Anda di halaman 1dari 22

Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinerjanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya

PENDAHULUAN. Upaya Pemerintah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-update wawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai meny artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah per artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adaban dan kemajuan bangsabangsa di dunia membelajarkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain. Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut semua pihak untuk ber artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adaptasi terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap perubahan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terjadi dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru

dalam mencapai keberhasilan, yaitu dengan persaingan. Tantangan persaingan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang semakin tajam p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada era globalisasi menuntut peningkatan kualitas profesi dan efisiensi secara terus menerus, sehingga kemampuan daya saing profesional bisa lebih kompetitif. Era globalisasi mengubah hakekat kerja dari amatiran menuju kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada profesionalisasi di segala bidang dan aspek kehidupan. Termasuk di dalam perubahan global artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah profesi guru. Sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat global, tugas guru juga dituntut profesional dalam bidangnya (Education International, 1998: 112). Guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang profesional bukan sekedar sebagai alat untuk transmisi kebudayaan akan tetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dinamis dan menuntut penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, produktivitas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi dan kualitas karya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mampu meningkatkan daya saing. Investasi pembangunan pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai akan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dengan efek berganda artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang besar melalui pembangunan sekolah, peng artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adaan dan perawatan infrastruktur pendidikan, serta kualitas guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meningkat. Masyarakat artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkualitas, tidak saja sanggup meraih setiap peluang kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tersedia melalui investasi, tetapi juga sanggup menciptakan lapangan kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baru. Apalagi masalah pendidikan merupakan masalah lintas sektoral, sehingga harus artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada komitmen dari semua pihak terutama para penentu kebijakan pendidikan untuk mengambil kebijakan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berorientasi p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada mutu pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkualitas. Sebab kebijakan peningkatan mutu pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi jika disikapi secara konsisten, akan menghasilkan lulusan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang kompeten, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang akhirnya mampu menghasilkan warga negara artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang kompetitif dalan jumlah artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang besar.

Program pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting karena banyak permasalahan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terdapat dalam institusi pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan berbagai kegiatan di masyarakat artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang efektivitasnya tergantung kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kualitas sumber daya manusia, baik dalam kemampuan intelektual maupun integritas moral dalam tanggung jawabnya p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kemasyarakatan. Sumber daya manusia, menurut Damanhuri (2004) merupakan salah satu faktor kunci dalam menuju kesejahteraan. Menciptakan sumber daya manusia artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi, menjadi tuntutan pembangunan menuju kesejahteraan. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menyatukan kekuatan pasar semakin terintegrasi untuk efisiensi dan meningkatkan daya saingnya. Rendahnya indeks pembangunan manusia Indonesia telah berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada merosotnya kemampuan daya saing bangsa Indonesia. Kemerosotan daya saing ini bersumber dari kualitas pendidikan di Indonesia artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh beberapa komponen penunjang proses pendidikan, antara lain: kualitas guru, sarana pembelajaran seperti buku teks, media pembelajaran, sumbersumber belajar serta peralatan laboratorium pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang belum mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai. Minimnya komponen penunjang pendidikan tersebut dipengaruhi oleh minimnya alokasi dana penyelenggaraan pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun sumbangan dana pendidikan dari masyarakat (orang tua siswa). Peranan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 8 menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk meningkatkan mutu guru, Dinas Pendidikan Kota Surabaya bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (Unesa) telah menyelenggarakan kerjasama untuk meng-update kompetensi guru melalui penyegaran pendidikan (Continuing Education). Menurut Sahudi (2009) program ini dilaksanakan karena

kompetensi guru di Surabaya belum optimal. Bahkan digambarkan oleh Masruri (2009) kondisi sekolah-sekolah p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada umumnya masih memprihatinkan. P artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adahal perkembangan dunia pendidikan di Kota Surabaya sebagai kota metropolitan begitu pesat, apabila kemampuan guru kurang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai akan merugikan siswanya. Program lainnya untuk peningkatan mutu guru yaitu dengan mendorong studi lanjut bagi guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang belum sarjana (S1) dengan biaya Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Surabaya, serta Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru-guru Sekolah Dasar juga dalam upaya memberdayakan kinerja guru untuk meningkatkan kualitas profesi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang muaranya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah peningkatan kualitas pendidikan. Studi lanjut dan berbagai training artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diberikan kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru-guru tersebut diharapkan membawa dampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada peningkatan kualitas layanan pembelajaran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada akhirnya mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Permasalahan-permasalahan di atas disarikan dalam rumusan permasalahan Bagaimanakah pengaruh pemberdayaan kinerja guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya? Dalam penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui efektivitas studi lanjut dan berbagai training artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diberikan kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya. Tinjauan Pustaka Pembangunan bangsa dan negara menuju kesejahteraan bersama merupakan isu-isu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terus berkembang. Ada beberapa terminologi paradigma artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sempat berkembang antara lain: pembangunan berbasis kerakyatan, pembangunan bercirikan partisipatoris, pembangunan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang manusiawi. Dewasa ini pembangunan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berbasis p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pertumbuhan ekonomi memang telah berhasil

mewujudkan kemakmuran, tetapi gagal dalam mewujudkan kesejahteraan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang merata, bahkan sebaliknya banyak menimbulkan masalah artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sulit dicari pemecahannya. Pembangunan masyarakat p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada dasarnya menekankan pentingnya pengentasan kemiskinan melalui berbagai pemberdayaan kelompokkelompok marjinal, yakni peningkatan taraf hidup masyarakat artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang kurang memiliki kemampuan ekonomi secara berkelanjutan. Pemerintah dituntut untuk menciptakan dan mengoptimalkan sumber daya manusia dalam berbagai bidang sesuai dengan kebutuhannya. Analisis penelitian ini mendasarkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada teori pemberdayaan SDM sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan menuju terciptanya SDM artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang unggul dan kompetitif dimulai dari peningkatan kualitas kinerja tenaga kependidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang profesional. Pemberdayaan (empowerment) mengandung dua pengertian, yaitu: (1) to give power to (memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, mendelegasikan otoritas p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pihak lain, (2) to give ability to (usaha untuk memberi kemampuan) (Oxfort English Dictionary). Makna tersebut mensyiratkan bahwa konsep peningkatan kualitas pendidikan belum mengoptimalkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pemberdayaan kinerja guru, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemberdayaan tenaga pendidik merupakan perwujudan capacity building artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bernuansa p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pemberdayaan sumber daya manusia tenaga pendidik melalui pengembangan berbagai kemampuan (kinerja) dan tanggungjawab serta suasana sinergis antara pemerintah (masyarakat) dengan guru. Upaya optimalisasi kinerja guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkelanjutan merupakan faktor artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang penting dibanding faktor lainnya dalam peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini telah dis artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adari dan dilakukan oleh pemerintah melalui penugasan studi lanjut, berbagai training dan penataran p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru. Studi lanjut diperuntukkan bagi guru-guru Sekolah Dasar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang belum memiliki kualifikasi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), bahkan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sudah berijazah S1

bukan PGSD sebagian disarankan untuk menempuh lagi p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada S1 PGSD. Sedangkan berbagai training atau pelatihan tentang pengembangan profesi seperti: penyusunan silabus, perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP), model-model pembelajaran, pengembangan evaluasi hasil belajar, diberikan kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru. Selain itu juga diselenggarakan berbagai seminar tentang optimalisasi kinerja guru untuk menunjang kompetensinya secara profesional. Kinerja guru (Job Performance) merupakan sejumlah hasil kegiatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah dilaksanakan atau akan dilakukan oleh guru sesuai profesinya sebagai guru. Suman (2005) mendefinisikan kinerja sebagai sesuatu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dikerjakan atau produk/jasa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada sekelompok orang. Rao (dalam Mulyasa, 2007) mengemukakan bahwa kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah hasil dari kemampuan serta usaha. Sedangkan menurut Porter (2006) bahwa kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah succesfull role achievement artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Kinerja merupakan perilaku artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ditampakkan oleh individu atau kelompok. Dalam mencapai sesuatu seseorang biasanya termotivasi oleh kinerja. Motivasi merupakan unsur penting artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sebab peranan motivasi bisa berfungsi sebagai pendorong kinerja. Kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kapasitas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dimiliki seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Usaha artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah waktu dan tenaga artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dikeluarkan seseorang untuk mencapai motivasinya. Sedangkan motivasi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah harapan, keinginan, dorongan hati, desakan untuk mencapai sesuatu. Motivasi diartikan sebagai sikap (menerima/menolak) terkait dengan minat, kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan. Dalam kaitannya dengan seseorang, maka motivasi dimaksudkan sebagai kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan seseorang untuk melakukan tugas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menjadi tanggungjawabnya. Kemampuan seseorang itu p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada dasarnya merupakan hasil proses belajar, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang

meliputi aspek-aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Gagne (1992) hasil belajar merupakan perubahan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi cognitive, attitude dan psychomotor. Begitu juga pendapat Krathwohl (1994) artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menyatakan bahwa hasil belajar (learning outcomes) artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi tiga domain, yaitu: (a) cognitive, (b) affective, dan (c) psychomotor, artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang sering juga disebut dengan taxonomy of education objectives. Kemampuan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi tiga aspek tersebut akan mempengaruhi kinerja seseorang artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada gilirannya akan mempengaruhi tingkat keberhasilan organisasi dalam hal ini kualitas pendidikan. McClelland (2001) menyatakan bahwa artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada hubungan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang positif antara motivasi kerja dan kinerja seseorang. Artinya setiap pekerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang memiliki motivasi kerja tinggi akan menghasilkan prestasi kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi pula. Demikian juga bahwa pemberdayaan memiliki kaitan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap motivasi seseorang. Teknik-teknik untuk memotivasi kinerja guru tersebut menurut Prabu Mangkunegara (2005) antara lain: (1) teknik pemenuhan kebutuhan, (2) teknik komunikasi persuasif. Pemenuhan kebutuhan guru merupakan fondamen artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mendasar bagi perilaku kerja. Manajemen tidak mungkin dapat memotivasi guru tanpa memenuhi kebutuhan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai. Menurut Maslow (2005) hirarki kebutuhan guru meliputi: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis Penelitian Penelitian ini berusaha mengungkap peran pemberdayaan guru dalam mendorong peningkatan kualitas kinerjanya dengan harapan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya. Kerangka pemikiran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah dirancang dalam penelitian ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah sebagai berikut: Gambar: Kerangka konseptual Penelitian Hipotesis

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan kerangka dasar teoritik dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis Pertama Peningkatan kualifikasi pendidikan guru, akan membawa pengaruh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang signifikan bagi peningkatan kinerja guru antara lain dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melaksanakan pembelajaran 2. Hipotesis Kedua Kinerja guru dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar, seperti: Kualitas nilai ujian nasional dan ujian akhir sekolah. 3. Hipotesis Ketiga Peningkatan pemberdayaan terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru seperti: kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran, akan membawa pengaruh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang signifikan terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi: Kualitas nilai Ujian Nasional dan nilai Ujian Akhir Sekolah. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh pemberdayaan kinerja guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya ini sebagai upaya untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran pengaruh pemberdayaan kinerja guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap produktifitas kinerjanya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini dirancang sebagai model penelitian eksplanatori, yaitu untuk menjelaskan bagaimana peran pemberdayaan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas kinerjanya agar meningkatkan produktifitas kinerjanya, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar.

Lingkup Penelitian Untuk memfokuskan kajian, penelitian ini dibatasi p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pemberdayaan guru dalam meningkatkan produktivitas kinerjanya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya. Fokus penelitian ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah peningkatan pemberdayaan guru melalui peningkatan kualifikasi pendidikan dan berbagai pelatihan serta penataran. Sedangkan produktivitas kinerja guru meliputi kemampuan menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dan keterampilan membimbing siswa dalam belajar intensif di sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan diwujudkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kriteria meningkatnya nilai Ujian Nasional (UNAS) dan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS). Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi Penelitian. Populasi dalam penelitian ini artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah semua guru Sekolah Dasar artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang bertugas di wilayah Kota Surabaya, baik SD Negeri maupun SD Swasta artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang jumlahnya mencapai 11.650 orang, tersebar p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada 569 Sekolah Dasar Negeri dan 415 Sekolah Dasar Swasta (Diknas, 2009). Sampel Penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik klaster (cluster sampling) berdasarkan area, yaitu populasi guru sekolah dasar dibagi menurut kecamatan-kecamatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada di Surabaya. Kecamatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dijadikan lokasi penelitian terdiri dari 29 kecamatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang ber artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada di wilayah kerja Pemerintah Kota Surabaya. Masing-masing klaster ditentukan 6 responden artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang terdiri dari 3 responden guru kelas 6 Sekolah Dasar Negeri dan 3 responden guru kelas 6 Sekolah Dasar Swasta. Dengan demikian setiap klaster kecamatan akan diambil 6 guru sekolah dasar sebagai sampel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang akan mewakili populasi kecamatan, sehingga jumlah sampel secara keseluruhan sebesar 29 x 6 = 174 sampel. Analisis Data Pemilihan jenis analisis data artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tepat merupakan faktor penting di dalam menjawab permasalahan penelitian. Untuk itu setelah mempertimbangan permasalahan tujuan dan hepotesis artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diajukan serta data artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id

yang tersedia, maka dalam penelitian ini digunakan 2 macam analisis, yaitu: 1) Analisis deskriptif, dan 2) Analisis regresi multivariat dengan model SEM (Structural Equation Modelling) versi 4.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANDeskripsi Variabel Penelitian:Kualifikasi Pendidikan Tabel 1: Distribusi Frekuensi Kualifikasi Pendidikan Responden Kualifikasi No. Pendidikan 1 2 3 4 5 SMTA D1 D2 D3 >S1 Jumlah Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan indikator-indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada beberapa hal artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang esensial terkait dengan: (1) kualifikasi sarjana S1, (2) diploma 3, (3) diploma 2, (4) diploma 1, (5) SMTA. Data tersebut menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkategori tinggi akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada kemampuan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai dalam mengembangkan kinerjanya. Dengan kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik akan mendukung tercapainya hasil kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik. Pelatihan Perangkat Pembelajaran Tabel 2: Distribusi Frekuensi Pelatihan Perangkat Pembelajaran Responden Pelatihan No. PP Kriteria F Frekuensi % % Kumulatif Sangat Jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik Kriteria f 6 45 65 24 34 174 % 3 26 37 14 20 100% % Kumulatif 3% 29% 66% 80% 100% Frekuensi

1 2 3 4 5

0 13 46 79 10 lebih Jumlah :

Tidak Pernah Jarang Cukup Sering Sangat Sering

16 43 54 38 21 174

9 25 31 22 12 100%

9% 34% 65% 87% 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan indikator-indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada beberapa hal artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang esensial terkait dengan: (1) aktifitas dalam mengikuti pelatihan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai, (2) sumber bahan pelatihan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai, (3) instruktur pelatihan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai., (4) fasilitas artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mendukung, (5) rekan sekerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa dengan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya pelatihan penyusunan silabus dan RPP dengan kategori tinggi akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pelaksanaan pembelajaran. Penataran Profesi (Karya ilmiah dan pembelajaran inovatif) Tabel 3: Distribusi Frekuensi Penataran Profesi artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diikuti Responden Frekuensi F 6 49 72 35 12 174 % 4 28 41 20 7 100% % Kumulatif 4% 32% 73% 93% 100%

No. 1 2 3 4 5

Penataran 0 13 46 79 10 lebih Jumlah :

Kriteria Tidak Pernah Jarang Cukup Sering Sangat Sering

Data penataran tersebut menunjukkan bahwa dengan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya penataran dengan kategori sering akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada penyelesaian tugas dengan baik pula. Penataran ini seperti: (1) pelatihan penulisan karya ilmiah, (2) pelatihan pengembangan media pembelajaran (3) pelatihan model pembelajaran inovatif. Dengan hasil kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik maka akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada tercapainya kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi. Kinerja Guru Tabel 4: Distribusi Frekuensi Tingkat Kinerja Responden Kriteria No. Kinerja Guru Sangat 1 2 3 4 Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat 5 Tinggi Jumlah : Sumber : Hasil Pengolahan Data di atas menunjukkan bahwa dengan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berkategori tinggi akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada budaya kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik pula. Dengan budaya kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik akan mendukung tercapainya hasil kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik, maka akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada tercapainya kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi. 81 100 13 174 7,47 100% 100% 60 65 66- 70 71 75 76 80 13 31 43 74 7,47 17,81 24,71 42,52 7,47% 25,20% 49,91 % 92,43% (membuat PP) f % % Kumulatif Frekuensi

KualitasPendidikan Tabel 5: Distribusi Frekuensi Kualitas Pendidikan (nilai UNAS) Kualitas No. Pendidikan (rata-rata UNAS) 1 2 3 4 5 3-5 56 6-7 78 8 - 10 Jumlah : Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan indikator-indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diteliti, nampak bahwa p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada beberapa hal artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang esensial terkait dengan: (1) kemampuan intelektual, (2) penguasaan akan pengetahuan dan keterampilan kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa dengan banyaknya guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang memiliki kemampuan kerja dengan kategori tinggi akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada penyelesaian tugas dengan baik pula. Dengan hasil kerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang baik maka akan berdampak p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada tercapainya kinerja artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi. Hasil Pengujian SEM Tabel 6: Hasil pengujian analisis pemberdayaan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan, dan penataran Guru serta Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya NO Variabel Koefisi en Ja lur Syarat > 1,96 Syarat S.E C.R Probabi lity Keterangan Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Kriteria F 4 35 59 62 14 174 % 2,29 20,15 33,90 35,63 8,04 100% % Kumulatif 2,29% 22,44% 56,34% 91,97% 100% Frekuensi

< 0,05 1 KG Pendk 2.36 1.24 0.68 0.89 2.56 0.03 3.05 0.254 0.09 0.502 0.392 0.56 1.341 1.341 2.815 2.326 1.98 1.97 2.812 1.036 1.981 0.004 0.013 0.06 0.06 0.007 0.002 0.046 Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tdk Signifikan Signifikan

2 KG Plth 3 KG Pntr 4 KP Pendk 5 KP Plth 6 KP Pntr 7 KP Kin-G

Sumber: data primer artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diolah Dilihat dari data di atas, nilai CR dan probabilitas signifikansinya p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada taraf signifikansi (a) = 0,05. Dapat ditemukan bahwa pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan, penataran terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru mempengaruhi Kinerja Guru serta kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, sebagai berikut: 1. Kualifikasi pendidikan guru berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru, berarti hipotesis diterima. 2. Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru, berarti hipotesis diterima. 3. Penataran menulis karya ilmiah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru, berarti hipotesis diterima. 4. Kualifikasi pendidikan guru berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, berarti hipotesis diterima. 5. Pelatihan perangkat pembelajaran berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, berarti hipotesis diterima. 6. Penataran menulis karya ilmiah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru tidak berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya, berarti hipotesis ditolak.

7. Pemberdayaan guru berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya berarti hipotesis diterima. 8. Variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling dominan mempengaruh pemberdayaan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kualifikasi pendidikan dan pelatihan, sedangkan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling dominan mempengaruhi kualitas pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pemberdayaan. Analisis Hasil Penelitian Analisis terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap paparan data di lakukan berdasarkan p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada temuan empiris maupun teori dan penelitian sebelumnya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang relevan dengan penelitian artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk menjelaskan kesesuaian dan keterkaitan masing-masing variabel dependen dan variabel independen. Dari pengujian artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menggunakan program AMOS 4.0 melalui analisis SEM (Structural Equation ModelIing), hasil uji terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap model baik melalui uji overall dan uji pengukuran dapat digambarkan bahwa model multilevel mampu menjelaskan fenomena mutu pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya dalam beberapa aspek penting. Hasil penelitian ini memberi jawaban bahwa model multilevel sangat baik untuk menjelaskan model pemberdayaan guru dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya atau menerima hipotesis. Dengan menganalisis pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan pernagkat pembelajaran dan penataran penulisan karya ilmiah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap Kinerja Guru serta kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya diharapkan kita mampu mendapat pemahaman bahwa pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dikembangkan kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru akan berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada akhirya dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya.

Dalam penelitian ini menemukan sebuah model artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang menghubungkan lima variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diajukan dalam model konseptual. Lima variabel tersebut meliputi: Kualifikasi Pendidikan, Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran, Penataran penulisan karya ilmiah, Kinerja Guru serta Kualitas Pendidikan. Indikator dari kelima variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang teridentifikasi tersebut, peneliti mengeliminasi satu indikator karena tidak memenuhi syarat loading factor, indikator dari variabel kualitas pendidikan yaitu nilai ulangan semester. Sehingga indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mampu digunakan sebagai pengukur variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah sebagai berikut: 1. Variabel pendidikan diukur melalui indikator: SMTA, D1, D2, D3, S1, Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel. Dari kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pendidikan formal (S1). 2. Variabel pelatihan diukur dengan indikator: Pengembangan Silabus, RPP, Perangkat Pembelajaran. Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari ketiga indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pelatihan penyusunan Silabus kemudian penyusunan RPP dan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling akhir artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah perangkat pembelajaran. 3. Variabel penataran terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru diukur melalui indikator: kegiatan penataran penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembelajaran inovatif. Indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dari indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kegiatan pengembangan model pembelajaran inovatif. 4. Variabel kinerja guru diukur melalui indikator: pengetahuan, sikap dan keterampilan guru. Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari ketiga indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id

yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pengetahuan kemudian sikap dan keterampilan. 5. Variabel kualitas pendidikan diukur melalui indikator: Kualitas nilai dan kuantitas belajar. Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel kualitas nilai dan kemudian kuantitas belajar. Dalam penelitian ini selain menemukan sebuah model baru seperti artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tersebut di atas, juga menemukan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adanya pengaruh antara variabel pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran guru mempengaruhi kinerja guru serta kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya sebagaimana hasil uji hipotesis. Penjelasan tentang pengaruh antara variabel pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru serta kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah sebagai berikut: Pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi: kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru Dari hasil analisis deskriptif ditemukan para guru Sekolah Dasar di Kota Surabaya, p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada umumnya memiliki kinerja dalam kriteria artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tinggi. Tingginya kinerja guru ini didukung oleh pemberdayaan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi kualifikasi pendidikan, pelatihan dan penataran sebagai atributnya. Melalui analisis SEM (Structural Equation Modelling) ditemukan bahwa, kinerja guru tersebut dipengaruhi oleh pemberdayaan terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap potensi guru. Dari hasil uji di atas didapat bahwa ketiga indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dapat di gunakan sebagai pengukur dalam menjelaskan variabel pemberdayaan yaitu: kualifikasi pendidikan, pelatihan, dan penataran, Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel pemberdayaan, dari ketiga

indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kualifikasi pendidikan, diikuti pelatihan Perangkat Pembelajaran kemudian penataran terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian dengan analisis SEM (Structural Equation Modelling) melalui program AMOS 4.0 menunjukkan bahwa pemberdayaan secara bersamasama berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru. Analisis ini, khususnya pemberdayaan memiliki tiga indikator, yaitu: kualifikasi pendididikan, pelatihan Perangkat Pembelajaran, penataran terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru. Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel pemberdayaan, dari ketiga indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kualifikasi pendidikan, diikuti pelatihan Perangkat Pembelajaran, kemudian artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling akhir artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah penataran karya ilmiah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru. Hal ini berarti untuk meningkatkan pemberdayaan para guru di sekolah dasar Kota Surabaya perlu peningkatan kualifikasi pendidikan, diikuti dengan pelatihan-pelatihan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mem artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adai, kemudian penataran-penataran harus sesuai dengan kegiatannya. Pengaruh pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi; kualifikasi pendidikan, pelatihan, penataran guru Terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan Dari hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada umumnya menyatakan kualitas pendidikan dalam kategori tinggi sedangkan sisanya rendah dengan indikator terdiri dari kualitas dan kuantitas. Dari hasil analisis SEM indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mampu menjelaskan variabel kualitas pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah: nilai ujian nasional dan nilai ujian akhir sekolah. Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan dan kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah kualitas nilai dan kemudian kuantitas belajar.

Sedangkan pemberdayaan diukur melalui indikator: peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihan, dan penataran terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru. Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel pemberdayaan dan dari kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah pengetahuan, dan keterampilan kemudian sikap. Dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian dengan analisis SEM (Structural Equation Modelling) melalui program AMOS 4.0 menunjukkan bahwa tidak semua indikator dari pemberdayaan berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya. Hanya dua dari indikator pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan yaitu kualifikasi pendidikan dan pelatihan terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru sedangkan penataran tidak berpengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan. Dilihat dari kebanyakan jawaban artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang diberikan oleh responden pemberdayaan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang berupa penataran penulisan karya ilmiah tidak memberikan pengaruh terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan, ini menjadikan guru menganggap penataran penulisan karya ilmiah hanyalah sesuatu kegiatan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang tidak menunjang kecerdasan siswa sehingga tidak berpengaruh secara nyata terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap peningkatan kualitas pendidikan. Pengaruh Kinerja Guru Terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap Kualitas pendidikan Dari hasil analisis deskriptif ditemukan bahwa kualitas pendidikan di sekolah dasar Kota Surabaya p artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada umumnya menyatakan kualitas pendidikan dalam kategori tinggi sedangkan sisanya rendah dengan indikator terdiri dari kualitas nilai dan kuantitas belajar. Melalui analisis SEM (Structural Equation Modelling) ditemukan bahwa, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kinerja guru. Dari hasil analisis SEM indikator artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang mampu menjelaskan Variabel kualitas pendidikan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah: kualitas nilai dan kuantitas belajar. Kedua indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan dan dari kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan artikel ini disalin dari website

http://blog.tp.ac.id adalah indikator kualitas nilai dan kemudian kuantitas belajar. Sedangkan kinerja guru diukur melalui indikator: pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga indikator tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel dan dari kedua indikator tersebut artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang paling mampu menjelaskan variabel artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adalah sikap kemudian keterampilan diikuti pengetahuan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemberdayaan kemampuan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihan penyusunan silabus dan RPP, serta penataran penulisan karya ilmiah terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap guru berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kinerja guru. 2. Pemberdayaan terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kemampuan guru artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan, pelatihan penyusunan silabus dan RPP, serta penataran penulisan karya ilmiah berpengaruhi positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan. 3. Kinerja guru (melalui indikator pengetahuan, sikap, keterampilan) berpengaruh positif terh artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap kualitas pendidikan (kualitas nilai dan kuantitas belajar). Kinerja guru memiliki peranan artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang penting didalam mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya. Saran-saran Beberapa saran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang dikemukakan dalam penelitian ini, antara lain: Pertama, kualifikasi pendidikan semua guru Sekolah Dasar di Kota Surabaya perlu disetarakan menjadi Strata 1. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru perlu diupayakan karena kinerja guru dipengaruhi oleh pemberdayaan guru termasuk kualifikasi pendidikannya. Kedua, perlu artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada pelatihan artikel ini disalin

dari website http://blog.tp.ac.id yang periodik untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP serta perangkat pembelajaran, karena pelatihan tersebut mampu meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Ketiga, penataran tentang penulisan karya ilmiah dan pembelajaran inovatif perlu diberikan kep artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id ada guru, karena secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran. Daftar Pustaka

Coombs, P.H. (2005). The World Crisis in Education. New York: Oxford University Press.

Deckey & Adam. (1995). Basic Principles of Student Teaching. New Jersey: PrenticeHall, Inc.

Depdiknas. (2006). Tiga Pilar Utama Renstra Pembangunan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Diknas Kota Surabaya. (2009). Buku Panduan Pendidikan tahun 2009. Surabaya: Humas Diknas Kota Surabaya.

Eaglen Andrew dkk, (2000). Modelling the benefits of training to business performance in leisure retailing. Strategic Change. Aug 2000. Vol. 9, Iss. 5;

Ferdinand, A. (2000). Structural Equation Modelling. AMOS 4.0. Semarang: Universitas Diponegoro.

Furtwengler, D. (2002). Penilaian Kinerja. Yogyakarta: Andi. Haris, R. (2002). Personnel Administration in Education (3rd). Boston: Ally and Bacon Inc.

International Education. (2000). Highlights from the Second World Congress of Education International. Washington DC: Juli 2000

Jerome, S. A. (2005). Quality in Education: An Implementation Handbook. New york: St. Lucie, Press.

Langbein, L. I. (2002). Discovering Whether Programs Work: A Guide to Stastistical Methods For Program Evaluation. Santa Monica: Goodyear Pub. Company

Leap, T.L, dan Crino, M.D. (2002). Personnel/Human Resources Management. New York: Macmillan Publishing Company.

Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru yang Profesional;Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mangkunegoro, P. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM). Bandung: Refika Aditama.

Sahudi. (2009). Program Penyegaran dan Studi Lanjut bagi Guru-guru di Kota Surabaya. Surabaya: Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Sudradjat, H. (2005). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Implementasi KBK. Bandung: Cipta Cekas Grafika.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Steers, R. M. (2001). Motivation and Work Behavior. New York: McGraw-Hili, Inc. Supriyono. (1989). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Pusat Bina Aksara. Tilaar, H.A.R. (2002). Membedah Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diperbanyak oleh Penerbit Citra Umbara Bandung.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Diperbanyak oleh Penerbit Citra Umbara Bandung.

UNESCO. (2002). Financing Education: Invesment and Return ( Analysis of the World Education Indicator 2002. Paris: UNESCO Institute for Statistics

UNESCO - UNDP. (1997). Basic Education for Impowerment of the Poor. Bangkok: UNESCO-PROAP.

World Bank. (2003). Education in Indonesia: From Crisis to Recovery. Washington, DC: East Asia and Pasific Regional Office.

Artikel ini disalin dari : http://blog.tp.ac.id/analisis-pengaruh-pemberdayaan-guru-terhadapkinerjanya-dalam-meningkatkan-kualitas-pendidikan-di-sekolah-dasar-kotasurabaya#ixzz1naTVe4jh

Anda mungkin juga menyukai