Disusun Oleh:
ACHMAD ZAJID (5201408094)
RIZKA AWALIA FAHRI (5201408085)
ARDHITA RAHCMAPUTRA(5201408058)
ALEXANDER PUJO S.P (5201408046)
M. ARDI WIGUNA (5201408030)
Sekedar tambahan aja, dalam aplikasi teknik mesin, hukum newton menempati
posisi teratas. Hampir semua formulasi diturunkan dari hukum newton, untuk kondisi
statik dan dinamik, linear ataupun nonlinear. Membangun jembatan kereta, jalan layang,
terowongan, bendungan, jembatan kabel bentang panjang, viaduct, menara transmisi,
gedung bertingkat, konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan,
analisis getaran lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin,
perencanaan kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja de el el,
semua itu rumus utamanya cuma satu, "jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan
nol".
Menurut gw tanpa ditemukannya hukum2 newton pun efek2 dr ketiga hjukum tersebut ttp
ada. Manfaat ditemukannya ya supaya kita dapat mengetahui hukum2 gerak dan dapat
berusaha menghindar dr kejadian buruk akibat sifat2 gaya dan gerak, misal kelembaman,
dan untuk menghindari efeknya kita memakai sabuk sehingga dapat menahan tubuh kita
yang tersentak ke depan akibat pengereman (Dasar: Hukum I dan Hukum II newton)
banyak..
sperti ini:
1.kita mendorong mobil mogok
2.Lift di gedung
3.menggeser barang pada bidang miring
4.kelahjuan mobil GLB dan GLBB
5.momentum
6.Implus
hk 1 newton :
sebuah benda mempertahankan kedudukannya
contoh : jika kita dalam sebuah mobil saat mobil itu tiba2 maju badan kita tba2 terdorong
ke belakang
hk 2 newton :
kita berada dalam lift
hk 3 newton :
ini merupakan gaya aksi = reaksi
contoh : saat kita menekan papan tulis (aksi) maka papan tulis memberikan reaksi , bila
aksi lebih besar dari pada reaksi maka papan tulis akan rusak dan sebaliknya
TUMBUKAN ELASTIS
Melanjutkan tentang kelajuan dan kecepatan, kali ini saya akan menjelaskan pembuatan
animasi tumbukan sebuah bola dengan dinding dengan memasukkan besaran gravitasi,
elastisitas, selain kecepatan dan percepatan.
Kalo Anda belum membaca artikel sebelumnya, silakan baca dulu. Kunci dari pembuatan
animasi yang realistis ( ingat ya, realistis belum tentu akurat ) adalah pengetahuan
tentang Vektor. Jadi kalo mau tahu sebih detil, silaken baca lagi buku-buku matematika
Anda.
Dalam tulisan ini, saya hanya membahas tumbukan antara sebuah bola dengan dinding
atau objek statis. Kalo Anda ingin tahu cara membuat animasi tumbukan antara 2 atau
lebih objek yang bergerak ( bola dengan bola ), sabar … tunggu tulisan yang akan datang
mengenai impuls dan momentum.
Dari apa yang saya baca di buku “Kartun Fisika”1, ada 3 jenis tumbukan, yaitu Elastis,
Semi-elastis, dan tidak elastis. Elastisitas tumbukan banyak dipengaruhi oleh besarnya
Energi Kinetik yang terkonversi menjadi panas pada saat bola menumbuk dinding. Dalam
ActionScript, Energi Kinetik sebuah benda yang bergerak dapat dihitung dengan:
EK = 0.5 * m * v * v
Untuk sementara, kita nggak memasukkan unsur massa bola ke dalam animasi kita, yang
akan kita “hilangkan” adalah sebagian dari v. Dan kita juga tidak perlu tahu berapa
tepatnya Energi Kinetik bola.
Yang kita ingin tahu adalah berapa besar perubahan kecepatan sebagai akibat hilangnya
Energi Kinetik. Sebagai contoh, bola yang kehilangan sebagian energi kinetiknya pada
saat menumbuk lantai kecepatan vertikalnya akan berubah dan dapat dihitung dengan
cara :
vy *= (1 – lostEK)
lostEK adalah banyaknya EK yg hilang, nilainya bisa bervariasi dari 0 – 1. Jika lostEK =
0, maka yg terjadi adalah tumbukan Elastis sempurna. Jika lostEK = 1, tumbukan tidak
elastis. Untuk nilai lostEK yg lain, tumbukan semi-elastis.
Komponen X tidak ada yg berubah, kecuali jika kita menentukan sebuah besaran lain
yaitu “friksi” pada bidang yang ditumbuk oleh bola. Untuk sementara, kita anggap
bidang/dinding tidak mempunyai friksi.
Catatan – [1] Buku ini berjudul “Kartun Fisika”, terbitan Kepustakaan Populer
Gramedia, 2001. Saya beli di toko buku Togamas, Malang. Isinya bagus dan mudah
dipahami karena konsep-konsep fisika dijelaskan dengan gambar-gambar lucu. Kata
pengantar ditulis oleh Yohanes Surya, Ph.d, pembina Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
99% materi tulisan saya di website ini juga berdasarkan apa yg ada di buku itu selain dari
sumber yg lain.
Vektor
Kembali ke vektor. Seperti yg kita tahu, kecepatan & percepatan adalah vektor dan untuk
melakukan operasi matematik terhadap sebuah vektor kita perlu tahu komponen-
komponennya. Tentu sesuai dengan sistem koordinat yang kita gunakan. Karena Flash
menggunakan sistem koordinat Kartesian, maka kita perlu tahu komponen X dan Y dari
vektor tersebut. Gambar A di bawah ini menunjukkan vektor kecepatan (v) dan
komponen-komponennya ( vx , vy ). Jika kita ingin menggunakan/menambahkan
percepatan, maka gambarnya kurang lebih seperti yg ditunjukkan dalam Gambar B.
Kita lihat Gambar B. Vektor vx dipengaruhi oleh komponen ax. Sedangkan vy
dipengaruhi oleh ay. Ingat bahwa percepatan adalah nilai perubahan kecepatan yang
terjadi setiap (satuan) waktu. Jadi kecepatan sesaat sebuah objek dapat dihitung dengan
menambahkan kecepatan inisialnya dengan percepatan. Dalam ActionScript dapat kita
gunakan rumus :
vx += ax
vy += ay
Dan besarnya kecepatan, kita hitung dengan menggunakan rumus Phytagoras, yaitu :
v = Math.sqrt(vx*vx + vy*vy);
sudut = Math.atan2(vx,vy);
Buat sebuah MovieClip berbentuk lingkaran, beri nama ball_mc. Ingat, registration
point MovieClip ini harus di tengah. Buat juga sebuah MovieClip berbentuk persegi
empat, beri stroke 1 px. Beri nama walls_mc. Buat layer baru, beri nama “script”, klik
frame 1, dan buka panel ActionScript (tekan F9).
Pertama, kita buat inisialisasi variabel ax, ay, vx, dan vy. Saya memberi nilai 0.1 untuk ax
dan ay. Sementara vy & vx saya beri nilai 0. Anda bisa memberi nilai berapa saja, tapi
sebaiknya gunakan nilai yg kecil supaya animasi tidak terlalu cepat.
Kita juga perlu menentukan boundaries atau batas-batas pergerakan bola. Karena kita
ingin walls_mc berlaku seperti dinding, maka kita buat variabel dengan
memperhitungkan posisi relatif bola terhadap dinding dan jari-jari bola.
Variabel-variabel di atas akan kita gunakan untuk mengecek apakah terjadi tumbukan.
Kita ambil contoh, tumbukan dengan dinding sebelah kanan. Tumbukan terjadi jika
koordinat bola kurang dari atau sama dengan koordinat dinding dikurangi dengan jari-jari
bola.
Untuk mengecek apakah terjadi tumbukan atau tidak sekaligus membuat reaksi bola jika
terjadi tumbukan, kita buat sebuah function tersendiri yaitu checkBoundaries() . Untuk
membalik arah vektor horisontal & vertikal, kita cukup mengalikannya dengan -1.
Lihat gambar di bawah ini. Gambar A, terjadi tumbukan di mana ball_mc._x < right.
Sebelum kita membalik arah vx, kita perlu memposisikan ball_mc, lihat Gambar B. Jika
tidak kita posisikan seperti ini, maka bola bisa hilang dari Stage sesaat setelah tumbukan
dan muncul kembali setelah sepersekian detik. Tentu animasi akan jadi aneh.
Sekarang kita buat function untuk menjalankan animasi, seperti biasa, function ini saya
panggil dari setInterval() untuk menghasilkan animasi yg tidak tergantung pada FPS.
Function ini juga terus menerus mengeksekusi checkBoundaries().
Jalankan movie dan lihat hasilnya. Bola tidak akan pernah bergerak dalam garis lurus
karena efek ax dan ay. Coba Anda ubah nilai ax & ay. Lihat perbedaan yg terjadi. Coba
juga ubah nilai awal vx dan vy.
Berikut ini swf yg saya buat dengan skrip yg sama dengan di atas, ditambah sebuah
tombol utk play & pause. Nilai ax,ay, vx, dan vy dapat dilihat juga. Perhatikan bahwa
nilai vx & vy bertambah jika searah dengan ax & ay, berkurang jika berlawanan arah
dengan ax & ay. Jika menumbuk dinding, nilainya akan berubah tanda dari positif ke
negatif atau sebaliknya.
Sekarang kita coba masukkan gravitasi dan kita buat bola kehilangan sebagian energi
kinetiknya pada saat terjadi tumbukan ( tumbukan tidak elastis ). Untuk itu kita buat 2
buah variabel baru yaitu gravity dan lostEK.
Gravitasi searah dengan sumbu Y, jadi seperti halnya ay, gravity akan mengubah nilai vy.
vy += gravity;
vy += ay;
lostEK, seperti yg saya jelaskan di awal artikel ini, adalah besar EK bola yang berubah
menjadi panas pada saat terjadi tumbukan. Dalam hal ini, tumbukan dengan lantai.
Karena kita mengabaikan massa bola, maka hilangnya EK bisa dianggap sebagai vektor
yang berlawanan arah dengan vy. Besar vektor ini dari 0 – 1. Vektor ini kita masukkan
pada function checkBoundaries() sehingga function ini sekarang menjadi :
Jalankan Movie dan lihat hasilnya. Coba ubah nilai gravity & lostEK. Semakin besar
lostEK, makin rendah pantulan bola bahkan bisa jadi tidak memantul sama sekali.
Selanjutnya …
Rumus/kode di atas bisa Anda gunakan untuk membuat animasi yang ciamik dengan
memanfaatkan rumus Fisika sederhana. Tentu dengan sedikit improvisasi.
Berikut ini animasi yg saya buat dengan rumus-rumus diatas plus sedikit tambahan untuk
input dan output dinamis. Silakan coba ubah nilai gravitasi & lost EK, menggunakan
MOMENTUM DAN IMPULS
Pengantar
Pernahkah dirimu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan ?
Berbahaya bagi kesehatan jiwa dan raga-mu apa yang terjadi ketika dua kendaraan
bertabrakan ? mungkin pengendara atau penumpangnya babak belur dan langsung
digiring ke rumah sakit. Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan.
Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan
ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. masa sich ?, apakah momentum itu ?
sebelum berkenalan dengan momentum, pahami penjelasan berikut ini terlebih dahulu.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan
momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Dirimu
jangan bingun ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis “momentum”.
Yang dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita
seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan “kecepatan”. Tetapi yang kita
maksudkan sebenarnya adalah “kecepatan linear”. Momentum linear merupakan
momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus, sedangkan
momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan melingkar.
Pengertian momentum itu apa ? terus apa hubungannya dengan tabrakan dan tumbukan
dan impuls ? nah, sekarang tarik napas panjang. Seperti biasa, kita akan bergulat lagi
dengan ilmu fisika. Kali ini kita bertarung dengan momentum, tumbukan dan impuls.
Apakah Momentum Itu ?
Momentum yang kita maksudkan di sini adalah momentum linear?. Dalam
fisika, momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis : (p = mv).
p adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan
benda. Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai besar atau nilai,
momentum juga mempunyai arah. Besar momentum p = mv. Terus arah momentum
bagaimanakah ? arah momentum sama dengan arah kecepatan. Misalnya sebuah mobil
bergerak ke timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau mobilnya bergerak ke
selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan satuan momentum ?
karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka satuan momentum
adalah kg m/s.
Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan
massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga
momentum sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka
momentum benda tersebut juga bertambah besar. Perlu anda ingat bahwa momentum
adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Jadi walaupun seorang berbadan gendut,
momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam alias tidak bergerak. Jadi momentum
suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda tersebut. kita tidak
bisa meninjau momentum suatu benda hanya berdasarkan massa atau kecepatannya saja.
Contohnya begini, sebut saja mobil muda dan mobil tua. Apabila kedua mobil ini
bermassa sama tetapi mobil muda bergerak lebih kencang (v lebih besar) daripada mobil
tua, maka momentum mobil muda lebih besar dibandingkan dengan momentum mobil tua.
Contoh lain, misalnya mobil muda memiliki massa besar, sedangkan mobil tua bermassa
kecil. Apabila kedua mobil ini kebut - kebutan di jalan dengan kecepatan yang sama,
maka tentu saja momentum mobil muda lebih besar dibandingkan dengan momentum
mobil tua.
Hubungan Momentum Dan Tumbukan?
Pada pembahasan di atas, sudah menjelaskan panjang lebar mengenai pengertian
momentum dalam ilmu fisika. Nah, kali ini kita akan melihat hubungan antara
momentum dengan tumbukan. Pernahkah dirimu menyaksikan tabrakan antara dua
kendaraan beroda di jalan ? apa yang dirimu amati ? yang pasti penumpangnya babak
belur dan digiring ke rumah sakit dalam tempo yang sesingkat2nya. Tapi maksudnya,
bagaimana kondisi kendaraan tersebut ? kendaraan tersebut mungkin hancur lebur dan
mungkin langsung digiring ke bengkel ? paling singgah bentar di kantor polisi
Sekarang coba dirimu bandingkan, bagaimana akibat yang ditimbulkan dari
tabrakan antara dua sepeda motor dan tabrakan antara sepeda motor dengan mobil ?
anggap saja kendaraan tersebut bergerak dengan laju sama. Tentu saja tabrakan antara
sepeda motor dan mobil lebih fatal akibatnya dibandingkan dengan tabrakan antara dua
sepeda motor. Kalo tidak percaya silahkan buktikan Massa mobil jauh lebih besar dari
massa sepeda motor, sehingga ketika mobil bergerak, momentum mobil tersebut lebih
besar dibandingkan dengan momentum sepeda motor. Ketika mobil dan sepeda motor
bertabrakan atau juga bertumbukan, maka pasti sepeda motor yang terpental. Bisa anda
bayangkan, apa yang terjadi jika mobil bergerak sangat kencang (v sangat besar) ?
Kita bisa mengatakan bahwa makin besar momentum yang dimiliki oleh sebuah
benda, semakin besar efek yang timbulkan ketika benda tersebut bertumbukkan. Kalo
dirimu kurus, coba aja bertabrakan dengan temanmu yang gendut sebaiknya jangan
dicoba, karena pasti dirimu yang terpental dan meringis kesakitan. Sebelum kita melihat
hubungan antara momentum dan impuls, terlebih dahulu kita pahami hukum II Newton
dalam bentuk momentum.
Hukum II Newton
Pada pokok bahasan Hukum ll Newton kita telah belajar bahwa jika ada gaya
total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di mana
arah percepatan benda sama dengan arah gaya total. Apa hubungan antara hukum II
Newton dengan momentum ? yang benar, bukan hubungan antara Hukum II Newton
dengan momentum tetapi hubungan antara gaya total dengan momentum. Sekarang
pahami penjelasan gurumuda berikut ini.
Misalnya ketika sebuah mobil bergerak di jalan dengan kecepatan tertentu, mobil
tersebut memiliki momentum. Nah, untuk mengurangi kecepatan mobil pasti dibutuhkan
gaya (dalam hal ini gaya gesekan antara kampas dan ban ketika mobil direm). Ketika
kecepatan mobil berkurang (v makin kecil), momentum mobil juga berkurang. Demikian
juga sebaliknya, sebuah mobil yang sedang diam akan bergerak jika ada gaya total yang
bekerja pada mobil tersebut (dalam hal ini gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin).
Ketika mobil masih diam, momentum mobil = 0. pada saat mobil mulai bergerak dengan
kecepatan tertentu, mobil tersebut memiliki momentum. Jadi kita bisa mengatakan bahwa
perubahan momentum mobil disebabkan oleh gaya total. Dengan kata lain, laju
perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut. Ini adalah hukum II Newton dalam bentuk momentum. Eyang newton pada
mulanya menyatakan hukum II newton dalam bentuk momentum. Hanya eyang
menyebut hasil kali mv sebagai “kuantitas gerak”, bukan momentum.
Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat dinyatakan dengan
persamaan :
Catatan = lambang momentum adalah p kecil, bukan P besar. Kalau P besar itu
lambang daya. p dicetak tebal karena momentum adalah besaran vektor. Dari persamaan
ini, kita bisa menurunkan persamaan Hukum II Newton “yang sebenarnya” untuk kasus
massa benda konstan atau tetap. Sekarang kita tulis kembali persamaan di atas :
Persamaan Hukum II Newton untuk kasus massa benda tetap, yang sudah kita
pelajari pada pokok bahasan Hukum II Newton. Kita menyebutnya di atas sebagai
Hukum II Newton “yang sebenarnya”.
Pernahkah dirimu dipukul teman anda ?, coba lakukan percobaan impuls dan
momentum berikut… pukul tangan seorang temanmu menggunakan jari anda. Gunakan
ujung jari anda. Coba tanyakan kepada temanmu, mana yang lebih terasa sakit; ketika
dipukul dengan cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat
singkat) atau ketika dipukul lebih lambat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan
yang dipukul lebih lambat). Kalau dilakukan dengan benar (besar gaya sama), biasanya
yang lebih sakit adalah ketika tanganmu dipukul dengan cepat. Ketika dirimu memukul
tangan temanmu, tangan dirimu dan tangan temanmu saling bersentuhan, dalam hal ini
saling bertumbukan.
Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak dan
menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah turun secara
drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih sakit ketika dipukul
sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat singkat).
Hukum II Newton versi momentum yang telah kita turunkan di atas menyatakan
bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada
benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada benda yang bertumbukan dinyatakan
dengan persamaan :
Ingat bahwa impuls diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
yang sangat singkat. Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang
bekerja pada benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho
menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat.
Pada penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa impuls merupakan gaya yang
bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep ini sebenarnya sering kita
alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pada tubuh kita dikerjakan gaya impuls dalam
waktu yang sangat singkat maka akan timbul rasa sakit. Semakin cepat gaya impuls
bekerja, bagian tubuh kita yang dikenai gaya impuls dalam waktu sangat singkat tersebut
akan terasa lebih sakit. Karenanya, penerapan konsep impuls ditujukan untuk
memperlama selang waktu bekerjanya impuls, sehingga gaya impuls yang bekerja
menjadi lebih kecil. Apabila selang waktu bekerjanya gaya impuls makin lama, maka rasa
sakit menjadi berkurang, bahkan tidak dirasakan.
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Sarung Tinju
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja, kok malah dipakai besi atau baja ?
tujuannya supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls
yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar maka paku, misalnya, akan
tertanam lebih dalam.
3. Matras
Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan benda-benda saling
bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan
karena tabrakan (tumbukan) antara dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan
sepeda motor, mobil dengan mobil maupun antara sepeda motor dengan mobil. Demikian
juga dengan kereta api atau kendaraan lainnya. Hidup kita tidak terlepas dari adanya
tumbukan. Ketika bola sepak ditendang David Beckham, pada saat itu juga terjadi
tumbukan antara bola sepak dengan kaki Beckham. Tanpa tumbukan, permainan billiard
tidak akan pernah ada. Demikian juga dengan permainan kelereng kesukaanmu ketika
masih kecil. Masih banyak contoh lainnya yang dapat anda temui dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada pembahasan mengenai momentum dan impuls, kita telah meninjau
hubungan antara momentum benda dengan peristiwa tumbukan. Hukum Kekekalan
Momentum yang telah diulas sebelumnya juga selalu ditinjau ketika dua benda saling
bertumbukan. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari peristiwa tumbukan secara
lebih mendalam dan mencoba melihat hukum-hukum fisika apa saja yang berlaku ketika
benda-benda saling bertumbukan.
JENIS-JENIS TUMBUKAN
Perlu anda ketahui bahwa biasanya dua benda yang bertumbukan bergerak
mendekat satu dengan yang lain dan setelah bertumbukan keduanya bergerak saling
menjauhi. Ketika benda bergerak, maka tentu saja benda memiliki kecepatan. Karena
benda tersebut mempunyai kecepatan (dan massa), maka benda itu pasti memiliki
momentum (p = mv) dan juga Energi Kinetik (EK = ½ mv2).
Pada kesempatan ini kita akan mempelajari jenis-jenis tumbukan antara dua benda
dan mencoba melihat hubungannya dengan Kekekalan Momentum dan Kekekalan Energi
Kinetik. Ketika benda bergerak saling mendekati sebelum tumbukan, kedua benda itu
memiliki Momentum dan Energi Kinetik. Yang menjadi persoalan, bagaimana dengan
Momentum dan Energi Kinetik kedua benda tersebut setelah bertumbukan ?. Apakah
momentum dan energi kinetik kedua benda ketika sebelum tumbukan = momentum dan
energi kinetik benda setelah tumbukan ? mari kita bahas jenis-jenis tumbukan satu
persatu dan meninjau kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik pada kedua
benda yang bertumbukan.
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain Tumbukan lenting
sempurna, Tumbukan lenting sebagian dan Tumbukan tidak lenting sama sekali.
Apakah tumbukan lenting sempurna dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
? Tidak…. Tumbukan lenting sempurna merupakan sesuatu yang sulit kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Paling tidak ada ada sedikit energi panas dan bunyi yang
dihasilkan ketika terjadi tumbukan. Salah satu contoh tumbukan yang mendekati lenting
sempurna adalah tumbukan antara dua bola elastis, seperti bola billiard. Untuk kasus
tumbukan bola billiard, memang energi kinetik tidak kekal tapi energi total selalu kekal.
Lalu apa contoh Tumbukan lenting sempurna ? contoh jenis tumbukan ini tidak bisa kita
lihat dengan mata telanjang karena terjadi pada tingkat atom, yakni tumbukan antara
atom-atom dan molekul-molekul.
Sekarang mari kita tinjau persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum
Kekekalan Energi Kinetik pada perisitiwa Tumbukan Lenting Sempurna. Untuk
memudahkan pemahaman dirimu, perhatikan gambar di bawah.
Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak
dengan kecepatan v1 dan benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu
bertumbukan dan terpantul dalam arah yang berlawanan. Perhatikan bahwa kecepatan
merupakan besaran vektor sehingga dipengaruhi juga oleh arah. Sesuai dengan
kesepakatan, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Karena
memiliki massa dan kecepatan, maka kedua benda memiliki momentum (p = mv) dan
energi kinetik (EK = ½ mv2). Total Momentum dan Energi Kinetik kedua benda sama,
baik sebelum tumbukan maupun setelah tumbukan.
Keterangan :
v’1 = kecepatan benda Setelah tumbukan, v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Kita telah menurunkan 2 persamaan untuk Tumbukan Lenting Sempurna, yakni
persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Persamaan Hukum Kekekalan Energi
Kinetik. Ada suatu hal yang menarik, bahwa apabila hanya diketahui massa dan
kecepatan awal, maka kecepatan setelah tumbukan bisa kita tentukan menggunakan suatu
persamaan lain. Persamaan ini diturunkan dari dua persamaan di atas. Persamaan apakah
itu ? nah, mari kita turunkan persamaan tersebut.
Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna,
selain persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi Kinetik.
Persamaan 3 menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda
sebelum dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah, berapapun massa
benda tersebut.
Koofisien elastisitas Tumbukan Lenting Sempurna
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah belajar bahwa pada Tumbukan Lenting
Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekakalan Energi
Kinetik. Nah, bagaimana dengan tumbukan lenting sebagian ?
Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku
karena ada perubahan energi kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan. Perubahan energi
kinetik bisa berarti terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik.
Pengurangan energi kinetik terjadi ketika sebagian energi kinetik awal diubah menjadi
energi lain, seperti energi panas, energi bunyi dan energi potensial. Hal ini yang membuat
total energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Kebanyakan tumbukan
yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam jenis ini, di mana total
energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Tumbukan antara kelereng,
tabrakan antara dua kendaraan, bola yang dipantulkan ke lantai dan lenting ke udara, dll.
Sebaliknya, energi kinetik akhir total juga bisa bertambah setelah terjadi tumbukan. Hal
ini terjadi ketika energi potensial (misalnya energi kimia atau nuklir) dilepaskan. Contoh
untuk kasus ini adalah peristiwa ledakan. Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya
memiliki koofisien elastisitas (e) berkisar antara 0 sampai 1. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :
Apakah pada Tumbukan Tidak Lenting Sama sekali berlaku hukum Kekekalan
Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik ? Perhatikan gambar di atas. Hukum
kekekalan momentum hanya berlaku pada waktu yang sangat singkat ketika peluru dan
balok bertumbukan, karena pada saat itu belum ada gaya luar yang bekerja. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2 m1v1 + m2(0) = (m1 + m2) v’ m1v1 = (m1 + m2)
v’
SISTEM AC SENTRAL
Pengantar
Bagi orang yang memiliki kesibukan tinggi, terkadang tidak lagi memiliki waktu
untuk menyiapkan sarapan. Bagi mereka menggunakan microwave untuk menghangatkan
makanan dalam waktu singkat dapat menjadi solusi sarapan di pagi hari. Benda ini
memang biasa disebut microwave saja, namun istilah yang lebih tepat adalah oven
microwave. Hal ini perlu disadari karena microwave atau gelombang mikro sendiri
adalah salah satu gelombang elektromagnet dalam spektrum gelombang elektromagnet.
Panjang gelombang mikro sekitar 30 sentimeter hingga 1 mm, menghasilkan frekuensi
antara 1 GHz untuk panjang gelombang 30 sentimeter hingga 30 GHz untuk panjang
gelombang 1 mm. Istilah mikro sendiri yang berarti kecil adalah relatif terhadap jenis-
jenis gelombang radio, karena masih banyak gelombang elektromagnetik yang panjang
gelombangnya jauh lebih kecil dari gelombang mikro.
Istilah oven microwave menunjukan alat ini adalah sejenis oven yang dapat
digunakan untuk memasak makanan. Istilah microwave sendiri ditambahkan karena oven
microwave memang bekerja menggunakan radiasi gelombang mikro untuk menaikkan
suhu makanan di dalamnya. Pada tulisan ini istilahnya cukup microwave saja.
Fungsi Microwave
Pada dasarnya fungsi utama oven microwave adalah sama dengan kompor yaitu
menaikkan suhu makanan. Karena makanan akan masak pada suhu tinggi maka
microwave dapat digunakan untuk memasak makanan, mencairkan makanan beku dari
freezer atau sekedar menghangatkan makanan dingin.
Namun karena cara kerja microwave menggunakan gelombang mikro, sedangkan
kompor menggunakan api, maka cara memasak makanan dengan kompor juga sangat
berbeda dengan microwave, sehingga dalam penerapannya microwave tidak dapat
disamakan dengan kompor.
Hal ini juga berimbas kepada cara memasak makanan dengan microwave.
Banyaknya kadar air pada setiap bahan penyusun makanan akan merubah cara memasak
dengan microwave. Misalnya menggoreng ikan seperti menggoreng ikan dengan minyak
goreng dan penggorangan di atas kompor tidak dapat dilakukan dengan microwave, tetapi
memberi ikan yang sudah dibumbui dapat diletakkan di atas piring yang mengandung
minyak panas dan dimasukan ke microwave, untuk menghasilkan rasa yang menyerupai
ikan yang digoreng diatas kompor. Karena memasak masing-masing jenis makanan
dengan microwave memiliki cara yang berbeda, perhatikanlah baik-baik petunjuk cara
memasak masing-masing jenis masakan tersebut dengan microwave.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa zat yang dapat dipanaskan oleh microwave
harus mengandung air atau cairan. Namun, karena setiap makanan pasti mengandung
cairan, maka makanan dapat dipanaskan oleh microwave. Zat makanan lain yang juga
akan menyerap panas microwave adalah gula, garam dan lemak. Perlu diperhatikan
bahwa fenomena ini menyebabkan cara memasak berbagai jenis makanan akan berbeda-
beda tergantung dari kadar cairan yang berada pada setiap unsur-unsur makanan yang
akan dimasak. Logam tidak dapat ditembus oleh gelombang mikro dikarenakan kerapatan
molekul logam lebih rapat dibanding panjang gelombang dari gelombang mikro. Namun
alumunium foil yang tipis masih dapat ditembus oleh gelombang mikro, hal ini dapat
dimanfaatkan untuk memasak makanan yang banyak mengandung air atau lemak yang
lebih mudah panas agar tidak cepat gosong.
Microwave oven ditemukan secara tidak sengaja oleh Dr. Percy Spencer pada
tahun 1945. Awalnya beliau beserta tim sedang melakukan penelitian tentang penggunaan
magnetron(sejenis tabung vakum penghasil gelombang mikro) untuk keperluan radar. Di
lokasi tersebut didapatkan bahwa beberapa makanan menjadi mudah panas atau bahkan
meleleh, seperti permen di dalam saku Dr. Percy Spencer yang meleleh. Selanjutnya
beliau mempelajarinya lebih dalam dengan melakukan sejumlah percobaan untuk melihar
pengaruh gelombang mikro tersebut terhadap sejumlah makanan dan air. Kesimpulannya
adalah gelombang mikro memang dapat memanaskan makanan, dan jika gelombang
mikro berada di dalam kotak baja, maka gelombang mikro akan terperangkap di
dalamnya dan dapat meningkatkan suhu makanan dalam waktu yang cepat.