Disusun oleh:
Nanda Perdana Putra
D24070282
Kelompok V11
Dosen Pembimbing:
Edi. S
Latar Belakang
Secara umum hijauan makanan ternak ( HMT ) yang diberikan pada ternak
dibagi menjadi dua macam, yaitu rumput-rumputan dan polong-polongan (legum).
Keduanya mempunyai kandungan dan ketahanan hidup yang berbeda sehingga
lebih dari 60% dari seluruh pakan yang dikonsumsi oleh ternak ruminansia adalah
hijauan, baik dalam bentuk segar atau kering. Jenis-jenis hijauan ini dapat
diberikan secara campuran berupa legum dengan rumput untuk pakan utama
ternak ruminansia yang mengandung zat makanan yaitu, energi, protein, vitamin,
dan mineral.
Daya tahan dan pertumbuhan hijauan makanan ternak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain : faktor iklim, faktor tanah, sifat fisik, kelembaban
tanah, jenis musim, dan unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Hijauan
makanan ternak dapat dikonsumsi oleh ternak dengan kualitas yang baik maka
perlu diketahui proporsi yang baik dari faktor-faktor tersebut.
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dapat terpenuhi secara sempurna. Pemberian pupuk
yang cukup merupakan hal yang penting karena tidak semua mineral yang
dibutuhkan oleh tanaman tersedia dalam tanah, sehingga perlu adanya pemberian
zat tambahan dengan dosis yang tepat. Persyaratan tumbuh juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman, persyaratan tumbuh tersebut meliputi kebutuhan
cahaya, nutrisi, air, CO2, dan gas-gas lainnya.
Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1995. Hijauan Makanan Ternak Potong dan Kerja. Kanisus. Yogyakarta.
Anonymous. 1967. Rice Production Manual. Compiled by Coorperation with
IRRI. Philipines.
Ahn, P. M. 1993. Tropical Soils and Fertilizer Use. Longman Scientific and
Technical. England.
Ayala, J. R., M. Sistach and R. Tuero. 1983. Faktor Effecting The Establishment
of King Grass ( Pennisetum purpureum x Pennisetum thypoides ) .
Planting Depth and Number / Seed Pieces in The Day Season . Cuban
Agric. Sci 17 (2).
Balai Informasi Pertanian Lembang. 1988. King Grass. Departemen Pertanian
Balai Penelitian Ciawi. 1988. Apa itu King Grass. Departemen Pertanian
Bogdan. 1977. Tropical Pasture and Fodder Plants (Grasses and Legume).
Longman Ltd and New York.
De Datta. 1981. Pinciples and Practice of rice Production. John Willey and Sons,
Inc. New York.
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo. Jakarta.
Harjadi, S. S. 1979. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta.
Harjadi, S. S. 1989. Dasar-dasar Hortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Jayadi, S. 1991. Tanaman Makanan Ternak Tropika. Karya Ilmiah. Fakultas
Peternakan. IPB. Bogor.
Jumin, H. B. 1992. Ekologi Tanaman sebagai Pendekatan Fisiologis. Rajawali
Press.
Kusharsoyo, A.P. 2001. Pengaruh Pupuk NPK, Asam Humat dan Frekuensi
Pemanenan terhadap Produktivitas dan Rendemen Handeuleum pada
Intensitas cahaya matahari yang berbeda. Skripsi. Manajemen Hutan.
Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusworo, J. 1982. Diktat Kuliah Jagung. Departemen Agronomi Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Leiwakabessy, F. M. 1988. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. 294 hal.
Lingga, P. 1998. petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Indonesia.
Lubis, D. A. 1963. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan ke-2. PT. Pembangunan
Jakarta.
Mannetje, L. T. and R. M. Jones. 1992. Tropical Grass Food and Agricultural of
the United Nations. Rome.
Mcilroy, R. J. 1976. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika (terjemahan).
Pradnya Paramita. Jakarta. 167 hal.
Prawirohartono, S. 1989. Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Nyakpa, M.Y., A.M. Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munanar, Go Ban
Hong, N. Hakim, 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung.
Lampung.
Russel, J. E. and E Russel. 1961. Soil Condution and Plant Growth. 9 th ed.
Congmang. Furrold and Sons Ltd. Norwich.
Rismunandar. 1990. Mendayagunakan Tumbuhan Rumput. Penerbit Sinar Baru.
Bandung.
Setiadi. 1986. Bertanam Durian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiawan, A. 1996. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soepandi, G. 1989. Sifat dan Ciri-ciri Tanah. Terjemahan : Harry O Buckman and
Nyle C. Brady. Depaertemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen ilmu Tanah Fakultas
Pertanian. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Soewardi dan H. Wiranegara.1998. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Jurusan
Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sutoro, Y. S. Dan Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Bogor. Bogor.
Tafal, Z. B. 1981. Ranci Sapi (Usaha Peternakan yang Lebih Bermanfaat).
Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Widodo. 2004. Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Kosentrasi Pupuk Daun Organik
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.). Skripsi.
Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
MATERI DAN METODE
Tekstur Tanah
Materi :
Pengaruh tekstur tanah ( liat, pasir, remah ) pada pertumbuhan rumput gajah
(Penisetum purpurium ).
Tujuan:
Untuk mengetahui pertumbuhan yang optimal dari 3 jenis tekstur baik
pertumbuhan atau biomassa.
Alat : - pot
- cangkul
- arit
Bahan : - stek rumput
- tanah liat
- tanah pasir
- tanah remah
Cara Kerja :
I. Pembuatan stek
a. Usia tanaman rumput gajah harus lebih dari enam bulan
b. Stek diambil pada node ( buku ) yang belum keluar akar, serta nodanya
menonjol
c. Batang tanaman rumput gajah tersebut dipotong-potong dengan 20 – 30
cm
II. Penaman stek pada media ( tanah liat, pasir, tanah remah)
a. Tanah liat, pasir dan tanah remah dimasukkan kedalam pot yang berbeda
dan sisakan kira-kira dua cm dari bibir pot
b. Tanah yang sudah dimasukkan kedalam pot disiram dengan air
secukupnya dan diberi label sesuai dengan kelompok masing-masing
c. Stek ditanam dengan kemiringan 45o dengan arah node keatas
III. Pengamatan pertumbuhan
a. Media diusahakan dalam keadaan basah
b. Parameter tumbuh pennisetum purpureum diamati : - tinggi vertikal
- jumlah daun
- jumlah anakan
Kesuburan Tanah
Materi:
Alat dan bahan yang digunakan adalah pot plastik, cangkul, label,
timbangan, penggaris, tanah, pupuk kandang, NPK (Urea, SP 36 dan KCl) dan
rumput Setaria splendida.
Cara Kerja:
1 Perlakuan kontrol.:
d. Tanah liat dimasukkan kedalam pot kurang lebih dengan kapasitas 5 kg
dan sisakan kira-kira 2 cm dari bibir pot
e. Tanah yang sudah dimasukkan kedalam pot disiram dengan air
secukupnya dan diberi label sesuai dengan kelompok masing-masing
f. Lubang tanam dibuat sedalam kurang lebih 5 cm lalu rumput ditanam
sampai warna merah tertutup tanah
2. Perlakuan + organik:
a. Tanah liat dimasukkan kedalam pot kurang lebih dengan kapasitas 5 kg
dan sisakan kira-kira 2 cm dari bibir pot
b. Tanah yang sudah dimasukkan kedalam pot ditumpahkan lalu di campur
dengan pupuk organik kemudian tanah dimasukkan kembali kedalam pot
c. Disiram dengan air secukupnya dan diberi label sesuai dengan kelompok
masing-masing
d. Lubang tanam dibuat sedalam kurang lebih 5 cm
e. Rumput ditanam sampai warna merah tertutup tanah
3. Perlakuan lengkap:
a. Tanah liat dimasukkan kedalam pot kurang lebih dengan kapasitas 5 kg
dan sisakan kira-kira 2 cm dari bibir pot
b Tanah dimasukkan kedalam pot lalu di beri pupuk organik + SP36 + KCl
c. Disiram dengan air secukupnya dan diberi label sesuai dengan kelompok
masing-masing
d. Lubang tanam dibuat sedalam kurang lebih 5 cm kemudian rumput
ditanam sampai warna merah tertutup tanah
4. Pemupukan urea dilakukan 3 minggu setelah tanam
Penghitungan :
1. Kapasitas 5 kg
Rumah kaca : 80.000.000 x 5 x 200 = 40.000 kg = 40 gram
2 x 10 6
untuk dilahan : 80.000.000 x 5 = 40.000 kg = 40 gram
10.000
2. SP 36
Rumah kaca : 200.000 x 5 = 0.5 gram
2 x 10 6
Literatur : P2O5 = 100 x 200.000 x 5 = 1, 39 gram
36 x 2 x 10 6
3. Kcl
Rumah kaca : 200.000 x 5 = 0.5 gram
2 x 10 6
Literatur : K2O = 100 x 200.000 x 5 = 10 gram
50 x 2 x 10 6
4. Urea
Rumah kaca : 200.000 x 5 = 0.5 gram
2 x 10 6
Literatur : N = 100 x 200.000 x 5 = 10, 87 gram
46 x 2 x 10 6
Ketersediaan Air
Materi :
Alat dan bahan yang digunakan adalah polybag (2 buah), plastic putih utuh
(1 buah), cangkul, label, penggaris, timbangan, air, tanah, serta bahan tanam
rumput Brachiaria mutica
Cara Kerja :
1. Alat dan bahan dipersiapkan.
2. Plastik putih utuh dimasukan pada salah satu polybag kemudian diisi
tanah.
3. Polybag yang tidak memakai plastik putih juga diisi tanah.
4. Masing-masing polybag diberi label sesuai perlakuannya.
5. Bahan tanam rumput Brachiaria mutica ditanam pada masing-masing
polybag.
6. Polybag yang berisi plastik putih disiram sampai tergenang air
sedangkan polybag yang satu lagi disiram air hanya berkapasitas lapang,
kemudian diinkubasi dalam rumah kaca.
7. Pengamatan dilakukan setelah 8 minggu terhadap tinggi vertical,
jumlah daun, jumlah anakan, serta bobot tajuk dan bobot akar.
8. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel hasil pengamatan.
Intensitas Cahaya
Materi
Alat dan bahan yang digunakan adalah polybag, cangkul, timbangan,
kertas label, naungan (25%,50% dan 100% cahaya matahari), penggaris, tanah
dan bahan tanam jagung (Zea mays).
Cara Kerja
1. Tiga buah polybag masing-masing diisi tanah sebagai media tanam.
2. Polybag diberi label sesuai dengan perlakuan (25%,50% dan 100%)
cahaya matahari.
3. Masing-masing polybag ditanami bahan tanam jagung (Zea mays)
sebanyak dua biji, kemudian diinkubasi di dalam naungan (untuk perlakuan
25% dan 50% cahaya matahari) dan diruangan terbuka bagi perlakuan 100%
cahaya matahari.
4. Pengamatan dilakukan setelah 8 minggu terhadap tinggi vertikal,
jumlah daun, jumlah anakan, serta bobot tajuk dan bobot akar.
5. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel hasil pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Pengaruh tekstur tanah terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah
(Penisatum purpureum).
Tinggi Jumlah (buah)
Berat
No. Perlakuan vertikal
Daun Anakan Total (gr)
(cm)
1. Tekstur liat 117 8 2 67
2. Tekstur remah 129 8 1 71
3. Tekstur pasir 102 9 2 97
KESIMPULAN