1. Sebutkan dan jelaskan minimal 5 contoh dari metode pembelajaran yang mungkin untuk
diterapkan dalam pembelajaran kimia!
Jawab:
a. Metode Talking Stick
Metode talking stick adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat.
Dalam pembelajaran ini, setelah penjelasan materi yang dilakukan oleh guru, maka akan
dilanjutkan dengan permainan tongkat yang dilakukan kepada peserta didik. Peserta didik juga
diberikan waktu untuk membaca dan mempelajari materi yang telah diajarkan. Peserta didik
yang memegang tongkat akan mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Permainan tongkat ini dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan
menuntut peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Langkah terakhir dalam
metode ini, yaitu guru akan memberikan tanggapan dan ulasan terhadap jawaban-jawaban yang
telah diberikan, untuk kemudian bersama dengan peserta didik dalam merumuskan kesimpulan
materi (Afandi dkk., 2013).
a. Metode Discovery Learning
Metode discovery learning adalah metode pembelajaran dengan tujuan untuk melatih
peserta didik untuk dapat mencari dan menemukan materi pembelajaran. Peserta didik harus
mampu untuk menghasilkan unit dan struktur pengetahuan abstrak berupa konsep dan aturan,
dengan menggunakan penalaran induktif yang dimiliki tentang materi pembelajaran yang non-
abstrak. Dalam metode ini, peserta didik harus aktif berpartisipasi, tidak hanya menerima
pengetahuan secara pasif (Khasinah, 2021).
c. Metode Problem Solving
Metode problem solving (pemecahan masalah) adalah metode pembelajaran dengan
menghadapkan siswa pada suatu masalah yang harus diselesaikan, baik secara individu maupun
kelompok. Metode ini akan menitikberatkan pada pemecahan masalah yang dilakukan secara
logis, rasional, benar dan tepat (Jannah dkk., 2017).
d. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode di mana seorang guru akan memberikan kesempatan
kepada peserta didik secara berkelompok untuk berdiskusi guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan, bahkan menyusun alternatif penyelesaian suatu masalah (Suryosubroto,
2009). Metode ini membebaskan setiap anggota kelompok untuk menyampaikan ide, gagasan,
informasi, dan pendapat yang dimiliki, serta setiap anggota bebas untuk mendukung,
menanggapi, atau bahkan menentang hal tersebut.
e. Metode Brainstorming
Metode brainstorming adalah metode pembelajaran yang dikembangkan dari metode
diskusi. Pada metode brainstorming semua ide dari setiap anggota kelompok akan ditampung
oleh ketua kelompok dan hasilnya akan dikombinasikan dan dijadikan peta gagasan yang
merupakan kesepakatan bersama dalam kelompok (Afandi dkk., 2013).
f. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, baik secara langsung maupun tidak langsung
pada tempat yang diamati (Joesyiana, 2018).
g. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode pemberian tugas adalah metode yang dilakukan dengan cara membuat catatan-
catatan penting atau ringkasan dari semua materi yang telah dipelajari. Metode ini memiliki
upaya pembelajaran kepada peserta didik dengan cara tugas penghafalan, pembacaan,
pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri sendiri atau menampilkan diri dalam
menyampaikan sesuatu. Metode ini bertujuan untuk merangsang siswa agar lebih aktif untuk
belajar, menumbuhkan kebiasaan belajar dengan cara mencari dan menemukan, serta
memungkinkan untuk memperoleh hasil yang permanen (Santoso, 2020).
h. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan oleh seorang guru dalam menyajikan
materi secara lisan kepada peserta didik, sehingga guru akan menjadi pusat tumpuan dari
keberhasilan belajar. Metode ini dapat dilakukan untuk materi yang secara garis besar lebih
banyak teori, sehingga dapat mengefisiensikan waktu yang tersedia (Adilah, 2017).
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan. dari masing-masing metode pembelajaran yang Anda
sebutkan pada nomor 1!
Jawab:
a. Metode Talking Stick (Afandi dkk., 2013):
Kelebihan:
Sebagai cara untuk menguji kesiapan dan pemahaman peserta didik
Melatih membaca dan memahami dengan cepat
Membiasakan peserta didik untuk giat belajar
Membuat peserta didik tertantang untuk dapat menguasai materi
Kekurangan:
Dapat membuat peserta didik minder karena belum terbiasa
Membuat peserta didik senam jantung
b. Metode Discovery Learning
Kelebihan (Westwood, 2008):
Meningkatkan motivasi intrinsik dan keaktifan dalam proses pembelajaran pada
peserta didik
Membantu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan dan proses kognitif
peserta didik
Melatih keterampilan investigasi dan reflektif yang dapat digeneralisasi dan
diterapkan dalam konteks lain
Mendorong kemandirian peserta didik dalam belajar
Mampu meningkatkan daya ingat peserta didik mengenai konsep, data atau
informasi yang diperolehnya secara mandiri
Kekurangan (Westwood, 2008):
Diperlukan waktu pembelajaran yang panjang
Peserta didik sering mengalami kesulitan dalam membentuk opini, membuat
prediksi, atau dalam menarik kesimpulan
Tidak semua guru mampu untuk mengelola dan memantau kegiatan belajar
secara efektif
Membutuhkan lingkungan belajar yang kaya akan sumber daya
Kualitas dan keterampilan peserta didik menentukan dari keberhasilan dan
keefektifan metode ini
c. Metode Problem Solving (Jannah dkk., 2017)
Kelebihan:
Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dalam memecahkan masalah
sendiri dan tidak hanya bergantung pada apa yang dijelaskan oleh guru
Mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis sistematis, dan belajar untuk
menganalisis masalah dari berbagai aspek
Melatih peserta didik untuk berpikir secara logis dan sistematis
Melatih kemampuan peserta didik untuk dapat mencari berbagai jalan keluar
dari masalah yang dihadapi
Kekurangan:
Seorang guru harus mampu untuk mengatur waktu jalannya pembelajaran,
karena metode ini memerlukan waktu yang panjang
Peserta didik yang pandai akan mendominasi dalam diskusi, sedangkan peserta
didik yang pasif akan tertinggal
d. Metode Diskusi (Suryosubroto, 2009):
Kelebihan
Menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajaran
Membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap
ilmiah
Melalui penyampaian pendapat, dapat membantu memperoleh kepercayaan
akan kemampuan diri sendiri
Dapat menunjang sikap sosial dan demokrasi peserta didik
Kekurangan:
Terdapat kemungkinan kurang efektifnya waktu dalam berdiskusi, karena
peserta didik dapat larut dengan obrolan sesama teman
Peserta didik kurang terbiasa untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu
dengan baik
Apabila seorang guru tidak memahami cara-cara dalam melaksanakan diskusi,
maka ada kemungkinan berubahnya dari diskusi menjadi tanya jawab
e. Metode Brainstorming (Affandi dkk., 2013):
Kelebihan
Peserta didik akan aktif berpikir untuk menyatakan pendapatnya
Melatih untuk berpikir dengan cepat dan tersusun logis
Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
Menumbuhkan sikap demokratis dan disiplin
Kekurangan:
Terdapat kemungkinan adanya dominasi pada peserta didik yang pandai
Tidak menjamin adanya solusi untuk memecahkan masalah
Terkadang seorang guru hanya akan menampung pendapat, tanpa adanya
kesimpulan
f. Metode Observasi (Joesyiana, 2018):
Kelebihan
Dapat menyajikan objek secara nyata, tanpa adanya manipulasi
Membuat peserta didik merasa tertantang, sehingga akan meningkatkan
aktivitasnya
Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
Mengembangkan sifat ilmiah dan menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi
Kekurangan:
Membutuhkan waktu persiapan yang lama
Memerlukan biaya dan tenaga yang lebih besar dalam pelaksanaannya
Objek yang diamati akan sangat kompleks ketika dikunjungi dan mengaburkan
tujuan pembelajaran
g. Metode Pemberian Tugas (Resitasi) (Santoso, 2020):
Kelebihan:
Melatih rasa tanggungjawab peserta didik dalam belajar
Melatih peserta didik untuk memilih bagian-bagian yang dianggap penting untuk
diketahui dan dipelajari
Memberikan kesadaran kepada peserta didik untuk dapat memanfaatkan waktu
senggang yang dimiliki untuk belajar atau mengisinya dengan kegiatan yang
berguna
Menumbuhkan rasa semangat pada peserta didik untuk melakukan aktivitas
belajar dan mengarahkan pada studi mandiri
Menghargai daya kreativitas peserta didik dalam mengkaji suatu materi
pembelajaran
Kekurangan:
Adanya kesenjangan dalam aktivitas tugas secara berkelompok (ada yang aktif
dan ada yang pasif)
Apabila terlalu sering menggunakan metode ini, maka akan ada kemungkinan
timbul rasa bosan pada peserta didik
Sulit dalam mengawasi keaslian dari tugas yang diberikan jika tugas tersebut
dilanjutkan di luar sekolah (ada kemungkinan dikerjakan oleh orang lain)
h. Metode Ceramah (Adilah, 2017):
Kelebihan:
Seorang guru dapat menyampaikan materi yang banyak kepada peserta didik
secara serentak
Melatih kemampuan peserta didik dalam mendengarkan secara tepat, kritis dan
penuh penghayatan
Memungkinkan terjadinya penguatan (reinforcement), baik dari guru maupun
peserta didik
Memungkinkan untuk mengaitkan dengan pengalaman kehidupan nyata
Kekurangan:
Proses pembelajaran didominasi oleh guru, sehingga peserta didik lebih pasif
Peserta didik cenderung untuk menghafal materi, sehingga hanya mampu
diingat sementara
Peserta didik kesulitan untuk mengorganisasikan materi dalam ingatan dan
dapat berakibat pada berkurangnya kreativitas mereka
3. Apakah metode pembelajaran wajib digunakan dalam pembelajaran kimia? Jelaskan!
Jawab :
Metode pembelajaran sebenarnya tidak wajib digunakan tetapi sangat disarankan dan
memiliki peran penting untuk digunakan pada pembelajaran kimia. Mengapa demikian? karena
pada dasarnya guru adalah pendidik yang berperan untuk mencetak generasi penerus yang
memiliki pengetahuan yang luas, kreatif, mandiri dan berperilaku baik. Kimia sendiri merupakan
mata kuliah yang seringkali dianggap sulit dan membosankan bagi sebagian besar orang, maka
dari itu guru diharapkan mampu menciptakan dan menerapkan suatu model pembelajaran
yang inovatif sebagai salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar
siswa semakin bersemangat dan suasana kelas akan lebih hidup sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan maksimal.
Ya, guru dapat menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran saat mengajar kimia.
Penggunaan berbagai metode pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan
membantu siswa memahami konsep-konsep kimia dengan lebih baik. Pembelajaran kimia
dengan berbagai metode dapat memenuhi kebutuhan beragam gaya belajar siswa, sebagai
penguatan konsep, memotivasi siswa, mengembangkan keterampilan yang berbeda, dan untuk
mencegah kebosanan.
Metode pembelajaran kimia yang dapat digunakan guru diantaranya adalah ceramah,
diskusi kelompok, eksperimen praktikum, demonstrasi, penggunaan multimedia, studi kasus,
dan sebagainya. Penting bagi guru untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan dan kebutuhan siswa di kelas.
Sebagai contoh, pada saat guru menjelaskan materi struktur atom, guru dapat memulai
pembelajaran dengan apersepsi kemudian dengan metode ceramah. Selanjutnya, murid diminta
berdiskusi terkait materi yang disampaikan. Kemudian, diakhir pembelajaran, siswa diberi tugas
proyek untuk dikerjakan berkelompok.
6. Jelaskan perbedaan antara metode, teknik, dan taktik dalam pembelajaran kimia!
Jawab :
Metode: Merupakan prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Contoh metode pembelajaran kimia adalah
metode eksperimen, metode ceramah, dan metode diskusi (Adisam,2019).
Teknik: Merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik. Dalam pembelajaran kimia, teknik pembelajaran dapat diatur
sebagai cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan suatu metode
pembelajaran secara spesifik. Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas
dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas (Adisam,2019).
Taktik: Merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Dalam pembelajaran kimia, taktik
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan guru dalam mengadaptasi
teknik pembelajaran yang digunakan dengan kondisi siswa yang berbeda-beda.
Misalnya, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode
yang sama (Adisam,2019).
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P. 2013. Model Dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: UNISSULA PRESS
Adilah, N. (2017). Perbedaan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Metode Mind Map dengan Metode
Ceramah. Indonesian Journal of Primary Education, 1(1), 98-103.
Adisam (2019). Perbedaan Model Metode Strategi Pendekatan Teknik Dan Taktik Dalam Pembelajaran
Siswa Kelas 4 SDN Poris Pelawad 5 Kota Tangerang.
Apriyanto, D. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping dan Kemampuan Memori Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia pada Siswa
Kelas X Semester Gasal di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jannah, S. M., Yuniarti, A., & Syarnubi, M. I. (2017). Efektivitas Pembelajaran Problem
Solving Untuk Memecahkan Masalah Soal Cerita Pada Mata Pelajaran Matematika di SDN Suko I
Sidoarjo. Efektivitas Pembelajaran Problem Solving untuk Memecahkan Masalah Soal Cerita Pada
Mata Pelajaran Matematika di SDN Suko I Sidoarjo.
Diakses dari http://eprints.umsida.ac.id/613/1/RISET%20MIFTA%2C%20ARNIS%2C
%20IDHAM.pdf
Joesyiana, K. (2018). Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan (Outdor Study) pada Mata
Kuliah Manajemen Operasional (Survey pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Semester III
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda). Peka, 6(2), 90-103.
Khasinah, S. 2021. Discovery Learning: Definisi, Sintaksis, Keunggulan Dan Kelemahan. Jurnal
MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 11(3), 402-413.
Santoso, A. E. A. (2020). Metode Pembelajaran Pemberian Tugas (Resitasi). Veritas Lux Mea (Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen), 2(2), 219-227.
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Umar, M. A. (2016). Penerapan pendekatan saintifik dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis proyek (project-based learning) pada mata pelajaran Kimia. Jambura Journal of
Educational Chemistry, 11(2), 132-138.
Universitas Terbuka. (n.d.). Hakikat Strategi Pembelajaran - MODUL 1.Dapat diakses dari
http://repository.ut.ac.id/3991/2/PDGK4105-M1.pdf
Westwood, Petter. (2008). What Teacher Need to Know about Teaching Methods. Australia: Ligare.