Anda di halaman 1dari 6

MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)

A. TUJUAN
1. Menghitung jumlah sel darah merah (eritrosit)
B. DASAR TEORI
Cairan darah pada semua hewan vertebrata tersusun atas plasma, sel darah mera
(SDM), sel darah putih (SDP), dan keping-keping darah (trombosit). Plasma berfungsi
sebagai medium cair yang di dalamnya terlarut protein (albumin, fibrinogen, dan
globulin) sehingga disebut protein plasma. Selain itu, juga terlarut nutrien lainnya
(glukosa, asam lemak, dan kolesterol), vitamin, mineral, garam anorganik terutama
sodium klorida (NaCl), limbah metabolisme, dan gas.
Sel darah merah disebut juga eritrosit. Eritrosit sendiri berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. Sel darah merah
adalah jenis sel darah yang paling banyak. Bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak
mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak.
Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan,
karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Bagian dalam eritrosit
terdiri

dari hemoglobin,

sebuah

biomolekul

yang

dapat

mengikat

oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen
akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah
sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada
manusia, sel darah merah dibuat disumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan
bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah akan aktif
selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.
Secara umum ciri-ciri sel darah merah pada mamalia adalah tidak berinti,
berbentuk bulat, dan bikonkav. Sel darah merah pada kebanyakan hewan vertebrata
lainnya berbentuk lonjong, bikonfeks. Pada manusia sel darah merahnya mempunyai
ukuran diameter rata-rata 7,5 mikron, tebalnya 1 mikron pada bagian tengah, 2 mikron
pada bagian tepi, dan luas penampangnya adalah 120 mikron.
Struktur sel darah merah terdiri atas membran sel yang merupakan dinding sel,
subtansi, dan hemoglobin. Pada membran sel darah merah terdapat 2 subtansi, yaitu lipid

dan protein. Keduanya biasa disebut lipo-protein. Golongan lipidnya adalah kolestrol,
sefalin, dan lesitin. Sedangkan golongan proteinnya adalah stromatin.
Pembentukan darah merah terjadi di sumsum tulang, terutama dari tulang pendek,
pipih, dan tidak beraturan, dari jaringan konselus pada ujung tulang pipa dan dari
sumsum tulang iga-iga dan dari sternum. (Evelyn,1983:134)
Dalam setiap millimeter kubik (mm3) terdapat jumlah SDM yang bervariasi antara
pria dan wanita, pada pria jumlahnya 4,5 - 6 juta/mm3 sedangkan wanita 4 - 5,5 juta/mm3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah SDM antara lain :
a. Fisiologis yang berupa adaptasi terhadap lingkungan, misalnya adaptasi
terhadap ketinggian yang disebut Physiological polycythemia dimana jumlah
SDM bisa mencapai 8 juta sel/mm3.
b. Patologis karena adanya tumor pada sum-sum tulang

sehingga SDM

mencapai 10-11 juta sel/mm3 disebut Polycythemia vera.

C. METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
-

Darah

Counting chamber

Blood Lancet Steril

Kapas

Alcohol

Pipet khusus

Larutan hayem

2. Cara kerja
Membersihkan tangan/jari dengan kapas beralkohol. Menusuk jari dengan
blood lancet steril.

Menyedot darah dari jari dengan pipet khusus, menyedot larutan hayem hingga
batas pipet yang ditentukan.

Meneteskan darah dari pipet ke counting chamber

Melihat sel darah melalui mikroskop, dan menghitung mulai dari kiri atas,
kanan atas, kiri bawah , kanan bawah dan tengah . Kemudian dijumlah, hasil
penjumlahan dikalikan 10.000.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Tabel data
Perempuan
No.
Nama
Umur
1
Pungki A.
20 th
2
Listya Dwi A.
21 th
3
Nurma Fauziana 20 th
4
Noni Wulandari 20 th
5
Fariha Suci R.
20 th
6
Aldila Kemas A. 19 th
7
Ainun Nasikah
20 th
8
Asih Rahayu
20 th
9
Annisa Rizky Y
10
Rahmawati A.
20 th
11
Nensi Nur A.
19 th
12
Hasanah Fajar S. 20 th
13
Galuh Ajeng A.
20 th
14
Mia Noor S. P.
19 th
15
Nia Umi N.
20 th
16
Nurul Jannah Y. 20 th
17
Rieska Dies R.
20 th
18
Esty Hardian C.
20 th
19
Ajeng S.
19 th
20
Emma Hanna P. 20 th
21
Deliya Minianur 19 th
22
Safina Audiati A. 20 th
23
Intan Fajar C.
20 th
24
Eriza Deadara
20 th
25
Previa Rahmi
19 th
26
Novita Dwi A
20 th
27
Setiarti Dwi R.
20 th
28
Siti Nur K.
20 th
29
Ramaida
20 th
30
Haerani M.
20 th
31
Nita Ayu N.
19 th
32
Margi Utami
20 th
33
Linda Indriawati 20 th
34
Sri Suwarni Y.
20 th
35
Henky Becheta
20 th
Total ()

Jml eritrosit
5.620.000/mm3
3.700.000/mm3
5.720.000/mm3
3.600.000/mm3
2.780.000/mm3
4.130.000/mm3
6.800.000/mm3
7.100.000/mm3
3.990.000/mm3
5.570.000/mm3
4.950.000/mm3
4.170.000/mm3
5.940.000/mm3
5.280.000/mm3
4.000.000/mm3
5.730.000/mm3
3.000.000/mm3
6.820.000/mm3
7.160.000/mm3
6.330.000/mm3
4.380.000/mm3
5.250.000/mm3
2.760.000/mm3
3.200.000/mm3
2.370.000/mm3
3.500.000/mm3
4.340.000/mm3
4.940.000/mm3
3.480.000/mm3
6.250.000/mm3
3.410.000/mm3
3.700.000/mm3
4.500.000/mm3
3.000.000/mm3
157.470.000

No.
1.
2.

Nama
Dhanang R.
Ihsan Adi P.

Total ()

Laki laki
Umur
Jml eritrosit
20 th
8.260.000/mm3
20 th
5.880.000/mm3

14.140.000

/mm3
4.631.470,6/m
m3
1.372.900,341/
mm3

Rata-rata
Standar deviasi (SD)

Rata-rata

/mm3
7.070.000/mm3

Standar deviasi (SD)

1.682.914/mm3

2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai perhitungan jumlah
sel darah merah (eritrosit). Praktikum dilakukan pada hari Kamis di laboratorium
zoology FMIPA UNY. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui jumlah sel
darah merah (eritrosit).
Pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah mengambil
darah dengan cara menusuk jari menggunakan blood lancet steril dan
menyedotnya dengan pipet khusus yang kemudian dicampur dengan larutan
Hayem. Meneteskan darah dari pipet ke counting chamber dan mengamati sel
dibawah mikroskop.
Dalam counting chamber akan tampak ruangan kotak-kotak yang
berjumlah 16 pada setiap bagiannya. Dalam penghitungan SDM, dilakukan
penghitungan pada bagian kanan atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah dan
bagian tengah. Penghitungan dilakukan pada sel darah merah yang tercakup pada
bagian tersebut. Setelah dilakukan penghitungan, maka total angka yang didapat
dapat dihitung kembali menggunakan:
Jumlah SDM/mm3 = SDM yang terhitung x 10.000
Dari hasil praktikum didapatkan hasil jumlah sel darah merah rata-rata
jumlah sel darah merah yang dimiliki praktikan perempuan adalah 3.000.000/mm 3
sampai 7.000.000/mm3 , yang berarti masih kisaran normal. Untuk laki-laki
5.000.000/mm3 8.000.000/mm3 yang berarti masih dikisaran normal juga.
Keutuhan bentuk eritrosit tergantung pada tekanan osmose medium
sekitarnya. Pada kondisi hipotik akan mengalami pembengkakan kemudian ruptur
(hemolisis). Hemolisis pada kondisi isotonik terjadi karena agen-agen yang
merusak permukaan, seperti: sabun, deterjen, dan klorofrom. (Heru,31)

1. Kehilangan darah akibat pendarahan yang mengakibatkan

peningkatan

produksi sel darah merah.


2. Fisiologis karena adaptasi terhadap lingkungan lokal, misalnya adaptasi pada
tempat ketinggian (pegunungan), maka jumlah SDM dapat mencapai 8 juta sel
per mm3, hal ini disebut Physiological polycythemia.
3. Patologis karena adanya tumor pada sumsum tulang, maka jumlah SDM dapat
mencapai 10-11 juta sel per mm3, hal ini disebut polycythemia vera.

E. KESIMPULAN
Sel darah merah pada keadaan normal jumlahnya 4.5 5 juta/ mm3 untuk
perempuan, dan 5 5.5 juta/ mm3 untuk laki-laki. Pada praktikum hasil yang didapatkan
berkisar normal 3 7 juta/ mm3 untuk perempuan dan 5 8 juta/ mm3 untuk laki-laki
meskipun ada yang hasilnya dibawah normal.

DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo, Heru. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar. Yogyakarta:
FMIPA UNY.
Pearce, Evelyn. 1993. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia.
Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM press.
Wulangi, S. Kartolo. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai