Mengidentifikasi klasifikasi utama dari persediaan. Membedakan antara sistem persediaan perpetual dan periodik. Mengidentifikasi pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan. Memahami item untuk dimasukkan sebagai biaya persediaan. Menjelaskan dan membandingkan metode yang digunakan untuk harga persediaan.
Inventory Issues
Classification
Cost flow
Control Basic inventory valuation
Consigned goods
Special sales agreements Inventory errors
Period costs
Purchase discounts
8-4
Klasifikasi Persediaan adalah: 1. barang yang dimiliki untuk dijual, atau 2. barang yang akan digunakan dalam produksi barang yang akan dijual.
Inventory Issues
Klasifikasi
Satu akun persediaan. Membeli barang dalam bentuk siap untuk dijual.
Illustration 8-1
8-6
Inventory Issues
Klasifikasi
Tiga akun
Illustration 8-1
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
8-7
LO 1
Inventory Issues
Inventory Cost Flow
Illustration 8-2
8-8
Inventory Issues
Inventory Cost Flow(Alur biaya persediaan)
Illustration 8-3
Perusahaan bisa menggunakan salah satu dari dua jenis sistem untuk mencatat persediaan - sistem perpetual atau sistem periodik.
8-9
Sistem perpetual 1. Pembelian barang dagangan didebit ke Persediaan. 2. Biya angkut pembelian didebit ke Persediaan. Retur dan Potongan Pembelian dan diskon (potongan) pembelian dikreditkan ke Persediaan. 3. Harga pokok penjualan didebitkan dan persediaan dikreditkan untuk setiap penjualan. 4. Buku pembantu mencatat kuantitas dan biaya dari setiap jenis persediaan di perusahaan. Sistem persediaan perpetual memberikan catatan terus menerus Persediaan dan Harga Pokok Penjualan.
Sistem periodik 1. Pembelian barang dagangan didebit ke Pembelian. 2. Persediaan Akhir ditentukan oleh perhitungan fisik. 3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal $ 100,000 Pembelian bersih $ 800,000 (+) Barang tersedia untuk dijual $ 900,000 Persediaan akhir $ 125,000 (-) Kos barang yang dijual $ 775,000 Ilustrasi: Perusahaan Fesmire memiliki transaksi berikut selama tahun berjalan. Persediaan awal 100 unit @ $6 = $600 Pembelian 900 unit @ $6 = $5,400 Penjualan 600 unit @ $12 = $7,200 Persediaan akhir 400 unit @ $6 = $2,400 Buatlah jurnal dari transaksi di atas dengan menggunakan sistem Perpetual dan Periodik. (13)
8-13
Ilustrasi: Asumsikan bahwa pada akhir periode pelaporan, rekening persediaan perpetual melaporkan saldo persediaan sebesar $ 4.000. Namun, perhitungan fisik menunjukkan persediaan sebenarnya di perusahaan sebesar $ 3.800. Ayat jurnal untuk mencatat penurunan persediaan adalah sebagai berikut. Persediaan Lebih dan kurang $ 200 (Inventory Over and Short) Persediaan $200 Catatan: Persediaan Lebih dan kurang menyesuaikan Harga Pokok Penjualan. Dalam prakteknya, perusahaan kadang melaporkan Persediaan Lebih dan kurang di "pendapatan dan biaya lain-lain " bagian dari laporan laba rugi.
Soal 1 PT ABC memiliki transaksi berikut selama tahun 2010. Persediaan awal 1.000 unit @ $6 = $6,000 Pembelian 2.000 unit @ $6 = $12,000 Penjualan 1.600 unit @ $12 = $ 19,200 Pembelian 5.000 unit @ $6 = $30,000 Persediaan akhir 6.400 unit @ $6 = $ 38,400 Buatlah jurnal dari transaksi di atas dengan menggunakan sistem Perpetual dan Periodik. Sistem Perpetual Persediaan Utang dagang Piutang Penjualan HPP Persediaan Persediaan Utang dagang Sistem Periodik Pembelian Utang dagang Piutang Penjualan
Soal 2 Persediaan barang akhir tahun 2010 menurut catatan PT A sebesar Rp 40.000.000, sedangkan jumlah persediaan barang menurut perhitungan fisik barang sebesar Rp 40.005.000. Buatlah jurnal untuk mencatat selisih persediaan tsb. Jurnal: Persediaan Persediaan lebih dan kurang
Rp 5.000 Rp 5.000
PENGAWASAN PERSEDIAAN (INVENTORY CONTROL) Semua perusahaan perlu verifikasi periodik catatan persediaan dengan jumlah yang sebenarnya, berat, atau pengukuran, dengan jumlah persediaan (perhitungan fisik) dibandingkan dengan catatan persediaan. Perusahaan harus menghitung persediaan fisik mendekati akhir tahun fiskal, untuk melaporkan jumlah persediaan yang benar dalam laporan akuntansi tahunan. ISU DASAR DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN (BASIC ISSUES IN INVENTORY VALUATION) Perusahaan harus mengalokasikan kos dari semua barang yang tersedia untuk dijual (atau yang gunakan) antara barang yang dijual atau digunakan dan yang masih di perusahaan.
Penilaian memerlukan penentuan (Valuation requires determining) 1. Fisik Barang (barang di perusahaan, barang dalam transit, barang konsinyasi, kontrak penjualan). 2. Biaya untuk dimasukkan (produk vs biaya periode) / biaya angkutan pembelian. 3. Asumsi Aliran biaya (Identifikasi khusus, biaya rata-rata, FIFO, harga eceran, dll).
Sebuah perusahaan harus mencatat pembelian ketika memperoleh pengakuan hukum untuk barang- barang yang dibeli .(18)
Efek dari kesalahan pada pendapatan bersih dalam satu tahun (2010) akan diimbangi di depan (2011), namun laporan laba rugi akan salah saji untuk kedua tahun. Ilustrasi: persediaan akhir Yei Chen Corp terlalu kecil sebesar HK $ 10.000 pada tahun 2010, semua item lainnya dengan benar dinyatakan.
Pembelian dan persediaan yang terlalu kecil tidak mempengaruhi harga pokok penjualan dan laba bersih karena kesalahan mengimbangi satu sama lain.
1. Biaya persediaan - biaya langsung yang berhubungan dengan membawa barangbarang ke tempat pembeli dan menyiapkan barang-barang tersebut ke kondisi siap dijual. 2. Biaya Periode - umumnya penjualan, umum, dan biaya administrasi. 3. Perlakuan potongan pembelian - Metode Gross vs Net (23)
**
Asumsi Aliran Biaya untuk adopsi ? Identifikasi khusus --- Biaya rata-rata --- LIFO Asumsi Aliran Biaya Diadopsi tidak harus sama mutasi Fisik Barang Metode yang diadopsi harus menjadi salah satu yang paling jelas mencerminkan pendapatan periodik.
contoh
Young & Crazy Company Income Statement For the Month of Feb. 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 0 90 14 12 7 33 57 17 $ 40
LO 5
Young & Crazy Company Income Statement For the Month of Feb. 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 10 80 14 12 7 33 47 14 $ 33
LO 5
Young & Crazy Company Income Statement For the Month of Feb. 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 0 90 14 12 7 33 57 17 $ 40
LO 5
Young & Crazy Company Income Statement For the Month of Feb. 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 15 75 14 12 7 33 42 12 $ 30
LO 5
Young & Crazy Company Income Statement For the Month of Feb. 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 0 90 14 12 7 33 57 17 $ 40
LO 5
Young & Crazy Company Income Statement For the which Feb. is sold Depends Month of one 2011 Sales Cost of goods sold Gross profit Expenses: Administrative Selling Interest Total expenses Income before tax Taxes Net Income $ 90 0 90 14 12 7 33 57 17 $ 40
LO 5
FIFO $ 90 10 80 14 12 7 33 47 14 33
35
Average $ 90 15 75 14 12 7 33 42 12 30
30
LO 5
Ilustrasi: Call-Mart Inc memiliki transaksi berikut dalam bulan pertama operasinya.
Hitunglah barang yang tersedia dijual Persediaan awal = (2,000 x $4) Pembelian: 6,000 x $4.40 2,000 x 4.75 Barang tersedia untuk dijual $ 8,000 $26,400 $ 9,500 + $43,900
Ilustrasi: Asumsikan bahwa Call -Mart Inc persediaan 6.000 unit terdiri dari 1.000 unit dari pembelian 2 Maret, 3.000 dari pembelian 15 Maret, dan 2.000 dari pembelian 30 Mar. Hitunglah jumlah persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
35
Moving-Average
Dalam metode ini, Call-Mart menghitung biaya rata-rata per unit baru setiap kali melakukan pembelian.
Periodic Method
Biaya persediaan akhir dengan mengambil biaya pembelian paling baru dan kemudian pembelian sebelumnya sampai semua unit dalam persediaan. (37)
Perpetual Method
Dalam semua kasus dimana FIFO digunakan, persediaan dan harga pokok penjualan akan sama pada akhir bulan apakah digunakan sistem perpetual atau periodik.
Illustration 8-18 Balances of Selected Items under Alternative Inventory Valuation Methods Ilustrasi 8-18 Saldo Item Terpilih Metode Penilaian Persediaan Alternatif
Berdasarkan IFRS, LIFO tidak diizinkan untuk tujuan pelaporan keuangan. Meskipun demikian, LIFO diijinkan untuk tujuan pelaporan keuangan di Amerika Serikat, diperbolehkan untuk tujuan pajak di beberapa negara, dan penggunaannya dapat menghasilkan penghematan pajak yang signifikan.
Ilustrasi: Call-Mart Inc memiliki transaksi berikut dalam bulan pertama operasinya.
Periodic Method
Biaya total kuantitas dijual atau dikeluarkan selama bulan berasal dari pembelian terbaru.
(43)
Perpetual Method
Hasil metode LIFO dalam persediaan akhir berbeda dan jumlah harga pokok penjualan lebih kecil jumlah HPP yang dihitung berdasarkan metode periodik.
Perhatikan bahwa laba kotor dan laba bersih yang terendah berdasarkan metode LIFO, FIFO tertinggi, dan di tengah-tengah adalah biaya rata-rata.
LIFO menghasilkan saldo kas tertinggi pada akhir tahun (karena pajak yang lebih rendah). Contoh ini mengasumsikan bahwa harga-harga naik. Hasil sebaliknya terjadi jika harga menurun.(46)
Data yang diperoleh dari PT A sbb: Tgl Pembelian Penjualan atau pengeluaran saldo 1/1-10 10.000 @Rp 10 10.000 unit 12/1-10 20.000 @ Rp 10 30.000 unit 20/1-10 15.000 unit 15.000 unit 25/1-10 5.000 @ Rp 10 20.000 unit Diminta: 1. Jika PT A mencatat persediaannya dengan FIFO periodik, diminta: a. Hitunglah barang yang tersedia dijual b. Hitunglah persediaan akhir januari 2010 c. Hitunglah HPP Januari 2010 2. Jika PT A mencatat persediaannya dengan LIFO perpetual: a. Hitunglah barang yang tersedia dijual b. Hitunglah persediaan akhir januari 2010 c. Hitunglah HPP Januari 2010
1.a.Persediaan awal 10.000 @ Rp 10 Pembelian: 20.000 @ Rp 10 = Rp 200.000 5.000 @ Rp 10 = Rp. 50.000 + Barang yang tersedia dijual 1.b.Persediaan akhir Januari FIFO Periodik Tanggal Unit Biaya/unit 25/1-2010 5.000 Rp 10 12/1-2010 15.000 Rp 10 Persediaan 31/1-10 20.000
Rp 100.000
Rp 250.000 + Rp 350.000
1.c. Barang yang tersedia dijual Rp 350.000 Persediaan 31/1-10 Rp 200.000 (-) HPP Januari 2010 Rp 150.000 2.a.Persediaan awal 10.000 @ Rp 10 Rp 100.000 Pembelian: 20.000 @ Rp 10 = Rp 200.000 5.000 @ Rp 10 = Rp. 50.000 + Rp 250.000 + Barang yang tersedia dijual Rp 350.000 2.b.Persediaan akhir Januari 2010 Penjualan / Pengeluaran Tanggal Pembelian Saldo
1/1-10 12/1-10 20/1-10 25/1-10 5.000 @Rp10 Rp 50.000 10.000 @Rp10 Rp100.000 20.000 @ Rp 10 Rp200.000 15.000 @Rp10 Rp150.000 10.000 @Rp10 10.000 @Rp10 20.000 @Rp10 10.000 @Rp10 5.000 @Rp10 10.000 @Rp10 5.000 @Rp10 5.000 @Rp10 Rp100.000 Rp100.000 Rp200.000 Rp100.000 Rp 50.000 Rp100.000 Rp 50.000 Rp 50.000
2.c. Barang yang tersedia dijual Persediaan 31/1-10 HPP Januari 2010