id
Persiapan Ujian Nasional SD Rangkuman Pelajaran Sesuai SKL Bidang Studi Bahasa Indonesia Paket 2
STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 2 Menulis 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, kosakata yang bervariasi dan kalimat efektif dalam kehidupan sehari-hari, petunjuk surat, pengumuman dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, paraphrase, serta berbagai karya Sastra untuk berbentuk cerita anak, puisi, dan pantun, secara terpadu, struktur kalimat yang tepat, ejaan, dan pilihan katanya.\ Kemampuan yang Diuji 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 Menulis dialog Mengisi formulir Menggunakan EYD Menyusun kalimat majemuk Menulis petunjuk pemakaian Menggunakan sinonim dan antonim Menggunakan imbuhan Menyusun paragraph Menggunakan EYD
1.10 Menulis/melengkapi pantun 1.11 Menyusun kalimat 1.12 Menulis pengumuman 1.13 Menggunakan/menyunting kata depan 1.14 Menulis iklan 1.15 Menulis teks pidato 1.16 Menulis surat 1.17 Menulis petunujuk pemakaian 1.18 Menuliskan imbuhan 1.19 Mendeskripsikan gambar dengan kalimat yang tepat 1.20 Menyusun laporan 1.21 Menuliskan ringkasan 1.22 Mengurutkan gambar seri
pemakaiannya dengan jelas. Disajikan kata dasar dalam kalimat,siswa dapat melengkapinya dengan imbuhan yang tepat. 1.22.19 1.22.20 tersebut. 1.22.21 1.22.22 Disajikan teks satu paragraph, siswa dapat menentukan kaliimatringkasan Disajikan empat gambar seri secara acak, siswa dapat mengurutkannya sesuai isi paragraph. menjadi sebuah cerita yang runtut. Ringkasan Materi SKL-2 MENULIS A. Menulis Dialog 1. Pengertian Dialog Dialog adalah kegiatan berbahasa lisan antara dua orang atau lebih. Dialog juga dapat ditulis, yaitu dalam teks wawancara. Dalam teks wawancara dapat menemukan dialog antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara adalah tanya jawab dengan seorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan di layar televisi. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal yang perlu diberitakan kepada orang banyak. Wawancara biasanya dilakukan oleh pihak yang berkepentingan dengan narasumber yang diperkirakan dapat memperkuat masalah yang dijadikan objek wawancara.Dalam cerita pendek dan naskah drama dapat menemukan dialog antartokoh. Dialog tidak selalu berisi tanya jawab seperti wawancara. Dialog juga dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Melengkapi Dialog yang belum Lengkap Dialog atau percakapan dapat terarah jika ada topik atau pokok pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Supaya dialog menjadi menarik, maka topik yang diangkat juga Disajikan gambar (benda, hewan, tumbuhan) siswa dapat menentukan Disajikan data, siswa dapat menulis paragraph laporan singkat sesuai data kalimat yang berisi deskripsi sesuai dengan gambar.
Selain hal-hal tersebut, dapat pula kamu cantumkan hal lain yang menurutmu perlu, misalnya daftar prestasi, data keluarga, hobi, dan moto hidup. 2. Bagian Formulir Secara garis besar formulir terbagi atas tiga bagian. a. Bagian kepala, yang berupa lembaga, alamat, nomor telepon. b. Bagian tubuh atau isi formulir berupa keterangan yang harus kita isi, seperti: a. nama lengkap b. jenis kelamin c. agama d. pendidikan e. alamat f. nama orang tua g. hobi, dan keterangan-keterangan penting lainnya.
keraguan. C. Menggunakan EYD Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Republik. Pada 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri Saleh. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. EYD memuat kaidah pemakaian huruf capital, pemakaian huruf miring, pemenggalan kata, penulisan kata dasar, penulisan kata ulang, gabungan kata, kata depan, pemakaian unsure serapan, dan penggunaan tanda baca. Kata depan merupakan kata yang bertugas menghubungkan kata atau bagian kalimat. Macam-macam kata depan, yaitu di, ke, dari, untuk, pada. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
1. Kata depan di
Kata depan di digunakan untuk menyatakan tempat. Tetapi jika dipakai untuk bertanya bentuknya menjadi di mana. Contoh: Kain itu terletak di dalam kardus. Bermalam sajalah di sini. Mereka ada di rumah. Ayah adalah guru di SD Teladan 1. Di mana dokter itu bekerja? (Dokter bekerja di rumah sakit.)
2. Kata depan ke
Kata depan ke digunakan untuk menyatakan tujuan. Ia ikut terjun ke tengah kancah peperangan. Tetapi jika dipakai untuk bertanya bentuknya menjadi ke mana.
F. Menggunakan Sinonim dan Antonim 1. Sinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki arti sama atau mirip. Kata-kata bersinonim mempunyai makna yang tidak benar-benar sama. Perbedaan makna dalam sinonim terletak pada hal-hal berikut ini. a. b. c. d. Contoh: Perhatikan kata-kata berikut! Pintar bersinonim dengan pandai Racun bersinonim dengan bisa Baju bersinonim dengan pakaian Hemat bersinonim dengan irit dan cermat Harum bersinonim dengan wangi Makna dasar dan makna tambahannya Nilai rasanya(makna emotifnya) Kelaziman pemakaiannya dan Distribusinya
Kata kerja berimbuhan me- yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya dinamakan kata kerja aktif transitif. Sedangkan kata kerja berimbuhan me- yang tidak memerlukan kehadiran objek dinamakan kata kerja aktif tak transitif. Contoh: Meletus, Meluluhlantakkan, dan Menggelegar. Di antara ketiga kata kerja berimbuhan me- tersebut ada yang memerlukan kehadiran objek di belakangnya, ada pula yang tidak. Buktinya sebagai berikut. a. b. objek) c. objek). 2. Imbuhan me(N)Imbuhan me(N)- memiliki makna sebagai berikut. a. Melakukan perbuatan Contoh: mengambil, menjual, mencari b. Melakukan perbuatan dengan alat Contoh: mengail, menyabir, mencangkul c. Menjadi atau dalam keadaan Contoh: menurun, meluap, meninggi d. Membuat kesan, seolah-olah Contoh: membisu, mengalah e. Menuju ke Contoh: mendarat, menepi f. Mencari Contoh: mendamar, merotan 3. Imbuhan berMenggunakan imbuhan ber-, perhatikan contoh kata berlari dan kata berjalan. Kedua kata tersebut mendapat imbuhan ber-. Jika tidak mendapat imbuhan, kata tersebut berasal dari kata dasar lari dan jalan. Perhatikan contoh kalimat berikut. a. b. a. b. ber- + renang = berenang ber- + latih = berlatih Andi berenang di sungai. Ayahku sedang berlatih karate. Kemarin sekitar pukul 05.50 terdengar bunyi menggelegar. (tidak memerlukan Gunung Merapi sewaktu-waktu bisa meletus. (tidak memerlukan objek) Letusan Gunung Merapi bisa meluluhlantakkan penduduk sekitarnya. (memerlukan
Contoh: Yang berbaju merah itu adikku. b. Berarti mengendarai Contoh: Paman berkuda mengelilingi kebun teh. Kakek dan Nenek berkereta ke Bandung. c. Berarti melakukan Contoh: Guru-guru SD sekecamatan bertamasya. Anak-anak bernyanyi bersama ketika akan pulang sekolah. H. Menyusun Paragraf 1. Pengertian Paragraf Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannya dengan garis baru; alinea. Paragraf yang baik terdiri atas dua bagian, yakni kalimat utama dan kalimat penjelas. a. b. Kalimat utama adalah kalimat pokok atau kalimat yang menjadi dasar pengembangan paragraph. Letaknya mungki pada bagian awal atau pada akhir paragraph. Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan atau menguraikan kalimat utama. Kalimat penjelas pada umumnya lebih dari satu buah. 2. Bentuk-bentuk Paragarf Setiap paragraf pasti memiliki pikiran utama atau gagasan utama. Kamu dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir paragraf atau di awal dan di akhir paragraf. Paragrafparagraf tersebut adalah sebagai berikut. a. b. c. I. Paragraf Deduktif merupakan paragraf di mana gagasan utamanya terletak di awal Paragraf Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya terletak Paragraf Deduktif-Induktif merupakan paragraf di mana di mana gagasan utamanya paragraf. di akhir paragraf. terletak di awal dan di akhir paragraf. Menggunakan EYD Penggunaan EYD disini misalnya pada penggunaan huruf capital dan tanda baca. Huruf
kapital dapat digunakan sebagai berikut. 1. Huruf Kapital a. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat. Contoh: Selain buku juga penggaris yang dijual. 10
Ringkasan pelajaran ini didownload dari www.banksoal.web.id Bagaimana itu bisa terjadi? Mobil itu berjalan dengan cepat. b. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Ibu bertaya, Kapan Yuni pergi? Kemarin yuni bertengkar dengan Dwi kata Diana. Pak Wanto berseru, Rosid harus giat bekerja supaya memiliki tabungan yang banyak. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Imam Maliki Nabi Ibrahim Sultan Ageng Tirtayasa Haji Abu Bakar d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contoh: Allah Yang Maha Kuasa Yang Maha Agung Alkitab Weda e. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Haji Umar Sahid Mahaputra Yamin Nabi Musa Pangeran Antasari Sultan Agung 2) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Contoh: 11
Ringkasan pelajaran ini didownload dari www.banksoal.web.id Dia baru saja diangkat menjadi pangeran. Ia berencana, tahun ini akan naik haji. Sebelum pergi, ia menemui beberapa kiai. Ia mendapat bintang mahaputra dari pemerintah f. raya. Contoh: bulan Agustus bulan Maulid hari Nyepi hari Jumat g. sejarah. Contoh: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Perang Gerilya Perang Candu Perang Dunia II h. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Contoh: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pertikaian masalah nuklir membawa resiko pecahnya perang dunia. Pihak penjajah tertekan dengan perang gerilya pejuang Indonesia.
2. Tanda Baca Tanda baca adalah tanda yang dipakai di sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan kata dan kalimat dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Tanda baca ada bermacam-macam antara lain sebagai berikut. a. Tanda titik (.) 1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Sigit tinggal di Jakarta. Biarlah mereka duduk di sana. Pak Wanto menanyakan siapa yang akan pulang. Berikut beberapa penggunaan tanda titik (.).
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
12
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Contoh: Saya akan membeli buku-buku novel, tetapi kau yang memilihnya. Andri bukan anak saya, melainkan anak Pak Rahmat. Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tidak lulus MID. Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka membaca puisi.
13
Aturan penggunaan tanda baca titik dua (:) adalah sebagai berikut.
2) Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat
ang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan dan. Contoh: Warga Negara Indonesia; Berijazah sarjana (S1) sekurang-kurangnya; Berbadan sehat; 3) Tanda titik koma digunakan utnuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung. Contoh: Kakak membeli buku; tas; pensil; baju; celana; kaos; gula; garam; penyedap rasa. Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua; sekretaris; bendahara; penyusunan program kerja; anggaran dasa; dan anggaran rumah tangga; pendataan anggota; dokumentasi; asset organisasi. e. Tanda hubung (-) Berikut beberapa penggunaan tanda titik hubung (-).
14
15
16
Tindakan kejahatan dan/atau penganiayaan tindakan penganiayaan, atau tindak kejahatan J. Menulis/ Melengkapi Pantun 1. Pengertian Pantun
Di antara berbagai karya sastra lama Indonesia yang sangat terkenal adalah pantun. Dalam kesusastraan Indonesia, pantun kali pertama muncul dalam "Sejarah Melayu" dan hikayat-hikayat populer yang sezaman. Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkankeindahan
17
18
Pengumuman dapat disampaikan scara lisan ataupun tertulis. atau guru, melalui pengeras suara di masjid-masjid, melalui radio, ataupun melalui mobil keliling oleh aparat pemerintah. b. Secara tertulis, misalnya dalam bentuk surat yang terpampang dalam papan pengumuman, melalui Koran ataupun majalah. M. Menggunakan/Menyunting Kata Depan Kata depan adalah kata yang berfungsi sebagai unsur kehadirannya selalu berada di depan kata lainnya. Berikut beberapa contoh kata depan. 1. Bagi 2. Untuk 3. Buat 5. 6. 7. Dengan Dari Ke
19
20
dikeluarkan oleh organisasi atau lembaga tertentu. Surat resmi yang baik disusun dengan sistematika dan bahasa yang baku. Surat resmi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan, seperti undangan rapat dan permohonan izin. Surat resmi harus ditulis dengan bahasa baku dengan pilihan kata yang tepat, kalimat yang jelas, dan mudah dipahami. Bagian-bagian surat resmi adalah sebagai berikut. 1. Kepala surat 2. Tanggal penulisan surat 3. Nomor surat 4. Lampiran 5. Perihal 6. Alamat yang dituju 7. Salam pembuka 8. Batang tubuh surat, terdiri atas a. pembukaan, b. isi, c. penutup. 9. Salam penutup 10. Tanda tangan, nama terang pembuat surat, dan NIP (jika ada) 11. Tembusan Q. Menulis Petunjuk Pemakaian Penjelasan yang baik harus dilakukan secara urut agar orang lain dapat memahami dengan jelas. Berikit adalah penggunaan setrika listrik. 1. Siapkan meja atau tempat untuk menyetrika dan tempat untuk meletakkan setrika panas. 2. Periksa setrika, apakah ada kabel yang lecet. Bila ada yang lecet, kabel itu harus diperbaiki terlebih dahulu. 3. Masukkan stekker ke stop kontak. Bila lampu indicator/ penala pada setrika menyala hal itu berarti setrika sudah teraliri arus listrik 4. Bila sudah siap, putar pengatur panas/ suhu sesuai dengan yang dikehendaki. 5. Apabila kemudian lampu indicator/ penala padam berarti suhu/ panas yang dikehendaki sudah tercapai. Dengan demikian, setrika sudah siap untuk digunakan. 6. Bila sudah selesai digunakan, cabutlah steker (bukan kabel yang ditarik ) dari stop kontak.
21
Laporan perjalanan hampir sama dengan cerita pendek atau pun novel. Bedanya bahwa cerita yang diangkat dalam laporan perjalanan diangkat dari sesuatu yang benar-benar terjadi: teralami, tersaksikan, terdengar. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam laporan hasil kunjungan (kegiatan), yaitu sebagai berikut. 1. 2. 3. U. Menulis Ringkasan Ringkasan adalah cara menyajikan karangan asli dalam bentuk singkat. Walaupun singkat, ringkasan harus tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli. Tempat yang dikunjungi Waktu dan tujuan kunjungan Hal-hal menarik yang dijumpai selama kunjungan.
22
23