Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK Oleh : Roy Iman Wirahardja (Anggota DSAK) Ersa Tri Wahyuni (Direktur

Teknis IAI)

Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli lalu telah meluncurkan standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP) bertepatan dalam acara Seminar Nasional Akuntansi Tiga pilar Standar Akuntansi Indonesia yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya dan Ikatan Akuntan Indonesia. Nama standard ini sedikit unik karena exposure draftnya diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun mengingat definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan, standard ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab. Sesuai dengan ruang lingkup SAKETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi. SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari 2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai SAKETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP. Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAKETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 January 2011, Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini

untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya. Oleh sebab itu per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP. Selanjutnya ketentuan transisi juga menjelaskan bahwa entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di tahun berikutnya. Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali. Sebaliknya entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan. Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI. No 1 Elemen Penyajian Laporan Keuangan PSAK Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang Aset lancar Laibilitas jangka pendek Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan (Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas) SAK ETAP Sama dengan PSAK, kecuali informasi yang disajikan dalam neraca, yang menghilangkan pos: Aset keuangan Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1) Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1) Kewajiban berbunga jangka panjang Aset dan kewajiban pajak tangguhan Kepentingan nonpengendalian Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba rugi komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi komprehensif Informasi yang disajikan

dalam laporan Laba Rugi Komprehensif Laba rugi selama periode Pendapatan komprehensif lain selama periode Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan

Penyajian Perubahan

Sama dengan PSAK,

Ekuitas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan Struktur Pengungkapan kebijakan Akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Modal (ED PSAK 1) Pengungkapan lain Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung Arus kas aktivitas investasi Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing Arus kas bunga dan dividen, pajak penghasilan, transaksi nonkas Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Lapkeu tersendiri Lapkeu gabungan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi) Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan Pos luar biasa Laba atau rugi dari aktivitas normal Operasi yang tidak dilanjutkan Perubahan estimasi Akuntansi Kesalahan Mendasar Perubahan kebijakan Akuntansi Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan Instrumen keuangan dasar: Diklasifikasikan pada nilai wajar

kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain. Sama dengan PSAK, kecuali pengungkapan modal.

Laporan Arus Kas

Sama dengan PSAK kecuali: Arus kas aktivitas operasi: metode tidak langsung Arus kas mata uang asing, tidak diatur.

Laporan keuangan konsolidasi dan terpisah

Tidak diatur (Lihat Bab 12).

Kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan

Pemilihan dan

penerapan kebijakan akuntansi Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi Perubahan Estimasi akuntansi Kesalahan. SAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak ada kesalahan mendasar dan laba atau rugi luar biasa).

Instrumen Keuangan Dasar

Ruang lingkup:

investasi pada efek tertentu Klasifikasi trading, held

Persediaan

10

Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak

11

Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak

12 13

Property Investasi Aset Tetap

melalui laporan laba rugi, to maturity, dan dimiliki hingga jatuh tempo, available for sale. Hal tersedia untuk dijual, pinjaman tsb mengacu ke dan pinjaman yang diberikan PSAK 50 (1998). Impairment menggunakan incurred loss concept Derecognition Hedging dan derivatif Sama dengan PSAK Pengukuran persediaan Biaya persediaan Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain-lain Biaya persediaan pemberian jasa Teknik pengukuran biaya Rumus biaya Nilai realisasi bersih Pengakuan sebagai beban Pengungkapan Ruang lingkup: entitas Ruang lingkup: entitas asosiasi asosiasi dan entitas Metode akuntansi anak Metode biaya Metode akuntansi Metode ekuitas Model nilai wajar (ED PSAK 15) Entitas asosiasi : metode biaya Entitas anak : metode ekuitas Sama dengan PSAK Jointly controlled operation, kecuali metode akuntansi asset, and entity hanya menggunakan Metode akuntansi Metode konsolidasi proporsional metode biaya. Metode ekuitas Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE) Metode akuntansi Metode akuntansi: model biaya Model nilai wajar Model biaya Sama dengan PSAK Menggunakan pendekatan kecuali: komponenisasi Pengukuran menggunakan model Tidak menggunakan pendekatan biaya atau model revaluasi komponenisasi. Pengukuran biaya perolehan Revaluasi diijinkan jika Pengakuan pengeluaran dilakukan berdasarkan selanjutnya Peraturan Pemerintah. Penyusutan Hal ini mengacu ke Tidak perlu review nilai residu, PSAK 16 (1994) metode penyusutan, dan umur Tidak perlu review nilai manfaat setiap akhir periode

14

Asset Tidak Berwujud

15

Sewa

pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja Prinsip umum untuk pengakuan Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun Penurunan nilai Menggunakan metode pembelian Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen Mengatur perjanjian yang mengandung sewa Klasifikasi bersifat principle based Laporan keuangan lessee dan lessor

residu. Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.

Tidak diatur

Tidak mengatur

perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8)

16

Ekuitas

17

Pendapatan

18 19

Biaya Pinjaman Penurunan Nilai Aset

Kewajiban diestimasi Kewajiban kontinjensi Aset kontinjensi Penjelasan Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT Reorganisasi Selisih penilaian kembali Penjualan barang Penjualan jasa Kontrak konstruksi Bunga, dividen dan royalti Lampiran kasus pengakuan pendapatan (ED PSAK 23) Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman Penurunan nilai persediaan Penurunan nilai non-persediaan Penurunan nilai goodwill

kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa Guna Usaha Sama dengan PSAK

Klasifikasi sewa:

Sama dengan PSAK, kecuali : Reorganisasi Selisih penilaian kembali

Sama dengan PSAK.

Biaya pinjaman langsung dibebankan Sama dengan PSAK, kecuali: Ruang lingkup yang meliputi semua jenis

20

Imbalan Kerja

21

Pajak Penghasilan

22

Mata Uang Pelaporan

23

Peristiwa setelah akhir periode pelaporan Pengungkapan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa Aktivitas Khusus

24

aset. Tidak mengatur penurunan nilai goodwill Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17. Sama dengan PSAK, Imbalan kerja jangka pendek kecuali untuk manfaat Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, Imbalan jangka panjang lainnya menggunakan metode Pesangon pemutusan kerja yang disederhanakan Menggunakan deferred tax Menggunakan tax concept payable concept Pengakuan dan pengukuran pajak Tidak ada pengakuan kini dan pengukuran pajak tangguhan Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan Sama dengan PSAK Mata uang pencatatan dan Mata Uang Pelaporan pelaporan Mata uang fungsional Mata uang fungsional Pelaporan transaksi Penentuan saldo awal mata uang asing dalam Penyajian komparatif mata uang fungsional Perubahan mata uang pencatatan Perubahan mata uang dan pelaporan fungsional (Pada prinsipnya sama) Sama dengan PSAK Peristiwa yang memerlukan penyesuaian Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian Sama dengan PSAK 7 Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pengungkapan Akuntansi perkoperasian Akuntansi minyak dan gas bumi Akuntansi pertambangan umum Akuntansi perusahaan efek Akuntansi reksa dana Akuntansi perbankan dan asuransi Tidak diatur

25

26

Ketentuan Transisi

Retrospektif atau

27

Tanggal Efektif

prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba) Perpindahan dari dan ke SAK ETAP Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010

# sumber: Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009 Link (http://www.iaiglobal.or.id/data/referensi/ai_edisi_19.pdf)

Anda mungkin juga menyukai