DI
S
U
S
U
N
OLEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Farmasi yang berjudul Anatomi
Bunga, Buah, dan Biji.
Makalah ini diharapkan mampu memberikan wawasan pengetahuan dan
pemahaman bagi para pembaca dalam lingkup kelas anatomi bunga, buah, dan
biji. Oleh karena itu, agar kalangan intelektual terutama mahasiswa dapat
mengetahui tentang struktur anatomi bunga, buah dan biji.
Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................................................
Tujuan......................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Anatomi Daun..........................................................................................................................
Anatomi Buah..........................................................................................................................
Anatomi Bakal Buah dan Bakal Biji.......................................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................................................
Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada saat initelah mengalami kemajuan yang demikian
pesat. Dari berbagai ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri
sendiriadalah Morfologi tumuhan.Makalah ini akan menguraikan soal
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEPI DAUN ( MARGO FOLLI )
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering
kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan :
a.
bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. ex: daun lantana
( Lantana camara L. )
b.
Bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), yaitu tepi daun seperti diatas ,
e.
berombak (repandus). Jika sinus dan angulus sama sama tumpul, ex : daun
2.
Berdasarkan dalamnya torehan pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
berlekuk (lobatus),
bercangap (fissus), dan
berbagi (partitus).
c.
e.
f.
Pada tangkai daun hanya terdapat 1 helaian daun disebut Daun Tunggal
(folium simplex).
Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari daun tunggal yang bertoreh
dalam, sehingga bagian daun di antara toreh-toreh tersebut terpisah satu sama
lain dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil tersendiri. Bagian-bagian
daun majemuk
1. Ibu Tangkai Daun (patiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang
menjadi tempat duduknya helaian-helaian anak daun (foliolum). Ibu
tangkai daun dapat dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun
tunggal ditambah ibu tulangnya, sehingga kuncup ketiak terletak di atas
pangkal ibu tangkai pada batang.
2. Tangkai Anak Daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai daun
yang mendukung anak daun. Dapat dianggap sebagai penjelmaan
pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, sehingga di dalam
ketiaknya tak pernah terdapat kuncup.
3. Anak Daun (foliolum), merupakan bagian helaian daun yang karena
dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Anak Daun pada daun
majemuk lazimnya mempunya tangkai pendek atau hampir duduk pada
ibu tangkai, misalnya pada daun Selderi (Apium graveolens L.).
Terkadang anak daun mempunyai tangkai yang cukup panjang dan
Pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai dapat
pula ditemukan sepasang daun penumpu yang:
berupa 2 daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun,
misalnya pada daun Mawar (Rosa sp.)
berupa 2 daun yang lebar dan ikut sebagai alat untuk berasimilasi,
misalnya pada daun Kacang Kapri (Pisum sativum L.).
pemeriksaan
secara
seksama
agar
tidak
Daun majemuk menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya dibedakan
menjadi 4 golongan:
1. Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)
Ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun,
seperti sirip ikan. Daun majemuk menyirip dibedakan menjadi:
1. Daun Majemuk Menyirip Beranak Daun Satu (unifoliolatus). Terlihat
seperti daun tunggal tetapi bukan, karena ada persendian (articulatio)
pada tangkai daun sehingga helaian daun tidak langsung terdapat pada
ibu tangkai. Daun ini sebenarnya mempunyai lebih dari 1 helaian daun,
namun daun yang lain telah tereduksi sehingga tinggal 1 anak daun saja.
Contohnya pada daun Jeruk Besar (Citrus maxima Merr.), Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia Sw.), dll.
dan Mawar (Rosa sp.). Sebagai kebalikan daun majemuk menyirip ganda
yang dapat mempunya jumlah anak daun yang gasal, daun majemuk
menyirip gasal dapat pula mempunyai jumlah anak daun yang genap,
seperti pada Pacar Cina.
Daun majemuk menyirip menurut duduknya anak daun pada ibu tangkai dan
besar kecilnya anak daun dibedakan dalam:
1. Daun Majemuk Menyirip Berpasangan, jika duduknya anak daun pada ibu
tangkai berhadap-hadapan.
2. Daun Majemuk Menyirip Berseling, jika duduknya anak daun pada ibu
tangkai berseling.
Pada daun majemuk dapat pula terlihat bahwa anak daun tidak langsung duduk
pada ibu tangkainya melainkan pada cabang ibu tangkai, disebut Daun Majemuk
Rangkap/Ganda. Biasanya hanya daun majemuk menyiriplah yang mempunyai
sifat tersebut, sehingga jika ada daun majemuk ganda, biasanya adalah daun
majemuk menyirip.
Daun majemuk menyirip ganda dibedakan menurut letak anak daun pada
cabang tingkat ke berapa dari ibu tangkainya:
1. Daun Majemuk Menyirip Ganda 2 (bipinnatus), jika anak daun duduk
pada cabang tangkat 1 dari ibu tangkai.
2. Daun Majemuk Menyirip Ganda 3 (tripinnatus), jika anak daun duduk
pada cabang tangkat 2 dari ibu tangkai.
Selain memikat hewan, bunga juga dapat memikat hati manusia. Manusia sejak
lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah
satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias. Dengan segala
keindahanya itu, bunga memiliki beberapa sifat, diantaranya:
1. Mempunyai warna menarik
2. Biasanya berbau harum
3. Bentuknya bermacam-macam
4. Biasanya mengandung madu
A. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun)
yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan
yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga
terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk
melaksanakan
fungsinya
sebagai
penghasil
alat
perkembangbiakan.
B. Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri
dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun
tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga
terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).
Perhatikan Gambar 1.
Sistem reproduksi tumbuhan erat kaitanya dengan bunga yang dihasilkan oleh
Tumbuhan. Sebab bunga adalah alat reproduksi yang dimiliki tumbuhan yang
dibantu oleh hewan seperti lebah dan burung dalam penyerbukanya.walaupun
tidak semua tumbuhan memiliki atau menghasilkan bunga, namun sebagain besar
tumbuhan berbunga.
Bunga sangat berperan dalam sistem reproduksi tumbuhan karena nantinya akan
terjadi pencampuran atau bertemu sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
( serbuk sari dan putik) yang banyak dikenal dengan istilah penyerbukan.
selanjutnya akan terjadi proses pembuahan dan penghasil buah yang mengandung
biji sebagai anak yang membawa sifat-sifat genetik induknya sebagai tumbuhan
baru.Sistem reproduksi tumbuhan adalah bagaimana tumbuhan menghasilkan
individu baru,sistem reproduksi tumbuhan ini dapat juga disebut sebagai proses
perkembangbiakan tumbuhan.Sistem reproduksi ini terjadi melalui dua cara yaitu
generatif dan vegetatif. Bunga adalah cara generatif yang sangat berperan dalam
terjadinya proses ini.Ada banyak cara penyerbukan. Salah satunya melalui
perantaraan serangga. Atau dengan perantaraan air. Atau dengan perantaraan
binatang. Atau dengan perantaraan angin yang biasanya disebut dengan
penyerbukan angin.Khusus tentang penyerbukan yang terjadi karena perantaraan
angin, maka di sana, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1) Serbuk harus berjumlah besar, karena ketika terbawa angin, sebagian besar
daripadanya hilang.
2) Serbuk harus ringan, sehingga bisa diterbangkan oleh angin.
Seperti disebutkan diatas bahwa tidak setiap tumbuhan menghasilkan bunga, tapi
kebanyakan tumbuhan menghasilkan bunga. Bunga adalah salah satu bagian utam
dari tumbuhan selain batang, akar, daun, buah dan biji. Bunga merupakan bagian
tumbuhan yang terlihat paling mencolok atau dapat dikatakan paling indah. hal ini
disebabkan karena bentuk dan warna bunga yang beragam dan menarik.Bentuk
bunga yang indah dan berwarna-warni membuatnya menjadi sangat menarik. hal
inilah yang menyebabkan bunga dapat menarik hewan, teruatam serangga
sehingga membantu dalam penyerbukanya. proses inilah yang mengawali
terjadinya individu baru tumbuhan tersebut.
MANFAAT BUNGA
Manfaat utama bunga adalah seperti yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai
alat perekembang biakan tumbuhan atau bunga berperan dalam sistem reproduksi
tumbuhan.Bunga yang telah mengalami proses penyerbukan yaitu bertemunya
benang sari pada kepala putik, yang akan mengalami proses pembuahan.
Selanjutnya bunga tersebut akan mengalami perubahan menjadi bakal buah. bakal
buah ini akan dilindungi dan dibungkus oleh daging buah. Inilah proses yang
dinamakan berubahnya bunga menjadi buah. selain itu pada zaman modern ini
telah banyak penelitian yang membuktikan beberapa bunga memiliki khasiat dan
manfaat bagi kesehatan.Misalnya bunga teh rosella yang berguna bagi kesehatan
tubuh seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan tekanan darah
serta kadar gula dalam darah.
Masih banyak jenis bunga lain yang menurut penelitian berguna bagi kesehatan
manusia. Contohnya adalah bunga matahari yang berguna untuk menghilangkan
sakit pada saat haid dan menghilangkan keputihan pada wanita.Bunga juga
dijadikan sebagai hiasan, pengungkapan perasaan manusia seperti mawar dan
melati, juga menjadi simbol-simbol.
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
walau setiap tumbuhan tidak selalu memiliki bunga, tapi berikut adalh bagianbagian dari bunga.
1. Mahkota bunga
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling mencolok dan menarik dari
penampilan luar bunga. mahkota bunga memiliki warna yang bermacammacam.Mahkota bunga berfungsi untuk melindungi bunga saat belum mekar,
setelah mekar menjadi alat penarik hewan terutama serangga dalam proses
penyerbukan.
2. Kelopak bunga
Kelopak bunga juga merupakan bagian bunga yang melindungi bunga saat bunga
masih belum mekar atau dalam keadaan kuncup.
3. Benang sari
Benang sari adalah sel kelamin jantan yang dihasilkan oleh tumbuhan. benang sari
terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Did alam kepala sari terdapat serbuk sari.
serbuk sari inilah yang nantinya akan membuahi putik, sehingga menjadi proses
awal terbentuknya individu baru tubuhan tersebut.
4. Putik
Putik juga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan.utik mengandung
sel kelamin betina bagi tumbuhan.Di dalam putik terdapat kepala putik, tangkai
putik, bakal buah dan bakal biji.
Dapatlah dimengerti bahwa selain penampilan yang indah dan menarik serta
banyaknya peneliatian yang berusaha mencari fungsi dan manfaat lebih dari
tumbuhan untuk kehidupan manusia, bunga tetaplah memiliki peran utama dalam
sistem reproduksi tumbuhan. inilah peran utama dan pertama yang dimiliki oleh
bunga dan tidak boleh dilupakan atau ditinggalkan.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi
biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama
buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
PERKEMBANGAN BUAH
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah
berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh
peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala
putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan
isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan
berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur
dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga),
bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu,
kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil)
akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan
buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal
biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari
2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi
eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan
kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari
beberapa lapis sel, sedang endokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu
memiliki endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan
sehari-hari sebenarnya mesokarpium.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah
semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang
nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya
adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Buah ada yang berdaging dan ada yang kering. Buah berdaging jika memiliki
dinding buah tebal dan mengandung air, buah demikian disebut dengan buah buni.
Buah kering ada yang kulit buahnya terpisah dengan kulit bijinya atau bersatu
dengan kulit bijinya. Buah yang kulit bijinya bersatu dengan kulit buahnya
dinamakan akenium.
Pemencaran biji
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran
biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau
proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya
sampai jauh.
Pemencaran oleh binatang (zookori)
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagianbagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang,
misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau
mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah,
termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna
dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang,
akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari
pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput
dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu
disebut endozoik.
Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae)
memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau
benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan
bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara
menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya
memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau
bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput
jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan lain-lain.
Pemencaran oleh angin (anemokori)
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang
efektif untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh
/With 5 Comments
Tidak semua organ-organ bunga di takdirkan Tuhan dalam bentuk yang lengkap.
Ada kalanya terjadi perbedaan keseragaman baik itu warna, ada atau tidak adanya
salah satu bagian bunga, dsb. Maka dari itu sering kita jumpai adanya bunga
lengkap dan bunga tak lengkap. Bunga lengkap umumnya memiliki empat bagian
organ bunga yaitu; kelopak bunga, mahkota bunga, putik dan benang sari.
Sedangkan bunga tak lengkap umumnya tidak memiliki salah satu atau keduaduanya dari bagian bunga lengkap.
Berikut ini organ-organ pada bagian bunga lengkap sekaligus fungsinya:
1. Tangkai Bunga (pedicellus) berfungsi untuk menahan
bagian-bagian bunga yang ada di bagian atapnya. Di atas
tangkai bunga terdapat Reseptakel yang berfungsi sebagai
tempat menempelnya tangkai sari.
2. Kelopak Bunga (sepal) berfungsi untuk melindungi organ
bunga bagian atap, terutama sebagai tempat untuk
melekatnya mahkota bunga
3. Mahkota Bunga (petal) berfungsi untuk menarik serangga
agar membantu dalam proses penyerbukan, dan fungsi
adaptasi pada beberapa tanaman tertentu
4. Kepala sari (anthera) berfungsi sebagai tempat melekatnya
serbuk sari (polen)
Polen berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif, dimana polen ini
merupakan alat perkembangbiakan jantan pada bunga,
dan banyak mengandung hormon auksin. Oleh Mahashwari, Bhojwani, dan
Bhatnagar
(1969), tepung sari ini dinamakan mikrosporangium.
5. Tangkai Sari (filamen) berfungsi untuk menyangga kepala
sari agar tetap berada pada posisi yang ditentukan
6. Kepala putik (stigma) berfungsi sebagai tempat melekat
dan masuknya polen yang berasal dari kepala sari untuk
Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan
buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan
buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain
dari bunga tersebut.
Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di
dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya
terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji
tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam
(tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan
sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat,
keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji
(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya
terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri
dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas penulis menyimpulkan bahwa Bunga adalah
bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Pada
umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama, yaitu kelopak (sepal),
mahkota (petal), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari
tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah
(ovary). Struktur anatomi buah yaitu monokotil: Epikarp, mesocarp, dan
endokarp. dikotil: Epikarp, mesocarp, dan endokarp. Adapun struktur anatomi biji
yaitu monokotil : Seed coat, endosperm, cotyledon, epicotyl, and radicle.
dikotil : Seed coat, cotyledon, epicotyl, and hypocotil.
B.
Saran
Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini
bisa membaca buku atau blog yang memuat Anatomi bunga, buah dan biji.
DAFTAR PUSTAKA
https://nayundasemli.wordpress.com/2013/12/03/struktur-buah-dan-biji/
http://aguzaza.blogspot.com/2010/06/makalah-anatomi-bunga.html
http://ilmubertani.blogspot.com/2012/11/anatomi-bunga.html
CITROSUPOMO, Gembong;