Pendahuluan
1. Laboratorium penguji dan kalibrasi Harus menghasilkan data yang ABSAH (valid). 2. Data absah : akurasi dan presisi yang baik. 3. Keabsahan data pengujian dan kalibrasi dipengaruhi oleh faktor : metode, peralatan, analis (personel), dan kontaminasi.
Metode uji
Metode yang digunakan lebih baik yang dipublikasikan secara nasional, regional atau internasional, organisasi teknis yang memiliki reputasi, teks atau jurnal ilmiah yang relevan, atau seperti spesifikasi pembuat alat Standar yang diacu edisi mutakhir (kecuali tidak sesuai atau tidak mungkin dilakukan) Bila tidak ditetapkan oleh pelanggan, laboratorium harus memilih metode yang sesuai yang sudah dipublikasikan secara internasional, regional atau nasional Lab harus menginformasikan kepada pelanggan metode yang digunakan, termasuk bila metode yang digunakan sudah kadaluwarsa
Validasi Metode
a. Apakah Itu ? b. Kapan diperlukan ? c. Mengapa diperlukan ? d. Apa saja yang diperlukan ? e. Bagaimana cara melakukannya ?
Definisi
Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi (SNI 19-17025-2008, butir 5.4.5.1)
Menentukan karakteristik kinerja metode analisis untuk diterapkan oleh laboratorium pengguna Menetapkan ruang lingkup dan batasannya Menyediakan data untuk menyusun parameter pengendalian mutu yang tepat Tingkat kepercayaan hasil uji
Alasan Diadakan Validasi Metode Metode baru Reagen baru Teknologi baru Menyerderhanakan metode Pengembangan metode
Penentuan Rentang Pengukuran Metode Analisa yang tidak menggunakan kurva kalibrasi dan larutan standar Rentang pengukuran metode analisa yang hasil analisanya langsung berasal dari output alat ukur (pH, DO, kekeruhan, dll) adalah rentang pengukuran alat yang digunakan dalam pengukuran. Rentang pengukuran metode analisa juga dapat mengacu langsung dari acuan metode yang digunakan dan dapat berupa pernyataan rentang besaran yang relevan seperti disebutkan dalam acuan metode (misalnya rentang volume/ volume titran terkecil titran pada analisa titrimetri).
LIMIT DETEKSI
Untuk Apa Diukur :
a. Menghindari pelaporan hasil tidak terdeteksi, karena tidak informatif b. Mengetahui kemampuan dan keterbatasan laboratorium dalam menerapkan metode pengujian
LOL LOQ
Uji Presisi
Yaitu keterdekatan antara nilai yang dihasilkan dari pengujian yang berbeda yang dilakukan. Langkahlangkah validasi metode analisa untuk parameter uji presisi metode analisa, adalah sebagai berikut :
Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi) yang dapat dinyatakan sebagai repitabilitas (keterulangan) atau reprodusibilitas (ketertiruan)
REPITABILITAS
Repitabilitas adalah keseksamaan metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek, sehingga semakin kecil repitabilitas maka analisa semakin presisi. Repetabilitas digunakan untuk melihat konsistensi analis, kestabilan alat serta kesulitan metode analisa.
REPITABILITAS
Jika analisa duplo, rumus yang digunakan untuk menghitung repitabilitas adalah % RPD = | x1 x2| x 100 % x1 + x2)/2 Jika analisa lebih dari dua kali ditentukan berdasarkan simpangan baku relative (% RSD), rumus yang digunakan adalah : % RSD = SD x 100 % Rata-rata Nilai % RSD yang diperoleh tidak diperbolehkan melebihi 2/3 batasan presisi yang dirumuskan Dr. William Horwitz : % CV Horwitz = 2 (1-0.5 logC) C = kadar analit yang dinyatakan dalam bentuk fraksi (sebagai contoh konsentrasi analit adalah 0,25 ppm, maka dalam persamaan Horwitz menjadi 0,25 x 10 -6
REPRODUSIBILITAS
Reprodusibilitas adalah nilai perbedaan absolut maksimum antara dua hasil analisis yang dihasilkan oleh laboratorium yang berbeda dengan contoh uji dan metode uji standar yang sama.
Reprodusibilitas bertujuan mengukur keragaman nilai hasil analisa terhadap sampel yang sama dengan analis dan/ atau peralatan yang berbeda yang dilakukan pada satu atau lebih laboratorium dalam waktu yang sama atau berbeda.
Makin kecil nilai reprodusibilitas menunjukkan tidak ada perbedaan nyata dan metode dapat diterima.
REPRODUSIBILITAS
Perhitungan Reprodusilitas untuk melihat perbandingan sebaran 2 kumpulan data yang merupakan perbandingan 2 simpangan baku data hasil analisa menggunakan Uji F dengan rumus : F hitung = SD12 SD22 Dimana SD1 > SD2
Dengan membandingkan 2 simpangan baku akan terlihat apakah presisi hampir sama atau beda nyata, selanjutnya dilakukan Uji T untuk bias. Student t-test untuk perbandingan 2 kumpulan data hasil pengulangan analisa yang saling independen dengan simpangan baku (SD) yang tidak beda nyata. Untuk jumlah pengulangan analisa kecil (n1,n2 < 30), dengan SD1 dan SD2 tidak beda nyata dilakukan uji T, dengan rumus : t hitung = | x1 x2| SD
1 + 1
n1 n2 dengan SD gabungan =
(n 1)SD
1
+ (n2 1) SD22 n 1 + n2 2
2
Dengan derajat kebebasan 95 %, tabel diperoleh df = (n1 + n2)-2 Rumus df ini digunakan karena ada 2 variabel data t hitung < t tabel ; rata-rata tidak beda nyata Kesimpulan : Bias tidak nyata
Uji Akurasi
yaitu kedekatan hasil uji yang diperoleh ke nilai sebenarnya (true value). Uji akurasi hanya dapat dilakukan untuk metode analisa yang menggunakan larutan standar.
Laboratorium dapat melakukan uji akurasi dengan melalui berbagai cara yaitu : Membandingkan dengan CRM Perbandingan dengan metode lain Adisi Standar
Kondisi pengujian dilakukan menggunakan alat yang sama pada tempat dan waktu yang relatif sama oleh satu orang analis.
Langkah-langkah validasi metode analisa untuk parameter uji akurasi metode analisa, adalah sebagai berikut :
1. Penentuan tingkat akurasi metode dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap contoh uji yang telah dianalisa dan diperkaya/ spike dengan larutan standar yang telah diketahui nilainya sebanyak sepuluh kali. Jumlah contoh uji yang digunakan dapat lebih dari satu. Selanjutnya konsentrasi contoh uji yang telah diperkaya dapat dihitung sebagai berikut : Ct = ((Cc x Vc) + (Cs x Vs))/ Vt dimana : Ct adalah konsentrasi teoritis contoh yang telah diperkaya Cc adalah konsentrasi contoh sebelum diperkaya Vc adalah volume contoh sebelum diperkaya Cs adalah konsentrasi standar yang ditambahkan Vs adalah volume standar yang ditambahkan Vt adalah volume total contoh yang telah diperkaya
Langkah-langkah validasi metode analisa untuk parameter uji akurasi metode analisa, adalah sebagai berikut :
2. Konsentrasi teoretis contoh yang telah diperkaya sedapat mungkin mendekati konsentrasi contoh uji sebelum diperkaya. Apabila hal ini dapat dilakukan, maka perhitungan %Recovery dapat langsung dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Langkah-langkah validasi metode analisa untuk parameter uji akurasi metode analisa, adalah sebagai berikut :
3. Dari hasil pengukuran dihitung nilai rata-rata (x), standar deviasi (SD), %RSD dan %Recovery. Perhitungan %Recovery untuk yang tidak dapat mengikuti persyaratan pada poin 2. menggunakan rumus sebagai berikut :
atau rumus :
Apabila nilai SD dan atau %RSD yang dihasilkan telah memenuhi nilai SD atau %RSD yang tercantum dalam metode standar yang diacu (SNI atau Standard Method) dan nilai %Recovery (baik dari rumus pada 2 maupun 3) = 100% 20%, maka uji akurasi dinyatakan berhasil sedangkan bila tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka dilakukan pengurangan konsentrasi spike yang ditambahkan dan uji akurasi diulangi lagi
Penutup
Validasi metode yang dapat dilakukan saat ini adalah : Akurasi Presisi Bias/ kesalahan Repeatabilitas/ keberulangan Reprodusibilitas dalam laboratorium (Rw) Linieritas Batas deteksi (LOD) & batas deteksi instrumen (IDL) Batas deteksi metoda (MDL) Batas perhitungan / pelaporan (LOQ/ LOR) Recovery (perolehan kembali)
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Jadikan Penerapan Sistem Mutu Bermanfaat Bagi Kehidupan