Anda di halaman 1dari 28

Imma Rahmawati, SPt, MSi

SNI – 19-0428-1998
Acuan Petunjuk
Pengambilan
Contoh Padatan
Definisi Harus

Digunakan
Tanding/
lot/curah
Contoh /
Mewakili terkema
s
ISTILAH DAN DEFINISI (SNI-19-0428-1998)
 Tanding atau Lot :
Jumlah keseluruhan bahan (populasi) Contoh primer (primary
 sample) :
contoh yang diambil dari tanding atau lot
 Contoh campuran (composite sample) :
Kumpulan dari contoh-contoh yang diambil dari contoh primer
 Contoh sekunder (secondary sample) : contoh yang diambil dari
contoh campuran Contoh Laboratorium (laboratory sample) :
 contoh yang dikirim ke laboratorium yang merupakan bagian dari
yang mewakili tanding/ lot contoh

 Contoh adalah bagian dari suatu populasi dan dimaksudkan


untuk memperoleh informasi tentang populasi atau kemungkinan juga
digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan/ kesimpulan terhadap
populasi. (Steel and Torrie, 1995 ; ILAC –G6:1994)
ISTILAH DAN DEFINISI (SNI-19-0428-1998)

 Kemasan Karton/Peti
wadah yang mengemas beberapa kemasan kecil

 Kemasan Kecil
wadah yang mengemas produk langsung

 Bentuk Curah
padatan yang berbentuk serbuk atau butiran

 Bentuk Terkemas
padatan maupun cairan yang terkemas dalam kemasan kecil
Tanding/lot

Contoh primer

Contoh campuran

Contoh sekunder

Contoh laboratorium
Sekop gagang
pendek
Tepung
butiran

Tombak
tunggal
Pasak
Tombak vakum
ganda
Sekop gagang
panjang
CARA PENGAMBILAN CONTOH

A. Dalam alat pengangkut atau lini produksi


Ruang Produksi/ Gudang
Alat Transportasi

•Contoh diambil beberapa kali


•Periode dan Berat sama

B. Dalam tumpukan / Gudang

• contoh diambil berdasar jml lot/tanding


• sesuai jenis uji (kimia/mikro)
• acak dibeberapa tempat
• bobot kira2 sama

MM--BBRIRI
CARA PENGAMBILAN CONTOH
2. Pengambilan Contoh dari Tanding/ Lot Terkemas
A. Dalam alat pengangkut atau lini produksi
Ruang Produksi/ Gudang
Alat Transportasi

•Contoh diambil beberapa kali


•Periode dan Berat sama

B. Dalam tumpukan / Gudang

• contoh diambil berdasar jml lot/tanding


• sesuai jenis uji (kimia/mikro)
• acak dibeberapa tempat
• bobot kira2 sama
B. Dalam tumpukan / Gudang (terkemas)
1. Dalam karung atau kemasan karton/peti
Pengambilan contoh primer:
> 1000 peti
buat tanding
yg sama Jml karung Max: 30 krg atau peti
ambil
Acak (tabel 1)

< 1000 peti


Gunakan Tabel 2
Jumlah contoh per lot Karung/peti Jumlah contoh yang diambil Karung/peti
s/d 10 Semua contoh
11-25 5
26-50 7
51-100 10
MM--BBRIRIOO TTrraiaininingng PPrropropriietetararyy -- didillararangang mmenggandakenggandakanan daldalamam
>100
bentbentukuk apapunapapun ttanpaanpa iijjiinn tterer ttululiiss Akar pangkat
dardarii PPTT.. dua dari
EEmmbrbriioo jumlah contoh
BBiiototekekiindondo
2. Dalam Kemasan Kecil

Tabel 3. Satuan kecil/kemasan primer

Jumlah kemasan kecil Jumlah kemasan kecil untuk contoh


10.000 200
20.000 250
40.000 300
60.000 350
>100.000 400

Tabel 3. diperjelas (lihat slide berikutnya)


Tabel 3. Satuan kecil/kemasan primer (diperjelas)

Jumlah kemasan kecil Jumlah kemasan kecil untuk contoh


<10.000 200
10.000 200
15.000 225
20.000 250
30.000 275
35.000 288
40.000 300
50.000 325
60.000 350
>100.000 400
Tabel 4. Kemasan kecil dari kemasan sekunder

Jumlah kemasan kecil Maksimum jumlah kemasan kecil yang


dalam karton diambil dari masing-masing karton
> 24 16
12-24 10
< 12 Semua kemasan kecil dalam karton
PENANGANAN DAN PENYAJIAN CONTOH
1. Contoh Tidak Dalam Kemasan

A. Untuk Uji Mikrobiologi

Pengambilan Menggunakan Alat Steril


contoh

ASEPTIS

DIKOMPOSIT Terkontaminasi
Tidak boleh

WADAH: steril, disegel, dsb.


Lanjutan Contoh Tidak Dalam Kemasan …
B. Untuk Uji Kimia
Ambil contoh yang bersilangan

komposit

Komposit lagi
diratakan
Quartener lagi
sampai
jumlah yang dibutuhkan

quartener
W
Wadah:
-Kering
-Melindungi sampel dari perubahan
Label : Waktu, Tanggal dll
PENANGANAN DAN PENYAJIAN CONTOH

2. Contoh Dalam Kemasan

Masing-masing kemasan kecil yang diambil


sebagai contoh laboratorium disatukan sehingga
diperoleh 2 karton/ - peti sesuai dengan bentuk
kemasan aslinya

Contoh laboratorium dikemas sedemikian rupa


sehingga terlindung selama dalam pengangkutan
dan penyimpanan serta diberi label seperti
tersebut diatas
Produk yang pengambilan contohnya
mengacu pada SNI 19-0428-1998
 Tepung terigu sebagai  Cat bubuk semprot (coating
bahan makanan powder) untuk konstruksi
 Margarin alumunium
 Jahe untuk bahan baku obat  Pupuk monoamonium fosfat
 Pupuk tripel superfosfat  Biji kopi
 Kakao massa  Selang karet untuk kompor
 Beras gas LPG
 Bungkil kakao  Pakan konsentrat
 Air demineral  Magnesium sulfat teknis
 Etanol nabati  Pupuk superfosfat tunggal
 Bihun jagung  Lobak segar
 Maltodekstrin  Pupuk dolomit
Produk yang pengambilan contohnya
mengacu pada SNI 19-0428-1998
 Pupuk urea amonium fosfat  Pupuk kalium sulfat
 Film PVC untuk kemasan  Pupuk NPK padat
pangan  Minuman khusus ibu hamil
 Minuman energi dan atau ibu menyusui
 Teh wangi  Kopi gula susu dalam
 Naget ayam kemasan
 Kapur tulis  Biji kakao
 Makanan ringan ekstrudat  Kopi gula krimer dalam
 Pupuk NPK padat kemasan
 Garam bahan baku untuk  Teh instan
industri garam beryodium  Biskuit
 Gula kristal putih  Susu kental manis
Produk yang pengambilan contohnya
mengacu pada SNI 19-0428-1998
 Baso daging  Tapioka
 Kornet daging sapi Pupuk  Gula kristal mentah
 kalium sulfat Manisan  Teh kering dalam kemasan
 rumput laut dalam  Sosis daging sapi
kemasan  Raw sugar
 Kencur segar  Cokelat
 Resin PVC  Air minum dalam kemasan
 Kakao bubuk  dll
 Bawang daun segar
 Detergen serbuk
 Lemak kakao
 Saus cabe
STUDI KASUS 1

Saudara adalah seorang PPC yang ditugaskan


untuk mengambil contoh di lapangan. Contoh
diambil berupa padatan. Informasi yang
diperoleh dilapangan, terdapat 1 lot sampel
yang berisi 250 peti @4000 kemasan kecil.
Buatlah rencana pengambilan contohnya
(sampling plan) sehingga contoh yang diambil
dapat mewakili lot yang diuji ??
STUDI KASUS 2

Anda ditugaskan untuk mengambil contoh di


pelabuan. Contoh yang diambil berupa padata.
Informasi yang didapatkan dilapangan,
terdapat 1 lot sampel yang berisi 299
peti@3000 karton. Dan 1 karton @ 26
kemasan kecil. Buatlah rencana pengambilan
contohnya sehingga contoh yang diambil
dapat mewakili lot yang diuji ???
STUDI KASUS 3

Anda ditugaskan untuk mengambil contoh di


sebuah pabrik pengemasan vitamin. Informasi
yang didapatkan dilapangan terdapat 1 batch
produk yang berisi 800 kemasan karton besar
@ 55 kemasan karton kecil. 1 kemasan karton
kecil @ 20 kemasan vitamin, tiap kemasan
vitamin @ 10 gram. Laboratorium
membutuhkan sampel untuk uji kimia
sebanyak 500 gram. Buatlah rencana
pengambilan contohnya sehingga contoh yang
diambil dapat mewakili lot yang diuji?
Persiapan Pengemasan

 Lokasi Pengambilan Contoh (Pabrik, Gudang,


Distributor,Peternak)
 Jumlah sampel yang diambil
 Sifat-sifat dari produk
 Nomor identifikasi dan setiap kode atau tanda lain pada
batch/lot darimana sampel diambil
 Sifat-sifat pemeriksaan yang dilakukan
 Nama dan tandatangan orang yang melakukan sampling
 Data, Waktu dan Tempat Pengambilan contoh
Bahan dan Konstruksi

 Wadah beserta tutupnya harus terbuat dari bahan yang


mampu memberikan perlindungan yang cukup selama
penanganan, penyimpanan dan transportasi
 Bahan harus tahan proses sterilisasi dan tidak bersifat
racun bagi mikroorganisme
 Bentuk dan ukuran wadah sampel harus sesuai dengan
keperluan menurut bahan apa yang akan diambil
contohnya. Bahan plastik, baik berbentuk botol bermulut
lebar atau kantong banyak digunakan
 Wadah yang telah diisi sampel secepatnya harus ditutup
dengan rapat
Pengemasan
Tujuan
Memberikan informasi selengkap-lengkapnya
kepada pihak laboratorium penguji.
 Sekurang-kurangnya harus tercatat :
1. Tanggal pengambilan contoh
2. Jenis/Kode contoh
3. Asal Pengambilan
4. Berat contoh
5. Nama Produsen
6. Nama Petugas Pengambil Contoh
7. Nomor Batch (Jika Ada)
8. Waktu Kadaluarsa (Jika Ada)
 Penyimpanan sebelum pengiriman ke lab perlu
diperhatikan agar tidak mengalami penurunan
kualitas
 Sampel harus dikirim ke laboratorium secepat
mungkin setelah pengambilan contoh untuk
menghindari penurunan kualitas dalam
perjalanan, dan jika mungkin harus sampai ke
laboratorium dalam waktu tidak lebih dari 24 jam
setelah sampling
 Sampel produk dalam kemasan yang sifatnya stabil atau awet harus ditransportasikan
terlindung dari sinar matahari secara langsung, atau radiasi panas yang lain dan
sebaiknya diangkut pada suhu tidak melebihi 25ºC, dan pengujian dilakukan paling
lama 3 hari setelah produk diterima. Untuk produk yang pecah kemasannya, maka
disimpan dalam wadah plastik dan ditempatkan dalam refrigerator bersuhu 0 – 4 ºC .
Pemeriksaan harus dilakukan secepat mungkin setelah tiba di laboratorium.

 Sampel yang setengah awet (semi preserved) misalnya produk-produk fermentasi, acar
dan produk asam lainnya, harus ditransportasikan pada suhu 0 – 4 ºC dan diperiksa
secepat mungkin setelah tiba di laboratorium. Suhu ini tidak cocok jika pemeriksaan
dilakukan untuk melihat kerusakan akibat bakteri thermophilic.

Anda mungkin juga menyukai