Anda di halaman 1dari 11

1 ANATOMY WORK SHEET HEAD AND NECK Nama : NIM : Petunjuk : Daftar pertanyaan ini dibuat untuk membantu

u mahasiswa menghafal informasi yang penting menyangkut topik yang dipelajari. Ada dua jenis pertanyaan : yang harus dijawab BENAR/SALAH dan yang harus diisi. Bila jawabannya adalah SALAH, tuliskan secara singkat JAWABAN YANG BENAR di samping pertanyaan itu untuk dihafalkan belakangan. Untuk jawaban yang harus diisi, sudah disediakan jumlah item jawabannya. Daftar pertanyaan ini dibuat berdasarkan buku teks ANATOMI KLINIK Richard Snell edisi Indonesia Bagian 3 (Alih bahasa Jan Tambayong). Upayakan menjawab pertanyaan yang anda betul-betul tahu jawabannya. Untuk jawaban isian, isilah sebanyak yang anda ingat. Ini akan memberikan gambaran berapa banyak informasi yang SUDAH ADA dalam ingatan anda (Long term memory), JANGAN MENEBAK jawaban, Lembar Kerja ini merupakan sarana unutk menghafal dan tidak akan dinilai. Soal-soal MCQ sebagian besar akan dibuat dengan cara mengkonversi pilihan menjadi bentuk pilihan berganda yang lazim. 1. Pterion adalah lekukan pada pangkal hidung (B/S) 2. Linea nucahe superior berawal dari Inion di garis tengah (B/S). 3. Posisi Sinus sagitalis superior dapat diperkirakan dari garis yang menghubungkan Nasion dengan Inion (B/S). 4. Vertex adalah titik tertinggi pada calvaria (B/S). 5. Fonticulus anterior menutup lebih cepat dibandingkan dari Fonticuus posterior (B/S). 6. Di bawah Arcus superciliaris terdapat Sinus ethmoidalis (B/S). 7. Inion adalah nama lain dari Protuberantia occipitalis externa (B/S). 8. Pada Linea nuchae superior melekat insertio m.trapezius (B/S). 9. Processus mastoideus sudah menonjol sejak lahir (B/S). 10. Umbo adalah tempat melekatnya manubrium mallei paada Membrana tympani (B/S). 11. Ujung bawah Sulcus centralis cerebri dapat diperkirakan dengan mencari Tuber parietale (B/S). 12. Pterion adalah ttitik temu Ala ossis spheniodalis dengan Angulus sphenoidalis ossis parietalis (B/S). 13. Antrum mastoideum berada dibawah Trigonum suprameatus (B/S). 14. Denyut a.facialis dapat diraba pada tepi bawah Angulus mandibulae (B/S). 15. Sinus maxillaris letaknya kira-kira di bawah Foramen infra orbitale. 16. Dasar Trigonum submentale dibentuk oleh m.mylohyoideus (B/S). 17. Corpus ossis hyoidei terletak setinggi corpus C4 (B/S). 18. Margo superior cartilago thyroidea terletak setinggi C3 (B/S). 19. Isthmus glandulae thyroideae terletak di depan cartilago cricoidea (B/S). 20. Arteri thyroidea ima merupakan cabang a.carotis externa (B/S).

2 21. Insicura jugularis terletak di tepi atas Manubrium sterni (B/S). 22. Arcus venosus jugularis menghubungkan v.jugularis externa kiri dan kanan (B/S). 23. Arcus venosus jugularis berjalan di dalam Spatium suprasternale 24. Arteri carotis externa berjalan di dalam vagina caroticum (B/S). 25. Aretri carotis interna dipercabangkan dari a.carotis communis setinggi as hyoideum (B/S). 26. Kulit di sekitar Inion dipersarafi oleh n.occipitalis minor (B/S). 27. Kulit di belakang daun telinga di inervasi oleh n.occipitalis major (B/S). 28. Kulit leher bagian depan diinervasi oleh n.supraclavicularis (B/S). 29. Kulit leher di atas clavicula diinervasi oleh n.transversa cutaneus colli (B/S). 30. N.auricularis magnus mempersarafi kulit auricula (B/S). 31. M.platysma berorigo pada fascia superficialis colli (B/S). 32. V.jugularis externa merupakan persatuan antara v.auricularis posterior dengan divisi anterior v.retromandibularis (B/S). 33. Noduli lymphatici cervicales superficiales berjalan mengikuti v.jugularis interna (B/S). 34. Infeksi kulit di daerah belakang kepala dapat menimbulkan pembengkakan nl.cervicales superficiales (B/S). 35. Vagina caroticum dibentuk oleh pemadatan fascia colli superficialis (B/S). 36. Lamina superficialis fascia colli profunda di sebelah kranial melekat pada margo inferior corpus mandibulae (B/S). Catatan: buat daftar tempat lekat lamina ini
pada tulang: a. Di sebelah kranial b. Di sebelah dorsal c. Di depan :: : :

37. Lamina superficialis fascia colli profunda membungkus gld.sublingualis (B/S). 38. Lig.stylomandibularis adalah penebalan lamina pretrachealis fascia colli profunda (B/S). 39. Spatium suprasternale terbentuk di antara dua lembaran lamina pretrachealis fascia colli profunda (B/S). 40. Di dalam spatium suprasternale berjalan v.jugularis anterior (B/S). 41. Lamina superficialis colli membungkus venter superior m.omohyoideus (B/S). 42. Di sebelah atas Lamina pretrachealis fascia colli profunda melekat pada os hyoideum (B/S). 43. Lamina pretrachealis fascia colli profunda membungkus: a. Glandula i. ii. . b. Otot-otot infrahyoid: i. ii. iii. iv. 44. Lamina prevertebralis fascia colli profunda membungkus m.longus capitis dan m.longus colli (B/S). 45. Lamina prevertebralis fascia colli profunda menutupi otot-otot: a. b. c. d.

3 e. f. 46. Di sebelah atas lamina prevertebralis fascia colli profunda melekat pada basis cranii (B/S). 47. Celah antara faring dan lamina pretrachealis adalah spatium retropharyngeum (B/S). 48. Ke arah lengan atas lamina prevertebralis melanjutkan diri menjadi fascia axillaris (B/S). 49. N.accessorius berjalan di sebelah dalam lamina prevertebralis fascia colli profunda (B/S). 50. Di dalam vagina caroticum terdapat : a. b. c. d. 51. Trigonum cervicale anterius et posterius dibatasi oleh m.omohyoideus (B/S). 52. Kontraksi M.sternocleidomastoideus satu sisi menyebakan kepala menoleh ke sisi yang sama (B/S). 53. M.sternocleidomastoideus diinervasi oleh n.supraclavicularis (B/S). 54. Batas depan trigonum cervicale psoterius adalah m.omohyoideus (B/S). 55. Lantai trigonum cervicale postrius dibentuk oleh lamina prevertebralis fascia colli profunda yang melapisi otot-otot: a. b. c. d. 56. Trigonum cervicale psoterius dibagi menjadi dua bagian oleh venter posterior m. digastricus (B/S). 57. M.omohyoideus mempunyai dua perut (venter) (B/S). 58. Inervasi m.omohyoideus dilakukan oleh ansa cervicalis (B/S). 59. Di sebelah bawah, trigonum occipitale dibatasi oleh venter superior m.omohyoideus (B/S). 60. Pembagian a.subclavia menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya terhadap m.scalenus medius (B/S). 61. A.cervicalis superficialis adalah cabang a.carotis internus di daerah leher (B/S). 62. A.occipitalis adalah cabang a.carotis externa (B/S). 63. a.occipitalis berjalan bersama-sama dengan n.occipitalis minor (B/S). 64. Plexus brachialis dibentuk oleh rami dorsales C5-8 dan Th1 (B/S). 65. N.suprascapularis mempersarafi m.infraspinatus (B/S). 66. N.occipitalis major adalah cabang dari plexus cervicalis (B/S). 67. Saraf-saraf kutaneus yang merupakan cabang dari plexus cervicalis adalah: a. b. c. d. 68. Trigonum cervicale anterius dibagi menjadi trigonum submentale dan trigonum submandibulare oleh venter anterior m.digastici. 69. Hal-hal di bawah ini adalah cocok untuk m.digastricus: a. Berorigo pada proc.mastoideus (B/S) b. Tendo intermedius-nya menembus m.stylohyoideus (B/S)

4 c. Insersio pada spina mentale (B/S) d. Venter anterior diinervasi oleh n.mylohyoideus (B/S) e. Venter posterior diinervasi oleh cabang n.facialis (B/S) f. Faalnya antara lain untuk mengangkat mandibula (B/S) 70. M.stylohyoideus dan venter anterior m.digastrici sama-sama diinervasi oleh cabang dari n.facialis (B/S). 71. Dasar trigonum submentale dibentuk oleh m.mylohyoideus (B/S). 72. Vagina caroticum terletak di dalam trigonum musculare (B/S). 73. Di dalam trigonum musculare hanya dijumpai otot-otot infrahyoideus saja (B/S). 74. M.sternohyoideus berada di sebelah luar m.sternothyroideus (B/S). 75. M.sternohyoideus berinsersio pada cornu minus os hyoideus (B/S). 76. Otot-otot infrahyoideus adalah : a. b. c. d. 77. Semua otot-otot infrahyoideus diinervasi oleh ansa cevrvicalis (B/S). 78. A.carotis communis kiri dan kanan dipercabangkan dari arcus aorta (B/S). 79. Sinus caroticus terletak pada pangkal a.carotis externa (B/S). 80. Glomus caroticus terletak pada dinding a.carotis communis (B/S). 81. Sinus caroticus adalah sebuah kemoreseptor (B/S). 82. Glomus caroticus adalah baroreseptor (B/S). 83. Baik sinus caroticus maupun glomus caroticus diinevasi oleh n.vagus (B/S). 84. Cabang pertama a.carotis externa adalah a.thyroidea superior (B/S). 85. Cabang terminal a.carotis externa adalah a.occipitalis (B/S). 86. A.carotis interna tidak mempunyai cabang di daerah leher (B/S). 87. a.carotis interna masuk ke dalam cavum cranii melalui foramen spinosum (B/S). 88. V.jugularis interna merupakan lanjutan langsung dari venae cerebrales (B/S). 89. V.jugularis interna keluar dari cavum cranii melaui foramen jugulare (B/S). 90. V.brachiocephalica merupakan persatuan antara v.jugularis interna dan v.jugularis externa (B/S). 91. Pada bulbus superior v.jugularis interna terdapat valvula bicuspedalis (B/S). 92. Truncus jugularis sesungguhnya adalah saluran limfe (B/S). 93. N.IX, n.X dan n.XI keluar dari cavum cranii melalui lobang yang sama (B/S). 94. N.vagus keluar dari cavum cranii bersama-sama dengan v.jugularis interna (B/S). 95. N.hypoglossus keluar dari cavum cranii melalui foramen jugulare (B/S). 96. Ganglion superior adalah milik n.glossopharyngeus (B/S). 97. Ganglion inferior adalah milik n.vagus (B/S). 98. Cabang-cabang n,vagus di daerah leher aadalah : a. b. c. d. e. f. 99. Plexus pharyngeus dibentuk oleh: a. b.

5 c. Semua otot pharynx disarafi oleh n.vagus (B/S). M.stylopharyngeus diinervasi oleh n.glossopharyngeus (B/S). M.tensor veli palatini diinervasi oleh n.vagus (B/S). Semua otot palatum molae diinervasi oleh n.vagus (B/S). Ramus laryngeus internus bersifat sensoris (B/S). Ramus laryngeus externus menginervasi m.cricothyroideus (B/S). Nervus laryngeus recurrens kanan menyilang menyilang arcus aorta (B/S). N.laryngeus recurrens menginervasi semua otot larynx (B/S). Hanya ada satu otot larynx yang tidak disarafi oleh n.laryngeus recurrens (B/S). N.laryngeus recurrens hanya bersifat motoris (B/S). Sensoris mukosa laring di sebelah atas plica vocalis dilakukan oleh ramus laryngeus internus n.laryngeus superior (B/S). Pars spinalis n.accessorius masuk ke dalam cavum cranii melalui foramen jugulare (B/S). N.accessorius keluar dari cavum cranii melalui foramen occipitalis magnum (B/S). Komponen serabut dari n.accessorius juga ikut menginnervasi otot-otot pharynx, larynx dan palatum molae (B/S). Hanya m.trapezius yang diinervasi oleh n.accessorius di daerah leher (B/S). N.hypoglossus meninggalkan rongga tengkorak melalui canalis hypoglossi (B/S). Di dalam serabut n.vagus ikut berjalan sebagian serabut dari n.accessorius (B/S). Di dalam serabut n.glossopharyngeus dan n.vagus terdapat komponen simfatis (B/S). Plexus pharyngeus dibentuk oleh n.glossopharyngeus, n.vagus dan cabang dari ganglion cervicale medius (B/S). Ganglion stelatum dibentuk oleh persatuan ganglion cervicale inferius dan ganglion cervicale medius (B/S). Saraf simfatis yang mengikuti cabang-cabang a.carotis communis dipercabangkan dari ganglion cervicale superius (B/S). Ansa subclavia merupakan bagian dari plexus cervicalis (B/S). Ansa cervicalis dibentuk oleh ramus decendens n.hypoglossi dan n.cervicalis decendens (B/S). N.cervicalis decendens adalah cabang dari plexus cervicalis (B/S). Otot infrahyoideus yang tidak diinervasi oleh ansa cervicalis adalah m.sternohyoideus (B/S). 125. Komponen C1 dalam n.hypoglossus menginnervasi m.genioglossus (B/S). N.occipitalis minor adalah salah satu cabang kutaneus dari plexus cervicalis (B/S). Serabut proprioseptik dari m.sternocleidomastoideus berjalan di dalam plexus cervicalis C2-3 (B/S). Serabut C3-4 plexus cervicalis menginervasi m.levator scapulae (B/S). Plexus cervicalis dibentuk oleh rami dorsales C1-C4 (B/S). N.phrenicus merupakan cabang plexus brachialis (B/S). Capsula glandula thyroidea dibentuk oleh lamina prevertebralis fascia colli profunda (B/S).

100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124.

126. 127. 128. 129. 130. 131.

6 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. Bagian glandula thyroidea yang menghubungkan lobus kiri dan kanan disebut isthmus (B/S). Lobus pyramidalis adalah bagian dari isthmus glandula thyroidea (B/S). M.levator glandulae thyroideae berinsersio pada lobus pyramidalis (B/S). A.thyroidea superior berjalan bersama dengan ramus laryngeus externus(B/S). A.thyroidea inferior adalah cabang a.brachiocephalica (B/S). A.thyroidea ima adalah cabang dari truncus thyrocervicalis (B/S). Glandula thyroidea berhubungan dengan foramen caecum linguae melalui ductus thyroglossus (B/S). Trachea di daerah leher diperdarahi oleh cabang-cabang a.thyroidea superior (B/S). Oesophagus bermula kira-kira setinggi cartilago cricoidea atau corpus vertebrae C6 (B/S). M.scalenus anterior dan medius berinsersio pada permukaan atas costa 2 (B/S). M.scalenus posterior berinsersio pada permukaan atas costa 1 (B/S). A.subclavia dextra dipercabangkan oleh a.brachiocephalica (B/S). A.subclavia sinistra dipercabangkan dari arcus aorta (B/S). Truncus thyrocervicalis merupakan cabang pertama a.subclavia (B/S). Cabang-cabang truncus thyrocervicalis adalah : a. b. c. Truncus costocervicalis dipercabangkan oleh bagian ke dua a.subclavia (B/S). A.cervicalis profunda adalah cabang dari truncus costocervicalis (B/S). Infeksi pada tonsil (tonsilitis) dapat menimbulkan pembengkakan (limfadenopati) pada nl.jugulodigastricus (B/S). Nl.jugulodigastricus dapat diraba di belakang angulus mandibulae (B/S). Truncus jugularis adalah bagian dari sistem arteri (B/S). Arteri besar di kulit kepala (SCALP) berjalan di lapisan C (connective tissue) (B/S). Venae emissariae terdapat di lapisan L (loose areolar tissue) dari Scalp (B/S). Berbeda dengan vena pada umumnya, v.emissariae tidak mempunyai katup (B/S). M.occipitalis tidak melekat pada tulang (B/S). M.frontalis tidak melekat pada tulang (B/S). N.occipitalis major merupakan cabang dorsal dari n.spinalis C2 (B/S). Kulit pelipis diinervasi oleh n.zygomatico-temporalis (B/S). N.supra orbitalis adalah cabang dari n.ophthalmicus (B/S). N.auriculotemporalis merupakan cabang n.maxillaris (B/S). Anastomosis antara a.carotis externa dan interna dibentuk oleh cabang-cabang a.supratrochlearis dan a.supraorbitalis (B/S). Bila terjadi penyempitan di dalam a.ophthalmica, kebutuhan aliran untuk daerah-daerah yang diperdarahinya dapat dipenuhi oleh darah yang mengalir dari a.occipitalis (B/S). V.facialis dibentuk oleh v.supratrochlearis dan v.supraorbitalis (B/S). V.temporalis superficialis dan v.maxillaris membentuk v.retromandibularis (B/S). v.jugularis externa dibentuk oleh persatuan antara v.auricularis posterior dengan bdivis posterior v.retromandibularis (B/S). v.occipitalis bermuara ke dalam v.jugularis externa (B/S).

147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166.

7 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. Vena-vena di kulit kepala melalui vv.emissariae berhubungan dengan sinus sagitalis superior (B/S). Di daerah wajah tidak ada fascia (B/S). Di daerah wajah terdapat lanjutan lamina superficialis fascia colli profunda (B/S). Cheiloschisis superior terjadi akibat gagalnya persatuan antara prominentia maxillaris dengan prominentia nasalis lateralis (B/S). Cheiloschisis inferior terjadi karena kegagalan fusi prominentia mandibularis kiri dan kanan (B/S). Prosoposchisis terjadi akibat prominentia maxillaris gagal bersatu dengan prominentia nasalis medialis et lateralis (B/S). Cheiloschisis inferior lebih sering dijumpai dibandingkan cheiloschisis superior (B/S). Cheiloschisis dapat terjadi karena ibu hamil mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah besar (B/S). Seluruh kulit wajah diinervasi oleh cabang-cabang n.trigeminus (B/S). Kulit di atas glandula parotidea dan angulus mandibulae diinervasi oleh n.mentalis (B/S). Tidak ada cabang kutaneus dari n.mandibularis (B/S). Semua derivat prominentia frontonasalis diinervasi oleh n.ophthalmicus (B/S). N.supratrochlearis berjalan di sebelah lateral n.supraorbitalis (B/S). Cabang-cabang kutaneus dari n.ophthalmicus adalah : a. b. c. d. e. N.infraorbitalis adalah cabang n.maxillaris (B/S). Cabang-cabang kutaneus n.maxillaris adalah : a. b. c. N.auriculotemporalis adalah cabang dari n.mandibularis (B/S). Cabang-cabang kutaneus n.mandibularis adalah: a. b. c. Tidak ada cabang motorik dari n.maxillaris (B/S). N.mandibularis juga menginervasi otot (B/S). A.transversa facialis adalah cabang dari a. facialis (B/S). Ramus lateralis nasi merupakan cabang dari a.transversa lateralis (B/S). Arteri utama di wajah adalah : a. b. c. d. Cabang-cabang a.facialis di daerah leher adalah: a. b. c.

181. 182.

183. 184.

185. 186. 187. 188. 189.

190.

8 d. A.supratrochlearis beranastomosis dengan ramus lateralis nasi (B/S). Ada anastomosis antara cabang dari a.occipitalis dengan cabang a. facialis (B/S). 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. V.facialis berhubungan dengan sinus cavernosus melalui v.ophthalmicus superior (B/S). Semua otot-otot di muka berorigo pada tulang dan berinsersio pada kulit (B/S). Salah satu fungsi otot wajah adalah mengekspresikan emosi (B/S). Semua otot-otot di wajah merupakan derivat arcus pharyngealis II (B/S). M.levator palpebralis superioris diinervasi oleh r.temporalis n.facialis (B/S). Kecuali m.levator palpebralis superioris, semua otot-otot di daerah wajah diinervasi oleh n.facialis (B/S). M.levator palpebralis superioris adalah otot dilator palpebrae (B/S). M.orbicularis oculi adalah otot sfingter palpebra (B/S). Memicingkan mata dilakukan oleh m.orbicularis oculi (B/S). Kerutan vertikal pada kulit dahi ditimbulkan oleh kontraksi m.frontalis (B/S). Kerutan horizontal kulit dahi terjadi karena kontraksi m.corrugator supercilii (B/S). M.compressor naris disebut juga pars transversa m.nasalis (B/S). Pars alaris m.nasalis disebut juga m.dilator naris (B/S). Kerutan kulit hidung dapat terjadi karena kontraksi dari otot-otot a. b. Menyempitkan nares lebih mudah dilakukan dibandingkan melebarkannya (B/S). Merapatkan bibir dilakukan oleh m.depressor anguli oris (B/S). Otot-otot yang mengangkat bibir atas adalah : a. b. c. d. e. Otot-otot yang menarik labium inferior ke bawah adalah : a. b. c. d. M.mentalis diinervasi oleh n.mentalis (B/S). Menekankan bibir dan pipi ke arah gigi dilakukan oleh m.buccinatorius (B/S). Ada 5 cabang n.facialis di daerah muka : a. b. c. d. e. N.facialis tidak punya cabang kutaneus (B/S). Serabut proprioseptik otot wajah di bawah ke otak oleh serabut n.trigeminus (B/S). Glandula submandibulare adalah kelenjar ludah terbesar (B/S).

191. 192.

210.

211. 212. 213.

214. 215. 216.

9 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. N.facialis membagi glandula parotidea menjadi pars superficialis dan pars profunda (B/S). Processus facialis glandulae thyroideae terdapat di belakang articulatio temporomandibularis (B/S). Processus pterygoideus galandulae thyroideae terdapat di antara ramus mandibulae dengan m.pterygoideus lateralis (B/S). Kapsula glandula thyroidea dibentuk oleh lamina superficialis fascia colli profunda (B/S). Processus glenoidalis, processus facialis dan processus pterygoideus adalah bagian-bagian dari kelenjar parotis (B/S). Ligamentum stylomandibularis dibentuk oleh lamina superficialis fascia colli profunda (B/S). Ductus paroticus berjalan di sebelah medial m.masster (B/S). Ductus paroticus bermuara di cavum oris di depan gigi molar 3 atas (B/S). Di dalam galandula parotidea terdapat : a. b. c. d. Glandula parotidea mendapat inervasi parasimfatis dari nucleus salivatorius inferior (B/S). Serabut parasimfatis yang menginervasi glandula parotidea mencapai kelenjar ini melalui n.auriculotemporalis (B/S). Serabut post-ganglionik parasimfatis yang menuju ke glandula parotidea berasal dari gangliom oticum (B/S). Secara fungsional ganglion oticum adalah milik n.glossopharyngeus (B/S). Otot-otot pengunyah terdiri dari : a. b. c. d. M.masseter berorigo pada tepi bawah processus zygomaticus (B/S). M.masseter berinsersio pada sisi medial ramus mandibula (B/S). M.masseter berinsersio pada sisi lateral processus coronoideus (B/S). Semua otot-otot pengunyah diinervasi oleh cabang-cabang motorik n.mandibularis (B/S). Kecuali m.pterygoideus medialis, semua otot-otot pengunyah diinervasi oleh cabang n.mandibularis (B/S). Semua otot-otot pengunyah berorigo pada tulang yang sama (B/S). M.temporalis berinsersio pada processus condylaris mandibulae (B/S). M.pterygoideus lateralis berinsersio pada collum mandibullae dan discus articularis temporomandibularis (B/S). Di dalam fossa temporalis terdapat : a. M. b. N. c. N. d. A. e. A. f. V. A.temporalis profunda adalah cabang dari a.temporalis superficialis (B/S).

226. 227. 228. 229. 230.

231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239.

240.

10 241. Isi fossa infra temporalis adalah : a. b. c. d. e. f. g. M.pterygoideus lateralis dan medialis berinsersio pada tempat yang sama (B/S). Baik m.pterygoideus lateralis maupun m.pterygoideus medialis berorigo pada lamina lateralis processus pterygoideus (B/S). N.mandibularis keluar dari cavum cranii melalui foramen rotundum (B/S). N.maxillaris keluar dari cavum cranii melalui foramen ovale (B/S). Foramen spinosum dilewati oleh a.meningea media dan r.meningeus n.mandibularis (B/S). Radix motoris n.mandibularis ukuranya lebih besar dibandingkan radix sensoris (B/S). Truncus utama n.trigeminus mempercabangkan n.pterygoideus medialis dan r.meningeus (B/S). N.pterygoideus medialis menginervasi otot-otot: a. b. c. M.stapedius diinervasi oleh salah satu cabang n.mandibularis (B/S). Cabang divisi anterior n.mandibularis adalah : a. b. c. d. N.buccalis menginnervasi mukosa dan kulit pipi (B/S). M.buccinatorius diinervasi oleh n.buccalis (B/S). Cabang-cabang divisi posterior n.mandibularis adalah : a. b. c. Chorda tympani berhubungan dengan n.alveolaris inferior (B/S). N.lingualis menginervasi otot-otot intrinsik lidah (B/S). N.alveolaris inferior mengandung serabut motorik (B/S). N.alveolaris inferior berjalan di dalam canalis mandibularis (B/S). N.mylohyoideus merupakan cabang n.alveolaris inferior (B/S). N.mylohyoideus menginervasi m.mylohyoideus (B/S). n.mylohyoideus menginnervasi m.digastricus venter posterior (B/S). Ganglion oticum terletak di dalam fossa temporalis (B/S). Secara anatomis ganglion oticum menempel pada n.pterygoideus medialis (B/S). Ganglion oticum terletak persis di bawah foramen ovale (B/S). Chorda tympani merupakan cabang dari n.lingualis (B/S). Chorda tympani menginervasi kelenjar submandibularis dan sublingualis (B/S). Serabut saraf yang menuju ke reseptor pengecap 2/3 bagian depan lidah berasal dari ganglion geniculatum n.facialis (B/S).

242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249.

250. 251.

252. 253. 254.

255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267.

11 268. 269. 270. 271. 272. 273. A.alveolaris inferior merupakan cabang a.maxillaris (B/S). A.meningea media masuk ke dalam cavum cranii melalui foramen ovale (B/S). Vena-vena yang sesuai dengan cabang-cabang a.maxilaris beranastomosis membentuk plexus venosus pterygoideus (B/S). Plexus venosus pterygoideus berhubungan dengan v.facialis melalui v.facialis superficialis (B/S). Articulatio temporomandibularis dibentuk oleh fossa mandibularis ossis temporalis dengan processus coronoideus mandibulae (B/S). Di sekitar articulatio temporomandibularis terdapat ligamentum : a. b. c. Secara embriologis ligamentum sphenomandibulare berasal dari arcus pharyngeus I (B/S). Ligamentum temporomandibulare menahan art.temporomandibularis sehingga tidak bergeser ke belakang (B/S). Pada posisi istirahat gigi bagian atas menempel pada gigi bawah (B/S). Depresi mandibula selalu disertai bergesernya discus articularis ke depan (B/S). Depresi mandibula dilakukan oleh kontraksi otot-otot: a. b. c. d. Elevasi mandibula dapat dilakukan oleh m.pterygoideus lateralis (B/S). Protrusi mandibula terjadi akibat kontraksi m.pterygoideus lateralis kiri dan kanan (B/S). Kontraksi serabut-serabut posterior m.temporalis dapat mnimbulkan gerakan retraksi mandibula (B/S). Pada spina mentalis mandibulae melekat m.mentalis (B/S).

274. 275. 276. 277. 278.

279. 280. 281. 282.

Anda mungkin juga menyukai