RESUME OF
THEORY
CHAPTER 11
ACCOUNTING
POLICY AND
DISCLOSURE
Jayne Godfrey et al.
(35) /NPM.
144060006354
Kelas VIII-STAR-B Sekolah Tinggi akuntansi
Negara
BACKGROUND
Early demand for theory
Penelitian pasar modal selama tahun 1970an memberikan langkah
besar ke depan dalam menjelaskan efek akuntansi atas investasi modal,
khususnya efek akuntansi terhadap harga saham dan penjualan saham /
volume pembelian. Namun, hal itu tidak mampu meyakinkan investor
dalam membuat keputusan dalam membeli atau menjual saham. Untuk
memahami pentingnya pilihan akuntansi, diperlukan pememahaman akan
prinsip-prinsip ekonomi fundamental yang mendasarinya. Literatur
menyelidiki isi informasi pasar modal dari laba yang diterima efficient
markets hypothesis (EMH) sebagai realitas deskriptif. Seperti teori harga
klasik, EMH bergantung pada asumsi pasar yang sempurna seperti
informasi yang tersedia secara bebas, biaya transaksi nol, tidak ada pajak
dan tidak ada kontrol monopoli (semua partisipan adalah pengambil
harga). Berdasarkan asumsi ini, harga akan segera disesuaikan untuk
memberikan informasi akuntansi.
Asumsi EMH yang ketat dalam penelitian awal akuntansi positif
berarti bahwa peneliti pasar modal tidak bisa selalu menjelaskan
mengapa harga saham tidak segera merespon informasi akuntansi seperti
yang telah diprediksi. Dengan demikian, ketika mereka menyelidiki reaksi
pasar terhadap rilis praktik akuntansi
dan pendapatan perusahaan,
peneliti membuat beberapa pengamatan signifikan yang mendorong
minat pada pengembangan teori positif atas pilihan kebijakan akuntansi.
Pengamatan tersebut dijelaskan di bawah ini:
Sebelum setiap peraturan mengharuskan mereka untuk melakukannya,
banyak perusahaan telah memberikan laporan akuntansi. Selanjutnya,
laporan tersebut diaudit dan baik persiapan akun serta audit tersebut
membutuhkan biaya. Oleh karena itu, manajer yang rasional tidak akan
mengijinkan perusahaan untuk mengeluarkan biaya ini jika mereka
Page 1 of 25
Page 2 of 25
Page 5 of 25
Page 9 of 25
Melalui
pendekatan
kontrak
efisien,
manajer
cenderung
memberikan informasi yang mencerminkan seakurat mungkin lingkungan
ekonomi yang mendasari perusahaan. Hal ini akan mengurangi biaya
monitoring dan meningkatkan reputasi manajer, sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan nilai SDM manajer. Jika perspektif
kontrak efisien diterapkan pada situasi di mana perjanjian utang
perusahaan ada kemungkinan akan dilanggar oleh karena situasi
sementara yang menyebabkan pengungkit (leverage) untuk melebihi nilai
Summary
The difference between ex post opportunism and ex ante efficient contracting contracting and the information perspective
Ex post opportunism occurs when, once a contract is in place, agents take actions
that transfer wealth from principals to themselves. In contrast, efficient contracting
occurs when agents take actions that maximise the amount of wealth available to
distribute between principals arid agents, and the information perspective simply
argues that managers provide information to existing and potential investors with the
intention of providing the best information possible to help decision making.
Signalling theory relates to each perspective by predicting that managers will provide
information that forms the basis for expectations reflected in contractual terms or
investment decisions.
Page 10 of 25
mencoba
untuk
Summary
Signalling theory - how accountirig can be used to signal information about the firm
Accounting reports are often used to signal information about a firm, particularly
where earnings trends are highlighted to indicate likely future earnings. This is
achieved by voluntarily disclosing bad news, reducing and increasing dividends,
smoothing earnings, impairing assets, and recognising internally generated assets
individu atau kelompok untuk memperoleh manfaat dari infomasi itu. Ada
biaya informasi yang tinggi bagi individu, heterogenitas (keberagaman)
kepentingan, dan biaya organisasi.
LO-8 CONSERVATISM, ACCOUNTING STANDARDS AND AGENCY
COSTS
Di pasar modal yang berfungsi dengan baik dengan pemegang
saham dan demokrasi korporasi, terdapat tingkatan kontrak yang sesuai
yang meminimalkan biaya keagenan. Hal ini mengasumsikan dominasi
(atau kontrol) oleh prinsipal (shareholders dan debtholders) dengan
sedikit kerugian residual. Pendekatan lain lebih condong ke arah model
pengendalian agen dengan daya yang terbatas untuk debtholders dan
shareholders. Hal ini muncul karena manajer memiliki kepemilikan
Page 11 of 25
terbatas dan liabilitas terbatas serta hal ini membuat bias dalam
menentukan estimasi nilai.
Pada tahun 1931 dan 1933 Securities Acts di Amerika Serikat telah
menyebutkan sebelumnya bahwa salah satu outcome-nya adalah untuk
mempengaruhi
perkembangan
laporan
akuntansi
konservatif.
Konservatisme
tradisional
(prudent)
dalam
akuntansi
berarti
mempercepat pengeluaran dan menunda pengakuan pendapatan: '. ..
anticipate no profit but anticipate all losses.' Konservatisme muncul
karena ada persyaratan verifikasi asimetris yang membebankan tingkat
verifikasi pendapatan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan beban
dan pada umumnya berfungsi untuk mengurangi reported earnings.
Selanjutnya, sistem penilaian didasarkan pada biaya historis, dan
revaluasi (terutama dibawa pada pendapatan) tidak diijinkan di Amerika
Serikat. Selain itu, penggunaan biaya historis konservatif secara efektif
berarti bahwa setiap peningkatan nilai aset akan berpengaruh terhadap
laba selama dihasilkan melalui transaksi, bukan melalui pengenaan
langsung pada nilai.
Baru-baru ini, International Accounting Board (IASB) berpendapat
bahwa bias konservatif dalam akuntansi tidak mengungkapkan gambaran
keuangan 'real' perusahaan dan mengurangi informasi yang tersedia bagi
investor. Mereka mengusulkan bahwa pengakuan tepat waktu baik untuk
keuntungan maupun kerugian, sama-sama penting. Sebagai tanggapan,
teoris konservatisme kondisional berpendapat bahwa permintaan akan
pengakuan keuntungan secara tepat waktu lebih rendah. Ini berarti pasar
menempatkan nilai yang lebih tinggi pada pengakuan kerugian secara
tepat waktu. Alasan untuk hal ini adalah peran yang dimainkan oleh
praktik pelaporan eksternal dalam menyediakan eksternalitas tata kelola
perusahaan oleh: (a) ex ante - mengecilkan trophy investments, dan (b)
ex post - menghentikan negative cash flow investments. Trophy
investments terjadi ketika manajemen berinvestasi pada proyek-proyek
yang memperluas kontrol manajemen atau menambah prestise. Hal itu
bukan proyek yang selalu memiliki NPV positif. Jika manajemen tahu
bahwa mereka diwajibkan oleh standar akuntansi untuk menurunkan nilai
investasi ini dalam waktu dekat, maka mereka akan berhati-hati dalam
melakukan investasi.
Page 12 of 25
Page 14 of 25
Di mana:
Pt = a maximum percentage
Et = a variant on the profit figure
Lt = a stated lower limit expressed as a percentage of investment
Ut = an upper limit also expressed as a percentage of investment,
sometimes tied to a variable of interest such as cash dividend payments.
Dengan kata lain, jumlah transfer perusahaan yang sama dengan
keuntungan maksimum lebih kecil dari batas bawah, atau nol. Dimana ada
batas atas, jumlah yang ditransfer akan terikat oleh batas ini. Di bawah
threshold keuntungan, manajemen tidak mendapatkan bonus. Antara
threshold (batas bawah) dan ceiling level (batas atas) keuntungan,
manajemen mendapatkan bonus yang akan meningkat selama
keuntungan perusahaan meningkat. Di atas batas atas, manajemen akan
mendapatkan bonus dengan tingkat maksimum konstan yang tidak
meningkat selama keuntungan meningkat di atas batas. Hal ini
ditunjukkan dalam diagram pada figure 11.1.
Page 16 of 25
aturan tersebut, yang didasarkan pada premis bahwa 'bisnis besar' tidak
membayar pajaknya. Wong berpendapat bahwa cara di mana kredit pajak
dipertanggungjawabkan selama periode ini dipengaruhi oleh biaya politik.
Dua metode yang tersedia untuk memperhitungkan kredit itu adalah:
the tax reduction method (TRM), where credits are deducted from the
taxation expense
the credit-to-sales method (CSM), where the income tax is shown as a
gross figure because the tax credit is apportioned directly to sales.
Meskipun laba setelah pajak untuk setiap periode identik menurut
metode (sehingga pilihannya adalah intraperiod), TRM memiliki efek untuk
menurunkan tingkat pajak secara keseluruhan (beban pajak penghasilan
dibagi dengan laba sebelum pajak) dan interest coverage ratio relatif
terhadap CSM . Wong menguji tiga hipotesis:
Companies with low reported tax rates are more likely to use CSM.
Companies with large amounts of export tax credits are more likely to
use CSM.
Large companies are more likely to use CSM.
Dengan
menggunakan
ukuran
yang
secara
eksplisit
menghubungkan biaya politik tertentu terhadap efeknya pada pilihan
kebijakan akuntansi, Wong meneliti sejauh mana biaya politik
mempengaruhi perusahaan di New Zealand untuk secara sukarela
mengungkapkan data current cost sebagai pelengkap laporan keuangan
biaya historis. Current Cost Accounting (CCA) pada umumnya melaporkan
laba yang lebih rendah daripada historical cost accounting. Hasil Wong
konsisten dengan pandangan bahwa perusahaan tunduk transfer
kekayaan dengan cara pajak dan peraturan pemerintah yang berupaya
untuk mempengaruhi probabilitas transfer tersebut melalui pilihan
akuntansi: voluntary disclosure of supplementary current cost financial
statements. Demikian pula dengan Lemke dan Page menemukan
dukungan untuk hipotesis biaya politik ketika mereka
memeriksa
tanggapan perusahaan UK terhadap persyaratan wajib untuk
menghasilkan akun CCA. Mereka menemukan bahwa insentif biaya politik
yang dipengaruhi pajak sudah cukup mampu menjelaskan.
Salah satu studi hubungan antara biaya politik dan kebijakan
akuntansi yang paling terkenal adalah paper Jones tahun 1991 yang
menyelidiki apakah manajer perusahaan tunduk pada pajak impor
International Trade Commission. Antara tahun 1980 dan 1985, perusahaan
di US memanipulasi akrual akuntansi mereka dalam rangka menunjukkan
kebutuhan mereka akan dukungan pemerintah. Jones berpendapat bahwa
kombinasi dari pilihan-pilihan kebijakan akuntansi dan estimasi dapat
digunakan untuk menurunkan keuntungan dalam rangka menunjukkan
kebutuhan mereka. Jones menemukan bahwa pada saat penyelidikan,
perusahaan sampel memiliki akrual diskresioner negatif yang dapat
Page 19 of 25
Page 21 of 25
Dengan
berkonsentrasi
pada
pertanyaan
positif
daripada
pertanyaan normatif, Howieson berpendapat bahwa akademisi saat ini
mengabaikan risiko yang berperan sangat penting dalam masyarakat.
Sebaliknya, Schipper berpendapat bahwa akademisi memberikan
masukan yang sangat berharga untuk proses pengawasan dengan
memastikan bahwa regulator (1) dapat memahami dan memprediksi
dampak ekonomi dan sosial dari standar akuntansi alternatif, dan (2)
menginformasikan mengapa manajer membuat pilihan akuntansi tertentu
dan apakah itu benar-benar berdasarkan adanya oportunisme yang
mendorong pilihan-pilihan atau sebelum adanya kontrak efisien. Schipper
menunjukkan bahwa akademisi harus fokus pada penelitian akuntansi
positif sebagai masukan untuk proses penetapan standar. Kritik utama
lainnya dari teori akuntansi positif terbagi menjadi dua kategori utama,
yaitu: kritik metodologis dan statistik, dan kritik filosofis.
Methodological and statistical criticisms
Sebuah kritik utama dari teori akuntansi positif adalah bahwa bukti
empiris yang berkaitan dengan penjelasan pilihan kebijakan akuntansi dan
efek pada harga saham serta kontrak perusahaan masih lemah dan tidak
meyakinkan. Secara khusus, kritik metodologis dan statistik menjelaskan
bahwa:
the explanatory variables in some studies are insignificant and not of
the predicted sign
the predictive power (R2) of the hypothesised models is low
there is collinearity among the contracting (explanatory) variables
the cross-sectional models are poorly specified
crude measures, such as firm size, to operationalise political costs are
not well defined in a theoretical sense, nor in a measurement sense
(errors in variables).
Christie menguji hipotesis secara statistik bahwa teori akuntansi
positif dapat menjelaskan pilihan prosedur akuntansi dengan
menggabungkan hasil tes oleh studi yang sudah diterbitkan. Dia
menyimpulkan bahwa ada enam variabel umum untuk satu atau lebih
studi penelitian awal akuntansi positif yang konsisten dan signifikan
secara statistik, yakni:
managerial compensation
interest coverage
leverage
size
dividend constraints
risk
Philosophical criticisms
Page 22 of 25
Page 24 of 25