Anda di halaman 1dari 15

SFHltAR KASuS

TFtTAt6
wAHAH
(0l RuAt6 ARJutA RSJ JAHl)
0lSuSut 0lFH.
KFl0HP0K 2 R0TASl l
1. t0RA SuSHlTA
2. RFtl TRl 0lAtA
3. SFlAHFT u0lHAt
4. ZuZFlHAt
YAYASAt PFt0l0lKAt SFTlH SFTl0
AKA0FHl KFPFRAwATAt SFTlH SFTl0 HuARA ut60
TAHut AKA0FHlK 2005/2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realitas sosial.
Waham dibangun atas unsur-unsur yang tidak berdasarkan logika, individu tidak
mau melepaskan wahamnya, walaupun telah tersedia cukup bukti-bukti yang objektif
tentang kebenaran itu. Biasanya waham digunakan untuk mengisi keperluan atau
keinginan-keinginan dari penderita itu sendiri. Waham merupakan suatu cara untuk
memberikan gambaran dari berbagai problem sendiri atau tekanan-tekanan yang ada
dalam kepribadian penderita biasanya:
a. Keinginan yang tertekan.
b. Kekecewaan dalam berbagai harapan.
c. Perasaan rendah diri.
d. Perasaan bersalah.
e. Keadaan yang memerlukan perlindungan terhadap ketakutan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pembahasan materi ini penulis berharap agar kita semua,
khususnya para pembaca dapat memahami tentang askep pada pasien waham.
2. Tujuan khusus
Menjelaskan definisi waham
Menjelaskan penyebab waham
Menjelaskan tanda dan gejala waham
Menjelaskan jenis-jenis waham
Menjelaskan pohon masalah terjadinya waham
Menjelaskan asuhan keperawatan waham
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca khususnya
mahasiswa di bidang keperawatan dapat memahami tentang Askep waham
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh di
pertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita yang normal (stuart dan sundeen,1998).
Wahan adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi di
pertahankan dan tidak dapat berubah secara logis oleh orang lain.keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control (depkes RI,2000).
2. Penyebab
Faktor predisposisi
a. biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak / system sarap pusat yang menimbulkan
- hambatan perkembangan otak khususnya lobus frontal, temporal dan limbic
- pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal,perinatal,neonatus dan
kanak kanan.
b. psikososial
keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi seperti
penolakan dan kekerasan.
c. sosial budaya
kehidupan sosial budaya dapat juga mempengaruhi timbulnya waham seperti
kemiskinan, komfliks social budaya ( peperangan, kerusakan, kerawanan ) serta
kehidupan yang terisolasi dan stress yang menumpuk.
Faktor prepesitasi
Riwayat prepesitasi yang biasanya menimbulkan waham merupakan
karakteristik umum, latar belakang, termasuk penganiayaan fisik / eemosional,
tekanan, isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna ataupun tidak berdaya.
3. Tanda dan gejala waham
a) Waham dengan perawatan minimal
- Berbicara dan berprilaku sesuai dengan realita
- Bersosialisasi dengan orang baru
- Mau makan dan minum
- Ekpresi dengan wajah tenang
b) Waham dengan perawatan persial
- Iritamble
- Cenderung menghindari orang lain
- Mendominasi pembicaraan
- Bicara kasar
c) Waham dengan perawatan total
- melukai diri sendiri dan orang lain
- menolak makam dan minum obat karena takut diracuni
- gerakan tidak terkontrol
- ekspresi tegang
- iritable
- bicara kasar
- menghindar dari orang lain
- mendemonstrasi pembicaraan
- mengungkapkan keyakinannya yang salah berulang kali
4. Jenis jenis waham
Waham kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai
sekali, orang kaya
Waham agama
Keyakinan klien terhadap agama diucapkan berulang kali dan tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham curiga
Klien yakin bahwa ada seseorang/kelompok yang berusaha merugikan /
mencinderai, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang
besar , klien mengatakan sudah selayaknya ia dihukum berat.
Waham dikejar
Klien merasa dirinya senantiasa dikejar kejar oleh orang lain atau kelompok
orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
Waham somatic / Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berbeda dalam tubuhnya seperti
wujudnya yang membusuk, otak yang mencair.
Waham keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama
Waham nihilistic
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah
meninggal.
Waham pengaruh
Pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi / dipengaruhi oleh orang lain atau
kekuatan.
Waham sisip pikir
Klien yakin ada ide dan pikiran orang lain yang disisipkan ke dalam
pikirannya, diucapkan berulang kali dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham control pikir
Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar, diucapkan berulang
kali dan tidak sesuai kenyataan.
5. Pohon masalah
Masalah utama : waham
Perilaku kekerasan
Perubahan proses piker : waham
Gangguan harga diri : HDR
6. Masalah keperawatan
1. perubahan proses piker : waham
2. perilaku kekerasan
3. gangguan harga diri : HDR
7. diagnosa keperawatan:
1 perubahan proses piker : waham
2 perilaku kekerasan
3 gangguan harga diri : HDR
NCP pasien dengan waham
tgl Diagnosa Tujuan Intervensi
Gangguan proses pikir :
Waham
Pasien mampu :
- berorientasi kepada realitas
secara bertahap
- berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungan
- menggunakan obat dengan
prinsip 5 benar
SP 1
- identifikasi kebutuhan pasien
- bicara konteks realita (tidak mendukung atau membantah waham
pasien)
- latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya
- masukkan dalam jadwal harian pasien
SP 2
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
- tanyakan program pengobatan
- jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
- jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program
- jelaskan akibat bila putus obat
- jelaskan cara mendapatkan obat
- jelaskan pengobatan dengan prinsip 5 B
- latih pasien minum obat
- masukkan dalam jdwal kegiatan pasien
SP 3
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP 2)
- identifikasi potensi/ kemampuan yang dimiliki
- pilih/ latih potensi / kemampuan lain yang dimiliki
- masukkan dalam jadwal kegiatan
SP 4
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP1, SP2, dan SP 3)
- pilih kemampuan yang dapat dilakukan
- pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
- masukkn dalam jadwal kegiatan pasien.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
(WAHAM)
Ruang Rawat : Arjuna Tanggal di rawat :23 april 2010
I . Identitas klien
Inisial : Tn.M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 29 Th
Informan : pasien dan keluarganya
Tanggal pengkajian : 29 April 2010
RM . No : 0324425
II. Alasan masuk
Klien masuk RSJ sudah 7 hari di antar oleh keluarganya dengan alasan sering
mengamuk,sulit tidur,sering berbicara berlebihan
Ds : klien mengatakan tahu tentang pemerintahan
Do : klien sering ngoceh- ngoceh
Kontak mata (+)
III. Faktor Predisposisi
Klien masuk RSJ 7 hari,menurut data yang di dapat saat pengkajian klien
tidak dapat mengontrol omongannya,namun dia tidak pernah berobat
sebelumnya,klien sudah tidak mempunyai ayah sejak kecil dank lien di bawa oleh
kakaknya ke RSJ.
Klien tidak mempunyai anggota keluarga yang mempunyai penyakit gangguan
jiwa,sebelumnya klien juga tidak pernah di rawat di RSJ
Klien tidak pernah mengalami kekerasan fisik namun klien mengalami
pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lau yaitu di tinggal orang tua yang di
sayangi nya dan dia tidak bisa membahagiakan orang tuanya.
Masalah keperawatan : berduka dispungsional
IV. Pemeriksaan Fisik
1.TD :120/70 mmHg
2.Nadi :68 x/i
3.suhu :37
0
c
4.RR :18x/i
5.keluhan fisik : klien mengatakan pernah mengalami sakit kepala dan
perut sebelum masuk ke RSJ
V. Psikososial
1.genogram
Ket :
Laki laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
2.konsep diri
Klien mengatakan bahwa dirinya biasa saja dan tidak ada yang kurang dari
tubuhnya,klien bisa mengenali dirinya beserta menyebutkan namanya,klien juga
mengatakan berperan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya,klien merasa percaya
diri dan berharap anggota keluarganya dapat mempercayainya juga.
3.hubungan social
Klien mengatakan bahwa kakak adalah orang yang paling dekat dengan dirinya
dan selau memberikan dukungan.klien mau mengikuti kegiatan kelompok
4.spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan yakin dengan agama yang di anutnya
VI. Status mental
Penampilan klien tidak rapi,warna kulit sawo matang,rambut pendek,kulit kepala
tanpak kotor,saat berkomunikasi klien terlihat ragu-ragu dan kurang kooperatip.klien
sering di tempat tidur dank lien susah untuk mengingat apa yang di ucapkannya.klien
tanpak berdiam diri namun setlah di ajak berkomunikasi klien mampu mennceritakan
keadaanya.
VII. Mekanisme koping
a) Klien tidak mengganggu temannya
b) Klien tidak menganiaya diri dan lingkungannya
c) Klien mau berbicara dengan perawat
VIII. Masalah psikosi dan lingkungan
a) Masalah dan dukungan kelompok : klien sering berintekrasi dengan orang lain
b) Masalah yang berhubungan dengan lingkungan : klien sering bergabung dengan
teman
c) Masalah dengan pekerjaan : klien jarang melakukan pekerjaan rumah tangga
d) Masalah dengan ekonomi : klien tidak bekerja
IX. Pengetahuan
Klien mengetahui tentang kondisi nya saat ini dank lien mengetahui dimana dia berada
X. Aspek medis
Dx : waham kebesaran
Terapi :
Cpz 3x1
Thp 3x1
Hld 1,5 3x1
XI. Daftar masalah keperawatan
1. perubahan proses pikir : waham
2. berduka dispungsional
NCP pasien dengan waham
no Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan proses pikir :
Waham
Pasien mampu :
- berorientasi kepada
realitas secara
bertahap
- berinteraksi dengan
orang lain dan
lingkungan
- menggunakan obat
dengan prinsip 5
benar
SP 1
- identifikasi kebutuhan pasien
- bicara konteks realita (tidak
mendukung atau membantah
waham pasien)
- latih pasien untuk memenuhi
kebutuhannya
- masukkan dalam jadwal harian
pasien
- mengetahui kebutuhan klien
- memperdekat hubungan kontak
dengan klien
- agar terpenuhi kebutuhan klien
SP 2
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP
1)
- tanyakan program pengobatan
- jelaskan pentingnya penggunaan
obat pada gangguan jiwa
- jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai program
- jelaskan akibat bila putus obat
- jelaskan cara mendapatkan obat
- jelaskan pengobatan dengan
prinsip 5 B
- latih pasien minum obat
- masukkan dalam jdwal kegiatan
pasien
- mengetahui evaluasi / kemajuan
klien dari sebelumnya
- minum obat secara benar dengan
prinsip 5 benar dapat
mempercepat penyembuhan
penyakit klien.
SP 3
- evaluasi kegiatan yang lalu (SP
1 dan SP 2)
- identifikasi potensi/ kemampuan
yang dimiliki
- pilih/ latih potensi / kemampuan
lain yang dimiliki
- masukkan dalam jadwal
kegiatan
- memperoleh dan menggali
kemampuan yang dimiliki klien
SP 4
- evaluasi kegiatan yang lalu
(SP1, SP2, dan SP 3)
- pilih kemampuan yang dapat
dilakukan
- pilih dan latih potensi
kemampuan lain yang dimiliki
- masukkn dalam jadwal kegiatan
pasien.
Untuk menggali dan memperdalam
kemampuan klien secara
mendalam yang dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan
sehari-hari
Catatan perkembangan
tgl Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi
27/4 Gangguan proses pikir :
Waham
Pasien mampu :
- berorientasi kepada
realitas secara
bertahap
- berinteraksi dengan
orang lain dan
lingkungan
- menggunakan obat
dengan prinsip 5
benar
SP 1
- mengidentifikasi kebutuhan
pasien
- berbicara konteks realita (tidak
mendukung atau membantah
waham pasien)
- melatih pasien untuk memenuhi
kebutuhannya
- memasukkan dalam jadwal
harian pasien
S: os mengatakan sedikit
mengetahui dengan kebutuhan
sehari-harinya
O: kebutuhan sehari2 klien
teridentifikasi,
Klien mulai mampu memenuhi
kebutuhan sehari-harinya
A: SP I tercapai
P: Lanjutkan SP 2
28/4 SP 2
- mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
- menanyakan program
pengobatan
- menjelaskan pentingnya
penggunaan obat pada gangguan
jiwa
- menjelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai program
- menjelaskan akibat bila putus
obat
- menjelaskan cara mendapatkan
obat
- menjelaskan pengobatan dengan
prinsip 5 B
- melatih pasien minum obat
S: os mengatakan tahu jenis warna
obat yang dikomsumsinya
O: os mengetahui cara minum
obat, os dapat mengulang SP
sebelumnya, Os dapat minum
obat dengan benar
A: SP 2 tercapai
P: Lanjutkan SP 3
- memasukkan dalam jdwal
kegiatan pasien
29/4 SP 3
- mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1 dan SP 2)
- mengidentifikasi potensi/
kemampuan yang dimiliki
- memilih/ melatih potensi /
kemampuan lain yang dimiliki
- memasukkan dalam jadwal
kegiatan
S: os mengatakan tahu memiliki
kemampuan dalam bidang
politik
O: Os tampak mengikuti aktifitas
bersama teman-temanya dalam
membersihkan lingkungan dan
mampu mengulang SP
sebelumnya
A: SP 3 tercapai
P: Lanjutkan SP 4
30/4 SP 4
- mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP1, SP2, dan SP 3)
- memilih kemampuan yang dapat
dilakukan
- memilih dan latih potensi
kemampuan lain yang dimiliki
- memasukkan dalam jadwal
kegiatan pasien.
S: os mengatakan dapat
melakukan sesuatu dengan
kemampuan yang dimiliki.
O: os tampak dapat memilih dan
melatih kemampuan yang
dimilikinya os dapat mengulang
SP sebelumnya, Os dapat
minum obat dengan benar
A: SP 4 tercapai
P: hentikan SP
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitria, Nita (2000). Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan
strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (LP dan SP). jakarta, salemba medika
2. Stuart. G.W Sundenn (1995). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta, EGC
3. http://wordpress.com/2010/04/25/askep.waham

Anda mungkin juga menyukai