Kelompok A-7
Ketua
(1102014135)
Sekretaris
(1102014027)
Anggota
: Bella Bonita
(1102014057)
(1102014065)
Fajar Pambudi
(1102014090)
(1102014106)
Gigih Usahawan
(1102014116)
Hamdah
(1102014117)
(1102014127)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2014/2015
Daftar Isi
Brain Storming..............................................................................................................2
HIPOTESA....................................................................................................................5
SASARAN BELAJAR..................................................................................................6
LI.1. Memahami dan mengetahui Rekam Medis.........................................................7
LO.1.1.Definisi Rekam Medis...........................................................................7
LO.1.2 Tujuan Rekam Medis.............................................................................7
LO.1.3 Kegunaan Rekam Medis........................................................................8
LO.1.4 Isi Rekam Medis....................................................................................9
LO.1.5 Penyimpanan Rekam Medis..................................................................9
LO.1.6 Kepemilikan Rekam Medis.................................................................12
LO.1.7 Pihak Pembuat Rekam Medis..............................................................12
LI.2. Mengetahui dan Memahami Rahasia Medis...................................................13
LO.2.1 Kewajiban Menjaga Rahasia Medis....................................................13
LI.3. Mengetahui dan Memahami Peraturan Membuka Rahasia Medis..................14
LO.3.1 Landasan Hukum.................................................................................14
LO.3.2. Sanksi.................................................................................................16
LI.4. Mengetahui dan Memahami Membuka Rahasia Medis Menurut Sudut Pandang
Islam.................................................................................................................17
Daftar Pustaka..............................................................................................................21
Skenario
POLISI ENGGAN BEBERKAN REKAM MEDIS CICIT SOEHARTO
JAKARTAMICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri
Ariyantui Haryowibowo, 21, masih menjalani perawatan di rumah sakit Polri Kramat
Jati, Jakarta Timur.
Agar cicit mantan pengusaha Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda
Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan
Putri
Sekarang masih di rumah sakit nanti kalau sudah ada surat dari dokter, apakah dia
sudah layak dikembalikan kesini tentu penyidik segera menjemputnya, terang kepala
bidang Humas Polda Metro Jaya Kompes Pol Baharudin Djafar, Senin(11/4).
Baharudin mengatakan, penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya
sudah menerima Rekam Medis milik putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil
Rekam Medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik.
Kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk
yang pertama kali dia masukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua
keadaan ini kita sampaikan pada publik, kata Baharudin.
Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran
Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengkonsumsi narkotika jenis sabu di
Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/11/217029/37/5/polisienggan-beberkan-rekam-medis-cicit-soeharto
Penulis: Rizky Syarief
Senin, 11 April 2011 14.36 WIB
Brain Storming
Kata Sulit
: Tidak ada
Reserse
Sabu
Narkotika
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jawaban
1. Hal apa saja yang dimasukan dalam Rekam Medis?
5. Jika Rekam Medis milik pasien, bolehkan dipublikasikan oleh orang lain dan
HIPOTESA
Rekam Medis adalah suatu catatan dalam bentuk tulisan atau elektronik yang
waib dibuat oleh seorang dokter dan atau tenaga kesehatan lainnya dalam suatu
instansi kesehatan terkait yang bersifat rahasia dan dapat dibuka untuk kepentingan
tertentu yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pihak yang berwenang, oleh sebab itu
Islam mengajarkan untuk menjaga rahasia dan aib saudara sesama umat beragama.
SASARAN BELAJAR
LI.1. Memahami dan Mengetahui Rekam Medis
LO.1.1.Definisi Rekam Medis
LO.1.2 Tujuan Rekam Medis
LO.1.3 Kegunaan Rekam Medis
LO.1.4 Isi Rekam Medis
LO.1.5 Kepemilikan Rekam Medis
LO.1.6 Penyimpanan Rekam Medis
LO.1.7 Pihak Pembuat Rekam Medis
LI.2. Mengetahui dan Memahami Rahasia Medis
LO.2.1 Kewajiban Menjaga Rahasia Medis
LI.3. Mengetahui dan Memahami Peraturan Membuka Rahasia Medis
LO.3.1 Landasan Hukum
LO.3.2 Sanksi
LI.4. Mengetahui dan Memahami Membuka Rahasia Medis Menurut Sudut
Pandang Islam
Aspek Pendidikan
Suatu berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut
dapat dipergunakan sebahai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si
pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas Rekam Medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit
(Depkes RI, 1997).
8
dan
2. Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyimpanan Rekam Medis pada masing-masing unit
pelayanan. Terjadi pemisahan antara Rekam Medis pasien poliklinik dengan
Rekam Medis pasien dirawat. Rekam Medis poliklinik disimpan pada
poliklinik yang besangkutan, sedangkan Rekam Medis pasien dirawat
disimpan dibagian Rekam Medis.
Kebaikan sistem desentralisasi adalah:
a. Efisiensi waktu, dimana pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
b. Beban kerja yang dilaksanakan petugas Rekam Medis lebih ringan.
c. Pengawasan terhadap Rekam Medis lebih mudah karena lingkungan lebih
sempit.
a.
b.
c.
d.
Kelemahannya adalah:
Terjadi duplikasi dalam pembuatan Rekam Medis sehingga informasi
tentang riwayat penyakit pasien terpisah.
Biaya yang diperlukan untuk pengadaan Rekam Medis, peralatan dan
ruangan lebih banyak.
Bentuk/isi Rekam Medis berbeda.
Menghambat pelayan bila Rekam Medis dibutuhkan oleh unit lain.
Selain itu Penyimanan Rekam Medis pun dijelaskan dalam beberapa pasal, antara
lain:
Pasal 8
1. Rekam Medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurangkurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan.
2. Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampaui, Rekam Medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medik.
3. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung
dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
4. Penyimpanan Rekam Medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
10
Pasal 9
(1) Rekam Medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat.
(2) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, Rekam
Medis dapat dimusnahkan.
Pasal 10
Pasal 11
(1) Penjelasan tentang isi Rekam Medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
11
(2) Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi Rekam Medis
secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang,
rusak, pemalsuan, dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak
berhak terhadap Rekam Medis
13
15
LO.3.2. Sanksi
A. Sanksi Hukum Pidana
Tidak membuat Rekam Medis
Dalam Pasal 79 UU Praktik Kedokteran secara tegas mengatur
bahwa setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak
membuat Rekam Medis dapat dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 50.000.000,(lima puluh juta rupiah).
Selain tanggung jawab pidana, dokter dan dokter gigi yang
tidak membuat Rekam Medis juga dapat dikenakan sanksi secara
perdata, karena dokter dan dokter gigi tidak melakukan yang
seharusnya dilakukan (ingkar janji atau wanprestasi) dalam hubungan
dokter dengan pasien.
16
Selain sanksi disiplin, dokter dan dokter gigi yang tidak membuat
Rekam Medis dapat dikenakan sanksi etik oleh organisasi profesi yaitu
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan Majelis Kehormatan
Etik Kedokteran Gigi (MKEKG).
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.
18
Mengajarkan umatnya untuk tidak membuka aib orang lain yang hanya
akan membuat orang tersebut terhina. Islam memerintahkan umatnya untuk
menutupi aib saudaranya sesama muslim. Dan bagi mereka yang mau
menutupi aib saudaranya tersebut, akan memperoleh keutamaan dari Allah,
sebagaimana termaktub di dalam hadits:
Artinya: Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan
seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan
(menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang
memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia,
maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan
akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di
dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia
menolong saudaranya. (H.R. At-Tirmidzi)
Siapa yang mengumbar aib saudaranya, Allah akan membuka aibnya
hingga aib rumah tangganya.
Artinya : Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah
akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib
saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah
kejelekannya walau ia di dalam rumahnya. (H.R. Ibnu Majah).
Rasulullah
Shallallahu
alaihi
wa
sallam
bersabda
:
Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka
buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita
kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling
membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara
(H.R. Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563)
19
QS. Al-Anfal 27
20
21
22
Daftar pustaka:
Al-Hilali, S. S. 2005. Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Queran dan As-Sunnah.
Pustaka Imam Asy-Syafii: Bogor
http://quran.com/ [Accessed September 2014]
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Konsil Kedokteran
Indonesia: Jakarta. Available from:http://buk.depkes.go.id/index.php?
option=com_docman&task=doc_download&gid=714&Itemid=142 [Accessed
September 2014]
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2008. Peraturan Menteri Kesehatan
Indonesia: Nomor 269/MENKES/PER/III/2008. Avaliable from:
http://www.apikes.com/files/permenkes-no-269-tahun-2008.pdf ( Accesed :
29September 2014 )
Suyoko. 2009. Landasan hukum yang mendasari penyelenggaraan Rekam Medis di
Indonesia. http://suyoko..com/2009/01/landasan-hukum.html. Di akses pada
tanggal 29 September 2014 jam 11.30.
Zalukhu , WO . 2010. BAB II TinjauanPustaka : 2.1 Pengertian Rekam Medis.
Avalible from : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21393/4/Chapter
%20II.pdf ( Accesed : 29 September 2014 )
23