Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diare atau gastroenteritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang
terjadi secara global. World Health Organization (WHO) mendefinisikan diare
sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dari biasa, yaitu kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah dan pada tahun !""#
memasukkan diare kedalam daftar Global Burden of Disease (GBD) (WHO
!""$). Hal ini disebabkan oleh angkanya kejadian diare didunia terutama pada
negara berkembang. Diperkirakan ada ! miliar kasus diare yang terjadi setiap
tahunnya (WHO !""$). %ada region South-East Asia, Diare menempati urutan
kedua dengan angka kejadian ! juta kasus per tahunnya (World
Gastroenterology Organisation 2012).
Di &ndonesia penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat dengan angka kesakitan yang tinggi yaitu !""'#"" kejadian diare
diantara (""" penduduk setiap tahunnya. )erdasarkan sur*ei morbiditas diare
yang dilakukan oleh +ubdit Diare, Departemen ,esehatan dari tahun !""" s-d
!"(" terlihat kecenderungan insidens naik. %ada tahun !""" &ncidence .ate (&.)
penyakit Diare "(- (""" penduduk, tahun !"" naik menjadi /# -("""
penduduk, tahun !""0 naik menjadi #! -(""" penduduk dan tahun !"("
menjadi #((-(""" penduduk (Kemenkes RI. 2011).
%uskesmas %ayangan merupakan puskesmas yang berada di kecamatan
%ayangan kabupaten 1iayar )ali. %uskesmas ini memiliki luas 2ilayah kerja
seluas /3,44 ,m! yang meliputi $ Desa dan 3$ Dusun. )edasarkan data di
%uskesmas %ayangan kejadian diare masuk kedalam (" besar penyakit dengan
angka kejadian sebanyak (."(! dalam kurun 2aktu !"(. ,unjungan %uskesmas
karena diare pada 2ilayah kerja %uskesmas %ayangan dalam kurun 2aktu
januari 5 juni !"(# juga dilaporkan mengalami penigkatan dengan angka
kejadian sebesar #(/ kasus.
Page | 1
Dari $ Desa yang terdapat di %ayangan, terdapat salah satu desa yang
kejadian diarenya dalam kurun januari hingga mei mengalami penigkatan dan
melebihi estimasi kejadian tahun !"(# yaitu Desa )uahan. 6ngka kejadian pada
bulan januari hingga mei pada Desa )uahan telah mencapai angka 0$ kasus dari
estimasi tahun !"(# sebesar 4/ kasus.
7ingginya angka diare berdasarkan konsep )lum disebabkan oleh # faktor
besar yaitu perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetic.
Dalam permasalahan diare ini, faktor yang merupakan determinan adalah faktor
prilaku dan faktor lingkungan yang saling tumpang tindih. 8aktor prilaku tentang
menjaga higienitas diri seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, meminum
air yang matang acap kali dan faktor lingkungan seperti sumber mata air yang
terkontaminasi, sarana pengaliran dan penyimpanan yang kurang baik
mengambil peran yang sangat besar dalam kasus diare ini(Handayani, 2007).
Di &ndonesia, %emerintah telah menetapkan keputusan untuk mencegah dan
meminimalisir tingginya angka kejadian panyakit melalui faktor prilaku dan
faktor lingkungan dengan program %erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+).
%rogram %H)+ berisi (" indikator yakni9 (() persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan, (!) pemberian 6+& eksklusif, () penimbangan bayi dan balita
setiap bulan, (#) mencuci tangan dengan air dan sabun, (3) menggunakan air
bersih, (0) penggunaan jamban sehat, (/) rumah bebas jentik, (4) mengkonsumsi
buah dan sayur, ($) melakukan akti*itas fisik setiap hari, ((") tidak merokok di
dalam rumah (:enkes !"((). Diantara sepuluh indikator tersebut, beberapa
indikator digunakan untuk mecegah dan menanggulangi masalah diare seperti
pemberian 6+& eksklusif, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan
air bersih, dan penggunaan jamban sehat.
7ingginya angka kejadian diare di Desa )uahan dan keterkaitan program
%H)+ dengan pencegahan diare seharusnya dapat menjelaskan adanya
kesenjangan diantara angka kejadian dengan keberhasilan program
%H)+.Dengan adanya pogram yang ditargetkan mencapai angka /"; pada
tahun !"(# ini seharusnya ditemukan angka kejadian yang relatif kecil lebih
kecil ataupun penurunan dari tahun ke tahun.
Page | 2
Dari permasalahan tersebut, penelitian ini akan meneliti gambaran beberapa
indikator program %H)+ yang tekait dengan diare dan kaitannya dengan
kejadian diare di desa )uahan.

1.2 Rumusan Masalah
(. )agaimana gambaran indikator program %H)+ (mencuci tangan dengan air
dan sabun, menkonsumsi air matang dan menggunakan air bersih) dengan
kejadian diare di Desa )uahan ,ecamatan %ayangan periode <anuari '
6gustus !"(#=
1.3 Tujuan
(. >mum
a. :engetahui gambaran indicator program %H)+ (mencuci tangan dengan
air dan sabun, menkonsumsi air matang dan menggunakan air bersih)
dengan kejadian diare pada di Desa )uahan ,ecamatan %ayangan
periode <anuari ' 6gustus !"(#.
!. ,husus
a. :endiskripsikan gambaran indicator program %H)+ (mencuci tangan
dengan air dan sabun, menkonsumsi air matang dan menggunakan air
bersih) di Desa )uahan ,ecamatan %ayangan periode <anuari ' 6gustus
!"(#.
b. :endiskripsikan gambaran kejadian diare di Desa )uahan ,ecamatan
%ayangan periode <anuari ' 6gustus !"(#.
I. Man!aat Penel"t"an
(. )agi :asyarakat +etempat
:emberikan informasi kepada masyarakat tentang hubungan %H)+ dengan
kejadian diare sehingga masyarakat dapat mengetahui pentingnya %H)+
dan menerapkan %H)+ dalam kehidupan sehari'hari untuk mencegah
penyakit diare.
!. )agi mahasis2a
:ahasis2a mampu mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperolehnya
dalam masa perkuliahan dalam menganalisis faktor'faktor yang
berhubungan dengan kejadian diare di masyarakat dan program kesehatan
%H)+.
Page |
. )agi &nstansi (%uskesmas)
>ntuk memberikan gambaran mengenai kejadian Diare di Desa )uahan
serta faktor'faktor yang berhubungan dengan kejadian tersebut sehingga
diharapkan dapat digunakan dalam pembangun atau mengefektifkan progam
%H)+ untuk menaggulangangi kejadian diare di Desa )uahan ,ecamatan
%ayangan.
Ba# II
T"njauan Pustaka
2.1 DIARE
Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja
di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Di negara maju 2alaupun
sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare
infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. 7ingginya kejadian
diare di negara )arat oleh karena foodborne infections dan 2aterborne infections
yang disebabkan bakteri +almonella spp, ?ampylobacter jejuni, +tafilococcus
aureus, )acillus cereus, ?lostridium perfringens dan @nterohemorrhagic
@scherichia coli (@H@?) (<ones !""#). +edangkan di negara berkembang, diare
infeksi menyebabkan kematian sekitar juta penduduk setiap tahun (WHO
!""$).
Page | !
2.1.1 DE$INI%I DIARE
Diare adalah suatu keadaan kehilangan banyak cairan dan elektrolit
melalui tinja, sehingga terjadi perubahan konsistensi tinja (lembek atau
cair), hal ini disebabkan oleh hipersekresi ataupun gangguan absorbs
(mukosa rusak, area absorbsi yang berkurang, hiperosmolaritas dan lain'
lain.
:enurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air
besar yang lebih dari biasa, yaitu kali atau lebih dalam sehari yang
mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah (WHO
!""$). +edangkan menurut menurut Depkes .& (!""3), diare adalah suatu
penyakit dengan tanda'tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
WHO mengklasifikasikan diare menjadi beberapa jenis yaitu Diare
akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari (# hariA Disentri, yaitu
diare yang disertai dengan darahA Diare persisten, yaitu diare yang
berlangsung lebih dari (# hariA dan Diare yang disertai dengan malnutrisi
berat (+imadibrata !""$).
2.1.2 ETI&L&'I DAN $A(T&R RE%I(&
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi
(bakteri, parasit, *irus), keracunan makanan, efek obat'obatan lain
terlihat pada 7abel (.
@tiologi diare akut dibagi atas empat penyebab9 bakteri, *irus,
parasit, dan non'infeksi (+imadibrata !""$). &nfeksi9
(. @nteral
a. )akteri9 +higella sp, @. ?oli patogen, +almonella sp, Bibrio
cholera, Cersinia entreo colytica, ?ampylobacter jejuni, B.
%arahaemoliticus, BD61, +taphylococcus aureus,
+treptococcus, ,lebsiella, %seudomonas, 6eromonas, %roteis,
dll.
b. Birus9 .ota*irus, 6deno*irus, Dor2alk *irus, Dor2alk like
*irus, cytomegalo*irus (?:B), echo*irus , *irus H&B.
Page | "
c. %arasit 5 %rotozoa9 @ntamoeba histolytica, 1iardia lamblia,
?ryptosporadium par*um, )alantidium coli.
d. Worm9 6. Eumbricoides, cacing tambang, 7richuris trichura,
+. +terocoralis, cestodiasis dll.
e. 8ungus9 ,ardia-moniliasis
!. %arenteral9 Otitits media akut (O:6), pneumonia, 7ra*elerFs
diartthea9 @.?oli, 1iardia lamblia, +higella, @ntamoeba
histolytica, dll
a. &ntoksikasi makanan9 :akanan beracun atau mengandung
logam berat, makanan mengandung bakteri-toksin9
?lostridium perfringens, ). ?ereus, +. aureus, +treptococcus
anhaemohyti*us, dll
b. 6lergi9 susu sapi, makanan tertentu
c. :alabsorpsi-maldifesti9 karbohidrat9 monosakarida (glukosa,
galaktosa, fruktosa), disakarida(laktosa, maltosa, sakarosa),
lemak9 rantai panjang trigliserida, protein9 asam amino
tertentu, celiacsprue gluten malabsorption, protein
intolerance, co2s milk, *itamin G mineral
. &munodefisiensi
#. 7erapi obat, antibioyik, kemoterapi, antasid, dll
3. 7indakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis
tinggi terapi radiasi
0. Eain'lain9 +indrom Hollinger'@llison, neuropati autonomik
(neuropatik diabetik)
?ara penularan diare melalui cara faecal'oral yaitu melalui makanan
atau minuman yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan
penderita atau tidak langsung melalui lalat (melalui 38 I faeces, flies,
food, fluid, finger) (Depkes ($$$).
8aktor risiko terjadinya diare adalah9
(. 8aktor indi*idu
!. 8aktor perilaku
. 8aktor lingkungan
8aktor indi*idu antara lain9
(. 8aktor gizi buruk berdasarkan +aitri (($0) dan 1ordon (($0#)
pada penderita malnutrisi diare terjadi lebih sering dan lebih lama.
+emakin buruk gizi seseorang, semakin sering dan berat diare
yang dideritanya. :enurut +tanfield (($/#) perubahan'perubahan
Page | #
yang terjadi pada penderita malnutrisi adalah9 () perubahan
gastrointestinal dan !) perubahan system imunitas.
!. .endahnya imunitas dan menurunnya pada setiap indi*idual yang
beragam dan juga rendahnya imunitas yang dikarenakan berbagai
macam kondisi seperti pada penderita H&B-6&D+, bayi dan balita,
usia lanjut, dan depresi.
8aktor perilaku antara lain 9
(. 7idak memberikan 6ir +usu &bu-6+& (6+& eksklusif),
memberikan :akanan %endamping-:% 6+& terlalu dini akan
mempercepat bayi kontak terhadap kuman. )alita yang tidak
diberikan 6+& secara eklusif dapat beresiko #.#4 kali terkena
diare dibandingkan dengan balita yang diberikan 6+& eklusif
dengan baik (Duraeni !"(!).
!. :enggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena
penyakit diare karena sangat sulit untuk membersihkan botol
susu.
. 7idak menerapkan ,ebiasaaan ?uci 7angan pakai sabun sebelum
memberi 6+&-makan, setelah )uang 6ir )esar ()6)), dan setelah
membersihkan )6) anak. ,ebiasaan tidak mencuci tangan
dengan menggunakan air bersih dan sabun mempunyai resiko
(.44 kali lebih besar dibandingkan dengan mencuci tangan
dengan menggunakan air bersih dan sabun (%uspita !"(!)
sedangkan menurut Depkes (!""/) mencuci tangan dapat
menurunkan resiko terkena diare sebesar #/;.
#. %enyimpanan makanan yang tidak higienis dan meminum air
tanpa memasaknya terlebih dahulu (Handayani !""/). ,ebiasaan
memasak air sebelum diminum ditemukan bah2a angka kejadian
diarenya lebih rendah dibandingkan yang tidak memasak air
sebelum diminum. Hal ini disebabkan karena tidak menutup
kemungkinan adanya pencemaraan air pada saat pengambilan,
pengolahan maupun penyimpanan sehingga air terkontaminasi
setelah keluar dari mata air (Dureani !"(!).
8aktor lingkungan antara lain9
Page | 7
(. ,etersediaan air bersih yang tidak memadai. %enggunaan air dari
sumber air terlindungi seperti air %D6: dilaporkan dapat
menurunkan angka kejadian diare dibandingkan air dari sumber
tidak terlindungi seperti air dari dari sumber mata air atau air
sumur. :enurut Duraeni (!"(!), sebanyak /!; balita yang
mengalami diare karena penggunaan air air bersih yang tidak
baik.
!. ,ebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk. :enurut .ahayu
(!"("), masyarakat yang mengalami kejadian diare (kasus) lebih
rendah yaitu hanya ,; dibanding dengan masyarakat yang
tidak mengalami kejadian diare (kontrol) yang memiliki
lingkungan baik sebesar #";. .
Disamping faktor risiko tersebut diatas ada beberapa faktor dari
penderita yang dapat meningkatkan kecenderungan untuk diare antara
lain9 kurang gizi-malnutrisi terutama anak gizi buruk, penyakit
imunodefisiensi-imunosupresi dan penderita campak (Depkes ($$$).
2.1.3 MANI$E%TA%I (LINI%
Diare akut karena infeksi dapat disertai keadaan muntah'muntah
dan-atau demam, tenesmus, hematochezia, nyeri perut atau kejang perut
(+imadibrata !""$).
Diare yang berlangsung beberapa 2aktu tanpa penanggulangan
medis yang adekuat dapat menyebabkan kematian karena kekurangan
cairan di badan yang mengakibatkan renjatan hipo*olemik atau karena
gangguan biokimia2i berupa asidosis metabolik yang lanjut. ,arena
kehilangan cairan seseorang merasa haus, berat badan berkurang, mata
menjadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun
serta suara menjadi serak. ,eluhan dan gejala ini disebabkan deplesi air
yang isotonic (+imadibrata !""$).
,arena kehilangan bikarbonas, perbandingan bikarbonas berkurang,
yang mengakibatkan penurunan pH darah. %enurunan ini akan
merangsang pusat pernapasan sehingga frek2ensi nafas lebih cepat dan
lebih dalam (kussmaul). .eaksi ini adalah usaha tubuh untuk
mengeluarkan asam karbonas agar pH dapat naik kembali normal. %ada
Page | $
keadaan asidosis metabolik yang tidak dikompensasi, bikarbonat
standard juga rendah, p?O! normal dan base eJcess sangat negati*e
(+imadibrata !""$).
1angguan kardio*askular pada hipo*olemik yang berat dapat berupa
renjatan dengan tanda'tanda denyut nadi yang cepat, tekanan darah
menurun sampai tidak terukur. %asien mulai gelisah, muka pucat, ujung'
ujung ekstremitas dingin dan kadang sianosis. ,arena kehilangan kalium
pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung (+imadibrata !""$).
%enurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal menurun
dan akan timbul anuria. )ila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul
penyulit berupa nekrosis tubulus ginjal akut, yang berarti pada saat
tersebut kita menghadapi gagal ginjal akut. )ila keadaan asidosis
metabolik menjadi lebih berat, akan terjadi kepincangan pembagian
darah dengan pemusatan yang lebih banyak dalam sirkulasi paru'paru.
Obser*asi ini penting karena dapat menyebabkan edema paru pada pasien
yang menerima rehidrasi cairan intra*ena tanpa alkali (+imadibrata
!""$).
2.1. DIA'N&%I%
%asien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik
tergantung penyebab penyakit dasarnya. ,eluhan diarenya berlangsung
kurang dari (3 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah
banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan malabsorpsi dan
dehidrasi sering didapatkan. Diare karena kelainan kolon seringkali
berhubungan dengan tinja berjumlah kecil tetapi sering, bercampur darah
dan ada sensasi ingin ke belakang. %asien dengan diare akut infektif
datang dengan keluhan khas, yaitu mual, muntah, nyeri abdomen,
demam, dan tinja yang sering, malabsorptif, atau berdarah tergantung
bakteri patogen yang spesifik. +ecara umum, pathogen usus halus tidak
in*asif, dan patogen ileokolon lebih mengarah ke in*asif. :untah yang
mulai beberapa jam dari masuknya makanan mengarahkan kita pada
keracunan makanan karena toksin yang dihasilkan (+imadibrata !""$).
Page | %
2.1.) PEMERI(%AAAN $I%I(
%ada pemeriksaan fisik perlu diperiksa9 berat badan, suhu tubuh,
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah.
+elanjutnya perlu dicari tanda'tanda utama dehidrasi9 kesadaran, rasa
haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda'tanda tambahan lainnya9 ubun'
ubun besar cekung atau tidak, mata9 co2ong atau tidak, ada atau tidaknya
air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah (+imadibrata
!""$).
%ernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis
metabolik. )ising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat
hipokalemia. %emeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary
refill dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi (+imadibrata
!""$).
%enilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan
cara9 obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan
selama diare. +ubyektif dengan menggunakan criteria WHO, +kor
:aurice ,ing, dan lain'lain (+imadibrata !""$).
2.2. AIR MINUM
2.2.1 AIR MINUM DAN %UMBERN*A
:enurut %eraturan %emerintah .epublik &ndonesia Domor (0 7ahun
!""3 7entang %engembangan +istem %enyediaan 6ir :inum, air minum
adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum. 6ir baku untuk air minum ini dapar berasal dari
sumber air permukaan, cekungan air tanah dan- atau air hujan yang
memenuhi baku mutu (%emerintah .epublik &ndonesia !""3).
:enurut data )adan %usat +tatistik ()%+) dalam hasil +ur*ei +osial
@konomi Dasional (+>+@D6+), sumber air bersih di &ndonesia dapat
dibagi menjadi sumber air bersih terlindungi dan sumber air bersih tak
terlindungi. +umber air bersih terlindungi di &ndonesia menurut )%+
antara lain sambungan pipa, sumur bor, sumur terlindungi, mata air
terlindungi, dan air hujan. +edangkan sumber air bersih tak terlindungi di
Page | 10
&ndonesia menurut )%+ antara lain, air kemasan, sumur tak terlindungi,
mata air tak terlindungi, sungai, danau, 2aduk, dll (:aadi > dkk !""$).
2.2.2 AIR MINUM BER(UALITA%
:enurut %eraturan :enteri ,esehatan .epublik &ndonesia
(%ermenkes .&) Domor #$!-:@D,@+-%@.-&B-!"(", air minum adalah
air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 6ir
minum aman dikonsumsi apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologi, kimia2i dan radioaktif (:en,es !"(").
,ualitas air minum dapat dilihat dari parameter 2ajib dan
parameter tambahan. %arameter 2ajib adalah persyaratan kualitas air
minum yang 2ajib diikuti dan ditaati oleh penyelenggara air minum.
%arameter tambahan adalah persyaratan tambahan yang disesuaikan
dengan kondisi lingkungan di daerah masing'masing (:en,es !"(").
7abel
Do. <enis %arameter +atuan ,adar
:aksimum yang
Diperbolehkan
( %arameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
a. %arameter :ikrobiologi
() @. ?oli
!) 7otal )akteri ,oliform
b. ,imia an'organik
() 6rsen
!) 8lourida
) 7otal ,romium
#) ,admium
3) Ditrit
0) Ditrat
/) +ianida
4) +elenium
<umlah per
("" ml sampel
<umlah per
("" ml sampel
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
"
"
","(
(,3
","3
",""

3"
","/
","(
Page | 11
:g-l
:g-l
! %arameter yang tidak langsung
berhubungan dengan kesehatan
a. %arameter 8isik
() )au
!) Warna
) 7otal zat padat terlarut
#) ,ekeruhan
3) .asa
0) +uhu
b. %arameter ,imia2i
() 6luminium
!) )esi
) ,esadahan
#) ,lorida
3) :angan
0) pH
/) +eng
4) +ulfat
$) 7embaga
(") 6monia
7?>
:g-l
D7>
?elcius
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
:g-l
7idak berbau
(3
3""
3
7idak berasa
+uhu udara K
",!
",
3""
!3"
",#
0,3'4,3

!3"
!
(,3
2.2.3 PEN'U(URAN (UALITA% AIR MINUM
>ntuk mengetahui kualitas air minum, tidak perlu dilakukan
pemeriksaan seluruh komponen kimianya. ,omponen kimia yang perlu
diukur antara lain, DHE, pH, 7D+, unsur besi, mangan, dan nitrogen
dengan catatan tidak terjadi pencemaran air karena adanya kegiatan
manusia.
2.2.3.1 Da+a hantar l"str"k
Page | 12
Daya hantar listrik di dalam air diartikan sebagai kemampuan
untuk menghantarkan arus listrik dalam satu sentimeter kubik air
pada temperatur !3 derajat ?elsius. +atuan yang digunakan
adalah mikromhos per cm. DHE ini dapat diukur dengan
menggunakan electrical conducti*ity meter untuk memperoleh
gambaran kandungan kation dan anion pada air tersebut.
6ir dari hasil penyulingan mempunyai nilai DHE antara ('3
mikromhos-cm, air hujan antara (" 5 3" mikromhos-cm. semakin
tinggi nilai DHEnya maka semakin tercemar air tersebut (+udadi
!"").
2.2.3.2 ,at -a.at terlarut
Hat padat terlarut atau total zat padat terlarut adalah
konsentrasi unsur mineral terlarut dalam air, artinya nilai 7D+
menunjukan bah2a adanya unsur mineral terlarut. +alah satu cara
untuk mengetahui 7D+ adalah dengan cara menguapkan atau
mengeringkan *olume air yang diketahui kemudian menimbang
sisa penguapan. 6ir hujan normal memiliki nilai 7D+ kurang dari
(" mg-l, air permukaan dan air tanah yang tidak tercemar
umumnya kurang dari 3"" mg-l (+udadi !"").
2.2.3.3 Derajat keasaman /-H0
Harga pH dalam air menunjukan besarnya konsentrasi ion
hydrogen. 6pabila dalam air hydrogen bertambah maka larutan
bersifat asam, dan apabila ion hydrogen berkurang maka larutan
bersifat basa. +ecara umum air sungai dan air tanah mempunya
pH berkisar dari 0 ' 4,3 (+udadi !"").
2.2.3. Unsur Bes"
%ada air tanah kandungan besi umumnya lebih besar
dibandingkan dengan air permukaan yang mengalir, hal ini
disebabkan karena lingkungannya yang tertutup air tanah
mempunya kandungan oksigen yang lebih sedikit.
Dalam baku mutu air minum, kandungan besi maksimum
yang diperkenankan sebesar ", mg-l. ,andungan besi yang
Page | 1
melebihi ", mg-l dapat menyebabkan merubah rasa dan
menyebabkan bau dalam makanan atau minuman serta
menyebabkan 2arna kemerahan pada benda yang terkena (+udadi
!"").
2.2.3.) Unsur Mangan
6ir di alam mengandung mangan dalam jumlah kecil yaitu
sekitar ","! mg-l atau kurang. 6pabila mangan dalam air melebihi
",( mg-l, maka akan menimbulkan masalah antara lain9 mudah
terjadi endapan pada bak mandi, tangki air, pipa, dllA air mudah
menjadi keruhA menyebabkan noda hitam pada pakaian ber2arna
putihA menyebabkan perubahan 2arna dan bau dalam makanan.
,ehadiran mangan dalam air, sama dengan besi tidak
menimbulkan dampak pada kesehatan (+udadi !"").
2.2.3.1 Unsur N"tr2gen
)atas toleransi bahan baku air minum untuk unsur ammonia
adalah ",3 mg-l, sedangkan untuk nitrit sebesar ","0 mg-l dan
untuk nitrat adalah (" mg-l. >nsur nitrat apabila melebihi batas
baku maka dapat menyebabkan terjadinya tanda'tanda 2arna
kebiruan pada kulit bayi umur diba2ah satu tahun yang disebut
methemoglobinemia (+udadi !"").
2.3 PERILA(U HIDUP BER%IH DAN %EHAT /PHB%0
%erilaku dari segi biologis merupakan suatu kegiatan atau akti*itas dari
organisme yang bersangkutan, baik yang dapat diamati secara langsung maupun
tidak langsung.+ehingga pada hakekatnya %erilaku Hidup )ersih dan +ehat
(%H)+) adalah suatu akti*itas dari manusia itu sendiri untuk mencapai hidup yang
bersih dan sehat guna tercapainya kesejahteraan fisik, psikis dan sosial.
(Dotoatmodjo, !""/)
2.3.1 PEN'ERTIAN PHB%
)erdasarkan ,eputusan :entri ,esehatan .& Do.
(($-:@D,@+-+,-L-!""#, %erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+)
adalah salah satu kebijakan nasional berupa promosi kesehatan untuk
Page | 1!
mendukung pencapaian *isi &ndonesia +ehat !"(". %H)+ merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
me2ujudkan kesehatan masyarakat (Depkes .&, !""0). Dengan adanya
program %erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+) akan meningkatkan
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui
pendekatan kepemimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment) (Dotoatmodjo, !"").
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing'masing dan
masyarakat dapat menerapkan cara'cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
%H)+ yang baik dapat memberikan dampak bermakna terhadap
kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
peningkatan derajat kesehatan, status pola gizi dan pemanfaatan sarana
kesehatan lingkungan agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
:asalah kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari akibat masih
rendahnya tingkat kesadaran dan pendidikan masyarakat, masih terikat
eratnya masyarakat &ndonesia dengan adat istiadat kebiasaan dan
kepercayaan yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan. :enurut
pusat promosi kesehatan, %H)+ dapat mencegah terjadinya penyakit
dan melindungi diri dari ancaman penyakit terkait dengan kesehatan
lingkungan termasuk penyakit yang dapat dicegah yaitu diare (Depkes
.&, !""$).
2.3.2 TU3UAN PHB%
7ujuan %H)+ adalah untuk meningkatkan rumah tangga sehat di
seluruh masyarakat &ndonesia, meningkatkan pengetahuan, kesadaran
dan kemauan masyarakat agar hidup sehat, meningkatkan peran aktif
Page | 1"
masyarakat termasuk s2asta dan dunia usaha, dalam upaya
me2ujudkan derajat hidup yang optimal (Depkes .&, !""0).
2.3.3 MAN$AAT PHB%
(. )agi rumah tangga9 semua anggota keluarga menjadi sehat dan
tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas dan pengeluaran
biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah
pendapatan keluarga.
!. )agi masyarakat9 masyarakat mampu mengupayakan lingkungan
yang sehat, masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalah'masalah kesehatan dan masyarakat mampu
mengembangkan >paya ,esehatan )ersumber :asyarakat
(>),:) seperti %osyandu, tabungan ibu bersalin, pembelian
jamban, ambulan desa dan lain'lain (Depkes .&, !""0).
2.3. %A%ARAN PHB%
(. +asaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan
dirubah perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah
(indi*idu dalam keluarga yang bermasalah).
!. +asaran sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi
indi*idu dalam keluarga yang bermasalah misalnya, kepala
keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh
masyarakat, petugas kesehatan, dan lintas sektor terkait.
. +asaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi
unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan,
kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan %H)+,
misalnya kepala desa, lurah, camat, kepala %uskesmas, guru dan
tokoh masyarakat (Depkes .&, !""0).
2.3.) PERILA(U HIDUP BER%IH DAN %EHAT /PHB%0 (ELUAR'A
%erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+) yang dilakukan di dalam
tatanan rumah tangga (keluarga) berfokus kepada upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu
melakukan %H)+ untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
Page | 1#
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
(%ur2anto, ($$$). Dengan menerapkan %erilaku Hidup )ersih dan
+ehat (%H)+), khususnya perilaku hygiene seperti mencuci tangan
dengan menggunakan sabun yang benar dan tepat sebagai cara yang
efektif untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti
penyakit diare. Damun dalam prakteknya, penerapan perilaku mencuci
tangan dengan sabun yang dianggap cukup sederhana tetapi tidak selalu
mudah dilakukan, terutama pada keluarga yang belum terbiasa. :aka
pendidikan dari lingkungan keluarga mempunyai peran yang penting,
terutama pendidikan orang tua kepada anaknya yang diberikan sejak
masa kanak'kanak. +elain itu orang tua harus mengajarkan konsep %H)+
khususnya dalam berperilaku hygiene dan mengusahakan agar anak
dapat menerapkan dan membiasakannya.
2.3.1 INDI(AT&R PHB% TER(AIT DEN'AN DIARE
&ndikator %H)+ adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di masyarakat yang mengacu kepada standar
pelayanan minimal bidang kesehatan. 7erdapat sepuluh indikator yang
dianjurkan Dinas ,esehatan .epublik &ndonesia dalam memberdayakan
%H)+, yakni9 (() persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, (!)
pemberian 6+& eksklusif, () penimbangan bayi dan balita setiap bulan,
(#) mencuci tangan dengan air dan sabun, (3) menggunakan air bersih,
(0) penggunaan jamban sehat, (/) rumah bebas jentik, (4) mengkonsumsi
buah dan sayur, ($) melakukan akti*itas fisik setiap hari, ((") tidak
merokok di dalam rumah. Diantara sepuluh indikator tersebut, beberapa
indikator digunakan untuk mecegah dan menanggulangi masalah diare
(Depkes .&, !""0)
2.3.1.1 Pem#er"an A%I Eksklus"!
%emberian 6+& eksklusif adalah pemberian 6ir +usu &bu
(6+&) sejak lahir sampai usia 0 bulan, tidak diberi makanan
tambahan dan minuman lain kecuali pemberian air putih untuk
minum obat saat bayi sakit. %edoman internasional yang
menganjurkan pemberian 6+& eksklusif selama 0 bulan pertama
didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat 6+& bagi daya
Page | 17
tahan (imun) bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya.6+&
memberi semua energi dan gizi yang dibutuhkan bayi dan
mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai
penyakit yang umum menimpa anak'anak seperti diare. 6ir +usu
&bu pertama berupa cairan bening ber2arna kekuningan
(kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap berbagai bakteri penyebab diare. +elain
karena nutrisi yang terdapat di dalamnya, 6+& juga aman dan
terjamin dalam hal kebersihan, karena langsung disusukan kepada
bayi dalam keadaan segar, tidak akan pernah basi dan mempunyai
suhu yang tepat serta dapat diberikan kapan saja dan di mana saja
(>tami, !""").
2.3.1.2 Men4u4" Tangan .engan A"r .an %a#un
Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola
penyebaran penyakit menular, cukup banyak penyakit yang dapat
dicegah melalui kebiasaan atau perilaku higienes dengan ?uci
7angan %akai +abun (?7%+).:asih rendahnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang manfaat mencuci tangan
terutama di daerah pedesaan, menjadi salah satu penyebab
tingginya kasus diare. :embersihkan tangan dengan air bersih
yang mengalir dan memakai sabun sangat penting untuk
membersihkan kotoran dan membunuh kuman serta mencegah
penularan penyakit. 6ir yang tidak bersih dan tidak mengalir
banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit dan
bila digunakan, kuman dapat berpindah ke tangan. Dengan
perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan
menggunakan air bersih yang mengalir akan dapat menurunkan
kejadian diare sampai #3; (Herdiyanti, !""$).
6dapun 2aktu yang tepat untuk mencuci tangan, yakni9
(. +etiap kali tangan kotor (setelah memegang binatang dan
berkebun)
!. +etelah buang air besar
. +etelah membersihkan kotoran bayi
#. +ebelum memegang makanan
3. +ebelum makan dan menyuapi makanan
Page | 1$
0. +ebelum menyusui bayi
/. +etelah bersin, batuk dan membuang ingus
Hari mencuci tangan meggunakan sabun sedunia tanggal (3
oktober telah dicanangkan oleh %erserikatan )angsa')angsa
(%))) sebagai salah satu cara menurunkan angka kematian balita
serta mencegah penyebaran penyakit. orld !ealth "r#ani$ation
(WHO) juga membuat panduan cara cuci tangan yang memenuhi
standar kesehatan dengan memaksimalkan area tangan yang
dibersihkan, sebagai berikut9
(. )asahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
!. >sap dan gosok juga kedua punggung tangan secara
bergantian
. 1osok sela'sela jari hingga bersih
#. )ersihkan punggung jari secara bergantian dengan
mengatupkan
3. 1osok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
0. Eetakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan
/. 6khiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air
bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk
kering atau tisu, dan tutup keran menggunakan tisu
tersebut.
2.3.1.3 Penggunaan A"r Bers"h
6ir merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. :anusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan
air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia
Page | 1%
Gam&ar 1. 'nam (angka) *+,i -angan .en+r+t WHO
sendiri sebagian besar terdiri dari air (sekitar 03; pada orang
de2asa dan 4"; pada bayi). ,ebutuhan manusia akan air sangat
kompleks antara lain untuk minum, mandi, memasak dan
mencuci. %enyakit seperti diare, yang menyerang manusia dapat
juga ditularkan dan disebarkan melalui air. ,ondisi tersebut
tentunya dapat menimbulkan 2abah penyakit dimana'mana,
sehingga diperlukan lingkungan dengan air yang bersih untuk
menunjang kehidupan manusia sehari'hari. Dengan kata lain,
dapat dikatakan bah2a air minum harus bebas dari kontaminasi
bakteri pathogen. ,ontaminasi tersebut dapat terjadi langsung di
sumber mata air atau selama proses distribusi dan pengumpulan.
,ontaminasi air juga dapat terjadi saat air disimpan di dalam
lingkungan rumah tangga akibat tempat penyimpanan yang tidak
bersih, tidak tertutup dengan baik atau cara mengeluarkan air
yang tidak tepat. 6ir yang disimpan terlalu lama tanpa ditutup
sering kali mengalami penurunan kualitas akibat rekontaminasi.
(6ldila, !"(()
Diare dapat disebabkan karena mengkonsumsi air yang telah
tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau
kotoran he2an. Oleh karena itu, sebelum dikonsumsi, sebaiknya
air diolah terlebih dahulu untuk mengurangi resiko tertular
penyakit diare. )erikut adalah beberapa cara yang dapat
dilakukan sebelum air dikonsumsi untuk keperluan minum
(+oemirat, !""#)9
(. %engelolaan secara sederhana
)iasanya dilakukan penyimpanan (stora#e) dari
berbagai macam sumber seperti air hujan, air danau,
air sungai, sumur dan sebagainya. Dalam penyimpanan
ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya,
kemudian akan terjadi kongulasi dari zat'zat yang
terdapat di dalam air, sampai akhirnya terbentuk
endapan. 6ir akan menjadi jernih karena partikel'partikel
yang ada di dalam air mengendap.
Page | 20
!. %engelolaan air dengan cara menyaring
:odel ini dapat dilakukan dengan menggunakan
kerikil, ijuk dan pasir. +edangkan model penyaringan
yang lebih maju dilakukan dengan teknologi tinggi seperti
pada %erusahaan 6ir :inum (%6:).
. %engelolaan air dengan menambahkan zat kimia
Hat kimia yang dimaksud adalah berupa 9 (a) zat
kimia yang berfungsi sebagai kongulan, sehingga
mempercepat pengendapan (ta2as)A (b) zat kimia yang
berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang ada di
dalam air (klor).
#. %engelolaan air dengan mengalirkan udara
%engelolaan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa
serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas'gas yang
tidak diperlukan lagi, seperti ?O
!
, dan juga menaikkan
derajat keasaman air.
3. %engelolaan air dengan cara dipanaskan
%engelolaan cara ini bertujuan untuk membunuh bibit
penyakit yang ada di dalam air, tetapi cara ini
membutuhkan biaya dan 2aktu yang tidak sedikit serta
hanya cocok untuk konsumsi dalam batas kecil (rumah
tangga). :eskipun air terlihat bersih, namun air tersebut
belum tentu bebas dari kuman penyakit. >ntuk itu air
harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan
mati pada suhu ("" derajat celcius (saat air mendidih).
2.3.1. Penggunaan 3am#an %ehat
+ampai saat ini, diperkirakan sekitar #/; masyarakat
&ndonesia (khususnya yang tinggal di daerah pedesaan) masih
buang air besar sembarangan, seperti di sungai, kebun, sa2ah,
kolam dan tempat'tempat terbuka lainnya (Widyati, !""!).
:asyarakat pedesaan tersebut enggan untuk buang air besar di
jamban karena banyak yang beranggapan membangun jamban
sangat mahal, lebih enak )6) di sungai, tinja dapat digunakan
untuk pakan ikan, dan alasan lain yang dikatakan merupakan
kebiasaan sejak dulu dan diturunkan dari nenek moyang. %erilaku
Page | 21
seperti tersebut sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat,
karena tinja merupakan media tempat hidup bakteri coli yang
berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit diare dan beresiko
menjadi 2abah penyakit bagi masyarakat.
7inja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola,
dibuang dengan baik dan benar.>ntuk itu tinja harus dibuang pada
suatu 2adah yaitu jamban. <amban keluarga adalah suatu istilah
yang digunakan sebagai tempat pembuangan kotoran manusia
dalam suatu keluarga. +emua anggota keluarga harus
menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik anak'anak
(termasuk bayi dan balita) dan orang de2asa. %embuatan jamban
keluarga yang sehat, sebaiknya mengikuti beberapa syarat, yaitu9
tidak mengotori tanah maupun air permukaan di sekeliling
jamban tersebut, tidak dapat terjangkau oleh serangga, terutama
lalat dan kecoak, tidak menimbulkan bau, mudah dipergunakan
dan dipelihara, sederhana serta dapat diterima oleh pemakainya
(+oemaji, !""3).
Page | 22
BAB III
(ERAN'(A (&N%EP PENELITIAN
3.1. (erangka (2nse-
Page | 2
FAKTOR
PERILAKU
1. .emasak /ir
.in+m 0e&el+m
1ikons+msi
2. .en,+,i -angan
dengan /ir dan
0a&+n
FAKTOR
LINGKUNGAN
1. 0+m&er air
min+m
-idak
&er2arna,
-idak 3erasa,
-idak 3er&a+
.emen+)i
0yarat
-idak
.emen+)i
0yarat
1imasak
-idak 1imasak
0es+ai 0yarat
-idak 0es+ai
0yarat
Patogen .ati
Patogen 3el+m
.ati
Resiko -inggi
1iare
Resiko Renda)
1iare
1ambar .(. ,erangka ,onsep %enelitian
BAB I5
MET&DE PENELITIAN
.1 Tem-at .an 6aktu Penel"t"an
%enelitian ini dilakukan di Desa )uahan, 2ilayah kerja %uskesmas
%ayangan ,ecamatan %ayangan ,abupaten 1ianyar %ro*insi )ali pada )ulan
6gustus !"(#.
.2 Ran4angan Penel"t"an
.ancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif obser*asional
dengan pendekatan desain cross sectional yaitu rancangan studi epidemiologi
dimana pengukuran atau obser*asi terhadap *ariabel independen (faktor resiko)
dan *ariabel dependen (efek) dilaksanakan pada satu 2aktu secara bersamaan.
%enelitian ini melihat gambaran kejadian diare sebagai *ariabel dependen
terhadap faktor resiko sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku
mencuci tangan sebagai *ariabel independen.

.3 P2-ulas" Penel"t"an
%opulasi dalam penelitian ini adalah semua 2arga di Desa )uahan
,ecamatan %ayangan ,abupaten 1ianyar ' )ali.
. %am-el Penel"t"an
+ampel dalam penelitian adalah 2arga (keluarga) di Desa )uahan
,ecamatan %ayangan ,abupaten 1ianyar')ali dengan kriteria inklusi dan
eksklusi berikut9
Page | 2!
,riteria inklusi9
(. )erdomisili di Desa )uahan ,ecamatan %ayangan ,abupaten 1ianyar 5
)ali ( )ulan <uni 5 6gustus !"(#).
!. 7idak cacat fisik dan mental.
. )ersedia menjadi responden.
,riteria eksklusi9
(. :engalami cacat fisik, mental dan sudah meninggal saat penelitian.
!. 7idak bersedia menjadi responden.
..1 Besar %am-el
)esar sampel dihitung dengan menggunakan rumus berikut9

n I $/ sampel
,eterangan9
n 9 besar sampel
HM 9 de*iasi normal standar, ditentukan (,$0 (MI","3)
p 9 proporsi diare di Desa )uahan (",3)
d 9 ("; (penyimpangan absolut)
f 9 (; (perkiraan dropout)
Dari hasil perhitungan berdasarkan angka'angka tersebut di atas,
diperoleh minimal sebanyak $/ sampel.
Distribusi besar sampel pada masing'masing banjar-dusun, dihitung
dengan cara perbandingan terhadap besar total sampel dengan
menggunakan rumus sebagai berikut9
+ehingga didapatkan distribusi besar sampel untuk masing'masing
desa adalah9
Page | 2"
Besar sam-el +ang
."am#"l ." #anjar
7
T2tal -en.u.uk ."
#anjar
T2tal -en.u.uk ." Desa
Buahan
8
T2tal sam-el /9:0
1. )anjar 1ambih9
2. )anjar )uahan9
. )anjar <aang9
!. )anjar +atung9
". )anjar +usut9
..2 ;ara Pengam#"lan %am-el
>ntuk memperoleh data yang diinginkan, sampel dipilih dengan
menggunakan teknik %ultista#e Samplin# yang dilakukan melalui
beberapa tahap, yaitu9
(. %ada tahap pertama, ditentukan distribusi besar sampel di setiap
banjar di Desa %ayangan.
!. %ada tahap kedua, pada setiap banjar yang terpilih, ditentukan
sampel (kepala keluarga) menggunakan teknik &andom Samplin#,
dimana sampel setiap banjar dipilih secara acak berdasarkan
proporsi distribusi besar sampel yang sudah ditentukan pada tahap
sebelumnya. +ampel yang memenuhi kriteria akan dipilih sampai
jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi berdasarkan 2aktu
pengumpulan data yang tersedia.

.) Res-2n.en
,epala keluarga dari sampel yang terpilih, selanjutnya ditetapkan sebagai
responden untuk memperoleh informasi tentang sumber air minum, perilaku
Page | 2#
mengolah air, perilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun serta
kejadian diare pada anggota keluarga dalam rentang 2aktu <uni !"(# hingga
6gustus !"(#.
.1 5ar"a#el Penel"t"an
(. Diare
!. +umber air minum
. %erilaku mengolah air
#. %erilaku mencuci tangan
3. <umlah anggota keluarga
0. >mur
/. %endidikan
4. %ekerjaan
.: De!"n"s" &-eras"2nal 5ar"a#el
(. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi encer dan frekuensi lebih
dari kali dalam sehari, disertai-tanpa disertai dengan darah. Diukur
dengan menggunakan kuisioner, terhitung sejak )ulan <uni !"(#.
Dikategorikan sebagai berikut9 (skala nominal)
(. Ca 9 mengalami diare dalam bulan terakhir (sejak <uni !"(#).
!. 7idak9 tidak mengalami diare bulan terakhir (sejak <uni !"(#).
!. +umber air minum adalah sumber air yang digunakan untuk dikonsumsi
sehari'hari. Diukur dengan menggunakan kuisioner dan obser*asi.
Dikategorikan sebagai berikut9 (skala nominal)
(. 6ir %D6: 9 air yang diolah dan dikelola oleh pemerintah dan
disalurkan melalui perpipaan.
!. 6ir kemasan 9 air dari produsen air mineral yang telah diolah dan layak
minum.
!. :ata air 9 air yang berasal langsung dari mata air
. %erilaku mengolah air adalah kebiasaan-cara yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air yang akan dikonsumsi sehari'hari, termasuk di
antaranya minum dan memasak. 7erdapat poin yang dinilai dalam
Page | 27
mengolah air, yaitu kebiasaan responden dalam memasak air sebelum
diminum, menyimpan air di tempat yang bersih dan menutup tempat
penyimpanan air. Diukur dengan menggunakan kuisioner dan obser*asi.
Dikategorikan sebagai berikut9 (skala nominal)
(. )aik 9 memenuhi poin mengolah air yang baik dan benar.
!. )uruk9 tidak memenuhi poin mengolah air yang baik dan benar.
#. %erilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun adalah kebiasaan
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sesuai dengan 0
langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta dalam kondisi yang
tepat. Hal yang dinilai adalah # poin, yakni9 kebiasaan mencuci tangan
responden, mencuci tangan menggunakan sabun, mencuci di air mengalir
dan langkah mencuci tangan. Diukur menggunakan kuisioner dan
obser*asi. Dikategorikan sebagai berikut9 (skala nominal)
(. )aik 9 memenuhi # poin cuci tangan.
!. ,urang baik9 memenuhi poin cuci tangan.
. )uruk 9 memenuhi paling banyak ! poin cuci tangan.
3. <umlah anggota keluarga adalah total jumlah anggota keluarga yang
tinggal bersama pasien sesuai dengan ,artu ,eluarga. Diukur
menggunakan kuisioner. (+kala &nter*al).
0. >mur adalah lamanya hidup yang dihitung dari tanggal lahir sampai
dengan 2aktu penelitian dan dinyatakan dalam tahun. Diukur
menggunakan kuisioner. (+kala inter*al).
/. %endidikan adalah tingkat pengalaman belajar formal yang didapatkan.
Diukur dengan kuisioner. Dikategorikan sebagai berikut9 (skala ordinal)
(. 7idak sekolah9 tidak mendapatkan pendidikan formal atau tidak
tamat +D.
!. +D 9 menamatkan pendidikan +ekolah Dasar.
. +:%9 menamatkan pendidikan +ekolah :enengah %ertama.
#. +:69 menamatkan pendidikan +ekolah :enengah 6tas.
3. +arjana9 menamatkan pendidikan perguruan tinggi.
Page | 2$
4. %ekerjaan adalah kegiatan pokok yang dilakukan setiap hari untuk
memperoleh gaji atau upah. Diukur dengan menggunakan kuisioner.
Dikategorikan sebagai berikut9 (skala nominal)
(. %D+ (%ega2ai Degeri +ipil)
!. Wiras2asta
. %etani
#. 7idak bekerja
3. Eain'lain

.< ;ara Pengum-ulan Data
Data diperoleh secara primer dengan cara obser*asi dan 2a2ancara
langsung terhadap responden berdasarkan kuesioner yang telah dipersiapkan.
Data sekunder didapatkan dari %uskesmas %ayangan untuk mengetahui
sebaran diare di Desa )uahan ,ecamatan %ayangan ,abupaten 1ianyar 5
)ali.
.9 Anal"s"s Data
Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif kuantitatif menggunakan
+%++ *er. !! dan disajikan dalam bentuk tabel dan naratif, sehingga
diperoleh gambaran kejadian diare di Desa )uahan dengan faktor resiko
sumber air minum, perilaku mengolah air dan perilaku mencuci tangan
menggunakan air dan sabun.
DA$TAR PU%TA(A
Page | 2%
6ldila, D. (!"((). %engaruh ?ara %enyimpanan 7erhadap ,ualitas :ikrobiologi 6ir.
Skripsi. >ni*ersitas Diponegoro. +emarang.
Depkes .&. (!""0). %erilaku Hidup )ersih dan +ehat di .umah 7angga. %usat %romosi
,esehatan .&. <akarta.
Depkes .&. (!""$). %anduan %eningkatan %erilaku Hidup )ersih dan +ehat di .umah
7angga )agi %etugas %uskesmas. %usat %romosi ,esehatan .&. <akarta.
Depkes .&. (!"((). %edoman %embinaan %erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+).
,ementrian kesehatan .&. <akarta.
Ditjen %%: dan %E% Departemen ,esehatan .&. (($$$). )uku 6jar Diare. Departemen
,esehatan .&, <akarta, hh. '(#
8auzi, CA +etiani, O G .aharjo :. (!""3). N6nalisis +arana Dasar ,esehatan
Eingkungan yang )erhubungan dengan ,ejadian Diare pada 6nak )alita di ,ecamatan
1ading ?empaka ,ota )engkuluO. <urnal ,esehatan Eingkungan &ndonesia 6nalisis
+arana Dasar ,esehatan Bol.# Do.! Oktober !""3.
Handayani, E. (!""/). Hubungan Higiene %ribadi dan +anitasi Eingkungan dengan
Diare pada )alita di Wilayah ,erja %uskesmas 7empel & ,ecamatan 7empel ,abupaten
+leman, 7esis. Cogyakarta9 %asca +arjana >1:.
Herdiyanti, @. (!""$). &ndikator %erbaikan ,esehatan Eingkungan. @1?. <akarta.
<ones, 6??A 8arthing, :<1. (!""#). :anagement of infectious diarrhoea. 1ut, hh.!$0'
"3.
,emenkes .&. (!"((). )uletin <endela Data dan &nformasi ,esehatan Bolume !
7ri2ulan !. <akarta
:aadi >, 6priatman D, 6dji 6, +aragih DH, %ujiatmoko ). (!""$). %anduan
%engelolaan Data 6ir :inum G %enyehatan Eingkungan di Daerah. Waspola 8acility.
Page | 0
:aulana, HD<. (!""$). %romosi ,esehatan.@1?, <akarta.
:enteri ,esehatan .epublik &ndonesia. (!"("). %eraturan :enteri ,esehatan .epublik
&ndonesia Domor #$!-:@D,@+-%@.-&B-!"(" 7entang %ersyaratan ,ualitas 6ir
:inum. .epublik &ndonesia.
Dotoatmodjo, +. (!""). %endidikan %erilaku ,esehatan. .ineka ?ipta. <akarta.
Dotoatmodjo, +. (!""/).%romosi ,esehatan dan &lmu %erilaku. .ineka ?ipta. <akarta.
Duraeni, 6. (!"(!). Hubungan %enerapan %H)+ ,eluarga Dengan ,ejadian Diare
)alita Di ,elurahan 7a2angmas ,ota +emarang, 7esis. Depok9 >&
%emerintah .epublik &ndonesia. (!""3). %eraturan %emerintah .epublik &ndonesia
Domor (0 7ahun !""3 7entang %engembangan +istem %enyediaan 6ir :inum.
.epublik &ndonesia.
%ur2anto, H. (($$$). %engantar %erilaku :anusia. @1?. <akarta.
%uspita, +6. (!"(#). Hubungan %erilaku Hidup )ersih dan +ehat (%H)+) &bu dengan
,ejadian Diare pada )ayi >sia ('(! )ulan di ,elurahan 6ntirogo ,abupaten <ember,
+kripsi. <ember9 >D@<
.ahayu, .A :ariyam, .A Culianti. (!"("). Hubungan 8aktor Eingkungan Dan ,ejadian
Diare di Wilayah ,erja %uskesmas Dgemplak & ,abupaten +leman Daerah &stime2a
Cogyakarta, Eaporan %enelitian. Cogyakarta9 >ni*ersitas Degeri Cogyakarta.
+imadibrata, :, (!""$). Diare akut, Dalam9 +udoyo 6W, +etiyohadi ), 6l2i &, dkk,
editor. (!""$). )uku 6jar &lmu %enyakit Dalam <ilid &. @disi kelima. &nterna %ublishing,
<akarta, hh. 3#4'333.
+oemaji.%. (!""3).%embuangan ,otoran dan 6ir Eimbah.1rasindo. <akarta.
+oemirat, +. (!""#).&nformasi dan Eatihan %enyediaan 6ir dan +anitasi )iaya .endah.
)akti Husada. <akarta.
Page | 1
+udadi %. (!""). %enentuan ,ualitas 6ir 7anah :elalui 6nalisis >nsur ,imia 7erpilih.
)uletin 1eologi 7ata EingkunganA((!)Ahal 4('4$.
7he >nited Dations ?hildrenFs 8und - World Health Organization, (!""$), Diarrhoea9
Why children are still dying and 2hat can be done, >D&?@8-WHO, 1ene*a.
>tami, .. (!"""). :engenal 6+& @ksklusif. @leJ ,omputindo. <akarta.
Widyati, C. (!""!). Hygiene dan +anitasi >mum. 1ramedia Wdiasarana. <akarta.
World 1astroenterology Organisation. (!""4). World 1astroenterology Organisation
practice guideline9 6cute diarrhea. World 1astroenterology Organisation. 1ene*a
World 1astroenterology Organisation. (!"(!). 6cute Diarrhea in 6dults and ?hildren9 6
1lobal %erspecti*e. World 1astroenterology Organisation. 1ene*a
Page | 2

Anda mungkin juga menyukai