Anda di halaman 1dari 8

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) TUJUAN: 1. Memahami manfaat mengontrol pH, terutama dalam sistem fisiologi. 2.

Mempelajari tehnik mempertahankan nilai pH larutan dalam berbagai aplikasi. 3. Memahami sistem buffer dan fungsi sistem tersebut. DASAR TEORI Pengertian buffer Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih ang saling melarutkandan masing!masing zat pen usunn a tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. "at ang jumlahn a lebih sedikit di dalam larutan disebut #zat$ terlarut atau solut,sedangkan zat ang jumlahn a lebih ban ak daripada zat!zat lain dalam larutandisebut pelarut atau sol%en. &omposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan inidin atakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut danpelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau sol%asi #'hinina, 2(11$ )alam praktek analisis kualitatif #dan kuantitatif$ anorganik, sering! sering perlu kita sesuaikan konsentrasi ion!hidrogen sampai nilai tertentu sebelum melakukan suatu uji, dan menjaga agar konsentrasi ion!hidrogen ini tetap, selama jalann a analisis. *ika diperlukan suasana ang bersifat asam kuat #pH (!2$ atau basa kuat #pH 12 + 1,$, ini dapat dicapai dengan menambahkan asam kuat atau basa kuat secukupn a. -amun, jika pH larutan harus dipertahankan antara 2 dan 12 misaln a, cara ini tidak akan membantu. .ehingga membutuhkan sistem buffer. #/ogel, 1010$ 2uffer dapat didefinisikan sebagai campuran asam3basa lemah dengan garamn a ang dapat mempertahankan Ph larutan saat ditambahkan asam3basa dalam jumlah relatif sedikit. Mekanisme buffer dapat mempertahankan pH larutan adalah akibat pengaruh ion ang sama #common ion effect$. 4mumn a, larutan buffer mengandung campuran dari suatu asam lemah dan garamn a atau suatu basa lemah dan garamn a. #/ogel, 1010$ .istem buffer merupakan larutan asam lemah atau basa lemah dan garamn a. 5sam lemah atau basa lemah merupakan larutan ang han a sebagian kecil terionisasi di dalam air. 2uffer dapat mempertahankan pH n a tidak berarti pH tidak akan berubah. Perubahan dan gangguan ang besar dalam sistem dapat merubah pH meskipun telah ditambahkan buffer ke dalamn a. Hal ini karena buffer han a menjaga agar pH tidak terlalu berubah signifikan dengan adan a perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam s stem. #5lpiopiot 6 2(12$

.emua larutan ang dapat mempertahankan pH disebut larutan buffer. .ifat larutan buffer antara lain 6 tidak berubah pH!n a meski diencerkan dan tidak berubah pH!n a meski ditambah sedikit asam atau basa. Pada gambar di atas, pH larutan 5 tidak berubah setelah ditambah dengan larutan asam sehingga larutan 5 merupakan larutan2uffer, sedangkan larutan 2 bukan merupakan larutan 2uffer karena pHn a berubah setelah penambahan larutan asam. #7atna, 2(1($ Mekanisme kerja buffer Mekanisme Larutan Pen angga asam 6 Penambahan asam kuat atau ion pada larutan ini akan ang

meningkatkan jumlah ion

dalam larutan, maka akan mendesak ion

ada, sehingga menggeser reaksi kesetimbangan ke kiri. Pergeseran ini men ebabkan jumlah ion jumlah ion dari dalam larutan berkurang karena digantikan oleh garam sehingga jumlahn a relatif tetap untuk

mempertahankan kesetimbangan tersebut. 8on

ang ditambahkan akan

bereaksi dengan ion 9H39::! membentuk molekul 9H39::H. *ika ang ditambahkan ke dalam larutan adalah basa, maka ion :H! ang berasal dari basa tersebut akan bereaksi dengan ion membentuk air. Hal ini akan

men ebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion dapat dipertahankan atau pH larutan buffer asam tersebut tetap stabil atau bertahan. #4nder;ood, 5.L., 2((2 $ Larutan pen angga basa 6 *ika ke dalam larutan ditambahkan suatu asam kuat, maka ion ang berasal dari asam itu akan mengikat atau bereaksi dengan ion :H!. Hal itumen ebabkan kesetimbangan larutan menjadi bergeser ke kanan sehingga konsentasiion :H! dapat dipertahankan atau dengan kata lain pH larutan stabil atau dapatbertahan. )emikian juga pada penambahan suatu basa kuat, jumlah ion :H! dalamlarutan akan bertambah. Hal ini akan men ebabkan kesetimbangan larutan menjadi bergeser ke kiri sehingga konsentasi ion :H! dapat dipertahankan dan pH larutantidak berubah. #4nder;ood, 5.L., 2((2 $ 2eberapa aplikasi larutan pen angga #buffer$ dalam kehidupan sehari! hari, diantaran a adalah sebagai berikut. 1. )alam bidang obat!obatan misaln a obat tetes mata. :bat tetes mata ang kita gunakan sehari!hari juga menggunakan s stem larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia.

2. .istem larutan pen angga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia akni cairan intra sel dan ekstra sel. &omponen ang berfungsi sebagai pen angga di dalam tubuh manusia adalah komponen H2P:,! dan HP:,2!. 2uffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia akni sekitar <,,. 3. 5dan a larutan pen angga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari!hari seperti pada obat!obatan, fotografi, industri kulit dan zat ;arna. ,. Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar <,3= + <,,=, aitu dari ion H9:3!dengan ion -a>. =. Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H > pada ginjal tidak terganggu. ?. Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak 3teroksidasi #asam benzoat dengan natrium benzoat$. <. .itrat sangat baik digunakan dalam larutan pen angga untuk mengendalikan pH larutan. Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan penga;et makanan dan minuman, terutama minuman ringan. *uga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat!obatan. PEMBAHASAN Larutan pen angga merupakan larutan ang dapat mempertahankan pH apabila terjadi penambahan sedikan asam maupun basa. &alaupun terjadi perubahan pH, perubahann a pun han a sedikit #tidak memperlihatkan perubahan pH ang mencolok$. Larutan pen angga terdiri dari asam lemah atau basa lemah dengan garamn a. .edangkan apabila suatu larutan tersebut mengalami pH ketika ditambahkan sedikit asam maupun basa, maka larutan tersebut merupakan jenis bukan larutan pen angga, karena tidak dapat mempertahankan nilai pH!n a. Pada percobaan pertama aitu uji penentuan pH pada larutan non buffer. .ebagai larutan ang pertama aitu H9l. H9l (,1 M a;aln a diencerkan seban ak tiga kali sehingga mendapatkan konsentrasi H9l (,(((1 M. &etika dilakukan pengenceran menggunakan labu takar, maka labu takar harus ditutup dan dikocok sampai larutan benar!benar tercampur dan larut #membentuk larutan ang homogen$. Hal ini bertujuan agar saat larutan tersebut digunakan maka larutan tersebut memang sudah benar!benar tercampur. Larutan H9l (,(((1 M ini kemudian dibagi menjadi 3 ang dimasukkan ke tabung reaksi. @abung reaksi pertama langsung dihitung besar pH n a, sedangkan tabung reaksi kedua ditetesi satu tetes larutan

H9l 1 M dan tabung reaksi keduat ditetesi satu tetes larutan -a:H 1 M. @ujuan dilakukan penambahan larutan H9l dan -a:H ini aitu untuk menguji apakah terjadi perubahan pH ang mencolok pada larutan H9l (,(((1 M tersebut atau tidak. )ikarenakan sebenarn a larutan H9l bukan merupakan larutan pen angga, sehingga ketika ditambahkan sedikit asam dan masa maka pH larutan ini langsung memberikan perubahan ang mencolok. 7eaksi larutan H9l ketika belum ditambah sedikit asam dan basa aitu6 H9l A .etelah diberi 1 tetes larutan H9l 1 M6 H9l A .etelah diberi 1 tetes larutan -a:H 1 M6 H9l A )ari reaksi tersebut ketika larutan H9l (,(((1 M diberi tambahan zat asam, maka akan mendapat tambahan ion H> sehingga kadar keasaman menjadi turun #lebih asam$. .edangkan ketika larutan H9l (,(((1 M diberi tambahan basa, maka akan mendapat tambahan ion :H! sehingga kadar keasaman larutan tersebut menjadi naik #lebih basa$. -ilai pH larutan H9l (,(((1 M a;aln a aitu 3, namun pada perhitungan menunjukkan pH a;al H9l aitu ,. .edangkan saat diberi sedikit asam, pH H9l tetap 3, sedangkan pada perhitungan menunjukkan pH H9l menjadi 3,<. .ementara saat diberi sedikit basa, pH H9l menjadi =, sedangkan pada perhitungan menunjukkan pH H9l menjadi 1(. &etidaktepatan hasil ang diperoleh dengan hasil perhitungan dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidak cermatan dalam mencocokkan ;arna. Pada percobaan penentuan pH -a:H (,(((1 M, sistematika percobaann a sama dengan H9l, di mana a;aln a -a:H harus diencerkan dari larutan -a:H (,1 M sampai akhirn a didapatkan konsentrasi -a:H (,(((1 M. &emudian, larutan -a:H (,(((1 M ini dibagi 3 dan dimasukkan ke tabung reaksi. @abung reaksi pertama langsung dihitung besar pH n a, sedangkan tabung reaksi kedua ditetesi satu tetes larutan H9l 1 M dan tabung reaksi keduat ditetesi satu tetes larutan -a:H 1 M. @ujuan dilakukan penambahan larutan H9l dan -a:H ini aitu untuk menguji apakah terjadi perubahan pH ang mencolok pada larutan -a:H (,(((1 M tersebut atau tidak. 7eaksi setelah diberi 1 tetes larutan H9l 1 M6 -a:H A 7eaksi setelah diberi 1 tetes larutan -a:H 1 M6 -a:H A

.ama han a dengan H9l, karena larutan -a:H bukan merupakan larutan pen angga, sehingga ketika ditambahkan sedikit asam dan masa maka pH larutan ini langsung memberikan perubahan ang mencolok. -ilai pH larutan -a:H (,(((1 M a;aln a aitu <, namun pada perhitungan menunjukkan pH a;al -a:H aitu 1(. .edangkan saat diberi sedikit asam, pH -a:H 3, sedangkan pada perhitungan menunjukkan pH H9l menjadi 3,<. Hal ini dikarenakan adan a penambahan ion H> pada H9l, sehingga menurunkan nilai pH!n a #lebih asam$. .ementara saat diberi sedikit basa, pH -a:H menjadi 0, sedangkan pada perhitungan menunjukkan pH H9l menjadi 1(,3. &etidaktepatan hasil ang diperoleh dengan hasil perhitungan dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidakcermatan dalam mencocokkan ;arna. Pada percobaan penentuan pH aBuades, masing!masing tabung reaksi diisi dengan 1( mL aBuades. @abung reaksi pertama langsung dihitung besar pH n a, sedangkan tabung reaksi kedua ditetesi satu tetes larutan H9l 1 M dan tabung reaksi keduat ditetesi satu tetes larutan -a:H 1 M. @ujuan dilakukan penambahan larutan H9l dan -a:H ini aitu untuk menguji apakah terjadi perubahan pH ang mencolok pada larutan -a:H (,(((1 M tersebut atau tidak. 7eaksi setelah diberi 1 tetes larutan H9l 1 M6 H2: A 7eaksi setelah diberi 1 tetes larutan -a:H 1 M6 H2: A -ilai pH larutan aBuades a;aln a aitu =, namun pada perhitungan menunjukkan pH a;al aBuades aitu <. .edangkan saat diberi sedikit asam, pH aBuades 3, sedangkan saat diberi sedikit basa, pH aBuades menjadi <. Hal ini dikarenakan aBuades merupakan tipe larutan netral, sehingga ketika ditambahkan asam kuat #H9l$ maka pH n a langsung turun #lebih asam$. .ementara itu, ketika ditambahkan basa kuat #-a:H$, maka pH n a langsung naik #lebih basa$. Pada percobaan perubahan pH larutan buffer, a;aln a jenis larutan ang diuji aitu larutan H2P:,C! dan HP:,C2!. 1( mL larutan -aH2P:, (,= M dicampur dengan 1( mL -a2HP:, (,= M. &emudian campuran itu diuji pH campurann a. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pH campuran tersebut ketika belum ditambahkan sedikit asam maupun basa. .etelah itu larutan dibagi dua pada tabung reaksi. @abung reaksi pertama diberi 1 tetes H9l 1 M dan tabung reaksi kedua diberi 1 tetes -a:H 1 M. Dungsi penambahan asam dan basa ini agar diketahui apakah larutan ini dapat mempertahankan pH larutann a ketekia diberi tambahan sedikit asam atau basa. &arena larutan ini merupakan jenis larutan buffer, sehingga ketika ditambahkan sedikit asam dan basa larutan ini dapat mempertahankan

pH!n a. Hal ini dibuktikan ketika pH a;al dihitung menunjukkan pH!n a ?. .ementara saat diberi sedikit asam, pH!n a tetap ? dan ketika diberi sedikit basa pH!n a juga tetap ?. Ealaupun pada perhitungan menunjukkan pH larutan ini seharusn a <,21, namun dengan hasil pH ang selalu ? ini menunjukkan bah;a larutan ini termasuk larutan buffer. &etidaktepatan hasil ang diperoleh dengan hasil perhitungan dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidakcermatan dalam mencocokkan ;arna. Percobaan larutan buffer kedua aitu larutan H92H3:2 dan 92H3:C2!. 9ara pencampurann a samadengan larutan buffer H2P:,C! dan HP:,C2!1(. .etelah terbentuk campuran ang homogen, kemudian campuran itu diuji pH n a. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pH campuran tersebut ketika belum ditambahkan sedikit asam maupun basa. .etelah itu larutan dibagi dua pada tabung reaksi. @abung reaksi pertama diberi 1 tetes H9l 1 M dan tabung reaksi kedua diberi 1 tetes -a:H 1 M. Dungsi penambahan asam dan basa ini agar diketahui apakah larutan ini dapat mempertahankan pH larutann a ketekia diberi tambahan sedikit asam atau basa. &arena larutan ini merupakan jenis larutan buffer, sehingga ketika ditambahkan sedikit asam dan basa larutan ini dapat mempertahankan pH!n a. Hal ini dibuktikan ketika pH a;al dihitung menunjukkan pH!n a 3. .ementara saat diberi sedikit asam, pH!n a tetap 3 dan ketika diberi sedikit basa pH!n a juga tetap 3. Ealaupun pada perhitungan menunjukkan pH larutan ini seharusn a =, namun dengan hasil pH ang selalu 3 ini menunjukkan bah;a larutan ini termasuk larutan buffer. &etidaktepatan hasil ang diperoleh dengan hasil perhitungan dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidakcermatan dalam mencocokkan ;arna. Percobaan larutan buffer ketiga aitu larutan -H,:H dan -H,> #161$. 9ara pencampurann a samadengan larutan buffer H2P:,C! dan HP:,C2!1(. .etelah terbentuk campuran ang homogen, kemudian campuran itu diuji pH n a. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pH campuran tersebut ketika belum ditambahkan sedikit asam maupun basa. .etelah itu larutan dibagi dua pada tabung reaksi. @abung reaksi pertama diberi 1 tetes H9l 1 M dan tabung reaksi kedua diberi 1 tetes -a:H 1 M. Dungsi penambahan asam dan basa ini agar diketahui apakah larutan ini dapat mempertahankan pH larutann a ketekia diberi tambahan sedikit asam atau basa. &arena larutan ini merupakan jenis larutan buffer, sehingga ketika ditambahkan sedikit asam dan basa larutan ini dapat mempertahankan pH!n a. Hal ini dibuktikan ketika pH a;al dihitung menunjukkan pH!n a <. .ementara saat diberi sedikit asam, pH!n a menjadi 1 dan ketika diberi sedikit basa pH!n a menjadi <. Ealaupun pada perhitungan menunjukkan

pH larutan ini seharusn a 0,2=, namun dengan hasil pH ang tidak memperlihatkan perubahan ang mencolok #;alau ada perubahan, tapi tida signifikan$ ini, menunjukkan bah;a larutan ini termasuk larutan buffer. &etidaktepatan hasil ang diperoleh dengan hasil perhitungan dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidakcermatan dalam mencocokkan ;arna. Pada percobaan larutan buffer keempat aitu larutan -H,:H dan -H,> #16,$. = mL larutan -H,:H 1 M (,= M dicampur dengan 2( mL larutan -H,9l 1 M. &emudian campuran itu diuji pH campurann a. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pH campuran tersebut ketika belum ditambahkan sedikit asam maupun basa. .etelah itu larutan dibagi dua pada tabung reaksi. @abung reaksi pertama diberi 1 tetes H9l 1 M dan tabung reaksi kedua diberi 1 tetes -a:H 1 M. Dungsi penambahan asam dan basa ini agar diketahui apakah larutan ini dapat mempertahankan pH larutann a ketekia diberi tambahan sedikit asam atau basa. pH a;al dihitung menunjukkan nilai ?. .ementara saat diberi sedikit asam, pH!n a menjadi = dan ketika diberi sedikit basa pH!n a menjadi 1. Hasil perhitungan pH seharusn a menunjukkan angka 1,?=. 4ntuk percobaan larutan buffer ini jelas tidak akurat dan tidak sesuai dengan teori dan perhitungan. Hal ini dikarenakan perubahan pH ang terjadi dari hasil percobaan menunjukkan perubahan pH ang mencolok. Padahal seharusn a larutan ini dapat mempertahankan nilai pHn a karena merupakan salah satu jenis larutan buffer. &etidaktepatan hasil percobaan ang diperoleh dapat disebabkan terkontaminasin a indikator uni%ersal ang digunakan, atau ketidakcermatan dalam mencocokkan ;arna. 5tau bisa saja ketidaksterilan alat ang digunakan. 2eberapa jenis larutan buffer ang diujikan tern ata dapat mempertahankan pH n a. Hal ini dikarenakan ketika terjadi penambahan asam #H9l 1 M$ pada larutan buffer, maka akan bertambahn a kandungan ion H> dalam larutan, sehingga akan memperban ak jumlah kandungan ion H> dalam kesetimbangan. Hal ini akan men ebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri. .ebagai contohn a saat pembuatan larutan buffer H2P:,! dan HP:,! dimana kandungan HP:,2! akan berkurang, namun untuk mengambil kandungan ion H> ang berlebih, HP:,2! akan bereaksi dengan ion H> sehingga membentuk H2P:,!. Hal ini tidak akan men ebabkan peningkatan kadar keasaman sehingga ph tidak mengalami perubahan. .edangkan ketika larutan tersebut ditambah dengan larutan -a:H 1 M men ebabkan adan a tambahan kandungan :H!. 8on :H! akan bereaksi dengan ion H> sehingga kadar kandungan H> akan berkurang. Hal ini akan menggeser kesetimbangan ke kanan, sehingga H2P:,! akan terionisasi membentuk H> dan HP:,2! sehingga jumlah ion H> dalam larutan tetap dan ph larutan otomatis juga tetap.

PERTANYAAN 1. Fang mengalami perubahan pH ang paling mencolok aitu aBuades. Hal ini dikarenakan aBuades merupakan tipe larutan netral, sehingga ketika ditambahkan asam kuat #H9l$ maka pH n a langsung turun #lebih asam$. .ementara itu, ketika ditambahkan basa kuat #-a:H$, maka pH n a langsung naik #lebih basa$. 2. Pada larutan non buffer, apabila diberi tambahan sedikit asam atau basa maka akan memberikan perubahan pH ang sangat mencolok. .edangkan pada larutan buffer apabila diberi tambahan sedikit asam atau basa tidak akan memberikan perubahan pH ang terlalu mencolok. Hal ini dikarenakan dalam larutan buffer terdapat sistem ang dapat mempertahankan nilai pH. 3. Perubahan tersebut akan mempengaruhi besar nilai pH larutann a. Hal ini dikarenakan %olume larutan akan berbanding terbalik dengan nilai pH, sehingga kalau pada percobaan < %olume basa dinaikkan maka akan men ebabkan nilai pH lebih kecil.

DAFTAR PUSTAKA /ogel, 101=, 2uku @eks 5nalisis &uantitatif Makro dan .emimikro, *akarta6 P@ &alman Media Pustaka Har%e )., 2(((, Modern 5nal tical 9hemistr , Gbook 4nder;ood 5L., 2((1, 5nalisis &imia &uantitatif, *akarta6 Grlangga *etse 97., @heo /., *ohanner M., G%eraeerts DM., 100?, 2uffer capacit , ionic strength and heat dissipation in capillar electrophoresis, *:47-5L :D 9H7:M5@:'75PHF, %ol <,,, hal 1,< 7atna, 2(1(, Larutan 2uffer dan 7ingkasann a, http633;;;.chem!is! tr .org, 1( )esember 2(12

Anda mungkin juga menyukai