Perilaku Pembelian
Roby Septian
Hopkin Lambok Taufik Dimas
Kelompok 10
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 1 PERAN PEMBELIAN ................................................................................................................................. 2 PERILAKU PEMBELIAN............................................................................................................................. 2 Perilaku pembelian yang rumit ........................................................................................................... 2 Perilaku pembelian pengurangan disonansi ....................................................................................... 3 Perilaku pembelian karena kebiasaan ................................................................................................ 3 Perilaku pembelian yang mencari variasi ........................................................................................... 3 TAHAP-TAHAP PROSES PEMBELIAN........................................................................................................ 4 Pengenalan Masalah ........................................................................................................................... 4 Pencarian Informasi ............................................................................................................................ 4 Evaluasi Alternatif ............................................................................................................................... 5 Keputusan Pembelian ......................................................................................................................... 6 Perilaku Pasca Pembelian ................................................................................................................... 6 Kepuasan Pembeli ........................................................................................................................... 6 Tindakan Pasca Pembelian.............................................................................................................. 7 Pemakaian dan Pembuangan Pascapembelian .............................................................................. 7
PERAN PEMBELIAN Peran yang dimainkan setiap orang dalam keputusan pembelian dapat dibedakan menjadi lima, yaitu : 1. Pencetus : seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi pengaruh : seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil keputusan : sesorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian. 4. Pembeli : orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5. Pemakai : sesorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.
PERILAKU PEMBELIAN Pengambilan keputusan setiap konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Pembelian yang rumit dan mahal mungkin melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan lebih banyak perserta. Assael membedakan empat jenis perilaku konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkan diferensiasi merek.
EMPAT JENIS PERILAKU PEMBELIAN Perbedaan Signifikan Antar Merek Keterlibatan Tinggi Perilaku pembelian yang rumit Keterlibatan Rendah Perilaku pembelian pencari variasi
TAHAP-TAHAP PROSES PEMBELIAN Perusahaan yang cerdik melakukan riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Mereka menanyai konsumen kapan mereka pertama kali mengenal kategori dan merek produk tersebut, dan apakah keyakinan merek mereka, seberapa besar mereka terlibat dengan produk yang bersangkutan, bagaimana mereka melakukan pemilihan merek, dan seberapa puas mereka setelah Dalam proses pembelian setiap konsumen akan melalui lima urutan tahap, yaitu :
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pengenalan Masalah
Keputusan Pembelian Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan actualnya dengan keadaan yang diinginkanya.
Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan infromasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. Perilaku Pascapembelian
Pencarian Informasi
Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative tiap sumber tersebut terhadap keputsan pembelian selanjutnya. Sumber informas konsumen dapat digolongkan menjadi empat, yaitu : Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangang Sumber public : media massa, organisasi konsumen pemerintah Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk
Jumlah relative dan pengaruh sumber-sumber informasi ini berbeda-beda bergantun pada jenis produk dan karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari sumber komersial. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi/evaluasi.
Kumpulan Total
Kumpulan pilihan
Keputusan
Gambar diatas menjelaskan bahwa sebuah perusahaan harus menerapkan strategi untuk memasukan mereknya kedalam kumpulan kesadaran, kumpulan pertimbanga, kumpulan pilihan calon pembeli. Perusahaan juga harus mengidentifikasi merek-merek lain dalam kumpulan pilihan konsumen sehingga ia dapat merencanakan daya tarik kompetitifnya. Sebagai tambahan, perusahaan harus mengidentifikasi sumber-sumber informasi konsumen dan mengevaluasi tingkat kepentingan relative mereka.
Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan ini.
Keputusan Pembelian
Pendirian Orang Lain Evaluasi Alternatif Niat Pembelian Faktor situasi yang tidak diantisipasi
Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, dua factor dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mengurangi alternative yang disukai seseorang bergantung pada dua hal, yang pertama adalah intenstias pendirian negative orang lain terhadap alternative yang disukai konsumen, dan yang kedua adalah motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah factor situasi yang tidak diantisipasi. Factor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Konsumen mungkin kehilangan pekerjaan, beberapa pembelian yang mungkin terdesak, atau ada seorang pelayan toko yang mematahkan semangatnya. Jadi preferensi dan bahkan niat pembelian bukanlah peramal perilaku pembelian yang benar-benar handal
Tindakan Pasca Pembelian Kepuasan dan ketidakpusan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, dia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Pelanggan yang tidak puas akan bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin mencari informasi yang mengkonfirmasikan nilai yang tingggi dari produk tersebut. Mereka mungkin mengambil tindakan public seperti mengajukan keluhan pada perusahaan, pergi ke pengacara, atau mengadu pada kelompok-kelompok lain. Pemasar dapat dan harus mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasikan jumlah ketidakpuasan pascapembelian konsumen. Komunikasi pascapembelian menunjukan hasi dalam mengurangi pengembalian produk dan pembatalan pesanan.
Mengecewakan Memberikanya Menyingkirkanya untuk sementara Menggadaikanya Memperdagankanya Digunakan Dijual Kembail
Produk
Langsung ke konsumen
Menjualnya
Melalui perantara
Mempertahankanya
Membuangnya
Kepada perantara
Menyimpanya
Pemakaian dan Pembuangan Pascapembelian Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk dalam lemari mereka, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika mereka menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Jika konsumen menemukan kegunaan baru dari produk tersebut, pemasar harus mengiklankan kegunaan-kegunaan ini.