Anda di halaman 1dari 3

Kebakaran Hutan

Selama sepekan ini pemerintah Indonesia telah menggunakan pesawat-pesawat penyemprot


air dan hujan buatan dalam usaha mengatasi kebakaran yang berkobar di seluruh hutan Riau.
Namun api dikabarkan masih bekobar di lahan seluas 8.000 hektar.

Berbicara dari Ibukota Pekanbaru, Juru bicara Badan Mitigasi Bencana Nasional, Sutopo
Nugroho, mengatakan bahwa keadaan bisa memburuk. Musim kemarau tahun ini lebih
kering, maka kondisinya akan lebih memperparah kebakaran.

Tanpa usaha pemadaman kebakaran cukup, menurut Nugroho, keadaan ini mungkin akan
mempunyai dampak negatif terhadap persediaan pangan dan energi.

Selama sepekan ini lahan tanah yang sangat luas telah musnah, penerbangan pesawat
tertunda dan sekolah-sekolah tutup. Tingkat kabut asap juga
mengakibatkan meningkatnya penyakit pernafasan.

Provinsi Riau
adalah penghasil
utama minyak
kelapa sawit.
Meskipun ada
kebijakan
melarang
pembukaan
hutan, namun
kawasan hutan
selalu dibuka
lewat
pembakaran liar
untuk
perkebunan baru kelapa sawit.

Yuyun Indradi dari organisasi Greenpeace Indonesia mengatakan, kebakaran hutan di Riau
sering terjadi dan merupakan masalah yang gagal diatasi dengan serius oleh Pemerintah.

"Sebenarnya, untuk memantau daerah rawan itu mudah karena ada landasan terbuka untuk
memantaunya yang bisa digunakan Pemerintah. Tetapi ini soal kemauan politis dan sulitnya
mengatasinya," kata Yuyun Indradi.

Indradi mengatakan daerah rawan di Riau pertama diidentikasi melalui gambar-gambar satelit
bulan Januari, tetapi gagal mendorong Pemerintah untuk mengambil tindakan segera.



Perkebunan kelapa sawit dan kayu disana juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
berpusat di Malaysia dan Singapura dan Indonesia tidak mau disalahkan.

Tetapi tahun lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terpaksa minta maaf kepada negara
tetangga, Singapura dan Malaysia setelah kedua negara itu diselimuti kabut asap tebal.

Perubahan arah angin yang biasanya terjadi seperti sekarang, pada akhir musim
hujan, kemungkinan akan terjadi lagi kabut asap.
Indonesia adalah satu-satunya negara yang belum menandatangani perjanjian ASEAN
mengenai Kabut Asap antar perbatasan negara, suatu persetujuan berdasar hukum yang
mengikat yang mewajibkan negara-negara bekerjasama dalam mengatasi kebakaran
dan memantau usaha pencegahan kebakaran.

5W+1H
Apa yang terjadi?
-Kebakaran Hutan seluas 8.000 hektar
Dimana kebakaran hutan itu terjadi?
-Kebakaran hutan terjadi di Pekanbaru Provinsi Riau
Kapan kebakaran hutan itu terjadi?
-Kebakaran hutan terjadi tanggal 27 Febuari 2014
Mengapa kebakaran hutan itu terjadi?
-Hutan di bakar oleh orang yang mau membuka lahan lebih luas lagi, dan juga
dikarenakan musim kemarau kebakaran bisa menjadi lebih parah
Siapa yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan itu?
-Yang bertanggung jawab adalah orang yang melakukan dan juga Indonesia
sendiri
Bagaimana cara menanggulangi kebakaran hutan itu?


-Dengan cara Indonesia menandatangani perjanjian ASEAN dan memperketat
keamanan hutan di setiap kawasannya

Anda mungkin juga menyukai