Anda di halaman 1dari 37

TUGAS FISIKA ROMBEL 01

Disusun Oleh:
ACHMAD ZAJID (5201408094)
RIZKA AWALIA FAHRI (5201408085)
ARDHITA RAHCMAPUTRA(5201408058)
ALEXANDER PUJO S.P (5201408046)
M. ARDI WIGUNA (5201408030)

FAKULTAS TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008
APLIKASI HUKUM NEWTON DALAM
KEHIDUPAN

Sekedar tambahan aja, dalam aplikasi teknik mesin, hukum newton menempati
posisi teratas. Hampir semua formulasi diturunkan dari hukum newton, untuk kondisi
statik dan dinamik, linear ataupun nonlinear. Membangun jembatan kereta, jalan layang,
terowongan, bendungan, jembatan kabel bentang panjang, viaduct, menara transmisi,
gedung bertingkat, konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan,
analisis getaran lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin,
perencanaan kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja de el el,
semua itu rumus utamanya cuma satu, "jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan
nol".

Menurut gw tanpa ditemukannya hukum2 newton pun efek2 dr ketiga hjukum tersebut ttp
ada. Manfaat ditemukannya ya supaya kita dapat mengetahui hukum2 gerak dan dapat
berusaha menghindar dr kejadian buruk akibat sifat2 gaya dan gerak, misal kelembaman,
dan untuk menghindari efeknya kita memakai sabuk sehingga dapat menahan tubuh kita
yang tersentak ke depan akibat pengereman (Dasar: Hukum I dan Hukum II newton)

Efek Hukum Newton 1:


# Benda diam yang kamu taruh di meja ga akan jatuh kecuali ada gaya luar yg bekerja pd
benda itu
# Waktu mobil direm, kamu akan tersentak ke depan. Wajktu mobil mau dijalankan,
kamu akan tersentak ke belakang. MAKANYA pakai sabuk hehe klau mau selamat.
# Kamu salah masang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang, ketika
kamu tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser!

Efek Hukum II Newton:


# Km memakai sabuk sehingga ketika km tersentak ke depan, ada gaya penahan dr sabuk
melakukan perlambatan pada gerak kita ke depan dan tubuh kita tertahan.
# Berat kamu ( W= M x g )
# Energi dan usaha
# BENDA YANG massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya
besar mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya besar
# dll banyak deh

Hukum III newton:


# Km memukul tanganmu ke tembok dan tangamu sakit.
# Mobil bertyubrukkan mengalami gaya aksi dan reaksi yang sama,
namun opercepatan yang berbeda tergantung massanya
# Kita dapat berjalan karena ada gaya aksi reaksi!!!
# Ketapel
# psenapan dan peluru
# dll
#banyak

banyak..
sperti ini:
1.kita mendorong mobil mogok
2.Lift di gedung
3.menggeser barang pada bidang miring
4.kelahjuan mobil GLB dan GLBB
5.momentum
6.Implus

hk 1 newton :
sebuah benda mempertahankan kedudukannya
contoh : jika kita dalam sebuah mobil saat mobil itu tiba2 maju badan kita tba2 terdorong
ke belakang

hk 2 newton :
kita berada dalam lift

hk 3 newton :
ini merupakan gaya aksi = reaksi
contoh : saat kita menekan papan tulis (aksi) maka papan tulis memberikan reaksi , bila
aksi lebih besar dari pada reaksi maka papan tulis akan rusak dan sebaliknya
TUMBUKAN ELASTIS

Melanjutkan tentang kelajuan dan kecepatan, kali ini saya akan menjelaskan pembuatan
animasi tumbukan sebuah bola dengan dinding dengan memasukkan besaran gravitasi,
elastisitas, selain kecepatan dan percepatan.

Kalo Anda belum membaca artikel sebelumnya, silakan baca dulu. Kunci dari pembuatan
animasi yang realistis ( ingat ya, realistis belum tentu akurat ) adalah pengetahuan
tentang Vektor. Jadi kalo mau tahu sebih detil, silaken baca lagi buku-buku matematika
Anda.

Tumbukan & Energi Kinetik

Dalam tulisan ini, saya hanya membahas tumbukan antara sebuah bola dengan dinding
atau objek statis. Kalo Anda ingin tahu cara membuat animasi tumbukan antara 2 atau
lebih objek yang bergerak ( bola dengan bola ), sabar … tunggu tulisan yang akan datang
mengenai impuls dan momentum.

Dari apa yang saya baca di buku “Kartun Fisika”1, ada 3 jenis tumbukan, yaitu Elastis,
Semi-elastis, dan tidak elastis. Elastisitas tumbukan banyak dipengaruhi oleh besarnya
Energi Kinetik yang terkonversi menjadi panas pada saat bola menumbuk dinding. Dalam
ActionScript, Energi Kinetik sebuah benda yang bergerak dapat dihitung dengan:

EK = 0.5 * m * v * v

Untuk sementara, kita nggak memasukkan unsur massa bola ke dalam animasi kita, yang
akan kita “hilangkan” adalah sebagian dari v. Dan kita juga tidak perlu tahu berapa
tepatnya Energi Kinetik bola.

Yang kita ingin tahu adalah berapa besar perubahan kecepatan sebagai akibat hilangnya
Energi Kinetik. Sebagai contoh, bola yang kehilangan sebagian energi kinetiknya pada
saat menumbuk lantai kecepatan vertikalnya akan berubah dan dapat dihitung dengan
cara :

vy *= (1 – lostEK)

lostEK adalah banyaknya EK yg hilang, nilainya bisa bervariasi dari 0 – 1. Jika lostEK =
0, maka yg terjadi adalah tumbukan Elastis sempurna. Jika lostEK = 1, tumbukan tidak
elastis. Untuk nilai lostEK yg lain, tumbukan semi-elastis.

Rumus ini bukan rumus yg akurat namun hasilnya cukup realistis.


Dalam gambar di atas, pada saat terjadi tumbukan, sebagian EK bola hilang, karena
massa bola kita abaikan maka bisa kita anggap hilangnya EK sebagai hilangnya vy
( vektor hijau, lost EK ). Jika tidak ada EK yg hilang, vy sesaat setelah tumbukan
besarnya sama dengan vy sebelum tumbukan ( vektor vy0 ) hanya arahnya yg terbalik.
Namun jika ada EK yg hilang, vy berkurang ( vektor vy1 ). Jadi secara sederhana,

vy1 = – ( vy0 – lostVy )

Komponen X tidak ada yg berubah, kecuali jika kita menentukan sebuah besaran lain
yaitu “friksi” pada bidang yang ditumbuk oleh bola. Untuk sementara, kita anggap
bidang/dinding tidak mempunyai friksi.

Catatan – [1] Buku ini berjudul “Kartun Fisika”, terbitan Kepustakaan Populer
Gramedia, 2001. Saya beli di toko buku Togamas, Malang. Isinya bagus dan mudah
dipahami karena konsep-konsep fisika dijelaskan dengan gambar-gambar lucu. Kata
pengantar ditulis oleh Yohanes Surya, Ph.d, pembina Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
99% materi tulisan saya di website ini juga berdasarkan apa yg ada di buku itu selain dari
sumber yg lain.

Vektor

Kembali ke vektor. Seperti yg kita tahu, kecepatan & percepatan adalah vektor dan untuk
melakukan operasi matematik terhadap sebuah vektor kita perlu tahu komponen-
komponennya. Tentu sesuai dengan sistem koordinat yang kita gunakan. Karena Flash
menggunakan sistem koordinat Kartesian, maka kita perlu tahu komponen X dan Y dari
vektor tersebut. Gambar A di bawah ini menunjukkan vektor kecepatan (v) dan
komponen-komponennya ( vx , vy ). Jika kita ingin menggunakan/menambahkan
percepatan, maka gambarnya kurang lebih seperti yg ditunjukkan dalam Gambar B.
Kita lihat Gambar B. Vektor vx dipengaruhi oleh komponen ax. Sedangkan vy
dipengaruhi oleh ay. Ingat bahwa percepatan adalah nilai perubahan kecepatan yang
terjadi setiap (satuan) waktu. Jadi kecepatan sesaat sebuah objek dapat dihitung dengan
menambahkan kecepatan inisialnya dengan percepatan. Dalam ActionScript dapat kita
gunakan rumus :

vx += ax
vy += ay

Dan besarnya kecepatan, kita hitung dengan menggunakan rumus Phytagoras, yaitu :

v = Math.sqrt(vx*vx + vy*vy);

Dengan arah sudut:

sudut = Math.atan2(vx,vy);

Ok, let’s get to work.

Deteksi tumbukan dan reaksi bola

Buat sebuah MovieClip berbentuk lingkaran, beri nama ball_mc. Ingat, registration
point MovieClip ini harus di tengah. Buat juga sebuah MovieClip berbentuk persegi
empat, beri stroke 1 px. Beri nama walls_mc. Buat layer baru, beri nama “script”, klik
frame 1, dan buka panel ActionScript (tekan F9).

Pertama, kita buat inisialisasi variabel ax, ay, vx, dan vy. Saya memberi nilai 0.1 untuk ax
dan ay. Sementara vy & vx saya beri nilai 0. Anda bisa memberi nilai berapa saja, tapi
sebaiknya gunakan nilai yg kecil supaya animasi tidak terlalu cepat.
Kita juga perlu menentukan boundaries atau batas-batas pergerakan bola. Karena kita
ingin walls_mc berlaku seperti dinding, maka kita buat variabel dengan
memperhitungkan posisi relatif bola terhadap dinding dan jari-jari bola.

Variabel-variabel di atas akan kita gunakan untuk mengecek apakah terjadi tumbukan.
Kita ambil contoh, tumbukan dengan dinding sebelah kanan. Tumbukan terjadi jika
koordinat bola kurang dari atau sama dengan koordinat dinding dikurangi dengan jari-jari
bola.

Ada 4 skenario reaksi bola terhadap tumbukan dengan dinding :

1. tumbukan dengan dinding kiri, arah vx menjadi positif


2. tumbukan dengan dinding kanan, arah vx menjadi negatif
3. tumbukan dengan atap, arah vy menjadi positif
4. tumbukan dengan lantai, arah vy menjadi negatif

Untuk mengecek apakah terjadi tumbukan atau tidak sekaligus membuat reaksi bola jika
terjadi tumbukan, kita buat sebuah function tersendiri yaitu checkBoundaries() . Untuk
membalik arah vektor horisontal & vertikal, kita cukup mengalikannya dengan -1.

Lihat gambar di bawah ini. Gambar A, terjadi tumbukan di mana ball_mc._x < right.
Sebelum kita membalik arah vx, kita perlu memposisikan ball_mc, lihat Gambar B. Jika
tidak kita posisikan seperti ini, maka bola bisa hilang dari Stage sesaat setelah tumbukan
dan muncul kembali setelah sepersekian detik. Tentu animasi akan jadi aneh.

Sekarang kita buat function untuk menjalankan animasi, seperti biasa, function ini saya
panggil dari setInterval() untuk menghasilkan animasi yg tidak tergantung pada FPS.
Function ini juga terus menerus mengeksekusi checkBoundaries().
Jalankan movie dan lihat hasilnya. Bola tidak akan pernah bergerak dalam garis lurus
karena efek ax dan ay. Coba Anda ubah nilai ax & ay. Lihat perbedaan yg terjadi. Coba
juga ubah nilai awal vx dan vy.

Berikut ini swf yg saya buat dengan skrip yg sama dengan di atas, ditambah sebuah
tombol utk play & pause. Nilai ax,ay, vx, dan vy dapat dilihat juga. Perhatikan bahwa
nilai vx & vy bertambah jika searah dengan ax & ay, berkurang jika berlawanan arah
dengan ax & ay. Jika menumbuk dinding, nilainya akan berubah tanda dari positif ke
negatif atau sebaliknya.

GRAVITASI & TUMBUKAN TIDAK


ELASTIS

Sekarang kita coba masukkan gravitasi dan kita buat bola kehilangan sebagian energi
kinetiknya pada saat terjadi tumbukan ( tumbukan tidak elastis ). Untuk itu kita buat 2
buah variabel baru yaitu gravity dan lostEK.

Gravitasi searah dengan sumbu Y, jadi seperti halnya ay, gravity akan mengubah nilai vy.

vy += gravity;
vy += ay;

lostEK, seperti yg saya jelaskan di awal artikel ini, adalah besar EK bola yang berubah
menjadi panas pada saat terjadi tumbukan. Dalam hal ini, tumbukan dengan lantai.
Karena kita mengabaikan massa bola, maka hilangnya EK bisa dianggap sebagai vektor
yang berlawanan arah dengan vy. Besar vektor ini dari 0 – 1. Vektor ini kita masukkan
pada function checkBoundaries() sehingga function ini sekarang menjadi :

Jalankan Movie dan lihat hasilnya. Coba ubah nilai gravity & lostEK. Semakin besar
lostEK, makin rendah pantulan bola bahkan bisa jadi tidak memantul sama sekali.

Selanjutnya …

Rumus/kode di atas bisa Anda gunakan untuk membuat animasi yang ciamik dengan
memanfaatkan rumus Fisika sederhana. Tentu dengan sedikit improvisasi.

Berikut ini animasi yg saya buat dengan rumus-rumus diatas plus sedikit tambahan untuk
input dan output dinamis. Silakan coba ubah nilai gravitasi & lost EK, menggunakan
MOMENTUM DAN IMPULS

Pengantar
Pernahkah dirimu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan ?
Berbahaya bagi kesehatan jiwa dan raga-mu apa yang terjadi ketika dua kendaraan
bertabrakan ? mungkin pengendara atau penumpangnya babak belur dan langsung
digiring ke rumah sakit. Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan.
Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan
ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. masa sich ?, apakah momentum itu ?
sebelum berkenalan dengan momentum, pahami penjelasan berikut ini terlebih dahulu.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan
momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Dirimu
jangan bingun ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis “momentum”.
Yang dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita
seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan “kecepatan”. Tetapi yang kita
maksudkan sebenarnya adalah “kecepatan linear”. Momentum linear merupakan
momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus, sedangkan
momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan melingkar.
Pengertian momentum itu apa ? terus apa hubungannya dengan tabrakan dan tumbukan
dan impuls ? nah, sekarang tarik napas panjang. Seperti biasa, kita akan bergulat lagi
dengan ilmu fisika. Kali ini kita bertarung dengan momentum, tumbukan dan impuls.
Apakah Momentum Itu ?
Momentum yang kita maksudkan di sini adalah momentum linear?. Dalam
fisika, momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis : (p = mv).
p adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan
benda. Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai besar atau nilai,
momentum juga mempunyai arah. Besar momentum p = mv. Terus arah momentum
bagaimanakah ? arah momentum sama dengan arah kecepatan. Misalnya sebuah mobil
bergerak ke timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau mobilnya bergerak ke
selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan satuan momentum ?
karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka satuan momentum
adalah kg m/s.
Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan
massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga
momentum sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka
momentum benda tersebut juga bertambah besar. Perlu anda ingat bahwa momentum
adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Jadi walaupun seorang berbadan gendut,
momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam alias tidak bergerak. Jadi momentum
suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda tersebut. kita tidak
bisa meninjau momentum suatu benda hanya berdasarkan massa atau kecepatannya saja.
Contohnya begini, sebut saja mobil muda dan mobil tua. Apabila kedua mobil ini
bermassa sama tetapi mobil muda bergerak lebih kencang (v lebih besar) daripada mobil
tua, maka momentum mobil muda lebih besar dibandingkan dengan momentum mobil tua.
Contoh lain, misalnya mobil muda memiliki massa besar, sedangkan mobil tua bermassa
kecil. Apabila kedua mobil ini kebut - kebutan di jalan dengan kecepatan yang sama,
maka tentu saja momentum mobil muda lebih besar dibandingkan dengan momentum
mobil tua.
Hubungan Momentum Dan Tumbukan?
Pada pembahasan di atas, sudah menjelaskan panjang lebar mengenai pengertian
momentum dalam ilmu fisika. Nah, kali ini kita akan melihat hubungan antara
momentum dengan tumbukan. Pernahkah dirimu menyaksikan tabrakan antara dua
kendaraan beroda di jalan ? apa yang dirimu amati ? yang pasti penumpangnya babak
belur dan digiring ke rumah sakit dalam tempo yang sesingkat2nya. Tapi maksudnya,
bagaimana kondisi kendaraan tersebut ? kendaraan tersebut mungkin hancur lebur dan
mungkin langsung digiring ke bengkel ? paling singgah bentar di kantor polisi
Sekarang coba dirimu bandingkan, bagaimana akibat yang ditimbulkan dari
tabrakan antara dua sepeda motor dan tabrakan antara sepeda motor dengan mobil ?
anggap saja kendaraan tersebut bergerak dengan laju sama. Tentu saja tabrakan antara
sepeda motor dan mobil lebih fatal akibatnya dibandingkan dengan tabrakan antara dua
sepeda motor. Kalo tidak percaya silahkan buktikan Massa mobil jauh lebih besar dari
massa sepeda motor, sehingga ketika mobil bergerak, momentum mobil tersebut lebih
besar dibandingkan dengan momentum sepeda motor. Ketika mobil dan sepeda motor
bertabrakan atau juga bertumbukan, maka pasti sepeda motor yang terpental. Bisa anda
bayangkan, apa yang terjadi jika mobil bergerak sangat kencang (v sangat besar) ?
Kita bisa mengatakan bahwa makin besar momentum yang dimiliki oleh sebuah
benda, semakin besar efek yang timbulkan ketika benda tersebut bertumbukkan. Kalo
dirimu kurus, coba aja bertabrakan dengan temanmu yang gendut sebaiknya jangan
dicoba, karena pasti dirimu yang terpental dan meringis kesakitan. Sebelum kita melihat
hubungan antara momentum dan impuls, terlebih dahulu kita pahami hukum II Newton
dalam bentuk momentum.
Hukum II Newton
Pada pokok bahasan Hukum ll Newton kita telah belajar bahwa jika ada gaya
total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di mana
arah percepatan benda sama dengan arah gaya total. Apa hubungan antara hukum II
Newton dengan momentum ? yang benar, bukan hubungan antara Hukum II Newton
dengan momentum tetapi hubungan antara gaya total dengan momentum. Sekarang
pahami penjelasan gurumuda berikut ini.
Misalnya ketika sebuah mobil bergerak di jalan dengan kecepatan tertentu, mobil
tersebut memiliki momentum. Nah, untuk mengurangi kecepatan mobil pasti dibutuhkan
gaya (dalam hal ini gaya gesekan antara kampas dan ban ketika mobil direm). Ketika
kecepatan mobil berkurang (v makin kecil), momentum mobil juga berkurang. Demikian
juga sebaliknya, sebuah mobil yang sedang diam akan bergerak jika ada gaya total yang
bekerja pada mobil tersebut (dalam hal ini gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin).
Ketika mobil masih diam, momentum mobil = 0. pada saat mobil mulai bergerak dengan
kecepatan tertentu, mobil tersebut memiliki momentum. Jadi kita bisa mengatakan bahwa
perubahan momentum mobil disebabkan oleh gaya total. Dengan kata lain, laju
perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut. Ini adalah hukum II Newton dalam bentuk momentum. Eyang newton pada
mulanya menyatakan hukum II newton dalam bentuk momentum. Hanya eyang
menyebut hasil kali mv sebagai “kuantitas gerak”, bukan momentum.
Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat dinyatakan dengan
persamaan :

Catatan = lambang momentum adalah p kecil, bukan P besar. Kalau P besar itu
lambang daya. p dicetak tebal karena momentum adalah besaran vektor. Dari persamaan
ini, kita bisa menurunkan persamaan Hukum II Newton “yang sebenarnya” untuk kasus
massa benda konstan atau tetap. Sekarang kita tulis kembali persamaan di atas :

Persamaan Hukum II Newton untuk kasus massa benda tetap, yang sudah kita
pelajari pada pokok bahasan Hukum II Newton. Kita menyebutnya di atas sebagai
Hukum II Newton “yang sebenarnya”.

Terus apa bedanya penggunaan hukum II Newton “yang sebenarnya” dengan


hukum II Newton versi momentum ? Hukum II Newton versi momentum di atas lebih
bersifat umum, sedangkan Hukum II Newton “yang sebenarnya” hanya bisa digunakan
untuk kasus massa benda tetap. Jadi ketika menganalisis hubungan antara gaya dan gerak
benda, di mana massa benda konstan, kita bisa menggunakan Hukum II Newton “yang
sebenarnya”, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan Hukum II Newton
versi momentum. Ketika kita meninjau benda yang massa-nya tidak tetap alias berubah,
kita tidak bisa menggunakan Hukum II Newton “yang sebenarnya” (F = ma). Kita hanya
bisa menggunakan Hukum II Newton versi momentum. Contohnya roket yang meluncur
ke ruang angkasa. Massa roket akan berkurang ketika bahan bakarnya berkurang atau
habis.

Hubungan Antara Momentum Dan Impuls

Pernahkah dirimu dipukul teman anda ?, coba lakukan percobaan impuls dan
momentum berikut… pukul tangan seorang temanmu menggunakan jari anda. Gunakan
ujung jari anda. Coba tanyakan kepada temanmu, mana yang lebih terasa sakit; ketika
dipukul dengan cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat
singkat) atau ketika dipukul lebih lambat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan
yang dipukul lebih lambat). Kalau dilakukan dengan benar (besar gaya sama), biasanya
yang lebih sakit adalah ketika tanganmu dipukul dengan cepat. Ketika dirimu memukul
tangan temanmu, tangan dirimu dan tangan temanmu saling bersentuhan, dalam hal ini
saling bertumbukan.

Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak dan
menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah turun secara
drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih sakit ketika dipukul
sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat singkat).

Hukum II Newton versi momentum yang telah kita turunkan di atas menyatakan
bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada
benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada benda yang bertumbukan dinyatakan
dengan persamaan :
Ingat bahwa impuls diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
yang sangat singkat. Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang
bekerja pada benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho
menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat.

Penerapan Konsep Impuls Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa impuls merupakan gaya yang
bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep ini sebenarnya sering kita
alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pada tubuh kita dikerjakan gaya impuls dalam
waktu yang sangat singkat maka akan timbul rasa sakit. Semakin cepat gaya impuls
bekerja, bagian tubuh kita yang dikenai gaya impuls dalam waktu sangat singkat tersebut
akan terasa lebih sakit. Karenanya, penerapan konsep impuls ditujukan untuk
memperlama selang waktu bekerjanya impuls, sehingga gaya impuls yang bekerja
menjadi lebih kecil. Apabila selang waktu bekerjanya gaya impuls makin lama, maka rasa
sakit menjadi berkurang, bahkan tidak dirasakan.
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :

1. Sarung Tinju

Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang


dipakai oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama
bekerjanya gaya impuls. ketika petinju memukul lawannya,
pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama.
Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls yang bekerja
juga makin kecil.
Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.
2. Palu atau pemukul

Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja, kok malah dipakai besi atau baja ?
tujuannya supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls
yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar maka paku, misalnya, akan
tertanam lebih dalam.
3. Matras

Matras sering dipakai ketika dirimu olahraga atau biasa dipakai


para pejudo. Matras dimanfaatkan untuk memperlama selang
waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga tubuh kita tidak terasa
sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting atau
berbenturan dengan lantai ? hal itu disebabkan karena waktu
kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat.
Tapi ketika dirimu dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan
demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.
4. Helm

Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan


melihat lapisan lunak. Kaya gabus atau spons… lapisan lunak
tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya
kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak
ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat
sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing
ketika terbentur aspal.
TUMBUKAN

Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan benda-benda saling
bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan
karena tabrakan (tumbukan) antara dua kendaraan, baik antara sepeda motor dengan
sepeda motor, mobil dengan mobil maupun antara sepeda motor dengan mobil. Demikian
juga dengan kereta api atau kendaraan lainnya. Hidup kita tidak terlepas dari adanya
tumbukan. Ketika bola sepak ditendang David Beckham, pada saat itu juga terjadi
tumbukan antara bola sepak dengan kaki Beckham. Tanpa tumbukan, permainan billiard
tidak akan pernah ada. Demikian juga dengan permainan kelereng kesukaanmu ketika
masih kecil. Masih banyak contoh lainnya yang dapat anda temui dalam kehidupan
sehari-hari.
Pada pembahasan mengenai momentum dan impuls, kita telah meninjau
hubungan antara momentum benda dengan peristiwa tumbukan. Hukum Kekekalan
Momentum yang telah diulas sebelumnya juga selalu ditinjau ketika dua benda saling
bertumbukan. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari peristiwa tumbukan secara
lebih mendalam dan mencoba melihat hukum-hukum fisika apa saja yang berlaku ketika
benda-benda saling bertumbukan.
JENIS-JENIS TUMBUKAN
Perlu anda ketahui bahwa biasanya dua benda yang bertumbukan bergerak
mendekat satu dengan yang lain dan setelah bertumbukan keduanya bergerak saling
menjauhi. Ketika benda bergerak, maka tentu saja benda memiliki kecepatan. Karena
benda tersebut mempunyai kecepatan (dan massa), maka benda itu pasti memiliki
momentum (p = mv) dan juga Energi Kinetik (EK = ½ mv2).
Pada kesempatan ini kita akan mempelajari jenis-jenis tumbukan antara dua benda
dan mencoba melihat hubungannya dengan Kekekalan Momentum dan Kekekalan Energi
Kinetik. Ketika benda bergerak saling mendekati sebelum tumbukan, kedua benda itu
memiliki Momentum dan Energi Kinetik. Yang menjadi persoalan, bagaimana dengan
Momentum dan Energi Kinetik kedua benda tersebut setelah bertumbukan ?. Apakah
momentum dan energi kinetik kedua benda ketika sebelum tumbukan = momentum dan
energi kinetik benda setelah tumbukan ? mari kita bahas jenis-jenis tumbukan satu
persatu dan meninjau kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik pada kedua
benda yang bertumbukan.
Secara umum terdapat beberapa jenis tumbukan, antara lain Tumbukan lenting
sempurna, Tumbukan lenting sebagian dan Tumbukan tidak lenting sama sekali.

TUMBUKAN LENTING SEMPURNA

Tumbukan lenting sempurna itu maksudnya bagaimanakah ? Dua benda dikatakan


melakukan Tumbukan lenting sempurna jika Momentum dan Energi Kinetik kedua benda
sebelum tumbukan = momentum dan energi kinetik setelah tumbukan. Dengan kata lain,
pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum
Kekekalan Energi Kinetik.

Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku


pada peristiwa tumbukan lenting sempurna karena total massa dan kecepatan kedua
benda sama, baik sebelum maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan Energi Kinetik
berlaku pada Tumbukan lenting sempurna karena selama tumbukan tidak ada energi yang
hilang. Untuk memahami konsep ini, coba jawab pertanyaan gurumuda berikut ini.
Ketika dua bola billiard atau dua kelereng bertumbukan, apakah anda mendengar bunyi
yang diakibatkan oleh tumbukan itu ? atau ketika mobil atau sepeda motor bertabrakan,
apakah ada bunyi yang dihasilkan ? pasti ada bunyi dan juga panas yang muncul akibat
benturan antara dua benda. Bunyi dan panas ini termasuk energi. Jadi ketika dua benda
bertumbukan dan menghasilkan bunyi dan panas, maka ada energi yang hilang selama
proses tumbukan tersebut. Sebagian Energi Kinetik berubah menjadi energi panas dan
energi bunyi. Dengan kata lain, total energi kinetik sebelum tumbukan tidak sama dengan
total energi kinetik setelah tumbukan.
Benda - benda yang mengalami Tumbukan Lenting Sempurna tidak menghasilkan
bunyi, panas atau bentuk energi lain ketika terjadi tumbukan. Tidak ada Energi Kinetik
yang hilang selama proses tumbukan. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa
pada peritiwa Tumbukan Lenting Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik.

Apakah tumbukan lenting sempurna dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari
? Tidak…. Tumbukan lenting sempurna merupakan sesuatu yang sulit kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Paling tidak ada ada sedikit energi panas dan bunyi yang
dihasilkan ketika terjadi tumbukan. Salah satu contoh tumbukan yang mendekati lenting
sempurna adalah tumbukan antara dua bola elastis, seperti bola billiard. Untuk kasus
tumbukan bola billiard, memang energi kinetik tidak kekal tapi energi total selalu kekal.
Lalu apa contoh Tumbukan lenting sempurna ? contoh jenis tumbukan ini tidak bisa kita
lihat dengan mata telanjang karena terjadi pada tingkat atom, yakni tumbukan antara
atom-atom dan molekul-molekul.

Sekarang mari kita tinjau persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum
Kekekalan Energi Kinetik pada perisitiwa Tumbukan Lenting Sempurna. Untuk
memudahkan pemahaman dirimu, perhatikan gambar di bawah.

Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak
dengan kecepatan v1 dan benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu
bertumbukan dan terpantul dalam arah yang berlawanan. Perhatikan bahwa kecepatan
merupakan besaran vektor sehingga dipengaruhi juga oleh arah. Sesuai dengan
kesepakatan, arah ke kanan bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Karena
memiliki massa dan kecepatan, maka kedua benda memiliki momentum (p = mv) dan
energi kinetik (EK = ½ mv2). Total Momentum dan Energi Kinetik kedua benda sama,
baik sebelum tumbukan maupun setelah tumbukan.

Secara matematis, Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

m1 = massa benda 1, m2 = massa benda 2

v1 = kecepatan benda sebelum tumbukan dan v2 = kecepatan benda 2 Sebelum tumbukan

v’1 = kecepatan benda Setelah tumbukan, v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan

Jika dinyatakan dalam momentum,

m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan, m1v’1 = momentum benda 1 setelah


tumbukan

m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan, m2v’2 = momentum benda 2 setelah


tumbukan

Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Kita telah menurunkan 2 persamaan untuk Tumbukan Lenting Sempurna, yakni
persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Persamaan Hukum Kekekalan Energi
Kinetik. Ada suatu hal yang menarik, bahwa apabila hanya diketahui massa dan
kecepatan awal, maka kecepatan setelah tumbukan bisa kita tentukan menggunakan suatu
persamaan lain. Persamaan ini diturunkan dari dua persamaan di atas. Persamaan apakah
itu ? nah, mari kita turunkan persamaan tersebut.

Sekarang kita tulis kembali persamaan Hukum Kekekalan Momentum :

Kita tulis kembali persamaan Hukum Kekekalan Energi Kinetik :


Kita tulis kembali persamaan ini menjadi :

Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna,
selain persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi Kinetik.
Persamaan 3 menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda
sebelum dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah, berapapun massa
benda tersebut.
Koofisien elastisitas Tumbukan Lenting Sempurna

Kita tulis lagi persamaan 3 :

Perbandingan negatif antara selisih kecepatan benda setelah tumbukan dengan


selisih kecepatan benda sebelum tumbukan disebut sebagai koofisien elatisitas alias
faktor kepegasan (dalam buku Karangan Bapak Marthen Kanginan disebut koofisien
restitusi). Untuk Tumbukan Lenting Sempurna, besar koofisien elastisitas = 1. ini
menunjukkan bahwa total kecepatan benda setelah tumbukan = total kecepatan benda
sebelum tumbukan. Lambang koofisien elastisitas adalah e. Secara umum, nilai koofisien
elastisitas dinyatakan dengan persamaan :

e = koofisien elastisitas = koofisien restitusi, faktor kepegasan, angka kekenyalan, faktor


keelastisitasan.

TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN

Pada pembahasan sebelumnya, kita telah belajar bahwa pada Tumbukan Lenting
Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekakalan Energi
Kinetik. Nah, bagaimana dengan tumbukan lenting sebagian ?

Pada tumbukan lenting sebagian, Hukum Kekekalan Energi Kinetik tidak berlaku
karena ada perubahan energi kinetik terjadi ketika pada saat tumbukan. Perubahan energi
kinetik bisa berarti terjadi pengurangan Energi Kinetik atau penambahan energi kinetik.
Pengurangan energi kinetik terjadi ketika sebagian energi kinetik awal diubah menjadi
energi lain, seperti energi panas, energi bunyi dan energi potensial. Hal ini yang membuat
total energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Kebanyakan tumbukan
yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam jenis ini, di mana total
energi kinetik akhir lebih kecil dari total energi kinetik awal. Tumbukan antara kelereng,
tabrakan antara dua kendaraan, bola yang dipantulkan ke lantai dan lenting ke udara, dll.
Sebaliknya, energi kinetik akhir total juga bisa bertambah setelah terjadi tumbukan. Hal
ini terjadi ketika energi potensial (misalnya energi kimia atau nuklir) dilepaskan. Contoh
untuk kasus ini adalah peristiwa ledakan. Suatu tumbukan lenting sebagian biasanya
memiliki koofisien elastisitas (e) berkisar antara 0 sampai 1. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :

Bagaimana dengan Hukum Kekekalan Momentum ? Hukum Kekekalan


Momentum tetap berlaku pada peristiwa tumbukan lenting sebagian, dengan anggapan
bahwa tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda yang bertumbukan.

TUMBUKAN TIDAK LENTING SAMA SEKALI

Bagaimana dengan tumbukan tidak lenting sama sekali ? suatu tumbukan


dikatakan Tumbukan Tidak Lenting sama sekali apabila dua benda yang bertumbukan
bersatu alias saling menempel setelah tumbukan. Salah satu contoh populer dari
tumbukan tidak lenting sama sekali adalah pendulum balistik. Pendulum balistik
merupakan sebuah alat yang sering digunakan untuk mengukur laju proyektil, seperti
peluru. Sebuah balok besar yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya digantung seperti
pendulum. Setelah itu, sebutir peluru ditembakkan pada balok tersebut dan biasanya
peluru tertanam dalam balok. Sebagai akibat dari tumbukan tersebut, peluru dan balok
bersama-sama terayun ke atas sampai ketinggian tertentu (ketinggian maksimum). Lihat
gambar di bawah…

Apakah pada Tumbukan Tidak Lenting Sama sekali berlaku hukum Kekekalan
Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik ? Perhatikan gambar di atas. Hukum
kekekalan momentum hanya berlaku pada waktu yang sangat singkat ketika peluru dan
balok bertumbukan, karena pada saat itu belum ada gaya luar yang bekerja. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :

m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2 m1v1 + m2(0) = (m1 + m2) v’ m1v1 = (m1 + m2)
v’
SISTEM AC SENTRAL

Jika kita memasuki gedung-gedung perkantoran, mall, hotel, dan sebagainya


maka kita akan merasakan sejuknya udara di tiap lantai. Dari plafond ruangan tampak
terlihat lubang semburan udara atau diffuser yang terpasang secara teratur sebagai tempat
keluarnya udara dingin. Jika kita lihat sebenarnya apa yang berada di atas plafond, maka
akan terlihat sistem saluran udara atau ducting yang terhubung dari unit penanganan
udara (AHU) yang merupakan salah satu unit dalam sistem AC sentral.
Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara terpusat
pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi. Sistem ini
memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan
udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran
udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Pada unit pendingin atau chiller
yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor,
alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-
cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan
tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang
mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara
(AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang
ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki : 1. Filter merupakan penyaring udara
dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang
dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. 2. Centrifugal
fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara
melewati ducting menuju ruangan-ruangan. 3. Koil pendingin, merupakan komponen
yang berfungsi menurunkan temperatur udara. Prinsip kerja secara sederhana pada unit
penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian
dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa
diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati
filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami
penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran
udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun
bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen
mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan
merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka
pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.
PRINSIP KERJA COOLING TOWER PADA
SISTEM AC SENTRAL

Salah satu komponen utama pada AC sentral selain


chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara
pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk
mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara
dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari
system pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak
penampung, casing, dsb.
roses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral
dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan
evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja
berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu
komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-
cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran.
Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir
memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di
dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah
fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara
air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi
untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan
kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air
panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya
memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari
nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara
paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower.
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya
sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan
temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju
kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up
water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin
jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Prestasi menara
pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah
penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara udara
suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi pada
cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya
perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan
udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih
hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller.
Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh
antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative
panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system
lainnya.
TEKNOLOGI INFRAMERAH DALAM
PENCITRAAN DISTRIBUSI PANAS

Adanya fenomena radiasi panas dari permukaan obyek akibat temperaturnya,


mendorong diciptakannya teknologi sebuah alat yang dapat mendeteksi gelombang
radiasi termal yang dinamakan detektor inframerah. Detektor ini terbuat dari sebuah
bahan yang peka terhadap radiasi yang terdapat dalam rentang gelombang inframerah.
Perkembangan kemajuan teknologi detektor ini telah membawa kepada sebuah hasil
visualisasi termal yang dapat memetakan hasil distribusi panas permukaan.
Detektor Inframerah__ Radiasi termal merupakan radiasi panas yang terletak
dalam spektrum inframerah. Fenomena radiasi ini ada yang visible ada juga yang
invisible oleh indera mata. Untuk membantu mengetahui radiasi termal yang invisible
dikembangkan teknologi detektor inframerah yang dapat mendeteksi pancaran radiasi
permukaan menjadi sinyal digital. Detektor ini terdiri dari bahan semikonduktor yang
dapat mengubah radiasi foton menjadi besaran listrik. Susunan detektor ini terdiri dari
array yang terbagi dalam ukuran baris x kolom. Pencitraan radiasi panas dikembangkan
melalui teknologi susunan detektor inframerah yang dinamakan Focal Plane Array. Dari
berbagai radiasi panas yang terdeteksi ini dapat dipetakan dalam sebuah gambar yang
dinamakan Thermal Imaging (Thermogram).
Pencitraan Radiasi TermalPrinsip utama dari thermal imaging atau pencitraan
radiasi panas permukaan obyek adalah digitalisasi sinyal listrik yang dihasilkan melalui
detektor atau sensor radiasi inframerah. Gelombang energi panas yang dibawa melalui
photon jatuh pada permukaan detektor dbah menjadi sinyal digital listrik. Kemudian pada
sebuah sistem prosesing data sinyal data tersebut diolah menjadi sebuah hasil gambar
visual sesuai dimensi array detektor menjadi besaran yang terukur. Sehingga dalam
sebuah gambar termal dapat dilihat hasil berupa pola distribusi panas dari distribusi
warna yang ditampilkan dan besarnya nilai temperatur yang terbaca oleh alat.
OVEN MICROWAVE

Pengantar
Bagi orang yang memiliki kesibukan tinggi, terkadang tidak lagi memiliki waktu
untuk menyiapkan sarapan. Bagi mereka menggunakan microwave untuk menghangatkan
makanan dalam waktu singkat dapat menjadi solusi sarapan di pagi hari. Benda ini
memang biasa disebut microwave saja, namun istilah yang lebih tepat adalah oven
microwave. Hal ini perlu disadari karena microwave atau gelombang mikro sendiri
adalah salah satu gelombang elektromagnet dalam spektrum gelombang elektromagnet.
Panjang gelombang mikro sekitar 30 sentimeter hingga 1 mm, menghasilkan frekuensi
antara 1 GHz untuk panjang gelombang 30 sentimeter hingga 30 GHz untuk panjang
gelombang 1 mm. Istilah mikro sendiri yang berarti kecil adalah relatif terhadap jenis-
jenis gelombang radio, karena masih banyak gelombang elektromagnetik yang panjang
gelombangnya jauh lebih kecil dari gelombang mikro.
Istilah oven microwave menunjukan alat ini adalah sejenis oven yang dapat
digunakan untuk memasak makanan. Istilah microwave sendiri ditambahkan karena oven
microwave memang bekerja menggunakan radiasi gelombang mikro untuk menaikkan
suhu makanan di dalamnya. Pada tulisan ini istilahnya cukup microwave saja.

Fungsi Microwave
Pada dasarnya fungsi utama oven microwave adalah sama dengan kompor yaitu
menaikkan suhu makanan. Karena makanan akan masak pada suhu tinggi maka
microwave dapat digunakan untuk memasak makanan, mencairkan makanan beku dari
freezer atau sekedar menghangatkan makanan dingin.
Namun karena cara kerja microwave menggunakan gelombang mikro, sedangkan
kompor menggunakan api, maka cara memasak makanan dengan kompor juga sangat
berbeda dengan microwave, sehingga dalam penerapannya microwave tidak dapat
disamakan dengan kompor.
Hal ini juga berimbas kepada cara memasak makanan dengan microwave.
Banyaknya kadar air pada setiap bahan penyusun makanan akan merubah cara memasak
dengan microwave. Misalnya menggoreng ikan seperti menggoreng ikan dengan minyak
goreng dan penggorangan di atas kompor tidak dapat dilakukan dengan microwave, tetapi
memberi ikan yang sudah dibumbui dapat diletakkan di atas piring yang mengandung
minyak panas dan dimasukan ke microwave, untuk menghasilkan rasa yang menyerupai
ikan yang digoreng diatas kompor. Karena memasak masing-masing jenis makanan
dengan microwave memiliki cara yang berbeda, perhatikanlah baik-baik petunjuk cara
memasak masing-masing jenis masakan tersebut dengan microwave.

Bagaimana Gelombang Mikro dapat Memanaskan Makanan


Setiap gelombang elektromagnet membawa sejumlah energi yang dapat diolah
untuk keperluan manusia. Panjang masing-masing jenis gelombang elektromagnetik yang
berbeda-beda akan mempengaruhi perilaku gelombang jika bereaksi dengan berbagai
jenis materi.
Perpindahan energi gelombang elektromagnetik dilakukan secara radiasi, yaitu
perpindahan yang tidak memerlukan medium perantara. Energi yang dipancarkan
matahari dapat melewati ruang angkasa yang vakum dan sampai di bumi. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah cahaya matahari dalam bentuk sinar ultra violet(UV)
yang setiap hari masuk ke bumi dalam jumlah yang tak terkira.
Sinar UV pada saat melewati ruang angkasa tidak menaikkan suhu di ruang
angkasa yang vakum, tetapi di bumi sinar ini menaikkan suhu berbagai jenis benda yang
ditemuinya. Pemahaman tentang karakteristik sifat UV dapat digunakan untuk
memanfaatkan sinar UV dan menghindari efek buruk sinar UV, seperti resiko kanker
kulit.
Di dalam setiap microwave terdapat sebuah magnetron. Magnetron adalah sejenis
tabung hampa penghasil gelombang mikro. Fungsi magnetron adalah memancarkan
gelombang mikro ke dalam microwave. Pada awalnya magnetron dirancang untuk
penggunaan radar. Ya, memang betul gelombang mikro yang digunakan sama dengan
gelombang yang digunakan di dunia telekomunikasi seperti radar, gelombang pemancar
stasiun radio, gelombang pemancar stasiun televisi, atau gelombang sinyal handphone.
Gelombang mikro sendiri adalah salah satu gelombang radio.
Gelombang mikro dapat digunakan sebagai pemanas makanan karena memiliki
tiga buah sifat dasar yang menjadi dasar prinsip kerja microwave, pertama gelombang
mikro akan dipantulkan oleh bahan logam seperti baja atau besi. Kedua, gelombang ini
dapat menembus bahan non logam tanpa memanaskannya. Terakhir adalah gelombang ini
akan diserap oleh air. Sebagai gelombang elektromagnetik, gelombang mikro yang
menjalar membawa energi yang cukup untuk memanaskan cairan pada makanan.
Gelombang mikro yang dipancarkan magnetron ke dalam ruang microwave akan
terperangkap di dalamnya karena terlindung oleh dinding microwave yang terbuat dari
logam. Selanjutnya apabila gelombang mikro mengenai cairan, maka energi gelombang
mikro ini akan diserap oleh cairan tersebut. Pengertian penyerapan energi oleh air adalah
sebuah fenomena alam yang dipelajari lebih jauh di bidang ilmu fisika, yang mungkin
tidak lazim dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya anda tentu sudah tahu
bahwa Sinar-X atau yang sering disebut sinar Rontgen yang juga merupakan gelombang
elektromagnet dapat menghasilkan foto tulang anda, karena Sinar-X dapat menembus
daging anda, tetapi tidak dapat menembus tulang.
Sebagai gelombang elektomagnet gelombang mikro membawa medan listrik dan
medan magnet. Molekul-molekul air pada kasus ini dapat dibayangkan memiliki dua
buah muatan di kedua ujungnya, yaitu positif dan negatif. Gaya listrik yang diakibatkan
medan listrik gelombang mikro akan memutar molekul-molekul air hingga molekul-
molekul air tersebut dapat bergerak. Bergeraknya molekul-molekul air ini disebabkan
karena air adalah fluida. Pergerakan ini kemudian menyebabkan molekul-molekul air
saling bertubrukan. Tubrukan-tubrukan inilah yang akan meningkatkan suhu molekul air,
yang kemudian meningkatkan suhu makanan secara keseluruhan. Ruangan di dalam
microwave walaupun mengandung uap air akibat penguapan cairan tidak menjadi panas,
karena uap air memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah di banding air, sehingga tidak
terjadi tubrukan antara molekul air.
Bulatan merah = hidrogen dengan
muatran positif, berusaha mendekati muatan
negatif, gelombang listrik dari gelombang
mikro dalam bentuk gelombang akan
menyebabkan hodrogen bergerak, yang
pada akhirnya menyebabkan molekul air
saling bertabrakan.

Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa zat yang dapat dipanaskan oleh microwave
harus mengandung air atau cairan. Namun, karena setiap makanan pasti mengandung
cairan, maka makanan dapat dipanaskan oleh microwave. Zat makanan lain yang juga
akan menyerap panas microwave adalah gula, garam dan lemak. Perlu diperhatikan
bahwa fenomena ini menyebabkan cara memasak berbagai jenis makanan akan berbeda-
beda tergantung dari kadar cairan yang berada pada setiap unsur-unsur makanan yang
akan dimasak. Logam tidak dapat ditembus oleh gelombang mikro dikarenakan kerapatan
molekul logam lebih rapat dibanding panjang gelombang dari gelombang mikro. Namun
alumunium foil yang tipis masih dapat ditembus oleh gelombang mikro, hal ini dapat
dimanfaatkan untuk memasak makanan yang banyak mengandung air atau lemak yang
lebih mudah panas agar tidak cepat gosong.
Microwave oven ditemukan secara tidak sengaja oleh Dr. Percy Spencer pada
tahun 1945. Awalnya beliau beserta tim sedang melakukan penelitian tentang penggunaan
magnetron(sejenis tabung vakum penghasil gelombang mikro) untuk keperluan radar. Di
lokasi tersebut didapatkan bahwa beberapa makanan menjadi mudah panas atau bahkan
meleleh, seperti permen di dalam saku Dr. Percy Spencer yang meleleh. Selanjutnya
beliau mempelajarinya lebih dalam dengan melakukan sejumlah percobaan untuk melihar
pengaruh gelombang mikro tersebut terhadap sejumlah makanan dan air. Kesimpulannya
adalah gelombang mikro memang dapat memanaskan makanan, dan jika gelombang
mikro berada di dalam kotak baja, maka gelombang mikro akan terperangkap di
dalamnya dan dapat meningkatkan suhu makanan dalam waktu yang cepat.

Cara Menggunakan Microwave


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan microwave
Microwave menggunakan pewaktu(timer), untuk mengatur berapa lama makanan
akan dimasak. Sejumlah microwave dilengkapi dengan alarm atau fasilitas berhenti
secara otomatis jika waktu yang diatur telah dilewati. Aturlah waktu sesuai dengan jenis
masakan yang dimasak.
Gunakan wadah yang terbuat selain dari logam, seperti plastik, gelas, dan kayu.
Bahan-bahan tersebut tidak akan panas, sementara penggunaan wadah dari logam dapat
merusak microwave.
Kurangi jumlah kadar air dibanding dengan resep untuk memasak secara
tradisional. Karena microwave adalah sistem yang tertutup, maka cairan yang keluar
menjadi uap sangat sedikit. Namun akan lebih baik jika Anda mencari resep masakan
khusus untuk microwave. Kurangi jumlah air hingga ¾ dari jumlah air semula pada
resep.
Untuk memasak makanan yang membutuhkan waktu lama, seperti memasak
bistik, sebaiknya posisi makanan diubah beberapa kali, seperti dengan cara membalik
daging dan memutar wadah, agar masakan merata. Biasanya microwave telah dilengkapi
dengan wadah pemutar yang dapat seara otomatis memutar wadah makanan diatasnya.
Makanan yang mengandung lemak seperti daging atau mengandung gula akan
lebih cepat masak oleh sebab itu dapat digunakan alumunium foil untuk mengurangi
resiko makanan gosong. Untuk keju, lebih baik diberikan menjelang makanan matang.
Garam akan menyerap air, oleh sebab itu tambahkan sedikit lebih banyak dari
ukuran pada resep tradisional.
Makanan seperti kuning telur, sayur-sayuranan, dan hati ayam perlu dilubangi
terlebih dahulu dengan garpu atau pisau, karena cairan di dalam makanan-makanan
tersebut dapat tersembur keluar pada saat dimasak.
Microwave membutuhkan daya listrik yang cukup besar, untuk microwave ukuran
kecil, besarnya daya yang dibutuhkan sekitar 600-700 watt. Pada microwave yang lebih
besar, tentu daya listrik yang diperlukan akan meningkat. Pastikan daya listrik yang
tersedia mencukupi.

Kelebihan dan Kelemahan Microwave


a. Kelebihan Microwave
Microwave memiliki sejumlah kelebihan dibanding alat pemasak lainnya.
Microwave dapat memasak, mencairkan makanan beku atau memanaskan makanan
dalam waktu singkat dengan hasil yang cukup merata. Daging yang beku dapat
dihangatkan dalam hitungan beberapa menit secara merata. Bandingkan jika anda
menggunakan cara tradisional yang butuh waktu lama dengan cara merendam daging
tersebut di air hangat, atau akan cepat gosong di bagian luar tetapi tetap dingin di dalam
jika kita membakarnya.
Cara kerja microwave memungkinkan lingkungan sekitarnya tidak kotor. Tidak
ada minyak goreng yang menetes di sekitar kompor, tidak adanya bau gas elpiji atau bau
kompor minyak tanah akan menjadikan lingkungan di sekitarnya menjadi tetap besih dan
sehat.
b. Kelemahan Microwave
Walaupun memiliki banyak kelebihan, bukan berarti microwave tidak memiliki
kekurangan. Teknik memasak perlu disesuaikan untuk masing-masing jenis masakan.
Untuk mendapatkan makanan yang matang dalam waktu singkat dengan microwave
memang menjadi kelebihan microwave, tetapi terkadang untuk mendapatkan cita rasa
yang lezat menjadi hal yang tidak dapat digantikan dengan memasak secara tradisional.
Bahkan efek kecoklatan yang biasa dijumpai di makanan yang dimasak secara tradisional
untuk menunjukan bahwa makanan tersebut telah matang sehingga dapat menimbulkan
selera, tidak terlalu tampak pada makanan yang dimasak dengan microwave.

Anda mungkin juga menyukai