Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM DENGAN


GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DAN ELIMINASI
URIN DI RUANG BOUGENVILE RS PANTIWILASA CITARUM
SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Keperawatan KDM III
DISUSUN OLEH :
NABELA NURMA MAHARANI
P17420111022
PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2012
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR TENTANG GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR
1. Pengertian post partum
Post partumadalahmasapulihkembali, mulaidaripersalinankembalisampaialatalatkandungankembalisepertisebelumhamil. Lama masanifasiniyaitu 6 8 minggu
(Mochtar, 1998). Akan tetapiseluruhalat genital akankembalidalamwaktu 3 bulan
(Hanifa, 2002). Selainitumasanifas /
purperiumadalahmasapartusselesaidanberakhirsetelahkira-kira 6 minggu
(Mansjoeret.All. 1993).
Post portum / masanifasdibagidalam 3 periode (Mochtar, 1998) :
1. Puerperiumdiniyaitukepulihandimanaibutelahdiperbolehkanberdiridanberjalanjalan.
2. Purperiumintermedialyaitukepulihanmenyeluruhalat-alatgenetalia yang
lamanyamencapainya 6 8 minggu.
3. Remote puerperiumyaituwaktu yang
diperlukanuntukpulihdansehatsempurnaterutamabilaselamahamil /
waktupersalinanmempunyaikomplikasi.
2. Proses terjadinya gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
Masanifasmerupakanmasakembalinya organ-organ
reproduksisepertisediakalasebelum hamil,
sehonggapadamasanifasbanyaksekaliperubahan-perubahan yang terjadi,
diantaranya :
1. Perubahandalam sistem reproduksi
a. Perubahandalam uterus/rahim (involusi uterus)

b. Involusitempatplasenta
c. Pengeluaranlochea
d. Perubahan pada perineum, vulva, dan vagina
2. Laktasi / pengeluaran Air SusuIbu
Selamakehamilanhormanestrogendan progesterone menginduksiperkembangan
alveolus
danduktuslactiferasdaridalammamaedanjugamerangsangkolostrumsesudahkelahir
anbayiketikakadar hormone
esdtrogenmenurunmemungkinkanterjadinyakenaikankadar hormone
prolaktindanproduksi ASI pun dimulai.
3. Perubahan system Pencernaan
Wanitamungkinmenjadilapardansiapmakankembalidalam 1 jam atau 2 jam
setelahmelahirkan. Konstipasi dapat terjadi pada masa nifas awal dikarenakan
kekurangan bahan makanan selama persalinan dan pengendalian pada fase
defekasi.
4. Perubahan system perkemihan
Pembentukan air seniolehginjalmeningkat,
namunibuseringmengalamikesukarandalambuang air kecil, karena :
o Perasaan untuk ingin BAK ibu kurang meskipun bledder penuh
o Uretra tersumbat karena perlukaan/udema pada dindingnya akibat oleh kepala
bayi
o Ibu tidak biasa BAK dengan berbaring
5. PenebalanSistemMuskuloskeletal
Adanya garis-garis abdomen yang tidak akan pernah menghilang dengan
sempurna. Dinding abdomen melunak setelah melahirkan karena meregang
setelah kehamilan. Perut menggantung sering dijumpai pada multipara.
6. PerubahanSistemEndokrin
Kadar hormone-hormonplasenta, hormone plasentalaktogen (hpl)
danchorioniagonadotropin (HCG), turundengancepatdalam 2 hari,
hplsudahtidakterdeteksilagi. Kadar estrogen dan progesterone dalam serum turun
dengan cepat dalam 3 hari pertama masa nifas. Diantarawanitamenyusui,
kadarprolaktinmeningkatsetelahbayidisusui.
7. PerubahanTanda-tanda Vital
Suhu badan wanita in partu tidak lebih dari 37,20C. Setelah partus dapat naik
0,50C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,00C sesudah 12 jam pertama
melahirkan. Bila >38,00C mungkin ada infeksi. Nadi dapat terjadi bradikardi, bila
takikardi dan badan tidak panas dicurigai ada perdarahan berlebih/ada vitrum
korelis pada perdarahan. Pada beberapa kasus ditemukan hipertensi dan akan
menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit lain dalam
kira-kira 2 bulan tanpa pengobatan.
8. Perubahan sistem kardiovaskuler
Sistemkardiovaskulerpulihkembalikekeadaantidakhamildalam tempo 2

minngupertamamasanifas.Dalam 10 haripertamasetelahmelahirkanpeningkatan
factor pembekuan yang
terjadiselamakehamilanmasihmenetapnamundiimbangiolehpeningkatanaktifitasfib
rinolitik.
9. PerubahanSistemHematologik
Leukocytosis yang diangkatsel-seldarahputihberjumlah 15.000 selamapersalinan,
selanjutnyameningkatsampai 15.000 30.000
tanpamenjadipatologisjikawanitatidakmengalamipersalinan yang lama/panjang.
Hb, HCT, daneritrositjumlahmyaberubah-ubahpadaawalmasanifas.
10. PerubahanPsikologis Postpartum
Banyak wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan gejalagejala depresi ringan sampai berat.
B. PENGKAJIAN
1. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pasien post partum mengalami perubahan pada sistem pencernaan dan laktasi atau
menyusui, dan keduanya erat hubungannya dengan perubahan kebutuhan nutrisi
sehingga sangat rentan terjadi gangguan. untuk itu diperlukan pengkajian terhadap
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Pengkajian meliputi:
a. Data Subyektif, misal: anoreksia, kebiasaan asupan makanan dan cairan, alergi
makanan tertentu, kemampuan memperoleh jenis makanan tertentu, pengetahuan
tentang nilai nutrisi, konsumsi alkohol atau obat-obatan, konstipasi atau diare,
rambut mudah rontok, nyeri betis.
b. Data Obyektif, misal: pengukuran antropometri, tonus otot buruk, denyut
jantung >100 kali per menit, tampak lesu dan apatis, kulit pucat, gelap di pipi dan
bawah mata, stomatitis, gusi bengkak dan berdarah, konjungtiva pucat, kaki
edema, skapula dan rusuk menonjol.
c. Data penunjang: tidak ada tes laboratorium yang khusus mndiagnosis
malnutrisi. Tes laboratorium biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi
termasuk ukuran protein plasma seperti albumin, transferin, retinol,zat besi dan
hemoglobin.
2. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
Pasien post partum hampir selalu mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
eliminasi urin, dikaitkan dengan letak kandung kemih dan rahim yang berdekatan
sehingga saling mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh tersebut biasanya berkaitan
dengan tekanan dan rangsangan pada kandung kemih.
Pengkajian meliputi:
a. Data Subyektif, misal: rata-rata asupan cairan pasien per hari, haluaran urin,

sensasi berkemih (nyeri saat berkemih), nyeri pada daerah pinggul atau daerah
sekitar kandung kemih, frekuensi berkemih dan banyaknya urin yang keluar sekali
berkemih.
b. Data Obyektif, misal: turgor kulit, karakteristik urin meliputi warna, bau dan
kejernihan, hitung banyaknya urin dalam urine bag apabila terpasang kateter.
c. Data penunjang, misal: pemeriksaan umum urin, urinalisis, dan berat jenis urin.
Berikut adalah tabel nilai normal urinalisis:
Pengukuran Nilai Normal
pH 4,6-8,0
Protein 0-10 mg/100 ml
Glukosa Tidak ada
Keton Tidak ada
Darah 0-2 sel darah merah
Berat jenis 1,010-1,030
Sel darah putih 0-8 per lapangan berkekuatan tinggi
Bakteri Tidak ada
Silinder Tidak ada
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Fundamental Keperawatan. St. Louis Mosby
Company: Philadelphia, Lippincott
Carpenito, Lynda Juall. 2000. BukuSakuDiagnosaKeperawatan .editor : Monica
Ester. Jakarta : EGC
Rohmah, Nikmatul & Saiful Walid. (2012). Proses Keperawatan: Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
FM-POLTEKKES-SMG-SMNo : ___________________________ Tanggal : _________
Nama : ___________________________ TT & Nama Observer
Stase : ___________________________ : _________
PERAWATAN KATETER PADA WANITA
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
YA TIDAK
A PRAKTEK BERDASARKAN ETIKA
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri pada pasien
3 Berpamitan dan berterimakasih pada pasien atas kerjasamanya

B PRAKTEK PROFESIONAL
4 Menjelaskan tujuan tindakan perawatan kateter
5 Menjelaskan langkah prosedur yang akan dilakukan
6 Meminta ijin dan kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan
7 Sistimatis dalam bekerja
C BERPIKIR KRITIS DAN ANALITIS
8 Mengkaji posisi kateter terpasang dengan benar, dengan cara menarik kateter
secara hati-hati.
9 Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi.
D MANAJEMEN ASUHAN
10 Menyiapkan klien dengan posisi Supine dan membuka area perineum.
11 Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien, meletakkan bengkok.
12 Membersihkan vulva dengan kapas basah dari labia mayora dan labia minora,
dan vestibulum (arah dari atas ke bawah) dengan kapas antiseptik dengan satu kali
usapan.
13 Membersihkan area perineum dengan washlap dibasahi air sabun atau kapas
antiseptik.
14 Menarik kateter dengan pelan, kemudian membersihkan dari pangkal kateter
dengan washlap yang dibasahi air sabun atau kapas desinfeksi 4 - 5 inchi ke
arah kantong urine.
15 Mengeringkan area perineum dengan handuk.
16 Memberikan desinfektan dengan lidi kapas pada area masuknya kateter.
E KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN PROMOSI KESEHATAN
17 Ketenangan selama melakukan tindakan.
18 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan.
19 Keamanan dan kenyamanan pasien selama tindakan.
20 Keamanan dan kenyamanan perawat selama tindakan.
TOTAL
NILAI = Jumlah Ya X 5

Anda mungkin juga menyukai