Anda di halaman 1dari 78

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 DAUN
2.1.1 Definisi Daun
Daun adalah suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja tidak terdapat pada
bagian lain pada tubuh tumbuhan. (Tjitrosoepomo,2009)
A leaf is basically the power generator of a plant. Leaves have specialized cells that carry out
photosynthesis when exposed to sunlight. In photosynthesis sunlight, water supplied by the
roots, and carbon dioxide from the air produce oxygen and sugars (stored plant food). (Pada
dasarnya daun adalah pembangkit tenaga tanaman. Daun memiliki sel-sel khusus yang
melakukan fotosintesis saat terkena sinar matahari. Dalam fotosintesis sinar matahari, air yang
disediakan oleh akar dan karbon dioksida dari udara menghasilkan oksigen dan gula (makanan
tanaman)). (Anderson, 2013)
Leaf, a part of a plant, commonly very thin and flat, growing in the fpring, and falling off in
the autumn. (Daun, bagian dari tanaman, biasanya sangat tipis dan datar, tumbuh di semi dan
jatuh di musim gugur). (Longman L. - The Complete Farmer Or a General Dictionary of
Husbandry In All Its Branches)
The leaves are the organs in which the juices of the plant are elaborated, and rendeted fit for
being returned into the system, through the descending vessels of the bark, and the radiating
vessels of the wood. The Leaf is divided into three distinet parts : the stipula, the petiole, the
lamina. (Daun adalah organ dimana sari tanaman diolah, dan dikembalikan ke dalam sistem,
melalui pembuluh yang menurun di kayu, dan pembuluh yang menyebar pada kayu. Daun
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: stipula, tangkai daun, lamina). (Curtis, 1839)
The leaves of this particular plant have a main vein running down the middle, with side veins
branching out on either side. The veins carry substances to and from the leaf. ( Daun tanaman
ini memiliki berkas pengangkut utama yang mengalir di bagian tengah, dengan urat sisi
bercabang di kedua sisi. Berkas pengangkut membawa zat ke dan dari daun ). (Roberts, 2001)

2.1.2 Macam-Macam Morfologi Daun
A. Ujung Daun (Apex folii)
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Bentuk-bentuk
ujung daun yang sering kita jumpai ialah :
a. Runcing (Acutus) jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit
menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk sudut lancip (lebih kecil
dari 90 derajat), dapat kita jumpai pada daun-daun bangun; bulat memanjang, lanset, segi
tiga, delta, bela ketupat, dll. misalnya ujung daun oleander (Nerium oleander L.)
b. Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua-
daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan
runcing. Misalnya ujung daun sirsat (Annona muricata L.)
c. Tumpul (Obtususus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat
menuju ke suatu titik pertemuan, hingga berbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90
derajat) misalnya daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip; ujung daun sawo
kecik (Manilkara kauki Dub.)
d. Membulat (Rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak berbentuk sudut
sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur. Terdapat pada daun
yang bulat atau jorong atau pada daun bangun ginjal, misalnya daun pegagan (Centella
asiatica Urb), ujung daun tertai besar (Nelumbium nelombo Druce), romping (Truncates),
ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi
(Marsilea crenata Press.), daun jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
e. Terbelah (Retusus) ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukuan, kadang-kadang
amat jelas. Misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.), kadang-kadang terbelahnya
ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan pemeriksaan yang teliti,
f. Berduri (Mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing
keras, merupkan suatu duri, misalnya ujung daun nenas sebrang (Agave sp.).
(Tjitrosoepomo, 2009)

B. Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi bagian atas dengan bagian bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi
bawah daun.
Perbedaan warna disebabkan karena warna hijau lebih banyak terdapat pada lapisan atas
daripada di lapisan bawah. Pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang brupa
sisik-sisik, rambut-rambut, dan duri. Melihat keadaan permukaan daun itu orang lalu
membedakan jenis daun dengan permukaan :
a. Licin (Laevis), dalam hal ini permukaan daun dapat kelihatan :
Mengkilat (Nitidus), misalnya pada sisi atas daun kopi (Coffea robusta Lindl.),
beringin (Ficus benjamina L.)
Suram (Opacus), misalnya daun ketela rambat (Ipomoea batatas Poir.)
Berselaput lilin (Pruinosus), misalnya sisi bawah daun pisang (Musa paradisiaca L.),
daun tasbih (Canna hybrida Hort.)
b. Gundul (Glaber), misalnya daun jambu air (Eugenia aquea Burm.)
c. Kasap (Scaber), misalnya daun jati (Tectona grandis L.)
d. Berkerut (Rugosus), misalnya daun jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.), jambu biji
(Psidium guajava L.),
e. Berbingkul-bingkul (Bullatus), seperti berkerut, tetapi kerutannya lebih besar, misalnya
daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
f. Berbulu (Pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misalnya daun tembakau (Nicotiana
tabacum G. Don.)
g. Berbulu halus dan rapat (Villosus), berbulu sedemikian rupa, sehingga jika diraba terasa
seperti laken atau beludru
h. Berbulu kasar (Hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misalanya daun
gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
i. Bersisik (Lepidus), seperti misalnya sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Murr.).
(Sumardi, 1992)

C. Pangkal Daun
Apa yang telah diuraikan mengenai ujung daun pada umumnya dapat pila diberlakukan
untuk pangkal daun. Selain itu ada pula kalanya, bahwa kedua tepi daun di kanan kiri
pangkal dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain. Oleh sebab itu pangkal daun dapat
dibedakan dalam :
1. Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu tetapi terpisah oleh pangkal ibu
tulang/ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun dapat :
a. Runcing (Acutus), misalnya pada daun bangun memanjang, lanset bela ketupat, dll.
b. Meruncing (Acuminatus) biasanya pada daun bangun bulat telur atau daun bangun
sudip.
c. Tumpul (Obtusus) pada daun-daun bangun bulat telur jorong.
d. Membulat (Rotundatus) pada daun-daun bangun bulat jorong dan bulat telur.
e. Rompang atau rata (Truncates), pada daun bangun segi tiga delta dan tombak,
f. Berlekuk (Emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal dan anak panah.
2. Yang tepi daunnya bertemu dan berlekatan satu sama lain;
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang tadi. Seperti pada daun-daun bangun perisai.
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau
berhadapan dengan letak daunnya. Dalam hal ini tampaknya seperti pangkal daun
tertembus oleh batangnya (Perfoliatus).
(Pudjoarinto, 1986)

D. Tepi Daun
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam :
1. Rata (Integer), misalnya daun nangka (Artocarpus integra Merr)
2. Bertoreh (Divisus)
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya ada yang dangkal ada yang
dalam, besar dan kecil, dan lain-lain. Dalam hubungannya dengan jenis toreh-toreh ini
dipergunakan istilah sinus untuk torehnya sendiri dan angulus untuk bagian tepi daun
yang menonjol keluar. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan,
yaitu :
A. Tepi Daun Toreh yang Merdeka
Toreh-toreh yang tidak mempengaruhi atau mengubah bangun asli daun, disebut
toreh yang merdeka. Beberapa macam tepi daun toreh yang merdeka, sebagai berikut:
a. Bergerigi (Serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya, misalnya daun
lantana (Lantana camara L.). Bertalian dengan besar sinus dan angulusnya, dikenal
berberigi halus, dan bergerigi kasar.
b. Bergerigi ganda atau rangkap (Bisseratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi
angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi.
c. Bergigi (Dentatus), jika sinus tumpul sedangkan angulusnnya lancip, misalnya daun
beluntas (Pluchea indica Less.).
d. Beringgit (Crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang
tumpul, misalnya daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers).
e. Berombak (Repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul, misalnya daun air
mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).



B. Tepi Daun dengan Toreh-Toreh yang Mempengaruhi Bentuknya
Toreh pada tepi daun ini merupakan toreh-toreh yang dapat mempengaruhi atau
mengubah bangun asli daun. Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu, tepi daun dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Berlekuk (Lobatus), yaitu jika dalamnya toreh kurang dari pada setengah panjangnya
tulang-tulang yang terdapat di kanan kirinya.
b. Bercangap (Fissus), jika dalam toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang
tulang-tulang daun kanan kirinya.
c. Berbagi (Partitus), jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang-tulang
daun di kanan kirinya.

Setelah dikemukakan letak toreh-toreh bergantung pada susunan tulang-tulang daun,
maka sebutan untuk mencandra tepi daun yang bertoreh dalam dan besar, selalu merupakan
kombinasi antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun yang bersangkutan, hingga
demikian dapat dibedakan daun-daun dengan tepi seperti berikut :
a. Berlekuk Menyirip (Pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang
menyirip, misalnya daun terong (Solanum melongena L.)
b. Bercangap Menyirip (Pinnatifidus), tepi bercangap sedangkan daunnya mempunyai
susunan tulang yang menyirip, misalnya daun keluwih (Artocarpus communis Forst.)
c. Berbagi Menyirip (Pinnatipartitus), tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip,
misalnya daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) dan sukun (Artocarpus communis
Forst)
d. Berlekuk Menjari (Palmatilobus), tepi berlekuk, susunan tulang menjari, misalnya daun
jarak pagar (Jatropha curcas L.), dan kapas (Gossypium sp.)
e. Bercangap Menjari (Palmatifidus), jika tepinya bercangap, sedangkan susunan tulangnya
menjari, misalnya daun jarak (Ricinus communis L.)
f. Berbagi Menjari (Palmatipartitus), yaitu jika tepi berbagi, sedangkan daunnya
mempunyai susunan tulang yang menjari, misalnya daun ketela pohon (Manihot
utilissima Pohl.).
(Sumardi, 1992)

2.1.3 Alat-Alat Tambahan Pada Daun
Daun memiliki alat-alat tambahan, yaitu :
1. Daun penumpu (stipula), yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal
tangkai daun yang berfungsi malindungi kuncup yang masih muda. Ada kalanya stipula itu
besar dan lebar sebagai alat untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum).
Daun penumpu ini ada yang mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada
juga yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa
sp.). Stipula dibedakan berdasarkan letaknya yaitu :
Daun penumpu bebas (stipulae liberae) yang
bebas terdapat dikiri kanan pangkal tangkai
daun, contoh : kacang tanah (Arachis
hypogeae)
Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri
pangkal tangkai daun (stipulae adnatae),
contoh : mawar (Rosa sp.)
Daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 dan mengambil tempat didalam ketiak
daun (stipula axillaris / stipul intrapetiolaris)
Daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat berhadapan
dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula
petiolo opposita / stipula antidroma)
Daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris), yaitu daun penumpu yang
berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai daun, seperti seringkali
terjadi pada tumbuhan yang pada 1 buku-buku batang mempunyai 2 daun yang
duduk berhadapan. Contoh : Mengkudu (Morinda citrifolia)



Gambar 1. Letak Daun Penumpu
Gambar 3. Contoh Tanaman yang Memiliki Selaput
Bumbung













2. Selaput bumbung (ocrea/ochrea), yaitu berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal
suatu ruas batang, jadi terdapat dia atas suatu tangkai daun. Selaput bumbung dianggap
sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang. Contoh:
Cacabean (Polygonum barbatum).





3. Lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih
dan helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya
air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan
dapat dihindari. Contoh: pada daun padi (Orza sativa).
(Tim Penyusun Kamus Ps., 1997)


Gambar 2. Contoh Tanaman yang Memiliki Daun Penumpu




2.1.4 Macam-Macam Modifikasi Daun
Daun dapat mengalami modifikasi membentuk piala, menggumbung, atau perangkap
serangga lainnya yang berfungsi dalam absrobsi dan nutrisi tambahan. Selanjutnya ada juga alat
tambahan berupa trikoma/ emergensia, merupakan epidermis dan jaringan dibawahnya. Duri
trikoma letaknya tersebar tidak teratur dan mudah dilepas. Selain itu ada juga modifikasi daun
yang lainnya yaitu tunas adventif, merupakan tunas yang muncul bukan dari ujung batang atau
pada ketiak daun, melainkan dari bagian tubuh tumbuhan lainnya, misalnya pada daun cocor
bebek (Kalanchoe pinnata). Macam-macam modifikasi daun, yaitu :
1. Sulur, contohnya pada ubi jalar dan markisa
2. Umbi lapis, contohnya pada bawang
3. Piala, contohnya pada kantong semar
4. Duri daun, contohnya pada kaktus
(Tjitrosoepomo, 2009)






2.2 BATANG
2.2.1 Definisi Batang
Gambar 4. Contoh Tanaman yang Memiliki Alat Tambahan
Lidah-Lidah

Gambar 5. Macam-Macam Modifikasi Daun Pada Beberapa Tanaman
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan. (Tjitrosoepomo, 2005)
Plant stem is an organ whose function is to enforce the plant body. In addition, the stem
serves to connect the roots and leaves . (Batang adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk
menegakkan tubuh tumbuhan. Selain itu, batang berfungsi menghubungkan bagian akar dan
daun). (Hamdi, 2013)
Trunk is a plant organ that functions straightened plants. Connecting rod also serves the roots
and leaves. (Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan.
Batang berfungsi pula menghubungkan bagian akar dan daun). (Karmana, 2006)
Trunk is an important part of plants that are at ground level. (Batang merupakan bagian
penting tumbuhan yang berada di pemukaan tanah).( Ayulina. dkk, 2004)
Caulis stem or plant part that support the plant body. In general shape of the rod is rounded /
cylindrical or other shape and always aktinomorf. (Batang atau caulis merupakan bagian
tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada umumnya bentuk batang adalah
bulat/silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf). (Henny, 2004)

2.2.2 Macam-Macam Fungsi dan Sifat, Bentuk dan Permukaan Batang
A. Fungsi batang
Batang memiliki fungsi yang penting bagi tanaman, yaitu: mendukung bagian tumbuhan
di atas tanah, percabangannya dapat memperluas bidang asimilasi, batang sebagai
pengangkut air, zat makanan, dan hasil asimilasi, sebagai tempat cadangan makanan, sebagai
sumbu tanaman itu sendiri, dan sebagai alat perkembangbiakan tanaman.
( Tjitrosoepomo, 2005 )

B. Sifat-Sifat Batang
Batang memiliki sifat-sifat, antara lain :
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk
lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku
inilah terdapat daun.
c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari ( bersifat fototropi ) /
(heliotrope)
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
mempunyai pertumbuhan `yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali
kadang kadang cabang atau ranting yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek. Misalnya
rumput dan waktu batang masih muda.
( Tjitrosoepomo, 2005 )

C. Bentuk Batang
1. Bulat ( teres ), misalnya bambu ( Bambusa sp )
2. Bersegi ( angularis )
a. Segitiga ( triangularis ), misalnya batang teki ( Cyperus rotundus )
b. Segi empat ( quadrangularis ), misalnya batang markisa ( Passiflora
quadrangularis )
c. Pipih, biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula.
Batang yang bersifat demikian dinamakan :
Filokladia ( phyllocladium ), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang
terbatas. Misalnya jakang ( Muehlenbeckia platydada meissn )
Kladodia ( cladodium ), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan.
Misalnya sebangsa kaktus ( Opuntia vulgaris mill )
(Tjitrosoepomo, 2005)

D. Permukaan Batang
Selain sifat-sifat di atas, permukaan batang juga memperlihatkan sifat yang bermacam-
macam dan dapat dengan mudah dikenali. Permukaan batang dapat licin, berambut,
bersayap, berduri, dan sebagainya.
a. Licin (laevis), misalnya batang jagung ( Zea mays L. )
b. Berusuk (coscatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya
iler (Coleus scutellarioides Benth. )
c. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur alur yang jelas, misalnya Cereus
peruvianus (L.) Haw.
d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya
terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi (Dioscorea alata L.) dan markisa
(Passiflora guadrangularis L.)

Selain dari itu permukaan batang dapat pula :
a. Berambut (pilosus), seperti misalnya pada tembakau (Nicotiana tabacum L.)
b. Berduri (spinosus), misalnya pada mawar ( Rosa sp.)
c. Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L.) dan kelapa
(Cocos nucifera L.)
d. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya pada nangka (Artocarpus integra
Merr. ), keluwih (Artocarpus communis Forst.)
e. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulate Boiv.)
f. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang mati) seperti terlihat
pada jambu biji (Psidium guajava L.) dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron L.)
(Tjitrosoepomo, 1990)

2.2.3 Macam-Macam Modifikasi Batang
Tidak hanya daun yang memiliki modifikasi, namun batang juga memiliki modifikasi pada
bentuknya yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya (adaptasi) dan hanya dimiliki oleh
beberapa tanaman tertentu. Beberapa macam modifikasi pada batang antara lain :
A. Sulur batang dan sulur cabang
Pada beberapa tumbuhan memanjat, batang biasanya membentuk struktur khusus
sebagai alat panjat yang disebut sebagai sulur. Sulur dapat merupakan hasil dari modifikasi
daun secara keseluruhan atau bagian-bagiannya, atau merupakan modifikasi batang atau
cabang. Sulur yang dibentuk sebagai hasil dari modifikasi batang atau cabang disebut
sebagai sulur batang atau sulur cabang. Sulur batang dapat mengalami pertumbuhan
sekunder, sehingga dapat menebal dan membentuk alat pegang yang permanen. Bila batang
yang menjadi sulur tersebut mengelilingi penyokongnya berkali-kali, tinggi tumbuhan
secara keseluruhan tampak lebih pendek dari panjang batang sesungguhnya, sebagai akibat
terbentuknya kumparan mengelilingi penyokongnya. Sulur batang dapat bercabang dan
memiliki karakteristik umum batang. Sulur batang merupakan alat panjat utama pada
beberapa tumbuhan liana.Sulur cabang dibentuk sebagai hasil modifikasi tunas aksilaratau
merupakan suatu cara penghentian pertumbuhan apeks. Bila sulur cabang dibentuk sebagai
hasil manifestasi penghentian pertumbuhan apeks, pertumbuhan selanjutnya dari tumbuhan
itu akan diteruskan oleh tunas aksilar, sehingga sumbu tubuh akan membentuk struktur
simpodial. Sulur cabang yang terbentuk dari hasil perkembangan tunas aksilar muncul dari
ketiak daun. Pada sulur seperti ini dapat dibentuk daun dan dapat pula tidak. Umumnya
sulur cabang tidak berdaun dan pertumbuhannyaterbatas. Pada beberapa tumbuhan, sulur
cabang dapat mengalami pertumbuhan sekunder.
B. Kladodium, Rizoma, Stolondan Geragih
Pada tumbuhan yang seluruh daunnya termodifikasi menjadi duri atau sisik, biasanya
batang tumbuhan tersebut mengambil alih fungsi daun sebagai tempat fotosintesis. Batang
yang demikian itu dapat berbentuk bulat atau memipih dan berwarna hijau. Batang yang
termodifikasi fungsinya sebagai tempat fotosintesis ini disebut sebagai kladodium.Pada
umumnya batang tumbuhan tumbuh tegak di atas permukaan tanah, tetapi pada sebagian
tumbuhan batangnya tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Batang seperti ini
disebut sebagai rhizoma. Rhizoma dapat berdaging atau berkayu dan memiliki ruas dan
buku. Pada buku terdapat daun yang telah termodifikasi menjadi sisik (lihat pembahasan
tentang modifikasi daun). Sisik tersebut berfungsi sebagai pelindung apeks pucuk ketika
masih muda dan berada di dalam tanah. Pada setiap ketiak sisik terdapat tunas aksilar yang
akan membentuk rhizoma yang baru. Selain sisik, pada buku juga terdapat akar. Akar-akar
ini merupakan akar adventitis.
Tumbuhan yang batangnya berbentuk rhizoma biasanya memiliki pola percabangan
simpodial. Bagian ujung distal rhizoma yang masih tumbuh biasanya tumbuh tegak dan
keluar dari dalam tanah, membentuk bagian tubuh di atas permukaan tanah. Pertumbuhan
ujung distal ini diakhiri dengan suatu perbungaanyang letaknya terminal. Pertumbuhan
batang selanjutnya diteruskan oleh tunas aksilar yang terdapat pada ketiak sisik. Pada
beberapa tumbuhan, batang tumbuh mendatar tidak di bawah permukaan tanah melainkan
di atas permukaan tanah (menjalar di permukaan tanah). Batang yang demikian itu disebut
sebagai stolon (gambar 10). Stolon memiliki struktur yang berbeda dengan rhizoma, ruas-
ruas pada stolon lebih panjang dan berdiameter lebih kecil. Pada setiap buku dari stolon
biasanya terdapat akar dan daun. Daun-daun pada stolonjarang sekali termodifikasi menjadi
sisik. Stolon berkembang dari kecambah ke arah radial, kemudian memisahkan diri karena
buku yang memiliki akar membentuk tunas baru atau karena terputus oleh sebab mekanik.
Pola percabangan pada stolon dapat monopodial atau simpodial. Bentuk lain dari batang
yang termodifikasi adalah geragih (runner), yaitu batang yang tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah, terdiri dari hanya satu atau beberapa ruas batang yang berukuran sangat
panjang. Pada ujung distal geragih biasanya terdapat daun yang tersusun dalam roset. Pada
geragih, akar tidak terdapat pada setiap buku yang terletak di antara tumbuhan induk dan
tunas (anakan). Pada buku - buku tersebut hanya terdapat daun yang berupa sisik. Geragih
memiliki masa hidup yang pendek, karena pembentukan geragih berkaitan dengan
kemampuan tumbuhan untuk memperbanyak diri secara vegetatif .
C. Kormus (subang) dan Umbi Batang/CabangKormus
Merupakan batang yang membengkak ditutupi oleh daun-daun yang menyerupai
sisik. Kormus berbeda dengan bulbus (umbi lapis), karena kormus secara nyata adalah
batang dengan buku dan ruas yang dapat dibedakan, sedangkan bulbus secara dominan
dibentuk oleh daun-daun sisik yang menebal. Bagian dalam kormus terdiri dari jaringan
penyimpan cadangan makanan yang disusun oleh sel-sel parenkim.
Setelah masa berbunga berakhir, daun terus berfotosintesis, membentuk zat -zat
makanan yang disimpan dalam kormus baru, sehingga ketika daun-daun mengering telah
terbentuk satu atau beberapa kormus baru. Kormus-kormus baru ini mengalami dorman
hingga musim pertumbuhan berikutnya. Pada bagian basal kormus-kormus baru ini dapat
ditemukan pula struktur seperti stolon (stolonlike) yang pada ujungnya terdapat
pembengkakan seperti kormus kecil. Struktur seperti ini disebut sebagai cormel. Cormel
dapat tumbuh membentuk sumbu tubuh di atas tanah dan menghasilkan perbungaan, tetapi
memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar satu atau dua tahun.Pada beberapa
tumbuhan yang batangnya tumbuh di bawah permukaan tanah, batang dapat mengalami
pembengkakak sebagai akibat kebutuhan akan organ tempat menyimpan makanan
cadangan. Batang yang mengalami pembengkakan tersebut dinamakan umbi batang. Umbi
batang dapat terbentuk oleh hanya satu ruas atau beberapa ruas batangdan pada setiap
bukunya terdapat sisik yang memiliki tunas aksilar. Tunas aksilar ini dapat tumbuh
membentuk sumbu vegetatif baru. Adanya sisik (daun yang termodifikasi menjadi sisik)
dan tunas aksilar membedakan umbi batang dari umbi akar.Umbi batang berbeda dari
rhizoma karena umbi batang ini terbentuk pada bagian distal dari batang yang tumbuh
mendatar di bawah permukaan tanah. Jadi umbi batang tidak berstruktur simpodial seperti
halnya rhizoma.Bentuk lain dari umbi yang merupakan hasil modifikasi batang adalah
umbi yang terbentuk pada batang yang tumbuh di atas permukaan tanah (aerial shoot).
Umbi seperti ini biasanya terbentuk sebagai akibat perkembangan tunas aksilar untuk
memenuhi kebutuhan akan organ tempat menyimpan makanan cadangan, Oleh karena itu,
umbi yang terbentuk letaknya selalu berada pada ketiak daun, seperti pada Dioscorea.
Umbi seperti ini dapat pula disebut sebagai umbi cabang. Biasanya umbi cabang mudah
lepas dari batangnya dan berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif.
D. Duri Batang
Batang selain termodifikasi menjadi cladodium/phyllocladodium, umbi batang
/cabang, rhizoma, stolon dan geragih, juga dapat termodifikasi menjadi duri. Suatu
batang/cabang termodifikasi menjadi duri apabila sel-sel meristem apeks kehilangan sifat
meristematiknya dan dinding selnya mengalami penebalan kayu. Pada beberapa tumbuhan,
duri hasil modifikasi batang tersebut dapat menghasilkan daun. Pada beberapa tumbuhan
lainnya duri batang merupakan modifikasi dari perkembangan tunas aksilar, sehingga duri
tampak muncul dari ketiak daun.
(Kusdianti, 1989)

2.2.4 Macam-Macam Tipe Percabangan
Batang ada yang bercabang, ada yang tidak. Batang monokotil kebanyakan tidak bercabang.
Batang bercabang dibedakan atas:

A. Percabangan monopodial. jika batang
pokok selalu tampak jelas karena batang
ini langsung dihasilkan oleh satu
meristem apikal. Contoh: Kelapa sawit,
Agave, dsb.
B. Percabangan simpodial, jika batang
pokok sukar untuk ditentukan, karena
Gambar 6. Tipe Percabangan
Simpodial dan Monopodial
dalam perkembangan selanjutnya meristem apikal mungkin menghentikan pertumbuhannya,
kemudian digantikan oleh perkembangan meristem aksilar dengan pola yang sama dengan
batang. Contoh: Sawo manila.
C. Percabangan dikotomi atau menggarpu, jika setiap kali percabangan selalu terbentuk dua
cabang yang sama besarnya. Percabangan ini disebabkan meristem apikal yang tumbuh
selalu dalam satu arah akan memiliki dua tempat tumbuh sehingga kini pertumbuhan terjadi
dalam dua arah. Hal ini terjadi akibat pembagian titik tumbuh menjadi dua bagian yang
sama. Dikotomi semu bisa terjadi bila
cabang dekat ujung sumbu tumbuh dengan kuat
sehingga mencapai penampakan setara
dengan sumbu utama yang sedikit terdesak dan keduanya bersama-sama tampak seperti
garpu.
(Tjitrosoepomo, 2009)

2.3 AKAR
2.3.1 Definisi Akar
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga(di samping batang dan daun) bagi tubuhnya
telah merupakan kormus. (Tjitrosoepomo,2005)
Root is a plant organ that tether plants in soil, absorbs minerals and water, deliver water
nutrients, and storing food (Akar adalah organ tumbuhan yang menambatkan tumbuhan di
tanah, menyerap mineral dan air , menghantarkan air nutrient,serta menyimpan makanan).
(Campbell, 2003)
Root is the organ of a plant that typically lies bellow the surface of the soil. (Akar adalah
bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah). (Pudjoarinto A., 1986)
Root is a plant organ that absorbs minerals and water from the soil .(Akar adalah organ
tumbuhan yang berfungsi menyerap mineral dan air dari dalam tanah). (Fiktor, 2006)
Root is one of the principal organs of the plant in addition to the stem and leaves are very
useful to enforce plant life that serves to absorption, processing, transport and accumulation of
nutrients. (Akar adalah salah satu organ pokok tumbuhan selain batang dan daun yang sangat
Gambar 7. Tipe Percabangan
Dikotomi
Gambar 8. Perakaran Tunggal
berguna untuk menegakan kehidupan tumbuhan yang berfungsi untuk penyerapan, pengolahan,
pengangkutan dan penimbunan zat-zat makanan). (Sumardi I., 1992)
Root is a plant organ that is generally located in the soil, although in some particular plant,
there are roots rising above the ground, for instance in plants epiphytic orchids. (Akar
merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun pada beberapa
tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah, misalnya pada tumbuhan anggrek
epifit). ( Hidajat, 1995)
2.3.2 Sistem Perakaran
Ada tiga macam sistem perakaran, yakni :
a. Sistem Perakaran Tunggang (Radix Primaria)
Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini
terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan
ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari
biji berkecambah.


b. Sistem Perakaran Serabut (Radix Adventicia)
Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar
kecil, ramping, dan berukuran sama. perakaran serabut trbentuk pada waktu akar primer
mmebentuk cabang sebanyak-banyaknya.
c. Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer.
Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan
ada akar yang dari daun. ( Tjitrosoepomo, 2009)







Gambar 9. Perakaran Serabut (kiri) dan Perakaran Adventif

2.3.3 Macam-Macam Bentuk Akar
Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya. Menurut
Tjitrosoepomo, 2005 dikenal juga beberapa jenis akar yang dibedakan secara morfologi sebagai
berikut :
1. Akar gantung (radix aerous) :Akar ini keluar dan menggantung di atas tanah dan arah
tumbuhnya ke dalam tanah. Contohnya pada Beringin (Ficus benjamin).
2. Akar penghisap (haustorium): Terdapat pada tumbuhan yang bersifat parasit dan berfungsi
untuk menyerap zat makanan dari inangnya. Contohnya pada Endak cacing (Cuscutha aus
R. Br.)
3. Akar pelekat (radics adligans) : Akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan
memanjat. Contohnya pada Lada (Piper nigrum L.)
4. Akar pembelit (cirhus radicalis) : Sama halnya akar pelekat akan tetapi dengan memeluk
penunjangnya. Contohnya pada Panili (Vanilla planifolia Andr)
5. Akar nafas (pneumatophora) : Merupakan cabang akar yang tumbuh tegak lurus muncul ke
permukaan tanah. Contohnya pada Kayu api (avicennia)
6. Akar tunjang : Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang yang seakan menunjang batang
tersebut. Contohnya pada Pandan (Pandanus tectorious Sol.)
7. Akar lutut : Bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok masuk ke dalam
tanah. Contohnya pada Tanjang (Bruguiera parvifolia w. et A.)
8. Akar banir : Berbentuk seperti papan untuk memperkokoh batang yang umumnya pada
pohon berukuran besar. Contohnya pada Kenari (Canarium commune L.).
(Tjitrosoepomo, 2005)

















2.3.4 Macam-Macam Modifikasi Akar
Akar mengalami metamorfosis yakni modifikasi akar yang berupa :
1. Duri akar yaitu akar yang bermetamorfosis jadi duri untuk melindungi dirinya
2. Umbi akar yaitu akar yang digunakan sebagai cadangan makanan
(Tjitrosoepomo, 2005)

2.4 BUNGA
2.4.1 Definisi Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk,
susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. (Tjitrosoepomo, 2009)
Flower stalks are considered as custom modified. (Bunga dianggap sebagai tangkai terubah
suai ). (Eames, 1961)
Flowersarepart ofthe plantcontainingthe reproductiveorgans, namely pistil, stamen, petals,
and flowers crown. (Bunga adalah bagian tumbuhan yang mengandung organ reproduksi, yaitu
putik, benangsari, kelopak bunga, dan mahkota bunga). (Suryotowinoto,1997)
A flower, sometimes know as a bloom, is the reproductive structure found in flowering
plants. (Sebuah bunga, kadang-kadang dikenal sebagai mekar, adalah struktur reproduksi
ditemukan pada tanaman berbunga). (Tjitrosoepomo, 2005)
In the popular sense, the blossom of a plant is a the showy portion, usually of a different
color, shape, and texture from the foliage. (Dalam arti populer, bunga dari tanaman adalah
Gambar 10. Macam-Macam Bentuk Akar
Gambar 11. Bagian-Bagian Bunga

bagiana mencolok, biasanya dari warna yang berbeda, bentuk, dan tekstur dari dedaunan).
(Tjitrosoepomo,2005)

2.4.2 Fungsi dan Bagian-Bagian Bunga
a. Bunga memiliki fungsi, sebagai berikut :
1. Sebagai alat reproduksi
2. Untuk memikat serangga sebagai pembantu proses penyerbukan
3. Sebagai penentu nilai suatu tumbuhan pada tanaman hias
(Tjitrosoepomo,2005)

b. Bagian-Bagian Bunga
1. Tangkai bunga yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang
2. Dasar bunga yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar dengan ruas-ruas yang amat
pendek
3. Kelopak bunga yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar dan sewaktu
masih kuncup merupakan selubung yang melindungi terhadap pengaruh-pengaruh dari
luar
4. Mahkota bunga yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam
5. Benang sari yaitu merupakan alat kelamin jantan pada bunga
6. Putik yaitu merupakan alat kelamin betina pada bunga
( Tjitrosoepomo,2005)









2.4.3 Sifat-Sifat Bunga
A. Ada 3 macam sifat bunga berdasarkan kelaminnya yang terdapat pada masing-masing
bunga, yaitu:
Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga, yang padanya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini
seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya pun
jelas mempunyaihiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya bunga
terung (Solanum melongena L).
Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya.berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat
dibedakan lagi dalam:
Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa
putik, misalnya bunga jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan.
Bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benag sari,
melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam
tongkolnya.
Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari
maupun putik, misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga matahari (Helianthus
annuus).

B. Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga
Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), terdiri atas satu lingkaran daun-
daun kelopak, satun lingkaran daun-daun mahkota, satu atau dua lingkaran benang-
benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah
Bunga tiadak lengkap atau bunga tidak lengkap (flos incompletus), jika salah satu
bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada

C. Berdasarkan Letak Bunga
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat
pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian pada ujung batang atau cabang-
cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan:
a. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat tadi, kembang
merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz)
b. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembang
sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.), kembang telang (Clitoria ternatea L.).
Selain dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar
jumlahnya itu, dapat:
a. Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu tadi
b. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam.
Suatu rangkain bunga dinamakan pula: bunga majemuk (anthotaxis atau
inflorescentia), misalnya pada kembang merak tersebut diatas.

D. Berdasarkan Simetris
Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetri
dengan jalan apapun juga,missal nya bunga tasbih (Canna hybrid Hort)
Setangkupa tunggal (monosimetris atau zygomorphus), jika pada bunga hanya dapat
dibuat satu bidang simetri saja yang ini biasa nya ditunjukkan dengan lambang
(Anak panah)

Bergantung pada letaknya bidang simetri, bunga yang setangkup tunggal dapat
dibedakan lagi menjadi 3 macam:
1. Setangkup tegak, jika bidang simetri berimpit dengan bidang
median,missal nya bunga Telang(Clitoria ternatea L.)
2. Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang
median,dan tegak lurus pula pada arah vertikal, misalnya bunga
Corydalis
3. Setangkup miring, jika sebidang simetrinya memotong bidang median
dengan sudut yang lebih kecil(lebih besar) dari 90,misal nya bunga
kecubung (Datura metel L)
Setangkup menurut dua bidang(bilateral simetris atau disimetris), dapat pula
dikatakan setangkup ganda,yaitu bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang
setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain,misalnya
bunga lobak(Raphanus sativus L) dan bunga tumbuhan lain yang sesuku
(Cruciferae)
Beraturan atau bersimetri banyak (Polysimetris,regularis,atau actinomorphus).
Yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua
bagian nya yang setangkup,misalnya bunga lilin gereja (Lilium longiflorum Thune),
bunga yang beraturan seringkali ditunjukkan dengan lambang*(Bintang)
(Tjitrosoepomo,2005)



E. Berdasarkan Dasar Bunga
a. Akal buah menumpang (superus), yaitu jika bakal buah duduk di atas dasar bunga
sedemikian rupa, sehingga bakal buah tadi lebih tinggi, sama tinggi atau bahkan lebih
rendah daripada tepi dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah
berlekatan dengan dasar bunga, biasa nya bakal buah yang menumpang kita dapati pada
bunga yang dasar bunga nya cembung, rata, atau cekung dangkal seperti cawan.
b. Bakal buah setenggah tenggelam (hemi inferus) yaitu jika bakal buah duduk pada dasar
bunga yang cekung,jadi tempat duduk nya bakal buah lebih rendah daripada tepi dasar
bunga,dan sebagian dinding bakal buah itu berlekatan dengan dasar bunga yang
berbentuk mangkuk atau piala.
c. Bakal buah tenggelam (inferus) seperti pada b tapi seluruh bagian samping bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala tadi.
(Tjitrosoepomo,2005)



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Identifikasi Daun, Batang, Akar dan Bunga Sesuai Dengan Praktikum Botani
Sebelumnya
1) Sikat Botol
Daun
-Bentuk Daun : Lanset
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Suram
-Daging Daun :Tipis seperti Kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi : -

Batang
-Permukaan Batang : Lapisan Kerak
-Bentuk Batang : Bulat
-Tipe Percabangan : Monopodial
-Arah Tumbuh : Tegak Lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : Tunggang
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : -

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian : Tidak Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga : Ketiak Daun
-Berdasarkan Simetri Bunga : Radial Simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :


2) Belimbing Wuluh
Daun
-Bentuk Daun :Memanjang
-Pangkal Daun : Membulat
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Berbulu
-Daging Daun : tipis seperti selaput
-Tulang Daun : menyirip
-Modifikasi :

Batang
-Permukaan Batang : bekerlihatkan bekas-bekas daun
-Bentuk Batang :bulat
-Tipe Percabangan : monopodial
-Arah Tumbuh :tegak lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran :tunggang
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : -

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian : lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga : ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga : radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :


3) Mahoni
Daun
-Bentuk Daun : memanjang
-Pangkal Daun : runcing
-Ujung Daun : runcing
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : mengkilat
-Daging Daun :seperti kertas
-Tulang Daun : menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas daun penumpu
-Bentuk Batang :bulat
-Tipe Percabangan :monopodial
-Arah Tumbuh :tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


4) Mangga
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Suram
-Daging Daun : Seperti Kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas daun penumpu
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang bercabang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


5) Kelapa Sawit
Daun
-Bentuk Daun : Lanset
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Mengkilap
-Daging Daun :Perkamen
-Tulang Daun : Sejajar
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan Bekas Daun
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Simpodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :Duri

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :-
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :-
-Berdasarkan Letak Bunga :Ujung Batang
-Berdasarkan Simetri Bunga :Simetri Bilateral
-Berdasarkan Dasar Bunga :-

6) Palem
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Mengkilap
-Daging Daun :Perkamen
-Tulang Daun : Sejajar
-Modifikasi Daun :-

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas-bekas daun
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Simpodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :-
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

7) Nangka
Daun
-Bentuk Daun :Jorong
-Pangkal Daun :T umpul
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Berombak
-Permukaan Daun : Licin suram
-Daging Daun :Seperi kertas
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


8) Jambu Air
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Tumpul
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Suram
-Daging Daun :Tipis
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas-bekas daun Penumpu
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ujung Daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Asimetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Mangkok


9) Jambu Biji
Daun
-Bentuk Daun : Jorong
-Pangkal Daun : Tumpul
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Berkerut
-Daging Daun :Seperti kertas
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang :Keadaan-keadaan lain(Lepas Kerak)
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ujung Daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Asimetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Mangkok


10) Beringin
Daun
-Bentuk Daun : Jorong
-Pangkal Daun : Tumpul
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Mengkilat
-Daging Daun :Seperti kertas
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan banyak lentisel
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :Akar udara
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hemaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :-
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


11) Jati
Daun
-Bentuk Daun : Membulat
-Pangkal Daun :Membulat
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun :Berombak
-Permukaan Daun : Kasap
-Daging Daun :seperti perkamen
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan banyak lentisel
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


12) Sukun
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun : Tumpul
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun :
-Permukaan Daun :
-Daging Daun :
-Tulang Daun :

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


13) Jeruk
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun : Tumpul
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Beringgit
-Permukaan Daun : Licin Mengkilat
-Daging Daun : Seperti kertas
-Tulang Daun : Menyirip
Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


14) Kiara payung
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Meruncing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Berombak
-Permukaan Daun : Licin Mengkilat
-Daging Daun : Tipis Lunak
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


15) Trembesi
Daun
-Bentuk Daun : Lagset
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin
-Daging Daun :Seperti kulit
-Tulang Daun : Menyirip ganda
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Beralur
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :-
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :-
-Berdasarkan Letak Bunga :-
-Berdasarkan Simetri Bunga :-
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


16) Cemara
Daun
-Bentuk Daun : Sama
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Bergerigi
-Permukaan Daun : Bersisik
-Daging Daun :Seperti Perkamen
-Tulang Daun : Sejajar
-Modifikasi :
Batang
-Permukaan Batang :Kasar
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Mnopodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan Bagian :Tidak Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak Daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial Simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


17) Sawo
Daun
-Bentuk Daun : Bulat Telur
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Mengkilap
-Daging Daun : Seperti Kertas
-Tulang Daun : Menyirip

Batang
-Permukaan Batang : Berkayu
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan : Monopodial
-Arah Tumbuh : Tegak Lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : Tunggang
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : -

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan Bagian : Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga : Ketiak Daun
-Berdasarkan Simetri Bunga : Radial Simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga : -


18) Ketapang
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun :
-Ujung Daun :
-Tepi Daun :
-Permukaan Daun :
-Daging Daun :
-Tulang Daun :

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


19) Pepaya
Daun
-Bentuk Daun : Bulat
-Pangkal Daun : Terbelah
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Bergigi ganda
-Permukaan Daun : Licin Suram
-Daging Daun : Tipis Lunak
-Tulang Daun : Menjari
-Modifikasi :
Batang
-Permukaan Batang :Memperlihatkan bekas daun
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


20) Bambu
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Kasap
-Daging Daun : Seperti Kertas
-Tulang Daun : Sejajar

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

21) Pucuk Merah
Daun
-Bentuk Daun :Lanset
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Mengkilat
-Daging Daun :Tipis kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi : -

Batang
-Permukaan Batang : Licin
-Bentuk Batang : Bulat
-Tipe Percabangan : Monopodial
-Arah Tumbuh : Tegak lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : Tunggang
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : -
Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


22) Kelapa
Daun
-Bentuk Daun : lebar di tengah bulat
-Pangkal Daun : tumpul
-Ujung Daun : rucing
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : licin
-Daging Daun : perkamen
-Tulang Daun : sejajar
-Modifikasi daun : -

Batang
-Permukaan Batang : berkayu
-Bentuk Batang : bulat
-Tipe Percabangan : monopodial
-Arah Tumbuh : tegak lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : tunggang bercabang
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : -

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian : tidak lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga : ujung batang
-Berdasarkan Simetri Bunga : radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :




23) Pandan Suji
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Suram
-Daging Daun : Seperti Kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :
Batang
-Permukaan Batang :Licin
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Simpodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Tidak lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ujung daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Bilateral simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


24) Anthurium
Daun
-Bentuk Daun : Langset
-Pangkal Daun : Runcing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Berombak
-Permukaan Daun : Licin mengkilat
-Daging Daun :Seperti kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :
Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Tidak Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Asimetri
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

25) Bunga Sepatu
Daun
-Bentuk Daun : Lanset
-Pangkal Daun : Meruncing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Bergerigi
-Permukaan Daun : Licin mengkilat
-Daging Daun :Sepert kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Bersayap
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Simpodial
-Arah Tumbuh :Tegak Lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Cawan

26) Jagung
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun :
-Ujung Daun :
-Tepi Daun :
-Permukaan Daun :
-Daging Daun :
-Tulang Daun :

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :


27) Kacang Tanah
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun :
-Ujung Daun :
-Tepi Daun :
-Permukaan Daun :
-Daging Daun :
-Tulang Daun :

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :



28) Ketela Pohon
Daun
-Bentuk Daun : Bulat
-Pangkal Daun : Berlekuk
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun :Licin suram
-Daging Daun :Seperti Kertas
-Tulang Daun : Menjari

Batang
-Permukaan Batang :Bersayat
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :Umbi akar

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :-
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :-
-Berdasarkan Letak Bunga :-
-Berdasarkan Simetri Bunga :-
-Berdasarkan Dasar Bunga :-

29) Pokak
Daun
-Bentuk Daun : Bulat
-Pangkal Daun : Membelah
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Bergerigi
-Permukaan Daun : Kasap
-Daging Daun :Tipis Lunak
-Tulang Daun : Menjari
-Modifikasi :-
Batang
-Permukaan Batang :Berbulu
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :Duri

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Uatang Batang
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Cawan


30) Cabai
Daun
-Bentuk Daun : Langset
-Pangkal Daun : Membulat
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Berbulu halus
-Daging Daun :Tipis seperti selaput
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Licin
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :Tunjang
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


31) Terong
Daun
-Bentuk Daun : Bulat
-Pangkal Daun : Membulat
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Berombak
-Permukaan Daun : Berbulu Halus
-Daging Daun : Tipis seperti selaput
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-
Batang
-Permukaan Batang :Berambut
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Dikotom
-Arah Tumbuh :Tegak lur
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :Tunjang
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ujung batang
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :-


32) Tomat
Daun
-Bentuk Daun : Memanjang
-Pangkal Daun : Meruncing
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Berombak
-Permukaan Daun : Licin Mengkilat
-Daging Daun : Tipis Lunak
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Berambut
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak batang
-Berdasarkan Simetri Bunga :Simetri Banyak
-Berdasarkan Dasar Bunga :Rata


33) Kanna Lili
Daun
-Bentuk Daun :Lanset
-Pangkal Daun : Rata
-Ujung Daun : Runcing
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Licin Mengkilat
-Daging Daun :Berdaging
-Tulang Daun : Sejajar
-Modifikasi :Duri

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :Serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial Simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Rata

34) Bayam
Daun
-Bentuk Daun : Jorong
-Pangkal Daun : Membulat
-Ujung Daun : Membulat
-Tepi Daun : Rata
-Permukaan Daun : Halus
-Daging Daun :Tipis kertas
-Tulang Daun : Menyirip
-Modifikasi :-
Batang
-Permukaan Batang :Licin
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Tunggang
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

35) Kacang polong
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun :
-Ujung Daun : membulat
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : kasap
-Daging Daun : tipis
-Tulang Daun : menyirip

Batang
-Permukaan Batang :
-Bentuk Batang : bulat
-Tipe Percabangan : monopodial
-Arah Tumbuh :
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : serabut
-Macam Perakaran : -
-Modifikasi Akar : umbi

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : -
-Berdasarkan Kelengkapan bagian : -
-Berdasarkan Letak Bunga : -
-Berdasarkan Simetri Bunga : -
-Berdasarkan Dasar Bunga : -

36) Keladi
Daun
-Bentuk Daun :
-Pangkal Daun :
-Ujung Daun : runcing
-Tepi Daun : bergerigi
-Permukaan Daun : berbulu halus
-Daging Daun : tipis lunak
-Tulang Daun : menjari

Batang
-Permukaan Batang : licin
-Bentuk Batang : bulat
-Tipe Percabangan : simpodial
-Arah Tumbuh : tegak lurus
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

37)
Daun
-Bentuk Daun :memanjang
-Pangkal Daun : terbelah
-Ujung Daun : runcing
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : gundul
-Daging Daun : seperti kertas
-Tulang Daun : menyirip
-Modifikasi :-
Batang
-Permukaan Batang :licin
-Bentuk Batang :
-Tipe Percabangan :bulat
-Arah Tumbuh :simpodial
-Modifikasi :

Akar
-Sistem Perakaran :
-Macam Perakaran :
-Modifikasi Akar :

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :
-Berdasarkan Letak Bunga :
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

38) Rumput liar
Daun
-Bentuk Daun :lanset
-Pangkal Daun : meruncing
-Ujung Daun : runcing
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : kasap berkerut
-Daging Daun :seperti kertas
-Tulang Daun : sejajar
-Modifikasi :-
Batang
-Permukaan Batang :licin
-Bentuk Batang :segitiga
-Tipe Percabangan :-
-Arah Tumbuh :tegak lurus
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :-
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :-
-Berdasarkan Letak Bunga :-
-Berdasarkan Simetri Bunga :
-Berdasarkan Dasar Bunga :

39) Tali Putri
Daun
-Bentuk Daun : -
-Pangkal Daun : -
-Ujung Daun : -
-Tepi Daun : -
-Permukaan Daun : -
-Daging Daun :-
-Tulang Daun : -

Batang
-Permukaan Batang : -
-Bentuk Batang : -
-Tipe Percabangan : -
-Arah Tumbuh : -
-Modifikasi : -

Akar
-Sistem Perakaran : serabut
-Macam Perakaran : akar pembelit
-Modifikasi Akar : pembelit

Bunga
-Berdasarkan Kelamin : -
-Berdasarkan Kelengkapan bagian : -
-Berdasarkan Letak Bunga : -
-Berdasarkan Simetri Bunga : -
-Berdasarkan Dasar Bunga : -

40) Markisa
Daun
-Bentuk Daun : Bulat
-Pangkal Daun : Membulat
-Ujung Daun : Meruncing
-Tepi Daun : Bergerigi
-Permukaan Daun : Suram
-Daging Daun :Tipis lunak
-Tulang Daun : Menjari
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :Beralur
-Bentuk Batang :Bulat
-Tipe Percabangan :Monopodial
-Arah Tumbuh :Menalar
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :Serabur
-Macam Perakaran :Akar memanjat
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :Hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :Lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :Ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :Radial simetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :Kerucut

41) Sembukan
Daun
-Bentuk Daun :memanjang
-Pangkal Daun : terbelah
-Ujung Daun : runcing
-Tepi Daun : rata
-Permukaan Daun : gundul
-Daging Daun :seperti kertas
-Tulang Daun : menyirip
-Modifikasi :-

Batang
-Permukaan Batang :licin
-Bentuk Batang :bulat
-Tipe Percabangan :simpodial
-Arah Tumbuh :memanjat
-Modifikasi :-

Akar
-Sistem Perakaran :serabut
-Macam Perakaran :-
-Modifikasi Akar :-

Bunga
-Berdasarkan Kelamin :hermaprodit
-Berdasarkan Kelengkapan bagian :lengkap
-Berdasarkan Letak Bunga :ketiak daun
-Berdasarkan Simetri Bunga :asimetri
-Berdasarkan Dasar Bunga :-

DAFTAR PUSTAKA


Anderson, Nikolaus. Appendix II-Leaves. 2013. http://www.nbh.psla.umd.edu/guides/ appendix2.html.
Diakses tanggal 7 Desember 2013
Ayulina, Diah, dkk. 2004. Biologi 2. Esis: Bandung
Campbell, 2003. Biologi. Erlangga: Jakarta
Cjitrosoepomo, G 1992. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Curtis, Thomas (of Grove house sch, Islington). The London encyclopaedia, or, Universal dictionary of
science, art, literature, and practical mechanics, by the orig. ed. of the Encyclopaedia
metropolitana [T. Curtis] (Online). 1839. Universitas Oxford: London
Eames.1961.Botani.Oxford University : USE
Fiktor dan Moekti. 2006. Biologi 2. Grafindo: Jakarta
Hamdi, Hafizul.2013.Struktur Organ Batang Tumbuhan. http://www.sibarasok.com/2013/04/ struktur-
organ-batang-tumbuhan.html. Diakses tanggal 14 November 2013
Henny, Dwika. 2004. Keanekaragaman Batang. http://dwikahenny24.wordpress.com/
2010/02/07/keanekaragaman-batang/.html. Diakses tanggal 12 November 2013
Hidajat, Estiti B. 1995. Morfologi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung
Karmana, Oman.2006. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo: Jakarta
Kusdianti, R.1989.Morfologi Tumbuhan. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._
BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf. Diakses tanggal 14
November 2013
Longman, T., B. Law, G.G.J. and T. Cadell, R. Baldwin, W. Otridge, and W.Lowndes. The Complete
Farmer Or a General Dictionary of Husbandry In All Its Branches (Online): London. Diakses
tanggal 7 Desember 2013
Pudjoarinto A. 1986. Sitematika tumbuhan. Laboratorium taksonomi tumbuhan. Fakultas Biologi. UGM
Press: Yogykarta
Roberts, Michael and Neil Ingram. 2001. Nelsonscience Biologi 2nd Edition (Online). Midas Printing
Internasinal Ltd: China
Sumardi, I. dan Pudjoarinto A. . 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi. UGM
Press: Yogykarta
Sumardi I. & Pudjoarinto A. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi. UGM
Press: Yogyakarta
Suryowinoto,S.M.1997.Flora eksotika, Tanaman hias berbunga. Kanisius: Yogjakarta
Tim Penyusun Kamus Ps. 1997. Kamus Pertanian Umum. Penebar Swadaya. Universitas Michigan: USE
Tjitrosoepomo,Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Angkasa: Bandung

Anda mungkin juga menyukai