Anda di halaman 1dari 9

TUMBUHAN-TUMBUHAN BERACUN YANG MEMATIKAN 1.

Castor Bean (Biji Kasturi)

Castor bean atau biji kasturi yang sering disebut sebagai jarak pagar dengan nama latin Ricinus comunis, ternyata mengandung racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung disebut ricin yang sangat berbahaya bagi manusia. Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun demikian kita tidak pernah keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak sehingga terbuang sebagai hasil samping. Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi harapan bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor, kerusakan sumsum tulang, dan AIDS. Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan bernafas, demam, mual, muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan tekanan darah rendah. Terpapar risin melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea, dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.

2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)

Rosari Pea atau Biji kacang polong rosari degan nama Latin Abrus precatorius, merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin. Biji kacang polong rosari terdiri dari dua jenis yakni yang berbiji putih Biji dan berbiji merah hitam seperti pada Gambar. Abrin yang terkandung dalam biji kacang polong rosari jika masuk ke dalam tubuh menyebabkan ribosom tidak bekerja. Satu molekul abrin akan membunuh hingga 1.500 ribosom per detik. Gejala identik dengan risin, kecuali abrin lebih beracun oleh hampir dua lipat, dosis fatal abrin adalah sekitar 75 kali lebih kecil dari dosis fatal risin. Abrin dapat membunuh dengan jumlah kurang dari 3 mikrogram. Dalam tubuh abrin dapat menyebabkan demam, mual, mengeluarkan busa, disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal, kamdung kemih, pendarahan retina, dan luka dalam yang menyebar. Sama seperti ricin, obat penawar untuk abrin juga belum ditemukan. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari berpapasan dengan abrin. Namun jika telah terpapar misalnya tertelan sebaiknya segera minum arang aktif kemudian segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Jika terkena mata ataupun bagian kulit yang lain segera bilas dengan air yang mengalir secepat mungkin.

3. Monkshood atau wolfsbane Tanaman disebut juga wolfsbane karena sering digunakan oleh para petani untuk membasmi serangga. Tanaman ini dalam cerita-cerita fiksi digunakan untuk mendeteksi manusia srigala. Tanaman ini disebut juga sebagai tanaman arsenik dan pada zaman dahulu digunakan sebagai racun untuk mencemari pasokan air musuh. Racun yang dikandung dalam tumbuhan ini disebut alkaloid pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang digunakan pada ujung panah mereka sebagai racun untuk berburu. Monkshood dapat ditemukan tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Karena semua bagian tanaman beracun, maka penanganannyapun ekstra hati-hati. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak-anak yang memegang umbi untuk jangka waktu yang panjang dapat menyerap alkaloid beracun dan mati. Menelan atau penyerapan tanaman dapat menyebabkan gejala jantung dan kelumpuhan. Jika tertelan, gejala meliputi terbakar pada tungkai dan perut. Dalam kasus dosis besar, kematian dapat terjadi dalam 2-6 jam dan 20ml cukup untuk membunuh manusia dewasa. 4. Racun Bushman

Tanaman bushman atau Acokanthera oppositifolia paling banyak ditemukan didaerah-daerah beriklim panas dan biasanya tumbuh dibawah pohon lain ayaupun dipinggiran semak. Racun bushman ini terkenal digunakan oleh suku Khoisan di Afrika Selatan sebagai obat racun untuk anak-anak panah mereka. Meski tanaman ini berbunga harum

dan buahnya yang enak, tetapi getahnya merupakan racun berbahaya. Daun-daunnya sendiri bisa dijadikan bahan obat-obatan. 5. Angels trumpet (terompet malaikat) Angels trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet karena bentuknya yang menyerupai terompet. Bunga terompet mengandung zat hallucinogen,yakni zat yang dapat menyebabkan seseoarang mengalami halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet termasuk salah satu NARKOTIKA. Kandungan aktifnya dalam bunga terompet adalah atropine, hyoscyamine dan scopolamine yang diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau anticholinergics. Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman, dan bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak racun yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang overdosis dan meninggal. 6. Water hemlock

Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai tanaman paling mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar tanaman ini mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan sebagian besarnya terkonsentrasi diakar. Berikut rumus struktur senyawa tersebut:

Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat menyebabkan kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak mampu bertahan lagi. Kematian

biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan atau fibrilasi ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah konsumsi. Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau termasuk tanaman jenis umbiumbian sehingga sering salah dikonsumsi ole manusia. Tanaman ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga misalnya sapi. Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh didaerah berair dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas hijau atau putih kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini belum ada obat penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan terutama terdiri dari perawatan suportif. 7. English Yew

English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah salah satu pohon mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum ditemukan di Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh, karena seluruh bagiannya sangat beracun kecuali kulit buahnya. Karena racunnya memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine atau taxane dengan rumus molekul C20H36. Taxine merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. Racun tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan penawarnya. Struktur Taxane seperti pada Gambar.

Gambar Rumus Struktur Taxine

Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100 gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap telah meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka. 8. Narcissus

Narcissists, yang juga disebut daffodil ini, sebenarnya adalah racun yang berbahaya juga. Yang menyebabkannya adalah bukan bunga atau batangnya melainkan akar simpannya (bulbs). Satu kasus fatal yang terkenal di Toulouse di awal tahun 1900-an terjadi ketika akar-akar simpan (yang menggelembung) ini dikira sebagai bawang dan dikonsumsi. Di botanical.com dijelaskan sbb: Socrates menyebut tanaman ini Chaplet of the infernal Gods karena efek narkotika-nya. Ekstrak dari akarnya ketika dioleskan pada luka terbuka akan menyebabkan sempoyongan, mati rasa seluruh sistem syaraf dan kelumpuhan jantung. Mesi demikian tanaman ini juga punya khasiat karena dipercaya dapat menyembuhkan kebotakan juga digunakan sebagai zat perangsang (aphrodisiac).

9. Oleander

Oleander dengan nama Latin Nerium oleander adalah salah satu tanaman yang juga mematikan. Tanaman ini juga diketahui populer sebagai tanaman semak untuk hiasan. Banyak nama diberikan kepada bunga yang satu ini seperti zakum (Turki), zaqqum (Arab), arali (Tamil), jia zhu tao (Cina), atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga mentega. Sebutan ini tampaknya berasal dari kata Olea yang dalam bahasa Latin bermakna oil atau berminyak. Mungkin agak kurang enak didengar jika namanya menjadi bunga minyak, makanya disebut dengan bunga mentega. Tanaman ini dikenal akan kemampuannya memproduksi minyak yang bisa memenuhi lahan sekitar tempatnya tumbuh. Orang Sunda sendiri menyebutnya kere atau jure. Hanya satu daun dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa dan keracunan yang fatal bisa diakibatkan oleh kontak dengan rantingnya, bunga, dan buahnya. Tanaman ini mengandung sejumlah jenis racun meskipun telah dikeringkan, termasuk nerioside, rosagenin, oleandroside, saponins, dan cardiac glycosides. zat-zat tersebut merupakan zat yang dapat menyebabkan perlambatan denyut jantung dan gagal jantung. Racun-racun tersebut terdapat pada semua bagian tanaman, namun umumnya terkonsentrasi pada bagian getah yang tampilannya berwarna putih seperti susu. Jika memapar kulit manusia, getah ini bisa menghalangi reseptor luar kulit manusia sehingga menyebabkan kulit jadi kebas atau mati rasa. Meski tanaman ini berasal dari daerah Mediterania dan Asia, tapi saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Keracunan ini juga diketahui juga umum terjadi pada kuda dan hewan ternak lainnya. Sekali menginfeksi, oleander secara simultan menyerang sistem kesadaran, sistem syaraf jantung, dan sistem pencernaan. Cara pengobatan akibat keracunan Oleander ini adalah dengan merangsang muntah (induced vomitting), pembilasan lambung (gastric lavage), dan pemberian norit (activated charcoal). Permberian norit ini dimaksudkan untuk mengikat zat beracun

tersebut sehingga menjadi netral untuk dikeluarkan dari tubuh. Cara yang perlu segera ditempuh, apabila perangsangan muntah tidak berhasil dilakukan, adalah dengan pemberian digoxin immune fab, suatu obat produksi dari GlaxoSmithKline. Walaupun demikian, racun oleander tak mempan terhadap beberapa jenis hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Hewan-hewan tersebut menjadikan tanaman oleander sebagai sumber pakan mereka. Sebut saja ulat bulu oranye oleander caterpillar dengan bulu-bulunya yang hitam dan tawon oleander (Syntomeida epilais). Keduanya termasuk kebal terhadap oleander dan bertahan hidup dengan cara memakan bagian bubuk kayu di sekitar jaringan vena daun oleander dan menghindari seratnya. Sementara kupu-kupu gagak atau common crow butterfly (Euploea core) memodifikasi racun oleander untuk menjadikan tubuhnya tidak enak atau tidak menyenangkan bagi para pemangsa, khususnya kelompok burung. Oleh sebab itu perlu berhati-hati, dalam memilih madu, sebab madu lebah yang mengisap nektar dari bunga Oleander ini juga beracun untuk dikonsumsi.

10. Strychnine

Pohon Strychnine lebih dikenal sebagai kacang racun atau Tombol Quaker dengan nama Latin Strychnos nuxvomica L, adalah pohon berukuran sedang, asli India dan Asia Tenggara.

Benih kecil di dalam pohon hijau mirip buah jeruk, sangat beracun, karena dipenuhi dengan alkaloid beracun yang disebut Strychnine dan Brucine. Strychnine merupakan racun yang digunakan untuk meracuni tikus dan predator kecil. Efek toksik strychnine telah dikenal dari zaman China kuno dan India. Strychnine pertama kali ditemukan oleh kimiawan Perancis Joseph Bienaim Caventou dan Pierre-Joseph Pelletier pada tahun 1818.

Gambar Rumus struktur Strychnine dan Brucine 30 mg racun ini cukup fatal bagi orang dewasa, dan akan menyebabkan kematian yang menyakitkan dengan kejang-kejang hebat karena stimulasi simultan dari ganglia sensoris di tulang belakang.

Anda mungkin juga menyukai