Anda di halaman 1dari 32

Impuls dan Momentum

12 November 2018 sangputusrijaya materi fisika

1.    Impuls

Anda telah mengetahui bahwa yang menyebabkan suatu benda diam


menjadi bergerak adalah gaya. Misalnya: bola golf yang mula-
mula diam akan bergerak ketika gaya pukulan stik golf anda bekerja
pada bola golf tersebut (Gambar 1.1). Gaya pukulan stik golf anda pada
bola golf termasuk gaya kontak yang bekerja hanya dalam waktu yang
singkat. Gaya seperti ini disebut gaya impulsif. Perkalian antara gaya
tersebut dengan selang waktu gaya itu bekerja pada benda
disebut Impuls.

   
Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan besaran
skalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk besaran vektor.
Arah impuls I searah dengan arah gaya impulsif F.
 

Jika gaya impulsif F, yang berubah terhadap selang waktu t, dapat


anda gambarkan grafik F-t nya, maka luas arsir dalam selang
waktu t, dimana t= t2 – t1, sama dengan luas arsir di bawah grafik F-
t, dengan batas nilai dari t1 sampai dengan t2 (gambar 1.2).
Dari persamaan impuls dapat disimpulkan bahwa gaya dan selang
waktu berbanding terbalik. Perhatikan tabel berikut:
Tabel 1.1 Kombinasi antara Gaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk
Menghasilkan Impuls Sebesar 200 Ns
Gaya (N) Waktu (s) Im

200 1

100 2

50 4

25 8

20 10
2 100

0,2 1000

Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 200 Ns, namun besar
gaya dan selang waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi.
Dari Tabel 1.1 tersebut, dapat dilihat bahwa jika waktu terjadinya
tumbukan semakin besar (lama), gaya yang bekerja pada benda akan
semakin kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu
kontak antara gaya dan benda sangat mempengaruhi besar gaya yang
bekerja pada benda saat terjadi tumbukan.
Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi
2. Momentum
Perhatikan gambar 1.7. Jika kedua kendaraan tersebut bergerak
dengan kecepatan sama, manakah yang lebih sukar anda
hentikan: kendaraan yang bermassa besar atau kecil? Jika
dua kendaraan bermassa sama (misalnya truck dengan truck, atau
mobil dengan mobil) bergerak mendekati anda, manakah yang lebih
sukar anda hentikan: kendaraan dengan kecepatan tinggi atau
rendah?  Momentum didefinisikan sebagai ukuran kesukaran untuk
memberhentikan suatu benda. Dari jawaban anda terhadap dua
pernyataan di atas, momentum dirumuskan sebagai hasil kali massa
dan

kecepatan. 
Momentum diperoleh dari hasil kali besaran skalar massa dan besaran
vektor kecepatan, sehingga momentum termasuk besaran vektor.
Arah momentum searah dengan arah kecepatan. Untuk momentum
satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda
positif atau negatif.
 

3. Hukum Kekekalan Momentum

 
 
Suatu tumbukan selalu melibatkan sedikitnya dua benda. Misalnya
benda itu adalah bola biliar A dan B (Gambar 1.8). Sesaat sebelum
tumbukan, bola A bergerak mendatar ke kanan dengan momentum
mAvA dan bola B bergerak mendatar ke kiri dengan momentum mBvB.
Momentum sistem partikel sebelum tumbukan tentu saja sama
dengan jumlah momentum bola A dan bola B sebelum tumbukan

Momentum sistem partikel sesuah tumbukan tentu saja sama dengan


jumlah momentum bola A dan bola B sesudah tumbukan.

Hukum Kekekalan Momentum Linear  Dalam peristiwa


tumbukan, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama
dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan
tidak ada gaya luar yang bekerja pada sitem.
Formulasi hukum kekekalan momentum linear di atas dinyatakan
oleh:2 setelah tumbukan!
4. Hubungan Impuls dan Momentum
 
 

Persamaan tersebut dapat kita nyatakan dengan kalimat berikut: 


Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum
akhir dengan momentum awalnya. 
Pernyataan diatas dikenal debagai Teorema Impuls-Momentum
5. Hukum II
Newton dalam Bentuk Momentum  Perhatikan ulang
persamaan . Dari persamaan inilah Newton menurunkan hukum
keduanya dalam bentuk momentum sebagai berikut:

Untuk kasus yang paling sering kita jumpai dalam keseharian, yaitu
massa benda tetap, persamaan diatas menjadi:
Bentuk terakhir ini sesuai dengan Hukum II Newton yang telah anda
kenal dalam Dinamika gerak.
6. Tumbukan

Dalam kehidupan ini, banyak kita jumpai peristiwa tumbukan


(perhatikan Gambar 1.10). Tumbukan dapat terjadi pada saat benda
yang bergerak mengenai benda lain yang sedang bergerak atau diam.
Pembahasan akan dibatasi mengenai tumbukan sentral lurus, yaitu
tumbukan antara dua benda yang arah kecepatannya berimpit dengan
garis hubung kedua pusat massa benda. Berdasarkan sifat kelentingan
atau elastisitas benda yang bertumbukan, tumbukan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan
lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
a.    Tumbukan Lenting Sempurna
Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna
jika pada tumbukan itu tidak terjadi kehilangan energi kinetik. Jadi,
energi kinetik total kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan
adalah tetap. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum
kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik.
Perhatikan Gambar 1.11. Dua buah benda memiliki massa masing-
masing m1 dan m2 bergerak saling mendekati dengan kecepatan
sebesar v1 dan v2 sepanjang lintasan yang lurus. Setelah keduanya
bertumbukan masing-masing bergerak dengan kecepatan sebesar
v’1 dan v’2dengan arah saling berlawanan.
Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik,
diperoleh persamaan sebagai berikut.
 
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Tumbukan tidak lenting sama sekali merupakan peristiwa tumbukan


dua benda yang memiliki ciri setelah tumbukan kedua benda bersatu
(perhatikan Gambar 1.13). Keadaan ini dapat digunakan bahasa lain,
setelah bertumbukan; benda bersama-sama, benda bersarang dan
benda bergabung. Kata-kata itu masih banyak lagi yang lain yang
terpenting bahwa setelah bertumbukan benda menjadi satu. Jika
tumbukannya seperti gambar 6.3 maka koefisien restitusinya akan
nol, e = 0. Pada tumbukan ini berlaku hukum kekekalan momentum,
tetapi energi kinetiknya tidak kekal. Pada tumbukan tidak lenting
sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda bersatu, sehingga
kecepatan kedua benda sesudah tumbukan besarnya sama,
yaitu v1‘ = v2‘ = v’.
Berdasarkan hukum kekekalan momentum maka kecepatan benda setelah tumbukan adalah
sebagai berikut.

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”,serif;}

 
Tips dan Trik Pembahasan Soal
 
  
  
 

Anda mungkin juga menyukai