Anda di halaman 1dari 24

DIGITALISASI KOPERASI

DR DAYAN HAKIM NS, SE.AK.MM.CA.


Training online (webinar)
Definisi dan konsep
• Koperasi menurut UU No. 25/1992 adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
• Digitalisasi koperasi adalah upaya untuk mengubah koperasi
menggunakan teknologi dan sistem informasi dalam manajemen
maupun dalam menjalankan usahanya
TRANSFORMASI BISNIS KOPERASI MENUJU
DIGITALISASI KOPERASI
• 2010 jumlah anggota mencapai 30,5 juta orang dan terus meningkat hingga
puncaknya pada 2016 tercatat 38,6 juta orang
• 2017 jumlah anggota yang tercatat hanya 18,2 juta orang
• 2019, jumlah koperasi aktif sebanyak 123.048 unit dengan volume usaha Rp154
triliun dan jumlah anggota sekitar 22 juta orang.
• 2020, jumlah koperasi aktif sebanyak 127.124 unit dengan volume usaha Rp174
triliun dan jumlah anggota sekitar 25 juta orang
• 2024 Target Pemerintah 500 unit koperasi digital
Permasalahan Koperasi saat ini
• Penurunan keanggotaan akibat PHK dan pensiun (koperasi karyawan)
• Kurangnya penambahan keanggotaan baru untuk Gen Z dan generasi
milenial (koperasi karyawan)
• pengembalian pinjaman yang terganggu,
• omzet menurun,
• penarikan simpanan,
• penundaan Rapat Anggota Tahunan,
• dan kendala lainnya
Regulasi Pemerintah (1)
Pemerintah telah mendorong pengembangan koperasi melalui regulasi dengan UU
Cipta Kerja tahun 2020 yang memberi kemudahan koperasi dalam berkembang dan
berdaya saing, yakni:
• Penyederhanaan anggota pendiri koperasi, yaitu koperasi primer dapat dibentuk
paling sedikit 9 orang dari sebelumnya 20 orang,
• Buku daftar anggota dapat berbentuk dokumen tertulis atau elektronik dengan
tujuan memudahkan pengadministrasian daftar anggota lebih cepat dan akurat,
• Rapat Anggota dapat dilakukan secara daring dan/atau luring,
• Usaha koperasi dapat dilaksanakan secara tunggal atau serba usaha
Regulasi Pemerintah (2)
PP No 7 Tahun 2021 memberikan pengaturan yang terperinci mengenai
kemudahan, pelindungan dan pemberdayaan bagi koperasi:
• Pemberdayaan koperasi, dengan menetapkan kebijakan dalam aspek
kelembagaan, pemasaran, produksi, keuangan, inovasi dan teknologi
• Kebijakan pengembangan koperasi di sektor tertentu melalui pemberdayaan
koperasi di sektor kelautan dan perikanan, angkutan perairan pelabuhan,
kehutanan, perdagangan, dan pertanian
• Harapannya dapat memajukan koperasi, meningkatkan kesejahteraan anggota,
dan hasil produk memiliki nilai tambah
Regulasi Pemerintah (3)
Permenkop UKM
Nomor 8 Tahun 2021
tentang Koperasi
dengan Model Multi
Pihak atau selanjutnya
disebut koperasi multi
pihak
Alasan Perlunya Digitalisasi Koperasi
(dari aspek pemasaran)
1) Jangkauan Pasar yang Luas
2) Menjangkau Gen Z dan generasi milenial pengguna smartphone
3) Tren Pencarian Internet
4) Kemudahan Bertransaksi
5) Penjualan Produk Koperasi Secara Online
6) Sistem pembayaran lebih mudah menggunakan CMS
7) Sistem delivery lebih mudah menggunakan jasa transportasi online
Alasan Perlunya Digitalisasi Koperasi
(dari aspek internal)
1) Komunikasi Antar Anggota Lebih Mudah
2) Kemungkinan menerima anggota baru diluar komunitas
3) Meningkatkan kepercayaan dari anggota
4) Administrasi yang Mudah dan Transparan
5) Laporan pertanggungjawaban tepat waktu
6) Manajemen koperasi dipaksa ber-GCG (Good Cooperation
Gorvernance)
Pemberdayaan Koperasi
• upaya penguatan peran koperasi bagi anggota
• Kemampuan pengelolaan manajemen kelembagaan,
• peningkatan kapasitas SDM koperasi,
• penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam manajemen
• penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam menjalankan
usahanya
Tujuan Digitalisasi Koperasi
• Pengembangan digitalisasi koperasi diharapkan mampu membuat
koperasi bergerak dinamis dan mampu mempercepat gerak bisnis
koperasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya
• Membuat layanan koperasi menjadi lebih efisien dan efektif tanpa
mengubah nilai dasar koperasi.
• Dengan menggunakan aplikasi ini juga membantu koperasi lebih maju
dalam hal organisasi, tata kelola keuangan koperasi, dan hal dasar
lainnya sehingga mampu menciptakan koperasi modern.
Indikator Koperasi Modern
1) taat pada regulasi
2) pengembangan organisasi dan usaha berbasis jati diri koperasi
3) peningkatan kualitas dan kuantitas anggota secara berkelanjutan
4) tata kelola profesional menerapkan GCG
5) manajemen modern
6) sistem akuntansi yang baik dan auditable
7) pelaporan secara transparan dan akuntabel
8) kaderisasi pengurus dan pengawas
9) mampu menciptakan Young and New Entrepreneur
Langkah Implementasi Digitalisasi Koperasi
1) Penyelesaian Aspek Hukum
2) Penyelesaian Aspek Keanggotaan
3) Penyelesaian Aspek Keuangan dan Akuntansi
4) Pembenahan Bisnis Internal
5) Implementasi Aplikasi Koperasi Digital
6) Pengembangan E-Commerce
7) Mencari sumber pendanaan baru
Penyelesaian Aspek Hukum
• Penyelesaian kelengkapan susunan Pengurus
• Penyelesaian laporan pertanggungjawaban pengurus tahunan
• Penyelesaian kelengkapan bukti kepemilikan aset
• Pembaharuan AD/ART
• Penyelenggaraan Rapat Umum Anggota Tahunan
• Penyelesaian NIB dalam OSS
• Penyelesaian laporan periodik tertunggak ke kantor Dinas Koperasi
Penyelesaian Aspek Keanggotaan
• Verifikasi ulang data anggota (termasuk NIK dan NPWP)
• Verifikasi ulang perhitungan saldo simpan pinjam anggota
• Pembukaan pendaftaran anggota baru diluar komunitas (Pensiun
bukan berarti keluar)
• Penerbitan Kartu Anggota (dengan chip)
Penyelesaian Aspek Keuangan dan Akuntansi
• Implementasi aplikasi GL berbasis online/real time (Zahir, Accurate,
MYOB, DEA)
• Verifikasi ulang kepemilikan aset
• Implementasi CMS berbasis GPN (kerjasama dengan Bank)
• Audit laporan keuangan 2 tahun buku (konsolidasi maupun unit
bisnis)
• Penyelesaian kewajiban perpajakan (SPT PPh Badan, SPT PPh 21 dan
lainnya)
Pembenahan Bisnis Internal
• Susun laporan keuangan bisnis per segment
• Lakukan Analisis Lingkungan Usaha
• Tetapkan segmenting, targeting dan positioning
Implementasi Aplikasi Koperasi Digital

Membangun Sendiri Aplikasi Jadi


• Biaya investasi besar (hardware, • Biaya sewa relatif ringan
software, SDM) • Tidak perlu ahli developer
• Perlu ahli developer • Operator dilatih vendor
• Melatih sendiri operator • Database disimpan vendor dan
• Database disimpan sendiri dan jaminannya perlu diverifikasi
terjamin • Kapabilitasnya terbatas
• Kapabilitasnya dapat
dikembangkan tak terhingga
Keunggulan Aplikasi Koperasi online
• Dapat digunakan tanpa instalasi
• tidak perlu menginstal aplikasi khusus dalam perangkat yang digunakan
• merupakan sistem informasi online yang berbasis cloud
• Aplikasi Koperasi Online dapat diakses di banyak perangkat, seperti PC, Laptop,
Tablet, Gawai, ataupun perangkat lain sejenis.\
• memiliki sistem real time online
• tepat waktu dalam pengelolaan data
• dapat mengamati pergerakan keuangan koperasi setiap saat
• Data yang masuk ke sistem baik data anggota maupun data keuangan akan
otomatis terupdate setiap saat
• Koperasi yang memiliki banyak cabang akan dimudahkan dengan sistem real time
online
• Dapat dipastikan bahwa semua transaksi dapat berjalan dengan lancar dan cepat
Aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih
Vendor
• Tujuan Penggunaan, harus ditetapkan sebelumnya sampai mana
tujuan penggunaan aplikasi
• Pengalaman sebelumnya, utamakan vendor yang sudah memiliki
pengalaman kerjasama dengan koperasi
• Kemudahan, user friendly
• Persepsi Manfaat, bukan hanya untuk pengurus dan anggota tapi juga
bagi masyarakat umum
• Persepsi Resiko, bukan hanya risiko keuangan tapi juga risiko
kerusakan data
• Kepercayaan, bonafid
APLIKASI ACOO UNTUK DIGITALISASI KOPERASI
• Aplikasi ACOO: Aplication of Cooperative
• Disusun oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Zakiah Noor Hidayati, Devi
Oktaviani, dan Zulkarnain dengan dosen pembimbing Chatia
Hastasari, S.Sos., M.I.Kom
• ACCO merupakan gagasan alternatif untuk digitalisasi koperasi.
Beberapa fitur dalam aplikasi ini meliputi Layanan Keanggotaan
online, Top Up Saldo, Market Place, Forum Diskusi, Fitur Reminder
dan lain sebagainya
Pengembangan e-commerce
• Pengembangan keanggotaan diluar komunitas
• Pengembangan bisnis online
• Pengembangan delivery service
• Pengembangan pinjaman online
• Investasi lain berbentuk penyertaan
Mencari Sumber Pendanaan Baru
• Kerjasama operasi dengan pihak ketiga/Investor
• Kredit Perbankan Swasta
• Pinjaman murah yang difasilitasi Kemenkopukm
• Pinjaman murah yang difasilitasi NGO Asing
• Promissory Note (Surat Hutang Jangka Pendek)

Bimbingan Teknis dapat menghubungi Klinik Koperasi INABA


Sekian dan Terima Kasih
• DISKUSI DAN TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai