Anda di halaman 1dari 104

ANNUAL REPORT 2010

DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
01 Visi, Misi, Nilai-Nilai dan Kebijakan Mutu Perusahaan Vision, Mission, Values and the Companys Quality Policies
03 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
04 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
06 Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
07 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
11 Profil Direksi Profile of the Board of Directors
13 Profil Perseroan Company Profile
20 Ikhtisar Mengenai Saham Summary on Shares
21 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
29 Laporan Komite Audit Audit Committees Report
33 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review
41 Struktur Organisasi Organization Structure
43 Lembar Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi Approval of the Board of Commissioners and the Board of Directors
45 Laporan Auditor Auditors Report
Visi
Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel :
Reputasi yang sangat baik.
Posisi keuangan yang sehat.
Lingkungan kerja yang sehat.
Pengembangan yang berkesinambungan.
Misi
Menjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara lain :
Pelanggan,
Karyawan,
Penyalur, agen dan pemasok,
Pemegang saham.
Memberi peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan.
Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai
dengan kemampuannya.
Nilai-Nilai
Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan.
Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita kerjakan.
Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci sukses kita.
Setiap orang, tanpa pengecualian, terlibat, diberdayakan dan kontribusi mereka diakui serta prestasi mereka dihargai.
Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat tinggal kita dan masyarakat dunia.
Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja yang baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja sebagai
kelompok di dalam lingkungan yang saling mempercayai, menghormati menghargai, jujur dan adil.
Kebijakan Mutu
PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di Indonesia.
Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan.
Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka
menghasilkan prestasi yang luar biasa.
VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN
VISION, MISSION, VALUES AND THE COMPANYS QUALITY POLICIES
01
Vision
PT Jembo Cable Company Tbk. to be the leading manufacturer in Cable & Wire industry
Outstanding reputation.
Healthy financial standing.
Healthy work environment.
Continually improving.
Mission
To make all of our business partners win, i.e.
Customers,
Employees,
Agents, distributors and suppliers,
Stakeholders.
To provide opportunities for our people to excel and hence make the company grow.
By laying a good and strong foundation enabling our people to reach to their potential.
Values
Adding value in everything we do.
Customers are the focus of everything we do.
Continual improvement is the key to our success.
Everybody, no exception, is involved and empowered Each contribution and accomplishment is recognized and rewarded.
We are responsible to the communities in which we live and work and to the world community as well.
Making PT Jembo Cable Company Tbk. a great, fun, safe and healthy place to work We work as a team in an environment
of mutual trust, honest, respect, fair and dignity.
Quality Policy
PT Jembo Cable Company Tbk. strives to be the leading manufacturer in the cable and wire industry in Indonesia.
We are committed to deliver product meeting customers requirements.
Everyone is involved, motivated and knowledgeable to make continuous advance in the framework of presenting an excellence
performance.
02
03
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiahs
(Kecuali jumlah Saham yang beredar dan laba bersih per saham)
(Except for Shares in circulation and net profit per share)
Permodalan Capital
Jumlah Saham yang beredar (dalam juta lembar)
Number of Shares in Circulation
Modal Saham Share Capital
Posisi Keuangan Financial Position
Aset Lancar Current Assets
Investasi Saham Shares Investment
Aset Tetap Fixed Assets
Aset lain-lain Other Assets
Jumlah Aset Total Assets
Kewajiban Lancar Current Liability
Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liability
Ekuitas Equity
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Total Liability & Equity
Hasil Usaha Operational Results
Penjualan Bersih Net Sales
Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sold
Laba (Rugi) Kotor Gross Profit (Loss)
Laba (Rugi) dari Usaha Operating Profit (Loss)
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss)
Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam rupiah penuh)
Net Profit (Loss) per Share (in full rupiah)
Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset
Net Profit (Loss) / Total Assets
Laba (Rugi) Bersih / Modal Sendiri
Net Profit (Loss) / Equity
Rasio Lancar Current Ratio
Kewajiban / Modal Sendiri
Liability / Equity Capital
Kewajiban / Jumlah Aset
Liability / Total Assets
Ekuitas / Jumlah Aset
Equity / Total Assets
Laba Kotor / Penjualan Bersih
Gross Profit / Net Sales
Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
Operating Profit (Loss) / Net Sales
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih
Net Profit (Loss) / Net Sales
2007
151,2
75,6
363,5
1,6
93,9
11,5
470,5
359,8
23,4
87,3
470,5
735,6
634,5
101,1
51,1
22,9
152
%
4,9
26,2
101
438,9
81,4
18,6
13,7
6,9
3,1
2010
151,2
75,6
469,2
2,7
79,8
10,3
562,0
438,9
24,4
98,7
562,0
830,7
784,4
46,3
3,5
(1,0)
(6,7)
%
-
-
107
469
824
17,5
5,6
0,4
-
2006
151,2
75,6
251,2
1,0
99,7
10,7
362,6
266,3
32,8
63,5
362,6
448,0
401,0
47,0
10,6
0,6
4
%
0,2
0,9
94,3
471,0
82,5
17,5
10,5
2,4
0,12
2008
151,2
75,6
558,9
1,5
90,1
22,9
673,4
568,5
17,7
87,2
673,4
1131,1
1026,6
104,5
55,4
0,08
0,52
%
-
-
154
672,3
87
12,9
9,2
4,9
-
2009
151,2
75,6
459,6
1,0
83,2
43,5
587,3
465,8
19,0
102,5
587,3
762,9
694,3
68,6
23,3
15,8
104,7
%
2,7
15,4
99
473
82,5
17,5
9
3,1
2,1
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Kiranya tidak berlebihan bila kami panjatkan Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang oleh karena kasih dan anugrah-
Nya, telah menghantarkan PT Jembo Cable Company Tbk. dapat melalui tahun 2010 dengan baik.
Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, dalam upaya meningkatkan
produktifitas Perseroan serta menjaga konsistensi dalam menjalankan Perseroan, agar searah dengan tekad penerapan tata
kelola perusahaan yang baik.
Dewan Komisaris telah meneliti dan mempelajari Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2010 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (member firm of BDO International), dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian, dan memahami, apa yang diperoleh di tahun 2010, dimana hasil penjualan konsolidasi Perseroan mengalami
kenaikan sebesar Rp67,8 miliar atau naik 8,9%, dari Rp762,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp830,7 miliar pada tahun 2010,
namun demikian peningkatan tersebut belum menunjukkan seluruh hasil kinerja Perseroan. Secara akumulatif Perseroan belum
dapat memberikan keuntungan, karena anak perusahaan Perseroan pada tahun 2010 mengalami kerugian, sehingga hasil
kinerja akhir konsolidasi Perseroan membukukan kerugian sekitar Rp1 miliar.
Demi meningkatkan kinerja Perseroan, Dewan Komisaris meminta kepada jajaran Direksi untuk tetap meningkatkan pengawasan
dalam pelaksanaan kegiatan Perseroan, serta tetap memperhatikan risiko yang mungkin timbul akibat dari operasional dan
sekaligus dengan langkah-langkah sebagai antisipasi penanggulangannya. Kemudian juga agar terus meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia dan seluruh perangkat yang terkait dengan penggunaan sistem teknologi informasi agar dapat memberikan
informasi secara cepat, tepat dan akurat dalam pengelolaan Perseroan. Sumber daya manusia Perseroan harus dibangun di
atas landasan disiplin kerja yang ketat namun dengan kreatifitas yang tinggi. Di atas itu semua maka semangat kerja harus
selalu dipelihara dengan motivasi yang kuat. Dan hal yang tidak kalah penting lainnya adalah mempersiap langkah-langkah
strategis terutama dalam mengantisipasi dampak dari pasar bebas.
Dewan Komisaris juga menyetujui prospek usaha yang disampaikan oleh Direksi, bahwa industri kabel masih tetap memiliki
peluang yang besar, karena tidak dapat dipungkiri kebutuhan kabel akan terus bertambah seiring dengan perkembangan dan
pembangungan di berbagai belahan dunia. Pembangunan di berbagai daerah yang dilakukan baik oleh Pemerintah maupun
swasta akan terus mendorong kebutuhan kabel khususnya untuk dalam negeri.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang melakukan
fungsi pengawasan terhadap jalannya Perseroan, agar pengelolaan Perseroan tetap sejalan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.
Pada akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, mitra kerja dan semua
pihak yang telah memberikan dukungan serta kepercayaan bagi kami dalam usaha peningkatan kinerja Perseroan.
Tangerang, April 2011
Drs. IGM. Putera Astaman
Presiden Komisaris & Komisaris Independen
04
Dear Shareholders,
It would be appropriate if we praise the Lord Almighty for all his love and grace bestowed upon PT Jembo Cable Company Tbk.
to be able to pass 2010 safely.
The Board of Commissioners appreciate the hard work conducted by the Board of Directors, in their efforts to improve the Company
productivity and maintain consistency in operating the Company , to be in line with the resolution to apply good corporate
governance.
The Board of Commissioners has perused and studied the Company's Consolidated Financial Statement of 2010 audited by the
Accountant Public Office of Tanubrata Sutanto Fahmi & Associates (member firm of BDO International), with an opinion of Unqualified
Opinion,and fully aware, that what was achieved in 2010, where the Company's consolidated sales increase by Rp.67,8 billion
or an increase of 8.9%, from Rp.762,9 billion in 2009 to become Rp.830.7 billion in 2010, such increase, however, does not show
the Company's overall performance. In accumulation the Company i s not yet able to provide profit, as its subsidiar y in 2010
underwent a loss, so that the end result of the Company's consolidated result shows a loss of around Rp1 billion.
To improve the Company's performance, the Board of Commissioners has requested the Board of Directors to improve supervision
in conducting the activities of the Company, and still observe risks which may arise from its operation and also maintain such
to overcome it. The Board of Directors must also improve the capability of its human resources and all tools related to the use
of information technology system to provide fast information, pr oper and accurate in managing the Company. The Company's
human resources must be built on a strict working discipline pla tform but still with high creativity. Above all the working spirit
must always be maintained with strong motivation. One other thing which is not less important is to prepare strategic steps
especially in anticipating the impact of the free market.
The Board of Commissioners also approve the Company's prospect submitted by the Board of Directors, that the cable industr y
still has a big opportunity, as it cannot be denied that the need for cable shall continuously increase in line with the development
and construction in various part of the world. Development in various regions conducted both by the Government and the private
sector shall continuously boost the need for cables especially domestic.
According to prevailing provisions, in conducting its tasks the Board of Commissioners shall be assisted by an Audit Committee
conducting the function of supervision on the Company's operation, so that the management of the Company may be in line with
prevailing laws and regulation and still observing the provisions of good corporate governance.
As a closing, the Board of Commissioners wish to thank all Shareholders, Clients, working partners and all parties who have
given their support and trust for us in the effort to increase the Company's performance.
Tangerang, April 2011
Drs. IGM. Putera Astaman
President Commissioner & Independent Commissioner
05
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
06
Drs. I Gusti Made Putera Astaman
Presiden Komisaris & Komisaris Independen
President Commissioner & Independent Commissioner
Beliau adalah Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan
pangkat terakhir Mayor Jenderal P olisi. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 1994. Aktif dalam berbagai organisasi di Indonesia.
A retired Major General of the Republic of Indonesia Police. Has held the
position of the Companys Commissioner since 1994. Still active in several
organizations in Indonesia.
Ny. Hauw Ay Lan
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1977 hingga saat
ini. Selain itu beliau merupakan Direktur Utama PT Monas P ermata
Persada sejak tahun 1992.
Held the position of the Companys Commissioner since 1977 up to the
present. She is also the President Director of PT Monas Permata Persada
since 1992.
Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Mendapat
gelar Master of Business Administration dari RVB T risakti. Saat ini
beliau menjabat sebagai Direktur PT. Indolife Pensiontama.
Held the position of Independent Commissioner since 2001. Obtained a
Master of Business Administration from RVB Trisakti. He is currently also
a Director of PT Indolife Pensiontama.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugrah-Nya, kita dapat melewati tahun 2010 dengan
baik.
Kondisi ekonomi global ditahun 2010 relative lebih stabil bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya demikian juga kondisi
ekonomi Indonesia. Berbagai harga komoditas termasuk harga bahan baku kabel mengalami kenaikan. Kendati kondisi yang
membaik, namun tantangan tetap harus dihadapi, seperti tingginya tingkat persaingan di antara para produsen kabel, kemudian
ditambah harga bahan baku berupa tembaga dan aluminium yang terus berfluktuasi dengan kecendrungan naik, serta kebijakan
Pemerintah.
Dalam rangka untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan, Direksi menjalankan beberapa kebijakan
strategis pada tahun 2010, antara lain dengan tetap menjalin kerjasama teknik dan pemasaran dengan Fujikura Ltd. T erus
memajukan dan menggiatkan gerakan Gugus Kendali Mutu, kemudian menggiatkan partisipasi karyawan dalam hal perbaikan
dalam segala bidang dari unit kerja terhadap hasil ataupun usaha yang dilakukannya. Melengkapi laboratorium pengujian
dengan sarana bagi pengujian regangan kabel selama 1000 jam dengan temperatur 20C (Creep Test) dan ketahanan terhadap
getaran/vibrasi (Fatigue Test) bagi kabel-kabel tertentu yang memang diperlukan untuk pengujian tersebut, serta meningkatkan
kemampuan beberapa mesin produksi. Di bidang sumber daya manusia, upaya untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan
personil terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan khusus bagi seluruh karyawan melalui lembaga profesional, yang hasilnya
diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja karyawan. Penerapan sistem Manajemen Mutu, Manajemen Lingkungan, serta
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan (K-3) juga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan.
Pada tahun 2010, harga bahan baku kabel terus berfluktuasi, dan di awal kuartal ke 2 (dua) harga rata-rata bahan baku
khususnya tembaga kecenderungan mengalami kenaikan secara bertahap hingga dipenghujung tahun. Kenaikan harga bahan
baku tersebut berdampak langsung terhadap kenaikan harga kabel sehingga total pasar industri kabel tahun 2010 diperkirakan
mengalami kenaikan dibanding tahun 2009, hal ini juga dialami oleh Perseroan.
Penjualan konsolidasi Perseroan pada tahun 2010, mengalami peningkatan sebesar Rp67,8 miliar atau sekitar 8,9%, yaitu dari
Rp762,9 miliar di tahun 2009 menjadi Rp830,7 miliar untuk tahun 2010, dengan penjualan 78,7% untuk pasar domestik sebesar
Rp653,5 miliar. Namun peningkatan nilai penjualan konsolidasi Perseroan tersebut ternyata tidak diimbangi pencapaian akhir
kinerja Perseroan, dimana pada tahun 2010 Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp1,0 miliar akibat dari kerugian anak
perusahaan Perseroan. Direksi sangat memperhatikan beberapa hal yang menjadi penyebab kerugian, dan dengan harapan
di berikutnya, Perseroan kembali membukukan laba bersih. Secara rinci gambaran tentang kinerja P erseroan dapat dilihat
dalam laporan keuangan konsolidasi Perseroan, yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi dan
Rekan (member firm of BDO International).
07
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Dear Shareholders,
Praise be to God Almighty as due to His grace, we have safely passed 2010.
Global economic condition in 2010 was relatively more stable compared to the previous year and also the condition of Indonesian's
economy. Various commodity prices including cable raw material shows an increase. Although conditions are better challenges
must still be faced, such as the stringent competition between cable producers, aggravated by the price hike in raw material
such as copper and aluminum which continuously fluctuate with an increasing tendency, and the Government policy.
In the framework to continuously maintain and improve the company's performance, the Board of Directors has conducted several
strategic policies in 2010, among others by still maintaining the technical and marketing cooperation with Fujikara Ltd. Maintain
and activate the quality control movement, and boost the participation of the employees in improving all fields of the working
units on the result or effort conducted. Complete the testing la boratorium by instaling Creep Test and Fatique Test for certain
cables that need such test and improve the capacity of several production machinery. In the field of human resources, the efforts
to improve knowledge of personnel is continuously conducted through special trainings for all employees through professional
institution of which the result is expected to improve the employees performance. The application of Quality Management system,
Environment Management and Occupational Health Management is also expected to give positive impact to the Company's
performance.
In 2010 cable raw material continuously fluctuate, and at the start of the second quarter raw material price especially copper
trend to gradually increase until the end of the year. Such increase in raw material directly affect the increase in cable price so
that the cable industry market total in 2010 is expected to experience an increase compared to 2009, this is also experienced
by the company.
The Company's consolidated sales in 2010, underwent an increase of Rp67.8 billion or around 8.9% from Rp762.9 billion in 2009
to become Rp830.7 billion in 2010, with 78.7% sales for domestic market of Rp653.5 billion, and for export market of Rp177.2 billion.
Such increase in the Company's consolidation sales value, meanwhile is not commensurate with the end achievement of the
Company's performance, as in 2010, the Company booked a nett loss of Rp1.0 billion due to the loss of its subsidiary. The Board
of Commissioners has observed several matters which triggered such loss with the hope that further on, the Company may book
a nett profit. Detailed review regarding the Company's performance can be seen in the Company's consolidated financial statement,
audited by Accountant Public office Tanubrata Sutanto Fahmi and associates (member firm of BDO International).
08
Kami yakin prospek usaha dalam industri perkabelan pada waktu-waktu mendatang masih tetap memiliki peluang yang sangat
baik, walau persaingan akan semakin ketat dengan mulai berlakunya aturan perdagangan bebas, namun pasar internasional
tentunya akan semakin terbuka lebar. Kebutuhan akan kabel listrik berpenghantar Tembaga maupun Aluminium untuk dalam
negeri diperkirakan masih cukup besar, selain pembangunan properti yang terus meningkat, serta rencana-rencana PT PLN
(Persero) dalam hal peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sabang sampai Merauke. K abel telepon
metalik (tembaga) masih akan tetap diperlukan demikian juga dengan kabel serat optik yang permintaannya terus meningkat
baik untuk pemasangan baru dan penggantian dari kabel metalik ke serat optik.
Akhirnya perkenankan Direksi menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh Pemegang Saham, Pelanggan,
Pemasok, Penyalur dan Karyawan Perseroan serta semua pihak yang telah mempercayai dan memberikan dukungan serta
bantuan kepada Perseroan hingga saat ini.
Tangerang, April 2011
Santoso
Presiden Direktur
09
We are sure that the business prospect of the cable industry in the coming years shall still be very good, in spite of competition
becoming more stringent by the start of the free trade regulation, but the international market shall be more open. The demand
for copper conductor electrical cable and also aluminum for domestic need is still estimated high, besides the property development
which continuously increases, and the plans of the State Electri c Company (PT PLN) in its plan to improve ser vices to provide
electric services from Sabang until Merauke. Metalic (copper) phone cabble shall still be needed also optical fiber cable of which
the demand is still continuing better for new instalation and replacement from metalic cable to optic fiber.
Finally allows us the Board Of Directors to convey our heartiest thanks to all Shareholders, Costumers, Suppliers, Distributors
and the Company's Employees and all parties who have trusted and supported the Company until the present.
Tangerang, April 2011
Santoso
President Director
10
PROFIL DIREKSI
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
11
Santoso
Presiden Direktur President Director
Beliau merupakan pendiri Perseroan. Menjabat sebagai Presiden Direktur
sejak tahun 1973 hingga sekarang ini. Berpengalaman luas dalam dunia
bisnis, industri dan perdagangan.
One of the founding fathers of the Company. Held the position of President
Director since 1973 up to the present. Widely experienced in the business
world, trade and industry.
Mary Ang Santoso
Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lulusan dari
Universitas Columbus, Lousiana, Amerika Serikat, jurusan Industrial
Engineering Management, dan dari ICS - Center for Degree Studies,
Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat jurusan Business Management.
Berpengalaman dalam bidang manajemen produksi selama lebih dari
15 tahun.
Held the position of Director since 2004. A graduate of U niversity of
Columbus, Louisiana, United States, majoring in Industrial Engineering
Management, and from the ICS Centre for Degree Studies, Scranton,
Pennsylvania, United States graduating in the field of Business Management.
Experienced in the field of production management for more than 15
years.
12
Antonius Benady
Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996, setelah sebelumnya
menjabat sebagai Manajer Divisi Akuntansi di Direktorat K euangan
Perseroan. Lulusan F akultas Ekonomi U niversitas Indonesia.
Held the position of Director since 1 996, after previously holding the
position of Accountancy Division Manager in the Companys Financial
Directorate. A graduate of the Faculty of Economics, Universitas Indonesia.
Nobuo Ninomiya
Direktur Director
Bergabung sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008. Lulusan dari
Fakultas Teknik Elektro Univesitas Miyazaki, Miyazaki, Jepang dan sangat
berpengalaman dalam bidang teknik. Lebih dari 25 tahun bergabung
dengan Fujikura Limited, salah satu perusahaan kabel terkemuka di
Jepang, dan saat ini juga menjabat sebagai President Direktur Fujikura
Federal Malaysia Sdn. Bhd.
Joined the Company as Director in 2008. Graduated from the Faculty of
Electric, Miyazaki University, Miyazaki, Japan and widely experienced in
the field of technique. Joined Fujikura Limited, one of the foremost cable
companies in Japan for more than 25 years. Is currently also the President
Director of Fujikura Federal Malaysia Sdn. Bhd.
Data Perusahaan
Tanggal didirikan Date of Establishment
Pencatatan di Bursa Efek
Listing at Jakarta Stock Exchange
Jumlah Saham yang Tercatat
Total Shares Listed
Susunan Modal (Setelah Penawaran Umum)
Capital Structure (After IPO)
Modal Dasar Authorized Capital
Jumlah Saham Total Shares
Nominal per Saham Nominal Value per Share
Modal Disetor Paid-in Capital
Pemegang Saham Share Holders
Produk-Produk Products
Alamat Kantor Pusat dan Pabrik
Head Office and Factory Address
Alamat Kantor Pemasaran
Marketing Office Address
Anak Perusahaan dan Alamat
Subsidiaries and Address
Kantor Pencatat Saham
Share Registration Office
Companys Data
17 April 1973
18 November 1992
151.200.000
Rp300 miliar billion
600.000.000
Rp500
Rp75,6 miliar billion
PT Monas Permata Persada 52,57%
Fujikura Group 20,00%
PT. Indolife Pensiontama 17,58%
Masyarakat Umum Public 9,85%
Kabel Listrik Tegangan Rendah Tembaga / LV-CU Insulated Cable
Kabel Listrik Tegangan Rendah Aluminium / LV-AI Insulated Cable
Kabel Listrik Tegangan Menengah / Medium Voltage Cable
Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable
Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable
Kabel Data / Data Cable
Energi Listrik / Power Energy
Jl. Pajajaran, Ds. Gandasari Jatiuwung
Tangerang 15137 Indonesia.
Telp. (62-21) 556-50468, 591-9442, 45-47
Fax. (62-21) 556-50466
Web : http://www.jembo.com
Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6
th
Floor
Jl. Angkasa Kav B 6, Jakarta Pusat - Indonesia
Telp. (62-21) 6570-1511 (Hunting)
(62-21) 2664-6933 (Hunting)
Fax. (62-21) 6570-1488, 6570-1556
PT Jembo Energindo
Pembangkit : Jl. Kuda Laut No. 4, Batu Ampar - Batam
Telp. (62-778) 430-164
Fax. (62-778) 430-165
Puri Datindo, Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35
Jakarta 10220, Indonesia
Telp. (62-21) 570-9009
Fax. (62-21) 570-9026
PROFIL PERSEROAN
COMPANY PROFILE
13
Riwayat Perseroan
Didirikan pada bulan April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk. memulai produksinya dengan kabel listrik penghantar tembaga
tegangan rendah. Sejak itu, P erseroan terus memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan
menambah varietas kabelnya dan juga memperluas serta meningkatkan kemampuan produksinya.
Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal ini terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Investasi
besar telah dilakukan demi menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara terus-menerus. Di tahun 1992, Perseroan
membuat perjanjian kerjasama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd., yang merupakan salah satu perusahaan kabel
terkemuka dari Jepang. Dan dalam upaya meningkatkan mutu barang dan jasa, Perseroan mendapatkan sertifikat ISO 9002
dari TUV Product Service GmbH pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 di tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan
sertifikat ISO 9001:2008, dimana Perseroan telah dinyatakan layak menerimanya pada bulan April 2010.
Penerapan Sistem Managemen Lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan sejak pertengahan tahun 2007 menjadikan Perseroan
dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 oleh Badan Sertifikasi TUV Product Ser vice GmbH pada bulan
Desember 2007. Sedangkan untuk penerapan Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, pada akhir Desember
2009, Perseroan juga telah dinyatakan layak untuk menerima sertifikat OHSAS 18001:2007 oleh Badan Sertifikasi TUV Product
Service GmbH.
Perseroan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta atau yang sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia,
pada tahun 1992, dan hingga saat ini saham yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar atau bernilai nominal sebesar Rp75,6
miliar, yang masing-masing dimiliki oleh PT Monas Permata Persada sebanyak 79.485.000 lembar saham atau 52,57%, PT. Indolife
Pensiontama sebanyak 26.578.300 lembar saham atau 17,58%, Fujikura Group sebanyak 30.240.000 lembar saham atau 20,00%,
dan Masyarakat sebanyak 14.896.700 lembar saham atau 9,85%.
Dengan kemajuan dan pengalaman lebih dari tiga puluh lima tahun, serta semangat TOGETHER WE GROW, PT Jembo
Cable Company Tbk. telah mampu menjadi produsen terkemuka dalam industri kawat dan kabel.
Produksi
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, P erseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel dengan berbagai macam ukuran
antara lain :
1. Kabel Listrik Tegangan Rendah dengan konduktor Tembaga dan Aluminium
2. Kabel Listrik Tegangan Menengah dengan konduktor Tembaga dan Aluminium
3. Kabel Transmisi Udara/ Distribusi
4. Kabel Telekomunikasi dengan konduktor Tembaga dan Serat Optik
5. Kabel Instrumen
6. Kabel Kontrol
7. Kabel Data
8. Kabel Tahan Api dan Kabel Flame Retardant.
Produk Perseroan telah memenuhi standar nasional maupun internasional yang menjadikan produk-produk tersebut dapat
diterima dengan baik oleh pasar domestik maupun internasional. Beberapa standar tersebut, seperti ; Standar Nasional Indonesia
(SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS), Deutsche
Industrial Norm (DIN) International Electroctechical Commision ( IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British
Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain.
14
15
History of the Company
Incorporated in April 1973, PT Jembo Cable Company Tbk. started its production with low voltage copper insulated electric cable.
Since then, the Company continuously contributed to the Indonesian economic growth by adding its cable varieties and also
expand and improve its production capacity.
Quality is the main concern of the Company and this is closely i ntegrated in the Company's daily operation. T o contineously
support goods and service quality a considerable investment was conducted. In 1992, the Company entered into a cooperation
agreement in the field of technic with Fujikura Ltd., a well know Cable company from Japan. And to improve the quality of goods
and services, the Company succeeded in obtaining the ISO 9002 certificate from TUV Product Service GmbH in 1995 and ISO 9001
certificate in 2000, which was later upgraded to the ISO Certificate 9001: 2008 received in April 2010.
The Environment Management System Application conducted by the Company since mid 2007 resulted in the Company pronounced
fit to obtain the ISO 1 4001:2004 certificate by the TUV Product Ser vice GmbH certification Body in December 2007 . While for
Occupational Health and Safety Management System, at the end of December 2009, the Company was also pronounced fit to
obtain the OHSAS 18001 : 2007 certificate by the TUV Product Service GmbH certification Body.
The Company has enlisted its shares in the Jakarta Stock Exchange or currently known as the Indonesian Stock Exchange, in
1992, and until the present the share in circulation totaled 151.2 million shares with a nominal value of Rp. 75.6 billion, respectively
owned by PT Monas Permata Persada amounting to 79.845.000 shares or 52.57%, PT. Indolife Pensiontama amounting to 26.578.300
shares or 17.58%, Fujikura Group amounting to 30.240.000 shares or 20.00%, and the Public amounting to 14.896.700 shares or
9.85%.
With an experience of more than thirty five years, and the spirit of TOGETHER WE GROW, PT Jembo Cable Company Tbk. has
able to become one of the best producer in the wire and cable industry.
Production
Since its incorporation up until present, the Company has produced various kinds of cables with various measurement among
others :
1. Low Voltage Copper and Aluminium Insulated Electric Cable
2. Medium Voltage Copper and Aluminium Insulated Electric Cable
3. Air / Distribution TransMission Cable
4. Telecommunication Cable with Copper and Optical Fibre conductor
5. Instrument Cable
6. Control Cable
7. Data Cable
8. Fire Resistant Cable and Flame Retardant Cable
The Company's products have complied with both national and international industrial standard, as they are greatly welcome
in domestic as well as international markets. The complying standards are include: Indonesian National Standard (SNI), National
Power Company Standard (SPLN), National Telecommunication/Telkom Standard (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standard (JIS),
Deutsche Industrial Norm (DIN), International Electrotechnical Commission (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM),
British Standard (BS), Australian Standard (AS), etc.
Selain memproduksi berbagai jenis kabel, Perseroan juga memiliki usaha lain yaitu energi listrik melalui Anak Perusahaan yang
dihasilkan untuk melayani kebutuhan energi listrik sebagian area di Pulau Batam.
Pemasaran
Sejak berdirinya hingga sekarang ini, Perseroan telah memasarkan produk-produknya baik ke pasar lokal maupun ekspor .
Dan pada tahun 2010, penjualan konsolidasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp67,7 miliar atau 8,9% dibanding
tahun 2009, baik pada penjualan lokal maupun ekspor.
Pada pasar lokal atau domestik penjualan naik sebesar Rp141,5 miliar atau 27,6%, yaitu dari Rp512,0 miliar pada tahun 2009,
menjadi Rp653,5 miliar pada tahun 2010, dengan pelanggan antara lain, PT PLN (Persero), PT Telkom (baik secara langsung
maupun melalui rekanannya) kemudian Pasar Bebas yang terdiri dari Distributor, para kontraktor serta perusahaan swasta
yang masuk dalam kategori pasar bebas.
Sedangkan untuk pasar ekspor penjualan konsolidasi mengalami penurunan sebesar Rp73,8 miliar atau 29,4%, yaitu Rp251,0
miliar pada tahun 2009, menjadi Rp1 77,2 miliar pada tahun 20 10. Adapun beberapa Negara yang menjadi tujuan
ekspor antara lain: Australia, Thailand, Singapore, Filipina, Malaysia, Vietnam, Oman, Japan, Inggris, dan lain-lain.
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan ekspor serta mengembangkan pasar lokal dengan memperluas area cakupannya.
Sumber Daya Manusia
Memberikan peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan Perseroan yaitu
dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan
kemampuannya merupakan Misi dari Perseroan. Hal ini mencerminkan, bahwa karyawan merupakan aset yang sangat berharga
bagi Perseroan.
Pada tahun 2010, Perseroan memiliki 614 orang karyawan. Perseroan melakukan beberapa cara dalam rangka mengembangkan
kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya, antara lain:
1. Program Pendidikan dan Pelatihan, Program Pendidikan dan Pelatihan diselengarakan baik di dalam maupun di luar
lingkungan Perseroan dengan pelaksana baik dari internal maupun pihak eksternal P erseroan, atau merupakan
gabungannya. Realisasi dari rencana pelatihan adalah sebesar 98%, dengan rincian sebagai berikut:
Pasar Market
Lokal Domestic
Ekspor Export
Penjualan Bersih Net Sales
(dalam miliar rupiah) (in billion rupiah)
2010
653,5
177,2
830,7
2009
512,0
251,0
762,9
16
Besides producing various kind of cables, the Company has also another businesses such as power energy through its Subsidiary
to provide the need of power energy to certain areas in Batam Island.
Marketing
Since its establishment the Company products are marketed in loc al markets and also exported. In 20 10, the Company
consolidated sales underwent an uptrend of Rp.67.7 billion or 8.9% compared to 2009, both domestic and export.
In the domestic market sales increased to Rp. 141.5 billion or 27.6%, from Rp. 512.0 billion in 2009, to become Rp.653.5 billion in
20109, with customers such as PT PLN (P ersero) and PT T elkom (both directly and through its partners), the Free
Market consisting of distributors, contractors and private companies included in the free market category.
Consolidated sales for export, however, underwent a decrease of Rp.73.8 billion or 29.4%, from Rp.251.0 billion in 2009, to become
Rp.177.2 billion in 2010. The Company's export destination are among others: Australia, Singapore, the Phillipines, Thailand,
Malaysia, Vietnam, Bangladesh, Oman, England, Japan, and etc.
The Company contineously efforts to increase its export and develop its domestic market by expanding its marketing.
Human Resources
By considering that employees are its most precious asset, the Company has provided opportunities to its employees to become
excellent by improving themselves with good and strong basics enabling employees to attain their target according to their
capabilities, is the Company Mission.
In 2010, the Company has a man-power of 614 employees. In the effort to develop its human resources, the Company conducted
several efforts among others:
1. Education and Training Program, Education and T raining programs were conducted both internal and external the
Company environment by organizers both from inside and outside t he Company, or combination of both. The realization
of planned training was 98%, detailed as follows :
17
18
2. Program Beasiswa
Program ini merupakan upaya untuk memberikan kesempatan kepada k aryawan menjadi lebih maju dan berkembang
yaitu dengan memberikan Bea Siswa untuk program pendidikan tingkat : D3, Strata I, Strata II kepada beberapa
karyawan yang berhasil melewati seleksi. Pada tahun 2010, seorang karyawan berhasil lolos seleksi guna melanjutkan
pendidikan ke jenjang Strata I dengan dukungan program beasiswa pendidikan, dan secara keseluruhan pada tahun
2010, sebanyak 6 orang karyawan yang sedang menjalankan pendidikan di jenjang Strata I.
3. Program Pemilihan dan Penghargaan bagi Karyawan Terbaik
Pada tahun 2010, program ini tetap dilakukan dengan tujuan guna memacu kar yawan agar lebih bersemangat untuk
maju dan berprestasi. Program ini dilakukan kepada kar yawan mulai dari tingkat Operator sampai dengan tingkat
Manager. Kemudian kepada para karyawan terbaik dipastikan memperoleh hadiah-hadiah menarik baginya dan keluarga.
Perpustakaan juga di sediakan di lingkungan Perseroan, hal ini merupakan bagian dari program pengembangkan karyawan,
dengan jumlah buku sebanyak 565 buku dari berbagai disiplin ilmu , seperti Teknik, Manajemen, Teknologi Informatika dan
lainnya serta 33 film tentang motivasi dalam bentuk soft copy sebagai salah satu media pembelajaran.
Periode Period
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Rencana Planning
15
16
13
21
21
17
16
14
11
14
12
9
179
% Realisasi Realisation
100%
100%
100%
95%
95%
100%
100%
93%
100%
100%
100%
100%
98%
Realisasi Realisation
15
16
13
20
20
17
16
13
11
14
12
9
176
Jumlah Program Number of Programs
Rencana dan Realisasi Training 2010 2010 Plan and Training Realization
19
2. Scholarship Program
This Program is one of the Company's effort in providing opportunities to employees to be motivated and develop by
providing scholarship for educational programs of: D3, Strata I, Strata II to those passing selection. In 2010 one employee
passed such selection to receive a Strata I scholarship, besides five others who are already on going, so therefore in 2010
there are six employees receiving sholarships for studying at the Strata I level.
3. Selection and Appreciation for Best Employee Program
In 2010, this program was still continued with the objective to push employees to be more spirited and motivated to
advance. This program is open for all employees starting from the Operational level up to Managerial level. The bests
are given attractive presents both for the employee him/herself and family.
In its employee development program, the Company also provides a library, which has at present a collection of 565 books of
various disicplines such as Technic, Management, Informatics, etc. and also 33 films regarding motivation as one of the learning
media.
Pada tanggal 31 Desember 2010, modal yang disetor Perseroan
tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6 miliar yang
terdiri dari 151,2 juta lembar saham biasa masing-masing
dengan nilai nominal Rp500,00 (lima ratus rupiah) per lembar
saham. Saham-saham Perseroan tersebut, seluruhnya telah
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek
Jakarta) sejak tanggal 18 November 1992.
In 31 December 2010, the paid in capital of the Company did
not underwent any changes amounting to Rp. 75.6 billion
consisting of 151.2 million common shares respectively with
a nominal value of Rp. 500,00 (five hundred rupiah) per share.
Such company shares, are listed in Indonesian Stock Exchange
(previously Jakarta Stock Exchange) since 18 November 1992.
2010
Triwulan ke 1
(Jan-Mar)
Triwulan ke 2
(Apr-Jun)
Triwulan ke 3
(Jul-Sep)
Triwulan ke 4
(Okt-Des)
2009
Triwulan ke 1
(Jan-Mar)
Triwulan ke 2
(Apr-Jun)
Triwulan ke 3
(Jul-Sep)
Triwulan ke 4
(Okt-Des)
Terendah
Lowest
485
500
520
560
485
190
191
365
490
190
Tertinggi
Highest
710
1.030
680
760
1.030
270
400
890
970
970
Penutupan
Closing
610
560
610
620
620
240
350
540
490
490
Volume
Volume
16,748,500
209,113,500
2,926,000
18,647,500
247,435,500
107,500
447,000
45,951,500
69,551,000
116,057,000
Nilai
Value
10,645,142,500
190,279,570,000
1,773,980,000
12,739,065,000
215,739,757,500
25,727,500
142,122,500
32,390,647,500
58,859,782,500
91,418,280,000
2010
1
st
Quarter
(Jan-Mar)
2
nd
Quarter
(Apr-Jun)
3
rd
Quarter
(Jul-Sep)
4
th
Quarter
(Okt-Des)
2009
1
st
Quarter
(Jan-Mar)
2
nd
Quarter
(Apr-Jun)
3
rd
Quarter
(Jul-Sep)
4
th
Quarter
(Okt-Des)
Harga Per Saham (Rp)
Prize per Share (Rp)
Total Transaksi
Total Transaction
IKHTISAR MENGENAI SAHAM
SUMMARY OF SHARES
20
21
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perseroan sadar betul akan arti pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik dimana dalam pelaksanaannya
Perseroan menganut lima prinsip utama, yaitu Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggung-jawaban, serta Kewajaran.
Selain berguna untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Perseroan kepada publik, bagi Perseroan pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik juga memiliki arti penting dalam melindungi aset Perseroan dari pengelolaan yang tidak benar , dan
memberikan jaminan bahwa Perseroan beroperasi dengan berorientasi kepada keuntungan, serta menjamin bahwa setiap
keputusan yang diambil adalah berdasarkan keputusan yang terbaik.
Sebagai badan hukum di Indonesia, Perseroan patuh pada Undang-Undang Perusahaan. Di bawah Undang-Undang ini dan
sesuai dengan akte Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Jembo Cable Company Tbk.,
struktur tata kelola Perseroan, terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdiri dari: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa). RUPS T ahunan, diselenggarakan setiap tahun untuk melindungi
kepentingan Pemegang Saham, RUPS Tahunan diselenggarakan pada waktunya dan sesuai dengan Pasal 12 Anggaran Dasar
Perseroan. Dalam RUPS Tahunan, dibahas antara lain: Laporan Tahunan, Penetapan penggunaan laba, Penunjukan Akuntan
Publik, dan dapat dilakukan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS Luar Biasa), yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris,
atau dari 1 Pemegang Saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham
dengan hak suara.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Komisaris dan salah seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
Presiden Komisaris. Dengan formasi 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang anggota Komisaris atau lebih. Anggota
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, masing-masing untuk
jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang
ke-3 (tiga) setelah tanggal pengangkatan.
Adapun tugas dari Dewan Komisaris adalah untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi dalam
melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kepentingan P erseroan dan Pemegang Saham serta memantau efektifitas dari
penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Sepanjang tahun 2010, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris telah melakukan rapat khusus sebanyak
4 kali dan rapat gabungan yang dihadiri oleh Direksi juga sebany ak 4 kali, dengan rata-rata kehadiran anggota K omisaris
sebesar 100%.
Nama dan profil setiap anggota Dewan Komisaris, ditampilkan setelah halaman Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan
ini.
Direksi
Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur
dengan susunan anggota Direksi adalah seorang Presiden Direktur dan 2 (dua) orang Direktur atau Lebih. Dan para anggota
Direksi diangkat melalui RUPS Tahunan.
The Company is ver y aware on the importance of implementing corporate good governance where in its implementation the
Company practices five main principles, which are Transparency, Independency, Accountability, Responsibility and Fairness.
Besides useful to improve the Company performance and accountability to the public, good corporate governance is also an
important means in protecting the Company's asset from improper management, and ensuring that the Company operation is
oriented on profit, and guarantee that any decision taken is based on the best resolution.
As a legal entity in Indonesia, the Company complies with the Co mpany Law. Under this Law and according to Notarial deed
Number 26 dated 27 June 2008 regarding the Amendment in the Articles of Association of PT Jembo Cable Company Tbk., the
Company management structure, consists of Shareholders General Meeting, Board of Commissioners and Board of Directors.
General Meeting of Shareholders
The General Meeting of Shareholders consists of: an Annual Gener al Meeting of Shareholders (Annual GMS) and Extraordinar y
General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS). The Annual GMS is conducted annually to protect the interest of Shareholders;
an Annual GMS is conducted in time and according to Article 12 of the Company Articles of Association. In an Annual GMS, are
discussed among others: Annual Report, Stipulation regarding the Appropriation of profit, Appointment of an Accountant Public,
and can also appoint the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. In an Extraordinary General Meeting
of Shareholders (Extraordinary GMS), which may be conducted from time to time based on need or on the written request of the
Board of Commissioners, or of 1 Shareholder or more representing 1/10 (one per ten) of all the shareholders with voting rights.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners consists of at least 3 (three) Commissioner members and one of them shall be appointed as President
Commissioner. With the formation of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) members Commissioner or more. The Board of
Commissioners is appointed by a General Meeting of Shareholders according to prevailing laws and regulations, respectively
for period as of the date of appointment in the GMS until the closing of the third Annual GMS after the date of appointment.
The task of the Board of Commissioners is to conduct super vision and provide direction to the Board of Directors in conducting
the best management for the interest of the Company and the Shareholders and monitoring effectiveness with the principles of
good corporate governance.
During 2010, in conducting its task and authority, the Board of Commissioners has conducted 4 special meetings and join meeting
attended by the Board of Directors also 4 times, with an average attendance of 1 00% of the Board of Commissioners.
The name and profile of the respective members of the Board of C ommissioner, is presented after the message of the Board of
Commissioners in this Annual Report.
Board of Directors
The Board of Directors consists of 3 (three) or more members, and one of them is appointed as President Director with the formation
of one President Director and 2 (two) or more Directors. The members of the Board of Directors are appointed through the Annual
GMS.
22
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai tujuannya.
Adapun tugas pokok Direksi, yaitu memimpin dan mengurus P erseroan sesuai dengan tujuan Perseroan serta menguasai,
memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Para anggota Direksi secara kolektif maupun perorangan memiliki keahlian dengan kualifikasi profesional yang memadai untuk
menjalan tugas tanggung jawabnya. Beberapa program pelatihan diikuti oleh para anggota Direksi dengan tujuan guna
meningkatkan kompetensi dari para anggota Direksi.
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2010, Direksi telah melakukan rapat khusus bersama Dewan Komisaris sebanyak 4 kali,
sedangkan rapat khusus yang hanya dihadiri oleh para anggota Direksi sebanyak 49 kali, dengan kehadiran anggota Direksi
rata-rata sebesar 93,2%.
Nama dan profil dari para anggota Direksi ditampilkan setelah halaman Laporan Direksi pada Laporan Tahunan ini.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan K omisaris dan Direksi menerima remunerasi yang pemberiannya
diatur dalam Anggaran Dasar dengan nilai sebagaimana yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Untuk tahun 2010, total remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp1.390.241.000.,-
Komite Audit
Komite Audit merupakan Komite yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas kinerja
Perseroan, terutama yang berkaitan dengan tinjauan terhadap sistim pengendalian interen P erseroan, memastikan kualitas
laporan keuangan dan meningkatkan efektifitas fungsi audit, serta dipatuhinya ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu Komite Audit juga bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan K omisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengindentifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua
merangkap anggota, dan 2 (dua) orang anggota independent dari lu ar Perseroan, seorang berkeahlian bidang
keuangan dan akuntansi, dan seorang lagi mempunyai keahlian dalam pengendalian internal.
Anggota Komite Audit untuk tahun 20 10 diangkat oleh Dewan K omisaris dan dilaporkan kepada Rapat U mum Pemegang
Saham, serta ditetapkan dengan Keputusan Presiden Komisaris, dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Anggota : - Hartono
- Subagya Hadi Yuwono, SE, M.Ak
Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Komite Audit adalah:
1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, Presiden Komisaris dan Komisaris Independen.
Riwayat Hidup singkat ditampilkan setelah Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
2. Hartono, Anggota independen dari luar Perseroan
Adalah pensiunan pegawai PT PLN (Persero) dengan pangkat golongan IV D/ peringkat II dan jabatan terakhir Inspektur
bidang Teknik pada SPI PT PLN (Persero), dengan pengalaman:
23
The Board of Directors is fully responsible in conducting its task for the interest of the Company in achieving its objectives. The
main task of the Board of Directors is to lead and manage the Company according to the Company's objectives and goals, maintain
the Company asset according to the provision and regulation of applicable laws. The members of the Board of Directors collectively
or personally must have expertise and professional qualification to conduct its task responsibility. Several training programs are
attended by the members of the Board of Director with the aim of improving their competence.
In conducting their task in 2010, the Board of Directors held 4 times special meetings with the Board of Commissioners, and 49
times internal meetings attended by the members of the Board of Directors, with an average attendance of 93.2% of its members.
The name and profile of the members of the Board of Directors are presented after the page of the Board of Directors Report in
this Annual Report.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors
In conducting its task, the respective member of the Board of Commissioners and Board of Directors receive a remuneration
regulated in the Articles of Association with a value as stipulated in an Annual General Meeting of Shareholders.
For the year 2010, the total remuneration of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors amounted to
Rp. 1.390.241.000.,-
Audit Committee
The Audit Committee is the Committee assisting the Board of Comm issioners in conducting its super visory function on the
performance of the Company, especially related to the monitoring of the Company internal control system, ensure the quality of
the financial statements and improve the effectiveness of audit function, and the compliance to prevailing laws and regulations.
Besides it the Audit Committee also has the task to provide an independent professional opinion to the Board of Commissioners
on the report or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and identify matters which need the
attention of the Board of Commissioners.
The Audit Committee consists of 3 (three) persons which 1 (one) of them is Independent Commissioner acting as the Chairman
cum member, and 2 (two) other independent members from outside the Company , one an expert in the field of finance and
accounting, and another one having a qualification on internal audit.
The Audit Committee Members for the year 20 10 were appointed by the Board of Commissioners and reported to the General
Meeting of Shareholders, and stipulated with the Decision of the President Commissioner's Decree, with the following formation:
Chairman : Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Members : - Hartono
- Subagya Hadi Yuwono, SE, M.Ak
CV of the Chairman and Members of the Audit Committee are as follows :
1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, President Commissioner and Ind ependent Commissioner. A short CV is presented
after the Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.
2. Hartono, Independent Member from outside the Company
The person concerned is the employee of PT PLN (State Electricity Company) with the position of Level IV D/ ranking
II and last position as Inspector in Technical field in SPI PT PLN (Persero), with the following experiences :
24
- Mengelola kegiatan Administrasi & Keuangan Proyek Pembangunan
- Melakukan pemeriksaan khusus dan operasional
- Instruktur bidang Pengawasan & Pemeriksaan Operasional.
- Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak tahun 2002.
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, Anggota independen dari luar Perseroan, dengan pengalaman:
- Pengalaman sebagai Manajer Keuangan & Akuntansi di berbagai perusahaan dan Senior Auditor pada Kantor Akuntan
Publik.
- Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak tahun 2004.
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2010, Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 41 kali dengan tingkat kehadiran
anggota rata-rata sebesar 92.4%.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perseroan bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti prosedur yang mengatur kegiatan
kerja maupun interaksi antara keduanya, mengkoordinir penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB, menyiapkan laporan pertanggung
jawaban Direksi, menjadi penghubung dengan lembaga terkait, serta mengadministrasikan dokumen resmi seperti risalah rapat
Dewan Komisaris dan Direksi, daftar pemegang saham, dan berbagai Surat Perjanjian dengan pihak ketiga.
Untuk tahun 2010, jabatan Sekretaris Perseroan dirangkap oleh Antonius Benady yang juga merupakan salah seorang Direktur.
Pengendalian Internal dan Pengawasan Intern
Dalam menjalankan tata kelola perusahaan secara baik serta mencapai dan visi Perseroan, proses pengendalian dan pengawasan
intern dilakukan oleh unit yang disebut Satuan Pengawasan Internal (SPI) yaitu dengan mengevaluasi transaksi Perseroan, agar
proses tersebut dapat berjalan lebih baik dan transaksi Perseroan dapat dilakukan secara ekonomis, efektif dan efisien. Kemudian
hasil evaluasi dibahas bersama dengan auditee, untuk menentukan solusinya.
Di luar skedul audit, SPI berperan aktif dalam memenuhi permintaan dari Direksi atau Auditee, serta memberi solusi kepada
unit-unit kerja yang ada.
Adapun sumbang saran SPI, untuk menghilangkan penyebab-penyebab yang berakibat risiko tinggi, dengan maksud agar
tujuan Perseroan dapat tercapai.
Risiko Usaha
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Perseroan menghadapi beberapa faktor risiko kegiatan usaha yang harus
diperhitungkan dan diantisipasi dengan tindakan yang tepat guna meminimalisirnya, antara lain:
1. Harga Bahan Baku, dimana T embaga dan Aluminium merupakan bahan baku utama yang memiliki harga sangat
fluktuatif, hal ini disebabkan bahan-bahan tersebut sangat bergantung pada permintaan dan penawaran dalam
perdagangan dunia (Tembaga dan Aluminium berdasarkan harga patokan LME/London Metal Exchange).
25
- Manage Development Project Administration & Finance
- Conduct special examination and operational
- Instructure in the field of Operational Supervision & Examination.
- As member of the Audit Committee of PT Jembo Cable Company Tbk. since 2002.
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, Independent Member from outside the Company, with the experience of :
- Experience as a Financial & Accounting Manager in several companies as Senior Auditor in an Accountant Public Office.
- As a member of PT Jembo Cable Company Tbk. Audit Committee since 2004.
In conducting their task in 2010, the Audit Committee has conducted 4 1 times meeting with a membership attendance of an
average 92.4%.
The Company Secretary
The Company Secretary is fully responsible to assist the Board of Commissioners and Board of Directors to obey the procedure
which regulate working activity or interaction between both of them, coordinate the Annual General Meeting of Shareholders and
the Extraordinary General Meeting of Shareholders, prepare a report for the accountability of the Board of Directors, act as liason
officer with related institutions, and administrate official documents such as minutes of meetings of the Board of Commissioners
and Board of Directors, register of shareholders, and various Agreement documents with third parties.
For the year 2010, the Company Secretary position is held by Antonius Benady who is also one of the Directors.
Internal Control and Internal Supervision
In conducting good corporate governance and to attain the vision of the Company, oversight process and internal super vision
is conducted by a unit which is called the Internal Super vision Unit (SPI) by evaluating the Company transactions, so that such
process may run smooth and the Company transactions can be conducted economical, effective and efficient. Later on the
evaluation result is discussed together with the auditee, to find its solution.
Outside the audit schedule, the SPI is actively involved in meeting the request of the Board of Directors or Auditee, and to provide
solution from the existing working units.
The suggestion of the SPI, to eliminate causes which caused a high risk, with the intention that the Company objective is attained.
Business Risk
Not so much different with the previous years, the Company faced several risk factors in its business activities which must be
calculated and anticipated by precise actions to minimize it, among others :
1. Raw Material Prices, where Copper and Alluminium are the main ra w materials with ver y fluctuative prices, this is due
to fact that such materials are ver y dependent on offer and demand in the world market (Copper and Alluminium are
based on the benchmark price of LME/London Metal Exchange).
26
2. Nilai Tukar Mata Uang Asing yang tidak tetap atau berfluktuasinya mata uang asing terutama nilai Dollar Amerika
merupakan salah satu faktor risiko. Hal ini erat kaitannya dengan banyaknya pengadaan kebutuhan bahan baku
Perseroan yang didapatkan melalui impor serta pinjaman P erseroan yang menggunakan mata uang tersebut. Dan
untuk meminimalisir resiko atas perubahan mata uang asing, maka Perseoran berusaha untuk meningkatkan penjualan
dalam nilai Dollar Amerika baik untuk ekspor maupun domestik.
3. Teknologi, khusus perkembangannya di bidang T elekomunikasi, seperti penggunakan saluran komunikasi nir kabel,
membawa dampak pada menurunnya tingkat permintaan kabel telepon jenis metalik, yang juga secara langsung menjadikan
penjualan kabel telepon menurun.
4. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel di Indonesia yang diperkirakan sekitar 30 perusahaan dan ditambah lagi
dengan dimungkinkannya partisipasi pemasok kabel dari luar negeri, yang mungkin berpotensi menurunkan harga jual
dan perolehan laba Perseroan.
5. Kerusakan pada mesin pembangkit energi listrik yang dimiliki oleh Anak Perusahaan, yang menjadikan menurunnya energi
listrik yang dihasilkan akan membawa pengaruh besar bagi Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial
Perseroan memiliki kepedulian tersendiri terhadap masyarakat, hal ini diwujudkannya dengan beberapa aktifitas sosial, dan
di tahun 2010 beberapa kegiatan sosial telah dilakukan antara lain Memberikan santunan kepada anak yatim-piatu di sekitar
Perseroan, Melakukan kunjungan dan menyerahkan bantuan dana bagi panti asuhan, Memberikan bantuan beasiswa kepada
putera-puteri karyawan yang berprestasi di sekolah, Memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang mengalami
musibah gempa bumi di Jogjakarta dan juga dukungan bagi iklan sosial pendidikan.
27
2. Foreign Currency Exchange Value which is not fixed or fluctuating especially the value of the American Dollar which is one
of the risk factors. This is closely related to the amount of raw material stock for the Company obtained through import and
the Company borrowings in such currency. To minimize the risk on fluctuation in the foreign exchange rate, the Company
effort to improve it sales in American Dollar value both for export and domestic.
3. Technology, special development in the field of Telecommunication, such as the use of non cable communication, has an
impact on the decrease of demand for phone cables of the metalic types which also directly caused decline in cable sales.
4. Tight competition between cable factories in Indonesia around 30 companies and aggravated with the possibility of overseas
cable suppliers, which has the potential of lowering sales price and profit for the Company.
5. Damage to the power generator owned by the Company's Subsidiar y, which cause the lowering of the electrical energy
produced has the great impact on the Company.
Social Responsibility
The Company has also its own responsibility to the community, this is shown by several social activities, and in 2010 several social
activities were conducted among others providing assistance to orphans in the vicinity of the Company, conduct visits and provide
financial assitance to orphanages. Provide scholarship to the children of employees with good performance in school. Provide
humanitarian assistance to the victims of the earthquake in Jogjakarta and also support educational social advertisements.
28
LAPORAN KOMITE AUDIT
REPORT OF THE AUDIT COMMITTEE
Menjadi Komite Pengawas (Oversight Committee) yang efektif dalam menunjang tercapainya tata kelola perusahaan yang baik,
sesuai dengan falsafah Perseroan dalam mewujudkan visi dan sasaran Perseroan dengan moto Together We Grow adalah
merupakan visi Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. Adapun misi Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan
adalah untuk meyakinkan efektivitas sistim pengendalian intern, objektivitas dan akurasi pelaporan keuangan serta dipatuhinya
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam pengelolaan Perseroan.
Fungsi pengawasan dilakukan terhadap proses audit yang dilakukan oleh Internal Auditor (Satuan Pengawas Internal = SPI)
dan Eksternal Auditor.
Untuk mencapai misinya dalam tahun 2010, Komite Audit melakukan pengawasan terhadap :
- Pelaksanaan proses audit yang dilakukan oleh SPI mengenai kualitas dari temuan dan pemantauan tindak lanjut temuan.
- Pelaksanaan audit laporan keuangan oleh eksternal auditor untuk menyakini bahwa eksternal auditor yang ditunjuk
merupakan auditor yang memiliki kompetensi dan integritas.
- Implementasi pengelolaan perusahaan, untuk memastikan bahwa Perseroan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang
dan peraturan yang berlaku (termasuk peraturan perpajakan), dan taat terhadap etika bisnis (Code of Conduct) yang disusun
Perseroan.
Kegiatan Pengawasan dilakukan dengan beberapa hal, sebagai berikut :
- Mendapatkan informasi dan laporan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan keuangan, persediaan, produksi,
pemasaran, dan resiko.
- Melakukan penelaahan serta analisa terhadap laporan dan informasi yang diperoleh.
- Membuat laporan hasil penelaahan dan analisanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
- Melakukan pembahasan dengan Manajemen mengenai hasil penelaahan dan analisanya sebagai masukan bagi Manajemen
dalam mengelola Perseroan.
Dalam menelaah dan menganalisa laporan dan informasi yang dipero leh, Komite Audit melakukan beberapa hal sebagai
berikut :
- Melakukan rapat setiap minggu satu kali untuk menelaah, menganalisa laporan dan informasi yang diterima mengenai:
laporan hasil pemeriksaan SPI dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan; laporan Manajemen; laporan Interim
Auditor dan Eksternal Auditor; dan laporan keuangan, serta kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
usaha Perseroan.
- Menyampaikan hasil penelaahan dan analisa kepada Dewan Komisaris dan Direksi setiap tiga bulan.
- Melakukan pembahasan laporan hasil penelaahan dan analisa bersama Dewan Komisaris dengan Direksi setiap 3 bulan.
Berdasarkan hasil penelaahan, analisa laporan dan informasi meng enai jalannya proses kegiatan Perseroan, Komite Audit
berpendapat sebagai berikut :
- Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan K omite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan P erseroan
untuk tahun buku 2010 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi umum yang berlaku di Indonesia.
- Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan K omite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan
kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
29
To become an effective Oversight Committee in supporting the attainment of the good corporate governance, pursuant to the
Company philosophy in creating the vision and objective of the Company with its motto Together We Grow is the vision of the
Audit Committee of PT Jembo Cable Company Tbk. The Audit Committee mission in conducting oversight function is to ensure
that the internal control system operates effective, objective and accuracy of the financial report and compliance to prevailing
laws and regulation in the Management of the Company.
Oversight function is conducted in the audit process executed by the Internal Auditor (Internal Oversight Unit = SPI) and External
Auditor.
In 2010, to achieve its mission, the Audit Committee conducted oversight on :
- The audit process implementation conducted by SPI regarding the quality of the findings and monitoring of follow up on those
findings.
- Financial report audit implementation by the external auditor to ensure that the external auditor appointed is an auditor with
competence and integrity.
- Company management implementation, to ensure that the Company is operated according to prevailing laws and regulation
(including taxation regulation), and complying to the Code of Conduct formulated by the Company.
Oversight activities are conducted with several matters, as follows :
- Obtain information and report related to the financial activities, stock, production, marketing and risk.
- Conduct study and analysis on reports and information obtained.
- Compile a study and analysis report to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors.
- Conduct discussion with the Management regarding the result of the study and its analysis as an input for the Management
in managing the Company.
In studying and analyzing report and information obtained, the Audit Committee conducted the following matters:
- Conduct once weekly meetings to study, analysis report and information received regarding: result of the SPI examination
result and follow up implementation of the examination report; Management report; Interim Auditor and External Auditor
report; and financial report, and the Company compliance to prevailing laws and regulations in the capital market and other
law provision related to the activity of the Company business.
- Submit the result of study and analysis to the Board of Commissioners and Board of Directors every three months.
- Conduct study on the result of the study and analysis report together with the Board of Commissioners and Board of Directors
every 3 months.
Based on the result of study, report analysis and information regarding the process of the Company activities, the Audit Committee
is of the following opinion:
- There is no report / information which caused the Audit Committee to summarize that the company financial statement for
the book year 2010 is not presented according to general accounting principle prevailing in Indonesia.
- There is no report / information which caused the Audit Committee to summarize that the Company has not conducted
activities which can be considered as a violation against the law or deviation from the capital market prevailing laws and
regulations and other regulations related to the Company business activities.
30
Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik (GC G) beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian dari Manajemen:
- Meningkatkan ketertiban dalam pencatatan seluruh proses kegiatan Perseroan, terutama pada proses kegiatan produksi.
- Meningkatkan terwujudnya pengendalian intern yang efektif di P erseroan mulai dari sistem dan prosedur , mekanisme
pengawasan dan pengambilan keputusan.
- Penyesuaian dan kelengkapan petunjuk pelaksanaan kegiatan Perseroan sesuai kondisi terkini.
- Mengefektifkan fungsi pengawasan melekat (Build in Control) dan pengawasan atasan langsung dalam setiap proses
pelaksanaan kegiatan Perseroan.
- Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Resiko.
- Memelihara semangat kerja seluruh karyawan dengan berbagai kiat motivasi dengan motto Jembo Luar Biasa.
- Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan perangkat lunaknya terkait dengan penggunaan sistem teknologi
informasi, agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi Manajemen dalam mengelola Perseroan.
Tangerang, April 2011
Komite Audit
Drs. I.G.M. Putera Astaman
Ketua Komite Audit
31
To improve the Company's performance in attaining its good corporate governance (GCG) several matters which need the attention
of the Management are :
- Improve discipline in the recording of all the Company activities process, especially in the process of production activities.
- Improve the realization of the effective internal control within the Company starting from the system and procedure, supervision
mechanism and decision making.
- Compliance and completeness of the Company activities guidance according to the latest condition.
- Make effective the function of Build in Control and supervision of the direct superior on any process of the Company activities
implementation.
- Improve the Risk Management implementation.
- Maintain the working spirit of all employees by various motivations commensurate with the motto Excellent Jembo.
- Improve its human resources capability and its software related to the usage of information technology system, to provide
rapid information, proper and accurate for the Management in managing the Company.
Tangerang, April 2011
Audit Committee
Drs. I.G.M. Putera Astaman
Head of the Audit Committee
32
33
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT ANALYSIS & REVIEW
1. Tinjauan Usaha
Tahun 2010 dapat dikatakan sebagai awal pemulihan industri kabel di Indonesia yang sempat terkena dampak krisis ekonomi
tahun 2007. Jumlah nilai penjualan industri kabel yang sempat mengalami penurunan tahun lalu (2009) sekitar 37%, pada
tahun 2010 mulai mengalami peningkatan jumlah nilai penjualan, demikian pula diperkirakan untuk tahun-tahun mendatang.
Peningkatan nilai penjualan industri kabel tahun 2010 tersebut sekitar 23% semuanya berasal dari penjualan dalam negeri
yang diperkirakan naik sekitar 33% dan disebabkan oleh kenaikan permintaan kabel dari berbagai segmen pasar, sedangkan
penjualan eksport industri kabel pada tahun ini mengalami penurunan sekitar 10%.
Sejalan peningkatan nilai penjualan industri kabel di Indonesia tersebut, Perseroan dalam tahun 2010 juga mengalami
kenaikan penjualan sebesar Rp67,8 miliar atau sebesar 8,9 % dari Rp762,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp830,7 miliar
pada tahun 2010. Namun kenaikan penjualan tersebut belum diikuti dengan kenaikan hasil kinerja akhir perseroan.
Selama kurun waktu tahun 20 10, Perseroan tidak melakukan tambahan investasi mesin untuk menambah kapasitas
produksinya karena kapasitas produksi terpasang perseroan masih cukup dengan tingkat utilitas sekitar 70%, sedangkan
untuk tetap menjaga stabilitas kapasitas produksinya, anak perusahaan Perseroan, pada tahun 2010 ini telah melakukan
overhaul berkala terhadap 2 (dua) unit diesel secara terjadwal agar suplai energi ke PLN Batam lancar.
2. Kinerja Operasional
a. Aset
Aset konsolidasi Perseroan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp25,4 miliar atau 4,3% dari Rp587,4 miliar pada
tahun 2009 menjadi Rp562,0 miliar pada tahun 20 10. Penurunan masing-masing terjadi pada; uang jaminan sebesar
Rp31,3 miliar atas penyelesaian uang jaminan pembukaan L/C pembelian bahan baku dari beberapa bank dan penurunan
piutang usaha sebesar Rp30 miliar. Sedangkan kenaikan terjadi pada persediaan barang dalam proses sebesar Rp30,5
miliar karena tertunda beberapa order yang masih dalam penyelesaian dan uang muka pembelian sebesar Rp19,8 miliar.
b. Kewajiban
Kewajiban Perseroan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp21,5 miliar atau 4,4%, dari Rp484,8 miliar pada tahun
2009 menjadi Rp463,3 miliar pada tahun 20 10. Penurunan masing-masing terjadi pada; uang muka penjualan turun
sebesar Rp26,1 miliar, biaya yang masih harus dibayar turun sebesar Rp7,9 miliar dan hutang lain-lain anak perusahaan
Perseroan turun sebesar Rp7,1 miliar
c. Penjualan / Pendapatan Usaha
Penjualan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 3 1 Desember 2010 sebesar Rp830,7 miliar
mengalami kenaikan sebesar Rp67,8 miliar atau naik 8,9% dibanding tahun 2009 sebesar Rp762,9 miliar.
Pada penjualan kabel listrik tegangan rendah, kenaikan penjualan terjadi pada kabel tembaga sebesar 22,9%, dan pada
kabel aluminium terjadi penurunan sebesar 2,9%. Demikian pula pada kabel listrik tegangan menengah terjadi penurunan
sebesar 2,7%.
Penjualan kabel telepon serat optik mengalami kenaikan sebesar 1,7%, sedangkan pada kabel telepon metalik, penjualannya
mengalami penurunan sebesar 22,3% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada penjualan energi listrik oleh anak perusahaan di Batam, terjadi sedikit peningkatan penjualan yaitu sebesar 1,8%.

34
1. Business Consideration
The year 2010 may be considered as a start of recover y for the cable industr y in Indonesia suffering from the economical
crisis of 2007. The cable industry sales value amount which underwent a decrease in the previous year (2009) around 37%,
in 2010 started to experience an increase in sales value amount, which is also estimated for the coming years. The improvement
in the cable industry sales value of 2010 around 23% is all due to the domestic sales estimated to increase around 33% and
also due to the increase in cable demand from various market segments, while the cable industry export sales in this year
experience a decrease around 10%.
In line with the improvement of the cable industry sales in Indonesia, the Company in 2010 also experience a sales increase
amounting to Rp. 67,8 billion or 8,9 % of Rp. 762.9 billion in 2009 to become Rp. 830,7 billion in 2010. Such sales increase is
not yet consummate to the company's end performance result.
During 2010, the Company did not conduct any machine investment addition to increase its production capacity as the installed
production capacity of the company is still sufficient with the utility level of around 70%, meanwhile to ensure production
capacity stability, in 2010 the Company subsidiary has conducted a periodical overhaul of 2 (two) diesel units scheduled so
that the energy supply to PLN Batam run smooth.
2. Operational Performance
a. Asset
The Company consolidated asset in 2010 underwent a decrease of Rp. 25,4 billion or 4.3% of Rp.587,4 billion in 2009 to
become Rp.562,0 billion in 2010. The respective decrease occurred in; security money amounting to Rp.31,3 billion on the
settlement of security money for the opening of raw material purchase L/C from several banks and decrease in the company
outstanding of Rp.30 billion. Meanwhile an increase occurred in the stock supply of good in process amounting to
Rp. 30,5 billion due to several orders being delayed and still in completion and advance purchase of Rp. 19,8 billion.
b. Liability
The Company liability in 2010 underwent a decrease of Rp.21,5 billion or 4.4%, of Rp. 484.8 billion in 2009 to become Rp.463.3
billion in 2010. The respective decrease happened in; a decrease in sales advance of Rp.26,1 billion, cost is set to be settled
decrease around Rp. 7,9 billion and other loan of the Company subsidiary decrease Rp. 7,1 billion
c. Sales / Operational Income
The Company consolidated sales for the year ended on 31 December 2010 amounted to Rp. 830,7 billion an increase of
Rp. 67,8 billion or up 8.9% compared to 2009 of Rp. 762,9 billion.
In low voltage electrical cable sales, the sales increase is in the copper cable amounting to 22.9%, and aluminum cable
underwent a decrease of 2.9%. The medium voltage electrical cable underwent a decrease of 2.7%.
Sales in optical fiber phone cable increase 1.7%, while sales of metallic phone cable decrease 22.3% compared to the
previous year.
In the power energy sales by its subsidiary in Batam, there is a slight sales improvement of 1.8%.
d. Laba Kotor
Laba kotor konsolidasi Perseroan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp22,3 miliar atau turun sebesar 32,5%
dari Rp68,6 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp46,3 miliar pada ta hun 2010. Jika laba kotor dihitung dalam prosentase
dari nilai penjualan maka prosentase laba kotor tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,4% dari 9% pada tahun
2009 menjadi 5,6% pada tahun 2010. Penurunan ini karena ada beberapa order yang memberikan margin rendah bahkan
memberikan prosentase minus.
e. Beban Usaha
Beban usaha konsolidasi Perseroan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp2,6 miliar dari Rp45,4 miliar pada tahun
2009 menjadi Rp42,8 miliar pada tahun 2010. Penurunan beban usaha tersebut terjadi pada penurunan beban penjualan
sebesar Rp 3 miliar atau 14% dibanding tahun lalu, jumlah penurunan beban tersebut cukup berarti mengingat jumlah
nilai penjualan tahun 2010 naik dibandingkan tahun lalu.
f. Laba Bersih
Selama tahun 2010, Perseroan mencatat rugi bersih konsolidasi sebesar Rp1,0 miliar, kerugian konsolidasi tersebut terjadi
karena kerugian dari anak perusahaan sebagai akibat pembebanan pajak tangguhan pada tahun 2010 ini.
Produk
(Dalam Miliar Rupiah)
Kabel Listrik
Tegangan Rendah (TR):
Kabel Tembaga
Kabel Aluminium
Kabel Listrik
Tegangan Menengah (TM)
Kabel Telepon:
Kabel Serat Optik
Kabel Metalik
Energi Listrik
Jumlah
Tahun 2010
Year
Rp. 442,5 M
Rp. 163,7 M
Rp. 144,2 M
Rp. 39,7 M
Rp. 23,6 M
Rp. 16,9 M
Rp. 830,7 M
Tahun 2009
Year
Rp. 360,0 M
Rp. 168,6 M
Rp. 148,3 M
Rp. 39,0 M
Rp. 30,4 M
Rp. 16,6 M
Rp. 762,9 M
% Naik (Turun)
Increase (Dedrease)
22,9
(2,9)
(2,7)
1,7
(22,3)
1,8
8,9
Product
(in billion Rupiah)
(LV) Low Voltage
Electric Cable:
Copper Cable
Aluminium Cable
(MV) Medium Voltage
Electric Cable
Telephone Cable:
Optik Fibre Cable
Metallic Cable
Electric Energy
Total
35
36
Grafik Penjualan per Jenis Produk (Selling Product Graphic)
2009 2010
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Kabel TR Aluminium
LV Aluminium Cable
Kabel TR Tembaga
LV Copper Cable
Kabel TM
MV Cable
Kabel Telp. Metal
Metal Phone Cable
Kabel Serat Optik
Optic Fiber Cable
Energi Listrik
Electric Power
360,0
163,7
144,2
39,7
23,6
16,9
442,5
168,6
148,3
39,0
30,4
16,6
d. Gross Profit
The Company consolidated gross profit in 2010 went down amounting to Rp. 22,3 billion or a decrease of 32.5% from Rp.
68,7 billion in 2009 to become Rp. 46.3 billion in 2010. If the gross profit is calculated in percentage from the sales value
the gross profit percentage in 2010 underwent a decrease of 3.4% from 9% in 2009 to become 5.6% in 2010. This decrease
is due to several order with low margin resulting in a minus percentage.
e. Operating Cost
The Company consolidated operating cost in 2010 underwent a decrease of Rp.2.6 billion from Rp. 45.4 billion in 2009 to
become Rp. 42.8 billion in 2010. Such decrease in the Company operating cost also happened to sales cost decrease of
Rp. 3 billion or 14% compared to the previous year, such decrease is quite significant taking in consideration that sales
value in 2010 increased compared to the previous year.
f. Net Profit
During 2010, the Company recorded a consolidated net loss of Rp.1,0 billion, such consolidated loss was due to the loss
of its subsidiary due to deferred tax burden in 2010.
37
3. Pembayaran Hutang dan Kolektibilitas Piutang
Rata-rata pembayaran hutang usaha adalah 152 hari pada tahun 2010. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu 174
hari, pada tahun 2010 mengalami penurunan 22 hari disebabkan ada beberapa L/C berjangka (usance L/C) dibayar sebelum
jatuh temponya. Ini dilakukan karena pagu fasilitas pembukaan L/C (fasilitas non cash loan) sudah mencapai limit, dengan
dibayarnya L/C berjangka sebelum jatuh tempo maka memungkinkan untuk dapat membuka L/C baru.
Rata-rata kolektibilitas piutang usaha tahun 2010 adalah 85 hari mengalami penurunan jika 22 dibandingkan tahun 2009
yaitu 107 hari. Ternyata bahwa kolektibilitas piutang usaha lebih cepat 22 hari tersebut dipergunakan untuk membayar
hutang L/C berjangka lebih cepat dari jatuh temponya.
4. Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal
Pada tahun 2010 tidak ada ikatan yang material untuk investasi barang modal.
5. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih
Kenaikan harga rata-rata secara bertahap terhadap bahan baku kabel terutama tembaga selama tahun 2010 mempengaruhi
secara langsung pencapaian laba kotor Perseroan. Sehingga terdapat beberapa order penjualan yang telah diterima pada
tahun lalu, pada saat realisasi pengirimannya memberikan margin laba rendah.
6. Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntasi
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntasi.
Analisis Keuangan
(dalam miliar rupiah)
Uraian
Laba Usaha
Laba Bersih
Aset
Kewajiban
Ekuitas
2008
55,4
0,08
673,4
586,3
87,2
2009
23,3
15,8
587,3
484,8
102,5
2010
3,5
(1,0)
562,0
463,3
98,7
2006
10,6
0,59
362,3
299,0
63,6
Financial Analysis
(In billion rupiah)
Description
Operating Income
Net Income
Total Assets
Liabilities
Stockholders Equity
31 Desember / December 31
2007
51,1
22,9
470,5
383,2
87,3
38
3. Debt Settlement and Outstanding Collectibility
The average business debt payment is 152 days in 2010. Compared to 2009 of 174 days, in 2010 it experienced a decrease
of 22 days due to several usance L/C were paid prior to due date. This was conducted due to the L/C opening facility (non
cash loan facility) has reached a limit, by the payment of usance L/C prior to due date there is a possibility to obtain new
L/Cs.
The operational outstanding collectability average in 2010 is 85 days a decrease of 22 compared to 2009 of 1 07 days. The
fact that business outstanding collectability is 22 days faster was utilized to pay usance L/C prior to its due date.
4. Material Commitment to Capital Goods Investment
In 2010 there is no material commitment for capital good investment.
5. The Impact of Price Changes on Sales and Net Income
The gradual average price increase on cable raw material especially copper during 2010 directly affected the attainment of
the company gross profit. Several sales order received in the pr evious year, at the time of the delivery realisatoin provided
lower profit margin.
6. Information and Material Fact Happening After the Date of the Accounting Report
There is no information and material fact which happened after the date of the accounting report.
Grafik Perbandingan Laba (Income Compare Graphic)
60,0
55,0
50,0
45,0
40,0
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
-5,0
2010
-1,0
15,7
2006
0,59
10,6
2007
22,9
51,1
Laba Bersih
Net Income
Laba Usaha
Operating Income
15,8
23,3
2009 2008
0,08
55,4
39
7. Prospek Usaha
Penjualan Bersih Perseroan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 8,9% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini
mengindikasikan bahwa telah terjadi pemulihan. Hingga saat ini peluang pasar dalam negeri masih sangat besar untuk
industri kabel, PLN memiliki visi 75 -100, yang artinya dalam usia Republik Indonesia yang ke 75 yakni pada tahun 2020,
seluruh wilayah telah terlayani listrik. Kebutuhan kabel untuk proyek pembangunan gedung perkantoran dan perumahan
saat ini sangat besar. Hal ini memberikan dampak bisnis yang besar bagi industri kabel di Indonesia terutama untuk kabel
lisrik. Demikian pula untuk kabel telepon serat optik juga mempu nyai peluang besar, apalagi pemerintah telah memiliki
rencana pengembangan Ring Palapa, yang akan mendorong meningkatnya permintaan produk kabel serat optik.
Selain pasar lokal, peluang di pasar internasional juga cukup besar walaupun untuk tahun 2010 penjualannya mengalami
penurunan. hal ini tentunya tidak akan mengurangi rasa optimis b ahwa Perseroan akan terus mengalami pertumbuhan.
Kinerja anak perusahaan Perseroan juga diharapkan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi
listrik.
8. Aspek Pemasaran
Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan Bangunan merupakan tiga pasar utama yang dilayani oleh Perseroan dengan
berbagai macam produk yang dihasilkan, baik pada pasar lokal maupun internasional.
Dalam usaha meningkatkan penjualan, selain terus meningkatkan kualitas dan kemampuan, Perseroan juga terus berusaha
untuk menambah jenis kabel yang dapat diproduksi terutama pada jenis-jenis kabel khusus, serta mendorong naiknya
angka ekspor melalui penjualan produk-produk unggulan.
9. Kebijakan Dividen
Untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kepentingan dari para Pemegang Saham dengan kondisi keuangan serta
pertumbuhan Perseroan, pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selama
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan.
7. Business Prospect
The Company Net Sales in 2010 experienced an increase of 8.9% compared to the previous year. This indicate that there is
a recovery. Until currently the domestic market opportunity is still high for the cable industry, the State Electric Company has
a 75 - 100 vision, which mean that on the 75th Republic Indonesia anniversar y which is in 2020, all the regions shall be
provided with electricity. The cable demand for office building development and housing is currently ver y high. This provide
business opportunity for the cable industry in Indonesia especially electrical cable. Also for optical fibre phone cable which
has a great opportunity considering that the government has a Palapa Ring development plan, which boost increase of the
optical fibre cable production.
Besides the local market, the international market is still quit e great although for 2010 sales underwent a decrease. This
will not decrease the optimist view that the Company shall conti nously grow. The Company subsidiary is also expected to
continously improve in line with the increase in power demand.
8. Marketing Aspect
Infrastructure, Industry, and Construction and Building are three main markets serviced by the Company with its various kind
of productions, both in the local and also in the international market.
In the effort to improve sales, besides continously improving it s quality and capability, the Company also continously effort
to supplement cable types produced especially special types of cable, and boosting the increase of its export value through
superior product sales.
9. Dividend Policy
To maintain good balance between the interest of Shareholders and the Company financial condition and growth, payment
or distribution dividend shall be stipulated in the Shareholders General Meeting as long as it doesnot violate the Company
Articles of Association.
40
41
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Board of Commissioners
President Director
Managing Director
Internal Control Management Representative
Audit Committee
Legal & Corporate Secretary Corporate Communication
Quality Assurance
Manager
Process Engineering
Manager
Product
Development
Manager
Manufacturing
Director
Marketing Director Finance Director
& Corporate Secretary
Maintenance
Manager
Production 2
Manager
Sales Support
Manager
Supply Chain &
Inventory Manager
Human Resources
Development
Manager
Information
Technology
Manager
Production Planning
& Control Manager
Production 1
Manager
Sales Manager
Finance & Accounting
Manager
General
Affairs Manager
Manufacturing
General Manager
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
LAPORAN TAHUNAN 2010 / 2010 ANNUAL REPORT
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk.
Annual Report 2010
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan
PT Jembo Cable Company Tbk, Tahun 2010.
The Board of Commissioners and The Board of Director are fully responsible as to the contents
of the 2010 Annual Report of PT Jembo Cable Company Tbk.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Drs. I Gusti Made Putera Astaman
Presiden Komisaris &
Komisaris Independen
President Commissioner &
Independent Commissioner
Ny. Hauw Ay Lan
Komisaris
Commissioner
Drs. Andreas S. Soedjijanto, MBA, FLMI
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Santoso
Presiden Direktur
President Director
Mary Ang Santoso
Direktur
Director
Antonius Benady
Direktur
Director
Nobuo Ninomiya
Direktur
Director
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
















PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2010 DAN 2009/
31 DECEMBER 2010 AND 2009

DAN/AND

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
INDEPENDENT AUDITORS REPORT
A S E T Catatan/ A S S E T S
2 0 1 0 Notes 2 0 0 9
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 43.558.249 2c,e,3 45.692.060 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2c,d,e,g,4 Trade receivables
Pihak hubungan istimewa 51.133.134 2d,28 48.252.480 Related parties
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian Third parties - net of allowance for decline
penurunan nilai sebesar Rp 2.328.274 impairment loss of Rp 2,238,274
(2009: Rp 1.700.201) 144.707.620 177.663.273 (2009: Rp 1,700,201)
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 7.362.264 2f 9.883.250 Other receivables - Third parties
Persediaan 162.474.328 2h,5 142.060.270 Inventories
Pajak dibayar dimuka 22.057.890 2o,24 23.159.385 Prepaid taxes
Uang muka pembelian 31.561.229 6 11.762.749 Purchase advances
Biaya dibayar dimuka 6.329.749 2i 1.188.372 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 469.184.463 459.661.839 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 2.475.194 2o,24 4.401.284 Deferred tax assets
Investasi dalam saham 2.700.000 2j,7 975.000 Investments in share of stocks
Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp 222.275.773 (2009 : Rp 221.243.692) 79.812.810 2k,l,8 83.207.561 Rp 222,275,773 (2009 : Rp 221,243,692)
Uang jaminan 7.826.227 2c,9 39.135.106 Security deposits
Jumlah Aset Tidak Lancar 92.814.231 127.718.951 Total Non Current Assets
J U M L A H A S E T 561.998.694 587.380.790 T O T A L A S S E T S
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
These Consolidated Financial Statements are Originally
Exhibit A
NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
Ekshibit A
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Issued in Indonesian Language
31 DECEMBER 2010 AND 2009
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak on Exhibit E which are an integral part of
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan/ LIABILITIES AND EQUITY
2 0 1 0 Notes 2 0 0 9
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka pendek 85.740.672 2c,10 104.676.089 Short-term bank loans
Hutang usaha 2c,11 Trade payables
Pihak hubungan istimewa 50.509.458 2d,28 70.619.459 Related parties
Pihak ketiga 266.850.867 211.991.583 Third parties
Liabilities for acquisition of property,
Hutang perolehan aset tetap 674.325 2c,k,12 2.151.053 plant and equipment
Hutang lain-lain - Pihak ketiga 18.895.438 13 26.027.492 Other payables - Third parties
Hutang pajak 791.504 2o,24 1.251.432 Taxes payables
Uang muka penjualan 2c,14 Advances from customers
Pihak hubungan istimewa 1.642.519 2d,28 15.234.936 Related parties
Pihak ketiga 6.452.549 18.976.023 Third parties
Biaya masih harus dibayar 6.323.579 15 14.202.595 Accrued expenses
Hutang sewa pembiayaan jangka panjang yang Current maturities of
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.002.632 2l,16 722.812 long - term finance lease liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar 438.883.543 465.853.474 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES
Hutang sewa pembiayaaa jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term finance lease liabilities - net of
dalam waktu satu tahun 1.560.022 2l,8,16 998.233 current maturities
Kewajiban imbalan pasca-kerja 22.841.412 2n,26 17.991.813 Provision for post-employment benefits
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 24.401.434 18.990.046 Total Non Current Liabilities
Hak Minoritas atas Minority Interest in
Aset Bersih Anak Perusahaan 35.001 2b 27.016 Net Asset of Subsidiary
E K U I T A S EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham*) Share capital - par value Rp 500 per share *)
Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up -
151.200.000 saham 75.600.000 17 75.600.000 151,200,000 shares
Agio saham 3.900.000 18 3.900.000 Additional on paid in capital
Laba belum direalisasi Unrealized gain on increase in value of
dari pemilikan efek 2.300.000 2i,7 575.000 investments in shares of stocks
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 3.774.497 774.497 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 13.104.219 21.660.757 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 98.678.716 102.510.254 Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 561.998.694 587.380.790 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Dalam Rupiah penuh In full Rupiah *)
These Consolidated Financial Statements are Originally
Ekshibit A/2 Ekshibit A/2
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole
on Exhibit E which are an integral part of
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
Issued in Indonesian Language
NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 31 DECEMBER 2010 AND 2009
Catatan/
2 0 1 0 Notes 2 0 0 9
PENJUALAN BERSIH 830.723.138 2c,d,m,19,28 762.976.145 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 784.397.161 2h,m,20,21,28 694.318.957 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 46.325.977 68.657.188 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2m,22 OPERATING EXPENSES
Beban penjualan 18.445.480 21.399.742 Selling expenses
Beban umum dan administrasi 24.362.464 23.991.719 General and administrative expenses

Jumlah Beban Usaha 42.807.944 45.391.461 Total Operating Expenses
LABA DARI USAHA 3.518.033 23.265.727 PROFIT FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Laba selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih 7.181.396 2c 16.713.543 Gain on foreign exchange - Net
Penjualan barang rusak 3.709.414 2m 9.580.190 Sales of scrap
Keuntungan atas penjualan aset tetap 3.320.458 2k 101.950 Gain on sale of property, plant and equipments
Penghasilan bunga 525.189 3 660.133 Interest income
Penghasilan investasi 210.000 2j,7 - Investment income
Beban bunga pinjaman 15.064.441) ( 23 18.242.898) ( Interest expenses
Provisi dan administrasi bank 2.651.565) ( 4.200.785) ( Provision and bank administration
Lain-lain - Bersih 1.474.657 1.953.551 Others - Net
Pendapatan (Beban) Lain-Lain - Bersih 1.294.892) ( 6.565.684 Other Income (Charges) - Net
LABA SEBELUM PAJAK 2.223.141 29.831.411 INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2o,24 TAX INCOME (EXPENSES)
Pajak kini 1.312.589) ( 10.017.552) ( Current tax
Pajak tangguhan 1.926.090) ( 3.974.762) ( Deferred tax
Jumlah Beban Pajak 3.238.679) ( 13.992.314) ( Total Income Tax
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY
ATAS KEUNTUNGAN BERSIH ANAK PERUSAHAAN 1.015.538) ( 15.839.097 INTEREST NET INCOME OF SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS ATAS KERUGIAN BERSIH MINORITY INTEREST IN NET LOSS
ANAK PERUSAHAAN 5.000) ( 2b 2.984 OF SUBSIDIARIES
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 1.020.538) ( 15.842.081 NET INCOME (LOSS) FOR THE YEARS
LABA (RUGI) PER SAHAM *) 6,75) ( 2p,25 104,78 INCOME (LOSS) PER SHARE *)
*) Dalam Rupiah penuh *) In full Rupiah
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak on Exhibit E which are an integral part of
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
These Consolidated Financial Statements are Originally
Ekshibit B Exhibit B
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Issued in Indonesian Language
Exhibit C
Laba
belum
direalisasi
dari
pemilikan
efek/
Unrealized Tidak
Modal Agio saham/ gain on Ditentukan ditentukan
Catatan/ disetor/ Additional investment pengunaan- pengunaan- Jumlah
Notes Paid-in on paid-in in nya/ nya/ ekuitas/ Total
capital capital stock appropriated unappropriated equity
Saldo 31 Desember 2008 75.600.000 3.900.000 1.100.000 774.497 5.818.676 87.193.173 Balance as of 31 December 2008
Rugi belum direalisasi dari Unrealized loss on decrese in value of
pemilikan efek - - 525.000) ( - - 525.000) ( investments in shares of stock
Laba bersih tahun berjalan - - - - 15.842.081 15.842.081 Net income for the year
Saldo 31 Desember 2009 75.600.000 3.900.000 575.000 774.497 21.660.757 102.510.254 Balance as of 31 December 2009
Laba belum direalisasi dari Unrealized gain on decrese in value of
pemilikan efek - -
1.725.000
- -
1.725.000
investments in shares of stock
Cadangan umum - - - 3.000.000 3.000.000) (
-
Appropriation for general reserve
Dividen 2p, 26 - - - - 4.536.000) (
4.536.000) (
Dividend
Rugi bersih tahun berjalan - - - - 1.020.538) ( 1.020.538) ( Net loss for the year
Saldo 31 Desember 2010 2h, 7, 17, 18
75.600.000 3.900.000 2.300.000 3.774.497 13.104.219 98.678.716
Balance as of 31 December 2010
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
on Exhibit E which are an integral part of
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
These Consolidated Financial Statements are Originally
Issued in Indonesian Language
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Saldo laba/
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated )
Retained earnings
Ekshibit D Exhibit D
2 0 1 0 2 0 0 9
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 860.798.137 851.117.767 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada: Cash paid to:
Pemasok 809.977.405) ( 759.347.593) ( Suppliers
Direksi dan karyawan 15.870.684) ( 34.996.321) ( Directors and employees
Kas dihasilkan dari operasi 34.950.048 56.773.853 Cash generated from operations
Pembayaran bunga dan beban keuangan 17.716.006) ( 18.242.898) ( Interest and financial charges paid
Pembayaran pajak penghasilan 9.468.128) ( 10.710.119) ( Payments of income taxes
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 7.765.914 27.820.836 Net cash flows provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan bunga 525.189 660.133
Interest received
Perolehan aset tetap 9.155.330) ( ( 6.371.580)
Acquisitions of property, plant and equipment
Pendapatan investasi 210.000 -
Investment income
Penurunan (Pembayaran) uang jaminan 31.306.079 24.627.159) ( Payments of security deposits
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash flows provided by (used in)
aktivitas investasi 22.885.938 30.338.606) ( investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran hutang lain-lain 6.508.751) ( 1.582.306) ( Payment to other payable
Pembayaran hutang bank 18.935.417) ( 7.000.000) ( Proceeds from (payments of) bank loan
Payments of liabilities for acquisition
Pembayaran hutang pembelian aset tetap 1.476.728) ( 354.694) ( plant, and equipment
Pembayaran dividen 4.536.000) ( - Dividen payment
Pembayaran hutang sewa pembiayaan 1.328.767) ( 1.114.363) ( Payments of finance leases payable
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan 32.785.663) ( 10.051.363) ( Net cash flows used in financing activities
PENURUNAN DALAM KAS DAN SETARA KAS 2.133.811) ( 12.569.133) ( NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 45.692.060 58.261.193 BEGINNING OF YEARS
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 43.558.249 45.692.060 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEARS
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak Noncash investing and financing
mempengaruhi kas: activities:
Aktivitas normal: Ordinary activities:
Penambahan aset sewa pembiayaan melalui Increase in leased assets through
hutang sewa pembiayaan 1.949.349 365.610 finance lease
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E
which are an integral part of
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E
terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
These Consolidated Financial Statements are Originally
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Issued in Indonesian Language



These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E Exhibit E

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)


1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Jembo Cable Company Tbk (Perusahaan)
didirikan dalam rangka Undang-Undang
Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968
juncto No. 12 Tahun 1970 pada tanggal 17 April
1973 berdasarkan akta Notaris No. 51 dari Lody
Herlianto, S.H, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar
beserta perubahannya telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan
No. Y.A.5/106/17 tanggal 30 Maret 1974 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 35 tanggal 3 Mei 1983, Tambahan
No. 490 dan No. 491. Anggaran dasar tersebut
telah mengalami beberapa kali perubahan, yang
terakhir diubah dengan akta Notaris No. 26
tanggal 27 Juni 2008 dari Ati Mulyati, S.H Notaris
di Jakarta mengenai perubahan pengurus
Perusahaan dan perubahan seluruh anggaran dasar
Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana
penerimaan laporan akta perubahan anggaran
dasar perusahaan dengan Surat Keputusan
No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
27 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal
27 Februari 2009, Tambahan No. 6027.
1. G E N E R A L

a. Establishment and General Information

PT Jembo Cable Company Tbk (the Company) was
established based on Notarial deed No. 51 dated
17 April 1973 of Lody Herlianto, SH, Notary in
Jakarta, under the framework of Domestic Capital
Investment Law No. 6 of Year 1968 as amended by
Law No. 12 of Year 1970. The Companys articles
of association together with the amendments
were approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No. Y.A.5/106/17 dated 30 March 1974 and were
published in the State Gazette No. 35 dated 3 May
1983, Supplement No. 490 and No. 491. The
Companys articles of association have been
amended several times, the latest by Notarial
deed No.26 dated 27 June 2008, of Ati Mulyati,
S.H., Notary in Jakarta, regarding the exchange of
the Companys managements and to conform
with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited
Liability Companies. These amendments were
approved by the Minister of Justice and Humand
Rights of the Republic of Indonesia as reflected in
the acknowledgment of notification on changes of
the article of association of the Company in his
Decision Letter No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun
2008 dated 27 August 2008 and were published in
the State Gazette No. 17 dated 27 February 2009,
Supplement No. 6027.

Perusahaan berdomisili di Tangerang, Banten,
dengan pabrik berlokasi di Desa Gandasari,
Kecamatan Jatiuwung, Kabupaten Tangerang.
Kantor perusahaan beralamat di Mega Glodok
Kemayoran, Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa
Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat Indonesia.
The Company is domiciled in Tangerang, Banten
and located in Mega Glodok Kemayoran, Jakarta
and plants located in Desa Gandasari, Kecamatan
Jatiuwung, Kabupaten Tangerang. The company
office is located in Mega Glodok Kemayoran,
Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa Kav B-6,
Kemayoran, Jakarta Pusat Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
bergerak dalam bidang usaha industri kabel listrik
dan telekomunikasi. Kegiatan usaha komersial
Perusahaan dimulai sejak tahun 1974.
In accordance with Article 3 of the Companys
articles of association, the scope of its activities
comprises manufacturing of electrical and
telecommunications cables. The Company started
commercial operations since 1974.

Berdasarkan akte notaris No. 09 tanggal
19 Juli 2010 dari Ati Mulyani, S.H. Notaris di
Jakarta Mengenai perubahan Susunan Dewan
Komisaris dan Direksi pengurus Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
Based on notarial deed No. 09 dated 19 Juli 2010
of Ati Mulyani, S.H., Notary in Jakarta, regarding
to change in the composition of the board of
Commisioner and Director of the company on
31 December 2010 and 2009 consisted of the
following :



Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

Drs IGM Putera Astaman
Hauw Ay Lan
Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/2 Exhibit E/2

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M (Lanjutan)

1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information
(Continued)



2 0 0 9



Imbalan yang dibayarkan kepada Komisaris dan
Direksi pada tahun 2010 Rp 1.390.241 (2009:
Rp 1.714.273). Jumlah karyawan Perusahaan
rata-rata sejumlah 614 karyawan (2009: 609
karyawan) (Tidak diaudit).
Remuneration paid to Commissioners and
Directors in 2010 amounted to Rp 1,390,241
(2009: Rp 1,714,273). The Company has average
total number of employees of 614 (2009: 609
employees) (Unaudited).

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar
99,89% pada PT Jembo Energindo, anak
perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan
bidang usaha industri pembangkit tenaga listrik.
Anak perusahaan tersebut mulai berproduksi
secara komersial pada tanggal 5 Agustus 2002.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah aset
sebesar Rp 60.999.429 (2009: Rp 65.986.912)
b. Subsidiary

The Company has 99.89% ownership interest in
PT Jembo Energindo, a subsidiary which is
located in Jakarta and engaged in providing
electrical power. The subsidiary started
commercial operations on 5 August 2002. On
31 December 2010, total assets are amounted
to Rp 60,999,429 (2009: Rp 65,986,912).

c. Penawaran Umum Efek

Pada tanggal 9 Oktober 1992, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam - LK) dengan suratnya
No. S-1676/PM/1992 untuk melakukan penawaran
umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada
masyarakat. Pada tanggal 18 Nopember 1992,
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh
saham atau sejumlah 151.200.000 saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c. Public Offering of Shares

On 9 October 1992, the Company obtained the
Notification of Effectivity of Share Registration
No. S-1676/PM/1992 from the Chairman of the
Capital Market Supervisory Agency and Financial
Institution (Bapepam - LK) for the Companys
public offering of 10,000,000 shares. On
18 November 1992, these shares were listed in
the Jakarta Stock Exchange. On 31 December
2010 and 2009, all of the Companys 151,200,000
shares were listed in the Indonesia Stock
Exchange.




Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur



Santoso
Mary Ang Santoso
Antonius Benady
Nobuo Ninomiya
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director


Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

Drs IGM Putera Astaman
Hauw Ay Lan
Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Santoso
Mary Ang Santoso
Antonius Benady
Sugono Widjaya
Cahayadi Santoso
Takashi Simmoto
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/3 Exhibit E/3

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi
Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No VIII
G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret
2000.
a. Consolidated Financial Statement Presentation

The consolidated financial statements have been
prepared using accounting principles and reporting
practices generally accepted in Indonesia, Financial
Accounting Standard and Regulation of Capital
Market Supervisory and Financial Institution
(Bapepam LK) No VIII. G.7. regarding to Financial
Statement Presentation Guildelines included in
appendix of the decree of the chairman of the
Capital Market Supervisory Board and Financial
Institution No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March
2000.

Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas,
adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp ),
dan laporan keuangan konsolidasian tersebut
disusun berdasarkan nilai historis, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain,
disajikan dalam ribuan Rupiah.
The consolidated financial statements, except for
the consolidated statements of cash flows, are
prepared under the accrual basis of accounting.
The reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian
Rupiah, while the measurement basis used is the
historical cost, except for certain accounts which
are measured on the bases described in the
related accounting policies. All of figures in the
financial statements are expressed in thousands
Rupiah, unless otherwise stated.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared by using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing, and financing activities.

b. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan
laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan)
yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap
tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan
menentukan kebijakan finansial dan operasional dari
investee untuk memperoleh manfaat dari
aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila
induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau
tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari
50% hak suara.
b. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements incorporate
the financial statements of the Company and
entities which are controlled by the Company (and
its subsidiary) made up to 31 December each year.
Control is achieved when the Company has the
power to govern the financial and operating policies
of the investee entity so as to obtain benefits from
its activities. Control is presumed to be exist when
the Company owns directly or indirectly through
subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak
perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada
tanggal akuisisi.
On acquisition, the assets and liabilities of a
subsidiary are measured at their fair values at the
date of acquisition.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar
bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset
bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian
minoritas dari perubahan ekuitas.
The interest of the minority shareholders is stated
at the minoritys proportion of the historical cost of
the net assets. The minority interest is subsequently
adjusted for the minoritys share of movements in
equity.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan
keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi
yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the
financial statements of the subsidiaries to bring the
accounting policies used in line with those used by
the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo,
penghasilan dan beban dieliminasi pada saat
konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and
expenses are eliminated on consolidation.


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/5 Exhibit E/5

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued)

b. Kewajiban keuangan (Lanjutan) b. Financial liabilities (Continued)

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan
sebagai kewajiban keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dan kewajiban keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.
Perusahaan menentukan klasifikasi
kewajiban keuangan pada saat pengakuan
awal.
Financial liabities within the scope of
SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified
as financial liabilities measured at fair
value through profit and loss, and
financial liabilities measured at
amortized cost. The Company determines
the classification of its financial
liabilities at initial recognition.

i. Aset dan kewajiban keuangan
diukur melalui laporan laba rugi
i. Financial assets and liabilities
measured at fair value through
profit and loss

Aset dan kewajiban keuangan pada
nilai wajar diukur melalui laporan laba
rugi terdiri dari aset dan kewajiban
keuangan yang diklasifikasikan
ke dalam kelompok untuk
diperdagangkan dan aset dan
kewajiban keuangan pada saat
pengakuan awal ditetapkan pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities
measured at fair value through profit
and loss included the financial assets
and liabilities held for trading and
assets and liabilities designated upon
initial recognition at fair value
through profit and loss.

Aset dan kewajiban keuangan
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan jika diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Aset dan kewajiban
derivatif juga diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk diperdagangkan kecuali
ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai yang efektif. Aset dan kewajiban
keuangan pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dicatat di neraca
pada nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian diakui dalam laporan
laba rugi.
Financial assets and liabilities are
classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of sale
or repurchase in the near future.
Derivative assets and liabilities are
also classified as held for trading
unless designated as effective
hedging instruments. Financial assets
and liabilities measured at fair value
through profit or loss are recorded in
the balance sheets at fair value with
gains or losses are recognized in the
statements of income.

ii. Tersedia untuk dijual ii. Available-for-sale

Kategori tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual
atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam
salah satu kategori aset keuangan
lainnya.
Available-for-sale consist of non-
derivative financial assets designated as
available-for-sale or are not classified
in any of three preceding categories.

c. Pengakuan c. Recognition

Pada saat pengakuan awal, aset atau
kewajiban keuangan diukur pada nilai
wajar, kecuali aset dan kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, ditambah atau
dikurangi dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung atas
perolehan aset keuangan atau penerbitan
kewajiban keuangan. Pengukuran aset
dan kewajiban keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada
klasifikasi aset dan kewajiban keuangan
tersebut.
At initial recognition, financial assets or
liabilities are measured at fair value,
except for financial assets and liabilities
measured at fair value through profit
and loss, plus or minus the transaction
costs that are directly attributable to
the acquisition of financial assets or
issuance of financial liabilities. The
subsequent measurement of financial
assets and liabilities depends on the
classification of financial assets and
liabilities.

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/6 Exhibit E/6

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued)

2. Pengukuran nilai wajar 2. Fair value measurement

Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset
dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan untuk melaksanakan
transaksi wajar (arms length transaction)
pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset
could be exchanged, or a liability is settled
between knowledgeable, willing parties in
an arm's length transactions on the date of
measurement.

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai
wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasi di pasar aktif
untuk instrumen tersebut. Suatu pasar
dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu
waktu dan secara berkala tersedia dan
mencerminkan transaksi pasar yang aktual
dan teratur dalam suatu transaksi yang
wajar.
When available, the Company measures the
fair value of an instrument using quoted
prices in an active market for that
instrument. A market is regarded as active if
quoted prices are readily and regularly
available and reflect actual and regularly
occurred market transactions on an arms
length basis.

Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak
aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian
mencakup penggunaan transaksi pasar
terkini yang dilakukan secara wajar oleh
pihak-pihak yang memahami, berkeinginan,
dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, penggunaan analisa arus
kas yang didiskonto dan penggunaan model
penetapan harga opsi (option pricing model).
If the market of the financial instrument is
inactive, the Company determines fair value
by using valuation techniques including using
recent market transactions conducted
properly by knowledgeable, willing parties,
and if available, reference to the current
fair value of another instrument which is
substantially the same, discounted cash flow
analysis and option pricing model.

3. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi 3. Amortized cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan
kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau
kewajiban keuangan yang diukur pada saat
pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif dengan menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung
dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya, dan dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai.
Amortized cost of financial assets or
liabilities are the amount at which the
financial assets or liabilities are measured at
initial recognition, minus principal
payments, plus or minus the cummulative
amortization using the effective interest
rate method, calculated from the difference
between the initial amount and maturity
amount, minus any reduction for
impairment.

4. Penurunan nilai dari aset keuangan 4. Impairment of financial assets

Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan
akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
adalah sebagai berikut:
Starting 1 January 2010, impairment of
financial assets is measured using amortized
cost as follows:

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
asset keuangan mengalami penurunan nilai.
At each balance sheet date, the Company
assesses whether there is objective evidence
that a financial asset or group of financial
assets is impaired.







These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/7 Exhibit E/7

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued)

4. Penurunan nilai dari aset keuangan
(Lanjutan)
4. Impairment of financial assets
(Continued)

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan
nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti
yang obyektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara andal.
Financial asset or group of financial assets
are decreased in value and impairment
losses occurrs only if there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events occurring subsequent to initial
recognition of these assets (adverse events),
and the impact of adverse events on the
estimated future cash flows of financial
assets or group of financial assets can be
estimated reliably.

Perusahaan pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, dan secara
individual atau kolektif untuk aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual.
The Company considers whether there is
objective evidence of impairment
individually for financial assets that are
individually significant, and individually or
collectively for financial assets that are not
individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset
keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan
atau tidak, maka Perusahaan memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
If the Company determines that there is no
objective evidence of impairment of
financial assets which is assessed
individually, regardless of the amount is
significant or not, those financial assets will
be assessed collectively in a group of
financial assets that have similar credit risk
characteristics. Financial assets which have
been assessed individually, not included in
the collective impairment calculation.

Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara individual diukur berdasarkan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang
yang didiskontokan menggunakan tingkat suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut
dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui
pada laporan laba rugi.
The impairment losses of financial assets,
which are assessed individually, are
measured as the difference between
carrying value of financial assets and present
value of estimated future cash flow which is
using the effective interest rate at the
beginning of financial assets. The carrying
amount of assets is presented by deducting
the allowance for impairment losses and
impairment losses expense is recognized in
the income statements.

Arus kas masa datang dari kelompok aset
keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus
kas kontraktual atas aset-aset di dalam
kelompok tersebut dan kerugian historis yang
pernah dialami atas aset-aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dengan
karakteristik risiko kredit kelompok tersebut.
Future cash flows of a group of financial
assets that decline in value is evaluated
collectively, is estimated based on
contractual cash flows over assets within the
group and historical loss ever experienced on
the assets that have similar credit risk
characteristics with the characteristics of
credit risk within the group.



These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/8 Exhibit E/8

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued)

4. Penurunan nilai dari aset keuangan
(Lanjutan)
4. Impairment of financial assets (Continued)

Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data
terkini yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak
berpengaruh pada periode terjadinya kerugian
historis tersebut, dan untuk menghilangkan
pengaruh kondisi yang ada pada periode
historis namun sudah tidak ada lagi pada saat
ini.
Historical loss ever experienced is adjusted
based on recent data that can be observed
to reflect the current conditions that have
no effect on the period in which these
historical losses occurred, and to eliminate
the conditions that exist in the historical
period but no longer exists at this time.

5. Penghentian pengakuan 5. Derecognition

Perusahaan menghentikan pengakuan aset
keuangan pada saat hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
kadaluarsa atau Perusahaan mentransfer
seluruh hak untuk menerima arus kas
kontraktual dari aset keuangan dalam
transaksi di mana Perusahaan secara
substansial telah mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban
atas aset keuangan yang ditransfer yang
timbul atau yang masih dimiliki oleh
Perusahaan diakui sebagai aset atau
kewajiban secara terpisah.
The Company derecognizes financial assets
when the contractual rights to the cash
flows arising from financial assets expire or
the Company transfers all rights to receive
contractual cash flows from financial assets
in a transaction where the Company has
transferred substantially all the risks and
rewards of ownership of transferred
financial assets. Any rights or obligations on
the transferred financial assets that arise or
are still owned by the Company are
recognized as assets or liabilities separately.

Perusahaan menghentikan pengakuan
kewajiban keuangan pada saat kewajiban
yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognizes financial
liabilities when the obligation which is
specified in the contract is released or
canceled or expires.

Dalam transaksi di mana Perusahaan secara
subtansial tidak memiliki atau tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan, Perusahaan
menghentikan pengakuan aset tersebut jika
Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian
atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam
transfer tersebut diakui secara terpisah
sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer
di mana pengendalian atas aset masih
dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang
ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang
berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan
Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah
sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither
retains nor transfers substantially all the
risks and rewards of ownership of a financial
asset, the Company derecognizes the asset if
it does not retain control over the assets.
The rights and obligations retained in the
transfer are recognized separately as assets
and liabilities as appropriate. In transfers
where control over the asset is retained, the
Company continues to recognize the asset to
the extent of its continuing involvement,
determined by the extent to which it is
exposed to changes in the value of the
transferred asset.

6. Saling hapus 6. Offsetting

Aset dan kewajiban keuangan saling hapus
dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca jika,
dan hanya jika, ada hak hukum saat ini yang
dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang
diakui dan ada niat untuk menyelesaikan
secara bersih, atau untuk merealisasikan
aktiva dan menyelesaikan kewajiban secara
bersamaan.

Financial assets and liabilities are set off
and the net amount is presented in the
balance sheets if, and only if, the Company
has a legal right to set off the amounts and
intends either to settle on a net basis or
realize the asset and settle the liability
simultaneously.

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/9 Exhibit E/9

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya
dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
f. Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalents consist of cash on hand
and in banks and all unrestricted investments
with maturities of three months or less from the
dates of placement.

g. Piutang Usaha

Sejak tanggal 1 Januari 2010, piutang usaha
diklarifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang (Catatan 2.e). Sebelum tanggal
1 January 2010, piutang usaha disajikan bersih
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-
ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang
ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap
masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
g. Trade Receivables

Starting 1 January 2010, trade receivables are
classified as loans and receivables (note 2.e).
Prior to 1 January 2010, trade receivables are
stated net of allowance for doubtful account.
Allowance for doubtful accounts is provided
based on a review of the status of the individual
receivable accounts at the end of the year.

h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang.
h. Inventories

Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined
using the weighted average method.


i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
i. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.


j. Investasi Saham

Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual
dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan
dan kerugian yang berasal dari perubahan nilai
wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada
saat efek tersebut dijual atau telah terjadi
penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam ekuitas dibebankan dalam laporan laba rugi
tahun berjalan.
j. Investments in Shares of Stock

Investments in available for sale securities are
stated at fair value. Unrealized gains or losses
from the increase or decrease in fair value are
recorded as part of equity and recognized as
statements of income or expenses of the period
when realized.


k. Aset Tetap k. Property, Plant and Equipment

Aset tetap, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan.
Property, plant and equipment are stated at cost
less, accumulated depreciation.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus, berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap,
sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except for land,
are depreciated by using the straight-line
method, based on the estimated useful lives of
the assets, as follows:
Tahun/
Years
Bangunan 8 - 20 Buildings
Instalasi listrik 5 Electrical installations
M e s i n 5 - 15 Machinery
Peralatan pabrik 4 - 15 Factory equipment
Peralatan pembangkit listrik 8 - 15 Electrical equipment
Peralatan laboratorium 4 - 5 Laboratory equipment
Peralatan kantor 4 Office equipment
Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/10 Exhibit E/10

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

k. Aset Tetap (Lanjutan) k. Property, Plant and Equipment (Continued)

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan
dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah
tercatat atau nilai realisasi bersih.
Land is stated at cost and is not depreciated. Unused
property, plant and equipment are stated at the
lower of carrying value or not realizable value


Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran
jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut
diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh
kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai
kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan
sebagai kerugian tahun berjalan. Jika terjadi
pemulihan kerugian penurunan nilai maka nilai
tercatat aset yang telah diturunkan harus
dinaikkan kembali menjadi sebesar nilai yang
dapat diperoleh kembali dan kenaikan nilai
tercatat aset tersebut tidak boleh melebihi nilai
tercatat yang seharusnya diakui apabila pada
tahun sebelumnya tidak ada pengakuan kerugian
penurunan nilai aset. Pemulihan nilai tercatat
tersebut diakui sebagai pemulihan penurunan nilai
aset dan diakui sebagai keuntungan tahun
berjalan.
When the carrying amount of an asset exceeds its
estimated recoverable amount, the asset is
written down to its estimated recoverable
amount, which is determined as the higher of net
selling price or value in use. Impairment of asset
is recognized as loss on impairment which is
charged to current operations. If a reversal of an
impairment has occurred, the carrying amount of
the asset is increased to its recoverable amount,
subject to the limit that the increased carrying
amount should not exceeds the carrying amount
that has been determined had no impairment loss
recognized for the asset in prior years. The
reversal of an impairment loss is recognized as
income in the current year.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang
masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di
masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi atau peningkatan
standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual
dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau
kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian
pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to
operations as incurred; expenditures which are
extend the useful life of the asset or result in
increased future economic benefits such as
increase in capacity and improvement in the
quality of output or standard of performance are
capitalized. When assets are retired or otherwise
disposed of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in the current operations.


Sesuai dengan PSAK No. 48, Penurunan Nilai
Aset, jumlah aset yang dapat diperoleh kembali
diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh
kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui
sebagai rugi pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In accordance with SFAS No. 48, Impairment in
Asset Value, the net recoverable amount of an
asset should be estimated whenever events or
changes in circumstances indicate that its carrying
amount may not be fully recoverable. Impairment in
asset value, if any, is recognized as a loss in the
statements of income for the year.

l. Sewa Pembiayaan

Transaksi sewa pembiayaan digolongkan sebagai
sewa pembiayaan yang dikapitalisasi (finance
lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang
disyaratkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), Sewa.
Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka
transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan
sebagai transaksi sewa menyewa biasa
(operating lease). Aset sewa pembiayaan yang
dikapitalisasi (disajikan sebagai bagian dari Aset
Tetap di neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai
dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan pada
awal masa sewa pembiayaan.
l. Finance Leases

Lease transactions are accounted for under the
finance lease method when all the required
capitalization criteria under SFAS No. 30,
(Revised 2007), Leases, are met. Otherwise,
leases are accounted for under the operating
lease method. Assets under finance lease
(presented as part of property, plant and
equipment on the balance sheets) are recorded
based on the present value of the lease payments
at the beginning of the lease term plus residual
value (option price) to be paid at the end of the
lease period.


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/11 Exhibit E/11

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

l. Sewa Pembiayaan (Lanjutan) l. Finance Leases (Continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode dan taksiran masa manfaat yang sama
dengan yang diterapkan untuk aset tetap dengan
pemilikan langsung.
Depreciation is computed using the same method
and estimated useful lives as the assets under direct
ownership

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang
kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor
diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping
Point) dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
m. Revenue and Expenses Recognition

Local sales are recognized when the goods are
delivered to the customers, while export sales are
recognized when the goods are shipped (F.O.B
Shipping Point) and title has passed to the customer.

Penjualan tenaga listrik oleh anak perusahaan diakui
pada saat penyerahan atau supply tenaga listrik
PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Energy sales by subsidiary are recognized when it is
delivered or energy is supplied to PT Pelayanan
Listrik Nasional (PLN) Batam.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).

n. Imbalan Pasca-Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan
PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh
Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca-
kerja ini.
n. Post-Employment Benefits

The Company provides defined benefit post-
employment benefits to its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003 and SFAS
No. 24 (Revised 2004), Employee benefit. No
funding has been made to this defined benefit
plan.


Perhitungan imbalan-pasca kerja menggunakan
Metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode
garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diperkirakan dari para pekerja dalam program
tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-
rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits
is determined using the Projected Unit Credit
Method. The accumulated unrecognized
actuarial gains and losses that exceeds 10% of the
present value of the Companys defined benefit
obligations is recognized on straight-line basis
over the expected average remaining working
lives of the participating employees. Past service
cost is recognized immediately to the extent that
the benefits are already vested, and otherwise is
amortized on a straight-line basis over the
average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan
pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan
kerugian actuarial yang belum diakui, dan biaya
jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation which is recognized in the
balance sheet represents the present value of the
defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost.

o. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
o. Income Tax

Current tax expense is computed based on
taxable income for the current year and
measured at applied tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
kewajiban menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban
tersebut.

Deferred income tax is recognized for all
temporary differences at the balance sheet date
between the tax bases of assets and liabilities
and their carrying amounts for financial reporting
purposes.

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/12 Exhibit E/12

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

o. Pajak Penghasilan (Lanjutan) o. Income Tax (Continued)

Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for all deductible
temporary differences and carry-forward of
unused tax losses, to the extent that it is
probable that taxable income will be available
against which the deductible temporary
differences and unused tax losses can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted by
the balance sheet date. Deferred tax is charged
or credited in the statement of income, except
when it relates to items charged or credited
directly to equity, in which case the deferred tax
is also dealt with in equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di
neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak
tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan
kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in
the balance sheet, except if these are for
different legal entities, in the same manner the
current tax assets and liabilities are presented.

p. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
p. Earnings per Share

Basic earning per share is computed by dividing
net income by the weighted average number of
shares outstanding during the year.

q. Instrumen Derivatif q. Derivative Financial Instruments

Perusahaan menggunakan instrumen keuangan
untuk mengelola risiko eksposur atas tingkat
perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk
kontrak berjangka perubahan nilai komoditas
(commodity forward contracts).
The Company uses derivative financial
instruments to manage its exposure to commodity
rate risk, including commodity forward contracts.



Penggunaan derivatif komoditas ditentukan oleh
kebijakan Perusahaan dan disetujui oleh dewan
direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis
atas penggunaan derivatif keuangan.
The use of commodity derivatives is governed by
the Companys policies and approved by the
board of directors, which provide written
principles on the use of financial derivatives.

Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat
kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada
nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca.
Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi
terhadap risiko eksposur perubahan nilai
komoditas, jika derivatif ini tidak dimaksudkan
dan tidak memenuhi persyaratan sebagai
akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan
nilai wajarnya langsung diakui dalam laporan laba
rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value
at the date the derivative contract is entered
into and are subsequently measured to their fair
value at each balance sheet date. Although
entered into as economic hedge of exposure
against commodity rate risks, if these derivatives
are not designated and do not qualify as
accounting hedge and therefore changes in fair
values are recognized immediately in statements
of income.

Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan
lainnya atau kontrak utama (host contract)
lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri
jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada
kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak
diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai
wajar yang diakui dalam laporan laba rugi.
Derivatives which are embedded in other
financial instruments or other host contracts are
treated as separate derivatives when their risks
and characteristics are not closely related to
those of the host contracts and the host contracts
are not measured at fair value with changes in
fair value recognized in statements of income.



These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/13 Exhibit E/13

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)

r. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk
primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen
geografis.
r. Segment Information

Segment information is prepared using the
accounting policies which are adopted for
preparing and presenting the consolidated
financial statements. The primary reporting
segment is based on business segments, while
secondary segment is based on geographical
segments.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang
dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa (baik produk atau jasa individual maupun
kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen
itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable
component of an enterprise that which is
engaged in providing an individual product or
service or a group of related products or services
that are subject to risks and returns that are
different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan
yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi
tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
pada komponen yang beroperasi pada lingkungan
(wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable
component of an enterprise that which is
engaged in providing products or services within a
particular economic environment and that is
subject to risks and returns that are different
from those of components operating in other
economic environments.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama
dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada
setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan
dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga
dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or
more segments are allocated to their respective
segments if, and only if, their related revenues
and expense also are allocated to those segments
and the relative autonomy of that segments.

s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan manajemen membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
aset dan kewajiban yang dilaporkan dan
pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada
tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasikan.

s. Use of Estimates

The preparation of the consolidated financial
statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts of
assets and liabilities and disclosures of
contingent assets and liabilities at the date of
the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during
different the reporting period. Actual results
could differ from those estimates.


















These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/14 Exhibit E/14

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2 0 1 0 2 0 0 9
K a s 195.994 218.244 Cash on hand
B a n k Cash in banks
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
PT Bank Rakyat I ndonesia (Persero) Tbk 542.877 760.905 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 197.614 1.906.462 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CI MB Niaga Tbk 171.414 148.585 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara I ndonesia (Persero) Tbk 134.655 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 113.402 10.059.159 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon I ndonesia Tbk 27.295 40.386 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas 19.342 17.310 PT Bank Sinarmas
PT Bank Agris 6.253 8.910 PT Bank Agris
PT Bank Akita - 24.909 PT Bank Akita
PT Bank OCBC NISP Tbk - 1.204 PT Bank OCBC NISP Tbk
E u r o E u r o
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 758.200 1.947.032 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Agris 42.303 48.612 PT Bank Agris
Dolar Amerika Serikat
U.S Dollar
Standard Chartered Bank 11.408.228 8.717.915 Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 13.929.083 9.368.124 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon I ndonesia Tbk 4.724.886 1.542.048 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas
172.975 - PT Bank Sinarmas
DBS Singapura 80.551 261.222 DBS Singapura
PT Bank Rakyat I ndonesia (Persero) Tbk 40.250 2.704 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Agris 39.732 46.503 PT Bank Agris
PT Bank UOB I ndonesia - 119.524 PT Bank UOB Indonesia
Dolar Singapura
Singapore Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 138.403 58.769 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CI MB Niaga Tbk 24.435 8.201 PT Bank CIMB Niaga Tbk
DBS Singapura 78.622 143.234 DBS Singapura
Poundsterling Inggris G B P
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 187.570 1.653.520 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Australia Australian Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.520 12.010 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Yen Jepang Yen Japan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 35.279 69.761 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
33.087.883 37.185.253
Deposito Deposits
Pihak ketiga
Third parties
Rupiah 10.470.366 8.506.807 Rupiah
J u m l a h 43.558.249 45.692.060 T o t a l
Tingkat bunga deposito rupiah pada 2010 Interest rate time deposit rupiah per annum
sebesar 5,25% (2009 : 5,8%) amounting to 5.25% (2009 : 5.8%)


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/15 Exhibit E/15

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4. PIUTANG USAHA 4. TRADE RECEIVABLES

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan
adalah sebagai berikut
a. Total trade receivables by customers are as
follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
Pelanggan Dalam Negeri 118.862.359 112.101.215 Domestic Customers
Pelanggan Luar Negeri 28.173.535 67.262.259 Foreign Customers
147.035.894 179.363.474
Cadangan kerugian Allowance for decline
penurunan nilai 2.328.274) ( 1.700.201) ( impairment of loss
144.707.620 177.663.273
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 28) 51.133.134 48.252.480 Related parties (Note 28)
J u m l a h 195.840.754 225.915.753 T o t a l

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari)
adalah sebagai berikut
b. Total trade receivables by age (days) are as
follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 120.993.951 89.180.340 Not yet due
Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari 38.342.094 41.759.465 1 - 30 days past due
Lewat jatuh tempo 31 s/d 60 hari 9.857.857 41.243.184 31 - 60 days past due
Lewat jatuh tempo 61 s/d 90 hari 4.104.241 31.175.567 61 - 90 days past due
Lewat jatuh tempo 91 s/d 120 hari 6.366.148 7.095.996 91 - 120 days past due
Lewat jatuh tempo > 120 hari
18.504.737 17.161.402
More than 120 days past due
198.169.028 227.615.954
Cadangan kerugian Allowance for decline
penurunan nilai 2.328.274) ( 1.700.201) ( impairment of loss
Bersih 195.840.754 225.915.753 N e t

c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang
adalah sebagai berikut:
c. Total trade receivables by currency are as
follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 115.148.091 127.615.756 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 65.206.726 76.694.329 U.S Dollar
Pounsterling Inggris 10.022.710 16.039.143 G B P
Dolar Singapura 7.756.733 1.571.731 Singapore Dollar
E U R O 34.768 5.694.995 E U R O
198.169.028 227.615.954
Cadangan kerugian penurunan Allowance for decline impairment
nilai 2.328.274) ( 1.700.201) ( of loss
Bersih 195.840.754 225.915.753 N e t


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/16 Exhibit E/16

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES (Continued)

2 0 1 0 2 0 0 9
Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance for
penurunan nilai decline impairment of loss
Saldo awal 1.700.201 1.605.769 Beginning balance
Penambahan 628.073 1.600.000 Provisions
Penghapusan - 1.505.568) ( Write-off
Saldo akhir 2.328.274 1.700.201 Ending balance


Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang pada pihak ketiga
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin
timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut,
sedangkan terhadap piutang pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan
penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen
berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for
decline impairment of loss from third parties is
adequate to cover possible losses on uncollectible
accounts. No allowance for doubtful accounts was
provided on receivables from related parties as
management believes that all such receivables
are collectible.


Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no
significant concentrations of credit risk in third
party receivables.


Piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (Catatan 10).
The accounts receivable are used as a collateral
for the loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Notes 10).

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES

2 0 1 0 2 0 0 9
Barang jadi
63.876.154 75.454.516
Finished goods
Barang dalam proses
63.847.919 33.354.675
Work in process
Bahan baku
23.240.384 23.607.303
Raw materials
Suku cadang
8.858.594 7.613.771
Spare parts
Bahan pembungkus 2.651.277 2.030.005 Packaging materials
J u m l a h 162.474.328 142.060.270 T o t a l

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh
persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko
kepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh
PT Asuransi Allsianz Utama Indonesia dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp 100 milliar.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
yang dialami Perusahaan dan anak perusahaan.
On 31 December 2010 and 2009, inventories were
insured with insurance consorcium which was
coordinated by PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
against all risks for Rp 100 billion each others.
Management believes that the insurance coverage is
adequate to cover possible risk of losses to the
Company and its subsidiary.


Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan
nilai persediaan karena manajemen berpendapat
bahwa seluruh persediaan masih dapat dijual dengan
harga di atas nilai tercatat persediaan.
The Company has not provided an allowance for
decline in value of inventories because management
believes that all of inventories can be sold at a price
above the recorded value.

Persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (Catatan 10).
Inventories are used as a collateral for the loan from
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank
Danamon Indonesia Tbk (Notes 10).


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/17 Exhibit E/17

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

6. UANG MUKA PEMBELIAN 6. PURCHASE ADVANCES

2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
Pembelian bahan baku dan pembantu 26.623.932 6.660.899 Purchases of raw material and supplies
Uang muka impor 1.833.309 2.071.784 Advance for importation
Uang muka lain-lain
3.103.988 3.030.066
Other advances
J u m l a h 31.561.229 11.762.749 T o t a l

7. INVESTASI DALAM SAHAM 7. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

2 0 1 0 2 0 0 9
Biaya perolehan C o s t
Saham PT Tembaga Mulia Semanan Tbk PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
sebanyak 300.000 lembar 400.000 400.000 amounted to 300,000 shares
Laba yang belum direalisasi 2.300.000 575.000 Unrealized gain
Nilai Pasar
2.700.000 975.000
Market value

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2 0 1 0
Saldo awal/
Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning Additions Disposals Ending balance
Biaya perolehan C o s t
Pemilikan langsung Direct ownership
T a n a h 15.090.854 - - 15.090.854 L a n d
Bangunan 27.832.392 1.618.129 2.483.707 26.966.814 Buildings
Instalasi listrik 27.700.333 - - 27.700.333 Electrical and machinery
M e s i n 166.367.986 5.038.437 4.137.686 167.268.737 Machinery
Peralatan pabrik 27.534.114 668.611 116.760 28.085.965 Factory equipment
Peralatan pembangkit listrik 8.925.412 - - 8.925.412 Electrical equipment
Peralatan laboratorium 7.014.418 243.078 - 7.257.496 Laboratory equipment
Peralatan kantor 13.782.271 867.822 4.128.309 10.521.784 Office equipment
Kendaraan bermotor 4.700.210 719.253 228.091 5.191.372 Motor vehicles
Sewa pembiayaan Finance lease
Kendaraan bermotor 5.503.263 1.949.349 2.372.796 5.079.816 Motor vehicles
J u m l a h 304.451.253 11.104.679 13.467.349 302.088.583 To t a l
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct ownership
Bangunan 15.203.866 1.358.150 730.187 15.831.829 Buildings
Instalasi listrik 17.241.963 1.227.725 - 18.469.688 Electrical and machinery
M e s i n 132.609.823 6.654.607 4.137.686 135.126.744 Machinery
Peralatan pabrik 25.509.375 709.663 116.760 26.102.278 Factory equipment
Peralatan pembangkit listrik 3.592.607 498.452 - 4.091.059 Electrical equipment
Peralatan laboratorium 6.603.433 208.760 - 6.812.193 Laboratory equipment
Peralatan kantor 12.062.422 877.560 4.083.220 8.856.762 Office equipment
Kendaraan bermotor 4.496.671 282.471 321.035 4.458.107 Motor vehicles
Sewa pembiayaan Finance lease
Kendaraan bermotor 3.923.532 883.433 2.279.852 2.527.113 Motor vehicles
J u m l a h 221.243.692 12.700.821 11.668.740 222.275.773 T o t a l
Nilai tercatat 83.207.561 79.812.810 Carrying value


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/18 Exhibit E/18

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 0 9
Saldo awal/
Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning Additions Disposals Ending balance
Biaya perolehan C o s t
Pemilikan langsung Direct ownership
T a n a h 13.414.059 1.676.795 - 15.090.854 L a n d
Bangunan 27.385.434 446.958 27.832.392 Buildings
Instalasi listrik 27.700.333 - - 27.700.333 Electrical and machinery
M e s i n 164.184.626 2.183.360 - 166.367.986 Machinery
Peralatan pabrik 26.676.605 857.509 - 27.534.114 Factory equipment
Peralatan pembangkit listrik 8.925.412 - - 8.925.412 Electrical equipment
Peralatan laboratorium 7.014.418 - - 7.014.418 Laboratory equipment
Peralatan kantor 12.955.923 826.348 - 13.782.271 Office equipment
Kendaraan bermotor 4.719.155 15.000 33.945 4.700.210 Motor vehicles
Sewa pembiayaan Finance lease
Kendaraan bermotor 5.371.483 365.610 233.830 5.503.263 Motor vehicles
J u m l a h 298.347.448 6.371.580 267.775 304.451.253 To t a l
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct ownership
Bangunan 13.816.100 1.387.766 - 15.203.866 Buildings
Instalasi listrik 16.010.931 1.231.032 - 17.241.963 Electrical and machinery
M e s i n 126.263.156 6.346.667 - 132.609.823 Machinery
Peralatan pabrik 24.752.596 756.779 - 25.509.375 Factory equipment
Peralatan pembangkit listrik 3.133.326 459.281 - 3.592.607 Electrical equipment
Peralatan laboratorium 6.195.094 408.339 - 6.603.433 Laboratory equipment
Peralatan kantor 10.757.676 1.304.746 - 12.062.422 Office equipment
Kendaraan bermotor 3.470.331 1.060.285 33.945 4.496.671 Motor vehicles
Sewa pembiayaan Finance lease
Kendaraan bermotor 3.819.541 337.821 233.830 3.923.532 Motor vehicles
J u m l a h 208.218.751 13.292.716 267.775 221.243.692 T o t a l
Nilai tercatat 90.128.697 83.207.561 Carrying value

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa
bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang dan
Pulau Batam dengan hak legal berupa Hak Guna
Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang
akan jatuh tempo antara tahun 2028. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiary own several pieces
of land located in Jakarta, Tangerang and Batam
Island with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan
or HGB) for 20 to 30 years until 2028. Management
believes that there will be no difficulty in the
extension of the landrights since all the land were
acquired legally and supported by sufficient evidence
of ownership.













These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/19 Exhibit E/19

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)


2 0 1 0 2 0 0 9
Depreciation are apportioned to:
Penyusutan dialokasikan pada: to the following
Pemilikan langsung: Direct acquisitions:
Beban produksi tidak langsung Manufacturing expenses
(Catatan 21) 10.117.731 9.846.654 (Note 21)
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(Catatan 22) 2.146.095 2.966.963 (Note 22)
Sewa pembiayaan : Finance lease:
Beban penjualan (Catatan 22) 436.995 479.099 Selling expenses (Note 22)
J u m l a h 12.700.821 13.292.716 T o t a l

Pada tahun 2010 dan 2009, Seluruh aset tetap kecuali
tanah dan persediaan telah diasuransikan terhadap
segala risiko masing-masing kepada kepada
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan jumlah
pertanggungan sebesar Rp 192.000.000 dan
PT Asuransi Bringin Sejahtera dengan nilai
pertanggunan sebesar Rp 2.338.000 dan US$ 8 juta.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas aset yang dipertanggungkan.
On 2010 and 2009, Property, plant and equipment
included inventory, except for land, were insured
with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against all
risk for Rp 192,000,000 and PT Asuransi Bringin
Sejahtera for Rp 2,388,000 and US$ 8 million
respectively. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible
losses on the assets insured.


Aset tetap dijadikan jaminan atas hutang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (Catatan 10).
Property, plant and equipment are used as a
collateral for the loans from PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(Notes 10).

Pada tahun 2010 tanah milik perusahaan dengan luas
2.190 M digugat secara perdata di Pengadilan Negeri
Tangerang oleh pemilik lama dengan tuntutan ganti
rugi sebesar Rp 600.000 / M sampai saat ini gugatan
tersebut belum memperoleh keputusan tetap (Catatan
32).
In 2010 the company owned land with an area of
2190 M was sued in civil law at the Tangerang
District Court by the previous owners with claims for
compensation amounting to Rp 600,000 / M for the
lawsuit has not obtained a permanent decision
(Note 32).

Berdasarkan hasil penelaahan akun masing-masing
jenis aset tetap pada akhir tahun, manajemen
Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat tidak
terjadi penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan
anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.


Based on management review and estimation of the
status of individual property, plant and equipment
of the end of the year, Management and its
subsidiary release the opinion that there is no
impairment write down to be applied to property
and equipment recorded for the years ended
31 December 2010 and 2009.













8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/20 Exhibit E/20

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

9. UANG JAMINAN 9. SECURITY DEPOSIT

2 0 1 0 2 0 0 9
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
7.311.610 12.716.915 (Notes 10)
Standard Chartered Bank - 19.148.093 Standard Chartered Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 4.063.644 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Agris - 2.689.037 PT Bank Agris
Lain-lain 514.617 517.417 Others
J u m l a h 7.826.227 39.135.106 T o t a l
(Catatan 10)

10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 10. SHORT-TERM BANK LOANS

2 0 1 0 2 0 0 9
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah 79.206.599 95.339.089 Rupiah
Dolar Amerika Serikat US Dollar
US$ 38.068 (angka penuh) 342.268 - US$ 38,068 (full amount)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Rupiah 3.000.000 6.000.000 Rupiah
US$ 355.000 (angka penuh) 3.191.805 3.337.000 US $ 355,000 (full amount)
J u m l a h 85.740.672 104.676.089 T o t a l

Ringkasan perjanjian untuk masing-masing pinjaman
tersebut, adalah sebagai berikut:
A summary of the terms of agreements for each
loan, is as follow:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja
dan non cash loan, sebagai berikut:
The Company obtains working capital facility and
non cash loan, as follows:

a. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 18.490.000 dengan
suku bunga masing-masing sebesar 11.25% per
tahun (2009: 14,25%)
a. Working Capital Facility amounting to
Rp 18,490.000 with interest rates 11,25% per
annum (2009: 14.25%).

b. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 19.594.000 dengan
suku bunga masing-masing sebesar 6.%
pertahun(2009 : 8,25% telah dikonversi menjadi
dolar Amerika Serikat sebesar US$ 2.125.
b. Working Capital Facility amounting to
Rp 19,594,000 with interest rates 6%
(2009: 8.25%) was converted to US Dolar
amounting to US$ 2.125.

c. Kredit Modal Kerja (Fixed loan) maksimum
sebesar Rp 68 milyar (angka penuh) dengan suku
bunga 11,25% (2009: 14%) per tahun.
c. Working Capital Facility (Fixed loan) maximum
amounting to Rp 68 billion (full amount) with
interest rate 11.25% (2009: 14%) per annum.

d. Non Cash Loan sebesar US$ 11 juta (angka penuh)
untuk pembukaan L/C atau SKBDN pembelian
bahan baku. Perusahaan diwajibkan melakukan
setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 5%
(2009 10%) dari nominal L/C yang akan
diterbitkan. Jumlah setoran tunai pada tanggal
31 Desember 2010 sebesar Rp 7.311.611 dicatat
sebagai uang jaminan (2009: Rp 12.716.915)
(Catatan 9).
d. Non cash loan of US$ 11 milion (full amount) for
open L/C or SKBDN for raw material purchase .
The Company has to provide cash guarantee 5%
(2009:10%) of each of LC that will be issued.
Total amount of cash guarentee collateral on
31 December 2010 is Rp 7,311,611 that recorded
as security deposit (2009: Rp 12,478,725)
(Note 9).




These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/21 Exhibit E/21

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
10. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)

PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk (Continued)

e. Trust receipt sebesar Rp 19 milyar (angka penuh)
dengan jumlah maksimum tidak boleh melebihi
nilai Non Cash Loan untuk pembukaan L/C atau
SKBDN pembelian bahan baku.
e. Trust receipt of Rp 19 billion (full amount) with
maximum amount shall not exceed Non Cash Loan
for open L/C or SKBDN for raw material
purchase.

f. Non Cash Loan sebesar US$ 3 juta (2009 : 2 juta)
(angka penuh) untuk pembukaan bank garansi /
Standby LC. Perusahaan wajib melakukan setoran
tunai (setoran jaminan) sebesar 5% dari nominal
bank garansi /Standby L/C yang akan diterbitkan.
f. Non cash loan amounting to US$ 3 million
(2 million) (full amount) for opening bank
guarantee / standby LC purposes. The Company
has to provide guarantee 5% of each of bank
guarantee/stand by LC that will be issued.

g. Treasury line sebesar US$ 3 Juta (angka penuh)
untuk pelaksanaan transaksi produk-produk
treasury dengan tujuan lindung nilai dan tidak
untuk spekulasi.
g. Treasury line amounting to US$ 3 million (full
amount) for the implementation of transaction
treasury products for hedging purposes and not
for speculation.

h. Bill purchasing line sebesar US$ 3.5 juta(angka
penuh) untuk pengambilalihan dokumen wesell
ekspor atas dasar LC unjuk maupun berjangka
dengan hak recource.
h. Bill purchasing line amounting to US$ 3,5 million
(full amount) for acquisition of export document
based on LC sight or usance with resource right.

Seluruh fasilitas kredit tersebut mempunyai jangka
waktu satu tahun yang dapat diperpanjang, jatuh
tempo pada tanggal 14 Juni 2011 dan dijamin dengan
seluruh piutang usaha, persediaan dan aset tetap
Perusahaan.
The term of credit facility is one year and can be
extended until 14 June 2011 and secured by all
trade receivable, inventories and property, plant
and equipment.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan
tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk
mengubah anggaran dasar, susunan direksi dan
komisaris, menambah hutang selain hutang yang
sudah ada dan melakukan pembayaran dividen serta
mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan
rasio laporan keuangan dalam jumlah tertentu.
The loan agreements relating to the above facilities
contain certain covenants, which among others,
restrict the Company to amend their articles of
association, change the composition of the board of
commissioners and directors, incur additional
indebtedness, and pay dividends to shareholders;
the Company is also required to maintain the ratio
of financial statement in certain amount.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

a. Sight LC atau SKBDN sebesar US$ 5 juta (angka
penuh) untuk pembukaan L/C pembelian bahan
baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu
maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
a. Sight LC or SKBDN amounting to US$ 5 million
(full amount) for opening L/C purchase of raw
material. The Company has maximum 120 days
since the issuance date of L/C.

b. Usance LC atau SKBDN sebesar US$ 4 juta (angka
penuh) untk pembukaan LC pembelian bahan
baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu
maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
b. Usance LC or SKBDN amounting to US$ 4 million
(full amount) for opening L/C purchase of raw
material. The Company has maximum 120 days
since the issuance date of L/C.

c. Bank garansi sebesar US$ 3 juta (angka penuh)
untuk tujuan bid bond, performance bond,
pembayaran bond/uang muka dan custom bond
atau garansi lainnya.
c. Bank guarantee amounting to US$ 3 million (full
amount) for the purpose of the bond offering,
bonds performance, bondspayment/advenced and
customary bond or other security.

d. Loan against trust receipt sebesar US$ 4 juta
(angka penuh) untuk pembayaran LC yang jatuh
tempo dengan tenor 180 hari.
d. Loan against trust receipt amounting to
US$ 4 million (full amount) for payment of due
date LC with the period 180 days.






These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/22 Exhibit E/22

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

10. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan)
10. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Continued)

e. Open Account Financing Payable sebesar
US$ 4 juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre
ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap
kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
e. Open Account Financing Payable amounting to
US$ 4 million (full amount) for pre-export
financing and / or post-export financing for sales
contracts that acceptable by the bank.

f. Open Account Financing receivable sebesar
US$ 5 juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre
ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap
kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
f. Open Account Financing receivable amounting to
US$ 5 million (full amount) for pre-export
financing and / or post-export financing for sales
contracts that acceptable by the bank.

g. Fasilitas overdraft sebasat US$ 1 juta (angka
penuh) untuk digunakan sebagai modal kerja
g. Overdraft facilities amounting to US$ 1 million
(full amount) for working capital.

Untuk semua fasilitas diatas, dapat digunakan
bersama sama dengan nilai maksimum US$ 8 juta
(angka penuh). Dengan jangka waktu satu tahun
sampai dengan 22 September 2011 dan dapat
diperpanjang.
All facility above, can be used at the same time with
the plafond US$ 8 million (full amount). With the
period until 22 September 2011 and can be
extended.

Untuk pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia
Tbk, Perusahaaan memberikan jaminan berupa
mesin, peralatan, piutang, persediaan dan tanah /
bangunan milik anak perusahaan.
For loan from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, the
Company has pledge their machine, equipment,
account receivable, inventories and land / building
from its subsidiary.

11. HUTANG USAHA 11. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok atas
pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan
pembantu dengan rincian sebagai berikut:
This account represents amounts due to suppliers
arising from purchases of raw materials, spare parts
and supplies, with the details are as follow:

a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok,
adalah sebagai berikut:
a. Total trade payables by suppliers, are as follows:


2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
PT Tembaga Mulia Semanan
185.126.765 85.610.984
PT Tembaga Mulia Semanan
Daewoo
25.616.274 38.129.151
Daewoo
PT Walsin Lippo I ndustries
12.630.898 12.273.686
PT Walsin Lippo Industries
PT KMI Wire and Cable Tbk
9.393.879 -
PT KMI Wire and Cable Tbk
Rio Tinto Alcan I nc 8.113.550 9.631.925
Rio Tinto Alcan Inc
Rio Tinto Aluminium Limited 3.862.849 4.956.279
Rio Tinto Aluminium Limited
Hanhwa Corporation
2.858.347 -
Hanhwa Corporation
Yangtze Optical Fibre and Cable Company
2.575.601 -
Yangtze Optical Fibre and Cable Company
Shanghai Wellwin I nternational Business
2.257.019 -
Shanghai Wellwin International Business
Sam Hwan I ndustry Co., Ltd 2.239.712 2.000.541
Sam Hwan Industry Co., Ltd
Shanghai Wanyi Co., Ltd
1.440.988 -
Shanghai Wanyi Co., Ltd
PT I ndonesia Asahan Aluminium 1.238.612 1.785.931
PT Indonesia Asahan Aluminium
CV Gelora Mas 945.781 -
CV Gelora Mas
PD Karya Alam 812.018 -
PD Karya Alam
PT Petrokimia Nusantara I nterindo 799.808 -
PT Petrokimia Nusantara Interindo
PT Prima Karya Nusa 653.870 1.212.365
PT Prima Karya Nusa
PT Ryu Ei Kogyo 601.569 - PT Ryu Ei Kogyo
Dipindahkan 261.167.540 155.600.862 Brought forward


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/23 Exhibit E/23

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)


2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
Pindahan 261.167.540 155.600.862 Carried forward
PT Haspelindo Jaya 586.732 -
PT Haspelindo Jaya
Metal Reclamation 549.910 -
Metal Reclamation
PT Kemasindo Cepat Nusantara 544.854 - PT Kemasindo Cepat Nusantara
Glencore
- 22.279.843
Glencore
PT Sucaco
- 10.842.480
PT Sucaco
Alcan Primary Metal Pty, Ltd. - 8.190.433
Alcan Primary Metal Pty, Ltd.
PT T i t a n - 4.791.751
PT T i t a n
Ahnjin Trading Corporation
- 4.194.435
Ahnjin Trading Corporation
PT Riken Asahi Plastics I ndonesia
- 2.522.405
PT Riken Asahi Plastics Indonesia
Lain-lain (Saldo di bawah Rp 500 Juta) 4.001.831 3.569.374 Others (Balance below under Rp500 million)
266.850.867 211.991.583
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 28) 50.509.458 70.619.459 Related parties (Note 28)
J u m l a h 317.360.325 282.611.042 T o t a l

2 0 1 0 2 0 0 9
Dolar Amerika Serikat
270.029.479 269.934.677
U.S Dollar
Rupiah
37.299.243 6.960.152
Rupiah
Dolar Singapura
7.203.449 2.300.982
Singapore Dollar
GBP
2.797.693 1.751.759
G B P
Yen Jepang
15.923 14.629
Japan Yen
E u r o
14.538 1.479.170
E u r o
Y u a n - 169.673 Y u a n
J u m l a h 317.360.325 282.611.042 T o t a l


12. HUTANG PEROLEHAN ASET TETAP 12. LIABILITIES FOR ACQUISITION OF PROPERTY,
PLANT AND EQUIPMENT

2 0 1 0 2 0 0 9
Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd. 674.325 1.844.715 Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd.
Hangzhou Steam Turbine - 172.020 Hangzhou Steam Turbine
Foshan Co. Pte - 134.318 Foshan Co. Pte
J u m l a h 674.325 2.151.053 T o t a l

Hutang tersebut merupakan hutang yang timbul
dalam rangka pemasangan dan pembelian impor suku
cadang untuk mesin pembangkit listrik anak
perusahaan. Hutang tersebut tidak ada jaminan dan
tidak dikenakan bunga.
The liabilities arose mainly from installation and
purchase of imported spareparts by the subsidiary
for electric generator. These payables are without
calarteral and non-interest bearing.
11. HUTANG USAHA (Lanjutan) 11. TRADE PAYABLES (Continued)
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang
adalah sebagai berikut:
b. Total trade payables by currency are as follows:

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian
bahan baku utama dan pembantu, baik dari
pemasok dalam maupun luar negeri berkisar
30 sampai dengan 180 hari.
Purchases of raw and indirect materials, both
from local and foreign suppliers, have credit
terms of 30 to 180 days.

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/24 Exhibit E/24

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

13. HUTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES

2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
Sugama 5.165.317 5.165.317 Sugama
Ongko Jaya 2.500.000 2.500.000 Ongko Jaya
Sutanto 2.500.000 2.500.000 Sutanto
S u s i 2.000.000 2.000.000 S u s i
Suhendro 2.000.000 2.000.000 Suhendro
H a l i m 1.500.000 1.500.000 H a l i m
E d d y 1.000.000 2.200.000 E d d y
Arifin 1.000.000 - Arifin
L i s a 1.000.000 1.000.000 L i s a
Budi Santoso - 5.343.091 Budi Santoso
Soebiantoro - 1.000.000 Soebiantoro
I w a n - 700.000 I w a n
Lain-lain (Saldo di bawah Rp500 juta) 230.121 119.084 Others (Balance below 500 million)
J u m l a h 18.895.438 26.027.492 T o t a l

Hutang tersebut merupakan pinjaman modal kerja
dalam rupiah dengan tingkat bunga antara 1% - 1,3%
per bulan. Semua pinjaman tunai ini tanpa jadual
pengembalian yang pasti.
The payables represent working capital loans in
rupiah amount with interest ranged from 1% - 1.3%
per month. The loans have no fixed terms of
repayment.


14. UANG MUKA PENJUALAN 14. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties
ABB Salalah 2.003.949 - ABB Salalah
Sansaine 1.358.613 - Sansaine
Tridaya 665.380 - Tridaya
KMI Wire 452.101 - KMI Wire
Sumber Rezeki 425.482 - Sumber Rezeki
PLN Pikitring Sulawesi - 8.874.041 PLN Pikitring Sulawesi
PT Tuban Energi - 1.530.713 PT Tuban Energi
PT Kencana Alam - 1.420.500 PT Kencana Alam
PT Wisma Sarana - 1.274.840 PT Wisma Sarana
PT Tembaga Mulia Semanan - 1.246.918 PT Tembaga Mulia Semanan
Z e l a n - 804.503 Z e l a n
PT Sumber Mas - 700.000 PT Sumber Mas
PT Audex - 554.117 PT Audex
MUT Engineering - 542.397 MUT Engineering
Lain-lain (Saldo di bawah Rp 400 juta) 1.547.024 2.027.994 Others (Balance below Rp 400 million)
6.452.549 18.976.023
Pihak yang mempunyai hubungan
Istimewa (catatan 28)
1.642.519 15.234.936
Related parties (Note 28)
J u m l a h 8.095.068 34.210.959 T o t a l






These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/25 Exhibit E/25

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

2 0 1 0 2 0 0 9
Jasa teknik 4.135.860 6.016.000 Technical fees
Listrik 766.550 697.165 Electricity
Pengangkutan 385.953 597.534 Transportation
Gaji dan tunjangan
109.489
168.900 Salaries and allowances
Asuransi 57.605 282.214 Insurance
Komisi - 175.059 Commission
Lain-lain
868.122 6.265.723
Others
J u m l a h 6.323.579 14.202.595 T o t a l


16. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN 16. FINANCE LEASE

Perusahaan memperoleh fasilitas berupa sewa
pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009, adalah sebagai berikut:

Rincian sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo:
The company obtains the facility such as the future
minimum lease payments based on the lease
agreements. On 31 December 2010 and 2009, are as
follows:

The details of finance lease by due dates:

2 0 1 0 2 0 0 9
Antara satu sampai lima tahun 3.006.515 2.128.328 Between one and five years
Dikurangi biaya pembiayaan masa datang 443.861) ( 407.283) ( Less future finance charge
Nilai kini sewa pembiayaan 2.562.654 1.721.045 Present value of finance leases
Dikurangi: L e s s:
Bagian jangka pendek 1.002.632) ( 722.812) ( Current portion
Bagian jangka panjang 1.560.022 998.233 Long term portion

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan
menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan
melalui pembiayaan sewa pembiayaan. Jangka waktu
sewa adalah 3-5 tahun dengan tingkat bunga berkisar
6% - 10% flat per tahun. Semua hutang sewa
pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar
setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Hutang ini
dijamin dengan aset tetap pembiayaan yang
bersangkutan (Catatan 8).
The management of the Company and its subsidiary
established a policy to purchase vehicles for
operations through finance lease. The leases have
terms between 3-5 years with effective interest
rate ranged from 6% - 10% flat per annum. All the
finance lease are denominated in Rupiah, payable
every month at fixed amounts. The finance lease is
secured by the related leased assets (Note 8).
















These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/26 Exhibit E/26

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham dan pemiliknya per tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The shareholders and their respective shareholdings
as of 31 December 2010 and 2009 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah modal
saham/ pemilikan/ disetor/
Number of Percentage Total paid-up
Pemegang saham shares of ownership Shareholders
PT Monaspermata Persada 79.485.000 52,57% 39.742.500 PT Monaspermata Persada
PT I ndolife Pensiuntama 26.578.300 17,58% 13.289.150 PT Indolife Pensiuntama
Fujikura Ltd, Japan 20.430.000 13,51% 10.215.000 Fujikura Ltd, Japan
Fujikura Asia Ltd, Singapore 9.810.000 6,49% 4.905.000 Fujikura Asia Ltd, Singapore
Masyarakat Public
(masing-masing di bawah 5%) 14.896.700 9,85% 7.448.350 (each under 5%)
151.200.000 100,00% 75.600.000

18. AGIO SAHAM 18. ADDITIONAL ON PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini
merupakan agio saham sehubungan dengan penjualan
saham Perusahaan pada penawaran umum kepada
masyarakat tahun 1992:
On 31 December 2010 and 2009, this account consists
of additional paid-in capital related to sale of shares
thorugh public offering in 1992:



2 0 1 0 2 0 0 9
Tahun 1992: In 1992:
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran Proceeds from issuance of
10.000.000 saham 47.500.000 47.500.000 10,000,000 shares
Jumlah yang dicatat
sebagai modal disetor 10.000.000) ( 10.000.000) ( Total par value of share capital
Saldo agio saham - bersih sebelum Additional paid-in capital - net before
kapitalisasi 37.500.000 37.500.000 capitalization
Kapitalisasi menjadi modal saham pada Capitalization to paid-up share capital
tahun 1994 33.600.000) ( 33.600.000) ( in 1994
Saldo agio saham 3.900.000 3.900.000 Additional paid-in capital














These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/27 Exhibit E/27

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

19. PENJUALAN BERSIH 19. NET SALES

a. Rincian penjualan bersih menurut kelompok
barang, adalah sebagai berikut:
a. Details of net sales by type of products, are as
follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
Kabel listrik tegangan rendah: Low voltage power cables:
Kabel tembaga 442.470.000 360.054.696 Copper
Kabel aluminium 163.731.000 168.582.494 Aluminium
Kabel listrik tegangan menengah 144.232.000 148.325.237 Medium voltage power cables
Kabel telepon: Telephone cables:
Kabel serat optic 39.708.379 38.982.893 Fiber optic
Kabel metalik 23.637.000 30.423.745 Metallic
Energi listrik 16.944.759 16.607.080 Electrical power
Jumlah Penjualan Bersih 830.723.138 762.976.145 Total net sales


b. Rincian penjualan bersih menurut kelompok
langganan, adalah sebagai berikut:
b. The details of net sales by group of customers,
are as follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
L o k a l 653.510.144 511.997.578 L o c a l
Ekspor 177.212.994 250.978.567 Export
Penjualan bersih 830.723.138 762.976.145 Net sales

Persentase penjualan kepada pihak hubungan
istimewa adalah sebesar 29,61% (2009: 19,47%)
dari jumlah penjualan (Catatan 28).
Percentage of sales made to related parties is
amounted to 29.61% (2009: 19.47%) of total sales
(Note 28).



























These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/28 Exhibit E/28

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

20. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. COST OF GOODS SOLD

2 0 1 0 2 0 0 9
Persediaan bahan baku Raw materials
Awal tahun 23.607.303 35.630.853 At beginning of year
Pembelian 659.277.842 589.764.851 Purchases
Tersedia untuk dipakai 682.885.145 625.395.704 Available for use
Akhir tahun 23.240.384) ( 23.607.303) ( At end of year
Bahan baku yang digunakan 659.644.761 601.788.401 Raw materials used
Upah langsung 22.823.868 20.540.566 Direct labor
Beban produksi tidak
langsung (Catatan 21) 39.605.874 36.239.066 Manufacturing expenses (Note 21)
Jumlah beban produksi 722.074.503 658.568.033 Total manufacturing costs
Persediaan barang dalam proses Work in process
Awal tahun 33.354.675 33.704.541 At beginning of year
Akhir tahun 63.847.919) ( 33.354.675) ( At end of year
Beban pokok produksi 691.581.259 658.917.899 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Finished goods
Awal tahun 75.454.516 62.306.197 At beginning of year
Pembelian 81.237.540 48.549.377 Purchases
Akhir tahun 63.876.154) ( 75.454.516) ( At end of year
Jumlah Beban Pokok Penjualan 784.397.161 694.318.957 Total Cost of Goods Sold

Persentase pembelian bahan baku pada tahun 2010
sebesar 13% (2009: 38%) dilakukan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28).
Percentage of purchases raw materials in 2010
amounting to 13% (2009: 38%) were from related
parties (Note 28).

Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dari
pihak hubungan istimewa yang melebihi 10% dari
jumlah pembelian bersih tahun 2010 dan 2009:
The following are details of purchases from related
partsies which representing more than 10% of total
net purchases for 2010 and 2009:

2 0 1 0 2 0 0 9
PTTembaga Mulia Semanan Tbk 305.973.353 109.291.783 PTTembaga Mulia Semanan Tbk
PT Sinar Monas Industries - 93.545.038 PT Sinar Monas Industries
PT Multi Tembaga Utama - 70.051.483 PT Multi Tembaga Utama
PT Alumina Metal Utama - 69.501.346 PT Alumina Metal Utama
Glencore - 55.857.409 Glencore
J u m l a h 305.973.353 398.247.059 T o t a l







These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/29 Exhibit E/29

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

21. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 21. MANUFACTURING EXPENSES

2 0 1 0 2 0 0 9
Penyusutan (Catatan 8) 10.117.731 9.846.654 (Note 8) Depreciation
Listrik, air dan gas 8.921.858 8.730.640 Electricity, water and gas
Perbaikan dan pemeliharaan 8.701.193 8.368.030 Repairs and maintenance
Bahan bakar dan pelumas 5.534.906 4.605.504 Fuel and oil
Gaji dan tunjangan 2.106.747 1.529.966 Salaries and allowance
Jasa profesional 1.821.108 1.401.622 Professional fees
Pemakaian suku cadang 382.816 85.390 Using spare part
Perjalanan dinas 280.331 282.486 Traveling
Laboratorium dan pengujian 245.337 409.815 Laboratory and testing
Pertemuan dan pergaulan 229.974 189.963 Meeting and entertainment
Asuransi 128.073 229.781 Insurance
Komunikasi 63.262 84.421 Communication
Sewa gudang 25.100 24.000 Warehouse lease
Lain-lain 1.047.438 450.794 Others
Jumlah Beban Produksi Tidak Total Manufacturing
39.605.874 36.239.066 Langsung (Catatan 21) Expenses (Note 21)

22. BEBAN USAHA 22. OPERATING EXPENSES

2 0 1 0 2 0 0 9
Beban Penjualan Selling Expenses
Pengangkutan 7.472.879 8.969.386 Freight out
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 2.692.361 2.701.161 Salaries, wages and allowances
Perjalanan dinas 1.231.518 849.460 Traveling
Komisi penjualan 1.115.708 1.855.437 Sales commission
Pertemuan dan pergaulan 714.793 487.936 Meeting and entertainment
Beban penyisihan piutang ragu-ragu 628.073 1.600.000 Provision for doubtful accounts
Penyusutan (Catatan 8) 436.995 479.099 Depreciation (Note 8)
Denda keterlambatan pengiriman 356.311 1.430.770 Penalties for late deliveries
Alat tulis dan cetak 243.150 283.297 Office supplies and stationeries
Bahan bakar dan pelumas 195.869 195.737 Fuel and oil
Perbaikan dan pemeliharaan 152.881 145.870 Repairs and maintenance
Riset dan pengembangan 77.500 71.433 Research and development
Advertensi dan promosi 13.726 32.808 Advertising and promotion
Lain-lain 3.113.716 2.297.348 Others
Jumlah Beban Penjualan 18.445.480 21.399.742 Total Selling Expenses





These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/30 Exhibit E/30

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

22. BEBAN USAHA (Lanjutan) 22. OPERATING EXPENSES (Continued)

2 0 1 0 2 0 0 9
Beban Umum dan Administrasi General and Adminisrative Expenses
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 11.071.576 11.906.917 Salaries, wages and allowances
Beban imbalan pasca-kerja (Catatan 27) 5.418.588 3.927.282 Employee benefits expenses (Note 27)
Penyusutan (Catatan 8) 2.146.095 2.966.963 Depreciation (Note 8)
Perbaikan dan pemeliharaan 1.466.216 1.198.054 Repairs and maintenance
Jasa profesional 1.949.056 1.839.147 Professional fees
Representasi dan sumbangan 796.241 511.306 Representation and donation
Komunikasi 574.264 539.860 Communication
Perjalanan dinas 593.572 520.675 Traveling
Lain-lain 346.856 581.515 Others
Total General and
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 24.362.464 23.991.719 Adminisrative Expenses
Jumlah Beban Usaha 42.807.944 45.391.461 Total Operating Expenses

23. BEBAN PINJAMAN 23. INTEREST EXPENSES

Akun ini meliputi beban bunga atas pinjaman-
pinjaman sebagai berikut:
This account consist of interest expenses ofthe loan
as following :


2 0 1 0 2 0 0 9
Pinjaman bank 12.547.958 15.986.636 Bank loans
Sewa pembiayaan 307.771 417.894 Finance lease
Lain-lain 2.208.712 1.838.368 Others
J u m l a h 15.064.441 18.242.898 T o t a l

24. PERPAJAKAN 24. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2 0 1 0 2 0 0 9
Taksiran klaim pajak penghasilan 8.122.267 12.835.490 Estimated claim corporate income
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 13.935.623 10.323.895 Value Added Tax - Net
Jumlah 22.057.890 23.159.385 T o t a l








These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/31 Exhibit E/31

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued)

b. Hutang Pajak b. Tax Payable

2 0 1 0 2 0 0 9
Pajak Penghasilan: Income Taxes:
Pasal 21 263.732 393.332 Article 21
Pasal 23 527.772 834.819 Article 23
Pasal 29 - 23.281 Article 29
Jumlah 791.504 1.251.432 T o t a l

c. Pajak penghasilan c. Income tax

Beban pajak Perusahaan, terdiri dari:
Tax expense of the Company consists of the
following:

2 0 1 0 2 0 0 9
Pajak kini 1.312.589) ( 10.017.552) ( Current tax
Pajak tangguhan 1.926.090) ( 3.974.762) ( Deferred tax
Jumlah 3.238.679) ( 13.992.314) ( T o t a l


d. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dengan laba kena pajak, adalah
sebagai berikut:
d. Current Tax

A reconciliation between income before tax per
consolidated statements of income and taxable
income, is as follow :

2 0 1 0 2 0 0 9
Laba sebelum pajak menurut Income before tax per
laporan laba rugi konsolidasi 2.223.141 29.831.411 consolidated statements of income
Laba (rugi) anak perusahaan 2.791.721) ( 723.836 Subsidiary's (loss) income
Laba Perusahaan 5.014.862 29.107.575 Income of the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences :
Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap 201.490) ( 731.330 plant and equipment
Perbedaan tetap: Permanent differences :
Amortisasi biaya keuangan 2.695.709) ( - Amortization of finance expense
Beban pergaulan dan pertemuan 1.529.735 1.046.268 Meeting and entertainment
Penyusutan aset sewa pembiayaan 922.623 813.377 Depreciation of leased assets
Beban bunga sewa pembiayaan 300.402 417.894 Interest expenses of lease liabilities
Penyisihan piutang ragu-ragu 628.073 1.600.000 Provision for doubtful accounts
Penghasilan bunga 509.934) ( 638.944) ( Interest income
Biaya kantin dan tunjangan lainnya
261.792 2.699.473
Canteen expense and other allowance
436.982 5.938.068
Pendapatan kena pajak 5.250.354 35.776.973 Taxable income




These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/32 Exhibit E/32

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued)

d. Pajak Kini (Lanjutan) d. Current Tax (Continued)

2 0 1 0 2 0 0 9
Tarif pajak 25% Tax rate 25% on
tahun 2010 (2009: 28%) 1.312.589 10.017.552 2010 (2009: 28%)

Pajak penghasilan dibayar di muka: Prepayment of income taxes :
Pajak Penghasilan Pasal 25 1.411.554 8.800.221 Income Tax Article 25
Pajak Penghasilan Pasal 23 36.500 - Income Tax Article 23
Pajak Penghasilan Pasal 22 7.986.802 1.194.050 Income Tax Article 22
9.434.856 9.994.271
Taksiran (klaim) hutang Estimated (claim) payable
pajak penghasilan 8.122.267) ( 23.281 corporate income tax


Pada tanggal 17 Mei 2010, perusahaan telah
menerima pengembalian kelebihan pembayaran
pajak penghasilan 2008 sebesar Rp 11.880.521
berdasarkan surat ketetapan lebih bayar (SKPLB)
No 00154/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010
dari kantor pajak.
On 17 May 2010, the company has received
refund of overpayment corporate income tax
2008 amounting to Rp 11,880,521 based on tax
assesment letter (SKPLB)
No. 00154/406/08/054/10 dated 23 April 2010
from tax offices.

Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2010 dan
2009 sebagaimana yang disajikan di atas adalah
sesuai dengan jumlah yang akan dilaporkan
dalam Surat Pemberitahuan Tahunan untuk
tahun tahun yang bersangkutan kepada kantor
Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa
(KPP-PMB).
Estimated of taxable income for 2010 and 2009
which are presented above is in accordance with
the amounts reported in the annual for that year
to the Tax Office Enterance Stock (KPP-PMB).

e. Pajak Tangguhan

Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan
Perusahaan dan anak perusahaan, adalah sebagai
berikut:
e. Deferred Tax

The details of the Company and its subsidiarys
deferred tax assets ( liabilities ), are as follows :
2 0 0 8
Penyesuaian
perubahan tarif
pajak dari 28%
menjadi 25%
/Adjutment for
change the tax
rate from 28%
to 25%
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laba rugi/
Charged
(credited) to
statements of
income
2 0 0 9
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laba rugi/
Charged
(credited) to
statements of
income
2 0 1 0
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Kesejahteraan karyawan 2.426.955 260.041) ( 46.452 2.213.366 66.598 2.279.964 Employee benefits
Rugi fiskal 6.922.580 741.705) ( 2.938.362) ( 3.242.513 1.944.235) ( 1.298.278 Fiscal loss
Jumlah 9.349.535 1.001.746) ( 2.891.910) ( 5.455.879 1.877.637) ( 3.578.242 Total
Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities
Property, plant
Aset tetap 973.489) ( 104.313 185.419) ( 1.054.595) ( 48.453) ( 1.103.048) ( and equipment
Jumlah 973.489) ( 104.313 185.419) ( 1.054.595) ( 48.453) ( 1.103.048) ( Total
Aset tangguhan Bersih 8.376.046 897.433) ( 3.077.329) ( 4.401.284 1.926.090) ( 2.475.194 Deferred tax assets Net


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/33 Exhibit E/33

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

24. PERPAJAKAN (Lanjutan) 24. TAXATION (Continued)

Rekonsiliasi antara penghasilan beban pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax expense and the
amounts computed by applying the effective tax
rates to income before tax of the Company is as
follow :

e. Pajak Tangguhan (Lanjutan) e. Deferred Tax (Continued)

2 0 1 0 2 0 0 9
Laba Perusahaan sebelum pajak 5.014.862 29.107.575 Income before tax of the Company
Pajak penghasilan sesuai tarif 1.253.716 8.150.121 Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban)
yang tidak dapat diperhitungkan Tax effects of non deductible
menurut fiskal : income (expenses) :
Amortisasi biaya keuangan 673.927) ( - Amortization of finance expense
Beban pergaulan dan pertemuan 382.434 292.955 Meeting and entertainment
Penyisihan piutang ragu-ragu 157.018 448.000 Provision for doubtful accounts
Beban bunga sewa pembiayaan 75.101 117.010 Interest expenses of lease liabilities
Penyusutan aset sewa pembiayaan 230.656 227.746 Depreciation of finance assets
Penghasilan bunga 127.484) ( 178.904) ( Interest income
Lain-lain 65.449 755.853 Others
Penyesuaian saldo awal aset pajak Adjusment to beginning balance defered
tangguhan akibat perubahan tarif - 670.450 deferred tax assets for exchange tax rate
109.247 2.333.110
Beban pajak 1.362.963 10.483.231 Tax expense of the Company
Beban pajak anak perusahaan 1.875.716 3.509.083 Tax expenses of the Subsidiary
Jumlah Beban Pajak 3.238.679 13.992.314 Total Tax Expense


25. LABA PER SAHAM 25. EARNINGS PER SHARE

Laba Per Saham Dasar

Pada tahun 2010 dan 2009, laba (rugi) bersih yang
digunakan Perusahaan untuk perhitungan laba per
saham dasar masing-masing adalah (Rp 1.020.538)
dan Rp 15.842.081. Jumlah rata-rata saham yang
beredar untuk tahun 2010 dan 2009 adalah
151.200.000 saham.
Basic Earnings per Share

In 2010 dan 2009, net income (loss) which is used by
the Company to calculate earnings per share are
amounted to (Rp 1,020,538) and Rp 15,842,081,
respectively. The weighted averaged number of
shares outstanding was 151,200,000 shares in 2010
and 2009.

26. DIVIDEN 26. DIVIDEND

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat
No. 8 tanggal 19 Juli 2010 dari notaris Ati Mulyani,
SH., MKn. notaris di Jakarta. Pemegang saham
menyetujui pembagian dividen tunai sebesar
Rp 4.536.000 dan membentuk cadangan umum
sebesar Rp 3.000.000. Dividen tunai telah dibagikan
pada tanggal 27 Agustus 2010.
Based on the Annual General Shareholders' Meeting
as stated by notarial deed No. 8 dated 19 July 2010
from notary Ati Mulyani, SH., Mkn. notary in
Jakarta. The shareholders approved to distributed a
cash dividend of USD 4,536,000 and provided a
general reserve amounting to Rp 3,000,000. The cash
dividend had been distributed on 27 August 2010.




These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/34 Exhibit E/34

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

27. IMBALAN PASCA-KERJA 27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh
aktuaris independen PT Jasa Aktuaria Tiwikrama
tanggal 23 Februari 2011, yang digunakan dalam
menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai
berikut :
The cost of providing post-employment benefits is
calculated by an independent actuary PT Jasa
Aktuaria Tiwikrama dated 23 February 2011, the
actuarial valuation was carried out using the
following key assumptions:

Perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja
tersebut adalah 581 karyawan tahun 2010 (2009: 569
karyawan).
The Company provided post - employment benefits
for its qualifying employees in accordance with
Labor Law No. 13/2003. The total of employees
entitled to the benefits is 581 employees in 2010
(2009: 569 employees).


Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh
aktuaris independen PT Jasa Aktuaria Tiwikrama
tanggal 23 Februari 2011, yang digunakan dalam
menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai
berikut :
The cost of providing post-employment benefits is
calculated by an independent actuary PT Jasa
Aktuaria Tiwikrama dated 23 February 2011, the
actuarial valuation was carried out using the
following key assumptions:

2 0 1 0 2 0 0 9
Tingkat diskonto per tahun
10,00% 10,00%
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji per tahun
7,00% 7,00%
Salary increment rate
Tingkat kematian
TMI-2 TMI-2
Mortality rate
Tingkat cacat
5,00% 5,00%
Disability rate
Tingkat pengunduran diri per tahun
4% s/d 25
tahun dan
4% s/d 25
tahun dan
Resignation rate
1% pada
usia 45
tahun
1% pada
usia 45
tahun
Tingkat pensiun normal
100,00% 100,00%
Normal retirement

Beban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan
laba rugi adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expense is recognized in
statement of income as follows :

2 0 1 0 2 0 0 9
Beban jasa kini 1.313.785 893.661 Current service cost
Beban bunga 1.620.684 1.574.758 Interest cost
Amortisasi kerugian aktuaria 1.614.274 1.383.864 Amortization actuarial losses
Amortisasi jasa masa lalu 74.999 74.999 Amortization past service cost
Keuntungan yang diakui dari kelebihan 15.013) ( - Gain recognized on the excess
4.608.729 3.927.282
Beban imbalan pasca-kerja Post employment benefits expense -
anak perusahaan 266.392 185.806 subsidiary company
J u m l a h 4.875.121 4.113.088 T o t a l







These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/35 Exhibit E/35

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

27. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Kewajiban imbalan pasca-kerja di neraca, adalah
sebagai berikut :
Provision for post-employment benefits is
recognized in balance sheets, are as follows :

2 0 1 0 2 0 0 9
Nilai kini kewajiban 23.032.347 16.214.266 Present value of obligation
Biaya jasa lalu yang belum diakui 541.547) ( 616.546) ( Unrecognized past service cost
(Laba) rugi aktuarial yang belum diakui 475.745) ( 1.823.466 Unrecognized actuarial (gain) losses
22.015.055 17.421.186
Kewajiban imbalan pasca-kerja - Provision for post-employment benefits
anak perusahaan 826.357 570.627 - subsidiary company
Saldo akhir 22.841.412 17.991.813 Ending balance

Mutasi kewajiban bersih di neraca, adalah sebagai
berikut :
Movements in the liability recognized in the balance
sheet, are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal 17.421.186 15.015.557 Beginning balance
Pembayaran manfaat 14.860) ( 1.521.653) ( Benefit payments
Beban tahun berjalan 4.608.729 3.927.282 Expense in current year
22.015.055 17.421.186
Kewajiban imbalan pasca-kerja Provision for post-employment benefits -
anak perusahaan 826.357 570.627 subsidiary company
Saldo akhir 22.841.412 17.991.813 Ending balance

28. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA 28. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa:

a. PT Monaspermata Persada dan Fujikura Asia Ltd.,
Singapore adalah pemegang saham Perusahaan.

b. Pemegang saham mayoritas Perusahaan juga
merupakan pemegang saham PT Multi Tembaga
Utama, PT Aluminametal Utama dan
PT Sinarmonas Industries.

c. Perusahaan dimana pengurusnya merupakan
keluarga dari pengurus Perusahaan adalah
CV Sarihon Elektrik dan Nextrom Enterprise Pte.
Ltd., Singapura (NEL).

d. Perusahaan menyewa bangunan kantor di Mega
Glodok Kemayoran milik PT Monaspermata
Persada. Beban sewa tahun 2010 dan 2009 sebesar
Rp 350.532.

e. Perusahaan menjual tembaga sisa dan aluminium
sisa (barang scrap) kepada PT Multi Tembaga
Utama dan PT Sinar Monas Industries.
f. Pada tahun 2010 dan 2009, penjualan kepada
Nextrom Enterprise Pte. Ltd. merupakan
penjualan barang jadi dan piutang yang timbul
dicatat sebagai piutang usaha.
Nature of Relationship:

a. PT Monaspermata Persada and Fujikura Asia Ltd.,
Singapore are shareholders of the Company.

b. The Companies with stockholder also majority
shareholders of the Company are PT Multi
Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama and
PT Sinarmonas Industries.

c. The Companies with common member of the
family of the Companys management are
CV Sarihon Elektrik and Nextrom Enterprise Pte.
Ltd., Singapore (NEL).

d. The Company leases the PT Monaspermata
Persadas office at Mega Glodok Kemayoran.
Lease expenses for the 2010 and 2009 amounting
to Rp 350,532.

e. The Company sold scrap to PT Multi Tembaga
Utama and PT Sinar Monas Industries.


f. In 2010 and 2009, sales the Company to Nextrom
Enterprice Pte., Ltd. represent sales of finished
goods and receivable arise from its sales were
recorded as trade receivable.





These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/36 Exhibit E/36

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

28. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 28. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)

Saldo piutang dan hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa :
The balances of trade receivables and trade payables
with related parties :



Piutang usaha Trade receivable
2 0 1 0 2 0 0 9
PT Monaspermata Persada 26.900.768 21.848.801 PTMonaspermata Persada
Fujikura 13.358.792 54.861 Fujikura
Nextrom Enterprise Pte. Ltd. 8.051.706 2.071.850 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
PT Sinarmonas Industries 2.794.176 3.874.306 PTSinarmonas Industries
PT Multi Tembaga Utama 27.692 94.611 PTMulti Tembaga Utama
PT Alumina Metal Utama - 20.051.103 PTAlumina Metal Utama
PT Wanda Jembo Cable - 256.948 PTWanda Jembo Cable
J u m l a h (Catatan 4) 51.133.134 48.252.480 (Note 4) T o t a l


Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut
dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak
tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-
ragu.

Based on the review of the status of related parties,
the Companys management release the opinion that
all the accounts are collectible, no allowance is
necessary accordingly.

Hutang usaha Trade accounts payable
2 0 1 0 2 0 0 9
PT Sinarmonas Industries 37.399.161 19.595.697 PT Aluminametal Utama
Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd 4.796.318 1.327.531 Koperasi Karyawan PT JCC
PT Multi Tembaga Utama 3.843.530 36.055.794 PT Sinarmonas Industries
PT Aluminametal Utama 2.151.725 11.946.569 Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd
Fujikura Asia Ltd 1.955.150 1.627.127 CV Sarihon Electrik
CV Sarihon Electrik 178.452 - PT Multi Tembaga Utama
Koperasi Karyawan PT JCC
145.909
66.741 Fujikura Asia Ltd
PT Monas Permata Persada 39.213
-
J u m l a h (Catatan 11) 50.509.458 70.619.459 (Note 11) T o t a l

Uang muka penjualan Advances from customer
2 0 1 0 2 0 0 9
PTAluminametal Utama 1.453.892 12.402.723 PT Aluminametal Utama
PT Sinarmonas Industries 188.627 - PT Sinarmonas Industries
Nextrom Enterprise Pte. Ltd - 2.832.213 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
J u m l a h (Catatan 14) 1.642.519 15.234.936 (Note 14) T o t a l


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/37 Exhibit E/37

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

28. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 28. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan
transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi
antara lain:

a. Tahun 2010, 29,48% dari jumlah penjualan
(2009: 19,47%), merupakan penjualan kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dimana menurut manajemen dilakukan dengan
tingkat harga dan syarat-syarat normal
sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak
ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas
penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari
piutang usaha, yang meliputi 11,51% (2009: 8,21%)
dari jumlah aset.
Transaction with Related Parties

In the normal course of business, the Company
entered into certain transaction with related
parties, including the following :


a. In 2010, 29.48% from total sales (2009: 19.47%),
represent of the net sales to related parties,
according to management, were made at normal
price and conditions as those done with third
parties. At balance sheet dates, the receivables
from these sales were presented as trade
accounts receivable, which is constituted 11.51%
(2009: 8.21 %) respectively, of the total assets.

Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, sebagai berikut:
The details of sales to related parties, are as
follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
PTMonaspermata Persada
147.610.120
92.273.871 PTMonaspermata Persada
PT Alumina Metal Utama 50.503.078
25.633.148
PT Alumina Metal Utama
Fujikura Limited 26.301.753
71.947
Fujikura Limited
Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
17.473.071
20.178.024 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
PTSinarmonas Industries
2.363.290
9.606.674 PTSinarmonas Industries
PTMulti Tembaga Utama
619.041
538.579 PTMulti Tembaga Utama
C.V Sarihon Elektrik - 274.035 C.V Sarihon Elektrik
J u m l a h 244.870.353 148.576.278 T o t a l

b. Tahun 2010, 13,39 % (2009: 37,91%) dari jumlah
pembelian masing-masing merupakan pembelian
dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dimana menurut pendapat manajemen dilakukan
dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal
sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak
ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas
pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari
hutang usaha, yang meliputi 9,89% (2009: 15,16%)
dari jumlah kewajiban lancar.
b. In 2010, 13.39 % (2009: 37.91 %) from total
purchases represented of purchase from related
parties, which, according to management, were
made at normal prices and conditions as those
done with third parties. At balance sheet dates,
the liabilities for these purchases were
presented as trade account payable, which is
constituted 9.89% (2009: 15.16%) respectively, of
the total current liabilities.

Rincian pembelian kepada pihak hubungan
istimewa, sebagai berikut:
The details of purchases from related parties,
are as follows:

2 0 1 0 2 0 0 9
PT Sinarmonas Industries 56.590.649 79.560.884 PT Sinarmonas Industries
PT Alumina Metal Utama 21.191.429 69.501.346 PT Alumina Metal Utama
PT Multi Tembaga Utama 10.484.928 70.051.483 PT Multi Tembaga Utama
Fujikura Asia Ltd., Singapura - 4.495.396 Fujikura Asia Ltd., Singapore
J u m l a h 88.267.006 223.609.109 T o t a l





These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/38 Exhibit E/38

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

29. INFORMASI SEGMEN 29. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

2 0 1 0 2 0 1 0
% Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/
Rpmillion Rpmillion Rpmillion Rpmillion
Penjualan 90% 750.433 8% 63.345 2% 16.945 100% 830.723 S a l e s
Beban pokok penjualan 90% 708.443 8% 59.791 2% 16.163 100% 784.397 Cost of goods sold
Laba kotor 41.990 3.554 782 46.326 Gross profit
Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating
dialokasikan 42.808 expenses
Laba dari usaha 3.518 Income from operation
Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other
dapat dialokasikan 1.295) ( charge-net
Laba sebelum pajak 2.223 Income before tax
Pajak penghasilan 3.239) ( Income tax
Laba bersih sebelum 1.016) ( Net income before
hak minoritas minority interest
Hak minoritas 5) ( Minority interest
Laba bersih 1.021) ( Net income
Jumlah/
Total
Kabel listrik/
Power cable
Kabel telepon/
Telephone cable
Energi/
Energy



2 0 0 9 2 0 0 9
% Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/ % Rp Juta/
Rpmillion Rpmillion Rpmillion Rpmillion
Penjualan 89% 676.962 10% 69.407 2% 16.607 100% 762.976 S a l e s
Beban pokok penjualan 89% 618.924 9% 62.862 2% 12.533 100% 694.319 Cost of goods sold
Laba kotor 58.038 6.545 4.074 68.657
Gross profit
Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating
dialokasikan 45.392 expenses
Income from
Laba dari usaha 23.265 operation
Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other
dapat dialokasikan 6.566 charge-net
Laba sebelum pajak 29.831 Income before tax
Pajak penghasilan 13.992 Income tax
Laba bersih sebelum 15.839 Net income before
hak minoritas minority interest
Hak minoritas 3 Minority interest
Laba bersih 15.842 Net income
Jumlah/
Total
Kabel listrik/
Power cable
Kabel telepon/
Telephone cable
Energi/
Energy












These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/39 Exhibit E/39

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA
UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
sebagai berikut:
On 31 December 2010 and 2009, the Company and its
Subsidiary have monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows:
Mata uang
asing/
Ekuivalen
Rupiah/
Mata uang
asing/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Rupiah
Equivalent
Foreign
currency
Rupiah
Equivalent
A s e t A s s e t s
Kas dan setara kas US$ 3.418.842 30.738.806 4.596.252 43.204.769 Cash and equivalents
SG$ 23.327 162.847 30.156 202.000
EUR 66.955 800.514 147.719 1.995.637
GBP 13.500 187.569 109.401 1.653.516
JPY 319.888 35.188 685.917 69.761
AUD 2.026 18.524 - -
Piutang usaha Trade receivables
Pihak yang mempunyai US$ 1.723.184 15.493.147 2.873.442 27.010.355 Related parties
hubungan istimewa SG$ 1.020.128 7.121.514 206.115 1.380.664
EUR 514 6.145 - -
Pihak ketiga US$ 5.759.821 51.786.551 5.486.396 51.572.122 Third parties
SG$ 90.993 635.222 28.666 192.020
EUR 2.394 28.623 421.549 5.694.994
GBP 721.370 10.022.715 1.061.183 16.039.006
Uang muka US$ 1.687.510 15.172.402 - - Purchase advances
Jumlah Aset
132.209.767 149.014.844
Total Asset
2 0 1 0 2 0 0 9



Mata uang
asing/
Mata uang
asing/
Ekuivalen
Rupiah/
Foreign
currency
Ekuivalen Rupiah/
Rupiah equivalent
Foreign
currency
Rupiah
equivalnet
Kewajiban Liabilities
Hutang bank US$ 393.068 3.534.074 355.000 3.337.000 Bank loan
Hutang usaha Trade payable
Pihak yang mempunyai US$ 3.625.720 32.598.849 4.812.693 45.239.314 Related parties
hubungan istimewa SG$ 1.005.035 7.016.149 45.701 306.129
EUR 192.321 2.299.390 51.363 693.898
JPY 143.840 15.822 - -
Pihak ketiga US$ 26.457.648 237.880.713 4.901.696 46.075.942 Third parties
SG$ 18.207 127.103 54.544 365.364
YUN - - 66.902 92.100
JPY - - 47.947 4.876
GBP - - 32.941 497.879
Liabilities for acquisition of
Hutang perolehan aset tetap US$ 75.000 674.325 228.835 2.140.294 property, plant and equipments
Jumlah Kewajiban 284.146.425 98.752.796 Total Liabilities
Jumlah Kewajiban - Bersih 151.936.658 50.262.048 Total Liabilities -Net
2 0 1 0 2 0 0 9


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/40 Exhibit E/40

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA
UANG ASING (Lanjutan)
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCY (Continued)

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh
laba selisih kurs sebesar Rp 6.898.333
(2009 laba : Rp 16.713.518).
In 2010, the Company has gain on foreign exchange
Rp 6,898,333 (2009 gain : Rp 16,713,518).

14 Maret 2011 31 Desember 2010/ 31 Desember 2009/
14 March 2011 31 December 2010 31 December 2009
Mata uang Foreign Currencies
1 EUR 12.231,17 11.955,79 13.509,69 1 EUR
1 US $ 8.771,00 8.991,00 9.400,00 1 US $
1 SG $ 6.911,20 6.980,61 6.698,52 1 SG $
100 JPY 10.669,03 11.028,53 10.170,43 100 JPY
1 YUN 1.334,99 1.357,61 1.376,65 I YUN

Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin
berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin
mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan
terhadap mata uang lainnya.

Apabila kewajiban bersih dalam mata uang asing
pada tanggal 31 December 2010 dinyatakan dengan
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 14 Maret
2011, maka jumlah kewajiban akan turun sebesar
Rp 5.917.191.
In the future the rates still fluctuate, and Rupiah has
a possibility to depreciate significantly against other
currencies.


If net assets and liabilities in foreign currencies on
31 December 2010 are expressed using Bank
Indonesia middle rates as on 14 March 2011, total
liabilities will decrease by Rp 5,917,191.

31. IKATAN 31. COMITMENTS

a. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik


Pada tanggal 16 Mei 2001, Perusahaan dan anak
perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama
jual beli tenaga listrik berjangka 20 MW dengan
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam).
Perusahaan dan anak perusahaan akan
membangun dan mengoperasikan sebuah fasilitas
pembangkit listrik tenaga diesel dengan kapasitas
20 MW yang berlokasi di Baloi, Batam. PLN Batam
akan membeli tenaga listrik dari PT Jembo
Energindo (anak perusahaan) sebesar Rp 160 per
kwh tidak termasuk bahan bakar. Perjanjian ini
berlaku selama 8 tahun, sejak tanggal operasi
komersil yang telah ditetapkan antara PLN Batam
dan Perusahaan yaitu tanggal 15 Mei 2002. Pada
akhir masa perjanjian, PLN Batam mempunyai
hak opsi untuk membeli seluruh hak, kepemilikan
dan kepentingan Perusahaan atas fasilitas
pembangkit tenaga listrik diesel tersebut dengan
harga yang ditetapkan kemudian. Pada tahun
2009, perjanjian tersebut diamandemen dimana
PLN Batam diperbolehkan mengurangi
pembayaran. Rp 1 milyar (angka penuh) dari total
tagihan Perusahaan setiap bulannya. Hal ini
berlaku mulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan
Desember 2009. Disamping itu disepakati
penambahan masa kontrak selama 2 tahun
kedepan dengan harga Rp 250 per Kwh (berlaku
1 Januari 2010).
a. Purchase and Sale of Electrical Energy
Agreement

On 16 May 2001, the Company and its subsidiary
entered into a purchase and sale of electrical
energy agreement for 20 MW with PT Pelayanan
Listrik Nasional Batam (PLN Batam). The
Company and its subsidiary will develop and
operate a diesel electrical power generator
facility with 20 MW capacity located in Baloi,
Batam, PLN Batam will buy electrical energy from
PT Jembo Energindo (the subsidiary) at Rp 160
per kwh excluding cost of fuel. The agreement is
valid for a period of 8 years, starting from the
commercial operations, which will be determined
by PLN Batam and the Company, which has been
15 May 2002. At the expiration of the agreement,
PLN Batam has the option right to buy the
Companys every rights, ownership and interests
on the diesel electrical power generator at a
price that will be agreed later. On 2009, the
agreement had amended which PLN Batam is
allowed to reduce payments Rp 1 billion (full
amount) from the total of monthly billing
starting from July 2009 to December 2009. Beside
it, the company agreed to extend the contact for
the next 2 years with the price Rp 250 per Kwh
(effective per1 January 2010).


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/41 Exhibit E/41

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

31. IKATAN (Lanjutan) 31. COMITMENTS (Continued)

b. Bank Garansi

Dalam rangka kontrak penjualannya, Perusahaan
telah menyerahkan bank garansi sebagai jaminan
pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Mandiri
untuk kepentingan langganannya terutama
PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara, tender
dan ekspor. Pada tanggal 31 December 2010,
jumlah bank garansi yang masih berlaku adalah
sebesar Rp 7.311.610.
b. Bank Guarantees

In relation to the sales agreements, the Company
has submitted bank guarantees which are issued
by Bank Mandiri for the benefit of its customers,
mainly PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara,
bid bond and export. On 31 December 2010, total
bank guarantees outstanding amounted to
Rp 7,311,610.


32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI 32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES

a. Standard Chartered Bank a. Standard Chartered Bank

Standard Chartered Bank (SCB) telah
memperkenalkan transaksi derivatif kepada
direktur pemasaran. Tidak ada persetujuan untuk
semua transaksi, diberikan oleh rapat para
pemegang saham dan / atau komisaris. SCB
mengklaim bahwa transaksi tersebut dilakukan di
London Metal Exchange sesuai dengan Swaps dan
Derivatif Internasional Association (ISDA),
sehingga dengan itu, SCB mengajukan gugatan
kepada Perusahaan dengan jumlah
US $ 14.355.578. Perusahaan telah menolak untuk
mengakui / menerima klaim / kewajiban dan
menunjuk pengacara untuk menuntut bahwa
transaksi tidak adil dan bertentangan dengan
hukum di Indonesia dan juga anggaran dasar
Perusahaan. Dengan tidak adanya hasil negosiasi
yang berguna dengan SCB di mana hasilnya tidak
menguntungkan Perusahaan, Perusahaan telah
menunjuk pengacara untuk menyelesaikan secara
hukum, termasuk mendapatkan kompensasi dan
pengecualian dari semua tanggung jawab.
Standard Chartered Bank (SCB) has introduced a
derivative transaction to the director of
marketing. There is no approval for all
transactions, given by shareholders' meeting
and/or by commissioners. SCB claims that the
transaction is held in London Metal Exchange in
accordance with the International Swaps and
Derivatives Association (ISDA), which with it, SCB
proposed a claim to the Company for an amount
of US$ 14,355,578. The Company has refused to
admit/accept any claim/liability and assigned to
a lawyer to demand that the transaction was not
fair and against the laws in Indonesia and also
against the Company's articles of association. In
the absence of any useful negotiations with SCB
where the results are not beneficial to the
Company, the Company will refer the matter to
the lawyer to resolve legal, including obtaining
compensation and exclusion from all liability.

Berdasarkan pendapat hukum dari penasehat atau
konsultan hukum di Jakarta, beberapa aspek yang
dapat disebutkan antara lain, tidak ada satupun
dokumen kontrak atau transaksi yang dilakukan
Perusahaan sebagai pembeli tembaga dengan
pihak lain sebagai penjual tembaga, dimana
transaksi jual beli ini dalam kaitannya dengan
perjanjian ISDA di atas, kemudian di pergunakan
dan berfungsi sebagai (underlying transaction).
Based on legal opinion of legal advisors, who are
advocates and consultants in Jakarta, amongst
other aspect raised, there is no contract or
transaction documents made by the Company as a
buyer of copper with any other party as a seller
of copper, where the transaction of the sale and
purchase of copper should be then used as a basis
of transaction (underlying transaction) in
creating the ISDA agreement.

Dengan demikian, perjanjian ISDA, dengan semua
dokumen yang berhubungan dan telah
ditandatangani oleh SCB dan Perusahaan, pada
dasarnya bukan kontrak derivatif atau transaksi
karena perjanjian yang mendasari transaksi
derivatif ("underlying transaction") tidak ada.
Maka, transaksi derivatif tersebut dapat
dikategorikan sebagai transaksi derivatif yang
tidak nyata.
Accordingly, then the ISDA agreement, with its
entire associated documents signed by SCB and
the Company, basically is not a derivative
agreement or transaction because the agreement
underlying the derivative transaction
("underlying transaction") does not exist. Thus,
the derivative transaction can be categorized as
an unreal derivative transaction.









These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/42 Exhibit E/42

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES (Continued)

a. Standard Chartered Bank (Lanjutan) a. Standard Chartered Bank (Continued)

Dengan demikian, jumlah dan harga tembaga
yang terkandung dalam dokumen yang berkaitan
dengan transaksi derivatif (ISDA) adalah perkiraan
dan bukan transaksi yang nyata, sehingga
perjanjian atau transaksi derivatif tersebut
berlawanan atau bertentangan dengan transaksi
derivatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia
No 7/31/PBI/2005 tanggal 13 September 2005
yang berbunyi sebagai berikut: "Transaksi
Derivatif adalah transaksi yang didasari oleh
suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang
nilainya merupakan suatu turunan dari nilai
instrument yang mendasari seperti suku bunga,
nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik yang
diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan
dana atau instrument, namun tidak termasuk
transaksi derivatif kredit.
Accordingly, the number and price of copper
contained in documents relating to the derivative
transaction (ISDA) is an estimation and its not a
real character, so that the derivative agreement
or transaction is in the opposite or contrary to
derivative transaction referred in Article 1
point 2 of Bank Indonesia Regulation No.
7/31/PBI/2005 dated on September 13 of 2005
which reads as follows: "Derivative Transaction is
the payment transaction based on contracts or
agreements whose value derived from underlying
instrument such as interest rates, exchange
rates, commodities, equities and indices,
followed either by movement or without
movement of funds or instruments, but excluding
credit derivative transactions." Accordingly, the
ISDA agreement is then invalid and null and void
since its inception.

Berdasarkan surat No 005 tahun 2011
(ARB005/11/AU) 28 Januari 2011, SCB telah
berinisiatif mendaftarkan kasus ini di Singapore
International Arbitration Centre (SIAC).
Perusahaan dalam suratnya tanggal 28 Pebruari
2011 yang disampaikan kepada SIAC menegaskan
bahwa Yurisdiksi dan hukum yang cocok dan
sesuai untuk penentuan masalah hukum adalah
hukum Indonesia.
Based on the letter No. 005 of 2011
(ARB005/11/AU) dated on January 28 of 2011,
SCB has initiated case registration in the
Singapore International Arbitration Centre
(SIAC). The Company has in its letter dated on
28th February 2011 to SIAC reiterated that the
appropriate jurisdiction and the appropriate law
for the determination of matters is Indonesia and
Indonesian law respectively.

Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen
Perusahaan belum bisa memperkirakan hasil dan
jumlah kerugian.
In connection with the above conditions, the
Company's management has not been yet able to
estimate the yield and the amount of loss.

b. Gugatan Perdata atas Tanah b. Land Dispute

Pada tanggal 12 Maret, 2010 sesuai dengan Nomor
gugatan 114/Pdt.G/20lO/PN.TNG, Pihak pengugat
yang merupakan pemilik sebelumnya dari tanah
2.190 M2, yang kini dimiliki oleh Perusahaan,
Perusahaan dan tergugat lainnya digugat di
Pengadilan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan
gugatan tersebut, Perusahaan digugat dengan
nilai tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 600 000 / M2
atau sebesar Rp. 1.314.000.000 atau
meninggalkan tanah sengketa. Perusahaan sudah
menunjuk pengacara untuk mewakili mereka
mereka dalam hal ini. proses pengadilan masih
berlangsung dan tidak ada keputusan yang dibuat
belum oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
On March 12 of 2010, based on lawsuit No.
114/Pdt.G/20lO/PN.TNG., parties claiming to be
the previous owner of a piece of land with area
of 2,190 M2, which is now owned and possessed
by the Company, sued the Company and other
defendants in the Tangerang District Court.
Based on the lawsuit, the Company was sued by
the value of claims for compensation of
Rp 600.000 /M2 or at total of Rp. 1,314,000,000
or discharge of the disputed land. The Company
has a lawyer to represent it in this case. The
court process is now still ongoing and no decision
has been made yet by the Tangerang District
Court.


















These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/43 Exhibit E/43

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)


33. PENERAPAN PERTAMA KALI PSAK NO. 50 (REVISI
2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
33. FIRST TIME ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED
2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)

Laporan keuangan pada tahun yang berakhir
31 Desember 2010, menerapkan pertama kali PSAK
No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
The financial statements for the year ended
31 December 2010, first time adopted of SFAS No. 50
(Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).

Dalam mengadopsi standar-standar baru di atas,
Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian
transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang
ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50
(Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the new standards above, the Company
has identified the transition adjustments in
accordance with Technical Bulletin No. 4 of the
transitional provisions for the initial adoption of
SFAS No. 50 (2006 Revision) and SFAS No. 55 (Revised
2006) issued by the Indonesian Institute of
Accountants.

Namun tidak terdapat pengaruh signifikan atas
penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan
penerapan pertama kali PSAK ini.
However, there was no significant impact from
adjustments made in connection with the initial
adoption of this SFAS.



34. MANAJEMEN RISIKO 34. RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan tinjauan a. Introduction and overview

Dewan Direksi memiliki tanggung jawab
keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi
kerangka manajemen risiko. Direksi telah
menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung
jawab untuk mengembangkan dan memantau
kebijakan manajemen risiko Perusahaan.
Sedangkan fungsi internal audit memiliki
tanggung jawab untuk memantau kepatuhan
terhadap kebijakan dan prosedur manajemen
risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka
manajemen risiko yang terkait dengan risiko-
risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan
memberikan laporannya kepada Direksi.
The Board of Directors has overall responsibility
for setting and overseeing risk management
framework, and has established a financial
function that is responsible for developing and
monitoring the Company's risk management
policy. The internal auditor function has the
responsibility to monitor compliance with risk
management policies and procedures, and to
review the adequacy of risk management
framework related to the risks faced by the
Company and to provide its report to the Board
of Directors.

Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah
untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-
risiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan
batasan risiko dan pengendalian yang sesuai,
serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan
terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun
tanpa terlalu mempengaruhi daya saing
Perusahaan dan fleksibilitas.
The overall objective of risk management is to
identify and analyze the risks faced by the
Company, set risk limits and ensure appropriate
controls, and to monitor risks and adherence to a
predetermined limit, but without unduly
affecting the Company's competitiveness and
flexibility.

Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen
keuangan sebagai berikut:
Risiko kredit
Risiko pasar
Risiko likuiditas
Risiko operasional
The Company faces the following risks of
financial instruments as follows:
Credit risk
Market risk
Liquidity risk
Operational risk

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian
keuangan yang disebabkan nasabah atau
counterparty gagal memenuhi kewajibannya.
Credit risk is the risk of financial loss due to the
failure of customers or counterparties fails to
meet their obligations.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini,
kebijakan untuk melakukan penjualan hanya
kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan
terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik .
Credit risk which is faced by the Company derived
from credits granted to customers. To reduce this
risk, the policy to sell only to customers who can
be trusted and proven to have a good credit
history.


These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/44 Exhibit E/44

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)


34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (Continued)



b. Risiko pasar (Lanjutan) b. Market risk (Continued)



Perusahaan akan melakukan analisa pemberian
kredit kepada semua calon pelanggan yang
akan melakukan pembelian produk dengan
terlebih dahulu melakukan penilaian 5C
(Character,Capacity,Capital,Colateral,Condition)
dari calon pelanggan . Terhadap pelanggan yang
tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam
jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan
akan terus menerus melakukan penagihan. Jika
belum ada hasilnya perusahaan akan
menindaklanjuti melalui jalur hukum.

The company will perform credit analysis to all
prospective customers who will buy the product
by first doing an assessment 5C (Character,
Capacity, Capital, Collateral, Condition) from
prospective customers. Against customers who
can not meet its obligations within the time
period has been granted, the Company will
continue to do the billing. If there is still no
result the company will follow up through legal
channels.

c. Risiko pasar c. Market risk

Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena
adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio
yang dimiliki oleh Perusahaan, yang dapat
merugikan Perusahaan. Yang dimaksud dengan
risiko pasar adalah nilai tukar.
Market risk is the risk arising from movements in
the market of the prices portfolio of financial
assets owned by the Company, which could harm
the Company. The Company also faces market
risk from movement in exchange rates.

Risiko pasar yang dihadapi Perusahaan berasal
dari selisih nilai tukar mata uang asing.
Pembelian bahan baku dilakukan dengan mata
uang terutama dengan dollar Amerika Serikat
sedangkan penjualan produk sebagian dilakukan
dengan beberapa mata uang asing , perusahaan
telah melakukan lindung nilai transaksi beberapa
mata uang asing terhadap nialai dollar Amerika
Serikat . Sedangkan lindung nilai rupiah terhadap
dollar Amerika Serikat Perusahaan belum
melakukan secara formal , kebijakan yang
dilakukan adalah melakukan lindung nilai secara
natural dimana setiap penerimaan rupiah dari
hasil pelunasan piutang akan dikonversi kedalam
dollar Amerika Serikat sebagai persiapan dana
pembayaran hutang dagang dalam dollar
Amerika Serikat.
Market risk which is faced by the Company is
derived from foreign currency exchange
differences. Purchases of raw materials made
with primarily denominated in U.S. dollars, while
sales of some products made by several foreign
currencies, the company has done some hedging
transactions of foreign currencies against the U.S.
dollar Period. While the hedging of the rupiah
against the U.S. dollar company has not formally,
the policy is carried out with natural hedging
where dollars every revenue from the settlement
of accounts will be converted into United States
dollar in preparation for the payment of debt
funds in U.S. dollars.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain
disebabkan karena Perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company is
unable to meet its obligations that have matured.

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran
pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko
ini, Perusahaan telah menelaah, memantau,
serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran
yang sesuai dengan penerimaan penjualan produk
Perusahaan. Secara umum, kebutuhan dana untuk
pelunasan kewajiban yang jatuh tempo lebih
panjang waktunya dari dana yang diperoleh dari
pelunasan piutang pelanggan.
Liquidity risk is the risk that the company can not
comply with the obligations of payment at
maturity. To reduce this risk, the company has
reviewed, monitored, and establish policies under
the terms of payment of the income from the
sale of the company's products. In general, needs
funds to pay its obligations with maturities
longer than the product of the clearance of
accounts receivable from customers.








These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/45 Exhibit E/45

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 34. RISK MANAGEMENT (Continued)

e. Risiko operasional e. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang
diakibatkan oleh kurang memadainya atau
kegagalan dari proses internal, faktor manusia
dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal.
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis,
kegiatan operasional, sistem dan produk
Perusahaan.
Operational risk is the risk of losses resulting
from inadequate or failed internal processes,
human factors, inadequate systems or from
external events. This risk is inherent in all
business processes, operations, systems and
products of the Company.

Risiko operational terjadi antara lain mesin
berhenti proses produksi karena putus
pasokan listrik dari PLN. Untuk mengurangi risiko
ini Perusahaan menyediakan generator sebagai
pengganti pasokan listrik . Demikian pula mesin
berhenti karena kekurangan bahan baku atau
kerusakan mesin untuk mengurangi risiko
tersebut Perusahaan membentuk stock
penyangga bahan baku dan suku cadang mesin.
Operating risks, among other things, the machine
stops the process of production due to the end of
the source of electricity. For the reducing this
risk the company provides generators as a
replacement power supply. In the same way, the
engine stopped due to lack of raw materials or
equipment to reduce the risk of damage to the
company to establish a reserve of stabilization of
raw materials and machine parts.

35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
YANG DIREVISI
35. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010:
The following summarizes the revised Statements of
Financial Accounting Standards (SFAS) which were
issued by the Indonesian Institute of Accountants and
not yet effective for the financial statements ended
31 December 2010:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan
Keuangan (efektif untuk laporan keuangan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011).
a. SFAS No. 1 (Revised 2009) Presentation of
Financial Statements (effective for financial
statements covering periods beginning on or after
1 January 2011).

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
b. SFAS No. 2 (Revised 2009) Statement of Cash
Flows (effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan
Interim (efektif untuk laporan keuangan yang
mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011).
c. SFAS No. 3 (Revised 2010) Interim Financial
Reporting (effective for financial statements
covering periods beginning on or after 1 January
2011).

d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
d. SFAS No. 4 (Revised 2009) Consolidated and
Separate Financial Statements (effective for
financial statements covering periods beginning
on or after 1 January 2011).

e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
e. SFAS No. 5 (Revised 2009) Operating Segments
(effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-
pihak Berelasi (efektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011).
f. SFAS No. 7 (Revised 2010) Related Party
Disclosures (effective for financial statements
covering periods beginning on or after 1 January
2011).

g. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan (efektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011).
g. SFAS No. 8 (Revised 2010) Events after the
Reporting Period (effective for financial
statements covering periods beginning on or after
1 January 2011).

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
in Indonesian Language

Ekshibit E/46 Exhibit E/46

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)

35. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
YANG DIREVISI (Lanjutan)
35. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (Continued)

h. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
h. SFAS No. 19 (Revised 2010) Intangible Assets
(effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

i. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan (efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
i. SFAS No. 23 (Revised 2010) Revenue (effective
for financial statements covering periods
beginning on or after 1 January 2011).

j. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
j. SFAS No. 25 (Revised 2009) Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates, and Errors
(effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

k. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
(efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011).
k. SFAS No. 48 (Revised 2009) Impairment of Assets
(effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

l. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (efektif untuk
laporan keuangan yang mencakup periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
l. SFAS No. 57 (Revised 2009) Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets
(effective for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2011).

36. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
36. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian terlampir
yang telah diselesaikan pada tanggal 14 Maret 2011.
The Companys management is responsible for the
preparation of the consolidated financial statements
which were completed on 14 March 2011.


Kantor Pusat dan Pabrik I Head Office and Factory
Jl. Pajajaran, Ds. Gandasari - Jatiuwung,
Tangerang 15137 Indonesia
Phone : (021) 556-50468,
(021) 591-9442, 43, 45-47
Fax : (021) 556-50466
E-mail : investor@jembo.com
Web : http://www.jembo.com
Kantor I Office
Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6
th
Floor
Jl. Angkasa Kav B - 6, Kemayoran
Jakarta Pusat - Indonesia
Phone : (021) 6570-1511 (Hunting)
(021) 2664-6933 (Hunting)
Fax : (021) 6570-1488
(021) 6570-1556

Anda mungkin juga menyukai