Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

UU Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya. UU Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang UU Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan daerah (Otonomi)

Lain-lain. UU Nomor 23 tahun 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tentang

Payung bagi kegiatan pengelolaan lingkungan termasuk didalamnya pengawasan lingkungan Wewenang Pengelolaan LH (Bab IV Ps 13) Baku Mutu Lingkungan Setiap kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting perlu AMDAL Pengelolaan Limbah Sanksi bagi pencemar lingkungan

UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya. Konservasi sumberdaya alam hayati dan pemanfaatannya. Kawasan Suaka alam/margasatwa Taman Nasional Taman Hutan raya Taman Wisata Kawasan konservasi dan AMDAL UU Nomor 24 Penataan Ruang

Tahun

1992

Tentang

RTRW / RUTR Isi RTRW Kabupaten/kota Fungsi RTRW RTRW dan AMDAL Keistimewaan Kabupaten Bogor dalam Tata Ruang UU Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan daerah (UU 32 TAHUN 2004) Penyerahan kewenangan Pengelolaan Lingkungan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah (PP No. 25/2000) Penilaian Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL dan UPL)

PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan suatu usaha/kegiatan. Jenis AMDAL : AMDAL Tunggal, AMDAL Terpadu/multi sektor, AMDAL Kawasan. Keterbukaan Informasi dalam proses AMDAL Penilaian Dokumen AMDAL ( Termasuk didalamnya ke ikutsertaan masyarakat yang terkena dampak dalam komisi penilai AMDAL) AMDAL merupakan syarat untuk mendapatkan izin tetap suatu kegiatan Jenis Usaha yang diharuskan AMDAL (Kep. Men.LH No. 17 Tahun 2001) Kegiatan yang tidak perlu AMDAL harus membuat Dokumen UKL dan UPL (Kep. Men. LH No. 42/11/1994) Setiap suatu usaha/kegiatan yang memberikan dampak besar dan penting harus AMDAL. 7 kriteria dampak penting o Jumlah manusia terkena dampak o Luas wilayah persebaran dampak o Intensitas dan lamanya dampak berlangsung o Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak o Sifat kumulatif dampak

o Reversible atau non reversible dampak DOKUMEN AMDAL : KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

Jenis Usaha yang diharuskan AMDAL (Kep. Men.LH No. 17 Tahun 2001) Pertimbangan/alasan : - Jenis usaha - Luas lahan yang dipergunakan - Jumlah karyawan - Pencemaran/dampak yang ditimbulkan - Pertimbangan PEMDA setempat Contoh : Budidaya tambak dengan luas > 50 ha o Rusaknya ekosistem mangrove o Pencemaran air : kandungan bahan organic dll o Konflik social

Pembangunan R S kelas A atau B o Penggunaan air o Limbah B-3 o Penularan penyakit

Industri Semen o Penggunaan lahan yang luas o Tenaga kerja o Kebutuhan air o Kebutuhan energi

o Potensi pencemaran Hotel diatas 200 kamar atau > 5 ha Kebutuhan air Lalu lintas Sampah Sos-ek-bud

Kawasan Pariwisata Pembebasan lahan Konservasi Lalu lintas Limbah/sampah Lapangan Golf Pestisida Run off Kawasan Industri Pembebasan lahan Kebutuhan air Potensi limbah Sos-ek-bud PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN KUALITAS LINGKUNGAN BADAN AIR/sungai PP 82 TAHUN 2001 Kelas peruntukan air 1, 2, 3 dan 4 Pemantauan kualitas air

Izin Pembuangan limbah cair SK Gub. Jabar No. 38 tahun 1991 Golongan sungai di JABAR : A,B,C dan D Limbah Cair SK Men-LH No. 51 tahun 1995 BML Limbah cair industri Jenis industri yang tercantum dan tidak Potensi dan jenis limbahnya SK Gub Jabar No. 6 tahun 1999 BML Limbah cair industri SK Gub DKI Jaya No. 582 tahun 1995 BML limbah cair industri Badan air/sungai di DKI SK Men-LH No 52 tahun 1995 BML limbah cair hotel UDARA dan KEBISINGAN PP 41 tahun 1999 Pengendalian pencemaran udara BML udara Ambient ISPU SK Men-LH No. 35/10/1993 Emisi gas buang kendaraan bermotor SK Men-LH No. 13/3/1995 Emisi gas buang Sumber tidak bergerak SK Men-LH No. 48/11/1996 Kebisingan

LIMBAH B-3 PP No. 85 tahun 1999 dan PP 19 tahun 1999 Definisi Limbah B-3 Pengumpulan, pengangkutan dan pengelolaan limbah B-3 www.ri.go.id www.menlh.go.id

Anda mungkin juga menyukai