Jurusan Pengairan
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Email : aci_tasyntia@yahoo.com, veryderma@yahoo.com, suwantomarsudi@yahoo.co.id.
ABSTRAK
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang perekonomian dan
pertumbuhan penduduknya berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan air
bersih. Untuk menyelesaikan permasalahan ini pemerintah merencanakan pembangunan sebuah waduk, yaitu
Waduk Gondang.
Dalam rangka untuk mendapatkan desain yang baik untuk Waduk Gondang diperlukan adanya
pengujian hidraulika model. Hidraulika model tes ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondisi
hidraulika pada bangunan pelimpah samping Waduk Gondang dengan hasil perhitungan. Ada beberapa
modifikasi desain berdasarkan kriteria keamanan bendungan. Pada analisa model tes ini dilakukan dengan 4
penelitian, Seri 0, Seri 1,Seri 2 dan Seri 3.
Dalam kajian hidrolika pada model fisik ini, analisa hidraulika pelimpah saluran samping
menggunakan persamaan Hinds. Saluran transisi dan saluran peluncur menggunakan persamaan energi
dengan perhitungan tahapan standar. Sedangkan untuk perhitungan kedalaman gerusan lokal menggunakan
persamaan Schotlisch dan Veronise.
Menurut hasil perhitungan dan hasil pengujian, pada desain pelimpah dan saluran peluncur aman
terhadap bahaya kavitasi dan aliran getar. Hasil dari model tes menunjukkan bahwa desain paling baik adalah
seri 3 sebagai desain akhir.
Kata kunci : side channel spillway, model fisik hidraulik
ABSTRAK
Karanganyar is one of area in Central Java that the economic and population were increasing. It cause
to increase the water demand in Karanganyar. In the aim of solving the problem, government plan to build a
dam.
In order to get the best design for Gondang dam, it is necessary to test by Hydraulic model. Hydraulic
model test aims to compare of hydraulic conditions on the side channel spillway model with the calculation
results. There are some modifications on the design based on analysis of dam safety criteria. The model test
were carried out with 4 series, Serie 0, Serie 1, Serie 2, and Serie 3.
In this study, analysis of hydraulic side channel spillway is using Hind's equation. On the transitions
channel and chuteway channel using the energy equation with standard step method. Local scouring depth
calculated by using Schotlisch and Veronise equation.
According to the results of the calculation and test, on the spillway and chuteway channel design were
safe from impact of cavitation and pulsating flow, and it showed that the best design was based serie 3 as
the final design.
Key word: side channel spillway, physical model hidraulic.
1.
PENDAHULUAN
Proyek Lokasi Waduk Gondang yang di
laksanakan ini secara administratif berada di
Kabupaten Karanganyar yang terletak
dibagian tenggara Propinsi Jawa Tengah.
Waduk Gondang ini juga berada di
daerah Aliran Sungai Bengawan Solo.
Secara umum wilayah Sungai Bengawan
Solo terletak pada 11018 sampai 11245
I-1
Cp =
Pg Po
(2-2)
2
V0
2
Jika P Pv, maka 1 = -Cp
dengan:
= indeks kavitasi
Po = ambient pressure (kPa)
1kPa = 1000 N/m2
= Pa + Pg
Pa = tekanan atmosfir (=101 kPa)
Pg = tekanan setempat (kPa)
=.g.h
h
= tinggi muka air (m)
Pv = tekanan uap (kPa)
2.1.2
Indeks Kavitasi
Suatu bentuk persamaan untuk
memperkirakan kavitasi berupa parameter
tak berdimensi, merupakan hubungan antara
gaya pelindung terhadap kavitasi (ambient
pressure) dan penyebab kavitasi (dynamic
pressure) yang disebut indeks kavitasi.
Perhitungan kavitasi dengan persamaan
berikut (Roberson dkk, 1998:386):
Po Pv
(2-1)
=
2
V0
I-2
(t)
C
Massa
jenis
()
kg/m3
Tekanan
Uap Air
(Pv)
kPa
Kekentalan
Kinematis
()
2
m /dt.106
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
60
70
80
90
100
999,868
999,992
999,726
999,125
998,228
997,069
995,671
994,055
992,238
990,233
998,052
983,200
977,770
971,800
965,310
958,360
0,61
0,87
1,23
1,70
2,33
3,16
4,23
5,62
7,58
9,58
12,30
19,90
31,10
47,30
70,10
101,30
7,787
1,519
1,307
1,140
1,004
0,893
0,801
0,724
0,658
0,602
0,553
0,475
0,413
0,365
0,326
0,294
Temperatur
o
2.2
Aliran Getar
Aliran getar merupakan fenomena
hidraulika yang harus diperhatikan dalam
bangunan saluran peluncur.
Pada suatu saluran peluncur yang
panjang terdapat bahaya ketidak stabilan
dalam aliran yang disebut sebagai aliran
getar (slug/pulsating flow). Apabila panjang
saluran tersebut lebih dari 30 meter, maka
harus dikontrol dengan cara menghitung
bilangan Vendernikov(V) dan bilangan
Montuori (M) (Anonim, 1986:95).
V=
2bv
3P gd cos
V2
M =
gIL cos
7
6
5
4
3
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
2
Bilangan M ontouri (M )
dengan :
b
= lebar dasar saluran (m)
v
= kecepatan aliran (m/dt)
g
= percepatan gravitasi
( = 9,81 m/dt2)
P
= keliling basah (m)
d
= kedalaman hidraulik (m)
I
= kemiringan rerata gradien energi
(= tan)
I-3
3.
Model Seri 0
Model Seri 0 merupakan model yang dibuat
berdasarkan original desain konsultan.
Model Seri 1, 2 dst.
Model Seri ini merupakan alternatif desain
(modifikasi), bila hasil Model Seri 0 kurang
baik.
Final Design
Merupakan usulan penyempurnaan yang
terbaik di antara model seri.
Masing-masing model test tersebut diuji
dengan beberapa variasi debit banjir
Q2,Q50, Q100, Q1000, dan QPMF.
I-4
Mulai
Data Teknis
Sistem Bangunan
Pelimpah
Studi literatur
Kalibrasi
Debit
Dimensi
Verifikasi
Tinggi Muka Air
Tidak
Sesuai
kriteria
Modifikasi / Alternatif
Ya
Kesimpulan dan Rekomendasi
Selesai
I-5
4.
Hd
Pengukuran
(m)
Hd
USBR
(m)
Kr
USBR
0,950
0,971
2,151
50
1,850
1,792
3,221
100
2,007
1,937
3,610
1000
2,600
2,578
3,875
PMF
3,7
3,551
4,188
(%)
I-6
R inlet
R pelimpah
R
ambang
Model Seri 2
Hasil perubahan design yang telah
dilakukan pada Model seri 2 adalah:
1. Menghilangkan ambang tambahan,
pada saluran transisi, agar aliran
yang didapatkan tenang sebelum
masuk ke peluncur,
2. Memberi baffle block pada hilir
pintu saluran samping hal ini untuk
menghilangkan pusaran air pada
dasar saluran samping pada dasar
saluran samping pada hilir pintu,
3. Memberi baffle block dan ujung
saluran transisi untuk menciptakan
aliran yang lebih tenang ketika
memasuki saluran transisi
ambang
Baffle block
+509,00
I-7
+Baffle block
+Baffle block
5. PEMBAHASAN
5.1 Hasil Analisa Kavitasi Uji Model
Perhitungan dari analisa kavitasi
digunakan untuk mengetahui terjadinya
potensi kavitasi pada bangunan pelimpah,
saluran transisi dan saluran peluncur.
Kavitasi dapat mengakibatkan perusakan
terhadap lantai dasar saluran dikarenakan
adanya penghisapan akibat kecepatan
yang tinggi.
Syarat terjadi kavitasi bila < 1
sehingga, berdasarkan hasil analisa
kavitasi untuk pengukuran pada bacaan
pizometer uji model pada debit Q2, Q50,
Q100, Q1000, dan QPMF terjadi kavitasi
pada bangunan pelimpah di beberapa
section. Sedangkan pada saluran transisi
dan peluncur tidak terjadi kavitasi.
Hasil perhitungan analitik kavitasi
tidak terjadi. Akan tetapi potensi kavitasi
yang terjadi dari bacaan pizometer >-4
sehingga potensi kavitasi tersebut kecil
dan masih dianggap aman terhadap
bahaya kavitasi yang terjadi dalam
pelaksaanaannya di lapangan.
Untuk menghindari bahaya dari
kavitasi lokal, tekanan minimum pada
mercu bendung harus dibatasi sampai
dengan -4 m tekanan air, jika bangunan
tersebut dari beton. Untuk konstruksi
pasangan batu, tekanan sub atmosfer
sebaiknya dibatasi sampai dengan -1 m
tekanan air.
I-8
12.000
10.000
8.000
Q 50
6.000
Q 100
Q 1000
Q PMF
4.000
2.000
0.000
0.000
5.000
M2
10.000
15.000
I-6
Q
(m3/dt)
82,75
218,26
253,16
396,93
683,3
Hasil Perhitungan
Schoklitsch
(m)
1,567
2,686
3,062
3,936
5,593
Veronise
(m)
4,082
7,632
8,927
11,854
17,912
Hasil
Pengukuran
(m)
2,131
3,722
5,164
5,075
6,149
3.
DAFTAR PUSTAKA
Syntia B.,Acyta.2013. Studi Model
Hidraulik Pelimpah Samping (Side
Channel Spillway) Waduk Gondang
Kabupaten Karanganyar Dengan
Skala 1:50. Malang: Universitas
Brawijaya.
(Skripsi Tidak dipublikasikan)
Roberson Cassidy dan Chaudry. 1997.
Hidraulic Enginering, New York.
Chisester,Weiham,
Brisbane,Singapore,Toronto : Jhon
Willey dan Sons,Inc.
I-11
I-12