Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pakan

ternak Rumput Gajah (pennisetum purpurieum). Kandungan unsur mineral yang terkandung pada macam-macam tanah sangat bervariasi dan berbeda-beda. Kandungan yang terdapat pada tanah tergantung pada tekstur tahan tersebut, macam-macam tanah aitu, tanah liat, tanah remah, dan tanah pasir. Berbagai jenis tanah tersebut dapat membantu seberapa besar kemampuan tumbuhan pakan ternak atau hijauan tersebut dapat tumbuh. Hijauan merupakan sumber makanan utama bagi ternak ruminansia untuk dapat bertahan hidup, berproduksi serta berkembang biak. Produksi ternak yang tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup dan kontinyu. Sumber utama hijauan pakan adalah berasal dari rumput. Salah satu rumput yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak ruminansia adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum) Tumbuhan pakan dapat dikembangkan dengan menggunakan tanah yang sesuai sehinggga dapat mengahasilkan hasil yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan pakan peternakan dalam negri. Tujuan Pengamatan pengaruh tekstur tanah terhadap tumbuhan makanan ternak pennisetum purpurieum mempunyai tujuan agar mampu mengetahiu perbedaan beberapa tekstur tanah yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan produktivitas hijauan pakan. Tinjauan Pustaka Tanah Tanah berasal dari bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat berperan bagi semua kehidupan di bumi karena mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah (Tan, 1995). Tanah Liat Tanah liat merupakan tanah yang tergolongkan koloid dengan diameter kurang dari 0,002 mm. Luas permukaan dan muatan listriknya tiap satuan massa begitu besar sehingga tanah liat yang menjadi pemeran utama pada proses yang berlangsung dalam tanah. Koloid tanahlah yang menahan air dan unsur hara yang kemudian akan diserahkan kepada tanaman. Tanah liat memegang terlalu banyak air sehingga udara tanahnya tidak kebagian ruang pori lagi dan akibatnya tanaman malah mengalami defisiensi air (Kusharsoyo, 2001). Menurut Kartasapoetra (1989.), tanah liat adalah tanah yang berbutir halus yang bersifat seperti lempung yang memiliki kapasitas, tidak memperlihatkan sifat dilatasi dan tidak mengandung sejumlah butir kasar yang berarti mekanika tanah. Tanah lempung berbentuk lempeng berkenaan daya stukturnya yang berlapis-lapis-lapis kecuali mengandung oksida dan hidroksida besi. Lempung berwarna kelabu, putih, dan merahjika mterselaputi oleh besi. Tanah berstuktur halus sering bersifat

berat diolah karena sangat liat dan lekat sewaktu basah dan keras sewaktu kering. Tanah yang dirajai fraksi lempeng juga disebut berstuktur berat (prawirohartono, 1989). Tanah Remah Tanah remah adalah tanah yang mudah pecah, tanah ini dapat dipertahankan kesuburannya dengan cara diberi pupuk. Pupuk organik merupakan pupuk yang biasa digunakan dalam mempertahankan kesuburan tanah tersebut. Tanah yang berstruktur remah pada umumnya mempunyai perbandingan yang relatif seimbang antara bahan padat dan ruang pori-pori pada tanahnya. Keseimbangan ini sangat berpengaruh pada pencukupan kebutuhan tanaman akan air dan udara bagi kelangsungan pertumbuhannya yang baik, sedang bahan padatnya dapat menjadi pegangan akar sehingga pertumbuhannya kuat dan resistensi terhadap berbagai pengaruh yang akan merobohkannya (kusharsoyo, 2001). Tanah Pasir Tanah pasir merupakan media tanam yang kemampuan mengikat airnya sangat rendah. Tanah pasir merupakan salah satu substrat bagi pertumbuhan tanaman.Tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang pertumbuhannya yang optimum. Tanah pasir tidak pernah menyediakan air dan unsur hara yang tinggi jumlahnya. Tanah pasir ini memiliki diameter antara 2,00-0,02 mm. Zarah pasir biasanya berbentuk gumpal membulat, gumpal menyudut atau kubik. Zarah tersebut adalah hasil pelapukan berupa mineral primer yang terlepas dari embanan dan sibir batuan. Tanah pasir tidak penah menyediakan air dan unsur hara yang tinggi jumlahnya (prawirohartono,1998). Air Air merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Air yang dapat diserap tanaman adalah air yang berada dalam poripori tanah di lapisan perakaran. Penyerapan air oleh tanaman dikendalikan oleh beberapa hal sebagai berikut : kebutuhan untuk transpirasi, kerapatan serta total panjang akar dan kandungan air tanah di lapisan jelajah akar tanaman. Sebagian besar air yang diabsorbsi oleh tanaman dikeluarkan lagi ke atmosfer lewat proses transpirasi. Dalam budidaya tanaman di lapangan, kehilangan air dari tanah disamping terjadi lewat proses transpirasi, juga lewat permukaan tanah yang disebut evaporasi. Proses transpirasi dan evaporasi terjadi secara bersamaan dan sulit untuk dipisahkan satu dengan yang lain. Evaporasi dipengaruhi oleh kondisi iklim, terutama temperatur, radiasi dan kecepatan angin, serta kandungan air tanah. Dengan terjadinya evaporasi, maka kandungan air tanah turun, dengan demikian maka kecepatan evaporasi juga akan turun (Islami dan Utomo, 1995). Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) merupakan tanaman pakan ternak yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hijauan pakan bagi ternak ruminansia. Rumput tersebut termasuk tanaman berumur panjang, dapat beradaptasi pada semua jenis tanah dan palatabel (disukai ternak) palatabel (purbajanti, et al 2005) Rumput Gajah (Pennisetum purpurieum) adalah hijauan makanan ternak tropik yaag mudah dikembangkan dan dipotong secara berulang kali. Rumput gajah tumbuh dengan rimbun, produksinya tinggi dan dapat digunakan sebagai makanan temak ruminansia (Little et al 1959) Rumput Gajah yang juga dinamai rumput Napier atau rumput Uganda termasuk jenis rumput unggul. Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropis. Terdapat tiga varietas yang terkenal yaitu

varietas Capricorn, varietas Hawaii dan varietas Afrik. Rumput Gajah mempunyai nilai gizi yang tinggi. Hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa bahan keringnya mengandung 6,4% protein kasar, 34,5% serat kasar, 3,0% emak, 8,6% abu dan 47,5% bahan Ekstraksi tanpa N. Rumput Gajah diberikan kepada ternak sebagai rumput potongan, artinya dipotong di kebun kemudian diberikan kepada ternak (soegiri, 1990) MATERI DAN METODE MATERI Bahan yang digunakan pada praktikum ini meliputi polybag kapasitas 5 kg, bahan tanam stek pennisetum purpurieum, tanah pasir, tanah liat dan tanah remah, serta label 3 buat. METODE Metode yang dipakai pada pengamatan pengaruh tekstur tanah terhadap prtumbuhan tumbuhan tanam pennisetum purpurieum adalah dengan cara menanam tanaman tersebut pada media tanam yaitu tanah liat, pasir, dan tanah remah. Penanaman pada media tanam menggunakan system stek yaitu penanaman tanaman dengan memotong bagian batang yang memiliki mode. Kemudian tanaman tersebut diberi pupuk ketika masa tanamnya berumur dua minggu. Penambilan data pada pertumbuhannya diambil pada setiap minggu selama delapan minggu. Praktikum ini dilakukan di laboratorium agrostology, fakultas peternakan , institute Pertanian Bogor. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berikut ini data yang dari pertumbuhan tanaman ternak Pennisetum purpurieum pada praktikum tekstur tanah. Pengamatan ke- (tanggal) Perlakuan Tinggi Fertikal Jumlah Daun 67 cm 24 sep 2012 Remah Liat Pasir 01 okt 2012 Remah Liat Pasir 08 okt 2012 Remah Liat Pasir 15 okt 2012 Remah 84 cm 78 cm 106 cm 127 cm 124 cm 121 cm 137 cm 127 cm 125 cm 157 cm 5 4 6 9 7 10 11 17 13 12 11 Warna Daun +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ 15 4 2 4 1 Gulma

Liat Pasir 22 okt 2012 Remah Liat Pasir 05 nov 2012 Remah Liat Pasir 12 nov 2012 Remah Liat Pasir 19 nov 2012 Remah Liat

128 cm 123 cm 176 cm 154,9 cm 123 cm 185 cm 167 cm 154 cm 170 cm 180 cm 175 cm 178 cm 200 cm

13 9 4 11 9 5 8 6 1 7 6 17 7

++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++

1 -

Berikut ini hubungan keterkaitan antara jenis dan bentuk tekstur tanah dengan pertumbuhan tanaman pakan peniisetum purpurieum. Pengaruh tekstur tanah terhadap pertumbuhan batang Tanaman pakan pennisetum purpuriem merukan tanaman pakan yang mempunyai kemampuan pertumbuhan yang sangat cepat. Berikut ini grafik yang menunjukan pertumbuhan batang pennisetum purpurieum. Grafik pertumbuhan Tinggi batang Pennisetum Purpurieum Berdasarkan pada data diatas maka pertumbuhan pada tanah remah mempunyai pertumbuhan tertinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman pada tanah pasir dan tanah liat, namun pada minggu ke-7 dan minggu ke-8 tanah remah mengalami penurunan, sedangkan tanah liat mengalami peningkatan dalam pertumbuhannya sehingga mampu tumbuh lebih cepat dibandingkan tanah remah. Hal tersebut dapat di perkuat dengan teori pemadatan pada tanah. Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan tanah adalah masalah yang komplek dan melibatkan berbagai aspek dari tanah itu sendiri serta mempunyai hubungan yang nyata dengan sifat fisik, kimia dan biologi tanah termasuk faktor lingkungan seperti iklim, perlakuan pengolahan tanah, perlakuan agronomi dan tanaman. Pemadatan tanah akan menghambat pertumbuhan tanaman. Pemadatan tanah dapat mengurangi kandungan aerasi tanah, mengurangi ketersedian air bagi tanaman dan menghambat pertumbuhan akar tanaman (Damanik,2007). Karena tanah liat lebih padat dibandingkan tanah remah maka pertumbuhan tanaman pada tanah remah lebih cepat dibandingkan tanah liat.

Sedangkan pertumbuhan pada tanah pasir rendah karena Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil. Tanah dengan tekstur dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang dengan baik. Akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Pertumbuhan Jumlah Daun Tekstur tanah juga tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan batang, tapi juga berpengaruh pada pada pertumbuhan daun pada tanaman tersebut. pennisetum purpurieum merupakan rumput yang mempunyai daun yang lebar dan besar, sehingga perkembangan dan perrtumbuhannya dapat diketahui. Berikut ini grafik pertumbuhan daun pada tanaman penisetum perpurieum yang berkaitan dengan tekstur tanah. Grafik Jumlah Daun Pada Tanaman Pennisetum Purpurieum Pada grafik diatas dapat di ketahui jumlah daun pada tanah remah merupakan pertumbuhan yang tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada tanah pasir dan tanah liat. Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil. Tanah dengan tekstur dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang dengan baik. Akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah yang dominan liat, akar pada tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan terganggu. Pada keadaan basah, tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-pori tanah yang kecil tergenang oleh air. Kesimpulan Tekstur tanah mempunyai peranan penting pada pertumbuhan tanaman makanan ternak, pennisetum purpurieum mempunyai merupakan tumbuahan makan ternak yang mempunyai produksi tinggi untuk menghasilkan pakan ternak. tanah remah mempunyai produksi pertumbuhan tertinggi dari pada tanah pasir dan tanah liat. Tanah remah mempunyai tekstur yang baik apabila digunakan untuk media tanam karena tekstur tanahnya yang berpori sehingga mampu menyerap air dengan baik sehigga kebutuhan pada tanaman dapat disuplai dengan baik sehingga perkembangan pada tanaman tersebut dapat berkembang sempurna.

Daftar Pustaka

Islami, T. dan Utomo, W.H. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang. Kusharsoyo, A.P. 2001. Pengaruh Pupuk NPK, Asam Humat dan Frekuensi Pemanenan terhadap Produktivitas dan Rendemen Handeuleum pada Intensitas cahaya matahari yang berbeda. Skripsi. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Little, S., J. Vicente and F. Abruna. 1959. Yield and protein content of irrigated napiergrass, guineagrass and pangolagrass as affected by nitrogen fertilization. Agron J., 51: 111-113. Prawirohartono, S. 1989. Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta. Purbajanti, dkk. 2005. Kandungan Protein dan Serat Kasar Rumput Benggala (Panicum Maximum) dan Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum ) padaCekaman Stres Kering. Jurnal Animal Production 11 (2) 109115. Universitas diponogoro. Soegiri, J., Ilyas, H. S. dan Damayanti. 1990. Mengenal Beberapa Jenis Hijauan. Direktorat Bina Tan, K.H. 1995. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai