BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ilmu kalam biasa disebut ilmu aqoid (ilmu akidah-akidah), ilmu tauhid (ilmu tentang kemaha esaan tuhan), ilmu ushuluddin (ilmu pokok-pokok agama).Ilmu kalam merupakan tentang disiplin ilmu keislaman kalam yang tuhan. banyak mengedepankan ini
pembicaraan
persoalan-persoalan
Persoalan-persoalan
biasanya mengarah sampai pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi, memiliki baik rasional sengan (aqliyah)maupun disipin ilmu-ilmu irasional (naqliyah). lainnya. Ilmu Ilmu kalam kalam
hubungan
keislaman
berhubungan terutama dengan filsafat dan tasawuf dan yang lainnya misalnya fiqih dan ushul fiqih jika ditinjau melalui objek kajian, dari hasil kajian (kebenaran) itulah yang memunculkan titik persamaan diantara ketiganya. Sedangkan dari segi metode, perkembangan keilmuan, dasar argumentasi, dan dari aspek aksiologi
2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam pembahasan makalah ini, antara lain : a. b. c. Persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf Perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf Keterkaitan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf
3. Batasan Masalah Agar pembahasan ini tidak meluas ke arah yang tidak menentu maka pembahasan pada makalah ini kami batasi pada persamaan dan perbedaan antara ilmu kalam, filsafat dan tasawuf serta korelasi antara ketigannya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Persamaan Ilmu Kalam, Filsafat Dan Tasawuf Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf memiliki objek kajian yang hampir sama. Objek kajian ilmu kalam adalah tentang ketuhanan dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah manusia, alam dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan tasawuf mengkaji tentang tuhan, yakni upaya-upaya mendekatkan diri kepada-Nya. Jadi, jika dilihat dari aspek objektif ketiga disiplin ilmu ini membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan. Mungkin lebih jelasnya kita lihat pada tabel dibawah ini.[1]
Ilmu kalam
filsafat
Ilmu tasawuf
Ketuhanan dan
Ketuhan,
mendekatkan
segala alam, manusia dan segala sesuatu yang ada(khaliq dan makhluk)
Hasil kajian
Kebenara n
Kebenaran
dalam
Tasawuf
mata hati.
Hadis).
Sesuai dengan tabel diatas yang menjelaskan secara ringkas bagaimana ilmu kalam, filsafat dan tasawuf di lihat dari aspek objek kajian serta hasil kajian menunjukkan bahwa ketiganya berurusan dengan hal kebenaran, ilmu kalam dengan metodenya sendiri yang hampir sama yaitu mencari kebenaran
berusaha
tentang ketuhanan dan segala hal yang berkaitan dengan-Nya. Ilmu tasawuf, juga dengan metodenya yang tipikal berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan seperti upaya-upaya pendekatan diri
kepada Tuhan. Begitu juga Filsafat dengan argumentasinya yang didasarkan pada logika berusaha menghampiri kebenarab baik tentang alam maupun manusia dan tuhan .Sehingga hasil kajiannya bersifat spekulatif (dugaan yang tidak dapat
Berkaitan dengan keberagaman kebenaran yang dihasilkan oleh kerja logika maka dalam filsafat dikenal beberapa istilah kebenaran diantaranya : a. kebenaran korespondensi : persesuaian antara apa yang ada di dalam rasio dengan kenyataan sebenarnya di alam nyata. b. Kebenaran koherensi : kesesuaian antara suatu pertimbangan baru dan suatu pertimbangan yang telah diakui kebenarannya secara umum dan permanen. Jadi, tidak dianggap suatu kebenaran apabila tidak sesuai dengan kebenaran yang sudah diakui oleh ulama secara umum. c. Kebenaran pragmatisme : sesuatu yang bermanfaat dan mungkin dapat dikerjakan dengan dampak memuaskan. Jadi, tidak di anggap kebenaran apabila tidak memberi manfaat yang nyata dan sulit untuk dikerjakan.
B. Perbedaan Ilmu Kalam, Filsafat Dan Tasawuf. Perbedaan metodologinya. (jadaliah) diantara Ilmu ketiga pada istilah disiplin ilmu tersebut terletak pada aspek
kalam
dasarnya dialog
menggunakan
metode
dialektika dialog
dikenal
dengan
keagamaan.
Sebagai
sebuah
keagamaan,
ilmu
kalam
berisi
keyakinan-keyakinan
kebenaran
agama
yang
dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. Sementara kebenaran rasional. filsafat merupakan yang dengan ilmu yang digunakan metode untuk memperoleh Berusaha atau
Metode
digunakan cara
adalah
rasional.
menghampiri
kebenaran
menuangkan
(mengembarakan
mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal tangannya (mengalam), sendiri yaitu tidak merasa terikat oleh ikatan apapun lebih kecuali oleh rasa
logika.
Adapun
ilmu
tasawuf
menekankan
daripada rasio. Oleh sebab itu, sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif.[3] Untuk lebih jelasnya kami mencoba menyajikannya secara singkat melalui tabel dibawah ini : Perbedaan Metodologi Ilmu Kalam Dialektika (jadaliah) atau Filsafat Rasional (Logika Ilmu Tasawuf Intuisi dan Ilham Inspirasi datang Tuhan yang dari atau
dikenal matematika)
dengan istilah dialog keagamaan Pertumbuha n Ilmu Rasional tradisional dan Sains (kealaman, sosial, humaniora) filsafat (klasik, pertengahan, dan modern) Aksiologi (Manfaatny a) Mengajak orang mengenal rasio upaya Mengajak orang
Praktis teoritis
dan
mempunyai
mengenal
bebas
karena
Sebagian orang memandang bahwa ketiga ilmu itu memiliki jenjang tertentu. Jenjang pertama adalah ilmu kalam, jenjang kedua adalah filsafat kemudian yang terakhir adalah ilmu tasawuf. Oleh karena itu merupakan sebuah kekeliruan apabila dialektika kefilsafatan atau tasawuf di perkenalkam pada masyarakat awam karena akan berdampak terjadinya rational jumping (lompatan pemikiran)[4]
rasional adalah landasan berpikir yang cenderung menggunakan metode berpikir filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah bertendensi pada argumentasi yang
Ilmu Kalam dengan Filsafat. Ilmu kalam merupakan bagian atau ruang lingkup dari filsafat (Ibn Khadun, A-Iji, Musthafa Abd Al-Razik) terutama filsafat islam karena persoalan persoalan ketuhanan meluas, yang dalam kenyataannya penggunaan dalil aqli melebihi dalil naqli. Filsafat dijadikan alat untuk membenarkan nash agama. Filsafat mengawali pembuktiannya dengan argumentasi akal, barulah pembenarannya dengan wahyu, sedangkann ilmu kalam mencari wahyu yang berbicara tentang keberadaan tuhan baru kemudian didukung oleh argumentasi akal.
Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf. Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, kekufuran dan manifetasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Adapun pada ilmu tasawuf
ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan keyakinan dan ketentraman, serta upaya menyelamatkan diri dari kemunafikan. Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai : 1. 2. Pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang mendalam melalui hati (dzauq) terhadap ilmu tauhid dan ilmu kalam agar lebih terhayati atau teraplikasikan dalam perilaku. 3. Penyempurnaan ilmu tauhid (ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniah dari ilmu tauhid). 4. Pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-perdebatab kalam agar ilmu kalam tidak terkesan sebagai dialektika keislaman belaka, yang kering dari kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qabliyah (hati).[5] Sedang dalam kaitannya dengan ilmu tasawuf, ilmu kalam berfungsi sebagai : 1. Pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu jika lahir suatu aliran yang bertentangan dengan akidah atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan dengan al-quran dan as-sunnah atau belum pernah diriwayatkan oleh ulama-ulama salaf, hal itu harus ditolak. Dapat dilihat bahwa ilmu tauhid merupakan jenjang pertama dalam
pendakian menuju Allah. Begitu juga Dengan ilmu tasawuf , semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis dan aplikatif.[6]
BAB III KESIMPULAN Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf memiliki objek kajian yang hampir sama. Objek kajian ilmu kalam adalah tentang ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah manusia, alam dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan tasawuf mengkaji tentang tuhan, yakni upaya-upaya mendekatkan diri kepada-Nya. Jadi, jika dilihat dari aspek objektif ketuhanan Perbedaan diantara ketiga disiplin ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam pada dasarnya menggunakan metode dialektika (jadaliah) dikenal ketiga disiplin ilmu ini membahas masalah yang berkaitan dengan
dengan istilah dialog keagamaan. Sebagai sebuah dialog keagamaan, ilmu kalam
berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumenargumen rasional. Pada intinya ketiga disiplin ilmu ini mendalami pencarian segala yang bersifat rahasia (gaib) yang dianggap sebagai kebenaran terjauh dimana tidak semua orang dapat melakukannya.