Anda di halaman 1dari 22

Putri Elinda karina 1102013231

MM Eritropoeisis
Proses Eritropoeisis
Sel darah berasal dari sel stem hemopoetik pluripoten yang berada pada sumsum
tulang. Sel ini kemudian akan membentuk bermacam macam sel darah tepI. Asal sel
yang akan terbentuk selanjutnya adalah sel stem commited, Sel ini akan dapat
meghasilkan Unit pembentuk koloni eritrosit (CFU-! dan Unit granulosit dan monosit
(CFU-"#!.
$ada eritropoesis, CFU- membentuk banyak sel $roeritroblas sesuai dengan
rangsangan. $roeritroblas akan membelah berkali-kali menghasilkan banyak sel darah
merah matur ya itu %aso&il ritroblas. Sel ini sedikit sekali mengumpulkan hemoglobin.
Selanjutnya sel ini akan berdi&&erensiasi menjadi 'etikulosit dengan sel yang sudah
dipenuhi dengan hemoglobin. 'etikulosit masih mengandung sedikit bahan baso&ilik.
%ahan baso&ilik ini akan menghilang dalam (aktu )-* hari dan menjadi eritrosit matur.
Rubriblast
'ubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritrosit, merupakan sel termuda
dalam sel eritrosit.Sel ini berinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin
yang halus.+engan pulasan 'omano(sky inti ber(arna biru kemerah-merahan
sitoplasmanya ber(arna biru.Ukuran sel rubriblast ber,ariasi )--*. mikron.
+alam keadaan normal jumlah rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang
dari ) / dari seluruh jumlah sel berinti
Prorubrisit
$rorubrisit disebut juga normoblast baso&ilik atau eritroblast baso&ilik. $ada
pe(arnaan kromatin inti tampak kasar dan anak inti menghilang atau tidak
tampak, sitoplasma sedikit mengandung hemoglobin sehingga (arna biru dari
sitoplasma akan tampak menjadi sedikit kemerah-merahan. Ukuran lebih kecil
dari rubriblast.0umlahnya dalam keadaan normal )-1 / dari seluruh sel berinti.
Rubrisit
'ubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik.Inti
sel ini mengandung kromatin yang kasar dan menebal secara tidak teratur, di
beberapa tempat tampak daerah-daerah piknotik.$ada sel ini sudah tidak terdapat
lagi anak inti, inti sel lebih kecil daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih
banyak, mengandung (arna biru karena kandungan asam ribonukleat (ribonucleic
acid-'2A! dan merah karena kandungan hemoglobin, tetapi (arna merah
2 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
biasanya lebih dominan.0umlah sel ini dalam sumsum tulang orang de(asa
normal adalah )3-*3 /.
Metarubrisit
Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik.Inti sel
ini kecil padat dengan struktur kromatin yang menggumpal.Sitoplasma telah
mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga (arnanya merah (alaupun
masih ada sisa-sisa (arna biru dari '2A.0umlahnya dalam keadaan normal
adalah .-)3 /.
Retikulosit
$ada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan penglepasan
inti sel, masih diperlukan beberapa hari lagi untuk melepaskan sisa-sisa '2A.
Sebagian proses ini berlangsung di dalam sumsum tulang dan sebagian lagi dalam
darah tepi. $ada saat proses maturasi akhir, eritrosit selain mengandung sisa-sisa
'2A juga mengandung berbagai &ragmen mitokondria dan organel lainnya. $ada
stadium ini eritrosit disebut retikulosit atau eritrosit polikrom.'etikulum yang
terdapat di dalam sel ini hanya dapat dilihat dengan pe(arnaan supra,ital. 4etapi
sebenarnya retikulum ini juga dapat terlihat segai bintik-bintik abnormal dalam
eritrosit pada sediaan apus biasa. $olikromato&ilia yang merupakan kelainan
(arna eritrosit yang kebiru-biruan dan bintik-bintik baso&il pada eritrosit
sebenarnya disebabkan oleh bahan ribosom ini. Setelah dilepaskan dari sumsum
tulang sel normal akan beredar sebagai retikulosit selama )-* hari. 5emudian
sebagai eritrosit matang selama )*3 hari. +alam darah normal terdapat 3,.-*,. /
retikulosit.
Eritrosit
ritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonka, dengan ukuran
diameter 6-- um dan tebal ),.-*,. um. %agian tengah sel ini lebih tipis daripada
bagian tepi. +engan pe(arnaan 7right, eritrosit akan ber(arna kemerah-merahan
karena mengandung hemoglobin. ritrosit sangat lentur dan sangat berubah
bentuk selama beredar dalam sirkulasi. Umur eritrosit adalah sekitar )*3 hari dan
akan dihancurkan bila mencapai umurnya oleh limpa. %anyak dinamika yang
terjadi pada eritrosit selama beredar dalam darah, baik mengalami trauma,
gangguan metabolisme, in&eksi $lasmodium hingga di makan oleh $arasit.
Putri Elinda karina 1102013231
Selama perkembangan intrauterus, eritrosit mula-mula dibentuk oleh yolk sac
dan kemudian oleh hati dan limpa sampai sumsum tulang terbentuk dan mengambil alih
produksi eritrosit secara ekslusi&.
$ada anak, sebagian tulang terisi oleh sumsum tulang merah yang mampu
memproduksi sel darah. 2amun, seiring dengan pertambahan usia, sumsum tulanh
kuning yang tidak mampu melakukan eritropoiesis secara perlahan menggantikan
sumsum merah, yang tersisa hanya di beberapa tempat, misalnya sternum, iga dan ujung-
ujungg atas tulang oanjang ekstremitas.
Sumsum tulang tidak hanya memproduksi S+# tetapi juga merupakan sumber
leukosit dan trombosit.+i sumsum tulang terdapat sel punca pluripotent tak
berdi&erensiasi yang secara terus menerus membelah diri dan berdi&erensiasi untuk
menghasilkan semua jenis sel darah.
4 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
"injal mendeteksi penurunan8 kapasitas darah yang mengakngkut oksigen.0ika 9* yang
disalurkan ke ginjal berkurang, maka ginjal mengeluarkan hormone eritropoietin dalam
darah yang ber&ungsi merangsang eritropoiesis (produksi eritrosit! dalam sumsum
tulang.4ambahan eritrosit di sirkulasi meningkatkan kemampuan darah mrngangkut
9*.$eningkatan kemampuan darah mengangkut 9* menghilangkan rangsangan a(al
yang memicu sekresi eritropoietin.
Faktor yang diperlukan untuk eritropoeisis
5eseimbangan jumlah eritrosit yang beredar di dalam darah mencerminkan
adanya keseimbangan antara pembentukan dan destruksi eritrosit. 5eseimbangan ini
sangat penting, karena ketika jumlah eritrosit turun akan terjadi hipoksia dan ketika
terjadi kenaikan jumlah eritrosit akan meningkatkan kekentalan darah. Untuk
mempertahankan jumlah eritrosit dalam rentang hemostasis, sel-sel baru diproduksi
dalam kecepatan yang sangat cepat yaitu lebih dari * juta per detik pada orang yang
sehat. $roses ini dikontrol oleh hormone dan tergantung pada pasokan yang memadai dari
besi, asam amino dan ,itamin % tertentu.
:ormonal Control
Stimulus langsung untuk pembentukan eritrosit disediakan oleh hormone
eritropoetin ($9!dan hormon glikoprotein."injal memainkan peranan utama dalam
produksi $9. 5etikasel-sel ginjal mengalami hipoksia (kekurangan 9*!, ginjal akan
mempercepat pelepasaneritropoetin. $enurunan kadar 9* yang memicu pembentukan
$9 ;
). 5urangnya jumlah sel darah merah atau destruksi eritrosit yang
berlebihan
*. 5urang kadar hemoglobin di dalam sel darah merah (seperti yang
terjadi pada de&isiensi besi!
<. 5urangnya ketersediaan 9* seperti pada daerah dataran tinggi dan pada
penderita pneumonia.
$eningkatan akti,itas eritropoesis ini menambah jumlah sel darah merah dalam
darah,sehingga terjadi peningkatan kapasitas darah mengangkut 9* dan memulihkan
penyaluran9* ke jaringan ke tingkat normal.Apabila penyaluran 9* ke ginjal telah
normal, sekresi eritropoetin dihentikan sampai diperlukan kembali. 0adi, hipoksia tidak
mengakti&kan langsung sumsum tulang secara langsung, tapi merangsang ginjal yang
nantinya memberikan stimulus hormone yang akan mengakti&kan sumsum tulang.Selain
itu, testosterone pada pria juga meningkatkan produksi $9 oleh ginjal. :ormone se=
(anita tidak berpengaruh terhadap stimulasi $9, itulah sebabnya jumlah '%C pada
(anitalebih rendah daripada pria.
Putri Elinda karina 1102013231
Struktur Eritrosit
ritrosit normal berbentuk lempeng bikonka& dengan diameter > 6,- ?m, dengan
ketebalan pada bagian yang paling tebal *,. ?m dan pada bagian tengah) ?m atau
kurang. @olume eritrosit adalah A3 - A. ?m
<
.0umlah eritrosit normal pada pria 1,B - B,*
juta8?Cdan pada (anita 1,* - .,1 juta8?C. 5adar normal hemoglobin pada pria )1 - )-
g8dC dan pada (anita)* - )Bg8dC.
Fungsi Sel darah #erah
Sel darah merah ber&ungsi mengedarkan 9* ke seluruh tubuh.
%er&ungsi dalam penentuan golongan darah.
ritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. 5etika sel darah merah mengalami
proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah akan
melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen,
serta membunuhnya.
ritrosit juga melepaskan senya(a S-nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang
juga ber&ungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya
darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen.
Kelainan eritrosit berdasarkan jumlah dan bentuk
#ikrosit;
%iasanya pada Anemi +e& Fe
+iameter D 6 mikron, biasa disertai dengan (arna pucat (hipokromia!. $ada
pemeriksaan sel darah lengkap didapatkan #C@ yang rendah. +itemukan pada;
Anemia de&esiensi besi, 5eracunan tembaga, Anemia sideroblasik, :emosiderosis
pulmoner idiopatik, Anemia akibat penyakit kronik
#akrosit;
%iasanya pada Anemi +e& @it )*8 +e& asam &olat
"ambaran makrositik berarti ,olume eritrosit lebih besar dari normal. +apat
ditemukan pada penyakit anemia megaloblastik karena kurang ,it.%)* atau asam
&olat, anemia setelah perdarahan akut, atau anemia karena penyakit hati kronik.
+ari data pemeriksaan darah ditemukan #C@ E A1 &l
6 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
Anemia megaloblastik, Anemia aplastik8hipoplastik, :ipotiroidisme, #alnutrisi,
Anemia pernisiosa, Ceukimia
%aso&ilik Stipling; eritrosit dengan granula biru-hitam, granula ini dari kondensasi atau
presipitasi '2A ribosom akibat dari de&ecti,e hemoglobin synthesis
:ipokrom;
eritrosit pucat ditengah E)8<nya, 2ormal )3FGH5urangnya :b, $ada anemia +e& Fe
liptosit;
eritrosit berbentuk o,al (o,alosyt! atau lonjong (pensil cell8sel cerutu!, 9smotic
&ragility meningkat, +istribusi kolesterol dalam membran akumulasi, 5olesterol
dipinggir
Cakrimasit (4ear +rop Cell!;
eritrosit berbentuk tetesan air
Putri Elinda karina 1102013231
4arget Cell;
eritrosit yang gelap di tengah, 2ormal *FGHAkibat cytoplasmic aturation +e&ects dan
li,er disease
Crenated Cell;
eritrosit dengan sitoplasma mengkerut, 4erjadi karena hipertronik larutan pada
saat pengeringan apusan
Stomatocyt;
eritrosit pucat memanjang di tengah, 2ormal ./, Akibat meningkatnya sodium
dalam sel dan menurunnya potassium
S&erosit;
eritrosit nampak pucat ditengah, %entuk lebih kecil, tebal,Akibat de,elopmental
de&ect
Sickle Cell;
eritrosit yang memanjang dan melengkung dengan * katup runcing
8 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
- 2ama lain; +repanocyt
- ritrosit yang mengalami perubahan biIarre muncul pada keadaan
kurang oksigen di udara
Acantocyt; - eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang runcing
- 4onjolan tidak teratur
- Akibat de&isiensilo(-dencity betha Cipoprotein
%urr Cell; - eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang tumpul teratur
- Akibat passage through &ibrin net(ork
MM Hemoglobin
Sintesis dan fungsi hemoglobin
Sintesis hemoglobin membutuhkan produksi dari heme dan globin yang
terkoordinasi. :eme adalah kelompok prostetik yang menjembatani pengikatan oksigen
melalui hemoglobin. "lobin adalah protein yang mengelilingi dan melindungi molekul
heme
Sintesis Heme
"ambar ) Sintesis heme
Sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html
Sintesis heme adalah sebuah proses kompleks yang melibatkan banyak langkah-
langkah enIimatik. $roses ini dimulai di mitokondria dengan kondensasi dari suksinil-
Putri Elinda karina 1102013231
CoA dan glisin membentuk .-aminole,ulinic acid. Serangkaian langkah-langkah di
dalam sitoplasma menghasilkan coproporphrynohen III yang akan masuk kembali ke
dalam mitokondria. Cangkah-langkah enIimatik akhir menghasilkan heme.
Sintesis globin
+ua rantai globin yang berbeda, alpha dan non-alpha (masing-masing dengan
molekul heme sendiri! bergabung membentuk hemoglobin. +engan pengecualian pada
minggu pertama perkembangan embrio, salah satu rantai globin selalu alpha. Sejumlah
,ariabel mempengaruhi si&at dasar dari rantai non-alpha di dalam molekul hemoglobin.
Fetus mempunyai sebuah rantai non-alpha yang berbeda yaitu gamma. Setelah lahir,
rantai globin non-alpha berbeda dinamakan beta, berpasangan dengan rantai alpha.
"abungan dari dua rantai alpha dan dua rantai non alpha menghasilkan sebuah molekul
hemoglobin yang lengkap (total 1 rantai per molekul!.
"abungan dari dua rantai alpha dan dua rantai gamma membentuk hemoglobin
fetal (janin! yakni :b F. +engan pengecualian bah(a )3 hingga )* minggu pertama
setelah pembuahan, :b F sebagai hemoglobin dasar di dalam perkembangan janin.
"abungan dua rantai alpha dan dua rantai beta membentuk hemoglobin adult (de(asa!
yang juga disebut sebagai :b A. 7alaupun :b A dinamankan de(asa, :b A menjadi
hemoglobin yang menonjol sekitar )- hingga *1 minggu kelahiran.
Sepasang dari satu rantai alpha dan satu rantai non-alpha menghasilkan sebuah
dimer (dua rantai! hemoglobin. +imer hemoglobin tidak e&isien memba(a oksigen. +ua
dimer bergabung membentuk sebuah tetramer hemoglobin yang merupakan bentk
&ungsional dari hemoglobin. Ciri-ciri bio&isika lengkap dari tetramer hemoglobin yakni
mengontrol pengambilan oksigen di paru-paru dan melepaskannya di jaringan yang
membutuhkan untuk mempertahankan hidup.
"en-gen yang mengkode rantai globin alpha terletak pada kromosom )B,
sedangkan gen-gen yang mengkode rantai globin non-alpha terletak pada kromosom )).
5ompleks alpha disebut lokus globin alpha, sedangkan kompleks non-alpha disebut lokus
globin beta. 5eseimbangan ekspresi gen pada rantai globin dibutukan untuk &ungsi
normal sel darah merah. "angguan keseimbangan ekspresi gen pada rantai globin
menghasilkan sebuah penyakit yang dinamakan talasemia
(%unn dan Forget, Saunders, *33*!
1
0 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
"ambar * Sintesis globin
Sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html
Putri Elinda karina 1102013231
Embryonic hemoglobins Fetal hemoglobin Adult hemoglobins
go(er )- Ieta(*!,
epsilon(*!
go(er *- alpha(*!, epsilon
(*!
$ortland- Ieta(*!, gamma
(*!
hemoglobin F- alpha(*!,
gamma(*!
hemoglobin A- alpha(*!,
beta(*!
hemoglobin A*- alpha(*!,
delta(*!
4abel ) :emoglobin manusia
Sickle.bwh.harvard.edu/hbsynthesis.html
iosintesis hemoglobin
Sintesis hemoglobin di mulai dalam proteoblast dan berlanjut bahkan dalam
stadium retikulosit pada pembentukan sel darah merah.
9leh karena itu ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke aliran
darah, retikulosit tetap membentuk sejumlah kecil hemoglobin satu hari sesudah dan
seterusnya sampai sel tersebut menjadi eritrosit yang matur.
4ahap dasar pembentukan secara kimia(i ;
Suksinil-5oA, di bentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin
membentuk molekul priol.
mpat priol bergabung membentuk protopor&irin IJ bergabung dengan
besi membentuk molekul heme.
Setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang yaitu
globin yang di sintesis oleh ribosom membentuk sub unit hemoglobin
yang di sebut rantai hemoglobin.
Fungsi hemoglobin
Fungsi utama hemoglobin dalam tubuh adalah bergabung dengan oksigen dalam
paru kemudian melepaskan oksigen ini di dalam kapiler jaringan peri&er yang tertekan
gas oksigennya jauh lebih rendah daripada di paru paru
Peran !at besi
$enting untuk pembentukan hemoglobin namun juga penting untuk elemen lainnya
(contoh ; myoglobin, sitokrom, sitokrom oksidase, peroksidase, katalase!
0umlah total besi rata-rata dalam tubuh sebesar 1 sampai . gram, kira-kira B.
persen di jumpai dalam bentuk hemoglobin. Sekitar 1 persen dalam bentuk myoglobin, )
persen dalam bentuk ,arisasi senya(a heme yang memicu oksidasi intra sel 3,) persen
bergabung dengan protein trans&errin dalam plasma darah, ). sampai <3 persen di simpan
untuk penggunaan selanjutnya terutama di system retikuloendotelial dan sel parenkim
hati, dalam bentuk &erritin.
Reaksi "# dan Hb
:emoglobin mengikat oksigen untuk membentuk oksihemoglobin, oksigen
menempel pada Fe
*K
dalam heme. #asing-masing dari keempat atom besi dapat mengikat
1
2 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
satu molekul oksigen secara re,ersibel. Atom besi tetap berada dalam bentuk &erro,
sehingga reaksi pengikatan oksigen merupakan suatu reaksi oksigenasi.
+engan reaksi ; :b K 9* L :b9*
%ila tekanan 9* tinggi, seperti dalam kapiler paru, 9* berikatan dengan
hemoglobin. Sedangkan jika tekanan oksigen rendah, oksigen akan dilepas dari
hemoglobin (deoksihemoglobin!.
5ur,a disosiasi hemoglobin-oksigen adalah kur,a yang menggambarkan hubungan /
saturasi kemampuan hemoglobin mengangkut 9* dengan $9* yang memiliki bentuk
signoid khas yang disebabkan oleh interkon,ersi 4-'. $engikatan 9* oleh gugus heme
pertama pada satu molekul :b akan meningkatkan a&initas gugus heme kedua terhadap
9*, dan oksigenase gugus kedua lebih meningkatkan a&initas gugus ketiga, dan seterusnya
sehingga a&initas :b terhadap molekul 9* keempat berkali-kali lebih besar dibandingkan
reaksi pertama.
MM Anemia
$efinisi
Anemia secara &ungsional dide&inisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit
sehingga tidak dapat memenuhi &ungsinya untuk memba(aoksigen dalam jumlah yang
cukup ke jaringan peri&er.
$ada anemia terjadi penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung
eritrosit. Anemia dapat disebabkan oleh penurunan kecepatan eritropoiesis, kehilangan
eritrosit berlebihan, atau de&isiensi kandungan hemoglobin dalam eritrosit.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar :b dan8atau hitung eritrosit lebih
rendah dari harga normal. +ikatakan sebagai anemia bila :b D )1 g8dl dan :t D 1) /
pada pria atau :b D )* g8dl dan :t D<6 / pada (anita. (Ari& #ansjoer,dkk. *33)!
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam
)mm
<
darah atau berkurangnya ,olume sel yang dipadatkan (packed red cells ,olume!
dalam )33 ml darah. (2gastiyah, )AA6!
Klasifikasi
Secara mor&ologi, pengklasi&ikasian anemia terdiri atas;
a. Anemia normositik normokrom
$ato&isiologi anemia ini terjadi karena pengeluaran darah ataudestruksi darah yang
berlebih sehingga menyebabkan Sumsum tulangharus bekerja lebih keras lagi dalam
Putri Elinda karina 1102013231
eritropoiesis. Sehingga banyak eritrosit muda (retikulosit! yang terlihat pada gambaran
darah tepi. $adakelas ini, ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal
sertamengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi indi,idumenderita
anemia. Anemia ini dapat terjadi karena hemolitik, pasca pendarahan akut, anemia
aplastik, sindrom mielodisplasia, alkoholism,dan anemia pada penyakit hati kronik.
b. Anemia makrositik normokrom
#akrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normaltetapi normokrom
karena konsentrasi hemoglobinnya normal. :al inidiakibatkan oleh gangguan atau
terhentinya sintesis asam nukleat +2Aseperti yang ditemukan pada de&isiensi %)* dan
atau asam &olat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab terjadi gangguan
pada metabolisme sel
c. Anemia mikrositik hipokrom
#ikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobindalam jumlah yang
kurang dari normal. :al ini umumnyamenggambarkan insu&isiensi sintesis hem (besi!,
seperti pada anemiade&isiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik,
ataugangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobinabnormal
kongenital!.
5lasi&ikasi anemia menurut etiopatogenesisnya
). 5arena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
a. 5ekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
). Anemia de&isiensi besi
*. Anemia de&isiensi asam &olat
<. Anemia de&isiensi ,itamin %)*
b. "angguan penggunaan (utilisasi! besi
). Anemia akibat penyakit kronik
*. Anemia sideroblastik
c. 5erusakan sumsum tulang
). Anemia aplastic
*. Anemia mieloplastic
<. Anemia pada keganasan hematologi
1. Anemia diseritropoietik
.. Anemia pada sindrom mielodisplastik
B. Anemia akibat kekurangan eritropoietin ; Anemia pada gagal ginjal kronik.
*. Anemia akibat :emoragia.
A. Anemia pasca perdarahan akut
%. Anemia akibat perdarahan kronik
<.Anemia :emolitik
A. Intrakorpuskular
a! "angguan membrane eritrosit (membranopati!
b! "angguan enIim eritrosit (enIimopati! ; akibat de&isiensi "B$+iii.
1
4 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
c! "angguan :emoglobin (:emoglobinopati!
4halasemia
:emoglobinopati structural ; :bS, :b, dll.
%. kstrakorpuskular
a! Anemia hemolitik autoimuni
b! Anemia hemolitik mikroangiopatik,dll
1.Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan pathogenesis yang kompleks.
..Anemia berdasarkan derajatnya;
). 'ingan sekali ; :b )3 g8dC
*. 'ingan ; :b --A,A g8dC
<. Sedang ; :b B-6,A g8dC
1. %erat ; :b DB g8dC
Etiologi
Anemia akibat kehilangan darah
Setelah mengalami perdarahan tubuh mengganti cairan plasma dengan cepat )
hingga < hari, yang menyebabkan konsenrasi sel darah merah menjadi rendah. %ila tidak
terjadi perdarahan berikutnya kondisi konsentrasi sel darah merah akan kembali ke dalan
jumlah normal < hingga B minggu.
Anemia aplastic
Aplasia sumsum tulang berarti tidak ber&ungsinya sumsum tulang, sehingga
pembentukan sel darah merah terganggu. $enyebab terjadinya aplasia adalah adanya
paparan sinar-= secara berlebihan, Iat kimia tertentu pada industry, bahkan obat M obatan
pada pasien yang sensiti,e.
Anemia hemolitik
%erbagai kelainan sel darah merah kebanyakan di dapat secara keturunan. Sel-sel
tersebut bersi&at rapuh, sehingga mudah pecah se(aktu mele(ati kapiler, terutama
se(aktu melalui limpa. 7alaupun sel darah merah yang terbentuk jumlahnya dapat
mencapai normal, atau bahkan lebih besar dari normal pada penyakit-penyakit hemolitik,
masa hidup sel darah merah sangat singkat sehingga sel ini di hancurkan lebih cepat di
bandingkan pembentukannya sehingga mengakibatkan anemia yang parah.
Guyton 11th edition, 2006
$enyebab anemia yaitu;
). 5ehilangan darah (akut, kronis!
*. "angguan pembentukan eritrosit
a. Insuficient eritrooiesis (eritropoiesis tidak cukup!
b. Ineffective eritrooiesis (eritropoiesis tidak e&ekti&!
<. %erkurangnya masa hidup eritrosit
a. kelainan kongenital ; membran, enIim, kelainan :b
Putri Elinda karina 1102013231
b. kelainan didapat ; malaria, obat, in&eksi, proses imunologis
Manifestasi Klinis
"ejala klinis yang muncul mere&leksikan gangguan &ungsi dari berbagai sistem dalam
tubuh antara lain; penurunan kinerja &isik, gangguan neurologik (syara&! yang dimani&estasikan
dalam perubahan perilaku, anore=ia (badan kurus kerempeng!, pica, serta perkembangan kogniti&
yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan &ungsi epitel,
dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan .C, yakni lemah,
letih, lesu, lelah, lalai. 5alau muncul . gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia.
"ejala lain adalah munculnya sklera ((arna pucat pada bagian kelopak mata ba(ah!.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. 0ika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung
MM Anemia defisiensi besi
$efinisi
Anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh sehingga penyediaan
besi untuk eritopoiesis kurang, yang akhirnya terjadi penurunan :b. 5elainan ini ditandai
oleh anemia hipokromik mikrositer, serum besi menurun, peningkatan 4I%C, saturasi
trans&eri dan &eritin serum menurun, pengecatan sumsung tulang menunjukan negati,e,
dan adanya respon terhadap pengobatan dengan preparat besi.
Absorbsi besi %
4erdapat < &ase absorbs besi , yaitu ;
Fase luminal
%esi dalam makanan diolah di lambung kemudian siap diserap di
duodenum. %esi dalam makanan terdapat dalam * bentuk ;
!esi heme " terdapat dalam daging dan ikan, tingkat absorbs tinggi, tidak
dihambat oleh bahan penghambat sehingga bioa,ailabilitasnya tinggi.
!esi non heme " bersal dari sumber tumbuh-tumbuhan, tingkat absorbs
rendah, dipengaruhi bahan pemacu dan penghambat sehingga
bioa,ailibilitasnya rendah.
%ahan pemacu meat &actor dan ,itamin C
%ahan penghambat tanat, phytat dan serat
Fase mucosal
$roses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses akti&.
$enyerapan besi terutama melalui mukosa duodenum dan jejunum
proksimal.
Fase corporeal
#eliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel
yang memerlukan dan penyimpanan besi oleh tubuh.
Etiologi
4erjadinya A+% sangat ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diit yang
mengandung besi, kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang.
1
6 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
5ekurangan besi dapat disebabkan;
A. 5ebutuhan yang meningkat secara &isiologis
$ertumbuhan
$ada periode pertumbuhan cepat yaitu pada umur ) tahun pertama dan
masa remaja kebutuhan besi akan meningkat, sehingga pada periode ini
insiden A+% meningkat. $ada bayi umur ) tahun, berat badannya
meningkat < kali dan massa hemoglobin dalam sirkulasi mencapai * kali
lipat dibanding saat lahir. %ayi premature dengan pertumbuhan sangat
cepat, pada umur ) tahun berat badannya dapat mencapai B kali dan massa
hemoglobin dalam sirkulasi mencapai < kali dibanding saat lahir.
#enstruasi
$enyebab kurang besi yang sering terjadi pada perempuan adalah
kehilangan darah le(at menstruasi.
%. 5urangnya besi yang diserap
#asukan besi dari makanan yang tidak adekuat
#alabsorpsi besi
5eadaan ini sering dijumpai pada anak kurang giIi yang mukosa ususnya
mengalami perubahan secara histology dan &ungsional. $ada orang yang
telah mengalami gastrektomi parsial atau total sering disertai A+%
(alaupun penderita mendapat makanan yang cukup besi. :al ini
disebabkan berkurangnya jumlah asam lambung dan makanan lebih cepat
melalui bagian atas usus halus, tempat utama penyerapan besi heme dan
non heme.
C. $erdarahan
#erupakan penyebab penting terjadinya A+%. 5ehilangan darah akan
mempengaruhi keseimbangan status besi. 5ehilangan darah ) ml akan
mengakibatkan kehilangan besi 3,. mg, sehingga kehilangan darah <-1 ml8
hari (),.-* mg besi! dapat mengakibatkan keseimbangan negati,e besi.
$erdarahan dapat berupa perdarahan saluran cerna, milk induced enteropathy,
ulkus peptikum, karena obat-obatan (asam asetil salisilat, kortikosteroid,
indometasin, obat anti in&lamasi non steroid! dan in&estasi cacing
(Ancylostoma duodenale dan 2ecaor americanus! yang menyerang usus halus
bagian proksimal dan menghisap darah dari pembuluh darah submukosa usus.
+. 4rans&use &eto-maternal
5ebocoran darah yang kronis ke dalam sirkulasi ibu akan menyebabkan A+%
pada akhir masa &etus dan pada a(al masa neonates.
. :emoglobinuria
+ijumpai pada anak yang memakai katup jantung buatan. $ada $aro=ismal
2octurnal :emoglobinuria ($2:! kehilangan besi melalui urin rata-rata ),--
6,- mg8hari.
Putri Elinda karina 1102013231
F. Iatrogenic blood loss
$ada saat pengambilan darah ,ena (yang banyak! untuk pemeriksaan
laboratorium.
". Idiopathic pulmonary hemosiderosis
0arang terjadi. +itandai dengan perdarahan paru yang hebat dan berulang
serta adanya in&iltrate pada paru yang hilang timbul. 5eadaan ini dapat
menyebabkan kadar :b menurun drastic hingga ),.-<g8dl dalam *1 jam.
:. Catihan yang berlebihan
$ada atlit yang berolahraga berat, sekitar 13/ remaja perempuan dan )6/
remaja laki-laki kadar &eritin serumnya D )3ug8dl. $erdarahan saluran cerna
yang tidak tampak sebagai akibat iskemia yang hilang timbul pada usus
selama latihan berat terjadi pada .3/ pelari.
I. 5ehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun, yang berasal dari ;
a. Saluran cerna; kanker lambung, kanker colon, in&eksi cacing tambang
b. Saluran genital; menorhagia 8 metiorhagia
c. Saluran kemih; hematuria
d. Saluran na&as; hemoptoe
0. Faktor nutrisi; kurangnya jumlah besi di makanan 8 kualitas besi
5. 5ebutuhan besi meningkat; anak pada pertumbuhan, kehamilan, dan
prematuritas
"angguan absorbsi besi; gastroektomi, tropical sprue 8 kolitis kronis
Patofisiologi
)! 4ahap pertama
+isebut iron depletion atau storage iron de&iciency, ditandai dengan
berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya cadangan besi. :emoglobin
dan &ungsi protein besi lainnya masih normal. $ada keadaan ini terjadi
peningkatan absorpsi besi non heme. Feritin serum menurun sedangkan
pemeriksaan lain untuk mengetahui adanya kekurangan besi masih normal.
*! 4ahap kedua
+ikenal dengan istilah iron de&icient erythropoietin atau iron limited
erythropoiesis didapatkan suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang
eritropoiesis. +ari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh nilai besi serum
menurun dan saturasi trans&erin menurun sedangkan total iron binding
capacity (4%IC! meningkat dan &ree erythrocyte porphyrin (F$! meningkat.
<! 4ahap ketiga
+isebut sebagai iron de&iciency anemia. 5eadaan ini terjadi bila besi yang
menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup sehingga menyebabkan
penurunan kadar :b. +ari gambaran darah tepi didapatkan mikrositosis dan
1
8 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
hipokromik yang progresi&. $ada tahap ini telah terjadi perubahan epitel
terutama pada A+% yang lebih lanjut.
Manifestasi Klink
&ejala 'mum anemia
"ejala umum anemia disebut sebagai sindrom anemia yang dijumpai pada anemia
de&isiensi besin apabila kadar :b turun diba(ah 6-- g8dl. "ejala ini berupa badan lemah,
lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging.
&ejala Khas $efisiensi esi
"ejala yang khas dijumpai pada de&isiensi besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia
jenis lain adalah ;
5oilonychias ; kuku sendok (spoon nail!, kuku menjadi rapuh, bergaris-garis
,ertical dan menjadi cekung.
Atro&i papil lidah ; permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil
lidah menghilang.
Stomatitis angularis (cheilosis! ; adanya keradangan pada sudut mulut sehingga
tampak sebagai bercak ber(arna pucat keputihan.
+is&agia ; nyeri menelan karena kerusakan epitel hipo&aring
Atro&i mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia
$ica ; keinginan untuk memakan bahan yang tidak laIim, seperti tanah liat, es,
lem dll
Sindrom $lummer @inson atau disebut juga sindrom $aterson 5elly adalah
kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer, atro&i papil lidah
dan dis&agia.
&ejala penyakit $asar
$ada anemia de&isiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi
penyebab anemia de&isiensi besi tersebut. #isalnya pada anemia akibat penyakit cacing
tambang dijumpai dyspepsia, parotis membengkak dan kulit telapak tangan ber(arna
kuning seperti jerami.
$iagnosis dan $iagnosis anding
Untuk menegakkan anemia de&isiensi besi harusa dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
&isik yang teliti disertai pemerikasaan laboratorium. 4erdapat < tahap diagnosis A+% ;
). #enentukan adanya anemia dengan mengukur kadar :b atau
hematokrit
*. #emastikan adanya de&isiensi besi
<. #enentukan penyebab dari de&isiensi besi
Secara laboratorik untuk menegakkan diagnosis anemia de&isiensi besi dapat
dipakai kriteria diagnosis anemia de&isiensi besi ;
Anemia hipokromik mikrositer pada apusan darah tepi atau #C@ D -3 &l dan #C:C D
<)/.
). dua dari tiga parameter di ba(ah ini ;
Putri Elinda karina 1102013231
a. %esi serum D.3 mg8dl
b. 4I%C E<.3 mg8dl
c. Saturasi trans&errin D)./
*. Feritin serum D*3 mg8dl
<. $engecetan sumsum tulang dengan biru prusia yang menunjukkan cadangan besi
(butir-butir hemosiderin! negati,e
+engan pemberian sul&as &erosus < = *33 mg8hari selama 1 minggu disertai kenaikan
kadar :b lebih dari *g8dl.
Pemeriksaan Fisik
$emeriksaan &isik harus dilakukan secara sistematik dan menyeluruh. $erhatian
khusus diberikan pada berikut ;
7arna kulit ; pucat,plethora,sianosis, icterus, kulit telapak
tangan kuning seperti jerami.
$urpura ; petechie dan ecchymosis
5uku ; koilonychia (kuku sendok!
#ata ; icterus, konyungti,a pucat, perubahan pro&undus
#ulut ; ulserasi, hipertro&i gusi, perdarahan gusi, atro&i papil
lidah, glossitis, dan stomatitis angulus
Cim&adenopati
:epatomegaly
Splenomgali
2yeri tulang atau nyeri sternum
:emarthrosis atau ankilosis sendi
$embengkakan testis
$embengkakan parotis
5elaianan sistem sara
Pemeriksaan (aboratorium
a! 5adar hemoglobin dan indeks eritrosit; didapatkan anemia hipokromik
mikrositer dengan penurunan kadar hemoglobin mulai dari ringan sampai
berat. #C@, #C:C dan #C: menurun. #C@ D 63&l hanya didapatkan pada
anemia de&isiensi besi dan thalassemia mayor. '+7 (red cell distribution
(idth! meningkat yang menandakan adanya anisositosis. Indeks eritrosit sudah
dapat mengalami perubahan sebelum kadar hemoglobin menurun. 5adar
hemoglobin sering turun sangat rendah, tanpa menimbulkan gejala anemia
yang mencolok karena anemia timbul perlahan-lahan.
i. Apusan darah menunjukkan anemia hipokromik mirkositer, anisositosis,
poikilositosis, anulosit, sel pensil, kadang-kadang sel target. +erajat
hipokromia dan mikrositosis berbanding lurus dengan derajat anemia,
berbeda dengan thalassemia.
ii. Ceukosit dan trombosit normal. 'etikulosit rendah dibandingkan dengan
derajat anemia. $ada kasus ankilostomiasis sering dijumpai eosino&ilia
b! 5adar besi serum menurun D.3 mg8dl, total iron binding capacity (4I%C!
meningkat E <.3 mg8dl, dan saturasi trans&erin D )./.
2
0 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
c! 5adar serum &eritin D *3 8dl (ada yang memakai D ). 8dl, ada juga D )*
8dl!. 0ika terdapat in&lamasi maka &eritin serum sampai dengan B3 8dl
masih dapat menunjukkan adanya de&isiensi besi.
d! $rotopor&irin eritrosit meningkat (E )33 8dl!
e! Sumsum tulang; menunjukkan hyperplasia normoblastik dengan normoblast
kecil-kecil (micronormoblast! dominan.
&! $ada lab yang maju dapat diperiksa reseptor trans&erin; kadar reseptor
trans&erin meningkat pada de&isiensi besi, normal pada anemia akibat penyakit
kronik dan thalassemia.
g! $engecatan besi sumsum tulang dengan biru prusia ($erlNs stain! menunjukkan
cadangan besi yang negati,e (butir hemosiderin negati&!
h! $erlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab anemia de&isiensi besi;
antara lain pemeriksaan &eses untuk cacing tambang, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan semikuantitati& (5ato-5atI!, pemeriksaan darah samar dalam
&eses, endoskopi, barium intake atau barium inloop, dan lain-lain, tergantung
dari dugaan penyebab de&isiensi besi tersebut.

Anemia de&isiensi besi perlu dibedakan dengan hipokromik lainnya seperti ;
Anemia akibat penyakit kronik
4halassemia
Anemia sideroblastik
Penatalaksanaan
). 4erapi kausal ; mengatasi penyebab de&isiensi besi agar anemia tidak kambuh
kembali
*. $emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi
%esi per oral; Cini pertama karena murah, e&ekti& dan aman. +iberikan saat
lambung kosong namun e&ek samping lebih banayk dibandingkan pemberian
setelah makan. &ek samping berupa mual, muntah dan konstipasi. $engobatan
diberikan sampai B bulan setelah :b normal. $reparat yang tersedia yaitu;
). Ferrous sulphat <=*33 mg
$reparat pilihan pertama, karena paling murah tetapi e&ekti&. +osis;<=*33 mg.
*33mg sul&as &erosusO BBmg besi elemental. $emberiansul&as &erosus <=*33 g
mengakibatkan absorbs besi .3mg8hari yangdapat mengakibatkan eritropoesis
*-< kali normal.
*. Ferrous gluconate, &errous &umarat, &errous lactate, dan &errous succinate
(lebih mahal!
<. nteric coated
&ek samping lebih rendah tetapi dapat mengurangi absorbs besi
Farmakokinetik ; sebaiknya diberikan saat lambung kosong, tetapie&ek
samping lebih sering dibandingkan dengan pemberian setelahmakan. $ada
pasien yang mengalami intoleransi, sul&as &erosus dapatdiberikan saat makan
atau setelah makan
Putri Elinda karina 1102013231
&ek samping ; gangguan gastrointestinal yang dijumpai pada ).-*3/yang
sangat mempengaruhi kepatuhan pasien. 5eluhan ini dapat berupa mual,
muntah, serta konstipasi.untuk mengurangi S besidiberikan saat makan atau
dosis dikurangkan menjadi < = )33 mg
%esi parenteral; +iberikan bila intoleransi oral berat, kurang patuh berobat, kolitis
ulserati,a, perlu peningkatan :b secara cepat. Cini kedua karena e&ek samping
lebih berbahaya dan harga lebih mahal. $reparat yang tersedia;
Iron de=tran comple=, iron sorbitol citric acid comple=
+osis ; kebutuhan besi )mg* + ),-.Hb sekarang* / / 0
&ek samping ; reaksi ana&ilaksis, &lebitis, sakit kepala, &lushing, mual, muntah,
nyeri perut dan sinkop.
<. $engobatan lain
+iet ; makanan yang kaya akan protein he(ani
@itamin C ; meningkatkan absorbsi besi, dosis <=)33 mg8hari
4rans&usi darah ; jarang diperlukan. Indikasi pada penyakit jantung anermik
dengan ancaman payah jantung, anemia yang sangat mencolok gejalanya dan
pasien yang butuh peningkatan hb secara cepat. 0enis darah yang diberikan $'C
(packed red cell! agar tidak o,erload.
$enatalaksanaan yang juga dapat dilakukan ;
a! #engatasi penyebab pendarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai.
b! %edah ; untuk penyebab yang memerlakukan inter,ensi bedah seperti pendarahan
karena diverticulum meckel.
c! Suporti& ; makanan giIi seimbang terutama yang mengandung kadar besi tinggi
yang bersumber dari he(ani (lim&a, hati, daging! dan nabati (bayam, kacang-
kacangan!.
$encegahan Anemia +e&isiensi %esi
). $endidikan kesehatan ;
a. 5esehatan lingkungan, misalnya tentang pemakaian jamban, perbaikan
lingkungan kerja, misalnya pemakaian alas kaki sehingga dapat mencegah
penyakit cacing tambang
b. $enyuluhan giIi untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu
absorpsi besi
*. $emberantasan in&eksi cacing tambang sebagai sumber perdarahan kronik yang
paling sering dijumpai di daerah tropic. $engendalian in&eksi cacing tambang
dapat dilakukan dengan pengobatan masal dengan anthelmentik dan perbaikan
sanitasi.
<. Suplementasi besi yaitu pemberian besi pro&ilaksis pada segmen penduduk yang
rentan, seperti ibu hamil dan anak balita. +i Indonesia diberikan pada perempuan
hamil dan anak balita memakai pil besi dan &olat.
2
2 [TYPE THE DOCUMENT TITLE]
1. Forti&ikasi bahan makanan dengan besi, yaitu mencampurkan besi pada bahan
makan. +i 2egara barat dilakukan dengan mencampur tepung untuk roti atau
bubuk susu dengan besi.
Komplikasi
5omplikasi yang mungkin timbul seperti pada anemia yang lain. Apabila
anemianya berat, maka akan timbul komplikasi pada system kardio,askuler berupa
dekompensatio cordis. 5omplikasi yang lain yangmungkin timbul adalah komplikasi dari
tractus gastrointestinal berupakeluhan epigastric distress atau stomatitis.
Prognosis
$rognosis untuk mengobati dan menyembuhkan anemia de&isiensi besi sangat baik,
terutama ketika mereka yang mengonsumsi suplemen Iat besi seperti yang disarankan
dan mampu untuk mengasimilasi besi. Sejumlah penilitian telah menunjukkan bah(a
kekurangan besi anemia pada bayi dapat mengakibatkan kecerdasan berkurang, ketika
kecerdasan diukur pada usia dini.
$rognosis baik apabila penyebab anemianya diketahui hanya karena kekurangan
besi saja serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat. "ejala anemia dan
meni&estasi klinis lannya akan membaik dengan pemberian preparat besi (Supandiman,
*33B!.0ika terjadi kegagalan dalam pengobatan, perlu dipertimbangkan beberapa
kemungkinan sebagai berikut;
).+iagnosis salah
*.+osis obat tidak adekuat
<.$reparat Fe yang tidak tepat dan kadaluarsa
1.$erdarahan yang tidak teratasi atau perdarahan yang tidak tampak
berlangsung menetap.
..+isertai penyakit yang mempengaruhi absorpsi dan pemakaiam besi(seperti;
in&eksi, keganasan, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakittiroid, penyakit
karena de&isiensi ,itamin %)*, asam &olat!
B."angguan absorpsi saluran cerna (seperti pemberian antasid yang berlebihan pada
ulkus peptikum dapat menyebabkan pengikatan terhadap besi!.$ada kasus A+% karena
perdarahan, apabila sumber perdarahan dapat diatasi, maka prognosis anemia de&isiensi
besi adalah baik terutama apabila diberikan terapi Fe yang adekuat. 4entunya penyakit
dasar sebagai sumber perdarahan kronisnya pun menentukan prognosis dari
pasien(Supandiman, *33B!.

Anda mungkin juga menyukai