Anda di halaman 1dari 37

Unit 7

MENGGUNAKAN PETA, ATLAS, DAN GLOBE UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL (GEOSPASIAL)
Ignasius Suban Angin Pendahuluan
Kebutuhan masyarakat global akan data dan informasi spasial (geospasial) semakin meningkat. Secara umum, ada dua jenis data dan informasi geospasial digunakan untuk memodelkan yaitu data spasial dan data nonspasial (atribut). yang fenomena geosfer dan komponen-komponennya, Data spasial merupakan item

informasi yang berkaitan dengan sebuah lokasi di atas permukaan bumi, terutama informasi yang terkait dengan fenomena alam, sumberdaya alam, demografi, sosial ekonomi, budaya, dan politik. Sedangkan, data yang merepresentasikan aspek pemerian (description) dari fenomena yang dimodelkan, disebut data nonspasial (atribut). Kedua jenis data tersebut setelah diolah, diproses, dikonversi, dan sebagainya akan menjadi informasi spasial dan nonspasial (atribut).Data dan informasi geospasial saat ini dapat diperoleh melalui interpretasi dan analisis peta, foto udara, citra satelit, Atlas, dan Globe. Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Pentingnya peta digambarkan oleh ungkapan populer Say the World with the Map, kurang lebih bermakna bahwa dengan peta kita dapat berbicara tentang dunia, lokasi tertentu, jarak dan kondisi daerah, sehingga tidak perlu banyak bertanya. Seorang ahli kartografi berpendapat, peta dengan bahasanya yang ada (bahasa simbol), apabila dapat berbicara maka tiap simbol yang ada mampu

Kajian IPS SD

7-295

mengatakan sesuatu lebih dari 100 kata. Peta dalam pembuatannya, meliputi peta konvensional, dan peta nonkonvensional (peta digitasi). Kedua jenis peta ini merupakan simbol keunggulan rasionalitas. Berdasarkan isinya, peta dibedakan atas peta rupa bumi atau peta topografi atau peta tidak bertema dan peta tematik atau peta bertema. Berdasarkan Atas dasar skalanya, peta dapat dibedakan atas: peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, peta skala sangat kecil. Fungsi peta utama adalah rekaman lokasi dan identifikasi kenampakan yang bersifat spasial, sebagai penuntun dalam perjalanan dan sarana perwujudan dari konsep-konsep yang bersifat abstrak dan hipotesis. Foto udara merupakan gambaran permukaan bumi hasil pemotretan dengan kamera dari pesawat udara. Citra seperti Spot, landsat, Nasda atau citra radar merupakan produk rekaman permukaan bumi dari tempat ketinggian yang jauh dengan peralatan tertentu. Himpunan berbagai peta yang disusun secara sistematis yang dibuat dalam bentuk buku, disebut Atlas.. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Pada atlas umum, peta-peta yang terdapat di dalamnya selain peta umum seperti peta rupa bumi (peta topografi), banyak pula terdapat peta-peta khusus (peta tematik), seperti peta pesebaran penduduk, peta pertambangan, peta perhubungan, peta pariwisata, peta iklim, peta curah hujan, dan peta lainnya. Tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil, disebut globe. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66 terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66 terhadap lintasan orbitnya. Banyak data dan informasi spasial yang diperoleh dari globe, seperti koordinat (garis lintang dan bujur, posisi samudera dan benuan, dan informasi lainnya.

7-296 Unit 7

Subunit 1 Menggunakan Peta Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

ntuk mempelajari muka bumi dapat dilakukan dengan menggunakan media peta, globe, atlas, atau rekaman dari udara (foto udara dan citra satelit).

Menggunakan peta merupakan cara yang paling sederhana, karena tampilan dan ukuran dapat disajikan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakainya. Idealnya peta untuk pendidikan setingkat sekolah dasar dapat dibuat sesuai dengan kebutuhannya, dan tidak harus sama dengan tampilan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi, atau bahkan keperluan pekerjaan. Dalam Subunit 1 akan ditayangkan pengertian, fungsi utama peta, berbagai jenis peta, syarat-syarat pembuatan peta, penggunaan peta, data dan informasi geospasial yang ditampilkan oleh peta rupa bumi (topografi) dan peta tematik. Dengan pengetahuan ini Anda dapat menggambar dan membaca peta. Dalam menggambar peta harus memperhatikan beberapa persyaratan. Pada sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, jalan kereta api, dataran rendah, dataran tinggi, dan lainnya yang digambarkan dengan simbol-simbol untuk memudahkan user map. Ada peta yang menggunakan warna-warni tertentu untuk menggambarkan keadaan alam, seperti warna hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru untuk wilayah perairan, dan sebagainya. Ada pula yang menggunakan simbol, seperti segitiga untuk gunung, lingkaran kecil untuk kota, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari peta disebut Kartografi. 1. Pengertian dan Manfaat Peta Menurut International Cartographic Asspciation (ICA) peta diartikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi

7-297 Unit 7

atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas ditambah dengan tulisantulisan dan simbol-simbol sebagai tanda pengenal (Raisz, 1948). Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan , 2003). Peta adalah sebuah alat bantu yang memudahkan pembacanya mengetahui informasi dari beragam hal yang ada di bumi (Wibowo, 2005). Secara sederhana, peta diartikan sebagai gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol. Ada beberapa konsep kunci untuk memahami peta dan yang membedakannya dengan media lainnya untuk menggambarkan unsur permukaan bumi, yaitu dipilih, bidang datar, diperkecil dan simbol. Unsur-unsur yang terkait dan yang ada di permukaan bumi sangatlah banyak dan beragam jumlahnya. Hal ini tidak mungkin digambarkan dalam satu lembar peta. Apabila hal ini terjadi peta akan menjadi sangat padat isinya dan tidak dapat memberikan informasi mengenai muka bumi secara baik. Jadi tegasnya peta mengandung pengertian pilih (pilihan mengenai objek yang dipilih, unsur yang menonjol wilayah tertentu, dsb). Sudah sejak lama kita ketahui dan percaya bahwa bumi kita ini bentuknya bulat. Berarti permukaan bumi ini bukan merupakan bidang datar tetapi suatu bidang lengkung (permukaan bola). Kertas yang dipakai untuk menggambarkan muka bumi adalah suatu bidang datar. Suatu bidang yang semula lengkung (kenyataan muka bumi) dipindahkan menjadi suatu bidang yang datar (kertas peta) pasti mengalami penyimpangan atau terjadi kesalahan. Untuk mengurangi tingkat kesalahan diperlukan suatu cara yakni sistem proyeksi peta. Proyeksi peta adalah suatu cara untuk mempertahankan kebenaran atau mempertahankan salah satu segi kebenaran saja. Misalnya untuk mempertahankan luas daerah supaya benar, maka bentuk wilayah itu berubah dari kenyataan. Unsur-unsur dalam peta digambarkan dalam bentuk suatu simbol. Simbol ini ukurannya dibuat lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya.Hal inilah yang menimbulkan pengertian adanya skala. Oleh karena itu peta selalu lebih kecil dari

7-298 Unit 7

kenyataan yang sebenarnya. Tidak pernah dijumpai peta yang dibuat lebih besar dari kenyataan yang sebenarnya. Peta dengan skala sama dengan kenyataan saja tidak ada. Dari ketiga hal tersebut kita dapat membedakan antara peta dengan gambaran muka bumi dalam bentuk lain misalnya photo udara ataupun citra satelit. Photo udara adalah gambaran permukaan bumi hasil pemotretan dengan kamera dari pesawat udara,sedangkan citra penginderaan jauh seperti; spot, lantsad, NASDA,ataupun citra radar adalah hasil rekaman permukaan bumi dari tempat ketinggian yang jauh dengan peralatan tertentu. Photo udara atau citra penginderaan jauh ini pada umumnya tidak ada unsur pilihan. Semua unsur-unsur permukaan bumi yang tampak tergambarkan secara keseluruhan. Simbol adalah segala tampilan yang mewakili sesuatu yang akan diinformasikan (Handayani, 2006). Pada hakekatnya isi peta merupakan kumpulan kenampakan muka bumi yang disajikan dalam bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol adalah isi sebuah peta. Ada simbol yang dibuat mirip dengan wajud di muka bumi tetapi ada pula yang berbeda. Namun tetap saja apapun wujudnya dari simbol adalah perwakilan kenampakan muka bumi. Jenis simbol yang umum adalah simbol titik, simbol garis, dan simbol luas, tersebut merupakan modifikasi dari ketiga jenis simbol yang disebutkan sebelumnya. Jenis simbol titik mempunyai makna sebagai petunjuk lokasi pasti, artinya titik tersebut ditempatkan pada posisi data berada. Gambaran yang mewakilinya tidak selau berupa titik, bisa segitiga, bisa gambar pesawat (untuk menunjukkan lokasi bandar udara). Jenis simbol garis mempunyai makna untuk suatu hubungan, baik sebagai garis penghubung misalnya jalan kereta api menghubungkan satu stasiun dan stasiun lain, maupun aliran yang berasal dari satu tempat ke tempat lain. Jenis simbol area/luas mempunyai makna sebagai penutup suatu luasan. Jika suatu luasan ditutup dengan gambar simbol sama, seluruh luasan tersebut dianggap mempunyai nilai yang sama, misalnya daerah pertanian kentang. Kepadatan penduduk 10.000 jiwa/km . Melalui peta dapat diperoleh gambaran umum suatu wilayah, karena peta memiliki fungsi untuk memberikan informasi geospasial. Fungsi peta adalah sebagai berikut:

7-299 Unit 7

1. menunjukkan lokasi suatu tempat atau kenampakan alam di permukaan bumi, misalnya ibu kota negara, benua, gunung, laut, dan sebagainya; 2. memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk kenampakan di permukaan bumi, misalnya luas areal hutan, persawahan, bentuk benua; 3. menunjukkan ketinggian tempat, misalnya ketinggian kota Bandung adalah 700 m di atas permukaan laut dan ketinggian gunung Tangkubanperahu adalah 2076 meter di atas permukaan laut; 4. menentukan arah dan dan jarak berbagai tempat, misalnya Jakarta terletak di sebelah barat laut Bandung dengan jarak kurang lebih 180 km;. 5. menyajikan persebaran fenomena sosial yang ada di permukaan bumi, misalnya persebaran industri tekstil di Jawa Tengah dan persebaran permukiman di kota Padang; 6. untuk perencanaan wilayah, yaitu memberikan informasi pokok dari aspek spasial tentang karakter suatu wilayah, sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapat suatu kesimpulan, sebagai alat untuk menjelaskan penemuan penelitian, dan sebagai alat untuk menjelaskan rencana yang diajukan 7. untuk kegiatan penelitian, yaitu sebagai alat bantu untuk melakukan survei, menemukan data, dan laporan penelitian; dan 8. petunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya. Tujuan pembuatan peta antara lain: 1) komunikasi informasi spasial; 2) menyimpan data dan informasi; 3) membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk rencana tata ruang wilayah; 4) membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnya desain jalan; dan 5) analisis dan evaluasi data spasial. 2. Komponen-komponen Peta Untuk membuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat yang merupakan komponen-komponen peta, yaitu: 1) Judul Peta

7-300 Unit 7

Judul Peta biasanya diletakkan di bagian atas peta. Judul harus mencerminkan isi dan tipe peta. Dari judul peta dapat diketahui data yang digambar dan terletak di mana data tersebut. Di samping itu dari judul dapat diketahui apa fungsi peta yang bersangkutan. Contoh: pertama, Peta Kepadatan Penduduk di Pulau Sulawesi Tahun 2006. Apa yang digambar? (Kepadatan penduduk), di mana? (di Pulau Sulawesi), Kapan? (Tahun 2006); kedua, Peta Persebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Flores Timur Tahun 2006. Apa yang digambar? (Persebaran Sekolah Dasar), Di mana? ( di Kabupaten Flores Timur), Kapan? (Tahun 2006). Dari contoh 1, dapat diketahui fungsinya, yaitu untuk mengetahui agihan (persebaran) penduduk secara spasial dan tingkat kepadatan penduduk di Pulau Sulawesi. Dengan peta tersebut dapat dipakai antara lain untuk perencanaan penyebaran penduduk di Pulau Sulawesi. Contoh 2, dapat diketahui fungsinya, yaitu mengetahui agihan (persebaran) secara spasial SD di Kabupaten Flores Timur. Dengan data tersebut dapat dipakai antara lain untuk perencanaan pembangunan SD di kabupaten tersebut. 2) Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi yang terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada di luar garis tepi. Berikut model garis tepi Gambar 7.1 Contoh Garis Tepi Peta

7-301 Unit 7

3) Petunjuk arah Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah, dan sebagainya, dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U.

Gambar 7.2 Contoh Petunjuk Arah


4) Skala Peta Skala peta yaitu perbandingan jarak datar antara dua titik di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, di luar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Oleh karena itu, dengan menggunakan skala, dapat diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Jenis-jenis skala yang lazim digunakan pada peta-peta saat ini, umumnya terdiri atas 2 (dua) macam. Pertama, skala angka, yaitu skala peta yang dinyatakan dalam bentuk angka. Skala angka sering pula dinamakan skala numerik, atau ada juga yang menamakannya skala pecahan. Contoh : jika ada peta yang berskala 1: 100.000, ini berarti 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km di lapangan. Kedua, Skala garis adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk garis. Garis tersebut dibagi dalam beberapa bagian yang sama besar. Skala garis sering pula dinamakan skala grafis. Perhatikan Gambar 1

7-302 Unit 7

Gambar 7.3 Contoh Skala Garis


0 1 2 3 4 cm 4 km

5) Garis Astronomis Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan di mana lokasi daerah yang digambar berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya. Pada pinggir peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang dan garis bujur. 6) Peta Inset Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Umumnya peta inset diletakkan di bagian sisi kanan, sisi kiri, atau di bawah peta dalam garis tepi peta. Tujuan adanya peta inset adalah sebagai berikut. Pertama, untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada peta utama dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya. Contohnya: lokasi Kota Kupang dalam Peta Pulau Timor. Kedua, untuk memperjelas kenampakkan alam atau sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama. Misalnya untuk memperjelas jaringan jalan DKI Jakarta dalam Peta Jawa Barat. Ketiga, untuk menghemat ruang dalam kertas. Contoh Peta Inset ada pada Lampiran.

7) Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan di bawah kanan peta. Lembaga pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, Badan mengetahui kemutakhiran data. Contoh penulisan sumber peta: Sumber: Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 2305-531 Kupang Edisi I 1998 Skala 1 : 25.000 Penerbit Bakosurtanal. Peta Jaringan Jalan, Skala 1 : 25.000 DLLAJR 1990 Data Angkutan Kota Kupang, BPS Kota Kupang, 1999. Pertanahan Nasional (BPN), dan Direktorat Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk

7-303 Unit 7

8) Legenda Legenda adalah kolom keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Pada umumnya legenda diletakkan di sudut kiri bawah peta atau kanan peta. Simbol adalah tanda-tanda khusus dalam peta meliput simbol titik, simbol garis, atau simbol wilayah/area. Contoh Legenda Peta

Ibu Kota Negara Ibu Kota Provinsi Ibu Kota Kabupaten/Kota Ibu Kota Kecamatan Pusat Desa Jalan Raya Jalan Kereta api

Gunung Danau Bandara Mata Air

4 5

3. Pembuatan Peta Pembuatan peta yang baik memerlukan beberapa hal yang harus diperhatikan: a. Sumber data Sumber data untuk pembuatan peta: hasil observasi langsung, hasil interpretasi foto udara dan citra satelit, dan informasi statistik. b. Simbol Simbol yang digunakan: simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah/area. Simbol lain: piktorial, geometrik, dan huruf.

7-304 Unit 7

c. Lettering Latering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak (Roman), dan miring (italic). Beberapa contoh cara penulisan pada peta sebagai berikut. Pertama, judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak. Kedua, halhal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya. Ketiga, besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan akan keindahan dan seni peta. Keempat, tulisan nama ibu kota lebih besar dari tulisan nama kota-kota lain. a. Warna Peta Biru Tua : Laut Dalam

Biru Muda : Laut Dangkal Hijau Kuning : Vegetasi : Dataran Rendah

Coklat Muda: Perbukitan Coklat : Pegunungan

Coklat Tua : Gunung Ada lima warna pokok yang digunakan pada peta yang dicetak dengan bermacam-macam warna: (1) hitam, untuk detail penghunian, latering, tumbuhan karang, dan tapal batas; (2) biru, untuk unsur air dan daerah dingin, biasanya semakin biru warnanya, semakin dalam tempat berair tersebut; (3) hijau, untuk vegetasi, dataran rendah, dan hutan; (4) coklat, untuk kontur, daerah berbukit, gunung, dan kadang-kadang untuk jalan raya; (5) merah, untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan, kota, dan kadang-kadang untuk gedung-gedung penting. Selain warna-warna tersebut juga digunakan warna: (1) kuning, untuk daerah kering, ketinngian menengah, dan daerah yang vegetasinya sedikit; (2) orange, untuk jalan-jalan yang tidak begitu penting.

7-305 Unit 7

4. Macam-Macam Peta Berdasarkan teknik pembuatannya, peta dibedakan atas (Martha, 1993): (1) peta konvensional, peta yang dibuat dengan peralatan dan teknologi sederhana. Hasilnya berupa peta yang relatif statis sifatnya; (2) peta nonkonvensional (Peta Komputer), peta produk komputer, dengan tenaga manusia yang minimal. Peta yang dihasilkan melalui proses digitasi dengan menggunakan komputer, kemudian dicetak dalam suatu printer atau plotter beresolusi tinggi. Revisi dapat dilakukan setiap saat, lewat program edit pada layar komputer yang ada. Ditilik dari skala yang digunakan peta dibedakan sebagai berikut (Sudrijat, 1999): 1) Peta skala sangat besar, skala 1 : 100 1: 5.000. Biasanya peta ini digunakan terutama untuk perencanaan, misalnya Peta Kadaster. 2) Peta skala besar, skala 1 : 5.000 1: 250.000. 3) Peta skala sedang, skala 1 : 250.000 1: 500.000. 4) Peta skala kecil, skala 1 : 500.000 1 : 1.000.000. 5) Peta skala sangat kecil, skala lebih kecil (<) 1 : 1.000.000. Selanjutnya, dari isi peta, peta dibedakan atas: 1. Peta umum atau Peta Rupa Bumi, yaitu peta yang menyajikan kondisi topografi (seperti lokasi jalan, gunung, sungai, informasi ketinggian tempat, dan tutupan lahan) dan batas administrasi (batas kecamatan, atau kabupaten). Peta Rupa Bumi atau Peta Topografi biasanya dijadikan peta dasar (base map) bagi berbagai peta tematik yang dibuat secara spesifik. Pembuatan peta rupa bumi menjadi tugas BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional). Peta dalam rupa bumi dalam skala kecil sudah tersedia untuk wilayah Indonesia, bahkan BAKOSURTANAL, telah meluncurkan produk peta skala 1:1.000.000. Peta rupa bumi memiliki beberapa komponen penting, yaitu: Judul Peta, Skala Peta,Orientasi Peta, Garis Tepi, Nama Pembuat Peta, Koordinat, Sumber Data, Legenda, Inset Peta. 2. Peta khusus atau Peta Tematik, yaitu Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan yang bersifat khusus, yang terdapat di daerah

7-306 Unit 7

tertentu. Misalnya (a) Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten

Boyolali Jawa

Tengah Tahun 2005, (b) Peta Penggunaan Lahan (Landuse) di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT Tahun 2005: (c) Peta Geologi Kota Kupang dan Sekitarnya; (d) Peta Unit Bentuklahan Daerah Aliran Sungai Serayu (Peta Geomorfologi); (e) Peta Tanah Bagan Indonesia Tahun 1975 (Peta Tanah); (f) Peta Sektor Produksi Unggulan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 (Peta Ekonomi); (g) Peta Kemampuan Lahan Sub DAS Maetann DAS Lukula Jawa Tengah, dan peta tematik lainnya.

Informasi Spasial dari Peta Rupa Bumi Peta rupa bumi (topografi) memuat informasi spasial berupa kondisi topografi, seperti lokasi jalan, gunung, sungai, informasi ketinggian tempat, dan tutupan lahan dan batas administrasi (batas kecamatan, atau kabupaten). Dengan peta ini kita dengan cepat mengetahui informasi spasial jalan, gunung, sungai, ketinggian tempat, tutupan lahan, batas administrasi (batas kecamatan, batas kabupaten, batas provinsi) suatu daerah yang dipetakan. Peta rupa bumi merupakan peta dasar digunakan untuk menurunkan peta-peta tematik. Isi peta rupa bumi antara lain relief, yaitu suatu gambaran yang menyatakan tinggi rendahnya permukaan fisik bumi. Relief dinyatakan dengan garis kontur, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Relief yang digunakan sebagai orientasi untuk pembuatan peta tematik yang digunakan untuk keperluan bidang teknik sipil, seperti misalnya pembuatan irigasi, jalan raya, jalan kereta api dan sebagainya. Dengan peta rupa bumi, kita dapat mengetahui informasi spasial tentang daerah aliran sungai, yaitu sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografi (punggung bukit), yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di atasnya ke sungai utama yang bermuara di laut atau danau (Angin, 2006). Dengan peta tersebut dapat diturunkan menjadi peta daerah aliran sungai, untuk keperluan pengelolaan DAS secara terpadu dan berkelanjutan.

7-307 Unit 7

Dari peta rupa bumi, dapat diketahui informasi spasial pola permukiman penduduk suatu daerah yang dipetakan. Pola permukiman penduduk ada yang mengelilingi sebuah kaki gunungapi, mengelilingi sebuah danau, ada yang memanjang mengikuti garis pantai, dan mengikuti sebuah DAS, dan sebagainya. Informasi Spasial dari Peta Tematik Peta tematik antara lain memuat informasi spasial politik (peta politik), kota, pariwisata, perhubungan, iklim, vegetasi, bahasa, suku bangsa, sejarah, ekonomi, pelayaran, penerbangan, tanah, geologi, geomorfologi, penduduk, tambang, pertanian, penggunaan lahan, rawan bencana alam letusan gunungapi, rawan bencana alam tsunami, rawan bencana alam gerak massa batuan, rawan bencana alam banjir, rawan bencana alam kekeringan dan sebagainya. Peta yang menggambarkan batasbatas administratif antara daerah satu dengan daerah lainnya dalam satu negara, atau batas antar negara. Jika terletak dalam satu negara, sering disebut peta administratif. Informasi spasial semacam ini sangat diperlukan untuk pengelolaan pembangunan daerah-daerah perbatasan dan pulau-pula kecil terluar. Peta yang menggambarkan kenampakan umum dalam suatu kota, disebut peta kota. Peta ini menampilkan informasi spasial pasar, jalan, jalan kereta api, stasiun, daerah pertokoan, kantor-kantor, pusat-pusat industri, pusat-pusat pendidikan. Peta ini akan sangat membantu dalam penataan ruang wilayah perkotaan. Peta yang menampilkan obyek-obyek wisata secara spasial yang terdapat pada suatu daerah yang dilengkapi dengan akomodasi wisata, dinamakan peta pariwisata. Peta ini dapat memandu wisatawan dengan informasi berupa aksesibilitas, kondisi jalan, kendaraan yang digunakan, fasilitas penginapan dan sebagainya diperlukan wisatawan. Peta ini menggunakan simbol piktorial, simbol yang bentuknya sesuai dengan bentuk-bentuk obyek yang sebenarnya. Peta yang menggambarkan keterkaitan spasial antara satu tempat dengan tempat lain dalam satu daerah, negara, atau antar negara atau dunia, dinamakan peta perhubungan. Peta ini dapat berupa peta perhubungan laut (pelayaran), perhubungan udara, perhubungan darat, ASDP, dinamakan peta perhubungan. Informasi spasial

7-308 Unit 7

yang ditampilkan antara lain lama perjalanan, jenis kendaraan, fasilitas pelabuhan atau terminal dan sebagainya. Peta iklim menggambarkan kondisi iklim pada suatu daerah tertentu, yang dilengkapi dengan grafik curah hujan, grafik suhu bulanan, grafik tekanan dan kelembaban udara, arah dan kecepatan angin, isobar dan isoterm. Informasi spasial curah hujan misalnya, dapat diketahui dengan cepat jumlah persediaan airtanah, air sungai, air danau dan sebagainya dalam memenuhi kebutuhan umat manusia. Peta yang menampilkan agihan keruangan tetumbuhan pada suatu daerah, yang dilengkapi dengan profil suatu daerah, dinamakan peta vegetasi. Informasi spasial vegetasi dalam ruang akan sangat membantu dalam program rehabilitasi hutan, lahan, dan air di suatu daerah, selain informasi spasial keanekargaman hayati suatu daerah. Peta yang menampilkan informasi spasial bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu daerah, dinamakan peta bahasa. Peta semacam ini penggambarannya sulit, karena batas antara bahasa satu dengan bahasa lainnya tidak dapat ditentukan secara tegas. Oleh karena itu biasanya diambil bahasa mayoritas di daerah tersebut. Penggambarannya menggunakan warna yang berbeda-beda, untuk bahasa yang berbeda. Peta yang menampilkan informasi spasial suku bangsa yang mendiami suatu daerah, dinamakan peta suku bangsa. Seperti halnya peta bahasa, peta suku bangsa juga sulit dicari batasnya secara tegas. Peta ini sangat baik jika digunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap suku bangsa. Peta sejarah adalah peta yang menampilkan informasi spasial wilayah suatu kerajaan pada periode waktu tertentu. Informasi spasial yang ditampilkan luas suatu kerajaan pada periode tertentu. Peta ini juga menampilkan ekspansi militer, peperangan, peta perjalanan dan sebagainya. Peta yang menampilkan data dan informasi yang bersifat ekonomi pada waktu tertentu di suatu daerah, seperti hasil produksi pertanian tanaman pangan, produksi perikanan, produksi peternakan, dan sebagainya, disebut peta ekonomi. Peta yang menampilkan informasi spasial jalur lalulintas laut antara satu daerah dengan daerah lain, antara satu kota pelabuhan dengan pelabuhan yang lain, dalam

7-309 Unit 7

suatu negara atau beberapa negara. Peta ini dapat bersifat antar kabupaten, antar propinsi, antar negara, antar benua dan sebagainya. Peta penerbangan adalah peta yang menggambarkan jalur-jalur lalulintas udara antara satu daerah dengan daerah lain, antara satu kota dengan kota lain dalam satu negara atau beberapa negara.

Latihan
Kecamatan X meliputi Desa A, B, C, D, dan E. Pada tahun 2005, jumlah penduduk masing-masing Desa adalah 100 jiwa, 200 jiwa, 300 jiwa, 400 jiwa, dan 500 jiwa. Gambarkan Kepadatan dan Persebaran Penduduk Kecamatan X Tahun 2005, dengan menggunakan sistem arsir, sistem dot (lingkaran-lingkaran kecil), atau lingkaran.

Rambu Jawaban Latihan


1. Sistem arsir. Jika peta itu dibuat sistem arsir, tiap desa harus diarsir dengan arsiran yang berbeda sesuai dengan kepadatan penduduk. Anda dapat melakukan interpretasi peta tersebut mengapa penduduk di Desa ini lebih padat dari desa lainnya? 2. Sistem dot. Jika peta itu dibuat dengan sistem dot, harus dijelaskan bahwa satu dot itu mewakili berapa jiwa, Misalnya satu dot mewakili 20 jiwa, secara berturut-turut jumlah dot di Desa A, B, C, D, dan E adalah 5 buah, 10 buah, 15 buah, dan 25 buah. 3. Sistem lingkaran. Bila peta itu dibuat dengan sistem lingkaran, Anda harus menentukan satu lingkaran dengan jari-jari (diameter) tertentu yang mewkili sejumlah penduduk tertentu. Misalnya, peta persebaran dan kepadatan penduduk itu dibuat dengan lingkaran yang jari-jarinya 1 cm mewakili 100 jiwa. Jadi, di di Desa A panjang jari-jari lingkaran itu adalah 1 cm. Untuk panjang jari-jari lingkaran di Desa lain dicari dengan menggunakan rumus:

Jari-jari lingkaran = Jumlah penduduk x 1 cm Ini berarti, panjang jari-jari lingkaran di Desa: 100

7-310 Unit 7

B = 200 100

x 1 cm = 1,141 cm.

C = 300 x 1 cm = 1,732 cm. 100 D = 400 100 E = 500 100 x 1 cm = 2 cm.

x 1 cm = 2,236 cm.

7-311 Unit 7

Rangkuman

PETA

Sumber

Tahun Pembuatan

Judul Peta

Penunjuk Arah

Legenda

Inset

Garis Astronomi

Skala

Garis Tepi

Lintang

Bujur

LU

LS

BT

BB

Simbol

Simbol Garis

Simbol Titik

Simbol Bidang (Wilayah)

Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Peta merupakan salah satu sumber informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan aspek kebumian. Dengan sifat informasi sekaligus sebagai alat komunikasi yang terkandung dalam suatu peta, kita dapat menginterpretasi atau menganalisis dan berkomunikasi dengan peta. Peta digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan perencanaan, evaluasi, monitoring wilayah. Peta memegang peran penting dalam arus komunikasi data spasial terutama menyangkut aspek penyediaan data dasar untuk perencanaan dan pembangunan wilayah.

7-312 Unit 7

Dilihat dari teknik pembuatan peta terdiri dari peta konvensional dan nonkonvensional (peta digital). Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi peta skala sangat besar, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala sangat kecil. Ditilik dari isi peta, ada peta rupa bumi, dan peta tematik. Peta rupa bumi merupakan peta dasar, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta-peta lain sepeti peta tematik. Peta rupa bumi untuk kenampakan fisik di daerah pantai dan laut dinamakan peta batimetrik. Peta yang menggambarkan seluruh permukaan bumi secara umum, misalnya peta dunia dan atlas, disebut peta khorografi. Informasi spasial yang diperoleh dari peta rupa bumi antara lain relief suatu daerah, sungai dan DAS, gunung, jalan, permukiman (desa-kota), informasi penggunaan lahan, kaitan antarwilayah dan sebagainya. Peta tematik adalah peta yang menggambar kenampakkan tertentu. Pada saat ini peta tersebut banyak digunakan dan dihasilkan oleh instansi-instansi pengguna peta dalam konteks perencanaan. Kadang-kadang masih tumpang tindih antarinstansi, karena ego sektoral. Informasi spasial yang diperoleh dari peta tematik tergantung dari kebutuhan akan data dan informasi oleh suatu instansi/lembaga. tersebut. Dalam menggambar peta tematik, selalu memperhatikan komponen-komponen peta tematik

7-313 Unit 7

Tes Formatif 1
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut! 1. Gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu disebut... A. globe B. inset peta C. peta D. legenda. 2. Peta Rupa Bumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal Lembar 2305-531 Kupang Edisi 1998 Skala 1 : 25.000, disebut peta .... A. skala sangat besar B. skala besar C. skala sedang D. skala kecil 3. Penjelasan mengenai arti simbol pada peta tematik dicantumkan pada ... A. inset B. legenda C. garis tepi D. koordinat 4.Dalam interpretasi peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah tersebut berelief ... A. kasar B. halus C. sedang D. sangat halus
7-314 Unit 7

5. Dalam interpretasi peta dengan alur-alur sungai yang lurus menunjukkan daerah itu tinggi dan miring. Jika alur-alur sungai itu berkelok-kelok atau membentuk meander, peta itu menunjukkan bahwa daerah itu .... A. relatif datar B. relatif bergelombang C. relatif berombak D. relatif terjal 6. Dalam membaca peta lokasi daerah dapat diketahui dari... A. inset B. legenda C. garis tepi D. koordinat 7. Dalam membaca peta arah daerah dapat diketahui melalui .... A. inset B. petunjuk arah C. legende D. koordinat 8. Dalam membaca peta elevasi daerah dapat diketahui melalui ..... A. garis kontur B. relief C. koordinat D. skala peta 9. Warna cokelat pada peta untuk unsur.... A. lettering B. unsur air C. untuk daerah berbukit/bergunung D. untuk daerah yang panas.

7-315 Unit 7

10. Peta yang menggambarkan peta-peta tanah dan pemilik sertifikat tanah, disebut ... A. peta landuse (penggunaan lahan). C. peta landscape (bentanglahan) B. peta kadaster. D. peta landform (bentuk lahan)

Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang ada di bagian unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar tersebut. Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang

x 100 %

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas Anda dapat meneruskan dengan Subunit 2. Bagus! Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Subunit 1 tersebut, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

7-316 Unit 7

Subunit 2 Menggunakan Atlas dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

alam Subunit 2 Anda akan menggunakan atlas dan globe guna mendapatkan data dan informasi spasial. Alas merupakan kumpulan peta dan informasi lain

dalam bentuk buku. Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk yang mini. Pada jenjang pendidikan sebelumnya Anda sudah banyak menggunakan Atlas dan Globe. Ternyata dari Atlas dan Globe kita dapat memperoleh data dan informasi spasial begitu banyak untuk berbagai keperluan. Sebagai calon guru/guru Pengetahuan Sosial Anda dapat menggunakan Atlas dan Globe sebagai media pembelajaran selain peta. Sebelum Anda menggunakan, perlu dipahami pengertian atlas, jenis-jenis atlas, informasi spasial yang diperoleh dari atlas, pengertian globe, informasi spasial yang diperoleh dari globe. Fakta menunjukkan bahwa bumi bulat. Beberapa fakta telah membuktikan, diantaranya: pengamatan terhadap kapal yang sedang berlayar, semakin jauh tampak seperti tenggelam secara perlahan ke dalam air. Gambar (foto) yang rekam satelit bumi dari tempat yang cukup tinggi, garis horison terlihat merupakan garis lengkung bukan garis lurus. Kedua pengamatan menunjukkan bahwa permukaan air itu lengkung. Kedua bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan bumi bulat. Sudah sejak jaman dahulu para pakar mencoba mendapatkan ukuran bumi. Misalnya Picard (Perancis), mendapatkan radius bumi sebesar 6.373 km. Eratosthenes mendapatkan hasil keliling bumi 250.000 stadia. Bila suatu stadia sama dengan 185 m, maka keliling bumi adalah 46.250 km. Pada masa akhir-akhir ini ukuran bumi telah ditetapkan dengan teliti. Angkaangka menurut Haviford (1909): Jari-jari equator Jari-jari kutub Keliling equator
7-317 Unit 7

= 6.378,38 km. = 6.356,96 km. = 24.900 mil.

Keliling meridian Panjang 1 paralel pada equator Panjang 1 paralel pada kutub

= 24.860 mil. 69 mil. 68,7 mil. 69,407 mil.

Panjang 1 meridian dekat equator = = =

Dari ukuran ini dapat dipahami bumi ini sangat besar walaupun dibandingkan dengan benda angkasa yang lain (misalnya matahari) bumi dapat dikatakan kecil Untuk membahas gambaran keseluruhan dari bumi yang kenyataan sebenarnya bulat ini dapat dibuat tiruan dengan ukuran yang kecil, disebut globe. 1. Atlas Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi dikumpul menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau referensi. Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Nama atlas sendiri diambil dari nama dewa orang Yunani yaitu Atlas, Dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Gambar ini sering dipakai sebagai ilustrasi pada bagian depan kumpulan peta atau buku-buku teks Ilmu Geografi, selanjutnya nama Atlas digunakan untuk kumpulan peta yang dirancang untuk dijilid tersebut. Kumpulan peta-peta pada atlas diatur dan disusun secara logika untuk suatu tujuan. Untuk membaca peta-peta yang ada, pada bagian awal atlas diberi keterangan. Pada umumnya peta-peta atlas dibuat dalam format yang sama. Hingga saat ini tampak ada perkembangan penampilan atlas dengan adanya tambahan gambar, tabel statistik, dan indeks untuk nama-nama yang terdapat pada atlas. Bahkan sekarang ada kecenderungan menambah teks sebagai penjelasan. Kadangkadang teks ini dijilid tersendiri atau dalam bentuk monografi dilengkapi grafik, diagram, statistik, foto, dan referensi. Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut. a. Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudera, Benua (Atlas Dunia), Negara (Atlas Nasional), bagian negara (Atlas Regional, Atlas Provinsi, Kota (Atlas Kota).

7-318 Unit 7

b. Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah, pendidikan dan pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tujuan kelompok atlas telah ditentukan oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas perguruan tinggi. c. Atas dasar ukuran, meliput atlas tangan berukuran 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam bentuk buku-atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas sekolah. d. Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik. Jenis atlas menggunakan kondisi wilayah, tujuan, dan isi meliputi: atlas referensi, atlas nasional, atlas regional, atlas sekolah, atlas tematik, atlas jalan dan keluarga. Atlas referensi, terutama hanya untuk kepentingan lokasi dan referensi, didesain untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan geografi atau politik (batas negara), untuk memandu perjalanan, dan perencanaan wilayah. Pada atlas nasional menampilkan keterpaduan elemen-elemen geografi fisik dan hasil yang mencirikan suatu negara. Seringkali peta-peta kesejahteraan juga dicantumkan untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan suatu negara. Biasanya atlas dikeluarkan oleh pemerintah. Atlas Nasional ini meliput wilayah negara, rincian peta pada atlas nasional ini sampai pada tingkat provinsi. Jadi menurut cakupan wilayah negara kemudian dirinci ke tingkat di bawahnya, kabupaten. Kegunaan atau fungsi atlas nasional antara lain: (1) menunjukkan keberhasilan pembangunan nasional, (b) untuk dasar perencanaan wilayah atau perencanaan ekonomi nasional. Isi: untuk Indonesia: keberhasilan pembangunan, pertanian, program transmigrasi. Skala 1 : 1.000.000 1 : 2.000.000. Teks: digunakan untuk menyatakan sumber dan kompilasi petanya, memberikan penjelasan sejumlah fenomena spasial. Atlas regional (provinsi) menggambarkan aspek spesifik bagian suatu negara (provinsi). Pembagian wilayah administrasi lebih lanjut (Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa). Untuk provinsi ada atlas subregional, misalnya atlas kabupaten, dengan maksud untuk memberikan informasi spasial yang lebih rinci hingga ke Kelurahan/Desa. Atlas kota, yaitu atlas yang memuat tentang informasi spasial suatu

7-319 Unit 7

kota, seperti Atlas Kota Jakarta, Atlas Kota Surabaya, Atlas Kota Makasar dan sebagainya. Atlas Pendidikan/Sekolah memiliki fungsi tertentu. Pertama, memberikan gambaran secara jelas informasi spasial tentang aspek fisik wilayah (morfologi, iklim, tetumbuhan, hewan dan aspek perihal manusia (kepadatan penduduk, persebaran tenun ikat, penggunaan lahan). Kedua, merangsang keingingintahuan kaitan spasial aspek fisik wilayah dengan perilaku atau aktivitas penduduk pada suatu daerah. Umumnya peta-peta tematik dibuat sesederhana mungkin sesuai perkembangan persepsi spasial peserta didik. Atlas sekolah disusun mengikuti salah satu dari sistem berikut. Pertama, bagian pertama peta yang menampilkan desa/kelurahan, kabupaten/Kota, Provinsi, negara Indonesia, Asean kemudian ke negara lain. Kedua, bagian pertama peta-peta rupa bumi, kemudian peta-peta tematik sederhana, benua, negara dan seterusnya provinsi, kabupaten, Kecamatan, Desa/Kota tempat tinggal peserta didik. Atlas tematik saat ini banyak sekali dibuat sebagai alat komunikasi dan pedoman suatu perjalanan dan untuk memenuhi permintaan pendidikan dan pengajaran, serta untuk kepentingan penelitian. Atlas tematik ini ada yang memuat informasi spasial secara garis besar terhadap suatu daerah (atlas tematik khusus jamak), dan ada juga hanya memuat informasi spasial secara spesifik(atlas tematik khusus tunggal), misalnya atlas tematik berisi perjalanan wisata, nama jalan, dan sebagainya. Cara memperoleh data dan informasi spasial dari Atlas dengan melihat daftar isi, indeks, garis lintang dan bujur, legenda. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Atlas Indonesia dan Sekitarnya Edisi 33 Provinsi di Indonesia penerbit Lintas Media Jombang misalnya, selain berisi peta-peta benua, samudera, negara-negara di dunia, provinsi-provinsi di Indonesia juga berisi keanekaragaman data dan informasi tentang pakaian tradisional, rumah adat, tari tradisional, dan pusaka tradisional Indonesia; data dan informasi 10 gunungapi tertinggi di dunia, 10 sungai terpanjang di dunia, 10 laut terluas di dunia, 10 pulau terbesar di dunia, air terjun terbesar di dunia, pembagian wilayah administrasi di Indonesia, pahlawan-pahlawan Indonesia,

7-320 Unit 7

haris-hari besar nasional, hari-hari besar internasional, hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, rambu-rambu lalu lintar terbaru, isyarat-isyarat pengatur lalu lintas 2. Globe Globe ialah tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66 terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66 terhadap lintasan orbitnya Globe adalah miniatur bumi. Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk: (1) menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut, (2) propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe, (3) dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula, (4) dengan globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik, (5) sangat disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di sekolah, (6) pada setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe, (7) pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam seismologi, geoteknik. Sama halnya dengan peta, globe juga menggambarkan permukaan bumi, namun dalam penggunaannya terdapat perbedaan dengan peta datar. Globe dapat memberikan informasi sebagai berikut (Ruhimat, 2006). Pertama, menunjukkan bentuk bumi. Globe bentuknya bulat, sehingga hampir mendekati bentuk bumi yang sebenarnya. Pada kenyataannya, bentuk bumi itu sendiri tidaklah bulat, melainkan pada kedua kutubnya terjadi pemampatan. Kedua, menunjukan sistem garis lintang kaitannya dengan matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi,

7-321 Unit 7

dan bujur. Pada globe, garis linyang kelihatan merupakan lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan khatulistiwa. Makin jauh dari katulistiwa, lingkaran-lingkaran tersebut semakin kecil dan pada kutub utara atau kutub selatan hanya merupakan sebuah titik saja. Demikian juga, garis bujur merupakan semua lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan yang besarnya sama. Ketiga, memperlihatkan gambaran permukaan bumi secara utuh. Gambaran permukaan bumi secara utuh hanya dapat dilihat melalui globe. Pada peta datar permukaan bumi tidak dapat kita amati secara keseluruhan. Keempat, memperagakan gerak rotasi bumi. Gerak rotasi bumi (perputaran bumi pada sumbunya) dapat diperagakan melalui globe dengan memutar globe sesuai dengan arah perputaran bumi yang sebenarnya, yaitu dari arah barat ketimur (berlawanan dengan perputaran jarum jam). Kelima, memperagakan terjadinya siang dan malam. Dengan memutar globe sesuai dengan arah rotasi bumi, permukaan bumi secara bergantian akan menghadap kematahari. Bagian permukaan bumi yang menghadap kematahari mengalami siang dan bagian yang membelakangi matahari mengalami malam. Coba ambil globe dan letakan didepan Anda! Mintalah seorang teman anda menghidupkan lampu senter dari arah sebelah timur. Apakah seluruh globe mendapat (menerima) cahaya senter? Andai kata globe kita misalkan sebagai bumi, dan cahaya senter adalah sinar matahari, bagian globe yang menerima cahaya senter adalah siang, dan bagian yang tidak menerima cahaya senter adalah malam. Coba Anda putar globe sesuai dengan arah perputaran bumi (putar berlawanan dengan arah jarum jam)! Apa yang terjadi? Coba Anda tuliskan hasil pengamatanmu dan diskusikanlah! Untuk memahami paralel dan meridian, terlebih dahulu perlu diketahui istilah lingkaran besar dan kecil. Apabila bola bumi dibagi dua oleh suatu bidang yang melalui titik pusat bola, perpotongan bidang ini dengan bola bumi adalah lingkaran terbesar yang dapat digambarkan pada bola bumi dan disebut dengan Lingkaran Besar, sedangkan lingkaran lain yang dihasilkan oleh perpotongan bidang dengan bola dimana bidang tadi tidak nelalui pusat bola adalah lebi kecil, lingkaran ini disebut lingkaran kecil. Gerakan rotasi bumi, dan kedua kutub utara dan selatan ini, merupakan dasar grid geografi. Grid geografi adalah suatu jaringan perpotongan garis yang tergores di

7-322 Unit 7

permukaan globe untuk tujuan penetapan lokasi di permukaan globe. Jaringan ini terdiri dari sejumlah garis arah utara selatan yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur, dan sejumlah garis arah barat-timur sejajar equator yang disebut paralel atau lintang. Semua bujur adalah separuh lingkaran bumi yang bertemua menjadi batas kutub utara maupun selatan bumi dan terdiri dari 180. Karakteristik meridian sebagai berikut. Pertama, semua meridian terarah utaraselatan yang sebenarnya (arah U-S geografis). Kedua, jarak antara meridian di equator paling lebar, semakin jauh dari equator menyempit kemudian menyatu di kedua kutub utara dan selatan. Ketiga, garis meridian dapat digambarkan dengan jumlah yang tak terhingga di bola bumi (globe) namun demikian, unsur-unsur dipilih yang berjarak sama 10. Meridian utama dipakai sebagai garis referensi. Longitude atau besarnya busur suatu tempat atau titik ditentukan sebagai suatu busur yang diukur dalam satuan derajat pada sepanjang paralel antara titik tersebut dengan meridian/bujur utama yakni meridian Greenwich. Meridian Greenwich Apabila mempunyai besar busur/meridian 0 -180 baik barat, maupun timur.

besarnya bujur suatu titik yang ditentukan kita tidak dapat mengatakan lokasi tepatnya karena ukuran busurnya yang sama dapat digunakan di seluruh meridian/bujur. Oleh karena itulah bujur/meridian dapat didefinisikan sebagai satu garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai besar bujur yang sama (longitude). Kebingungan mungkin timbul, suatu pernyataan bahwa besarnya bujur (longitude) diukur sepanjang paralel/lintang. Tetapi hal ini dapat dijelaskan bahwa supaya dapat merupakan bujur antara suatu titik dan meridian utara, perlu pengukuran ke timur atau ke barat sepanjang satu parale latitude (besarnya Lintang/paralel). Besarnya lintang suatu tempat dapat didefinisikan sebagai suatu busur yang diukur dengan satuan derajat atas suatu bujur antara equator terhadap suatu titik. Besarnya dihitung dari 0 di equator hingga 90 bervariasi kutub utara dan selatan. Apabila besarnya lintang dan besarnya bujur suatu tempat/titik dketahui, maka lokasi dengan mendasarkan pada grid geografis dapat ditentukan secara tepat. Kedudukan atau letak suatu titik pada globe ditentukan dengan bujur (longitude) dan besarnya lintang (latitude).

7-323 Unit 7

Perputaran bumi pada porosnya atau sumbunya, disebut rotasi. Waktu yang digunakan bumi untuk satu putaran (360) adalah 24 jam. Sambil berotasi bumi beredar mengelingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari membentuk suatu lingkaran disebut ekliptika. Bidang datar yang melalui ekliptika disebut bidang ekliptika. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang digunakan untuk berevolusi mengellingi matahari adalah satu tahun atau 365 hari. Pada kenyataannya poros bumi dalam peredaran mengelilingi matahari selalu miring 66 terhadap bidang ekliptika. Karena matahari letaknya sangat jauh, maka sinar matahari yang datang ke permukaan bumi arahnya sejajar. Pada tanggal 21 dan 22 September datangnya sinar matahari tepat tegak lurus dengan poros bumi. Pada waktu itu baik di kutub utara maupun kutub selatan bersama-sama menerima sinar matahari. Dengan demikian di belahan bumi utara dan selatan mendapat sinar matahari yang sama. Pada tanggal 21 Juni, datangnya sinar matahari membuat sudut 66 dengan poros bumi. Maka belahan bumi utara lebih banyak menerima sinar matahari. Kutub utara menerima sinar matahari (siang) sedang kutub selatan gelap (malam terusmenerus). Tanggal 23 Desember, datangnya sinar matahari membuat sudut 113 dengan poros bumi. Di belahan bumi utara lebih sedikit menerima sinar matahari di belahan bumi selatan lebih banyak. Di kutub mengalami malam terus sedangkan di kutub selatan siang. Pada tanggal 21 Maret, bila matahari dilihat dari bumi tampak di garis khatulistiwa. Pada belahan bumi utara dan selatan waktu siang harinya sama. Sesudah tanggal 21 Maret, kedudukan matahari terhadap garis lintang makin ke utara. Pada tanggal 21 Juni, bila matahari dilihat dari bumi tampak di atas garis 23 U. Pada belahan bumi utara siang harinya lebih lama dibandingkan di belahan bumi selatan. Pada saat ini belahan bumi utara siang harinya lebih dari 12 jam. Makin ke utara, lama siang harinya makin panjang. Bahkan di lintang 66 U sampai ke kutub utara siang harinya selama 24 jam. Pada bulan Juni ini di belahan bumi utara mengalami musim panas sedang di belahan bumi selatan musim dingin. Garis lintang

7-324 Unit 7

66 U disebut garis Artik. Sebaliknya di belahan bumi selatan siang harinya semakin pendek. Antara garis lintang 66 S hingga kutub selatan malam harinya selama 24 jam, Garis lintang 66 S ini disebut garis Antartik. Sesudah tanggal 21 Juni matahari kembali ke selatan. Oleh karena itu lintang 23 U disebut garis balik utara. Pada tanggal 22 September keadaannya sama dengan tanggal 21 Maret. Keadaan di belahan bumi utara dan selatan sama. Sesudah tanggal 22 September letak matahari terhadap garis lintang makin ke selatan. Pada tanggal 23 Desember, saat ini apabila matahari dilihat dari bumi tampak di atas garis 23 S. Pada belahan bumi selatan siang harinya lebih panjang dibanding belahan bumi utara. Belahan bumi selatan siang harinya lebih dari 24 jam. Makin ke selatan siang harinya semakin panjang. Antara garis lintang 66 S hingga kutub selatan siang harinya selama 24 jam. Pada bulan Desember belahan bumi selatan mengalami musim dingin. Sesudah tanggal 23 Desember matahari bergerak kembali (gerakan semu) ke utara. Oleh karena itu garis 23 LS disebut garis balik selatan.

Latihan
1. Carilah dalam atlas hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, kemudian gambarlah Peta persebaran hewan-hewan tersebut. 2. Globe dapat bermanfaat untuk memperagakan terjadinya siang dan malam. Desain gambar fenomena tersebut dan pemeriannya!

7-325 Unit 7

Rangkuman
Atlas dan globe menyajikan data dan informasi geospasial untuk keperluan pembelajaran di Sekolah Dasar. Atlas merupakan himpunan berbagai peta yang disusun secara sistematis yang dibuat dalam bentuk buku.. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Pada atlas umum, peta-peta yang terdapat di dalamnya selain peta penduduk, peta pertambangan, peta umum seperti peta rupa bumi (peta topografi), banyak pula terdapat peta-peta khusus (peta tematik), seperti peta persebaran perhubungan, peta pariwisata, peta iklim, peta curah hujan, dan lain-lain. Globe adalah miniatur bumi. Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk: menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut; propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe; dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula; dengan globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik; sangat disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di sekolah; pada setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe; pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam kaitannya dengan matematika, gematik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi, dan geoteknik.

7-326 Unit 7

Tes Formatif 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan cara melingkari huruf A, B, C, atau D di depan jawaban tersebut !. 1. Tiruan bola bumi dengan ukuran lebih kecil atau sering disebut sebagai miniatur bumi, disebut .... A. peta B. atlas C. globe D. citra 2. Garis lintang yang terletak di tengah-tengah globe dan membagi permukaan bumi menjadi dua belahan yang sama luas, disebut ..... A. khatlistiwa B. hemisfer C. garis Antartik D. garis Artik 3. Garis lintang 66 Utara dan 66 Selatan merupakan batas antara daerah beriklim sedang dan daerah beriklim .... A. tropis B. semiringkai C. ringkai D. dingin 4. Garis lintang 66 Utara, disebut juga ..... A. garis Equator B. garis Artik C. garis Antartik. D. meridian Greenwich

7-327 Unit 7

5. Sedangkan garis lintang 66 Selatan, disebut juga .... A. garis Equator B. garis Artik C. garis Antartik D. meridian Greenwich 6. Garis lintang 23 Utara dan 23 Selatan merupakan batas antara daerah beriklim panas dengan beriklim sedang. Garis lintang 23 Utara disebut juga .... A. Garis Balik Utara B. Kutub Utara C. Garis Bujur Timur D. Garis Bujur Barat 7. Garis Bujur 180 Timur dan 180 Barat bertemu dan berhimpitan di Samudera Pasifik dan ditetapkan sebagai .... A. Greenwich Mean Time B. International Date Line C. Tropical of Cancer D. Tropical of Capricorn 8. Perputaran Bumi pada sumbunya disebut rotasi Bumi, sekali berputar lamanya 24 jam, dengan arah ..... A. Barat ke Timur B. Timur ke Barat C. Timur ke tropical of Cancer D. Timur ke tropical of Capricorn 9. Kedudukan Globe selalu dibuat miring 66, karena hal ini sesuai dengan .... A. rotasi bumi. B. revolusi bumi C. bentuk bumi

7-328 Unit 7

D. keadaan sebenarnya 10. Kelebihan Globe dibandingkan dengan Peta adalah ..... A. memperlihatkan bumi secara utuh B. skala Globe lebih kecil dari skala Peta C. menggambarkan unsur-unsur natural landscape dan cultural landscape D. daratan dan lautan di Bumi tergambar seluruhnya Cocokan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang ada di bagian akhir unit ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan formulasi di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar tersebut. Formula: Jumlah Jawaban Anda yang benar _____________________________ Tingkat Penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali 80 % - 89 % = baik 70 % - 79 % = cukup < 69 % = kurang

x 100 %

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas Anda dapat meneruskan dengan Unit 8 berikut. Bagus. Akan tetapi, bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Subunit 2, terutama bagian yang Anda belum kuasai.

7-329 Unit 7

Kunci Jawaban Tes Formatif


7.1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. C B. B A A D B 8 C B 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 7.2 C A D B A A B A A A

7-330 Unit 7

Daftar Pustaka
Angin, Ignasius Suban., 2006, Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Unversitas Gadjah Mada. Gunawan, Totok., 2001, Peta, Atlas, dan Globe Sebagai Sarana Belajar Geografi, Jakarta: Modul Geo. A.3. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Handayani, Tuty., 2006, Makna Simbol Dalam Peta, Geospasial, 4 (1): 16-17. Martha, Sukendra., 1993, Bahasa dan Budaya Peta, Geo-Informatika, 2 (1): 5-10. Raiz, Erwin, 1948, General Cartography, New York: McGraw-Hill Book Co., Inc. Ruhimat, Mamat., Geografi, Cet 2., Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. Sudrijat, Sumadi., Geografi, Jakarta: Depdikbud. Wibowo, Arie, 2005, Membaca, Memahami dan Menulis Dengan Peta, Geospasial, 3 (6):21.

7-331 Unit 7

Anda mungkin juga menyukai