Anda di halaman 1dari 1

1.4 Gigi Impaksi Molar Tiga Rahang Atas 1.4.1 Berdasarkan Posisi Anatomis a.

Kelas A: Bagian terendah mahkota gigi molar ketiga setinggi bidang oklusal molar kedua. b. Kelas B: Bagian terendah mahkota gigi molar ketiga berada di atas garis oklusal molar kedua tapi masih di bawah garis servikal molar kedua. c. Kelas C: Bagian terendah mahkota gigi molar ketiga lebih tinggi dari garis servikal molar kedua. 1.4.2 Berdasarkan George Winter

a. Impaksi mesioangular umumnya diketahui sebagai impaksi paling mudah diangkat. Impaksi mesioangular mendorong gigi molar kedua ke arah mesial. Impaksi tipe ini paling banyak sekitar 43% semua kasus gigi impaksi. b. Impaksi horizontal. Tipe impaksi ini biasanya lebih sulit untuk diangkat daripada impaksi mesioangular. c. Impaksi vertikal sumbu panjang gigi impaksi searah sumbu panjang molar kedua. Impaksi ini terjadi frekuensi kedua terbanyak, sekitar 38% seluruh kasus impaksi, dan ketiga tersulit untuk diangkat. d. Impaksi distoangular adalah angulasi paling sulit untuk diangkat. Pada impaksi distoangular sumbu panjang molar ketiga bersudut distal atau posterior dari molar kedua. Impaksi ini paling sulit diangkat karena membutuhkan lebih besar pembedahan. Impaksi distoangular tidak umum terjadi dan berjumlah sekitar 6% semua kasus impaksi molar ketiga. 1.4.3 Hubungan dengan Sinus Maksilaris
a. Sinus Approximation: Bila tidak dibatasi tulang, atau ada lapisan tulang yang tipis di antara gigi impaksi dengan sinus maksilaris. b. Non Sinus Approximation: Bila terdapat ketebalan tulang yang lebih dari 2 mm antara gigi molar ketiga dengan sinus maksilaris.

Anda mungkin juga menyukai