Anda di halaman 1dari 11

II.

Klasifikasi Impaksi

1. Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah

Klasifikasi gigi impaksi sangat penting untuk setiap operator yang akan melakukan

operasi pengambilan gigi impaksi (odontektomi). Dengan demikian dapat ditentukan

rencana teknik operasi, kesulitan-kesulitan apa yang akan dihadapi dan alat yang

dipergunakan. (Fragiskos, 2007)

A. Menurut Klasifikasi menurut Pell Gregory

1. Relasi M3 rahang bawah terhadap ramus mandibula dan rahang bawah

Kelas I. : Ada cukup ruangan antara ramus dan batas distal molar dua untuk lebar

mesio distal molar tiga.

Kelas II. : Ruangan antara distal molar dua dan ramus lebih kecil dari pada lebar mesio

distal molar tiga.

Kelas III : Sebagian besar atau seluruh molar tiga terletak di dalam ramus.

2. Posisi M3 rahang bawah di dalam tulang rahang

Posisi A: Bagian tertinggi dari pada gigi terpendam terletak setinggi atau lebih tinggi

dari pada dataran oklusal gigi yang normal.

Posisi B: Bagian tertinggi dari pada gigi berada di bawah dataran oklusal tapi lebih

tinggi dari pada serviks molar dua (gigi tetangga).

Posisi C: Bagian tertinggi dari pada gigi terpendam, berada di bawah garis serviks gigi

molar dua.
B. Berdasarkan Sifat Jaringan

Berdasarkan sifat jaringan di atas gigi molar ketiga impaksi dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa bagian, yaitu :

a. Impaksi Jaringan lunak (Soft Tissue Impaction)

Adanya jaringan fibrous tebal yang menutupi gigi terkadang mencegah erupsi gigi secara

normal.

b. Impaksi Tulang Parsial (Partial bony impaction)

Impaksi tulang parsial terjadi ketika bagian superfisial gigi ditutupi oleh jaringan lunak, tetapi

sebagian dari ketinggian kontur gigi berada di bawah tingkat tulang alveolar sekitarnya.

c. Impaksi Tulang Penuh (Complete bony impaction)

Gigi terpendam secara utuh tertanam di dalam tulang, sehingga ketika flep jaringan lunak

direfleksikan, gigi tidak terlihat. Jumlah tulang secara ekstensif harus diangkat, dan gigi perlu

dipotong-potong sebelum dicabut.


C. Klasifikasi menurut George Winter

Winter mengajukan sebuah klasifikasi gigi molar ketiga mandibula impaksi berdasarkan

hubungan inklinasi gigi terimpaksi terhadap panjang aksis gigi molar kedua mandibula.

Beliau juga mengklasifikasikan posisi impaksi yang berbeda seperti vertikal, horizontal,

inverted, mesioangular, distoangular, bukoangular, dan linguoangular. Teori ini didasarkan

pada inklinasi gigi molar ketiga impaksi terhadap panjang aksis gigi molar kedua. Winter

mengklasifikasikan gigi molar ketiga mandibula impaksi sebagai berikut :

 Vertikal (10° sampai -10°)

 Mesioangular (11° sampai 79°)

 Horizontal (80° sampai 100°)

 Distoangular (-11° sampai -79°)

 Lainnya (101° sampai -80°)


Relasi dari sumbu panjang gigi M3 rahang bawah dalam hubungan dengan poros panjang M2

rahang bawah

Kelas 1 : Mesioangular

Kelas 2 : Distoangular

Kelas 3 : Vertikal

Kelas 4 : Horizontal

Kelas 5 : Bukoangular

Kelas 6 : Linguoangular

Kelas 7 : Inverted
D. Klasifikasi Impaksi M3 Rahang Bawah dalam hubungan dengan Nervus Alveolaris

Inferior :

1. Perubahan Akar Gigi

Secara umum gigi akar terlihat utuh radiopak, tetapi pada kasus yang berdekatan dengan

canalis mandibularis maka akan terlihat gambaran penurunan densitas dari cortical lining

canalis mandibularis.

2. Perubahan Canalis Mandibularis

Gambaran canalis mandibularis terlihat sebagai dua garis radiopak yang kontinyu,

pada kasus dengan impaksi yang berdekatan maka sering tampak gambaran

perubahan bentuk maupun alur dari kedua garis tsb. Tujuh tanda radiologi Nervus

Alveolaris Inferior (NAI) Howe and Poyton (1960).

Tampakan Radiograf Deskripsi

Diversi kanalis Kanalis tampak membelok pada area akar molar


mandibula ketiga

Penyempitan kanalis Penyempitan dimensi dan ukuran kanalis mandibula


mandibula dan akar berkontak atau superimposisi dengan
kanalis

Area gelap di akar gigi Area radiolusen pada area akar gigi molar ketiga
molar ketiga dan superimposisi dengan kanalis mandibula

Penyempitan akar Penyempitan akar gigi molar ketiga dan


superimposisi dengan kanalis mandibula

Apeks gelap dan bifida Area apeks akar gigi molar ketiga gelap dan tampak
bifida, juga superimposisi dengan kanalis
mandibula

Defleksi akar Dilaserasi akar gigi molar ketiga dengan


superimposisi kanalis mandibula

Interupsi garis radiopak Hilangnya kontinuitas korteks kanalis mandibula


2 Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Atas
A. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Erupsi

1. Level A : Permukaan oklusal gigi molar ketiga atas sejajar dengan permukaan oklusal
gigi molar kedua disebelahnya

2. Level B : Permukaan oklusal gigi molar ketiga atas terletak diantara permukaan oklusal
dan garis cervical gigi molar kedua disebelahnya

3. Level C : Permukaan oklusal gigi molar ketiga terletak apical dari garis cervical gigi
molar kedua disebelahnya

B. Klasifikasi berdasarkan ketersediaan ruang retromolar dengan radiografi


panoramik

Kelas A : Cukup, ruang yang tersedia lebih lebar atau sama dengan panjang mesiodistal
gigi molar ketiga maksila

Kelas B : Kurang, ruang yang tersedia lebih dari separuh dan kurang dari dari panjang
mesiodistal gigi molar ketiga maksila
Kelas C : Tidak cukup, ruang yang tersedia kurang dari separuh panjang mesiodistal gigi
molar ketiga

C. Klasifikasi berdasarkan hubungan antara akar gigi molar ketiga maksila dengan
sinus maksilaris dengan radiografi panoramik

Kelas 1 : Dasar sinus berada di atas akar gigi molar ketiga maksila

Kelas 2 : Dasar sinus menyentuh apeks gigi molar ketiga maksila

Kelas 3 : Dasar sinus superimposisi dengan 1/3 apeks gigi molar ketiga maksila

Kelas 4 : Dasar sinus superimposisi dengan 2/3 apeks gigi molar ketiga maksila

Kelas 5 : Dasar sinus mencapai area cervical gigi molar ketiga maksila
D. Klasifikasi berdasarkan angulasi gigi molar ketiga maksila dengan CBCT :

V : Vertikal

B : Bucoangular

L : Linguoangular

BL : Buccolingual

M : Mesioangular

D : Distoangular

H : Horizontal

I : Inverted

Klasifikasi berdasarkan hubungan horizontal akar gigi molar ketiga maksila dengan sinus
maksilaris (CBCT)

1. Tipe B : Titik terendah dasar sinus berada pada sisi bukal dari akar molar ketiga maksila

2. Tipe C : Akar gigi molar ketiga maksila tampak menembus dasar sinus

3. Tipe P : Titik terendah dasar sinus berada di sisi palatal dari akar gigi molar ketiga
maksila

4. Tipe M : Titik terendah dasar sinus berada di sisi mesial dari akar gigi molar ketiga
maksila

5. Tipe D : Titik terendah dasar sinus berada di sisi distal dari akar gigi molar ketiga
maksila

Anda mungkin juga menyukai