Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

PERJANJIAN KERJA Tentang PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) No. 0589/BP-JKT/DIR-PRJ/VI/2011 Pada hari ini, Kamis, Tanggal Enam Belas, Bulan Juni, Tahun Dua Ribu Sebelas (16-062011), telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerja Tentang Pelaksanaan Penataan Batas Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTRA di Provinsi Kalimantan Tengah (Perjanjian). Oleh dan antara: I. PT BARITO PUTERA, suatu Perseroan yang berkedudukan di Banjarmasin di Jl. Brigjend H. Hasan Basri No. A2-A4 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dalam hal ini diwakili oleh RUDY D. SISWANTORO selaku Direktur Utama dan HASNURYANI, S.E selaku Direktur, bertindak dalam jabatannya, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT Barito Putera (selanjutnya dalam Perjanjian disebut PIHAK PERTAMA); Dan II. PT. KUSUMA BUANA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris dan tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan beralamat kantor di Gd. Widya Nasional Jl. Raya Pasar Minggu No. 104B Rawa Bambu, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh HADI IRIANTO, selaku Direktur Utama, bertindak dalam jabatannya, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT. Kusuma Buana (selanjutnya dalam Perjajian disebut PIHAK KEDUA). PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA bersama-sama disebut Para Pihak. Bahwa Para Pihak telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian dengan syaratsyarat dan ketentuan sebagai berikut: PASAL 1 JENIS PEKERJAAN 1. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk melakukan suatu Pengukuran, dan Penataan Batas Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) atas areal kerja IUPHHK-HA PT. BARITO PUTERA di areal kerja yang ditentukan PIHAK PERTAMA di Provinsi Kalimantan Tengah (Pekerjaan). 2. Pekerjaan dimaksud dimaksud berdasarkan Peta Kerja skala 1 : 100.000, Pedoman Tata Batas / Pernyataan No. 158/PB/IUPHHK/2008 tanggal 23 Desember 2008, yang terdiri dari :

UNIT I:
HASNUR GROUP BP Halaman 1

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

1. 2. 3. 4. 5.

Pengukuran Ikatan Trayek X M sepanjang 4.125 meter; Pengukuran Batas Buatan Trayek M - H sepanjang 18.520 meter; Pengukuran Batas Buatan Trayek M-L-Y sepanjang 26.800 meter; Pengukuran Batas Buatan Trayek Y-Z-C-D sepanjang 23.750 meter; Pengukuran Batas Buatan Trayek D-E-H sepanjang 31.420 meter; dan

UNIT II: 1. Pengukuran Batas Buatan Trayek C-E-F-F sepanjang 20.975 meter; 2. Pengukuran Batas Buatan Trayek C-D-F sepanjang 44.526 meter. PASAL 2 SYARAT-SYARAT Guna mencapai hasil yang sebaik-baiknya: 1. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan tertulis kepada PIHAK PERTAMA berkenaan dengan Pekerjaan yang dijalankan oleh PIHAK KEDUA; 2. Laporan tertulis sebagaimana disebutkan pada ayat 1 diatas wajib dibuat setiap akhir minggu 4 (empat) setiap bulan selama masa Perjanjian dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA pada saat PIHAK KEDUA selesai mengerjakan laporan tersebut kepada PIHAK PERTAMA; 3. PIHAK KEDUA wajib memberikan jaminan yang berupa garansi atas kualitas dan garansi atas Pekerjaan yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA; 4. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan kualitas, kuantitas dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA; 5. PIHAK KEDUA wajib memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada PIHAK PERTAMA dengan kecermatan dan ketepatan waktu yang tinggi; 6. PIHAK KEDUA dapat menunjuk salah seorang pimpinan dari PIHAK KEDUA sebagai Project Director (PD) untuk mewakili PIHAK KEDUA berhubungan dengan PIHAK PERTAMA dalam hal pelaksanaan pekerjaan sebagai keseluruhan dan juga membentuk dan menugaskan tim advisor yang terdiri dari personil-personil dengan kualifikasi yang relevan dan memadai untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan lampiran Curriculum Vitae dari masing-masing personil yang seluruhnya telah diberikan kuasa khusus tertulis. Perubahan komposisi personil dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh PIHAK KEDUA demi memperlancar Pekerjaan, namun tetap memerlukan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA terlebih dahulu; 7. PIHAK KEDUA maupun kuasanya dilarang memberikan kepada Pihak lain dalam bentuk apapun, setiap informasi yang diketahui atau ditemukan termasuk rekomendasi yang dibuat untuk PIHAK PERTAMA dalam pekerjaan ini. Dimana akan diatur lebih lanjut di Non Disclosure Agreement (NDA) dari PIHAK PERTAMA dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini; 8. PIHAK PERTAMA akan menyediakan kepada PIHAK KEDUA, hal hal sebagai berikut : a) Personil-personil inti sebagai Project Manager dan narasumber yang kompeten (counter-part team); b) Data dan atau informasi yang berupa dokumentasi, informasi lisan, serta akses yang berhubungan dengan kegiatan ini. PASAL 3 SPESIFIKASI PEKERJAAN
HASNUR GROUP BP Halaman 2

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

Hal-hal detail mengenai jenis Pekerjaan, biaya Pekerjaan, kuantitas, spesifikasi teknis, berita acara, dan lain-lain akan disertakan dalam bentuk lampiran yang akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. PASAL 4 BIAYA PEKERJAAN DAN CARA PEMBAYARAN 1. Untuk biaya Pekerjaan tesebut, PIHAK PERTAMA membayar biaya pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 683.676.000,- (Enam ratus delapan puluh tiga juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), dimana biaya tersebut sudah termasuk PPN 10% dan biaya atas: (i) transportasi pelaksana Jakarta Samarinda, (ii) pengolahan data / penyusunan laporan, (iii) asuransi pelaksanaan Pekerjaan (iv) buruh dan (v) jasa konsultan; 2. Pembayaran biaya tata batas pasal 4 Ayat 1 tersebut di atas dibagi menjadi 2 (dua) Tahap dengan perincian sebagai berikut : Tahap I: Pencairan sebesar 60% (enam puluh persen) dari biaya Pekerjaan yaitu sebesar Rp. 410.205.600, - (empat ratus sepuluh juta dua ratus lima ribu enam ratus rupiah) akan dibayarkan sebelum pemberangkatan tim ke lapangan. Tahap II: Pencairan sebesar 40% (empat puluh persen) dari biaya Pekerjaan yaitu sebesar Rp.273.470.400,- ( Dua ratus tujuh puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh ribu empat ratus rupiah ) akan dibayarkan setelah kegiatan lapangan dan administrasi kegiatan (Berita Acara Pelaksanaan) dengan bukti penyerahan seluruh hasil Pekerjaan beserta dokumen kelengkapannya oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berupa buku laporan final dan BAPP. 3. Pembayaran atas hasil Pekerjaan PIHAK KEDUA akan dilakukan PIHAK PERTAMA dengan cara mentransfer uang pembayaran tagihan PIHAK KEDUA ke rekening Bank yang ditunjuk PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Konfirmasi yang ditandatangani oleh PIHAK KEDUA; 4. Tanggal Pentransferan uang pembayaran tagihan PIHAK KEDUA dianggap sebagai tanggal Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA berhak mendapat bukti transfer dari PIHAK PERTAMA; 5. Segala akibat yang timbul dari pelaksanaan pentransferan sebagaimana diatur pada ayat 4 pasal ini, PIHAK PERTAMA untuk sekarang dan dikemudian hari dibebaskan dari gugatan dalam bentuk apapun dari PIHAK KEDUA dan atau Pihak Ketiga baik di dalam maupun di luar Pengadilan, sepanjang tidak menyalahi kesepakatan Perjanjian Kerja ini. 6. Biaya persiapan, konsultasi, supervisi, pengawasan dan bimbingan teknis, honor anggota (Kecamatan /Desa), honor penyelesaian Berita Acara (Camat / Bupati), pembahasan, pengukuhan / penetapan ditanggung oleh PIHAK KEDUA dibayarkan terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA untuk kemudian dikompensasikan pemotongannya tersebut dengan biaya pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. Biaya persiapan tersebut diserahkan oleh PIHAK PERTAMA paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum tim berangkat ke lapangan kepada petugas yang ditunjuk oleh Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan. 7. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memenuhi syarat dan ketentuan penagihan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dengan melampirkan dokumendokumen sebagai berikut :
HASNUR GROUP BP Halaman 3

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

a) Invoice/nota tagihan (faktur pajak) bermeterai secukupnya dalam rangkap 2 (dua); b) Surat Pengantar Penyerahan Pekerjaan; c) Berita Acara Penerimaan Pekerjaan yang ditanda tangani Para Pihak (BASTP/BAPP) (asli); 8. Penagihan oleh PIHAK KEDUA diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dengan disertai dokumen lampiran syarat sahnya suatu pembayaran sebagaimana yang diatur dalam ayat sebelumnya. Segala penagihan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA disampaikan kepada : PT. BARITO PUTERA Procurement Departemen, Wisma 77 7th Floor, Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 77, Jakarta 11410 Email: procurement@hasnurgroup.com 9. Pembayaran dilakukan melalui Transfer/menyetorkan ke rekening perusahaan PIHAK KEDUA yaitu : Nomor Rekening : 00201-01-30-000005-7 BANK : Bank BTN Cabang Lenteng Agung Atas Nama : PT. Kusuma Buana PASAL 5 PERNYATAAN DAN JAMINAN PIHAK KEDUA 1. Selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak pemberangkatan tim ke lapangan, PIHAK KEDUA harus menyerahkan seluruh hasil Pekerjaan penataan batas kepada PIHAK PERTAMA berupa : a. Buku ukur; b. Klise peta hasil ukuran; c. Buku laporan tata batas sebanyak 25 buku berikut lampiran Peta Hasil Ukuran .Tata Batas; d. Photo Dokumentasi. 2. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah Perjanjian Kerja ini ditandatangani dan atau setelah diterimanya biaya Tahap I, PIHAK KEDUA harus sudah memberangkatkan tim ke lapangan, sepanjang tidak ada hambatan yang bukan disebabkan oleh PIHAK KEDUA. 3. Apabila karena kelalaian PIHAK KEDUA terjadi kelambatan dalam menyelesaikan Pekerjaan, maka untuk setiap kelambatan PIHAK KEDUA dikenakan denda 1O/oo (satu permil) dengan jumlah denda sebesar-besarnya 5% (lima perseratus) dari seluruh biaya yang diterima konsultan dan denda tersebut dipotong oleh PIHAK PERTAMA pada saat pelunasan Pekerjaan. 4. Para Pihak bertanggung jawab atas kebenaran hasil penataan batas yang dituangkan dalam Berita Acara tentang Pelaksanaan Penataan Batas yang ditandatangani oleh Tim Tata Batas serta diketahui dan ditandatangani oleh Bupati dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. 5. Apabila dilakukan penataan batas ulang karena kelalaian PIHAK PERTAMA maka biaya ditanggung PIHAK PERTAMA sedangkan bila disebabkan oleh PIHAK KEDUA, maka biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan apabila karena kelalaian Para Pihak maka biaya ditanggung oleh Para Pihak secara proporsional. PASAL 6 HAMBATAN DAN GANGUAN
HASNUR GROUP BP Halaman 4

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

Apabila terjadi hambatan yang tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan Pekerjaan penataan batas di lapangan, sehingga Pekerjaan tidak dapat diselesaikan, maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 3 x 24 ( tiga kali dua puluh empat ) jam kepada PIHAK PERTAMA dan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan cq. Direktur Pengukuhan, dan Penatagunaan Kawasan Hutan untuk diadakan pengaturan lebih lanjut. PASAL 7 PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN 1. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengalihkan, menguasakan dan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga Perjanjian ini kepada Pihak lainnya, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. 2. Apabila PIHAK PERTAMA telah memberikan persetujuan tertulis kepada PIHAK KEDUA mengenai hal tersebut dalam ayat (1) Pasal ini, maka hal ini tidak membebaskan PIHAK KEDUA dari kewajiban dan tanggung jawabnya. PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab penuh atas segala pelaksanaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lain tersebut 3. PIHAK KEDUA berjanji bahwa selama Perjanjian ini berlangsung dan setelah Perjanjian ini berakhir, PIHAK KEDUA tidak akan memanfaatkan data atau informasi dalam bentuk apapun yang telah diterima dari salah satu Pihak untuk kepentingan pihaknya sendiri. PASAL 8 SANKSI 1. PIHAK PERTAMA akan mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK KEDUA melakukan Pelanggaran terhadap hal-hal yang diatur dalam Perjanjian ini. 2. Sanksi yang dimaksudkan dalam Ayat (1) diatas adalah sanksi yang termasuk namun tidak terbatas pada penggantian Jasa, pengembalian Jasa (return Jasa), pembekuan pembayaran terhadap PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sampai dengan pengembalian sejumlah uang yang telah dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. 3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas biaya yang muncul dari pengembalian Jasa (return Jasa) sebagaimana yang dimaksud dalam Ayat (2) diatas. 4. PIHAK PERTAMA akan mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan Pekerjaan sejumlah 1 (satu permil) per hari dari harga Jasa, dengan batas maksimal sampai dengan 5% dari nilai Perjanjian. PASAL 9 KORESPONDENSI Segala surat menyurat sehubungan pelaksanaan Perjanjian ini dialamatkan pada : PIHAK PERTAMA (PT. BARITO PUTERA) Jl. G. Obos No. 8 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia Phone : +62 536-3225431 Fax : +62-21-5363055
HASNUR GROUP BP Halaman 5

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

Up : H. Wardi M. Noor E-mail : wardi.noor@hasnurgroup.com PIHAK KEDUA (PT. KUSUMA BUANA) Gd. Widya Nasional, Jln. Raya Pasar Minggu No. 104B, Rawa Bambu, Jakarta Selatan Telpon : (021) 92617351 Fax : (021) 78713737 Up : Hadi Irianto E-Mail : PASAL 10 KEADAAN MEMAKSA/FORCE MAJEURE 1. Keadaan memaksa/Force Majeure adalah segala kejadian yang berada di luar kekuasaan dan wewenang Para Pihak seperti namun tidak terbatas pada perang, kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, huru hara, banjir, gempa bumi dan kejadian alam lainnya serta pemogokan, sabotase, pemberontakan sehingga PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA tidak dapat lagi beroperasi dengan baik. 2. Apabila terjadi hambatan yang tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan pekerjaan penataan batas di lapangan sehingga pekerjaan tidak adapat diselesaikan, maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis selambat-lambatnya dalam tenggan waktu 3 X 24 (tiga kali dua puluh empat) jam kepada PIHAK PERTAMA dan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan cq. Direktur Pengukuhan, dan Penatagunaan Kawasan Hutan untuk diadakan pengaturan lebih lanjut. 3. Segala akibat yang timbul dari adanya keadaan memaksa (Force Majeure) akan diselesaikan oleh Para Pihak atas usulan dari Pihak yang menderita kerugian akibat keadaan memaksa (Force Majeure) tersebut. PASAL 11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat antara Para Pihak yang timbul sebagai akibat dari dan karena pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah, dan apabila penyelesaian secara musyawarah tidak dapat dilakukan, maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Jakarta. 2. Selama berlangsungnya proses penyelesaian perselisihan, Para Pihak tetap berkewajiban untuk menyelesaikan kewajiban masing-masing yang timbul dari Perjanjian ini. 3. Para Pihak sepakat bahwa keputusan BANI adalah final dan mengikat Para Pihak serta tidak dapat dimintakan upaya hukum lain ke badan peradilan manapun. Atas adanya keputusan BANI tersebut, ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian akan tetap berlaku dan Para Pihak tetap menyelesaikan hak dan kewajibannya masing-masing sampai perselisihan dinyatakan selesai. PASAL 12 REPRESENTASI DAN JAMINAN

HASNUR GROUP BP

Halaman 6

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

1. Para Pihak dengan ini menjamin kepada pihak lainnya bahwa masing-masing pihak adalah Badan hukum yang berdasarkan dan tunduk kepada hukum perundangundangan yang berlaku di Republik Indonesia dan pada tanggal Perjanjian ini. 2. Masing-masing Pihak telah memiliki perizinan yang diperlukan serta memiliki hak, kekuasaan dan kewenangan untuk melaksanakan Perjanjian ini dan Perjanjian ini mengandung hak dan kewajiban yang mengikat bagi masing-masing pihak. PASAL 13 PERBEDAAN-PERBEDAAN 1. Dokumen-dokumen yang termuat dalam lampiran-Iampiran pada Perjanjian ini harus dianggap merupakan serta ditafsirkan sebagai bagian dari Perjanjian ini. Dalam hal terjadi perselisihan atau pertentangan diantara ketentuan-ketentuan lampiran maka ketentuan dalam lampiran yang mempunyai nomor referensi yang lebih tinggi atau yang memuat tanggal terakhir akan berlaku, apabila terdapat perselisihan atau pertentangan antara ketentuan dalam Perjanjian ini dengan ketentuan dalam lampiran, maka ketentuan dalam Perjanjian ini yang berlaku. 2. Apabila terdapat perbedaan antara ketentuan-ketentuan dalam lampiran yang satu dengan lampiran lainnya, maka ketentuan dari lampiran yang menggunakan angka (baik Romawi maupun Arab) yang lebih besar yang dinyatakan mengikat untuk dilaksanakan. 3. Apabila terdapat perbedaan penyebutan jumlah, ukuran dan lain-lain antara penyebutan dengan angka dan penyebutan dengan huruf, maka penyebutan dengan huruf yang dinyatakan mengikat untuk dilaksanakan. PASAL 14 HAL-HAL LAIN 1. Perjanjian ini tunduk dan patuh kepada Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia. 2. Segala perubahan, kekurangan dan hal-hal lain yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, maka Para Pihak setuju untuk bermusyawarah dan menuangkan segala tambahan dan perubahan pada Amandemen atau Addendum yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian Kerja ini. 3. Segala lampiran, dokumen dan atau surat-surat penunjang lainnya yang bertautan erat dengan Perjanjian ini akan menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian kerja ini. 4. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh Para Pihak serta diketahui dan ditandatangani oleh Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan. Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dan dibubuhi meterai cukup sehingga masing-masing mempunyai kekuatan pembuktian hukum yang sama.

HASNUR GROUP BP

Halaman 7

PELAKSANAAN PENATAAN BATAS AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT. BARITO PUTERA DAN PT. KUSUMA BUANA

2011

PIHAK PERTAMA PT. BARITO PUTERA

PIHAK KEDUA PT. KUSUMA BUANA

RUDY D. SISWANTORO HASNURYANI, SE Direktur Utama Direktur

HADI IRIANTO Direktur Utama

HASNUR GROUP BP

Halaman 8

Anda mungkin juga menyukai