OLEH :
SUSI AFWIRA
NPM : 02 321 0003
36
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH:
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
M. ARIYON, ST,MT.
DISAHKAN OLEH :
DEKAN FAKULTAS TEKNIK
KETUA JURUSAN
MUSLIM, ST,MT
37
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
ABSTRAK
Infill drilling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Untuk menilai
kelayakan proyek infill drilling, dapat ditinjau aspek teknis dan ekonomisnya.
Analisis infill drilling ini menggunakan metode volumetrik untuk menghitung
cadangannya sedangkan untuk menentukan kelayakan pelaksanan proyek infill
drilling berdasarkan penilaian terhadap indikator ekonomi yaitu : NPV (Net Present
Value) ,ROR (rate of Return),POT (Pay Out Time) dan DPI (Discount Probability
Indeks).
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan NPV bernilai positif pada harga minyak
$60/bbl, DPI sebesar 2.003, POT selama 1.96 tahun dengan ROR 54.95%. Dengan
melihat indikator ekonomi tersebut maka perencanaan proyek infill drilling ini layak
untuk dilaksanakan.
Kata Kunci : Analisis Keekonomian, Infill drilling, Net Present Value, Rate Of
Return, Pay Out Time, Discounted Probability Index.
38
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir (Kolokium II) dengan judul : Analisis Keekonomian
Proyek Infill Driling Di Lapangan XYZ yang merupakan salah satu syarat guna
mendapat gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik
Perminyakan, Universitas Islam Riau.
Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dilapangan serta referensireferensi buku yang berhubungan dengan tema yang dibahas juga keterangan yang
diberikan narasumber penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan ini sangat banyak
kekurangan baik dalam materi maupun teknik penulisannya. Namun demikian penulis
berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, terutama bagi yang
mencari informasi dibidang perminyakan.
Pekanbaru,
Juli 2010
Susi Afwira
39
UCAPAN TERIMAKASIH
Bapak Cio Cio Mario ST, MT Pembimbing I dan Bapak Muhammad Ariyon, ST, MT
selaku Pembimbing II, terima kasih untuk semua bantuan dan masukkannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Untuk Ayahanda Marzali dan Ibunda Yasmawati yang aku sayangi serta saudaraku
semuanya Susing Harto, SH, Susiong Negra, Suarbi Indra Marco dan Suheiri
Kurniawan.
Untuk Suamiku tercinta Hazibin dan anakku sangat aku sayangi Hani Eka Nirwana
atas semua doa dan motivasi serta pengorbanannya.
Bapak Prof. DR. Ir. H. Sugeng Wiyono, MMT, I.PU Selaku Dekan Fakultas Teknik UIR
Bapak Ir. Muslim, MT selaku ketua jurusan Teknik Perminyakan UIR serta Bapak
Adi Novriansyah ST, MT selaku sekretaris jurusan Teknik Perminyakan UIR.
Buat teman temanku lukman, Boni, Rico, Andi, Riska, Kenes, Riki, Sadam, bang
Masri, Tari, Atun, bang Taufik, bang Nop, bang Irwanto semua angkatan 2002
tanpa terkecuali.
Serta semua orang yang telah memberikan dukungan dan semangat Pak Parlan, Pak
Syawaldi dan semuanya.
40
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh Gelar Kesarjanaan disuatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar
Pustaka.
Pekanbaru,
Juli 2010
SUSI AFWIRA
NPM : 023210003
DAFTAR ISI
41
42
43
44
45
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
46
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
A.1 Perhitungan Reserves
A.2 Produksi Tiap Sumur
A.3 Perhitungan Indikator Ekonomi
48
DAFTAR SIMBOL
Pb
Sw
= Viscositas Minyak, cp
= Viscositas Air, cp
Boi
= OOIP,STB
= Ketebalan Reservoir, ft
= Porositas, fraksi
UR
= Ultimate Recovery,
= Recovery Factor
Vbi
Tavg
q(t)
qi
Di
49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dalam melakukan analisa keekonomian suatu proyek, umumnya perusahaan
50
1.2.
TUJUAN PENULISAN
Penulisan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Keekonomian Proyek Infill
Menganalisa
keekonomian
proyek
infill
drilling
untuk
rencana
1.3.
BATASAN MASALAH
Agar penulisan Tugas Akhir ini lebih terarah sesuai dengan tujuan yang
METODOLOGI PENULISAN
Dalam penyelesaian studi tugas akhir yang berjudul ANALISIS PROYEK
51
Start
Survey
Reserves :
Data
Produksi
Reserves
Tidak
Lengkap
Area (Acre)
Thicness (ft)
Porositas
Saturasi air (Sw)
Recovery Factor (RF)
Boi
Hasil
Pembahasan &
Kesimpulan
Selesai
52
1.5.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dirangkum dalam beberapa bab dimana
BAB II
BAB III
: Teori dasar
BAB IV
BAB V
: Pembahasan
BAB VI
: Kesimpulan
53
BAB II
TINJAUAN UMUM LAPANGAN XYZ
2.1.Sejarah Lapangan XYZ
Lapangan XYZ adalah salah satu lapangan minyak yang dikelola oleh PT.
CPI. Lapangan ini terletak sekitar 40 km disebelah barat minas. Lapangan ini
ditemukan pada tahun 1952 dan mulai berproduksi tahun 1971 dengan 17 sumur
produksi. Dan pada tahun 1972 dilakukan pengeboran sebanyak 32 sumur produksi
dengan rate masing-masing sumur 45.000 BOPD.
Pada tahun 1992 dimulai aplikasi injeksi air dengan sistem pheripheral yang
bertujuan untuk menjaga tekanan reservoir. Sampai tahun 2004, lapangan XYZ
menghasilkn 153 sumur produksi, 95 sumur injeksi, dan 25 water source well, dengan
luas area produksi sekitar 18 km (11 mile) dan luas pengurasan sekitar 13.000 acre.
54
2.2.
P3
P1
P4
P5
P7
P6
Gambar 2.2. Peta Struktur Lapangan XYZ (Kota Batak File,2008)
55
2.3.
56
Gambar 2.3. Deskripsi Reservoir dari Hasil Logging (Kota Batak File,2008)
2.3.2. Karakteristik Reservoir Lapangan XYZ
Seperti yang telah dikemukakan diatas, bahwa reservoir di lapangan XYZ
mempunyai 2 (dua) lapisan produktif yang dinamai sesuai dengan kedalaman dimana
lapisan produktif tersebut ditemukan. Dan diantara kedua lapisan tersebut ada satu
lapisan produktif yang dikatakan mewakili karakteristik reservoir dai lapangan
XYZ, lapisan tersebut terletak pada kedalaman 4650 sand. Pada saat ditemukan
lapangan minyak ini mempunyai tekanan reservoir awal 2060 psi dan temperatur
290F dengan permeabilitas 100 -0300 mD.
Secara umum sifat-sifat fluida dari lapangn XYZ adalah sebagai berikut:
: 2060 psi
Compresibilitas minyak
57
Porositas Rata-rata
: 20.7
API
: 33.0
: 2.4 cp
: 0.24 cp
: 1.1080 RB/STB
GOR
: 44
Expand
Peripheral
Area-1
PWF
Area-2
PWF
Area-3
PWF
10000
100
1000
10
CDOIL (1)
CDWINJ (1)
CDFLUID (1)
WCut (2)
100
Gambar 2.4.
WCut
1000
M
ay
-7
1
M
ay
-7
3
M
ay
-7
5
M
ay
-7
7
M
ay
-7
9
M
ay
-8
1
M
ay
-8
3
M
ay
-8
5
M
ay
-8
7
M
ay
-8
9
M
ay
-9
1
M
ay
-9
3
M
ay
-9
5
M
ay
-9
7
M
ay
-9
9
M
ay
-0
1
M
ay
-0
3
M
ay
-0
5
M
ay
-0
7
M
ay
-0
9
BPD
100000
10000
58
BAB III
TEORI DASAR
Penanaman modal (investasi) didasarkan pada keuntungan yang diperoleh.
Indikator keuntungan diperlukan sebagai perameter untuk pengambilan keputusan.
Untuk menilai ekonomi suatu proyek atau prospek perlu dilihat semua aspek dari
pengeluaran dan pendapatan sepanjang umur proyek tersebut, sehingga penilaian
suatu proyek akan didasarkan kepada pendapatan selama siklus proyek itu masih
berjalan sampai dengan pengeluaran dan pendapatan sama atau mendekati sama.
Cash flow diperlukan untuk membantu kita dalam mengambil keputusan
untuk melanjutkan atau menolak proyek. Namun bagaimanapun juga Cash Flow saja
tidak bisa dipakai sebagai acuan, kita perlu parameter lain sebagai pertimbangan
disamping memberikan keutungan atau pengambilan financial, seberapa banyak
keuntungan yang diberikan terhadap investasi, serta tingkat pengembalian modal.
Perhitungan indikator terhadap nilai relatif proyek sebagai perlengkapan
dengan membuat proyeksi tunggal pertahun dari cash flow sebagai pengganti
perlakuan aliran keuangan yang terdapat dari kondisi saat ini sampai beberapa tahun
mendatang. Yang lebih penting lagi, indikator keekonomian adalah untuk mengukur
relatif attractif dari cash flow (laju alir/arus kas) sebagai pembanding dari cash flow
proyek yang lain. Dengan kata lain menjelaskan situasi investasi memberikan benefit
yang lebih mengguntungkan dari investasi yang lain dalam membuat keputusan yang
akan diambil oleh perusahaan.
Untuk menilai keekonomian suatu proyek perlu dilihat semua pengeluaran
dan pendapatan sepanjang umur proyek tersebut (life cyle analysis). Adalah tidak
tepat pernyataan yang menyebutkan biaya suatu lapangan turun hanya dengan melihat
biaya persatuan produksi di tahun tersebut.
59
3.1.
60
3.1.1
Revenue
Revenue atau pendapatan kotor didapat dari hasil penjualan minyak kepada
konsumen. Revenue merupakan perkalian antara gas dan besar produksi tahunan.
3.1.2
Investasi
Investasi adalah pembiayaan atas proyek bernilai ekonomis yang ditawarkan.
61
Capital Asset
Adalah nilai uang dari suatu modal (assets) yang tangible. Hal ini meliputi
bangunan bangunan, peralatan pemboran dan produksi, peralatan
pengupasan, mesin mesin, fasilitas produksi, konstruksi dan alat alat
transportasi yang mengalami depresiasi nilai karena waktu dan pemakaian.
3.1.2.1.
Biaya Eksplorasi
Yang termasuk biaya eksplorasi dalam usaha mendapatkan cadangan baru
sumber daya energi secara umum adalah biaya biaya pegumpulan data data
geologi yang meliputi survey eksplorasi (survey geologi dan geofisik) dan kegiatan
pemboran eksplorasi dalam rangka mengidentifikasi reservoir produktif sekaligus
memperkirakan besarnya potensial energy yang terkandung (penentuan cadangan
terukur).
Dalam rangka kegiatan eksplorasi minyak di Indonesia ini ada beberapa
peraturan yang berhubungan dengan masalah biaya yang harus di taati, yaitu :
1.
Setelah
dari
pemerintah untuk
62
mengenai daerah kontrak. Selain itu kontraktor harus membayar bonus pada
saat penandatanganan kontrak (sesuai dengan perjanjian yang disetujui).
2.
3.1.2.2.
berhubungan dengan fasilitas fasilitas produksi maupun yang tak langsung. Biaya
langsung anatara lain biaya peralatan dan material. Sedangkan biaya tak langsung
meliputi biaya biaya untuk untuk pekerjaan rekayasa, pembangunan peralatan, suku
cadang dan biaya start-up.
63
3.1.2.4.
Biaya Operasi
Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan demi terlaksananya kegiatan
produksi suatu lapangan. Biaya ini merupakan pengeluaran untuk kegiatan rutin
mulai dari proses pengembangan lapangan sampai dengan terproduksinya sumber
daya energi ke permukaan. Yang termasuk dalam biaya ini adalah :
1. Biaya perbaikan dan perawatan sumur
2. Perawatan kemudahan produksi
3. Pemakaian bahan-bahan (material) yang tidak mengalami penyusutan nilai
4. Pembayaran atas jasa-jasa (upah)
5. Biaya atas jasa-jasa servis untuk hal-hal yang berhubungan dengan pengoperasian
suatu lapangan.
3.1.3. Depresiasi
Merupakan cara pengambilan kembali investasi kapital yang telah
dikeluarkan, dimana biaya ini tidak diambil kembali sekaligus, tetapi diambil secara
bertahap pada saat produksi berlangsung, dengan menggunakan faktor penyusutan
harga. Suatu barang atau modal kapital akan mengalami pengurangan nilai karena
waktu dan pemakaian. Faktor yang diperhitungkan dalam menghitung periode
depresiasi dari suatu barang atau modal adalah biaya awal (initial cost), harga/biaya
yang dapat diperoleh kembali (recoverable cost) pada waktu barang barang selesai
atau tidak dapat dipakai lagi, dan dalam waktu pemakain.
64
Depresiasi
TangibleCost
LamaWaktu
(3.1)
Depresiasi
1
InvestasiCapital Depresiasii 1
T
i = waktu perhitungan
T = lama waktu depresiasi
(3.2)
65
depresiasi
2
InvestasiCapital Depresiasii1
T
(3.3)
Non capital
Operating cost
Depresiasi dari tangible cost
Non capital cost merupakan operating cost yang berhubungan dengan operasi
selama tahun yang bersangkutan. Operating cost untuk tiap volume hidrokarbon yang
dihasilkan merupakan hasil pembagian biaya biaya yang berhubungan langsung
antara produksi dan jumlah produksi yang dihasilkan.
Cost recovery kontraktor dapat diperoleh kembali dengan mengambil bagian
dari pendapatan kotor hasil penjualan hidrokarbon (gross revenue) pada tahun yang
bersangkutan. Bila cost recovery kontraktor melebihi pendapatan kontraktor maka
kekurangan tesebut dapat diperoleh pada tahun berikutnya. Secara matematis kondisi
tersebut dinyatakan dengan :
66
Jika (Cost Recovery + Investment Credit) > Revenue x Cost Recovery Ceiling maka :
Recovery
Unrecovery
Cost recovery ceiling adalah besarnya persentase recovery dari revenue yang
dapat diperoleh dari kontraktor pada tahun yang bersangkutan.
3.1.5. Recoverable Cost
Dapat dikatakan sebagai ongkos yang dapat diambil kembali oleh kontraktor
pada tahun tersebut setelah lapangan berproduksi atas semua biaya yang dikeluarkan
sebelum dan sesudah lapangan itu berproduksi. Dan ini merupakan penjumlahan dari
cost recovery dan investnent credit. Recoverable cost ini merupakan penjumlahan
dari gross revenue dikalikan dengan cost recovery ceiling pada tahun yang
bersangkutan.
3.1.6. Sistem Share dan Tax
Berdasarkan kontrak bagi hasil, besarnya keuntungan sebagai penjualan
(gross revenue) dikurangi dengan recoverable cost akan dibagi antara Pertamina dan
kontraktor berdasarkan sistem pembagian yang berlaku.
3.1.6.1. Pertamina Share
Gross revenue secara matematis dinyatakan sebagai berikut :
67
Gross Revenue
Production x Price
SH
1 Tax
ES
(3.4)
Contrctor Share
SH
1 Tax
ES
(3.5)
68
Indikator Ekonomi
Indikator keuntungan yang sering digunakan adalah: NPV (Net Present
Value), ROR (Rate of Return), DPI (Discounted Probability Index), dan POT (Pay
Out Time).
3.2.1
69
semua cash flow untuk masing-masing tahun dapat dijumlahkan menjadi nilai tunggal
dari seluruh cash flow adalah sama dengan Total Net Present Value. Menghitung
serangkaian aliran cash flow dari tahun ke 1 sampai tahun ke n untuk masing-masing
tahun dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut
NPV X 0
X3
Xn
X1
2
1 i 1 i
1 i n
(3.6)
dimana :
NPV : Net Present Value
Xn
sebagai alternatif terhadap proyek yang akan kita evaluasi. Kita dapat membuat
referensi investasi terhadap proyek-proyek lain sebagai pembanding. Sebagai contoh
investasi dalam industri perminyakan perlu memasukkan factor resiko dan discout
rate yang lebih besar dari bunga Bank.
Secara umum bilamana NPV pada discout rate bernilai positif memberikan
makna proyek boleh dijalankan dan akan memberikan pengembalian uang (return)
atau pendapatan (earning) dari alternatif investasi, dan sebaliknya bila NPV bernilai
negative cari alternatif investasi lain. NPV juga sebagai salah satu attribute yang
penting dalam membuat atau mengambil suatu keputusan investasi terhadap alternatif
proyek-proyek yang ditawarkan.
70
3.2.2
yang diperlukan Investor untuk memperoleh kembali modal yang telah ditanamkan.
Jadi POT merupakan suatu ukuran pendekatan mengenai kecepatan penerimaan cash
flow pada awal proyek. Jika investor merencanakan suatu jumlah tertentu untuk
investasi proyek, dapat dibuat hubungan dari account balance kumulatif terhadap
waktu.
Semua pendapatan yang diterima setelah Pay Out Time tercapai menunjukkan
keuntungan yang dihasilkan suatu proyek, dan menunjukkan modal baru yang
dihasilkan oleh proyek tersebut. Jika semua faktor sama, tentunya penanaman modal
akan memilih proyek dengan POT terpendek.
POT ini merupakan salah satu parameter yang berguna untuk membandingkan
kecepatan relatif penerimaan dari awal proyek. Kelemahan dari POT ini selain tidak
dapat memberikan gambaran mengenai laju pendapatan setelah POT tercapai, juga
tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu dari uang. Jadi seperti yang telah
ditekankan diatas, POT ini bukanlah kriteria yang cukup untuk penilaian suatu proyek
penanaman modal, tetapi mempertimbangkan kriteria yang lainnya sebelum pemilik
modal memutuskan untuk memilih suatu proyek dari beberapa alternatif yang ada.
Pay Out Time (POT) seringkali digunakan sebagai indikator dari kelayakan
keekonomian proyek. Secara sederhana Pay Out Time adalah waktu yang dibutuhkan
oleh positif cash flow untuk menutupi atau mengganti seluruh biaya atau pengeluaran
capital awal (investasi).
Penggunaan POT sebagai satu-satunya indikator keekonomian terhadap
relative keekonomian proyek lain teradapat beberapa kekurangan, antara lain :
71
DPI 1
3.2.4
(3.7)
pengembalian investasi atau discount rate yang menghasilkan NPV suatu proyek
sama dengan nol. IRR dihitung secara trial dan error yang dapat diringkaskan sebagai
berikut :
Hitung present value tiap tahun, cash flow dan tambahkan discount factor untuk
memperoleh net present value
72
Jika NPV positif, pilih discount rate yang lebih tinggi. Jika NPV negatif , pilih
discount rate yang lebih rendah.
ROR i1
3.3
NPV 1 * (i2 i1 )
NPV 1 NPV 2
(3.8)
Analogi
Volumetrik
Decline curves
Material balance
Simulasi Reservoir
Ah 1 S w
B oi
dimana :
N OOIP, STB
A luas area, acre
h ketebalan reservoir, ft
(3.9)
73
UR OOIP * RF
(3.10)
dimana :
UR Ultimate recovery
OOIP Original oil in place
RF Recovery factor
74
Metode pyramidal
Metode ini digunakan bila
Ai 1
0.5 . Bulk volume dari reservoir yang dibatasi
Ai
Vbi
h
Ai Ai 1 Ai * Ai 1
3
(3.11)
(3.12)
bi
dimana :
Vbi = Volume bulk antara dua garis isopach
Ai = Luas daerah yang dikelilingi oleh kontur I
h = Interval kontur isopach
Metode trapezoidal
Metode ini digunakan bila
Vb
Ai 1
0 .5 .
Ai
h
A0 2 A1 ... 2 An 1 An (tavg * An )
2
dimana :
A0.1.2 = Luas daerah yang dikelilingi kontur
(3.13)
75
q (t )
qi
1 bDi t 1/ b
(3.14)
dimana :
q(t) =
qi
Di
76
Exponential
Hyperbolic
Harmonic
Type
Straight Line Plot
Production Rate, Q
Q vs time on semi-
Q vs Cum Oil
log
on semi log
Qo e -bt
Qo/(1+bot/a) a
Qo/(1+bot/a)
77
: 1965 1975
2. Periode II
: 1976 1988
3. Periode III
: setelah 1988
Penjelasan mengenai periode periode tersebut akan dibahas pada sub bab
lain lebih lanjut.
3.4.2. Ketentuan Umum Kontrak
Meskipun detail dari tiap tiap kontrak yang ditandatangani antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya ada perbedaan, peraturan penting yang harus
diataati adalah :
78
79
= 20 %
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO =10 % x harga pasar (untuk produksi > 150 MBOPD)
80
= 20 % Gross revenue
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO =10 % x harga pasar (untuk produksi > 150 MBOPD)
=30 % x harga pasar (untuk produksi < 150 MBOPD)
e. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% harga pasar
3. Bagi kontraktor yang berproduksi bukan perpanjangan berlaku peraturan :
a. Oil sharing = 28.8415 %
b. FTP
= 20 %
c. DMO
= 25 %
d. Fee DMO
e. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% dari harga pasar
4. Bagi kontraktor dengan perpanjangan masa kontrak berlaku peraturan:
a. Oil sharing kurang dari 28.8415 % mengingat pemilikan 100 % Indonesia atas
asset dan cadangan hidrokarbon yang belum diproduksikan pada akhir masa
kontrak.
b. Presentase FTP = 20 % x Gross Revenue
81
c. DMO = 25 %
d. Fee DMO = 10 % x harga pasar (produksi > 200 MBOPD)
e. Untuk produksi < 200 MBOPD, fee DMO = 20 % x harga pasar
f. Untuk proyek EOR selama 5 tahun produksi pertama Fee DMO sebesar 100
% dari harga pasar
Angka angka presentase split share diatas hdala gross share yang masih
harus dibebani pajak pemerintah (Government Tax).
Untuk pola aliran keuangan, ada beberapa perbedaan antara lapangan minyak
dan lapangan gas. Perbedaan tersebut untuk yang berlaku sampai saat ini selain
besarnya pembagian (share) adalah pada Domestic Marketing Obligation (DMO),
dimana kewajiban untuk memasok pasar domestik ini tidak berlaku bagi lapangan
gas. Secara keseluruhan pola aliran keuangan minyak dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
82
Recoverable Cost,CR
Revenue
Inv.credit
Cost Rec
Equity to be Split, ES
Cont.Share of ES,
(1-(SH/(1-T))xES
CS(SH/(1-T))xES
Taxable Income,TI
0.25(SH/(1-T))xES
CS DDMO + IC
Goverment Tax GT
T x TI
Cost
Cont. Cash Flow,CCF
TCS- TC
Gambar 3.1. Pola Keuangan Sistem Kontrak Bagi Hasil Lapangan Minyak
83
BAB IV
ANALISA DATA
Data yang diperoleh didapatkan dari data geologist, merupakan data sumur
yang akan disisipkan (infill drilling) yang didapatkan dari surrounding wells (data
sumur sekitar) dimana penulis hanya mendapatkan hasil evaluasinya saja dan tidak
mengevaluasi secara detail terhadap hasil interpretasi yang telah dilakukan oleh
geologist.
4.1.
Data Reservoar
Data berikut merupakan data yang didapatkan dari geologist, data ini
Thickness (ft)
Sand
0.18
0.19
0.22
0.17
0.17
0.17
0.16
0.19
0.19
0.13
0.15
0.16
0.16
0.12
Well A
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
35
38
29
31
35
34
50
0
0
29
31
35
34
0
14
25
22
18
20
15
22
11
4
5
12
15
10
14
35
38
29
31
35
34
50
C
0
0
5
12
6
8
0
0
0
0.20
0.17
0.16
0.24
0.00
0.55
0.50
0.55
0.60
0.50
0.60
0.55
0
0
0.60
0.75
0.80
0.60
0.00
0.45
0.50
0.45
0
0.50
0.40
0.45
0.35
0.60
0.30
0.30
0.30
0
0.30
0
1.00
0.40
0.25
0.20
0.40
1.00
B
0.65
0.40
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat luas area, ketebalan, porositas , saturasi air
dan saturasi minyak mempunyai nilai yang berbeda beda baik untuk setiap sumur
dan setiap lapisan (sand A, sand B dan sand C). Dari data ini pula kita mendapatkan
nilai OOIP serta Ultimate Recoverynya.
84
4.2.
Data Produksi
Berikut adalah total produksi tiap sumur setiap tahunnya, merupakan
penjumlahan dari tiap-tiap sumur, yang dapat kita lihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Data Produksi
TH
Production Profil
P01
P02
P03
P04
P05
P06
P07
Total
Prod.
2010
498,410
2011
313,089
2012
248,407
2013
197,250
2014
156,777
2015
124,743
2016
99,381
2017
8,367.69
18,379.96 9,631.38
8,321.86
10,290.79 9,544.27
12,740.44
79,293
2018
6,616.57
15,120.80 7,576.25
6,473.74
8,006.47
7,552.97
10,011.97
63,377
2019
5,231.92
12,439.55 5,959.63
5,036.05
6,229.21
5,977.13
7,867.82
50,760
2020
4,137.03
10,233.75 4,687.97
3,917.64
4,846.47
4,730.07
6,182.86
40,756
2021
3,271.27
8,419.08
3,047.61
3,770.66
3,743.20
4,858.75
32,819
3,687.66
Data produksi total diatas yang akan dipakai dalam mencari nilai dari
parameter ekonominya, nilai tersebut didapatkan dari perkalian dari produksi total
harian (BOPD) dikalikan dengan 1 tahun (365 hari). Berikut tabel produksi perhari :
85
1.600
1.400
1.200
B 1.000
O
800
P
D
600
400
200
0
2008
2010
2012
2014
2016
Tahun
2018
2020
2022
$60/bbl, $70/bbl dan $80/bbl, dengan pola kontrak adalah kontrak bagi hasil.
Sedangkan untuk operating cost yang diperlukan $3.73/bbl. Harga operating cost ini
dapat berubah ubah pada waktu tertentu, tapi pada kondisi ini nilai operating cost
sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan untuk lapangan XYZ.
86
4.4.
decline curve dan economic limit dibatasi sampai usia kontrak. Dengan menggunakan
data geologist pada tabel 4.1. maka reserve untuk tiap tiap sumur dapat kita hitung
dengan langkah kerja sebagai berikut :
Menghitung reserve untuk sumur P01 Sand A
Diketahui
Boi
: 1.108
Area (acre)
: 35
Thickness
: 14
: 0.18
: 0.45060
Boi
: 1.108
Area (acre)
: 35
87
Thickness
: 11
: 0.19
: 0.45060
Boi
: 1.108
Area (acre)
:0
Thickness
:0
:0
: 0.45060
88
OOIP (MBO)
Sand A
277,902
631,913
442,248
265,676
416,607
242,823
554,543
Sand B
179,264
121,327
39,595
117,210
176,445
114,269
176,445
Sand C
0
0
81,221
110,699
47,052
182,831
0
Total sand
457,165
753,240
563,064
493,585
640,105
539,923
730,988
Total
Recovery Ultimate
Factor
Recovery
0.45060
0.43678
0.43512
0.45787
0.44993
0.43339
0.44871
206,000
329,000
245,000
226,000
288,000
234,000
328,000
1,856,000
Pada tabel ini didapatkan nilai ultimate recovery untuk tiap sumur berbeda
beda dan jika dijumlahkan ultimate recovery untuk semua sumur ( P01 - P07),
sebesar 1,856 MBO. Sumur yang paling produktif adalah sumur P02 dengan reserves
sebesar 329 MBO oleh kerenanya sumur ini diprioritaskan pertama kali untuk
pelaksanaan pengeborannya. Sedangkan sumur yang paling kecil reservesnya
terdapat pada sumur P01 dengan nilai 206 MBO.
89
4.5.
dalam kasus ini diambil harga minyak $60/bbl dengan ketentuan sebagai berikut :
Harga minyak
: $60/bbl
: 15%
Biaya Produksi
: $3.73
Tax
: 48%
Investment Credit
: 20%
MARR
: 10%
90
Th
Prod
Rev
0
1
498,410
313,089
248,407
197,250
156,777
124,743
99,381
79,293
63,377
10
50,760
11
40,756
12
32,819
29,904,600
18,785,311
14,904,411
11,835,020
9,406,599
7,484,609
5,962,879
4,757,603
3,802,605
3,045,618
2,445,347
1,969,153
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Cap
Non
Cap
Dep
OC
IC
UR
CR
REC
ES
CS
DDMO
NCS
TCS
EXP
CF
3,025,020
3,917,760
6,942,780
6,942,780
605004
1,859,069
605004
1,167,820
605004
926,558
605004
735,744
605004
584,777
465,293
370,692
295,764
236,395
189,336
152,019
122,416
605,004
3,917,760
6,381,833
6,986,837
22,917,763
6,610,893
1,772,824
1,772,824
17,012,487
4,907,448
1,531,562
1,531,562
13,372,850
3,857,553
1,340,748
1,340,748
10,494,272
3,027,194
1,189,781
1,189,781
8,216,818
2,370,236
465,293
465,293
7,019,316
2,024,803
370,692
370,692
5,592,187
1,613,131
295,764
295,764
4,461,839
1,287,069
236,395
236,395
3,566,210
1,028,714
189,336
189,336
2,856,282
823,928
152,019
152,019
2,293,328
661,537
122,416
122,416
1,846,738
532,713
1,940,924
2,742,986
9,124,820
1,859,069
7,265,750
1,219,239
1,917,869
3,690,693
1,167,820
2,522,873
967,354
1,502,904
3,034,465
926,558
2,107,908
768,138
1,174,709
2,515,457
735,744
1,779,713
610,524
915,050
2,104,831
584,777
1,520,054
485,780
800,292
1,265,585
465,293
800,292
387,014
637,581
1,008,273
370,692
637,581
308,787
508,707
berd804,471
295,764
508,707
246,804
406,594
642,989
236,395
406,594
197,672
325,653
514,989
189,336
325,653
158,712
261,469
413,488
152,019
261,469
127,806
210,552
332,967
122,416
210,552
91
4
5
6
7
Th
Prod
Rev
Cap
Non Cap
Dep
OC
IC
UR
UR1
UR1
UR2
UR2
: Tahun
: Produksi
: Revenue
: (2) x Price
: $60/bbl x 498,410 bbl
: $29,904,600
: Capital
: Non Capital
: Depreciation1
: (4)/(5)
: Operating Cost
: (2) x Biaya Produksi
: $3,73/bbl x 498,410 bbl
: $1,859,069
: Investment Credit
: 20% x (4)
: 20% x $3,025,020
: $605,004
: Unrecovered
: NC
: Non Capital
: $3,917,760
: CR + IC REC
: (Cost Recovery + Investment Credit)
Recovery
: ($6,381,833 + $605,004) - $6,986,837
: $0
10
CR
11
REC
12
ES
13
CS
14
DDMO
15
NCS
: Cost Recovery
: Jika (3) > 0 maka CR = NC + OC +UR + Dep
: Recovery
: CR + IC > Rev maka Rec = Rev
: CR + IC < Rev maka Rec = CR + IC
: CR + IC > Rev, maka Rec = Rev jika tidak
Rec = CR + IC
: $6,381,833 + $605,004 < (Rev =
$29,904,600)
: $6,986,837
: Equity to be Split
: (3) (11)
: Rev Rec
: $29,904,600 - $6,986,837
: $22,917,763
: Contractor Share
: 15% / ( 1 48% ) x (12)
: Share / (1 Tax) x ES
:15% / (1-48%) x $22,917,763
:$6,610,893
: Diff. Price Domestic Marketing Obligation
: 25%( 15% / ( 1- 48% ) ) 0,9 x (3)
: 25% {15% / (1- 48%)} x 0.9 x 29,904,600
: $1,940,924
: Net Contractor Share
: ((13) + (8) (14) )x ( 1 48% )
:{(CS + IC) DDMO} x (1-Tax)
: {($6,610,893 + $605,004) - $1,940,924} x
(1-48%)
16
TCS
17
EXP
EXP0
EXP1
18 CF1
: $2,742,986
: Total Contractor Share
: (15) + (11) (8)
: NCS + Rec IC
: $2,742,986 + $6,986,837 - $605,004
: $9,124,820
: Expeditue
: (4) + (5) + (7)
: Cap + Non Cap + OC
: $3,025,020 + $3,917,760 + $0
: $6,942,780
: $0 + $0 + $1,859,069
: $1,859,069
: Cash Flow / Laju Kas
: (16) (17)
: TCS EXP
: $9,124,820 - $1,859,069
: 7,265,750
92
Untuk mencari NPV maka terlebih dahulu harus dicari harga DF, yaitu :
DF1
= 1/(1 + 10%)1
= 1/(1 + 10%)1
= 0.9091
Setelah Harga DF diketahui langkah selanjutnya yaitu mencari nilai NPV :
NPV1
= CF1 x DF1
= $7,265,750x 0.9091
= $ 6,605,227
NPV CALCULATION
DF
CF
(10%)
-6,942,780 1
7,265,750 0.9091
2,522,873 0.8264
2,107,908 0.7513
1,779,713 0.6830
1,520,054 0.6209
800,292 0.5645
637,581 0.5132
508,707 0.4665
406,594 0.4241
325,653 0.3855
261,469 0.3505
210,552 0.3186
NPV
P.Value
-6,942,780
6,605,227
2,085,019
1,583,702
1,215,568
943,834
451,744
327,180
237,315
172,435
125,553
91,643
67,088
6,963,529.36
Maka hasil perhitungan NPV untuk produksi total sumur dapat kita tentukan
dengan langkah kerja yang sama untuk setiap tahunnya. Sehingga didapatkan total
NPV sebesar : $6,936,529.36. Untuk hasil perhitungan NPV tiap tahunnya dapat
dilihat pada tabel diatas. Langkah selanjutnya yaitu dengan mencari nilai DPI dengan
langkah kerja sebagai berikut :
DPI 1
DPI 1
6,963,529.36
6,942,780
DPI
= 2.002989
Tabel 4.6 Perhitungan ROR
15%
Disc.
Factor
50%
P.Value
Disc. Factor
P.Value
93
55%
Disc.
Factor
P. Value
1
0.8696
0.7561
0.6575
0.5718
0.4972
0.4323
0.3759
0.3269
0.2843
0.2472
0.2149
0.1869
-6,942,780
6,318,044
1,907,654
1,385,983
1,017,557
755,735
345,988
239,690
166,297
115,579
80,496
56,201
39,354
1
0.6667
0.4444
0.2963
0.1975
0.1317
0.0878
0.0585
0.0390
0.0260
0.0173
0.0116
0.0077
5,485,799.29
-6,942,780
4,843,833
1,121,277
624,565
351,548
200,172
70,259
37,316
19,849
10,576
5,647
3,023
1,623
1
0.6452
0.4162
0.2685
0.1732
0.1118
0.0721
0.0465
0.0300
0.0194
0.0125
0.0081
0.0052
346,908.68
-6,942,780.00
4,687,580.80
1,050,103.13
566,052.18
308,335.23
169,902.79
57,710.94
29,662.89
15,269.12
7,873.63
4,068.53
2,107.52
1,094.91
-43,018.33
Nilai ROR yang diambil 55% dan 50%, maka harga ROR akan diperoleh
dengan melakukan interpolasi pada saat NPV berharga negatif dan NPV berharga
positif. Hasil perhitungan untuk mencari nilai ROR dapat dilihat pada tabel diatas.
Langkah kerja untuk perhitungan ROR dengan menggunakan rumus dibawah ini :
ROR i1
NPV 1 * (i2 i1 )
NPV 1 NPV 2
Maka dicari terlebih dahulu nilai dari Diff. of Disc Rate yaitu :
i2 i1 = 55% - 50%
= 5%
Untuk nilai absolut value of both NPV
= 346,908.68+ 43,018.33
= 389,927,01
Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai ROR sebesar :
94
ROR 50%
346,908.68 * 5%
389,927.01
= 54.95%
Sedangkan untuk menentukan POT yaitu:
POT 1
6,942,780
6,942,780 322,970.24
= 1.96 tahun
95
CCF
-6,942,780
7,265,750
2,522,873
2,107,908
1,779,713
1,520,054
800,292
637,581
508,707
406,594
325,653
261,469
210,552
POT (Year)
-6,942,780.00
322,970.24
2,845,843.01
4,953,750.56
6,733,463.43
8,253,517.40
9,053,809.21
9,691,390.09
10,200,096.79
10,606,690.34
10,932,343.09
11,193,811.83
11,404,363.55
1.96
Maka POT dengan harga minyak $60/bbl dengan jangka waktu pengembalian
selama 1.96 tahun atau 23 bulan.
4.6.
semua harga minyak dapat disimpulkan bahwa harga minyak mempengaruhi tingkat
keekonomian proyek ini. Semakin tinggi harga minyak semakin tinggi nilai
keekonomiannya dan begitu juga sebaliknya.
96
NPV
3,801,187.60
5,382,358.48
6,963,529.36
8,544,700.24
10,125,871.12
DPI
1.55
1.78
2.00
2.23
2.46
ROR
35.85
45.53
54.95
64.25
73.41
POT
2.14
2.04
1.96
1.88
1.82
97
98
BAB V
PEMBAHASAN
Sebelum melakukan proyek infill drilling setiap perusahaan sebaiknya
melakukan study atau pun penelitian untuk menemukan peluang yang telah disepakati
bersama dalam hal ini menambah jumlah sumur sisipan sebanyak 7 sumur. Disini kita
tidak membahas kenapa hanya 7 sumur yang di tambah karena hal ini merupakan
salah satu interpretasi dari geologist.
5.1.
Perhitungan Reserve
Dalam penulisan ini metoda yang digunakan untuk menghitung reserve yaitu
reserves terkecil terdapat pada sumur P01 yaitu 206 MBO. Dalam hal ini parameter
yang mempengaruhi reserve antara lain : porositas, saturasi, formasi volume factor,
area, ketebalan, dan recovery factor.
5.2.
menggunakan analisa decline curve analisys exponential dan economic limit dibatasi
sampai usia kontrak hingga tahun 2021.Berikut merupakan pembahasan perhitungan
ekonomi dari tiap tiap indikator ekonomi untuk harga minyak $40-$80/bbl.
5.2.1. Net Present Value (NPV)
Nilai NPV didapat dari penjumlahan NPV1 hingga NPV12 dengan hasil
penjumlahan untuk harga minyak $40/bbl NPV = $3,801,187.60 harga minyak
$50/bbl NPV = $5,382,358.48 harga minyak $60/bbl NPV = $6,963,529.36 harga
minyak $70/bbl NPV = $8,544,700.24 harga minyak $80/bbl NPV = $10,125,871.12
NPV vs Harga Minyak
12.000.000
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
0
0
20
Harga Minyak
40
60
80
100
Nilai NPV untuk semua harga minyak diatas lebih besar dari 0. Maka untuk semua harga
diatas memenuhi syarat NPV > 0.
10%.
80
70
R
O
R
%
60
50
40
30
20
10
0
0
20
Harga Minyak
40
60
80
101
100
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0
20
Harga Minyak
40
60
80
100
102
2,20
2,15
t
a
h
u
n
2,10
2,05
2,00
1,95
1,90
1,85
1,80
0
20
Harga Minyak
40
60
80
100
suatu proyek yang akan kita lakukan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
maka harga minyak $40-$80/bbl dapat digunakan dalam pelaksanaan proyek ini.
Hasilnya NPV bernilai positif, terpenuhinya DPI minimum yang ditetapkan oleh PT.
CPI, bunga yang menyebabkan Present wort sekarang sama dengan nol (ROR) dapat
lebih besar dari MARR (10%) juga POT lebih singkat dari lamanya kontrak.
103
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil kesimpulan baik perhitungan yang bersifat teknis maupun yang
bersifat ekonomis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
NPV berharga positif dengan harga minyak mulai $40/bbl dan selanjutnya proyek
ini dikatakan ekonomis
DPI minimum yang diharapkan untuk ekonomisnya suatu proyek haruslah lebih
besar dari satu, namun dalam hal ini PT. CPI menetapkan DPI minimum adalah
1.2 untuk harga minyak $40/bbl ini DPI didapat sebesar 1.5 dengan demikian
nilai DPI ini memenuhi nilai ekonomisnya.
POT dengan harga minyak $40/bbl dengan jangka waktu pengembalian selama
2.14 tahun
ROR pada kasus ini bernilai 35.85% , ini berarti ROR > MARR (10%)
104
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
Irwanto,
2008,Sensitivitas
Harga
Minyak
Terhadap
Parameter
105