Anda di halaman 1dari 6

9. Apakah benar sandarannya sehingga hukum adat itu dipandang sebagai agama atau undang-undang agama?

Bukankah, tidak ada alasan sehingga kekeliruan itu terjadi?

Jawab : Van der Berg mengemukakan teori yang mengakibatkan kekeliruan dalam pengertian, praktek dan perundangan. Van de Berg membawa teori receptic in complex. Dapat disimpulkan bahwa hukum adat itu mempunyai unsur-unsur asli maupun unsur-unsur keagamaan walaupun pengaruh agama tidak terlalu besar.

10. Apa sebabnya dalam tulisan-tulisan Van den Berg, hak agama dianggap sebagai dasar hak adat?

Jawab : Menurut teorinya, adat istiadat dan hukum sesuatu golongan masyarakat adalah resepsi seluruhnya dari agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu. Adat adalah hasil penerimaan bulat-bulat dari agama yang dianut oleh golongan masyarakat. Misalnya, hukum dari yang beragama Islam adalah hukum Islam, hukum dari yang beragama Hindu adalah hukum Hindu.

11. Apa yang kita dapatkan dalam masyarakat berkenaan dengan hak adat itu?

Jawab : Pendapat Van de Berg mendapat tantangan keras dari Snouck Hurgronje. Menurutnya, hanya beberapa bagian tertentu dari hukum adat dipengaruhi hukum agama (Islam), terutama bagian-bagian seperi hukum keluarga, hukum perkawinan dan hukum waris. 12. Bapak Kusumadi membedakan antara hukum adat dan adatrecht, jelaskan secara singkat?

Jawab : Hukum adat ialah keseluruhan aturan hukum yang tidak tertulis. Hukum adat bukan merupakan lapangan tersendiri melainkan meliputi semua lapangan hukum

seperti hukum tata negara adat, hukum perdata adat, hukum pidana adat dan seterusnya. Di dalam tata hukum Hindia Belanda dikenal hukum adatrecht yaitu keseluruhan aturan tingkah laku yang berlaku bagi bumiputera dan orang timur asing, yang mempunyai upaya pemaksa, lagipula tidak dikodifikasikan. Adatrecth merupakan aturan tingkah aku yang ada sanksi, jika aturan dilangar, ada upaya tertentu untuk memaksa supaya aturan itu tetap ditaati.

13. Ada berapa inti perumusan Tes Haar yang dapat dikemukakan terhadap masyarakat hukum, sebutkan?

Jawab : Terdapat 4 inti perumusan Tes Haar yang dapat dikemukakan terhadap masyarakat hukum yaitu; 1. kesatuan manusia yang teratur, 2. menetap di suatu daerah tertentu, 3. mempunyai penguasa-penguasa dan 4. mempunyai kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud.

14. Dalam masyarakat hak adat yang ditentukan oleh genealogis ini, kita mengenal ada berapa macam pertalian keturunan, sebutkan? Jawab : Ada 3 macam pertalian keturuan dalam masyarakat hak adat yang ditentukan oleh genealogis, yaitu : a) Pertalian keturunan menurut garis laki-laki (kebapakan atau patrilineal) b) Pertalian keturunan menurut garis perempuan (keibuan atau motherlineal) c) Pertalian keturunan menurut garis ibu dan bapak (keibu-bapakan atau parental)

15. Ada berapa jenis masyarakat hukum adat yang strukturnya bersifat teritorial, sebutkan dan jelaskan jawaban saudara secara singkat?

Jawab : Ada 3 jenis masyarakat hukum adat yang strukturnya bersifat teritorial, yaitu : a) Masyarakat hukum desa Yang merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama berdasarkan pandangan hidup, cara hidup dan sistem kepercayaan yang sama, yang tinggal di suatu penempatan bersama yang merupakan satu kesatuan, satu ketata-susunan, yang tertentu baik keluar maupun ke dalam. Masyarakat ini juga mencakupi kesatuan-kesatuan kecil yang terletak di luar wilayah desanya yang biasanya disebut teratak atau dukuh, tetapi tunduk pada penguasa kekuasaan desa dan karena itu baginya juga merupakan pusat kediaman. Contohnya desa-desa di Jawa dan Bali.

b) Masyarakat hukum wilayah (persekutuan desa) Adalah suatu kesatuan sosial yang teritorialnya mencakupi sebagian masyarakat hokum desa dan tiap satunya tetap merupakan kesatuankesatuan yang berdiri sendiri. c) Masyarakat hukum serikat desa (perserikatan desa) Yang merupakan suatu kesatuan sosial yang teritorial, yang melulu dibentuk atas dasar kerjasama di berbagai lapangan demi kepentingan bersama masyarakat hokum desa yang tergabung dalam masyarakat hukum serikat desa itu.

16. Sebutkan ada berapa bidang aktifitas kepala adat?

Jawab : Ada 3 bidang aktifitas kepala adat, yaitu : a) Bidang urusan tanah b) Bidang penyelenggaraan tatatertib sosial dan tatatertib hukum. c) Bidang usaha yang tergolong dalam penyelenggaraan hukum untuk mengembalikan tatatertib social dan tatatertib hukum serta keseimbangan (eventwicht) menurut ukuran-ukuran yang bersumber pada pandangan yang religio-magis (represif).

17. Menurut hak adat itu, antara pasal 75 redaksi lama Regeerings Reglement (RR) 1845 dan pasal 131 Indische Staatsregeling (pasal 75 redaksi baru Regeerings Reglement 1845) ada beberapa perbedaan yang terpenting, sebutkan?

Jawab : a) Satu perbedaan yang penting tersebut di atas, yaitu Pasal 175 redaksi lama RR 1854 ditujukan kepada hakim sedangkan Pasal 131 IS ditujukan kepada pembuat undang-undang. b) Perbedaan kedua, adalah Pasal 75 redaksi lama RR 1854 tidak memuat kemungkinan orang Indonesia asli ditundukkan pada suatu hukum baru. c) Perbedaan ketiga, adalah hukum adat tidak boleh dijalankan apabila bertentangan dengan asas-asas keadilan (ayat 3 Pasal 75 redaksi lama RR 1854) dan apabila hukum adat tidak dapat menyelesaikannya menurut asasasas hukum Eropa (ayat 6 Pasal 75 redaksi lama RR 1854). Restriksi (pembatasan) atas menjalankan dan kemungkinan untuk menambah hukum adat yang tercantum dalam ayat-ayat 3 dan 6 Pasal 75 redaksi lama RR 1854 ini, tidak memuat dalam Pasal 131 IS.

18. Sebutkan alasan Van Vollenhoven bahwa hakim setelah tahun 1919 tidak lagi berkuasa menguji dan menambah hak adat itu?

Jawab : a) Sejarah penetapan perubahan Pasal 75 redaksi lama RR 1854 tidak mengatakan apa-apa tentang meneruskan tidaknya dua kekuasaan tersebut. b) Redaksi ayat 6 Pasal 131 IS memuat memuat tugas baik bagi hakim maupun bagi Administrasi Negara tidak diberi kekuasaan untuk menguji dan menambah hukum adat, maka tidak boleh dikatakan bahwa dengan sendirinya kekuasaan itu diberi kepada hakim. c) Sejarah praktek kekuasaan itu telah menunjukkan kepada kita bahwa kekuasaan tersebut dijalankan oleh hakim secara tidak sesuai dengan tujuannya. Sebab itu kekuasaan istimewa tersebut sungguh-sungguh tidak perlu lagi.

19. Sebutkan berapa macam sifat umum hukum adat di Indonesia?

Jawab : Terdapat empat sifat umum hukum adat di Indonesia, yaitu :

a) Sifat religio magis b) Sifat komun c) Sifat contant d) Sifat konkret

20. Kuntjaraningrat dalam tesisnya menulis bahwa alam pemikiran religio magi situ ada berapa unsur, sebutkan?

Jawab : Alam pikiran religio-magis itu mempunyai empat unsur yaitu : a) kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus, roh-roh dan hantu-hantu yang menempati seluruh alam semesta dan khusus gejala-gejala alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, tubuh manusia dan benda; b) Kepercayaan terhadap kekuatan sakti yang meliputi seluruh alam semesta dan khusus terdapat dalam peristiwa-peristiwa yang luar biasa; c) Anggapan bahwa kekuatan sakti yang pasif itu dipergunakan sebagai magische kracht dalam berbagai perbuatan ilmu gaib untuk mencapai keinginan manusia atau menolak bahaya gaib; d) Anggapan bahwa kelebihan kekuatan sakti dalam alam menyebabkan keadaan krisis.

21. Bagaimana pendapat Bapak Professor Bushar Muhammad, SH tentang menyelidiki perkembangan hukum adat itu? Jawab : Menurut Bapak Professor Bushar Muhammad, hukum adat adalah hukum tidak tertulis, yang tidak hanya meliputi hukum yang hidup dan dipertahankan sebagai aturan adat dalam masyarakat (hukum adat dalam arti sempit / customary law), melainkan juga kebiasaan dalam lapangan ketatanegaraan (convention) dan kehakiman atau peradilan.

22. Ada berapa lingkungan hak adat di Indonesia, sebutkan ?

Jawab : Ada 19 lingkaran atau lingkungan hukum adat yang dibagi-bagi oleh Van Vollenhoven, yaitu : i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. xi. xii. xiii. xiv. xv. xvi. xvii. xviii. xix. Aceh. Tanah Gayo-Alas dan Batak beserta Nias. Daerah Minangkabau beserta Mentawai. Sumatera Selatan. Daerah Melayu (Sumatera-Timur, Jambi, Riau). Bangka dan Belitung. Kalimantan. Minahasa. Gorontalo. Daerah Toraja. Sulawesi Selatan. Kepulauan Ternate. Maluku, Ambon. Irian. Kepulauan Timor. Bali dan Lombok (beserta Sumbawa Barat). Jawa-Tengah dan Timur (beserta Madura). Daerah-daerah Swapraja (Surakarta dan Yogyakarta). Jawa-Barat.

23. Ada berapa babakan sejarah politik hukum adat menurut Prof. Dr. Soepomo dan Prof. Dr. Djokosoetono?

Jawab : Terdapat lima babakan sejarah politik hukum adat yaitu : a) Masa Kompeni (VOC). b) Masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Daendels (1808-1811). c) Masa pemerintahan Inggris : Letnan-Gubernur Raffles (1811-1816). d) Masa 1816-1848. e) Masa 1848-1928.

Anda mungkin juga menyukai