Anda di halaman 1dari 1

Weni Septariza 080101033

SIFAT FISIKA HIDROKARBON AROMATIK

Seperti hidrokarbon alifatik dan alisiklik, benzene dan hidrokarbon aromatic lain bersifat non polar. Mereka tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti dietil eter, karbon tetraklorida atau heksana. Benzena sendiri digunakan secara meluas sebagai pelarut. Senyawa ini memiliki sifat yang berguna, yakni membentuk azeotrop dengan air. Azeotrop merupakan campuran yang tersuling pada susunan konstan, terdiri dari 91% benzene 9% H2O dan mendidih pada 69,4o C. Senyawa yang larut dalam benzene mudah di keringkan dengan menyuling Azeotrop itu.

Benzena memiliki Tl 5,5o C dan Td 80o C Toluena memiliki Tl -95o C dan Td 111oC o-xilena memiliki Tl -25o C dan Td 144oC m-xilena memiliki Tl -48oC dan Td 139oC p-xilena memiliki Tl 13oC dan Td 138oC

Meskipun titik didih dan titik leleh hidrokarbon aromatic bersifat khas untuk senyawa organic non polar itu, perhatikan bahwa p-xilena mempunyai titik leleh yang lebih tinggi daripada o atau m-xilena. Titik leleh yang tinggi merupakan sifat khas benzene p subtitusi; suatu p isomer lebih simetris dan dapat membentuk kisi Kristal yang lebih teratur dan lebih kuat dalam keadaan padat daripada o dan m-isomer yang kurang simetris.

Menarik untuk di perhatikan bahwa banyak senyawa yang di jumpai dalam ter batubara ( dan ter sigaret ) yang mengandung empat cicin benzena terpadu atau lebih, bersifat karsinogenik ( menyebabkan kanker ). Benzena sendiri bersifat toksik dan agak karsinogenik, oleh karena itu penggunaan dalam laboratorium hanya apabila diperlukan ( dalam banyak hal toluene dapat dijadikan pengganti ).

Anda mungkin juga menyukai