Anda di halaman 1dari 6

1

TERM OF REFERENCE (TOR)


PEMERIKATAN KOPERASI TAHUN 2020

DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL


PROVINSI JAWA BARAT

1
2

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Selama ini, kegiatan Penilaian Kinerja suatu Koperasi dilandaskan pada


Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor : 129/KEP/M.KUKM/XI/2002
tanggal 29 Nopember 2002, tentang Pedoman Klasifikasi Koperasi. Tujuan terpenting
dari klasifikasi koperasi, adalah untuk mengetahui kinerja koperasi dalam satu
periode tertentu dan menetapkan peringkat kualifikasi koperasi serta mendorong
koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat.
Dengan kata lain, melalui upaya klasifikasi ini diharapkan secara internal koperasi
mampu mempertegas jatidirinya sebagai sokoguru perekonomian rakyat
sebagaimana diamanatkan oleh International Cooperative Alliance (ICA) dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002, namun juga secara eksternal mampu tetap
menunjukkan kinerjanya sebagai pelaku bisnis yang kompetitif.
Secara normatif hasil klasifikasi koperasi telah dapat mencerminkan kondisi
koperasi yang diklasifikasi serta keterkaitan antara proses bisnis atau pelayanan
internal dengan logika pasar. Sehingga koperasi dengan peringkat yang baik dengan
sendirinya merefleksikan kesehatan dan kemampuan bisnisnya.
Hasil pelaksanaan klasifikasi koperasi menjadi masukan yang sangat
bermanfaat bagi pelaku pembinaan koperasi, khususnya dalam rangka membuat
kebijakan pemberdayaan selanjutnya. Disisi lain hasil klasifikasi koperasi tersebut
belum memberi manfaat yang optimal bagi koperasi, karena tidak dapat
dipergunakan sebagai prasyarat untuk mengakses sumberdaya produktif. Oleh
karena itu Sistem Klasifikasi Koperasi perlu lebih dipertajam secara spesifik sehingga
dapat menjadi alat pengukur kinerja koperasi sebagai badan usaha /bisnis yang
sehat, dan hasilnya dapat diakui oleh semua pihak terutama lembaga pembiayaan.
Untuk itu, diperlukan penyesuaian/ penyempurnaan terhadap sistem dan instrumen
klasifikasi yang selama ini telah dipergunakan agar mampu mengakomodasikan
berbagai kepentingan, khususnya kepentingan setiap koperasi yang bersangkutan
dalam mengakses sumber pembiayaan dan sebagai alat pembinaan. Sistem
pemeringkatan yang akan dihasilkan ini diharapkan mampu memetakan kinerja
koperasi dan menjadi prasyarat untuk mengakses sumberdaya produktif serta dapat
dimanfaatkan sebagai strategi pengelolaan. Pedoman klasifikasi koperasi tersebut
disempurnakan menjadi Sistem Pemeringkatan Koperasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 21 Tahun
2115 Tentang Pemerikatan Koperasi menyatakan bahwa, “Pelaksana
pemeringkatan koperasi dilaksanakan oleh Lembaga Independen yang memiliki
kompetensi dan profesionalisme di bidangnya. oleh karena itu kami Bijak Insitut
adalah Lembaga Independen yang mampu melakukan Penilai Pemeringkatan
Koperasi di Indonesia. Kenapa Bijak Institut karena bijak institute adalah lembaga
yang professional yang terdiri dari para pakar perkoperasian dari IKOPIN dan para
praktisi yang berpengalaman dalam melakukan berbagai penilaian terhadap
perkoperasian di Indonesia
2
3

Penilaian Pemeringkatan Koperasi merupakan tugas pemerintah dalam hal ini


termasuk Dinas Koperasi dan Usaha kecil Provinsi Jawa Barat selaku Pembina
koperasi di Jawa Barat . Dalam rangka mendukung program tersebut, maka Bijak
Institut mengajukan proposal “Kegiatan Penilaian Pemeringkatan Koperasi di
Provinsi Jawa Barat Tahun anggaran 2020.”

II. Maksud-Tujuan dan Kegunaan Pemeringkatan


Maksud dari pelaksanaan pemeringkatan adalah untuk mengetahui kinerja
koperasi berdasarkan jatidirinya dalam kurun waktu tertentu (minimal 2 tahun
buku) dalam menjalankan operasional perkoperasian sesuai dengan jatidiri koperasi
serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan Permen Nomor
21 Tahun 2015 tentang Pemerikatan Koperasi bertujuan untuk :
1) Mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode tertentu;
2) Menetapkan peringkat kualifikasi koperasi;
3) Mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah
bisnis yang sehat.
Berdasarkan Permen Permen Nomor 21 Tahun 2015 tentang Pemerikatan
Koperasi bahwa kegunaan pemeringkatan koperasi berguna untuk 4 (empat) pihak,
yaitu (1) Bagi Dinas Pembina; (2) Bagi Mitra Kerja Koperasi; (3) Bagi Koperasi yang
diperingkat; (4) Bagi Lembaga Perbankan/ Pembiayaan.
1) Bagi Dinas Pembina
a) Tersedianya data koperasi yang lengkap dan “up to date” dapat
dipergunakan sebagai dasar untuk penetapan pola (bentuk, struktur dan
proses) pembinaan koperasi dalam jangka panjang;
b) Peringkat dan kriteria yang jelas dapat digunakan sebagai dasar penetapan
prioritas dalam penyaluran dan pengembangan koperasi;
c) Penilaian ini dapat digunakan sebagai framework untuk penetapan
kebijakan dan prioritas pembinaan koperasi secara lintas sektoral dan
berkelanjutan;
d) Hasil penillaian menggambarkan sosok koperasi yang berkualitas. Koperasi
berkualitas ini diwujudkan melalui proses pembinaan yang mengandung 2
(dua) upaya penting yaitu : mengklasifikasikan koperasi dan perbaikan
kinerja.

2) Bagi Mitra Kerja Koperasi


Sebagai jaminan atas kredibilitas koperasi dalam melakukan transaksi usaha
dan menjalin kerjasama usaha.
3) Bagi Koperasi yang Diperingkat
a) Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam organisasinya serta
sebagai dasar pengembangan dan perbaikan organisasi dikemudian hari;
b) Sebagai simbol dan kebanggaan bagi pemiliknya (karena berupa dokumen
sertifikat dan logo) sehingga menjadi “goodwill” untuk kemajuan usahanya;
c) Sebagai modal dan pengakuan untuk dapat memperoleh prioritas utama
guna diikutsertakan pada berbagai program Pemerintah dibidang koperasi.
Sebagai kartu pass bagi kegiatan promosi melalui website guna
diperkenalkan ke seluruh penjuru dunia.

3
4

4) Bagi Lembaga Perbankan/Pembiayaan


a) Dapat dijadikan sebagai referensi penting dalam proses pengucuran kredit
dan pendanaan permodalan bagi Koperasi;
b) Dapat dijadikan sebagai indikator pola Bapak Angkat dalam pengucuran
kredit berskala kecil bagi masyarakat luas melalui Koperasi.

III. Sasaran Pekerjaan Pemeringkatan Koperasi Tahun 2020


Sasaran kegiatan pemeringkatan di Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 (lima
puluh koperasi) yang meliputi :
1. Koperasi Primer Tingkat kab/kota
2. Pusgab (Pusat dan Gabungan Koperasi) atau Koperasi primer tingkat Jawa
Barat
3. Kopontren (koperasi berbasis dipesantren) Tingkat kab/kota

IV. Ruang Lingkup Pekerjaan Pemeringkatan Koperasi

Pelaksanaan pekerjaaan pemerikatan koperasi meliputi :


1) Persiapan kegiatan;
2) Sosialisasi kegiatan;
3) Pelaksanaan pemeringkatan pada koperasi sasaran:
4) Konsinyir pengolahan data hasil pemeringkatan dan akreditasi;
5) Penentuan hasil pemeringkatan koperasi;
6) Pembuatan sertifikat hasil pemeringkatan;
7) Pembuatan laporan akhir.

V. Output Pekerjaan Pemeringkatan Koperasi

Output dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1) Diperoleh data dan informasi baik kualitatif maupun kuantitatif untuk dijadikan
dasar penilaian;
2) Terperingkatnya koperasi sasaran;
3) Terbitnya sertifikasi koperasi dalam bentuk sertifikat dan Raport Pemeringkatan
Koperasi.

VI. Waktu Pelaksanan

Pelaksanaan kegiatan pemerikatan koperasi untuk 50 koperasi akan


dilaksanakan pada bulan Pebruari dan maret tahun 2020 dan akan menghabiskan
waktu sebanyak 2 bulan dengan rencana agenda waktu sbb :

No Uraian Kegiatan Waktu yang dibutuhkan


M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
1 Persiapan kegiatan;

4
5

2 Sosialisasi kegiatan;
3 Pelaksanaan pemeringkatan
pada koperasi sasaran:
4 Konsinyir pengolahan data
hasil pemeringkatan dan
akreditasi;
5 Penentuan hasil
pemeringkatan koperasi;
6 Pembuatan sertifikat hasil
pemeringkatan;
7 Pembuatan laporan akhir.

VII. Anggaran dan Biaya

Anggaran dan biaya pekerjaan pemerikatan koperasi tahun 2020 untuk 50


(lima puluh) koperasi di bebankan pada anggaran APBD Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Provinsi Jawa Barat

VIII. Penutup
Demikian Term Of Reference pelaksanaan kegiatan pemerikatan koperasi
Tahun 2020 kami sampaikan untuk dijadikan bahan dan acuan dalam pelaksnaan
secara teknis dilapangan atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih .

5
6

Anda mungkin juga menyukai