Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SINOPSIS JURNAL

( Mata Kuliah Manufaktur: Bp. Muslim)

Oleh Melinda Rose Diana TP2SLP

MAGISTER SISTEM TEKNIK FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GAJAH MADA 2010

Judul Jurnal : Investigasi TEM pada Mekanisme Keausan selama Proses Permesinan Logam Oleh Tahun Ringkasan : S. Ruppi, M. Halvarsson : 1999 :

Pemotongan logam dalam dunia permesinan menimbulkan keausan pada alat pemotong (tool). Untuk mengatasi keausan pada proses pemotongan tersebut, dikembangkanlah sebuah teknik dalam mempreparasi lembaran tipis bagian melintang pada CVD yang dilapisi cemented carbide. Teknik ini menggunakan TEM (Transmission Electron Microscopy) yang tahapannya secara garis besar meliputi: deposisi (pengendapan) CVD terkontrol; tes pemotongan; deposisi lapisan PVD pada bagian atas lubang yang aus; preparasi lembaran tipis bagian melintang antar permukaan dari chip dengan alat pemotong (tool). Berikut adalah keterangan dari masingmasing proses tersebut: 1. Material Pelapis Teknik pelapisan pada sebuah alat dalam industri manufaktur pada umumnya adalah CVD (Chemival Vapour Deposition) dan PVD (Physical Vapour Deposition). Material pelapis untuk CVD yang sering digunakan adalah TiC, TiN, Ti(C,N) dan Al2O3. Proses pelapisan CVD menggunakan -Al2O3 lebih memberikan keuntungan dibandingkan dengan menggunakan -Al2O3. Dalam proses pemotongan dengan menggunakan temperatur tinggi (> 1000C), maka harus mempertimbangkan fase transformasi dari keadaan meta-stabil Al2O3 menjadi keadaan stabil polymorph -Al2O3. Karena CVD teknik dapat mengontrol nukleasi dan deposisi -Al2O3 dan -Al2O3 fase, sehingga stabilitas termal, mekanikal properti, serta kristalografi dari -Al2O3 dipelajari. Perubahan mikrostruktural dan fase transformasi yang terjadi pada pelapisan -Al2O3 selama pemotongan logam, selama ini belum dipelajari menggunakan TEM (Transmission Electron Spectroscopy), karena hampir tidak mungkin untuk memproduksi spesimen TEM. Oleh karena itu prosedur preparasi pada paper ini dikembangkan agar TEM dapat diaplikasikan.

2. Chemical Vapour Deposition Pelapisan Al2O3 dari sistem AlCl3-CO2-H2 dikontrol dengan computer Modifikasi alumina dikontrol dengan XRD dan SEM. 3. Tes Pemotongan Tes pemotongan menggunakan turning hypo-eutectoid ferric-pearlitic plain carbon steel SS1672 (AISI 1042, DIN Ck45), dan steel bar size 140x800 mm dengan kekerasan ratarata 180 HB, dan memvariasikan komposisi kimia baja dan kondisi pemotongan. 4. Physical Vapour Deposition Setelah tes turning material benda kerja dibersihkan dengan larutan HCl yang dikontrol dengan SEM/EDS. Proses PVD TiN menggunakan sistem komersial arc-evaporation. 5. Karakterisasi a. Instrumentasi Proses pelapisan diperiksa menggunakan TEM/EDX JEOL 2000FX, sistem LINK AN 10000 EDX, SEM Camscan S4-8DV, sistem LINK EXL EDX, serta XRD Philips PW 1700 diffractometer. b. Preparasi Spesimen Potongan dengan ketebalan 100-150 m dipotong dari coated cutting tool selanjutnya dipotong menjadi berdiameter 3 mm menggunakan pemotong ultra sonik, dan ditipiskan hingga tebalnya menjadi 50-60 m menggunakan gerinda pada kedua sisi. Setelah itu pada potongan dilakukan milling. Antar permukaan chip dengan pelapisnya yang dilindungi lapisan PVD diteliti menggunakan SEM apakah terdapat keausan. reaktor CVD.

Kesimpulan dari penelitian ini antara lain: Fase transformasi -Al2O3 menjadi -Al2O3 pada permukaan potongan selama proses pemotongan logam diperiksa oleh TEM. Fase transformasi ini terjadi pada operasi turning. Lubang aus -Al2O3 terjadi misalnya pada deformasi plastis dan keretakan elastis pada fase -Al2O3 yang terbentuk dari transformasi. Ini memungkinkan bahwa tekanan yang tinggi pada pemotongan logam berperan dalam aktivasi mekanik fase transformasi.

-Al2O3 hasil transformasi menunjukkan kerusakan densitas yang tinggi.

Walaupun

volume kontraksi sebesar 8% ditemui pada transformasi -Al2O3 menjadi -Al2O3, namun tidak terdapat retak transformasi. Hal ini karena -Al2O3 relatif memiliki derajat plastisitas yang tinggi pada kondisi umum pemotongan logam. Al2O3 menunjukkan adanya lubang aus yang luas yakni melalui pemeriksaan menggunkan TEM laju aus adalah 1,5 m/min. Tidak terdapat dislokasi dan tekanan porositas dalam nontransformasi -Al2O3, serta mikrostruktur secara umum tidak berbeda seperti pada hasil laporan deposisi -Al2O3. Karena tingginya kerusakan densitas, -Al2O3 mungkin lebih keras dibandingkan Al2O3, dengan keadaan transformasi -Al2O3 menjadi -Al2O3 tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai