Anda di halaman 1dari 3

2.4.

Reseksi Apeks dan Pengisian Retrograde

Reseksi akar merupakan bentuk prosedur bedah yang paling umum dilakukan.Tujuan
reseksi akar ini adalah untuk menjamin penempatan suatu bahan penutup/tumpatan yang
tepat di antara periodonsium dengan foramen saluran akar.Bila penumpatan tidak dapat
diperoleh secara memuaskan melalui cara ortograad (pengisian saluran akar dari arah
mahkota ke apeks), maka prosedur bedahnya adalahmelakukan reseksi akar sehingga
pengisian saluran akar dapat dilakukan secara retrograad (pengisian saluran akar dari apeks
ke mahkota).

Reseksi akar adalah tindakan pemotongan ujung akar dengan maksud agar dapat
mempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar. Reseksi akar dapat dilakukan dalam
dua kali kunjungan atau satu kali kunjungan saja. Kunjungan untuk reseksi akar tergantung
pada sifat kooperatif pasien tersebut.

Reseksi akar terutama sekali dilakukan untuk membuang iritasi di daerah periapikal
seperti granuloma yang besar, kista radikular, perforasi karena kesalahan sewaktu pengisian
saluran akar, karena alasan estetik tertentu (biasanya pada gigi anterior), keadaan saluran akar
yang sangat melengkung sehingga pengisiannya tidak dapat dilakukan secara ortograad
sehingga penanganannya memerlukan tindakan pengisian secara retrograad. Reseksi akar
tidak hanya dilakukan pada kasus-kasus di atas tetapi juga dilakukan pada kasus-kasus lain
yang memerlukannya.

Persentase keberhasilan dari reseksi akar relatif tinggi. Sommer telah melaporkan
95% keberhasilan didapati pada lebih dari 100 kasus reseksi akar. Belum mendapati

terjadinya perbaikan tulang yang normal dari 95-98% dari 200 kasus yang telah dioperasi.
Phillips dan Maxmen mengajukan 99% kesuksesan yang didapatinya pada lebih dari 600
kasus yang telah dioperasi. Grossmen, Shepard dan Pearson menemukan bahwa keberhasilan
mendekati 95% pada gigi yang telah direseksi menunjukkan perbaikan tulang yang komplit.
Keberhasilan perbaikan tulang pada reseksi akar ditentukan dengan pemeriksaan histologis
yang juga telah dilaporkan oleh Aisenberg, Blayney, Blum, Coolidge, Herbert, Hill, Moen,
dan yang lainnya. Vitalitas gigi tersebut dapat dievaluasi dengan menggunakan electric pulp
test dan test dingin.

Setelah prosedur apicoectomy dilakukan, secara umum tidak mungkin untuk


menutup/menyegel saluran akar dari jaringan sekitarnya secara sempurna. Pada kasus seperti
ini, digunakan Retrograde filling pada akar yang telah di reseksi. Akar diberi bevel sebesar 45
derajat, bevel menghadap ke arah bukal atau labial untuk memperoleh akses untuk
mengekspos, mempreparasi, dan mengisi seluruh foramina yang terdapat pada permukaan
akar. Kavitas kecil dibuat pada daerah yang telah di bevel untuk retrograde filling. Bur yang
digunakan adalah bur inverted cone dengan coolan spray. Idealnya preparasi dibuat sedalam
2mm di dalam saluran akar dengan eksposure paling kecil pada apex dan daerah paling luas
dekat dengan akar.

Setelah di preparasi, kavitas dikeringkan dan diisolasi untuk mencegah masuknya


cairan dari jaringan. Varnish diaplikasikan pada kavitas yang telah di preparasi. Amalgam
yang bebas dari zinc dikondensasikan dan di burnish pada kavitas. Ujung akar, pengisian, dan
jaringan sekitar kemudian diperiksa kembali secara visual maupun secara radiografi untuk
mengevaluasi apakah penutupan saluran akar sudah benar dan sudah tidak ada debris maupun
benda asing pada daerah luka.

Daftar Pustaka

Alfred L. Frank, James H.S. Simon, Marwan Abou-Rass, et all : Clinical and Surgical
Endodontics in Practice, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, 19 : 85 - 101.

Francis Filipowicz, Paul Umstott, and Marshall England: J Endodon, by The American
Association of Endodontics, 1984: 264-268,

Grossman : Hand Book of Dental Practice, 3rd Edition, J .B. Lippincott Company,
Philadelphia, 1958 : 165 - 171.

Anda mungkin juga menyukai