KEEKONOMIAN
[+] [–]
[+]
[–]
Rasio [–]
Biaya Investasi Cadangan Produksi
Produksi
[–] [+] [+]
[–] [+]
Teknologi Keuntungan Permintaan
[–]
[+]
[–] [–]
[–]
Lingkungan Harga
Penerimaan
Pemerintah
10%
15%
-4,02
30%
18% 19%
IRR
20% 17%
15% 16%
10%
0%
0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25
Modal Kumulatif (jutaan Dolar)
Gambar A-1
Permintaan dan Pemasukan Modal
Soal A-1
Proyek A Proyek B
Tahun Lajur Kas Lajur Kas
0 - 100 - 100
1 30 40
2 30 40
3 30 30
4 30 20
5 30 20
Hitung :
1. NPV, IRR, B/C dan POT untuk masing-masing proyek
2. Proyek mana yang lebih menguntungkan.
B. MENENTUKAN PILIHAN DAN ALTERNATIF
Suatu investasi dipilih apabila menguntungkan atau IRR>MARR,
NPV>0 dan B/C >1. Apabila proyeknya lebih dari satu maka
pemilihannya berdasarkan IRR, NPV, B/C yang lebih tinggi. Walaupun
demikian kadang-kadang terdapat proyek yang IRR nya lebih tinggi
tetapi NPV nya lebih rendah dibandingkan proyek lain.
Satu Investasi : pilih IRR > MARR atau B/C > 1
Banyak Investasi :
1. Urutkan proyek dari investasi terendah ke tertinggi
2. Tentukan IRR inkremental (IRR )
3. IRR > MARR, pilih investasi yang lebih besar
4. IRR < MARR, pilih investasi yang lebih kecil.
Atau
1. Urutkan proyek dari investasi terendah ke tertinggi
2. Tentukan B/C
3. B/C > 1, pilih investasi yang lebih besar
4. B/C < 1, pilih investasi yang lebih kecil
Contoh B–1.
Tahun Alternatif 1 Alternatif 2
Misal dua
0 alternatip dengan aliran
-10 -20
1
dana sebagai berikut : 15 28
Alternatif 1 :
15
15
NPV =10
-10+ =4,15
4,15
0,06
1 1+0.06
15
0=-10+ ;sehingga IRR= 50%
1+IRR
Alternatif 2 :
28
NPV = -20+ =6,6,4
4
1+0,06
28
0 = -20+ ; sehingga IRR = 40%
1+IRR
Dengan demikian proyek tersebut menunjukkan “kemampuan’
berikut :
Alternatif NPV IRR
1 4,15 50%
2 6,40 40%
Pemilihan NPV dan IRR bertentangan:
Alternatif 1 Alternatif 2 Selisih ()
13
-10+ =0; IRRΔ = 30%
1+IRRΔ
- Memperhatikan bahwa IRR = 30% > MARR = 6%, maka
alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan investasi yang lebih
besar, yaitu alternatif 2.
Apabila dipakai B/C , maka:
13
B/ C 1 maka berarti pilih alternatif dengan investasi yang lebih besar
1 0.06
10
Contoh B–2.
Bila MARR = 6% dan t = 20, alternatif mana yang harus dipilih dari alternatif
berikut ini :
A B C D E
Kegunaan pajak:
1. pemerataan pendapatan (orang kaya dikenakan pajak lebih banyak),
2. mengurangi pemakaian barang yang tidak disukai dengan mengunakan
pajak tambahan (minuman keras, rokok) dan
3. menumbuhkan industri yang membutuhkan proteksi dengan memberi
keringanan pajak (industri nasional, industri kecil, industri bersih
lingkungan dan sebagainya).
50 100 50 50 -
MARR = 15%
Pajak gas = 70%
Investasi semua kapital
180
(P / A, IRR ,10) 4,9 IRR ~ 16%
36,6
Contoh C – 2.
Untuk contoh 3 – 1 apabila investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non kapital
dengan pertanyaan yang sama.
Jawaban :
IRR = 20%
Soal C -1
Tahun Prosentase Investasi Biaya Operasi
$ 10 6 $ 10 6 $ 10 6
0 150
1 - 10 100 30
MARR = 15%
Pendapatan pemerintah = 70%
Dimana:
NB = net back value
TC = biaya listrik total
F = biaya bahan bakar
G = biaya pembangkitan
AE = energi alternatif
EE = energi yang diamati
EEAE = energi yang diamati terhadap energi alternatif
D. HARGA ENERGI (lanjutan)
Supaya kompetitif, harga energi tidak boleh melewati Net Back
Value karena energi tersebut menjadi tidak kompetitif.
Karenanya harga yang dipilih sebaiknya lebih tinggi dari harga
finansial sehingga keuntungan produsen cukup, dan lebih
rendah dari Net Back Value sehingga energi yang diamati
kompetitif
Th (Q) I OC D CR REC R TI T CF
0 180 -180
1-10 40 2 18 38 38 40P ? ? CF1-10
D = Depresiasi = 180/10 = 18, R = P.Q, R = Revenue, P = Price
CR = NC + D + OC + UR
= 0 + 18 + 20 +0 = 38
NC = non capital, UR = Unrecovered (sisa tagihan)
CR = Cost recovery (yang ditagihkan), REC = Recovery (yang dibayar)
CR < R REC = CR UR +1 = 0, TI = R –REC
CR > R REC = R UR+1 = CR – REC, TI = 0
Gambar E-1
Frekuensi
Relatif
0,4
0,3
0,2
Gambar E-2
Frekuensi
Relatif 1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 50 100 150 200
Ketebalan Bersih, ft
Gambar E-3
F. MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS SENSITIVITAS
Resiko dari proyek adalah kumpulan dari ketidakpastian besaran-besaran
yang mempengaruhi keuntungan. Ketepatan informasi dari besaran-besaran
tersebut akan mempengaruhi ketepatan keuntungan, sedangkan keputusan
diambil dari besar kecilnya keuntungan. Kesulitannya biasanya disebabkan
karena kurang baiknya kerjasama antar disiplin. Masing-masing disiplin
kurang memahami disiplin lain.
1-10 100 30
40 Harga
20 Investasi
0 Biaya Operasi
-20
-40
-60
-60% -40% -20% 0 20% 40% 60%
Presentase Perubahan dari Kasus Dasar
Aturan-aturannya adalah :
§ Probabilitas harus diberikan disetiap cabang dari titik kemungkinan
(chance node) dimana jumlah probabilitas disekitar titik tersebut adalah satu.
§ Ujung cabang disebut terminal.
§ Nilai kondisional (conditional value) diberikan ditiap titik terminal. Nilai
tersebut biasanya diberikan dalam Nilai sekarang (Net Present Value).
§ Pohon keputusan dibaca dari iri ke kanan.
§ Titik keputusan (decision node) dinyatakan dengan kotak.
§ Titik kemungkinan dinyatakan dengan lingkaran.
§ Tidak ada skala untuk pohon keputusan.
& Mungkin terdapat dua atau lebih titik kemungkinan yang berurutan.
Menyelesaikan pohon keputusan :
1. Mulai pada titik terminal dan bekerja mundur keawal keputusan. Jika titik
kemungkinan dicapai, hitung nilai ekspektasi (Expected Monetary Value) untuk
semua nilai kondisional dan tulis di atas titik kemungkinan.
n
EMV i 1
pi f i dan p i 1
EMV = nilai ekspektasi, p = probabilitas, f = nilai kondisional,
i = nomor cabang, n = jumlah cabang
2. Jika sampai pada titik keputusan EMV yang terbesar, coret pilihan lain dan
letakkan EMV diatas titik keputusan. Selanjutnya, mundur sampai titik
keputusan awal dicapai. Pilih jalur dengan EMV terbesar untuk memilih
keuntungan dan EMV terkecil untuk memilih biaya.
Contoh G – 1
kering NPV = - $ 1 MM, Prob = 0,8
membor
Jika struktur tersebut penuh berisi minyak maka luas lapangan adalah
sekitar 15 mil persegi dan membutuhkan pembangunan platform yang besar
seharga $ 50 MM. Jika struktur tersebut hanya sebagian berisi minyak maka
daerah pengurasan akan lebih kecil sehingga lapangan dapat dikuras dengan
jumlah sumur yang lebih sedikit dan membutuhkan platform seharga $ 30
MM.
0 150
1-10 100 30
(a)
$50 MM
B
Anjungan Besar
A (c)
$30 MM
Gambar F-1
Dasar Pohon Keputusan Contoh F-2 G
F
(b) $52 MM
$75 MM
(a)
$50 MM
B
$48 MM
(c)
$30 MM
A $70.6MM
$52 MM
C
I
$52 MM
$42.2 MM H
$42.2 MM E
Pilihan Optimal
untuk Meminimalkan Biaya G
Bor Sumur Delineasi
$35.1 MM
Gambar F-2 F
Pohon Keputusan Lengkap $35.1 MM
Contoh F-2
H. SIMULASI MONTE CARLO
Simulasi adalah cara untuk memodelkan keadaan sebenarnya. Simulasi Monte
Carlo adalah simulasi menggunakan random number (bilangan acak) dari rumus
matematik tertentu.Bilangan acak digunakan untuk memperbanyak populasi
besaran-besaran yang diamati. Dalam simulasi kita mencari distribusi besaran
yang diamati (misalnya : cadangan) berdasarkan pengetahuan kita atas distribusi
besaran-besaran yang mempengaruhinya (misalnya: luas,ketebalan serta
recovery) sehingga kita dapat mengetahui kelakuan termasuk resikonya.
Distribusi dapat berupa normal, log normal, segitiga, segi empat dan lain-lain.
Makin sedikit pengetahuan kita (min dan maks diketahui)., maka makin
sederhana distribusinya distribusi segi empat
X1 Xm X2
Probabilitas komulatif
a. untuk X lebih kecil atau sama dengan Xm = (X’)2/m
b. untuk X lebih besar atau sama dengan Xm = 1 – (1 –X’) 2
1–m
Xm X 1
dimana X’ = XX XX dan m =
1
2 1 X 2 X1
Distribusi Segiempat
Probabilitas
X1 X2
1. distribusi segi empat adalah rata-rata dari X1 dan X2
2. Probabilitas komulatif adalah garis lurus antara probabilitas = 0
pada X1 dan probabilitas = 1,0 pada X2
Contoh H – 1.
Cadangan = (Ketebalan reservoir) (Luas reservoir) (Net oil recovery) =
(h) (A) (Bbl/ac-ft)
h (ft) : Min – 100, Maks – 200, Most probable – 130
Bbl /Ac-ft : Min – 300, Maks – 600
Luas (Acres) : Min – 1500, Maks – 4000
Buat : Berapakah cadangan untuk bilangan random 53, 97, 66, 99, 30,
81, 19, 09, 31
Jawab :
h X’ Probabilitas
Kumulatif
100 0 0
Dari kurva distribusi didapat nilai most probable dari cadangan adalah
120 juta barel (mode). Mean dari kurva distribusi sekitar 140 juta barel.
Kurva ini memperlihatkan frekwensi untuk mendapatkan cadangan 260
juta barel adalah rendah. Dari probabilitas kumulatif didapat
probabilitas mendapatkan 260 juta barel atau kurang adalah 0,85 ini
berarti probabilitas untuk mendapatkan lebih besar dari 260 juta barel
adalah 0,15.
Contoh Bilangan Random
53479 81115 98036 12217 59526 40238 40577 39351 43211 69255
97344 70328 58116 91964 26240 44643 83287 97391 92823 77578
66023 38277 74523 71118 84892 13956 98899 92315 65783 59640
99776 75723 03172 43112 83086 81982 14538 26162 24899 20551
30176 48979 92153 38416 42436 26636 83903 44722 69210 69117
21874 83339 14988 99937 13213 30177 47967 93793 86693 98854
19839 90630 71863 95053 55532 60908 84108 55342 48479 63799
09337 33435 53269 52769 18801 25820 96198 66518 78314 97013
31151 58295 40823 41330 21093 93882 49192 44876 47185 81425
67619 52515 03037 81699 17106 64982 60834 85319 47814 08075
X MODE X MIN
( XMODE XMIN ) X X MIN ( X MAX X MIN ) (CF )
Untuk CF
( XMAX XMIN ) X MAX X MIN
( XMODE XMIN )
XMODE XMIN
Untuk CF X XMIN ( X MAX X MIN )1 (1 CF ) 1
( XMAX XMIN ) XMAX XMIN
Catatan :
CF = Cumulative Frequency = Random Number
Soal H-1
Untuk contoh 7-1 buatlah simulasi dengan menggunakan semua
bilangan random pada Bab ini. Berapakah : minimum, maksimum,
mean (rata-rata) dan most probable dari cadangan tersebut ?
100%
Persentase Kumulatif
90%
Lebih Kecil Dari
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 1 2 3 4 5 6
Variabel
100% 100%
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
50 100 150 200 250 300
Cadangan
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
40 120 200 280 360 440 520
Cadangan, juta barel
0,297 (1 0,0529)
1. Stabilitas
Kontrak yang stabil adalah kontrak yang tidak memerlukan
perubahan pada kondisi apapun. Dengan sendirinya, kontrak yang
stabil adalah kontrak yang fleksibel sehingga tidak perlu berubah
dengan perubahan keuntungan.
2. Netralitas
Suatu kontrak disebut netral jika keputusan investasi kontraktor
tidak dipenga-ruhi oleh pendapatannya. Secara prinsip, pajak yang
memaksimumkan penda-patan adalah netral. Prakteknya, sulit
merencanakan pajak yang benar-benar ne-tral.
3. Mudah untuk Dikenakan
Sistem royalty lebih mudah dikenakan dibandingkan pajak
pendapatan.
4. Mudah untuk Diadministrasikan
Adanya jaminan penerimaan pemerintah seperti royalty atau adanya
cost recovery ceiling menyebabkan suatu kontrak lebih mudah
diadministrasikan
c. Berbagai Pungutan Pemerintah dalam Pengusahaan
Migas (UN, 1984). 32
1. Fixed Fee (FE) atau Bayaran Tetap
Untuk mendapatkan hak mengelola atau mengusahakan daerah pertambangan, maka bagi
kontraktor dikenakan bonus penandatanganan (signature bonus). De-mikian pula apabila
terdapat penemuan maka dikenakan bonus penemuan (dis-covery bonus) dan untuk produksi
yang memenuhi target dikenakan bonus pro-duksi (production bonus).
2. Specific or Ad Valorem Duty (SAVD) atau Kewajiban Khusus
Biasa disebut royalty yaitu pungutan yang berdasarkan persentase volume pro-duksi atau
pendapatan. SAVD adalah tidak netral karena untung atau tidak un-tung kontraktor wajib
membayarnya. Pada Kontrak Production Sharing dikenal FTP (First Tranche Petroleum)
dimana persentase pendapatan dibagi antara peme-rintah dan kontraktor.
3. Higher Rate of Income Tax (HRIT) atau Pajak yang Lebih Tinggi
Pajak pertambangan biasanya lebih tinggi dari pajak untuk industri.
4. Progressive Profits Tax (PPT) atau Pajak Progresif
PPT memajak keuntungan tertentu dengan pajak yang lebih rendah (misal pa-jak normal), tetapi
untuk keuntungan diatasnya diberlakukan pajak yang lebih tinggi.
5. Resource Rent Tax (RRT)
Pajak ini diusulkan oleh Garnaut dan Clunies Ross dan hanya memajak NPV (Net Present
Value) yang positif, sesudah didiskon dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return).
Sebagai akibatnya RRT ini lebih netral dari SAVD, HRIT atau PPT, tetapi tidak benar-benar
netral karena investor tidak mendapat kompensasi apabila memperoleh NPV negatif.
6. Brown Tax (BT)
Ini pajak teoritis (tidak pernah ada pemerintah yang mau mengaplikasikannya) karena
pemerintah memajak apabila NPV kontraktor positif dan memberikan kompensasi apabila NPV
kontraktor negatif.
d. Kontrak Perminyakan di Indonesia
Kontrak perminyakan di Indonesia dimulai dengan Kontrak Karya dan kemudian pada tahun 1971
diberlakukan Kontrak Bagi Hasil. Perbedaan Kontrak Karya dan Kontrak Bagi Hasil adalah pada
Kontrak Bagi Hasil manajemen ada di tangan pe-merintah, dimana setiap kegiatan kontraktor harus
dengan persetujuan pemerin-tah. Pada Kontrak Bagi Hasil berlaku pre, current, dan post audit. Pada
Kontrak Kar-ya hanya berlaku post audit saja. Tugas utama kontraktor di Kontrak Karya adalah
membayar pajak.
Indonesia merupakan anggota OPEC dengan cadangan terbukti minyak sebesar 9,68 milyar barel
minyak dan 136,43 trilyun kubik kaki gas dengan potensi sumber daya minyak sebesar 77,34 milyar
barel minyak dan 332,13 trilyun kubik kaki gas. Migas adalah sumber daya alam milik masyarakat
(common property resources) yang pengelolaannya berdasarkan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 yaitu
bahwa migas dikuasai oleh negara dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Untuk mengelola migas pihak ketiga dapat melakukan kerjasama dengan pemerin-tah (BP Migas)
melalui kontrak kerjasama migas yang pada dasarnya adalah Kon-trak Bagi Hasil. Sebelum satu pihak
mengajukan minat untuk melakukan kontrak di bidang perminyakan seyogyanya mengerti perilaku
(konsep dasar) bisnis permi-nyakan. Ibarat mau melamar seseorang seyogyanya kita mengetahui
perilaku orang tersebut.
Seperti bisnis lainnya maka bisnis migas adalah untuk mencari untung maka perlu dikenal indikator
indikator keuntungan, disamping itu kita perlu membandingkan prospek yang kita amati tersebut
dengan alternatif-alternatif lain, sehingga perlu di-ketahui cara untuk menentukan pilihan dari alternatif-
alternatif yang ada.
Keuntungan adalah fungsi produksi (cadangan), harga, biaya, dan pajak. Pengeta-huan tentang
penentuan besaran-besaran tersebut wajib diketahui. Industri migas adalah industri yang berisiko.
Pengetahuan untuk mengakomodasikan risiko da-lam perhitungan keuntungan juga perlu diketahui.
Dalam usulan kontrak dibutuh-kan perencanaan eksplorasi maupun perencanaan pengembangan yang
meliputi rencana pembiayaan, perkiraan produksi, serta perhitungan keuntungan berdasar-kan perkiraan
harga tertentu dan perpajakan yang berlaku.
Kontrak yang berisi hak dan kewajiban pihak terkait termasuk penyelesaian apa-bila terjadi
ketidaksepakatan wajib diketahui. Prosedur pelelangan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi
peserta lelang perlu diketahui oleh yang bersang-kutan. Kontrak yang akan dibahas adalah Kontrak
Bagi Hasil, Kontrak Bagi Hasil-FTP, dan Kontrak JOB.
e. Kontrak Bagi Hasil
Kontrak bagi hasil dinyatakan oleh diagram berikut:
Revenue
Recoverable Cost
Inv. Credit Cost Rec.
Equity to be Split. ES
tp – 1
(Non Capital Investment) t
• (Unrecovered)tp = t = 1
tp
• (Investment Credit)tp = 0,2 (Capital)
t = 1
x
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Produksi (106 bbl) 1 2 4 8 7 6 5 4 3 2 1