalis bekas yang bersifat B3.

Anda mungkin juga menyukai