Anda di halaman 1dari 52

MATA KUL IAH STRATE GI BE L AJAR ME NGAJAR Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Meng

ajar Pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Disusun oleh : Krisnawan SR K 2508060 DOSEN PENGAMPU : Drs. BAMBANG PRAWIRO, MM. NIP : 130 803775 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTA S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBE LAS MAR ET SURA KAR TA KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan izinNya saya tel ah berhasil menyusun tugas mata kuliah Strategi Belajar mengajar, tugas ini diaj ukan sebagai salah satu tugas yang harus dikerjakan pada semester 3, yang diampu oleh Drs. Bambang Prawiro, MM.. Adapun tujuan dari pengerjaan tugas ini adalah agar mahasiswa lebih mengenal dan menguasai tentang macam-macam metode pembelaja ran yang ada dalam dunia pendidikan. Yang mungkin akan memperjelas Dan memberi k emudahan tentang metode apa yang tepat untuk diterapakan dalam proses pembelajar an, dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa macam metode pembelajaran. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan pengerjaan tugas ini. Tentunya Tugas ini tidak luput dari kesalahan, oleh karen a itu harapan saya semua pihak berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifa t membangun dalam rangka perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya, harapan ka mi semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, 1 November 2009 Penyusun MACAM-MACAM METODE DALAM MENGAJAR 1. Metode Seminar

Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang d alam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya. Kelebihan metode seminar 1. Pe serta mendapatkan keterangan teoritisyang luasdan mendalam tentang masalah yang diseminarkan 2. Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya 3. Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah 4. Terpupu knya kerja sama antar peserta 5. Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat Keleemahan Metode Seminar 1. Memerlukan waktu yang lama 2. Peserta menjadi kuran g aktif 3. Membutuhkan penataan ruang tersendiri ( Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-K aro.1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV Saudara.Halaman 76-79 ) 1. Metode Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan baha n pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memec ahkan masalah atau melaksanakan tugas. Kelebihan metode kerja kelompok 1. Para s iswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka 2. Memungkinkan guru untuk leb ih memperhatikan kemampuan para siswa 3. Dapat memberikan kesempatan pada para s iswa untuk lebih menggunakan

ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah 4. Mengembangkan bakatkepemimp inan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi Kelemahan metode kerja kelompok 1. Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu seba b mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang 2. Keberhasilan strat egi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendirisendiri 3. Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula ( Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta ) Kerjakelompok kelompok itu ada dua macam 1. Kerja kelompok jangka pendek Kelompo k ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 me nit. 1. Kerja kelompok jangka menengah Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu ya ng agak panjang. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macammacam-metodemengajar/) 1. Metode Kerja Lapangan Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya se kedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapa ngan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pek erjaan yang

ada dalam masyarakat. Kelebihan metode kerja lapangan 1. Siswa mendapat kesemmpa tan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langs ung dalam bekerja 2. Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu men genai kebaikan maupun kekurangannya Kelemahaan metode kerja lapangan 1. Waktu te rbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pen getahuan yang terbatas 2. Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat p raktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terle bih dahulu 3. Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli ( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta ) 1. Metode Sumbang Saran Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengu tarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pe ndapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut berkembang menjadi masal ah baru. Kelebihan metode sumbang saran 1. Susana disiplin dan demokratis dapat tumbuh 2. Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya 3. Melatih siswa untuk be rfikir dengan cepat dan tersusun logis 4. Merangsang siswa untuk selalu berpenda pat yang berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru 5. Terjadi persaing an yang sehat 6. Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran 7. Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru

Kelemahan metode sumbang saran 1. Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk b erfikir yang baik 2. Anak yang kurang selalu ketinggalan 3. Kadang-kadang pembic araan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai 4. Guru hanya menampang pendapat-pe ndapat tidak pernah merumuskan kesimpulan ( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Be lajar Mengajar.Jakarta : Rieka Cipta ) 1. Metode Unit Teaching Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memb erikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit. Kelebihan metode unit teaching 1. Siswa dapat menggunakan s umber-sumber materi pelajaran secara luas 2. Siswa dapat belajar keseluruhan ses uai bakat 3. Suasana kelas lebih demokratis Kelemahan metode unit teaching 1. Da lam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan 2. Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa 3. Perencanaan unit yang tidak mud ah 4. Memerlukanahli yang betul-betul menguasai masalah karena semua masalah yan g belum tentu dapat dijadikan unit ( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar M engajar.Jakarta : Rieka Cipta ) 1. Metode Penemuan (Discovery) Metode penemuan merukan proses mental dimana sisw a mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund) Kelebihan meto de penemuan 1. Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa 2. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan

maju sesuai dengan kampuan masing-masing 3. Teknik ini mampu membantu siswa meng embangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kogni tif atau pengarahan siswa 4. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam ji wa siswa tersebut Kelemahan metode penemuan 1. Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja 2. Teknik ini tidak memb erikan kesempatan berfikir secara kreatif 3. Para siswa harus ada kesiapan dan k ematangan mental 4. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhas il 5. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tra disional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan ( Drs. Roestiyah NK. 19 91. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta) ( Martinis Yamin. 2003. Me tode pembelajaran Yang Berhasil. Jakarta : Sasama Mitra Sukses) (http://martinin gsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metodepembelajaran.html) 1. Metode Eksperimen Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajar an ,dimana siswa melakukan percobaan dengan menglami dan membuktikan sendiri ses uatuyang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini s iswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan, dan menarikkesi mpulan sendiri suatu obyek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau

mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai ber ikut: 1. Kelebihan metode eksperimen 2. Membuat siswa lebih percaya atas kebenar an atau kesimpulan berdasarkan percobaan. 3. Dalam membina siswa untuk membuat t erobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat b agi kehidupan manusia. 4. Hasil-hasil percobaanyang berharga dapatdimanfaatkan u ntuk kemakmuran umat manusia. 5. Kekurangan metode eksperimen 6. Metode ini lebi h sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. 7. Metode ini memerlukan berb agaifasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal. 8 . Metode ini menuntut ketelitian,keuletan dan ketabahan. 9. Setiap percobaan tid ak selalu memberikan hasilyang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor terte ntu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. (Drs. Syaiful Bah ri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Ci pta.halaman95-96) Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disa mpaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. 1. Kelebihan metode eksperimen 2. Sis wa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah 3. Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori 4. Siswa dala m melaksanakan eksperimen selainmemperoleh ilmu pengetahuanjuga

menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan 5 . Kelemahan metode eksperimen 6. Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya 7. Memerlukan waktu dan biaya ya ng sedikit lebih dibandingkan yang lain ( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Bela jar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta) Metode eksperimen adalah suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran terte ntu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakuk an di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahama n dan penalaran. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macammacam-metodemengajar/) 1. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatis asikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sos ial antar manusia Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran 1. Siswa lebih t ertarik perhatiannya pada pelajaran 2. Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial tersebut 3. Bagi siswa dengan bermain per an sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain i tu 4. Ia dapat merasakan perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling p erhatian Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran

1. Bila guru tidak menguasai tujuan instrusional penggunaan teknik ini untuk ses uatu unit pelajaran, maka sosiodrama tidak akan berhasil 2. Dalam hubunganantar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan , dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang 3. Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metod e ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama ( Drs. Roestiyah NK. 1991 . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta) Metode sosiodrama dan rolep laying dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantik an. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tngkah laku dalam hubungannya dengan masalah social. Tujuanyan g diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah: 1. Agar sis wa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain . 2. Dapat belajar bagaim ana membagi tanggung jawab 3. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan. 4. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahk an masalah. Metode sosiodrama adalah suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan meng gunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu. Tujuan metode ini adalah 1. Melatih keterapilan social 2. Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda di ri 3. Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat 4. Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain

(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Metode Kasus Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus ters ebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar. Kelebihan metode kasus 1. Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapa t mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya 2. Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka le bih meyakini apa yang diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pen carian jalan keluar itu 3. Siswa mendapat pengetahuan dasar atau sebab-sebab yan g melandasi kasus tersebut 4. Membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan Kelemahan metode kasus 1. Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan p etunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa 2. Banyak waktu yang digunakan u ntuk diskusi 3. Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih b anyak ( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cip ta) 1. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran d engan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau be nda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering

disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan s iswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatika n apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. 1. Kelebihan metode demon strasi 2. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehing ga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat). 3. Siswa le bih mudah memahami apayang dipelajari. 4. Proses pengajaran lebih menarik 5. Sis wa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. 6. Kekurangan metode demonstrasi 7. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal i tu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif. 8. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 9. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktuatau jam pelajaran lain. (D rs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jak arta :Rineka Cipta) Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses. 1. Kelebihan metode demonstrasi 2 . Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan 3. Kesal ahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalu i pengamatan dan contoh yang konkrit 4. Memberi motivasi yang kuat untuk siswa a gar lebih giat belajar

5. Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung 6. Kelema han metode demonstrasi 7. Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang t epat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa 8. Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputusputu s atau berjalan tergesa-gesa (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejad ian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedan g disajikan. Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu t eori. Diantara keuntungan metode ini adalah a. Perhatian anak dapat dipusatkan d an titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam b. Proses belaja r anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa y ang didemonstrasikan c. Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pen gembangan kecakapannya. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar /macam-macam-metodemengajar/) 1. Metode Inquiry Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dim ana guru

membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kel ompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok ke mudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas a tau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir. 1. Kelebihan metode in quiry 2. Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka 3. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang 4. Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa 5. Membantu dal am menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru 6. Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri 7. Kelemahan m etode inquiry 8. Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk ber fikir memperoleh pengertian tentang konsep (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Be lajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta) Menurut Mulyasa (2003: 234) Metode inqui ry adalah metode yang mempu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang te lah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif. http://one.indoskripsi.com/node/2091 1. Metode Microteaching

Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau c alon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksana kan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bim bingan dosen pembimbing atau guru pamong. 1. Kelebihan metode microteaching 2. M icroteaching merupakan pengalaman laboratoris 3. Microteaching dapat membantu da n menunjang pelaksanaan praktek keguruan 4. Microteaching dapat mengurangi kesul itan pengajaran di kelas 5. Microteaching memungkinkan ditingkatkannya pengawasa n yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti, dan obyektif 6. Dengan adanya fee d back dalam microteaching yang beruupa knowledge of resulte dapat diberikan lan gsung secara mendalam 7. Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat, l uas, dan mendalam 8. Kelemahan metode microteaching 9. Dapat menimbulkan efek de partementalisasi atau ketrampilan mengajar dan bila tidak diteruskan dengan prak tek mengajar secara menyeluruh 10. Pengertian microteaching disalah tafsirkan da pat hanya menitik beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar saja, bukan g uru dalam arti luas 11. Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak, p eralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis maupun dalam bidang pendidik an pengajaran pada umumnya dan metodologi pengajaran pada khususnya 12. Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan si stematis (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strtegi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Ci pta) 1. Metode Simulasi Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan ti ngkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa d an

berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain. 1. Kelebihan metode simulasi 2. Dapat menyenangkan siswa 3. Menggalak guru untuk me ngembangkan kreatifitas siswa 4. Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkun gan yang sebenarnya 5. Mengurangi hal-hal yang verbalistik 6. Menumbuhkan cara b erfikir yang kritis 7. Kelemahan metode simulasi 8. Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset 9. Terlalu mahal biayanya 10. Ba nyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemenelemen p enting 11. Menghendaki pengelompokan yang fleksibel 12. Menghendaki banyak imaji nasi dari guru dan siswa (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Ja karta : Rineka Cipta) 1. Metode Problem Solving Metode problem solving (metode pemecahan masalah) buka n hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, se bab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai d engan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Adanya masalah yang jelas untuk di pecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. 2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah te rsebut. Misalnya, dengan membaca buku-buku, menliti, bertanya, berdiskusi dan la in-lain. 3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban i ni tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus b erusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut bet ul-betu cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak ses uai. Untuk mengujikebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lain nya seperti demonstrasi,tugas, diskusi, dnlain-lain. 5. Menarik kesimpulan. Arti nya siswa harus sampai kepada kesimpilan terakhir tentang jawaban dari masalah t adi. Catatan :metode prolem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri deng an bimbingan dari pengajar. 1. Kelebihan metode problem solving 2. Metode ini dapat membuat pendidikan di se kolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. 3. P roses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa me nghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemam puan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia. 4. Metode ini merangsang penge mbangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam pro ses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari permasalahannya. 5. Kekurangan metode proble m solving 6. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan ti ngkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengala man yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru . Sering orang beranggapan keliru bahwa metode pemecahan masalah hanya cocok unt uk SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa dilakuka n dengan tingkat kesulitan permasalahan yang sesuai dengan taraf kemampuan berpi kir anak. 7. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerl ukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain. 8. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima

informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalah an sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs .Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.halaman 103-105 ) Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang gu ru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatny a. 1. Kelebihan metode problem solving 2. Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih diharg ai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri 3. Para siswa akan diaja k untuk lebih menghargai orang lain 4. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya 5. Kelemahan metode problem solving 6. Karena tidak melihat k ualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan 7 . Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat s ecara lisan (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinek a Cipta) 1. Metode Karya Wisata Karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan denga n mengajar siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mo bil, toko serba ada, sutu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.

Banyak istilah yang digunakan tetapi maksudny sama dengan karya wisata, seperti widyawisata, study-tour, dan sebagainya. 1. Kelebihan metode karya wisata 2. Karya wisata mempunyai prinsip pengajaran mo dern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. 3. Membuat apa yang di pelajari disekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat. 4 . Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreatifitas siswa. 5. Informasi s ebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual. 1. Kekurangan metode karya wisata 2. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulituntuk disediakan o leh siswa atau sekolah. 1. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang mat ang 2. Memrlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata. 3. Dalam karyawisata seri ng unsur rekreasi menjadi lebih prioritas dari pada tujuan utama, sedang unsur s tudinya menjadi terabaikan. 4. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan. (Drs. S yaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.halaman 105-107) Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau m enyelidiki sesuatu. 1. Kelebihan metode karya wisata 2. Siswa dapat berpartisipa si dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para

petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung 3. Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayati nya secara langsung 4. Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yan g pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi 5. Siswa mempero leh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi 6. Kelemahan met ode karya wisata 7. Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh ma ka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal 8. Menggunakan waktu yan g lebih panjang dari pada jam sekolah 9. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak t erjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah (Drs. Roestiyah NK. 1991. S trategi Belajar Mengajar. Jakarta ; Rineka Cipta) Metode karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan untu k mempelajari dan menelilti sesuatu. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-bel ajar-mengajar/macam-macam-metodemengajar/) 1. Metode Latihan /Drill Metode latihan disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Jug a sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, met ode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kese mpatan, dan keterampilan. 1. Kelebihan metode latihan

2. Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kataka ta atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan a tletik), dan terampil menggunakan peralatan olah raga. 3. Untuk memperoleh kecak apan mentalseperti dalam perkalian, menjumlah, pengurangan, pembagian, tanda-tan da(simbol), dan sebagainya. 4. Untuk memperoleh kecakapan dalambentuk asosiasi y ang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya. 5. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah kete patan serta kecepatan pelaksanaan. 6. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan dalampelak sanaannya. 7. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompl eks, rumit, menjadi lebih otomatis. 8. Kelemahan metode latihan 9. Menghambat ba kat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian. 10. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepad a lingkungan. 11. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan. 12. Membentukkebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis 13. Dapat menimbulkan verbalisme. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta .halaman108-109) yang tidak memerlukan konsentrasi Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan lati han agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa ya ng telah dipelajari. 1. Kelebihan metode pelatihan 2. Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari

3. Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan 4. Kelemahan metode p elatihan 5. Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa 6. Sifat atau cara latihan kaku a tau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisi atif individu tidak akan dicapai (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Meng ajar. Jakarta : Rineka Cipta) Metode latihan/drill adalah suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara membe rikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan te rentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak. Tujuan dari metode ini adalah 1. Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru u ntuk memperbaiki proses belajar mengajar 2. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak didik 3. Menempatkan anak didik dalam situasi b elajar mengajra yang tepat. 4. Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik 5. Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi. Pemer iksaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara 1. Secara klasikal 2. Se cara individu 3. Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumny a (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemen gajar/) 1. Metode Dialog Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran unt uk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama

pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab 1. Kelebihan metode dialog 2. Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian si swa pada pelajaran serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahua n dan pengalaman, sehingga pengetahuannya menjadi fungsional 3. Siswa akan terbuka jal an pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat 4. Kelemahan metod e dialog 5. Apabila motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai menggutarakan pendapat secara lisan 6. Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk berdebat mempertahan kan pendapat (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rine ka Cipta) 1. Metode Mengajar Non Directive Metode mengajar non direktive merupakan salah s atu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melaku kan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri. 1. Kelebihan metode non direktive 2. Guru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa seh ingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan 3. Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir dan menguasahi pengertian yang baik 1 . Kelemahan metode non direktive 2. Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat i ntelektual dan cara berfikir siswa berbeda 3. Seorang guru setiap saat harus men goreksi cara berfikir siswa agar tidak keliru dalam memahami suatu hal (Nana Suj ana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Cipta) 1. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam b entuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa, tetapi dapat p ula dari siswa ke guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunak an dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dise kolah. 1. Kelebihan metode tanya jawab 2. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perha tian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tega r dan hilang kantuknya. 3. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. 4. Mengmbangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. 5. Kekurangan metode tanya jawab 6. S iswa merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, denga n menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab. 7. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa. 8. Wakt u sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. 9. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cu kupwaktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. (Drs. Syaiful Bahri Dj amarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.h alaman 107-108)

Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan p engajaran. 1. Kelebihan metode tanya jawab 2. Guru dapat mengetahui penguasaan p elajar terhadap bahan yang telah disajikan 3. Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar 4. Kelemahan metode tanya jawab 5. Guru hanya memberikan giliran pada pelajar tertentu saja 6. Hanya dikua sai oleh siswa yang pandai (Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi P engajaran. Salatiga : CV.Saudara. Halaman 18-20) 1. Metode Katekesmus Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pel ajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan. 1. K elebihan metode katekesmus 2. Keseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan terjam in 3. Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran telah tertulis dalam buku 4 . Kelemahan metode katekesmus 5. Daya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas jawaban tertentu saja 6. Kurang memberi rangsangan pada siswa karena bahan sudah tersedia baik pada guru maupun siswa 7. Inisiatif para siswa terkekang (Drs. In g. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV. Saudara. Halaman 20-23) 1. Metode Prileksi Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran den gan

menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, memb anding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran. 1. Kelebihan metode prileksi 2. Pelajar dan guru sam a-sama aktif 3. Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa 4. Kelemahan metode prileksi 5. Banyak waktu yang digunakan 6. Kecekatan dan pengetahuan banyak dit untut dari guru dan siswa (Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pe ngajaran. Salatiga : CV. Saudara. Halaman 32-35) 1. Metode Proyek Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang be rtitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhub ungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode i ni bertolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah tidak akan tuntas bila tidak d itinjau dari berbagai segi. Dengan perkataan lain, pemecahan setiap masalah perl u melibatkan bukan hanya satumata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan he ndaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan sumbangannya b agi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti. Dalam penggunaannya metode proyek memiliki kelebihan d an kekurangan. 1. Kelebihannya 2. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadap i masalah kehidupan.

3. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keter ampilan dalam kehidupan sehari-hari 4. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsipd idaktik modern yang dalam pengajaran perlu diperhatikan: 5. Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalamkelompok. 6. Bahan pelajaran tak terlepas darikehidup an real sehari-hari yang penuh dengan masalah. 7. Pengembangan aktivitas, kreati vitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan. 8. Agar teori dan praktek,sekolah d an kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. 9. Kekuranga nnya 10. Kurikulum diindonesia saat ini baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini. 11. Pemilihan topik unit yang tepatsesua i dengan kebutuhan siswa,cukupfasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperluka n, bukanlah pekerjaan yang mudah. 12. Bahan pelajaran sering menjadi luar sehing ga dapatmengaburkan pokok unityang dibahas. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs .Aswan Zain.1997.Strategi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.halaman 94-95) Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadap kan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar . 1. Kelebihan metode proyek 2. Pelajar menjadi aktif 3. Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis 4. Kekurangan metode proyek 5. Menghabiskan banyak waktu 6. H arus ada persiapan yang mantap (Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodolo gi Pengajaran. Salatiga :

CV.Saudara. Halaman 47-50) 1. Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work) Metode penyajian sistem regu merupak an metode penyajian dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team gur u dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru. 1. Kelebihan metode penyajian sistem regu 2. Interaks i belajar mengajar akan lebih lancar 3. Siswa memperoleh pengetahuan yang luas d an mendalam karena diberikan oleh beberapa guru 4. Guru lebih ringan tugas menga jarnya sehingga cukup waktu untuk menyiapkan diri dalam membuat perencanaan 5. K elemahan metode penyajian sistem regu 6. Bila seorang guru yang tidak mendapatka n giliran mengajar tidak memanfaatkan waktu untuk belajar lebih lanjut atau memb uat perencanaan lebih matang (Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta) 1. Metode Mengajar Berprogama Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajara n. 1. Kelebihan metode berprogama 2. Pelajar menjadi aktif karena ikut memperaga kan alat tersebut 3. Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya 4. Kel emahan metode berprogama 5. Suka menyusun programa dari setiap mata pelajaran 6. Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan tenaga yang mahal dan bany ak 7. Teaching machine itu tidak dapat merasakan apa yang dirasakan pelajar (Drs . Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV.

Saudara. Halaman 84-86) 1. Metode Musyawarah Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran me lalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama. 1. Kelebihan metode musyawa rah 2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar tentang pokok yang telah d imusyawarahkan 3. Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi 4. Dapat terinte grasi mata pelajaran-mata pelajaran 5. Mudah dilaksanakan 6. Baik diigunakan unt uk saling bertukar pikiran 7. Kelemahan metode musyawarah 8. Memakan waktu yang banyak 9. Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah sekol ah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak 1 0. Hasil musyawarah belum tentu benar (Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. M etodologi Pengajaran. Salatiga : CV. Saudara. Halaman 74-76) 1. . Metode diskusi ( Discussion method ) Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai dis kusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). a. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : 1. Mendor ong siswa berpikir kritis. 2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas. 3. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah

bersama. 1. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban u ntuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama. b. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut : 1. Menyadarkan anak didik bahwa ma salah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan 2. Menyadarkan ank didik bahwa deng an berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga da pat diperoleh keputusan yang lebih baik. 3. Membiasakan anak didik untuk mendeng arkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan b ersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah,2000) c. Kelemahan metode diskusi seb agai berikut : 1. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. 2. Peserta disk usi mendapat informasi yang terbatas. 3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang su ka berbicara. 4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaifu l Bahri jamarah, 2000) Sedangkan menurut buku (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Stra tegi belajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.halaman 99-100) Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan k epada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat pr oblematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam d iskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau leb ih individu yang terlibat, saling tukar menukar

pengalaman,informasi,memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif,tidakada yang pasif sebagai pendengar saja. 1. Kebaikan metode diskusi 2. Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide , gagasan-prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. 3. Mengemb angkan sikap menghargai pendapat orang lain. 4. Memperluas wawasan 5. Membina un tuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah. 1. Kekuran gan metode diskusi 2. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan wakt u yang panjang. 3. Tidak dapat dipakai dikelompok yang besar. 4. Peserta mendapa t informasi yang terbatas. 5. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbic ara atau ingin menonjolkan diri. Dan menurut sutisna dalam blognya (http://sutis na.com/pendidikan/strategibelajar-mengajar/macam-macam-metode-mengajar/) Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang di hadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya u ntuk memperkuat pendapatnya. Tujuan metode ini adalah a. Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta me nyumbangkan pikiran-pikirannya. b. Mengambil suatu jawaban actual atau satu rang kaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama

Macam-macam diskusi antara lain: a. Diskusi informal b. Diskusi formal c. Diskus i panel d. Diskusi simpusium 1. Metode Tugas dan Resitasi Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan bela jar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, d ihalaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa a tau dimana saja asal tugasitu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dira sakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyak ba han yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai ses uai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah(PR), te tapi jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sek olah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baiksecara individual maupun secara kelompok. Karena itu t ugas dapat diberikan secara individual atau dapat pula secara kelompok. Tugas ya ng diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas sangat bany ak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai; tugas seperti

meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motor ik), tugas dilaboratorium, dan lain-lain. Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu: 1. Fase Pemberian Tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimban gkan: 1. Tujuan yang akan dicapai 2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga a nak mengerti apa yang ditugaskan tersebut. 3. Sesuai dengan kemampuan siswa 4. A da petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. 5. Sediakan waktu yang c ukup untuk mengerjakan tugas tersebut. 1. Langkah pelaksanaan tugas 2. Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru. 3. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja 4. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang l ain. 5. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik d an sistematik. 6. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas Hal yang harus dikerjakan pa da fase ini: 1. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan nya. 2. Ada tanya jawab atau diskusi kelas. 3. Penilaian hasil pekerjaan siswa b aik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. Fase mempertanggungjawabkan tug as inilah yang disebut resitasi . 1. Kelebihannya 2. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar indi vidual ataupun kelompok.

3. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru. 4. Dapat membin a tanggung jawab dan disiplin siswa. 5. Dapat mengembangkan kreativitas siswa. 1 . Kekurangannya 2. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain. 3. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif men gerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota la innya tidak berpartisipasi dengan baik. 4. Tidak mudah memberikan tugas yang ses uai dengan perbedaan individu siswa. 5. Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat menimbulkan kebos anan siswa. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belaja r mengajar.Jakarta :Rineka Cipta.halaman 96-99) 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradi sional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dal am pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan f asilitas. Cara mengajar dengan cara ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterang an atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

Dengan demikian ,dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelaj aran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. 1. Kelebihan metode ceramah 2. Guru mudah menguasai kelas 3. Mudah mengorganisas ikan tempat duduk/kelas 4. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar 5. Mudah m emprsiapkan dan melaksanakannya 6. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik 1. Kekurangan metode ceramah 2. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata) 3. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerimanya 4. Bila selalu digunakan dan terlalu lama,membosankan 5. Guru menyimpulkan bahwa s iswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya,ini sukar sekali 6. Menybabkan siswa menjadi pasif. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi bel ajar mengajar.Jakarta :Rineka Cipt Metode Ceramah (Preaching Method) menurut martiningsih Metode ceramah yaitu sebu ah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan k epada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2 000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling eko nomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur

atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah a. Membuat siswa pasif b. Mengandung un sur paksaan kepada siswa c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985) d. An ak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik ya ng lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. e. Sukar mengontrol s ejauhmana pemerolehan belajar anak didik. f. Kegiatan pengajaran menjadi verbali sme (pengertian kata-kata). g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djam arah, 2000) Beberapa kelebihan metode ceramah adalah : a. Guru mudah menguasai kelas. b. Gur u mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) (http:/ /martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metodepembelajaran.html) 1. Metode Tulisan Metode tulisan adalah metode mendidik dengan cara penyajian huruf atau symbol apapun yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya

tidak diketahui. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Kelebihan : 2. Lebih penekanan pada pemberian sebuah pengetahuan yang d ituliskan dalam bentuk huruf jadi memudahkan siswa untuk memahami bacaaan lebih baik. 3. Kelemahan : 4. Siswa akan cenderung hanya memperhatikan tulisan yang te rtera tanpa ada suatu interaksi yang efektif dalam pembelajaran 1. Metode Pember ian Ampunan dan Bimbingan Adalah Metode mengajar dengan cara memberikan kesempat an kepada anak didik memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Kelebihan : 2. Metode ini mempermudah siswa untuk memperbaiki tingkah l akunya sehingga akan memberi kesempatan siswa untuk berubah jadi lebih baik lagi Dan mengembangkan dirinya 3. Kelemahan : 4. Bila kejadian ini sering terjadi ma ka akan terjadi hal yang mungkin akan membuat siswa lebih manja atau malah keena kan, tetap harus ada sangsi tegas bila siswa melakukan kesahalan apalagi kalau i tu sampai terus berulang. 1. Metode praktek Adalah metode mendidik dengan member ikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didi k mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.

(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Kelebihan : 2. Akan memperjelas apa yang dijelaskan guru kepada murid k arena apa yang sedang diajarkan benda nya ada langsung dan dipraktekan 1. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi Metode mendidik dengan cara memberikan pering atan kepada anak tentang sesuatu dan memberikan motivasi agar memiliki semangat dan keinginan untuk belajar dan mempelajari sesuatu. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Metode Suri Tauladan Adalah metode mengajar dengan cara memberikan cont oh dalam ucapan, perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhk an hasrat bagi anak didik untuk meniru atau mengikutinya. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Meode Perumpamaan Adalah Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suat u sifat dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuat u dengan seseuatu yang lain yang serupa.

(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Metode Kisah atau Cerita Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksik an kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodemenga jar/) 1. Metode Global (Ganze Method) yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut. (http://martiningsih.blogspot.com/200 7/12/macam-macam-metodepembelajaran.html) 1. Metode Bagian (Teileren Method) yaitu suatu metode mengajar dengan menggunaka n sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya. (http://martiningsih.blogsp ot.com/2007/12/macam-macam-metodepembelajaran.html) 1. Metode Mengajar Sesama Teman(Perr Teaching Method) Metode mengajar sesama tem an adalah suatu metode mengajar yang dibantu

oleh temannya sendiri. (http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-met odepembelajaran.html) 1. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method) Metode mengajar beregu adalah s uatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. C ara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian li san maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut. (http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metodepembelajar an.html) 1. Fox Fire Fox Fire adalah metode mengajar yang mengasikan, menyenangk an, dan menghasilkan. http://www.suparlan.com/pages/posts/metode-metode-mengajar-berdasarkanklasifikas i-empat-model-pelaksanaan-pembelajaran107.php 1. Metode Studi Kasus Dalam metode ini aktivitas yang dapat memecahkan masalah. Murid dapat merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi segala yang telah dijalan kan. Guru dapat menolong dengan memberikan nasehat atau mencoba menstimulasi beb erapa ide dengan mendiskusikannya bersama-sama. a. Keuntungan metode ini:

1. Anak dapat mengetahui sesuatu dengan pengamatan yang nyata. 2. Anak dapat men gembangkan daya pikirnya secara sistematis dan logis. 3. Anak mampu mengambil ke putusan yang tepat setelah mengamati dan memikirkan jalan keluarnya. b. Kekurang annya 1. Guru mempergunakan banyak waktu untuk mempersiapkannya. 2. Memerlukan f asilitas fisik lebih banyak. 3. Memerlukan lokasi waktu yang banyak. c. Langkahlangkah mempergunakan metode ini: 1. Melihat tujuan dari bahan yang akan diajark an. 2. Mempersiapkan bahan sesuai dengan tujuannya. 3. Mengatur waktu yang dibut uhkan. 4. Mempersiapkan bahan atau alat-alat yang dibutuhkan http://www.dpagbi.c om/DetailMajalah.asp?recID=53 1. Koperatif (CL, Cooperative Learning). Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitra h manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggu ng jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyata n itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasisosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebi han masing-masing. Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajara n dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konse p, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelo mpok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan m eminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi .. Sintaks pembe lajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok hete rogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan

pelaporan.(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. Kontekstu al (CTL, Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran kontekstual adalah pembe lajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negos iasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), seh ingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncu l, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif nyaman dan me nyenangkan. Pensip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melaku kan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi. Ada tujuh indokator pembelajarn kontekstual sehingga bisa dibedaka n dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampai an kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (ek splorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, g eneralisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelom pok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identif ikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivi sm (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis ), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usah a siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya darei berbagai a spek dengan berbagai cara).

(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. Pembelajaran Berbas is masalah (PBL, Problem Based Learning) Kehidupan adalah identik dengan menghad api masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk me nyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap ha trus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dap[at berpikir optimal. Indikator model pem belajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan in kuiri (http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. SAVI Pembelaj aran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatka n semua alat indar yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan d ari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana bel ajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar harusl ah dengan melaluui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, m engemukakan penndepat, dan mennaggapi; Visualization yang bermakna belajar harus lah menggunakan indra mata melallui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, me mbaca, menggunbakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahaw a belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) nbelajar haruslah d engan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelid iki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. Probing-prompting T eknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangka ian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpik ir yang mengaitkan engetahuan sisap siswa dan engalamannya dengan pengetahuan ba ru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa memngkonstruksiu konsep-prinsip-atu ran menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahuk an. Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk s iswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa diliba tkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi sausana tegang, namun de mikian bisa dibiasakan. Untuk mngurang kondisi tersebut, guru hendaknya serangka ian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan c eria. Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah ad alah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi (http://yadirosadi.co.c c/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. Problem Terbuka (OE, Open Ended) Pembelaja ran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permas alahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa bera gam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilita s ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasiinteraksi, sharing, keter bukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan meto de, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban sisw a beragam. Selanjtynya siswa juda diinta untuk menjelaskan proses mencapai jawab an tersebut. Denga demikian

model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membe ntiuk pola piker, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir. Sajian masalah h aruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram, table) , kembangkan peremasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan den gan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepa s mandiri). Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat reson siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan. (http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. Realistik (RME, Rea listic Mathematics Education) Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan oleh Freud di Belanda dengan pola guided reinventiondalam mengkontruksi konsepaturan melalui process of mathematization, yaitu matematika horizontal (tools, f akta, konsep, prinsip, algoritma, aturan uantuk digunakan dalam menyelesaikan pe rsoalan, proses dunia empirik) dan vertikal (reoorganisasi matematik melalui pro ses dalam dunia rasio, pengemabngan mateastika). Prinsip RME adalah aktivitas (d oing) konstruksivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), pemahaman (menemuk an-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke formal), inter-twinment ( keterkaitan-intekoneksi antar konsep), interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan (dari guru dalam penemuan). (http://yadirosadi. co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran) 1. TGT (Teams Games Tournament) Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bis aberbeda. SDetelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan ko mpak serta tumbuh rasa kompetisi antar

kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permaina n (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan a da sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuing ga terjadi diskusi kelas. Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangak mengisi waktu sesudah UAS menjelang pemba gian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut: 1. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan \mekanisme kegiatan 2. Siapk an meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 sisw a yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil k esewpakatan kelompok. 3. Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya unt uk jangka waktu terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari s atu soal dan hasilnya diperik\sa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen u ntuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tuname n sesua dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium. 4. Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat

dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebuta n gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama. 5. Se telah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berik an penghargaan kelompok dan individual. (http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-met ode-pembelajaran) 50. Reciprocal Learning Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa be lajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengem ukan bhawa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, re presentasi, hipotesis. Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) meng emukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-merangkum. (http://yadirosadi.co.cc/macam-macam -metode-pembelajaran) 51. tari bambu Model pembelajaran ini memberikan kesempata n kepada siswa untuk berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda secara teratur. Strategi ini cocok untuk bahan ajar yang memerlukan pertukartan pengalaman dan pengetahuan antar siswa. Sintaksnya adalah: Sebagian siswa

berdiri berjajar di depoan kelas atau di sela bangku-meja dan sebagian siswa lai nnya berdiri berhadapan dengan kelompok siswa opertama, siswa yang berhadapan be rbagi pengalkaman dan pengetahuan, siswa yang berdiri di ujung salah satui jajar an pindah ke ujunug lainnya pada jajarannya, dan kembali berbagai informasi. 52. Kumon Pembelajaran dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja indivi dual, dan menjaga suasana nyaman-menyenangkan. Sintaksnya adalah: sajian konsep, latihan, tiap siswa selesai tugas langsung diperiksa-dinilai, jika keliru langs ung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi, lima kali salah guru membi mbing. 53. Quantum Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestras imfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, p artisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicarabermak na, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward . Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alamidengan dunia realit as siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawablatihan-r angkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramahsejuk-nilai-harapan.

Rumus quantum fisika asdalah E = mc , dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimal kan komunikasi + dengan aktivitas optimal. 54. DLPS (Double Loop Problem Solving ) DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekana n pada pencarian kausal (penyebab) utama daritimbulnya masalah, jadi berkenaan d engan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanutnya menyelesaikan masalah tersebu t dengan cara menghilangkan gap uyang menyebabkan munculnya masalah tersebut. Si ntaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative, 2 pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi ya ng terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt: menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala, menuliskan pernyataan masalah yang telah di revisi, mengiduanentifikasui kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal u tama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama. 55. IOC (In side Outside Circle) IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan ssingkat dan terat ur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah siswa membentuk lingkaran kecil mengh adap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang

berada di lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru) d i depannya, dan seterusnya DAFTAR PUSTAKA 1. N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta 2. Sudjana, Nana. 1989 . Dasar dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 3. Yamin,Martinis.2003.MetodePembelajaranyangBerhasil.Jakarta:SasanaMitra Suksesa. 4. Tim D II PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Perss. 5. Gu lo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo. 6. Karo Karo, Ulihb ukit . 1981 .Metodologi Pengajaran.Salatiga:CV Saudara. 7. http://www.dpagbi.com /DetailMajalah.asp?recID=53 8. http://www.suparlan.com/pages/posts/metode-metode -mengajar-berdasarkanklasifikasi-empat-model-pelaksanaan-pembelajaran107.php 9. (http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metodepembelajaran.html) 1 0. (http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metodeme ngajar/) 11. (http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai