Anda di halaman 1dari 3

Prasasti Talang Tuwo

Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang, berangka tahun 606 Saka/684 Masehi. Isi prasasti Talang Tuwo adalah mengenai pembangunan suatu taman yang luas, Sriksetra, Bukit Siguntang oleh Raja Sriwijaya sebagai hadiah untuk rakyatnya. Selain berisi pesan dari raja, prasasti tersebut juga memuat doa-doa dedikasi untuk kebahagiaan raja Sriwijaya dan kebahagiaan semua makhluk.

Isi prasasti Talang Tuwo: 1. svasti r akavarstta 606 dim dvitya uklapaksa vulan caitra sana tatklnya parlak rksetra ini niparvuat Svasti! Pada tahun Saka 606, pada hari ke-2 di bulan purnama caitra, inilah waktu Taman Sriksetra dibuat 2. parv n dapunta hiyang r jayana mi pranidhnm dapunta hiyang savayakya yang ditnam di sini yiyur pinang hanu o ru Yang diberikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai suatu pemberian dengan pesan untuk menanam sebanyak mungkin pohon kelapa, pinang, aren, 3. mviya dngan samirnya yang kyu nimkan vuahya tathpi haur vuluh pattung ityevamadi punarapi yang parlak vukan sagu, dan sebagainya dimana buahnya dapat dimakan, termasuk aur, buluh, betung, dan tanaman sejenisnya. 4. dngan tavad talga savayakya yam vuatku sucarita parvis prayojankan punynya sarvvasatva sacarcara varo pyya tmu

Bersama dengan kebun-kebun, telaga-telaga, dan danau-danau lainnya. Semua ini didedikasikan demi kebahagiaan semua makhluk, demi kesejahteraan semua makhluk dan demi kebaikan lingkungan. 5. sukha di sannakla di antara mrgga lai tmu muah ya hra dngan ir niminumya savaakya vuata huma parlak macak muAgar semua upaya mulia ini membawa kebahagiaan dalam banyak cara. Semoga beliau tak pernah kekurangan makanan dan air untuk diminum. Agar semua yang telah beliau buat seperti ladang dan kebun 6. ah ya manghidupi cu prakra marhulun tuvi vrddhi muahya jgan ya nikni savayakya yang upasargga piddana svapnavghna varang vuaMenghidupi kehidupan banyak orang. Agar semua rakyatnya hidup sejahtera. Agar beliau selalu bebas dari semua mara bahaya, kejahatan, sakit dan susah tidur 7. tya kathamapi anukula yam graha naksatra parvis diya nirvydhi ajara kavuatanya tathpi savaaka yam bhrtyya Agar beliau selalu sukses, bintangnya bersinar terang, bebas dari penyakit dan awet muda 8. satyrjjava drdhabhakti muah ya dya yang mitrya tuvi jgan ya kapata yang viniya mulng anukula bhryy muah ya varang sth Agar semua rakyatnya setia dan berdedikasi kepadanya. Agar tak seorang teman pun pernah mengkhianatinya dan para istrinya selalu setia. Di manapun beliau berada, agar tak ada pencurian, penipuan, pembunuhan, dan pelecehan seksual. 9. naya lgi curi ucca vadhaya paradra di sna punarapi tmu ya kalynamitra marvvagun vodhicitta dgan maitriAgar beliau bertemu sahabat spiritual (kalyanamitra), mengembangkan bodhicitta dengan cinta kasih 10. -dhari di dang hyang ratnatraya jagan marsrak dgan dam hyang ratnatraya tathpi nityakala tyaga marila ksnti marvvagun viryya rjin Mengandalkan Triratana dan tak pernah meninggalkan Triratna, menjalankan pengentasan diri (nihsarana), sila, kshanti dengan virya selalu

11. thu di samiriia cilpakal paruvis samadhitacinta tmu ya prajnya smreti medhvi punarapi dhairyyamn mahsattva

Mengetahui perbedaan antara baik dan tidak, memiliki samadhi, prajna (intelek spiritual), smrti (perhatian penuh), untuk mencapai keadaan mahasattva 12. vajraarra anupamaakti jaya tathapi jtismara avikalendriya macak rupa stibhaga hsin halap adeDengan vajrasarira tubuh vajra yang sempurna dan penuh daya, menghilangkan kesalahpengertian (avidya), mempunyai kemampuan mengingat kehidupankehidupan lampau, memiliki indera-indera dan penampilan yang sempurna, 13. yavkya vrahmasvara jdi lki svayambhu puna(ra)pi tmu ya cintmani nidhana tmu jnanavait karmmavaita kleavait Dengan ucapan sempurna bagaikan suara Brahma yang muncul secara spontan seperti permata pengabul keinginan (cintamani nidhana), mengatasi halanganhalangan pengetahuan (jnanavacita), halangan-halangan karma (karmavacita) dan halangan-halangan klesha (kleshavacita) 14. avasna tmu ya anuttarbhisamyaksamvodhi. Hingga akhirnya mencapai Penggugahan yang Tak Terbandingkan, Lengkap dan Sempurna (Anuttarabhisamyaksambodhi). Pendek kata, isi prasasti Talang Tuo adalah berupa doa-doa dedikasi, dimana hingga kini, doa-doa demikian masih dijalankan dan diyakini. Prasasti ini memperkuat bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari cara pandang Mahayana pada masa tersebut, dengan ditemukannya kata-kata seperti bodhicitta, mahasattva, vajrasarira, dan annuttarabhisamyaksamvodhi, dimana istilah-istilah bahasa Sanskerta tersebut memang digunakan secara umum dalam ajaran Mahayana. Meskipun ada yang menganggap bahwa istilah vajrasarira merujuk pada ajaran Tantrayana (Vajrayana), namun tidaklah serta-merta demikian karena istilah vajrasarira hanya mengacu pada perwujudan keberadaan yang tak terhancurkan (the indestructible embodiment of beings existence). Hal yang paling menegaskan cara pandang yang dijalankan pada masa tersebut adalah digunakannya kata anuttarabhisamyaksamvodhi (Penggugahan yang Tak Terbandingkan, Lengkap dan Sempurna) yang mengacu pada pencapaian tertinggi dalam cara pandang Mahayana. Sedangkan pencapaian demikian dalam Tantrayana disebut sukha-shunya-avinirbaga (tak terpisahkannya sukha dan shunya), dengan demikian kemungkinan besar ajaran-ajaran pada masa tersebut adalah berdasarkan Mahayana. DISUSUN OLEH: FITRI SINTA A.D dan SONYA HAKIM R. (X-8)

Anda mungkin juga menyukai