Disusun
O
L
E
H
Rahmad syauky furkhany
Madrasah Aliyah Negeri Model Banda Aceh
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
Kehendaknya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Ranula.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas akidah akhak. Mengingat
pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu yang tersedia untuk menyusun
makalah ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak kekurangan baik dari segi
isi, susunan bahasa maupun sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Pada kesempatan yang baik ini, Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
dalam upaya
Penulis
BAB I
Ilmu Kalam
mereka
masing-masingten
tang
definisi
Ilmu
Kalam:
Menurut Al-iji Ilmu Kalam adalah Ilmu yang memberi kemampuan untuk
menetapkan aqidah agama (Islam) dengan mengajukan argument untuk
melenyapkan keraguan-keraguan.Menurut Ibnu Khaldun Ilmu Kalam adalah Ilmu
yang mengandung argument-argument rasional untuk membela Aqidah-aqidah
Imanya dan mengandung penolakan terhadap golongan bidah yang didalam
aqidah menyimpang dari mazhab salah dan ahli sunnah.
2 . fungsi ilmu kalam
1.
2.
3.
4.
Fungsi dari ilmu kalam sendiri bisa kita lihat pada pebahasan dibawah ini:
Mamapu menopang nilai nilai ajaran islam seperti iman, yang berupa
landasan akidah. Islam, yang meliputi syariat, muamalah serta ibadah dan
ihsan, yang meliputi aktualisasi atau penerapan akhlak
baiknya menengok paparan Al-Ghazali dalam bukunya yang berjudul Asma AlHusna, Al-Ghazali telah menjelaskan dengan persoalan tauhid kepada Allah.
Dengan demikian, ilmu tashawuf merupakan penyempurnaan ilmu kalam,
jika dilihat bahwa ilmu tashawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu
kalam, semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih
bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis dan aplikatif.
A. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN SYARIAT.
Dalam bentuk (struktur) Islam, ilmu kalam itu dasar diatasnya dibangun
syariat. Dalam Islam tanpa kalam sebagaimana syariat tidak bisa subur dan
berkembang kalau tidak di bawah lindungan akidah. Maka syariat tanpa ilmu
kalam tak ubahnya bagai bangunan yang tergantung di awang-awang tiada
mempunyai sandaran kekuatan moral, yang memberikan ilham supaya syariat
dihormati, dipatuhi dan dijalankan semestinya tanpa memerlukan bantuan
kekuatan manapun selain dari perintah jiwa sendiri.
Maka teranglah akidah dan syariat memerlukan hubungan dan jalinan
yang erat, sehingga antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Akidah pokok dan
pendorong bagi syariat. Sedang syariat merupakan jawaban dan sambutan dari
panggilan jiwa yang ditimbulkan oleh akidah. Dengan terjadilah jalinan yang erat
ini, terbentanglah jalan menuju keselamatan yang telah disediakan Tuhan untuk
hambanya yang beriman. Maka dengan demikian, orang yang beriman dan
mempunyai akidah, tetapi menyampingkan syariat (meninggalkan amal shaleh)
atau hanya mematuhi syariat tetapi tidak menjunjung akidah maka orang itu
bukanlah seorang muslim sejati dalam pandangan Tuhan. Orang itu bukan pula
berjalan di sepanjang hukum Islam menuju keselamatan dan kejayaan.
tidak ada sesuatupun di dunia ini yang tampak sejajar dengan-Nya Ayat di atas
berkaitan dengan dzat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan.
Hanya saja, penjelasan rincinya tidak ditemukan. Oleh sebab itu, para ahli berbeda
pendapat dalam menginterprestasikan rinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan ketuhanan itu di sistematisasikan yang pada gilirannya
menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu kalam.
Dengan demikian, ilmu kalam dengan Al-Quran adalah ilmu yang
saling berketerkaitan yang tidak bisa dipisahkan, karena sumber dari ilmu kalam
adalah Al-Quran dan hadits. Al-Quran sendiri di dalam isinya banyak membahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan baik berupa dzat, sifat, asma,
perbuatan dan tuntunan sedangkan ilmu kalam juga membahas keesaan Allah swt.
C. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN FILSAFAT ISLAM.
Banyak para ahli yang berpendapat bahwa ilmu kalam dan filsafat Islam
memiliki hubungan karena pada dasarnya ilmu kalam adalah ilmu ketuhanan dan
keagamaan. Sedangkan filsafat Islam adalah pembuktian intelektual. Seperti
halnya Dr. Fuad Al-Ahwani dalam bukunya filsafat Islam tidak setuju kalau sama
dengan ilmu kalam.
Karena ilmu kalam dasarnya adalah keagamaan atau ilmu agama.
Sedangkan filsafat merupakan pembuktian intelektual. Obyek pembahasannya
bagi ilmu kalam berdasar pada Allah swt. Dan sifat-sifatnya serta hubungannya
dengan alam dan manusia yang berada di bawah syariat-Nya. Obyek filsafat
adalah alam dan manusia serta pemikiran tentang prinsip wujud dan sebabsebabnya. Seperti filosuf Aristoteles yang dapat membuktikan tentang sebab
pertama yaitu Allah. Tetapi ada juga yang mengingkari adanya wujud Allah swt.
Sebagaimana aliran materialisme.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya ilmu kalam dan filsafat
tidak memilik hubungan karena obyek kajiannya berbeda. Kalam obyek kajiannya
lebih mendasar pada ketuhanan sedangakan filsafat islam objek kajiannya tentang
alam manuasia yang berada pada syariatnya.
d)
Masalah Al-Quran, apakah makhluk atau tidak dan apakah Al-Quran azali
atau baharu.
menggunakan senjata filsafat dan rasional pula. Untuk itu bangkitlah Mutazilah
mempertahankan ketauhidan dengan argumentasi-argumentasi filosofis tersebut.
Namun sikap Mutazilah yang terlalu mengagungkan akal dan melahirkan
berbagai
pendapat
controversial
menyebabkan
kaum
tradisional
tidak