Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah HUBUNGAN ILMU KALAM
DENGAN ILMU LAINNYA dengan lancar.
Kami juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan satu kelompok
yang sudah membantu, serta guru Aqidah Akhlak yang sudah membimbing kami sehingga
kami bisa membuat makalah ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah
makalah yang Insyaallah baik dan benar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran, memperluas wawasan,
dan memberi manfaat bagi kita sekalian. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan
seluruh siswa MAN 2 Madiun.
Terimakasih.
Bangka, September 2015
Penyusun
Kelompok :
M Rivaldi Kusuma
Taufik Hidayat
Oktemeza
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan siswa mampu :
Mengetahui pengertian ilmu kalam
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan tasawuf
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan Al Quran
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan ilmu ushuluddin
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan ilmu tauhid
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan fiqih
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan ilmu aqidah
Mengetahui hubungan ilmu kalam dengan ilmu syariah/hukum
BAB II
PEMBAHASAN
A.
keyakinan-keyakinan keagamaan dengan didasarkan pada argumentasi yang kokoh. Ahli ilmu
kalam disebut mutakallimin.
Menurut Ibnu Khaldun, ilmu kalam adalah ilmu yang memuat beberapa alasan untuk
mempertahankan keimanan agama Islam dengan menggunakan dalil-dalil aqli (pikiran), serta
memuat pula bantahan terhadap orang yang mengingkarinya dan berbeda pandangan dengan
pemahaman salaf dan ahli sunah.
B.
seorang hamba dapat merasakan langsung bahwa Allah mendengar dan melihatnya,
bagaimana pula perasaan hati seseorang ketika membaca Al-Quran, bagaimana seseorang
merasa bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari kekuasaan Allah ?
Pernyataan-pernyataan diatas sulit terjawab hanya dengan berlandaskan pada ilmu kalam.
Biasanya, yang membicarakan penghayatan sampai pada penanaman kejiwaan manusia
adalah ilmu Tasawuf. Disiplin inilah yang membahas bagaimana merasakan tidak saja
termasuk dalam lingkup hal yang diwajibkan. Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman
dan definisinya, kekufuran dan manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya. Sementara
pada ilmu tasawuf ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan
keyakinan dan ketentraman. Sebagaimana dijelaskan juga tentang menyelamatkan diri dari
kemunafikan. Semua itu tidak cukup hanya diketahui batasan-batasannya oleh seseorang.
Sebab terkadang seseorang sudah tahu batasan-batasan kemunafikan, tetapi tetap saja
melaksanakannya.
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu Tasawuf mempunyai fungsi sebagai berikut
:
1. Sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang mendalam
lewat hati terhadap ilmu kalam menjadikan ilmu ini lebih terhayati atau teraplikasikan dalam
2.
Maka teranglah akidah dan syariat memerlukan hubungan dan jalinan yang erat,
sehingga antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Akidah pokok dan pendorong bagi syariat.
Sedang syariat merupakan jawaban dan sambutan dari panggilan jiwa yang ditimbulkan oleh
akidah. Dengan terjadilah jalinan yang erat ini, terbentanglah jalan menuju keselamatan yang
telah disediakan Tuhan untuk hambanya yang beriman. Maka dengan demikian, orang yang
beriman dan mempunyai akidah, tetapi menyampingkan syariat (meninggalkan amal shaleh)
atau hanya mematuhi syariat tetapi tidak menjunjung akidah maka orang itu bukanlah
seorang muslim sejati dalam pandangan Tuhan. Orang itu bukan pula berjalan di sepanjang
hukum Islam menuju keselamatan dan kejayaan.
akidah dan pemahaman keagamaan islam dari serangan lawan-lawannya melalui penalaran
rasional.Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas segala sesuatu yang berhubungan
dengan uluhiah, termasuk kalamullah.
Ilmu Ushuludin adalah ilmu yang membahas pokok-pokok (dasar) agama, yaitu akidah,
tauhid dan Itikad (keyakinan) tentang rukun Iman yang enam. Sebutan lain bagi Ilmu
Ushuludin adalah ilmu Theologi (ketuhanan), karena membahas tentang ke tauhid-an (ke-Esa
an) Allah, sifat dan asma (nama) Allah.
Sebutan lain yang lebih populer adalah Ilmu Kalam, karena bahasan yang sedang ramai
dibahas pada saat lahirnya ilmu kalam adalah masalah kalam (firman Allah) disamping itu
pembahasan ilmu ini menggunakan metode ilmu mantiq (logika) sedangkan kata mantiq
secara etimologi bahasa sinonim dengan kalam.
Kedua ilmu ini sangat berhubungan karena sama sama mempelajari kayakinan,
ketaatan, dan katauhidan pada Allah.
6. Hubungan Ilmu Kalan Dengan Tauhid
Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan mendasarkan pada
argument logika atau rasio sebagai pembuktian terhadap argument naqli atau teks.
Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan), tidak ada
sekutu bagiNya. Mengesakan Allah pada sesuatu yang menjadi kekhususanNya, baik
Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta sifat-sifatNya.
Ilmu Kalam dan Tauhid sama-sama membahas tentang Ketuhanan.
7.
kuat sedangkan Fiqh membahas soa furu atau cabang dan ranting, pandangannyapun lebih
detai dan rinci.
Dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Quran yang berkenaan dengan hokum
diperlukan ijtihad yaitu suatu usaha dengan mempergunakan akal dan prinsip kelogisan untuk
mengeluarkan ketentuan hokum dari sumbernya. Misalnya adalah qiyas yaitu menyamakan
hokum sesuatu yang tidak ada nask hukumnya dengan hokum sesuatu yang lain atas dasar
persamaan illat. Dalam menentukan persamaan diperlukan pemikiran. Artinya, pertimbangan
akal diniai lebih baik bagi kehidupan masyarakat dan perorangan.
Aliran-aliran teologi dalam islam semuanya memakai akal dalam menyelesaikan
persoalan teologinya dan berpedoman kepada wahyu, yang membedakannya yatu dalam
derajat kekuataan yang diberikan kepada akal dan dalam interpretasi mengenai teks al-Quran
dan Hadits. Teolog yang berpendapat akal memiliki daya yang kuat memberi interpretasi
yang liberal mengenai teks ayat al-Quran dan hadits (terikat ayat qathi) sehingga dinamakan
teologi liberal yang bebas berkehendak (contoh:mutazilah) yang berpegang teguh pada
logika namun sukar ditangkap golongan awam dan Teolog yang berpendapat akal memiliki
daya yang lemah memberi interpretasi harfi/dekat mengenai teks ayat al-Quran dan hadits
(terikat ayat zanni) sehingga dinamakan teologi tradisional yang terbatas dalam berkehendak
(contoh: asariyah) yang berpegang pada arti harfi dan kurang menggunakan logika namun
mudah diterima kaum awam. Begitupun madzhab-madzhab dalam fiqih adanya perbedaan
dikarenakan kemampuan akal dalam menginterpretasikan teks Al-Quran dan Hadits.
8. Hubungan Ilmu Kalam Dengan Ilmu Aqidah
Ilmu Aqidah adalah yang membicarakan perkara-perkara yang berkaitan keyakinan
terhadap Allah swt dan sifat-sifat kesempurnaanNya.
Ilmu kalam juga mengajarkan agama islam yang sebenarnya.
9. Hubungan Ilmu Kalam Dengan Syariah/Hukum
Syariah adalah seluruh ajaran islam yang berupa norma-norma ilahiyah, baik yang
mengatur tingkah laku batin (system kepercayaan) maupun tingkah laku konkrit (legalformal) yang individual dan kolektif.
Ilmu kalam juga membahas tentang syariah/hukum.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN SYARIAT
Dalam bentuk (struktur) Islam, ilmu kalam itu dasar diatasnya dibangun syariat. Dalam
Islam tanpa kalam sebagaimana syariat tidak bisa subur dan berkembang kalau tidak di
bawah lindungan akidah.
2. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN AL-QURAN
Ilmu kalam dengan Al-Quran adalah ilmu yang saling berketerkaitan yang tidak bisa
dipisahkan, karena sumber dari ilmu kalam adalah Al-Quran dan hadits.
3. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN FILSAFAT ISLAM
Banyak para ahli yang berpendapat bahwa ilmu kalam dan filsafat Islam memiliki hubungan
karena pada dasarnya ilmu kalam adalah ilmu ketuhanan dan keagamaan. Sedangkan filsafat
Islam adalah pembuktian intelektual.
4. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN ILMU TAUHID
Ilmu kalam dinamakan juga ilmu tauhid dikarenakan sama-sama membahas tentang keesaan
allah swt dan tidak ada sekutu baginya.
5. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN ILMU AQIDAH
Ilmu kalam juga mengajarkan agama islam yang sebenarnya.
6. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN USULUDDIN
Ilmu kalam dengan usuluddin mempunyai hubungan yang sangat erat karena mempelajari
tentang dasar-dasaar agama.
7. HUBUNGAN ILMU KALAM DENGAN SYARIAH/HUKUM
Ilmu kalam juga membahas tentang syariah/hukum.
B.
Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai mengenai materi hubungan ilmu kalam
dengan ilmu lainnya yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini. Tentunya masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini karena terbatasnya pengetahuan dan
kekurangan referensi.
Kami harapkan teman-teman memberikan kritik dan saran yang dapat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
Terimakasih